• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEDIA INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTS RIYADLOTUL ULUM KUNIR DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEDIA INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTS RIYADLOTUL ULUM KUNIR DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARA"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH

SWT MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

KOOPERATIF DENGAN MEDIA

INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIII SEMESTER II

MTS RIYADLOTUL ULUM KUNIR DEMPET

KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

HURUN „IN

NIM: 111-13-178

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA RASUL ALLAH

SWT MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

KOOPERATIF DENGAN MEDIA

INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIII SEMESTER II

MTS RIYADLOTUL ULUM KUNIR DEMPET

KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

HURUN „IN

NIM: 111-13-178

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

MOTTO

( اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ

٦

)

ْبَصْناَف َتْغَرَف اَذِإَف

(

٧

)

Artinya: Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS Al Insyirah: 6-7)

BERANGKAT DENGAN KEYAKINAN

BERJALAN DENGAN PENUH KEIKHLASAN

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Alhamdullilahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Abah Alfin dan Ibu Nursiyam, sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa memberikan nasehat dan mencurahkan kasih sayang, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti, agar saya bisa menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.

2. Kakakku Mirza dan Mbak Nayla yang selalu mendukungku, selalu

menberikan do‟a, memberiku semangat dan motivasi.

3. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaikho selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha yang selalu mendoakanku.

4. Sahabat-sahabatku (mbak apip, mb nurul, mb afi, mb ela, mb eka, mb zubed dan mb chusna ) yang telah menemaniku dan memberiku semangat.

5. Keluarga besar PPTQ Al-Muntaha yang saya sayangi.

(10)

x

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا للها مسب

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Rasul Allah SWT

Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Media

Index Card Match Siswa Kelas VIII Semester II MTs Riyadlotul

Ulum Kunir Dempet Kabupaten Demak Tahun Pelajaran

2016/2017

.

Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita di dunia dan akhirat kelak.

Suatu kebanggan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis

sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini,

dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi

ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis

dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak

(11)

xi

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Rukhayati, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik dan Ketua

Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Sutrisna, M.Pd. selaku Pembimbing Skripsi yang telah mengarahkan,

membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan

waktunya dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta

bantuan kepada penulis.

6. Bapak Moh Shonhaji, S.Ag., M.SI. selaku Kepala Sekolah MTs Riyadlotul

Ulum Kunir beserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis

untuk melakukan penelitian di MTs Riyadlotul Ulum Kunir.

7. Siswa-siswi kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir yang telah mendukung

dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Teman – teman PAI 2013, yang selalu bersama dalam suka dan duka. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa

semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan

dunia akhirat, amiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak

(12)

xii

membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di

(13)
(14)

xiv ABSTRAK

In, Hurun. 2017. ”Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Rasul Allah SWT Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Media Index Card Match Siswa Kelas VIII Semester II MTs Riyadlotul Ulum Kunir

Dempet Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017”

Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Sutrisna, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Kooperatif, Media Index Card Match

Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir pada mata pelajaran aqidah akhlak menggunakan metode pembelajaran Kooperatif dengan media Index Card Match. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan media Index Card Match

dalam pembelajaran aqidah akhlak materi iman kepada rasul Allah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Tahun Pelajaran 2016/2017?.

Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 3 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman kepada Rasul Allah. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. 4) Reflecting, menganalisis hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs RU Kunir, yang berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 16 siwa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan media Index Card Match

pada pembelajaran Aqidah Akhlak.

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif dengan media Index Card Match dapat meningkatkan hasi belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil nilai rata-rata siswa pada prasiklus adalah 58,33 siklus I 71 siklus II adalah 80,33 sedangkan siklus III adalah 87, artinya naik 12,67 dari prasiklus ke siklus I. Sedangkan pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan 9,33 dan dari siklus II ke siklus III mengalami kenaikan 6,67.Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa atau 56, 66% Pada siklus II 25 siswa yang tuntas atau 83,33%, Pada siklus III meningkat menjadi 93,33%. Nilai akhir hasil belajar siswa siklus III memberi bukti bahwa penggunaan Metode kooperatif dengan media Index Card Match

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi

MOTTO... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

(16)

xvi

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional... 7

G. Metode Penelitian... 10

H. Sistematika Penulisan... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 17

1. Peningkatan Hasil Belajar ... 17

a. Peningkatan ... 17

b. Hasil Belajar ... 17

c. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar ... 19

d. Prinsip-Prinsip Belajar ... 26

e. Tujuan Belajar ... 28

f. Penilaian Keberhasilan Belajar ... 29

g. Ciri-Ciri Belajar ... 31

2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ... 32

a. Pengertian Aqidah Akhlak ... 32

b. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ... 33

3. Materi Iman kepada Rasul Allah SWT ... 33

a. Beriman Kepada Rasul Allah SWT ... 33

(17)

xvii

c. Pengertian Ulul „Azmi ... 37

d. Sifat-Sifat Wajib Rasul Allah SWT ... 37

e. Sifat-Sifat Mustahil Rasul Allah SWT ... 38

f. Sifat-Sifat Jaiz Rasul Allah SWT ... 39

4. Metode Kooperatif ... 39

a. Pengertian Metode Pembelajaran ... 39

b. Pengertian Kooperatif ... 40

c. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 41

5. Media Index Card Match ... 43

a. Pengertian Media ... 43

b. Pengertian Index Card Match ... 44

c. Langkang-langkah Pembelajaran Index Card Match ... 44

d. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Index Card Match 45 e. Manfaat Pembelajaran Index Card Match ... 46

6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)... 48

a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal ... 48

b. KKM Nasional, Kelas, dan Individu ... 48

c. Fungsi KKM dan Penentuan KKM ... 50

B. Kerangka Berfikir... 52

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Subjek dan Tempat Penelitian ... 54

1. Subjek Penelitian ... 54

(18)

xviii

B. Pelaksanaan Penelitian ... 56

1. Deskripsi Siklus I ... 57

2. Deskripsi Siklus II ... 62

3. Deskripsi Siklus III ... 65

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Paparan Siklus... 69

1. Prasiklus ... 69

2. Siklus I ... 73

3. Siklus II ... 80

4. Siklus III ... 87

B. Perbandingan Hasil Antar Siklus ... 93

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nama Siswa MTs RU Kunir ... 54

Tabel 3.2 Jadwal Alokasi Waktu Penelitian ... 56

Tabel 4.1 Hasil Belajar Prasiklus ... 69

Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Prasiklus ... 72

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I... 73

Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I... 76

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II... 80

Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II ... 83

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus III ... 87

Tabel 4.8 Data Perolehan nilai KKM Siklus III ... 90

Tabel 4.9 Perbandingan Nilai KKM Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 93

(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Pie Ketuntasan Nilai Prasiklus ... 72

Gambar 4.2 Grafik Data Pengamatan Kinerja Siswa Prasiklus ... 73

Gambar 4.3 Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus I ... 77

Gambar 4.4 Grafik Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I ... 77

Gambar 4.5 Grafik Data Pengamatan Kinerja Guru Siklus I ... 78

Gambar 4.6 Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus II ... 84

Gambar 4.7 Grafik Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II ... . 84

Gamabar 4.8 Grafik Data Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ... 85

Gambar 4.9 Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus III ... 90

Gambar 4.10 Grafik Data pengamatan Kinerja Siswa Siklus III ... 91

(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I

Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan Siklus II

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II

Lampiran 6 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II

Lampiran 7 Foto Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan Siklus III

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus III

Lampiran 10 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus III

Lampiran 11 Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berisikan interaksi antara

peserta didik dengan para pendidik dengan berbagi sumber usaha manusia

untuk membina kepribadiannya atau bisa diartikan sebagai usaha yang

dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar mencapai tingkat

hidup atau penghidupan yang lebih tinggi. Berbicara mengenai pendididkan

tidak terlepas dari komponen pendidikan itu sendiri antara lain guru dan siswa

melalui proses pembelajaran yang dapat berhasil dengan baik apabila guru

mampu dan mau menguasai berbagai kemampuan untuk dapat

mengembangkan diri secara profesional, sejalan dengan program tersebut

diatas, penulis melakukan perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Dalam proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam

banyak yang menganggap hanya pelajaran yang membosankan, sulit, males

untuk dipelajari dan tidak termasuk pelajaran yang menetukan saat ujian akhir

nasional, sehingga hal tersebut mempengaruhi semangat belajar mata

pelajaran agama Islam dan membuat peserta didik mengabaikan pelajaran

tersebut atau dengan kata lain tidak sering dipelajari dirumah.

Dengan adanya masalah ini maka sebagai seorang guru harus dapat

milihat dan mengevaluasi pembelajaran pendidikan agama salah satunya

(23)

2

agama Islam yang mampu mengarahkan dan menghantarkan peserta didik ke

fitrah yang benar. Masalah lain dalam penyampaian materi pelajaran adalah

minimnya media pembelajaran yang tepat untuk dapat mencerna makna

materi. Dan salah satunya adalah dengan cara memilih metode pembelajaran

baru dan bervariasai yang disesuakan dengan materi yang akan disampaikan

agar suasana di dalam proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan,

membuat peserta didik tertarik ingin tahu dan mempelajarinya dan materi

yang disampaikanpun dapat difahami dan tercapai sesuai yang diinginkan.

MTs Riyadlotul Ulum adalah salah satu sekolah swasta yang terletak

di desa Kunir kecamatan Dempet kabupaten Demak ini adalah satu-satunya

MTs di desa Kunir, Berdasarkan hasil observasi penulis di Madrasah tersebut

dapat disimpulkan bahwa kebanyakan proses pembelajaran Mata Pelajaran

Aqidah Akhlak jarang sekali menggunakan metode pembelajaran yang

menarik karena metode yang kurang menarik dan hanya beberapa siswa yang

aktif, kreatif dan paham dalam materi Aqidah Akhlak yang diajarkan guru

tersebut. Guru Mata pelajaran tersebut lebih sering menggunakan metode

ceramah, hal ini dapat dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

diterapkan untuk mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah 70. Dari hasil

wawancara pada bulan maret diketahui bahwa dari sejumlah 30 siswa, 8

siswa memperoleh nilai KKM dan 22 siswa yang lain belum memenuhi KKM

yang ditentukan. Dengan nilai rata-rata kelas sebesar 58,33%, selain itu, di

MTs Riyadlotul Ulum Kunir dempet demak pada siswa kelas VIII belum

(24)

3

Menurut guru tersebut dia menggunakan metode tersebut karena

metode tersebut sangatlah praktis, tidak membuang-buang waktu dan tidak

mengeluarkan banyak tenaga. Tetapi pada dasarnya guru tersebut tidak

mempertimbangkan kedepannya apakah siswa yang diajarkan itu memahami

materi yang disampaikan.

Untuk membangkitkan dan menyemangati agar siswa dapat mencapai

tujuan belajarnya, maka diperlukan akan adanya metode-metode belajar anak

yang lebih aktif dan menyenangkan, maka perlu adanya pembelajaran yang

menjadikan peserta didik menjadi tambah semangat untuk belajar. Maka dari

itu penulis akan menerapkan metode pembelajaran Kooperatif dengan media

Index Card Match dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Aqidah

Akhlak, sehingga penulis mengharapakn dengan penerapan metode tersebut

akan menghasilkan pembelajaran pendidikan yang sesuai dengan harapan.

Penyampaian materi Aqidah Akhlak dengan metode pembelajaran Kooperatif

dengan media Index card match dan ini mengajak siswa untuk ikut berperan

aktif dalam melaksanakan pembelajaran, karena didalam metode ini terdapat

beberapa metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana belajar yang

efektif, strategi ini sangat tepat jika diterapkan pada pembelajaran Aqidah

Akhlak, karena dalam strategi ini mengajak seluruh seluruh siswa aktif dalam

pembelajaran.

Dari uraian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Rasul Allah SWT Menggunakan Metode

(25)

4

VIII Semester II MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan metode pembelajaran

Kooperatif dengan media Index Card Match dapat meningkatkan hasil

belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak materi iman kepada rasul AllahSWT

pada siswa kelas VIII semester II di MTs Riyadlotul Ulum Desa Kunir

Kecamatan Dempet Kabupaten Demak tahun pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarakan Rumusan diatas peneliti bertujuan Untuk mengetahui

peranan metode pembelajaran Kooperatif dengan media Index Card Match

dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak materi

iman kepada rasul Allah SWT pada siswa kelas VIII semester II di MTs

Riyadlotul Ulum Desa Kunir Kecamatan Dempet Kabupaten Demak tahun

pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi

tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan yang dipahami sebagai suatu

dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan

(26)

5

a. Penggunaan metode pembelajaran Kooperatif dengan media Index

Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan peningkatan

hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada rasul

Allah SWT pada kelas VIII semester II di MTs Riyadlotul Ulum kunir

tahun pelajaran 2016/2017.

b. Penggunaan metode pembelajaran Kooperatif dengan media Index

Card Match dalam pembelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada

rasul Allah SWT dapat mencapai target Kriteria Ketuntasan Maksimal

(KKM) Madrasah (70)

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode pembelajaran Kooperatif dengan media Index

Card Match dapat dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan

dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah

sebagai berikut:

a. Ada perubahan hasil belajar berkelanjutan (continue) dari siklus

pertama kesiklus dua dan seterusnya.

b. Siswa kelas VIII memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal Sekolah (70)

dalam pembelajaran Akidah Akhlak materi Iman kepada rasul Allah

SWT.

c. Mencapai persentasi yang telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau

dengan kata lain, 85% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut

tuntas mencapai KKM kelas. (Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

(27)

6 E. Manfaat penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat baik teoritik dan praktis.

1. Secara Teoritik

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi baru

bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses

kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Aqidah

Akhlak untuk meningkatkan hasil belajar siswa, kemudian dapat melihat

apakah penerapan metode pembelajaran Kooperatif dengan media Index

Card Match dapat meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak pada siswa

kelas VIII di MTs Riyadlotul Ulum Kunir. Apabila siswa tertarik untuk

belajar, maka hasil belajar dapat meningkat sehingga akan tercipta

sumber daya manusia yang handal dan dapat dipergunakan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Secara Praktis

Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan

penilitian ini dapat memberikan manfaat kepada:

a. Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa yang

mengalami kesulitan belajar,diharapkan dapat memudahkan bagi

siswa dan dapat memberikan suasana pembelajaran yang

(28)

7

b. Guru

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk

memperkenalkan belajar Aqidah Akhlak melalui penerapan metode

pembelajaran Kooperatif media Index Card Match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa sehingga

dapat tercipta pembelajaran yang aktif dan efesien.

c. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah

(MTs)

Sebagai data dasar untuk menentukan pengembangan maju

sekolah dimasa mendatang, dijadikan sebagai contoh bentuk

peningkatan yang berbasis Madrasah dalam upaya peningkatan hasil

belajar, serta sebagai motivasi untuk menyediakan sarana prasarana

sekolah untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.

F. Devinisi Operasional

Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, penulis memberikan

definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar

tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat.

Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah semua efek

yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan

(29)

8

16). Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002: 20) “ Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi didalam diri seorang setelah

berakhirnya aktifitas belajar.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang

diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru

sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan

bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok kelompok kecil secara kolaboratif (Rusman, 2011: 202).

“Dalam sistem pembelajaran yang kooperatif siswa bekerja sama

dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung

jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama

anggota kelompok untuk belajar”(Rusman, 2011: 203).

3. Index Card Match

Metode index card match adalah menjodohkan pasangan yang

cocok dengan kartunya (soal jawab). Yang mana tujuan dari strategi ini

adalah untuk mengoperasikam otak dan memacunya untuk berfikir cepat

dalam mencari jawaban. Starategi ini membantu menghidupkan materi

yang membosankan menjadi lebih menarik (Zaini, 2008: 48). Dalam

(30)

9

jawaban dengan menjodohkan. Strategi ini dapat mengasah otak dan

indera sehingga menjadikan siswa aktif.

4. Aqidah Akhlak

Adapun pengertian mata pelajaran aqidah akhlak sebagaimana

yang terdapat dalam kurikulum 2004 hal 21 adalah:

Mata pelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati dan mengimani Allah SWT. Dan merealisasikannya dalam

perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan

dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam

bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah

disatu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan

penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan

bangsa.

5. Kriteria Ketuntasan Minimal

Menurut PERMENDIKNAS No 20 Tahun 2007 menyatakan

bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah kriteria ketuntasan

belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir

jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu

pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.

KKM Nasioanal adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang

(31)

10

ketuntasan minimal yang harus dicapai dalam suatu kelas. KKM kelas

besarnya adalah 85% yang terhitung dari 0%-100%. Maka 85% dari

jumlah siswa yang ada di kelas tersebut harus tuntas. KKM individual

adalah kriteria ketuntasan minimal yang ideal harus dicapai setiap

individu siswa. KKM belajar ideal adalah besarnya 75%. Setiap siswa

harus memenuhi 75% setiap kali dilakukan penilaian yang terhitung dari

angka 0-100. Maka nilai minimal yang harus dicapai siswa dalam setiap

kali penilaian sebesar 75.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan tindakan, karena penelitian dilakukan untuk

memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk

penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk guru sebagai

peneliti, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah guru. Tujuan

utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran

di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

1. Rancangan penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas,

istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research

(CAR). Menurut Basrowi (2006: 25), sebagaimana mengutip dari The

(32)

11

Edukators, yang menyatakan batasan tentang Classroom Action

Research (CAR) adalah bentuk pertisipasi, kolaborasi terhadap penelitian

tentang pendidikan yang dilakukan disekolah dan diruang kelas oleh

kelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai

fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru

tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh.

Dan menurut Arikunto (2007: 104) “Penelitian tindakan kelas adalah merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya mucul

dikelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkuatan sehingga

sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam PTK

diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang ahli.

2. Tempat dan Subjek Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini bertempat di MTs Riyadlotul Ulum kunir

tahun ajaran 2016/2017

b. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswi MTs Riyadlotul Ulum Kunir

tahun ajaran 2016/2017.

3. Langkang-langkah Penelitian

Tahap-tahap dalam penelitian Tindakan kelas (PTK) terdiri dari

(33)

12

a. Tahap Rencana (Planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum

seluruh rangkaian kegiatan dilakukan, kegiatan yang dilakukan

adalah:

1. Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan Metode

pembelajaran Kooperatif dengan media index card match,

Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2. Mempersiapkan sumber belajar yang releven

3. Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab

4. Mempersiapkan perlengkapan media index card match, yang

dibutuhkan

5. Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penelaian

perhatian siswa.

6. Menyususn lembar pengamatan aktivitas guru dalam

pembelajaran

7. Menyusun test formatif untuk siswa

8. Target yang dihrapkan dalam penerapan metode pembelajaran

Kooperatif dengan media index card match ini keberhasilan

pembelajaran minimal memenuhi kriteria ketuntasan minimum.

b. Tahap Tindakan (Action)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada

(34)

13

kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan pada RPP bagian

inti meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c. Tahap Pengamatan(observation)

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan

umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kondisi siswa

mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.

d. Tahap Lefleksi (reflection)

1. Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran

2. Evaluasi hasil observasi

3. Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I

siklus II dan Siklus III

Hasil refleksi terhadap perencanaan yang telah dilakukan

yang akan digunakan untuk memperbaiki kinerja guru.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

tindakan ini adalah:

a. Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu seperangkat

pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar

(35)

14

pembelajaran (RPP) berisi standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator penyampaian hasil belajar, tujuan khusus, kegiatan belajar

mengajar dan beberapa soal latihan.

c. Soal tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa

nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi.

d. Lembar observasi, untuk mengamati siswa dan guru selama

pembelajaran Aqidah Akhlak, metode pembelajaran Kooperatif

dengan media index card match berlangsung.

5. Pengumpulan Data

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data

untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai

sasaran (Arikunto, 2006: 127). Dalam pengambilan data dipandu

dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti

untuk memperoleh data peneliti, aktifitas siswa dan data

keterampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Tes/Soal

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Iman Kepada Rasul

Allah SWT, Pada setiap siklus guru memberikan tes objektif yaitu

pilihan ganda (multiple choice test) dan uraian untuk mengukur

(36)

15

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini data yang akan diambil dari

dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi

sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.

6. Analisis Data

Analisis data sangat diperlukan untuk membuktikan kebenaran

hipotesis yang telah dirumuskan atau untuk menarik kesimpulan.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data

yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni:

a. Data kuantitatif (nilai belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif.

Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif.

b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa hasil informasi berbentuk

kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan

dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif),

pandangan atau sikap siswa terhadap belajar yang baru (afektif),

aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar,

kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis

secara kualitatif.

H. Sistematika Penulisan

Yang pertama. Bagian awal, meliputi : judul, abstrak, pernyataan, nota

pembimbing, kata pengantar, motto, persembahan, daftar isi, daftar

gambar daftar tabel dan daftar lampiran.

(37)

16

Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan, Indikator

Keberhasilan, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan

Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II:Kajian Pustaka

Dalam bab ini penulis menguraikan studi kepustakaan yaitu

tinjauan pustaka landasan teori dan Kerangka Berfikir yang

penulis gunakan terkait teori dan penerapan metode

pembelajaran kooperatifdengan media index card match.

BAB III :Paparan Hasil Penelitian

Meliputi pelaksanaan tindakan terdiri dari subjek penelitian,

tempat penelitian dan sumber data, teknik pengumpulan data,

analisis data dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV : Analisis Hasil Penelitian

Dalam bab ini penulis memaparkan analisis hasil penelitian,

antara lain mencakup deskripsi per siklus yang membahas

mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan

kegagalan dan berisi perbandingan hasil antar siklus.

BAB V : Penutup

Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan hasil

(38)

17 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Landasan Teori

1. Peningkatan Hasil Belajar

a. Peningkatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diketahui bahwa,

“Peningkatan berasal dari kata dasar tingkat mendapat awalan pe dan

akhiran an yang berarti keadaan yang menjadi meningkat dari tidak tahu

menjadi tahu dari pasif menjadi aktif atau dari jelek menjadi baik dan

sebagainya” (Poerwadarminto, 1990:995).

Yang dimaksud peningkatan dalam penelitian ini adalah suatu

usaha atau melakukan tindakan untuk menuju suatu tindakan yang lebih

tingi dari usaha sebelumnya.

b. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2). Belajar juga dapat

dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas atau proses untuk

memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki

perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian, dalam konteks menjadi

(39)

18

kontak manusia dengan dengan alam diistilahkan dengan pengalaman

(Suyono, 2014:9). Berdasarkan definisi belajar dari para ahli, maka

belajar merupakan suatu aktivitas dan kegiatan belajar seseorang dalam

upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan perubahan tingkah

laku dari yang awalnya tidak tau menjadi tahu dan dari tidak busa

menjadi bisa.

Menurut Susanto (2013: 5), hasil belajar yaitu perubahan

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Implementasi dari belajar adalah hasil belajar. Hasil belajar

merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana (2009: 3)

mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan

tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dari definisi di atas peneliti simpulkan bahwa hasil belajar

adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses belajar

mengajar atau setelah mengalami interaksi dengan lingkungannya guna

memperoleh ilmu pengetahuan dan akan menimbulkan perubahan

tingkah laku yang relatif menetap dan tahan lama.

Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognifif,

aspek afektif, dan aspek psikomotorik. (1) Aspek kognitif, kemampuan

kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

(40)

19

penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan

pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik, kemampuan

psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas

(Hamalik, 2003: 160).

c. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan

menjadi 2 jenis (Slameto, 1991:56), yaitu:

1) Faktor Internal

Faktor intern dibagi menjadi 3, yaitu :

a) Faktor jasmaniah

1. Faktor kesehatan

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya,

proses belajar mengajar akan terganggu jika kesehatan

seseorang terganggu. Oleh karena itu, agar dapat belajar

dengan baik seseorang harus selalu menjaga kesehatan

badannya.

2. Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, siswa

yang cacat belajarnya akan terganggu dengan keadaan itu.

Hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau

diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi

(41)

20

b) Faktor psikologis

1. Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

yaitu kecakapan untuk menyesuaikan ke dalam situasi yang

baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan

konsepkonsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi

dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar

pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang

sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi

akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat

intelegensi yang rendah.

2. Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa

itu semata-mata tertuju pada suatu obyek (benda/hal) atau

sekumpulan obyek.

3. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat

sangat berpengaruh terhadap proses belajar, bila bahan

pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak

akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya

(42)

21

4. Bakat

Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa

sejak lahir (Ahmadi, 2004:82). Apabila bahan pelajaran yang

dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasilnya lebih

baik karena ia senang belajar dan selanjutnya lebih giat lagi

dalam belajar.

5. Motif

Motif merupakan suatu pendorong untuk melakukan

sesuatu dan motif erat sekali hubungannya dengan tujuan

yang akan dicapai.

6. Kematangan

Suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,

dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.

7. Kesiapan.

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi.

c) Faktor kelelahan

Kelelahan dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan

jasmanidan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan

lemah lunglainya tubuh dan kecenderungan untuk membaringkan

(43)

22

kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor Eksternal

Faktor ini dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a) Faktor keluarga

1. Cara orang tua mendidik

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan

utama. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan

berpengaruh terhadap belajarnya.

2. Relasi antar keluarga

Relasi antar keluarga yang terpenting adalah relasi

orang tua dan anaknya, hubungan yang terbaik dalam

keluarga adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih

sayang.

3. Suasana rumah.

Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan

suasana rumah yang tenang, sehingga anak akan betah tinggal

di rumah dan anak dapat belajar dengan baik.

4. Keadaan ekonomi keluarga.

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi

kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan

kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar

(44)

23

5. Pengertian orang tua.

Dalam belajar anak perlu dorongan dan perhatian dari

kedua orang tua.

6. Latar belakang kebudayaan.

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi belajar, dalam keluarga anak perlu

ditanamkan kebiasaan-kebiasaaan yang baik, agar mendorong

anak giat belajar.

b) Faktor sekolah

(1) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu jalan atau cara yang

harus dilalui di dalam mengajar. Dalam proses belajar

mengajar guru harus bisa menggunakan metode yang

bervariasi, agar suasana pembelajaran menjadi efektif dan

efisien, sehingga siswa tidak akan merasa bosan.

(2) Kurikulum.

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa.

(3) Relasi guru dengan siswa.

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara

akrab, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang

lancar. Siswa akan merasa jauh dari guru, maka akan segan

(45)

24

(4) Relasi siswa dengan siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah

perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap

belajar siswa.

(5) Disiplin sekolah.

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan

kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar

siswa disiplin, gurubeserta staf yang lain harus disiplin pula

(6) Alat pelajaran.

Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap

adalah perlu, agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga

siswa dapat menerima pelajaran dan dapat belajar dengan

baik pula.

(7) Waktu sekolah.

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar

mengajar di sekolah. Jika siswa terpaksa masuk sekolah sore

hari sebenarnya itu kurang baik, karena pada sore hari

seharusnya waktu siswa untuk istirahat, tetapi terpaksa masuk

sekolah, hingga mereka mendengarkan pelajaran sambil

(46)

25

(8) Standard pelajaran di atas ukuran.

Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai

dengan kemampuan masing-masing, yang terpenting tujuan

yang telah dirumuskan dapat tercapai.

(9) Keadaan gedung.

Dengan sejumlah siswa yang banyak serta variasi

karakteristik siswa menuntut keadaan gedung harus memadai

di dalam setiap kelas.

(10)Metode belajar.

Cara belajar yang tepat akan efektif pada hasil belajar

siswa, demikian juga dalam pembagian waktu untuk belajar.

(11) Tugas rumah.

Waktu belajar yang paling utama adalah di sekolah,

disamping untuk belajar di rumah juga digunakan untuk

kegiatan-kegiatan yang lain. Oleh karena itu, guru seharusnya

tidak memberikan tugas terlalu banyak.

c) Faktor masyarakat.

(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat.

Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam

masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.

(2) Media.

Media yang baik dapat memberikan pengaruh yang

(47)

26

akan memberi pengaruh jelek pada siswa. Maka siswa perlu

mendapat bimbingan dan kontrol yang bijaksana dari pihak

orang tua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

(3) Teman bergaul.

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu

diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan

pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang

tua dan pendidik.

(4) Bentuk kehidupan masyarakat.

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri

dari orang yang tidak terpelajar dan mempunyai kebiasaan

tidak baik akan berpengaruh terhadap siswa. Sebaliknya, jika

lingkungan siswa adalah orang yang terpelajar, maka akan

berpengaruh pula dengan hal-hal yang dilakukan oleh

orang-orang di lingkungannya.

d. Prinsip-Prinsip Belajar

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan

para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga

perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa

(48)

27

dalam upaya pembelajaran. Prinsip belajar menurut

(Dimyati,2006:42-49)

1) Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan

belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa

apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan. Disamping

perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan

belajar.

2) Keaktifan

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa

anak adalah makhluk yang aktif. Dalam setiap belajar, siswa selalu

menampakkan keaktifannya.

3) Keterlibatan langsung

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar jangan

diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama

keterlibatan mental emisional, kognitif, dan perolehan

pengetahuan.

4) Pengulangan

Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya

tersebut akan berkembang. Pengulangan untuk melatih daya-daya

jiwa, pembentukan respons namun prinsip pengulangan masih

(49)

28

5) Tantangan

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang

ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari

bahan belajar. Maka timbullah motif untukmengatasi hambatan

itu dengan mempelajari bahan ajar tersebut.

6) Balikan dan penguatan

Siswa belajar dengan sungguh-sungguh dan mendapat

nilai yang baik dalam ulangan.Inilah yang disebut penguatan

negatif.Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar

melalui penggunaan metode- metode

e. Tujuan Belajar

Menurut Sardiman (2014: 25-28), tujuan belajar secara umum

ada tiga jenis, yaitu:

1) Untuk Mendapatkan Pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan

pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat

dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan

kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya

kemampuan berpikir akan memperkarya pengetahuan.

2) Penanaman Konsep dan Keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga

(50)

29

3) Pembentukan Sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

peserta didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam

pendekatannya.

f. Penilaian keberhasilan belajar

Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

belajar siswa. Menurut Yamin (2005: 146-148), penilaian

keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan dengan:

1) Pertanyaan Lisan di Kelas

Materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep,

prinsip, atau teori. Pertanyaan ini kita lemparkan kepada siswa

siswa, kemudian diberikan kesempatan mereka untuk berpikir,

kemudian kita pilih secara acak untuk menjawab pertanyaan tadi.

Jawaban tersebut diberi kebebasan mereka mengeluarkan

gagasannya, benar atau salah jawaban yang didapat dari siswa,

selanjutnya kita lempar lagi kepada siswa untuk mendapat

klarisifikasi jawaban yang pertama. Setelah itu guru dapat

menyimpulkan tentang jawaban siswa yang benar.

2) Kuis

Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam

waktu yang terbatas, kurang lebih 15 menit, pertanyaan tersebut

(51)

30

gambaran materi sebelumnya, yang telah diajarkan kepada

mereka. Waktu pelaksanaan kuis pada umumnya di awal

pembelajaran. Jika sebagian siswa masih ada yang belum

menguasainya, sebaiknya guru menjelaskan kembali secara

singkat materi tersebut.

3) Ulangan Harian

Ulangan harian ini dapat dilakukan secara periodik,

Misalnya 1 atau 2 setiap materi pokok yang selesai diajarkan.

Dalam ulangan harian guru dapat membuat soal dalam bentuk

objektif dan non objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya

mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.

4) Ulangan Semester

Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada

akhir semester. Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari

ulangan harian. Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa

berupa pilihan ganda atau uraian.

5) Tugas Individu

Tugas individu adalah tugas yang dibeerikan pada setiap

siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman materi pelajaran

yang telah diberikan oleh guru. Tugas individu dapat diberikan

setiap minggu dengan bentuk tugas untuk kerja lapangan atau soal

tertulis. Tugas individu dalam bentuk kerja bisa berupa tugas

(52)

31

tugas individu dalam bentuk soal tertulis, dapat berupa soal uraian

objektif maupun non objektif.

6) Tugas Kelompok

Tugas kelompok adalah tugas yang diberikan untuk menilai

kemampuan kerja kelompok. Bentuk soal yang digunakan adalah

uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai

evaluasi.

g. Ciri-ciri Belajar

Dari definisi-devinisi belajar Menurut Baharudin dan Wahyuni

(2008: 15) menyimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu:

1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (change behavior)

ini berarti, bahwa hasil belajar hanya dapat diamati dari tingkah

laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu

menjadi tahu.

2) Perubahan tingkah laku dari hasil belajar relatif permane. Ini

berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar

untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat

berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa

jadi bersifat potensial.

4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau

(53)

32

penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan

semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

a. Pengertian Aqidah Akhlak

Kata Aqidah berasal dari bahasa arab. Secara bahasa, Aqidah

berarti sesuatu yang mengikat. Kata Aqidah sering juga disebut

„aqoid, yaitu kata jamak dari Aqidah yang artinya simpulan. Kata lain

yang serupa adalah i‟tiqod, mempunyai arti kepercayaan. Dari ketiga kata ini, secara sederhana mempunyai arti kepercayaan yang tersimpul

dalam hati. Hal ini, seperti oleh ash Shiddieqy, bahwa Aqidah adalah

sesuatu yang dipegang teguh dan terhujam kuat di dalam lubuk jiwa

dan tidak dapat beralih dari padanya.

Kata Akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab jama‟

daribentuk mufradadnya khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai,

tingkah laku atau tabiat. Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin, yang

disebut Akhlak itu ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya kehendak

itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itulah yang dinamakan

Akhlak. Dalam penjelasan beliau, kehendak ialah ketentuan dari

beberapa keinginan manusia setelah bimbang, sedangkan kebiasaan

merupakan perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah

melakukannya. Masing-masing dari kehendak dan kebiasaan in

(54)

33

menimbulkan kekuatan yang lebih besar, kekuatan inilah yang

dinamakan akhlak.

Dari pemaparan di atas, dapat dijelaskan bahwa Aqidah Akhlak

adalah suatu kepercayaan seseorang sehingga menciptakan kesadaran

diri bagi manusia tersebut untuk berpegang teguh terhadap norma

norma dan nilai-nilai budi pekerti yang luhur tanpa membutuhkan

pertimbangan dan pemikiran, sehingga muncul kebiasaan-kebiasaan

dari seseorang tersebut dalam bertingkah laku.

b. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

1) Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan,

dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT .

2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari

ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam. (Permenag RI No. 2 Tahun

2008:26)

3. Materi Iman kepada Rasul Allah SWT

a.Beriman kepada Rasul Allah Swt

Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim

(55)

34

yang terpilih untuk menerima wahyu dari Allah dan ditugaskan untuk

menyampaikan risalah kepada manusia.

Iman kepada Rasul Allah, merupakan salah satu rukun iman.

Keimanan seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi

dan rasul Allah dan membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka

untuk menunjukkan, membimbing dan mengeluarkan manusia dari

kegelapan kepada cahaya kebenaran. Seseorang tidak dikatakan

beriman jika tidak mempercayai rasul-rasul Allah. Firman Allah:



Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.(QS an-Nisa: 136).

(56)

35

Nabi menurut bahasa adalah orang yang diberi atau menerima

berita. Menurut istilah agama, nabi adalah seseorang yang menerima

wahyu dari Allah berkenaan dengan syari‟at agama.

Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim

untuk suatu tugas. Menurut istilah agama rasul ialah seseorang yang

menerima wahyu dari Allah berkenaan dengan syari‟at agama dan

ditugaskan untuk menyampaikan kepada umat banyak. Menurut

pendapat ini. Setiap Rasul adalah Nabi tetapi setiap Nabi belum tentu

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut".

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

اَمّنِإ

ِلُتْثِعُب

ُا

ِقَلاْخَأْلاَمِراَكَماَمِّمَت

)ميكحو دمحأ هاور(

Artinya: “Bahwasanya aku diutus hanya untuk menyempurnakan

akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad dan Hakim)

Jumlah nabi dan rasul sangat banyak, ketika Rasulullah ditanya tentang jumlah nabi dan rasul, beliau menjawab.

(57)

36

Artinya:“ Jumlahnya nabi seratus dua puluh ribu orang dan yang menjadi rasul diantara mereka tiga ratus tiga belas orang

(H.R. Bukhari Muslim)”.

Diantara 313 rasul hanya sebagian kecil saja yang diterangkan di

dalam al-Qur‟an, Adapun Nabi dan Rasul yang wajib diketahui, seperti yang telah diceritakan di dalam al-Qur‟an, berjumlah 25 (dua puluh lima) Nabi. Jumlah itulah yang wajib kita percayai dengan pasti hingga

kini. Adapun nama-nama Nabi dan Rasul tersebut, sebagai berikut:

1) Adam a.s 11) Yusuf a.s 21) Yunus a.s

2) Idris a.s 12) Ayyub a.s 22) Zakaria a.s

3) Nuh a.s 13) Syu‟aib a.s 23) Yahya a.s

4) Hud a.s 14) Musa a.s 24) Isa a.s

5) Shaleh a.s 15) Harun a.s 25) Muhammad saw

6) Ibrahim a.s 16) Dzulkifli a.s

7) Luth a.s 17) Dawud a.s

8) Ismail a.s 18) Sulaiman a.s

9) Ishaq a.s 19) Ilyas a.s

10) Ya‟qub a.s 20) Ilyasa‟ a.s

Dari 25 Nabi dan Rasul diatas, disini juga diterangkan nama-nama

(58)

37

1) Taurat, kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa as.

2) Zabur, kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as.

3) Injil, kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as.

4) Al-Qur‟an, kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

c. Pengertian Ulul „Azmi

Selanjutnya diantara 25 Rasul tersebut ada 5 Rasul yang

mempunyai kelebihan istimewa. Mereka itu dinamakan Ulul „Azmi,

artinya para Nabi dan Rasul yang mempunyai ketabahan. Mereka itu

adalah:

1) Nabi Nuh a.s,

2) Nabi Ibrahim a.s,

3) Nabi Musa a.s, Nabi Isa a.s

4) Nabi Muhammad SAW.

Mengingat pekerjaan para Rasul sebagai utusanAllah untuk

memberi petunjuk kepada segenap manusia dan untuk memperbaiki

masyarakat atau kaumnya.

d. Sifat-Sifat Wajib Rasul Allah SWT

Rasul itu harus memiliki sifat-sifat yang mulia, yang bisa

dijadikan suri tauladan bagi umat manusia, sebagai berikut:

(59)

38

2) Amanah = Dipercaya

3) Tabligh = Menyampaikan

4) Fathanah = Cerdas

Keempat sifat wajib bagi Rasul itu senantias melekat

dalamdirinya. Seorang Nabi/Rasul adalahorang yang jujur, tidak

mungkin berbohong. Selain itu, para Nabi/Rasul juga pasti dipercaya

oleh para umatnya. Pengakuan semacam itu, bahkan tidak hanya setelah

diangkat menjadi Nabi/Rasul, tetapi juga sejak masih muda belia.

Sebagaimana yang terjadi pada Muhammad, dimana beliau diberi gelar

oleh umatnya sebagai “al-amin” yang artinya “dapat dipercaya”.

(Mahrus, 2009:78-80)

e. Sifat-sifat Mustahil bagi Rasul Allah SWT

Sifat Mustahil bagi rasul maksudnya adalah bahwa rasul tidak

mungkin memiliki sifat-sifat yang bertentangan dengan sifat wajib.

Sifat mustahil bagi rasul ada 4, yaitu:

1. Kazib artinya dusta, rasul tidak mungkin memiliki sifat dusta, baik

dalam perkataan maupun perbuatan.

2. Khianat artinya curang, tidak mungkin seorang rasul bersifat curang

(60)

39

3. Kitman artinya menyembunyikan, para rasul diberi tugas

menyampaikan wahyu, sehingga mustahil seorang rasul menambah

atau mengurangi bahkan menyembunyikan wahyu Allah.

4. Baladah artinya bodoh, mustahil seorang rasul bersifat bodoh, sebab

seorang rasul memiliki tugas untuk mengatur dan membimbing

orang lain dengan berbagai watak dan perilaku.

f. Sifat Jaiz bagi Rasul Allah SWT

Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat yang pada umumnya dimiliki

manusia. Sebagian para rasul juga memiliki sifat yang pada umumnya

dimiliki oleh manusia, diantaranya makan, minum, lapar, haus, tidur,

mencari nafkah, berumah tangga, sakit dan sebagainya. Rasulullah

SAW sebagai seseorang manusia tidak memiliki kekebalan terhadap

senjata. Selain itu Rasulullah tidak segan-segan mengerjakan pekerjaan

rumah, namun Allah telah menjadikan bahwa sifat jaiz yang dimiliki

rasul tidak sampai merendahkan martabat kerasulannya.

4. Metode Kooperatif

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Wina

Sanjaya, 2007: 147). Menurut Suprijono (2009:45) Metode

(61)

40

penuturan teori psikologi pendidikanda teori belajar yang

dirancangnberdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan

impliksinya pada tingkat oprasional di kelas.

Metode pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang

digunakan untuk penyusunan kurikulum, mangatur materi, dan

memberi petunjuk kepada guru kelas. Dengan demikian metode

dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat

penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada

cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran.

b. Pengertian Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan

bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok kelompok kecil secara kolaboratif (Rusman, 2011: 202).

“Dalam sistem pembelajaran yang kooperatif siswa bekerja sama

dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua

tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan

membantu sesama anggota kelompok untuk belajar”(Rusman, 2011: 203).

Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih

diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan

pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang

(62)

41

dimaksud. Guru Biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada

akhir tugas (Suprijono, 2011: 54-55).

Pelaksanaan Prosedur model pembelajaran kooperatif dengan

benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model

pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran

efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan :

1) Memudahkan siswa belajar, sesuatu yang bermanfaat, seperti,

fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi

bersama.

2) Pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang

berkompeten menilai (Suprijono, 2011: 58).

Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) adalah suatu model

pembelajaran yang menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh

dari kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing

antara teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum

tahu. Dimana guru disarankan agar membagi siswa dalam

kelompok-kelompok yang heterogen

c. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang

dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Hamruni,

(63)

42

pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses

pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerjasama dalam

kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan

akademik dalam artian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga

adanya unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya

ciri khas inilah yang menjadi ciri khas dari cooperative. Karakteristik

atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagi berikut:

1) Pembelajaran Secara Tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan

secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan.

Olehkarena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar.

Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

2) Didasarkan pada Manajemen Kooperatif

Manajemen seperti yang kita pelajari pada bab sebelumnya

mempunyai tiga fungsi, yaitu:

a) Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan

menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang

sudah ditentukan. Misalnya tujuan apa yang harus dicapai,

bagaimana cara mencapainya, apa yang harus digunakan untuk

Gambar

Tabel 3.1 Nama Siswa Kelas VIII A MTs Riyadlotul Ulum Kunir
Tabel 3.2 Jadwal alokasi waktu penelitian
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel 4.2 Data perolehan nilai KKM Prasiklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data kualitatif analisis data, dan jawaban dari pertanyaan penelitian yang dilaksanakan di kelas VIII, IX SMP IT Nurul Jannah dan kelas X

Pendidikan dasar (primary school) dengan lama pendidikan umumnya 4 tahun (usia 6- 9 tahun) kecuali ibu kota Negara (Berlin) melaksanakan system 6 tahun, sementara

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu perubahan pada sistem inventory gudang kimia dengan menggunakan barcode untuk mengurangi kesalahan pemberian informasi serta

Diambil dengan menggunakan mikropipet Ditaruh pada salah satu ujung sisi objek glass, dan dioleskan hingga menyebar menggunakan objek glass yang lain. Dibiarkan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penentuan tarif pengiriman barang di PT Supra Raga Transport tepat karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa variabel Kompetensi dan Program Audit Internal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap penerapan Good

bahwa Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pelaksanaan Seminar Berbasis website (webinar) PPNI sebagaimana yang dimaksud huruf c di atas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan