Bab II KAJIAN TEORI
B. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dalam penelitian ini diambil dari:
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia.
Materi pokok dalam pembelajaran adalah Peradaban Yunani Kuno dan Peradaban Romawi Kuno.
a) Peradaban Yunani Kuno35 1) Letak geografis
34 Mulyasa, 2010, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, hlm.90 35 I Wayan Badrika, 2006, Sejarah untuk SMA Kelas X, Jakarta, Erlangga, hlm.148
Wilayah Yunani merupakan wilayah maritim artinya wilayah tersebut dikelilingi oleh laut, kecuali sebelah Utara yang berbatasan dengan Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki, sedangkan di bagian Barat berbatasan dengan Laut Ionia, bagian Selatan dengan Laut Tengah dan bagian Timur dengan Laut Aegea. Selain dikelilingi laut, di wilayah Yunani terdapat pegunungan kapur dengan lembah-lembah yang terjal. Kondisi ini membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang terpisah-pisah dan mandiri. Keadaan geografis ini menciptakan bangsa Yunani kuno hidup sebagai pedagang, walaupun tanahnya yang kurang subur sebagian di antaranya hidup sebagai petani gandum.
2) Peradaban Awal Yunani
Peradaban Pulau Kreta
Kebudayaan yang di temukan di Pulau Kreta adalah kebudayaan Minos (Minoa). Nama Minos di ambil dari nama raja yang pernah berkuasa, yakni Raja
Minos. Kebudayaan ini terlahir dari penduduk asli orang Yunani. Kebudayaan
Pulau Kreta menyisakan bangunan-bangunan tua tersusun dengan tata kota yang rapi.
Peninggalan kebudayaan Pulau Kreta ditemukan pada tahun 1900 oleh Sir
Arthur Evans saat di lakukan penggalian istana Knossos. Istana Knossos dibuat
dengan indah yang di dalamnya terdapat ruang pertemuan antarmenteri. Selain itu, keberadaan peradaban ini didapat pada cerita Yunani Kuno, Odysseus karangan Homerus. Di dalam ceritanya di gambarkan bahwa Kreta sebagai Kerajaan sembilan puluh kota yang makmur. Sebagai negara maritim, masyarakat Pulau Kreta sudah melakukan perdagangan dengan negara-negara tetangga, seperti
Mesir, Pulau Sicilia, Syria dan AsiaKecil. Nama pelabuhan yang terkenalnya adalah Phaestus.
Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini di buktikan dengan penemuan tiga manuskrip. Huruf yang terdapat pada manuskrip-manuskrip tersebut adalah pictograf, namun huruf tersebut masih sukar dibaca tetapi 88 simbol di antaranya sudah dapat diterjemahkan oleh Michael Ventris pada 1953. Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah Polytheisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung. Ibu Agung memiliki bawahan yang bernama Velhanos, ia digambarkan sebagai sosok seorang lelaki yang memiliki kekuatan luar biasa dan disamakan dengan kekuatan banteng.
Peninggalan Kebudayaan Peradaban Yunani Kuno
Seni pahat dan bangunan menjadi salah satu kebanggaan Yunani masa lalu dan sekarang. Peninggalan-peninggalanya dibangun dengan gaya arsitektur yang tinggi juga kokoh, misalnya Acropolis yang dibangun pada masa peradaban Mycenae, Epidaurus (gedung kesenian) Kuil Pathenon (Kuil Dewi Athena), Kuil
Erectheum.
Karya sastra yang di tulis lebih banyak menceritakan tentang perjuangan (heroik), seperti Homerus yang mengarang Illyas (penyerbuan ke Troya, sekitar tahun 11194 SM) dan Odyssea (pengembaraan Odyssea setelah perang Troya), cerita perang Yunani dan Persia karya Herodotus dan cerita tentang perang Sparta dan Athena karya Thuchydiades. Tidak jarang pula di temukan sastra yang berisi cerita lucu karya Aristofane, dan cerita tragedi karya Aiskhilos dan Sofokles. Dalam bidang ilmu pengetahuan, orang Yunani yang menjadikan konsep alam
dan hidup keseharian manusia ke dalam bentuk filsafat. Filsafat ini berisi penalaran dalam bentuk metode yang masuk akal (logis) dan penyelidikan suatu objek pengamatan hingga ke bagian terkecil.
b) Peradaban Romawi Kuno36 1) Sistem Pemerintahan
Perkembangan sejarah Romawi di bagi dalam tiga periode, yakni zaman kerajaan, zaman republik, dan zaman monarki atau kekaisaran
Zaman Kerajaan
Pada masa ini, semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia, sedangkan dibagian selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka terjadi percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi. Kerajaan Roma diperintah oleh seorang raja yang merangkap sebagai penglima perang dan hakim tinggi. Dalam menjalankan pemerintahnya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiori dari 300 orang golongan patricia. Roma menjadi negara Republik yang di kuasai kaum bangsawan.
Zaman Republik
Sistem pemerintahan Republik dipimpin oleh dua orang konsul, konsul pertama bertugas dalam masalah hukum dan ekonomi sedangkan konsul yang kedua memegang urusan pertahanan. Pada masa darurat, jumlah konsul hanya satu orang yaitu seoranng diktatum. Konsul dipilih setiap tahun sekali. Selain menjadi kepala atau penguasa negara juga menjadi ketua senat dan panglima besar. Konsul dipilih oleh rakyat. Dalam menjalankan tugas pemerintahan, konsul
36
Tarcicius Suhirman, Petrus Suparyana,dkk, 2010, Sejarah Untuk SMA Kelas X, Bekasi: Media Maxima, hlm 155-162
di bantu oleh dewan yang terdiri atas Senat dan Dewan Perwakitan Rakyat. Namun golongan bangsawan dan golongan rakyat biasa sering terjadi perbenturan atau ketidak cocokan. Maka, akibat sering terjadi pertentangan tersebut dilakukanlah perundingan dan menghasilkan kesepakatan persamaan hak yang di tuangkan dalam Twaalftafelenwet, yaitu dua belas meja batu undang-undang. Kekuasaan Romawi yang semakin luas dan besar menyebabkan pertikaian antara golongan bangsawan dan protelar, pertama kaum Protelar mengangkat Tiberius Graccus sebagai Tribun, dengan tuntutan tanah, tetapi gagal Tiberius Gracchus mati tahun 132. Perjuangannya dilanjutrkan adiknya Gayus Gracchus, juga gagal dan mati terbunuh 121 SM. Kemudian kaum protelar mengangkat Marius sebagai tribun untuk membawa kaum Optimat (bangsawan) yang di pimpin oleh Sulla. Akhirnya terjadi peperangan yang dimenangkan kaum bangsawan.
Julius Caesar berhasil mengalahkan kaum optimat dan berkuasa selama dua tahun (46-44SM). Selain menjadi penguasa mutlak Julius Caesar juga mengembangkan kalender baru yang disebut kalender Julian. Kalender ini terus di pakai selama beberapa periode, sampai kemudian diperbaharui oleh Gregorius yang kemudian dikenal dengan kalender Gregorius. Julius Caesar dibunuh oleh Brutus dan Casinus (pada tahun 44 SM) yang menginginkan suatu pemerintahan berbentuk Republik. Akibat kematian Julius Caesar, timbul kekacauan dan terbentuklah tiga serangkai tribun untuk melawan senat, yaitu Antonius, Octavianus, San Lepidus. Lepidus tersingkir, tinggalah Antonius dan Octavianus yang membagi dua wilayah, Yaitu:
1. Romawi Utara dan Romawi Barat, dipimpin oleh Octavianus, dengan mayoritas golongan protelar (Plebyer)
2. Romawi Selatan dan Timur, dipimpin oleh Antonius, mayoritas masyarakatnya golongan bangsawan (Patricier). Antonius menikah dengan ratu Cleopatra, seorang putri dari keturunan dinasti Ptolomeus Mesir. Antonius dan Cleopatra mati bunuh diri tahun 31 SM karena patah semangat akibat kalah dalam perang di Actium melawan Octavianus.
Zaman Kekaisaran
Sepeninggal Julius Caesar, anak angkatnya yang bernama Oktavianus kemudian dapat menguasai Roma kembali dan berkuasa secara diktator. Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia dapat berkuasa cukup lama. Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya. Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna dalam kehidupan agama. Tepatlah apa yang diungkapkan oleh cicero, bahwa agama bagi mereka bukan untuk mendidik manusia kepada kebajikan, melainkan manusia sehat dan kaya. Pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi. Dalam ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori tetapi pelaksana teori yang sudah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai yang seakan-akan putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktik.
Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146
SM bersama dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di laut tengah. Selama kekuasaan Romawi, seni Romawi disebarkan ke Eropa dan sekitar Laut Tengah. Selanjutnya kaisar Romawi yang berkuasa adalah kaisar Nero (54-68 SM), kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama kristen.
2) Sistem Kepercayaan
Dalam sistem kepercayaan, orang-orang Romawi menganut kepercayaan terhadap dewa-dewa. Hanya saja dewa-dewa di Romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai oleh orang-orang Romawi antara lain: jupiter (raja dewa-dewa); Yuno (dewi rumah tangga); Minerus (dewi pengetahuan); Venus (dewi kecantikan); Mars (dewa perang); Neptunus (dewa laut); Diana (dewi perburuan); dan Bacchus (dewa anggur).
3) Peninggalan Bangsa Romawi
Dalam bidang kebudayaan, terdapat percampuran dua unsur seni budaya, yaitu Romawi yang merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan Seni Yunani. Pada hakikatnya, budaya ini bukan berasal dari rakyat biasa melainkan dari golongan bangsawan. Golongan seniman besar, seperti yang terdapat di Yunani, di Roma tidak ada. Justru bangsa Romawi yang mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah percampuran unsur-unsur budaya Etrustika dan Yunani yang kemudian menjadi seni budaya baru. Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya berupa bangunan monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kaisar-kaisar ini dilakukan sebagai
sarana untuk menunjukan jasanya kepasa negara. Maka sejak kaisar-kaisar ini berkuasa, banyak sekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer.
Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini sangat banyak. Bangunan-bangunan monumen tersebut antara lain:
1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia.
2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di ba’albek (syria).
3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja. 4. Mousoleum di Roma yang didirikan pada tahun 175 SM.
5. Teater di Pompeii, solona, dan Amperados. 6. Amphiteater.
7. Thermen.
8. Bangunan istana. 9. Gerbang kemenangan. 10. Tiang kemenangan.
Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agama kristen, di Roma sendiri secara sembunyi-sembunyi berkembang seni Katamba.Seni Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburab bawah tanah. Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat untuk menghiasai dinding dengan motif zaman kuno. Motif-motif klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini kemudian tergeser oleh perkembangan motif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan agama kristen. Karya seni kristen awal ini antara lain
lukisan-lukisan Kristus sebagai “gembala yang baik”. Pada umumnya yang
terpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen.