• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI 2015

E. Materi Pembelajaran

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : - Tanya jawab

- Ceramah G. Alat dan Bahan Ajar

1.

Alat : Spidol, papan tulis, laptop dan LCD projector.

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu I. Pendahuluan

a. Siswa bersama guru melaksanakan kegiatan berdoa dan presensi sebelum proses pembelajaran dimulai.

b. Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan tujuan pembelajaran

10 menit

II. Kegiatan Inti

Menyelesaikan persoalan matematis yang berhubungan dengan Hukum Kekekalan energi untuk kalor (Azas Black)

 Siswa diminta untuk membaca penerapan Hukum Kekekalan Energi untuk kalor (Azas Black)

 Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.

 Salah seorang siswa diminta untuk maju dan mengerjakan latihan soal di papan tulis.

 Siswa yang telah selesai mengerjakan soal kemudian menjelaskan jawaban kepada teman kelas.

 Siswa lain menanggapi jawaban yang telah dituliskan di papan tulis

 Guru memberikan klarifikasi jawaban yang diberikan siswa.

75 menit

III. Penutup

a. Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil proses pembelajaran. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru bahwa pertemuan selanjutnya

akan diadakan ulangan materi suhu kalor.

c. Siswa bertanya mengenai hal yang masih belum dimengerti.

d. Siswa bersama guru melakukan doa bersama setelah kegiatan pembelajaran selesai.

10 menit

Pati, Maret 2015

Mengetahui,

Guru Fisika Peneliti

Yuli Sudargini, M.Pd. Hasri Arlin Wuriyudani

Sekolah : SMA Negeri 1 Pati Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/Genap

Peminatan : MIA

Alokasi Waktu : 4 3 JP

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari. 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan

D. Bahan Ajar

Bahan ajar : Lembar jawab posttest dan soal posttest materi suhu-kalor.

E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu I. Pendahuluan

a. Siswa bersama guru melakukan doa bersama, dan presensi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru bahwa hari ini akan di adakan ulangan harian mengenai materi suhu kalor.

c. Siswa dibagikan soal dan kertas jawaban posttest.

menit.

b. Siswa diawasi guru selama pelaksanaan posttest.

c. Siswa diminta untuk mengumpulkan lembar jawaban dengan soal diberikan kepada siswa.

d. Siswa diminta untuk mengisi lembar angket respon siswa e. Siswa mengumpulkan jawaban lembar angket respon siswa.

80 menit

III. Penutup

a. Siswa diberikan kalimat motivasi agar tetap semangat dalam menuntut ilmu.

b. Siswa bersama guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

8 menit

Pati, Maret 2015

Mengetahui,

Guru Fisika Peneliti

Yuli Sudargini, M.Pd. Hasri Arlin Wuriyudani

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORI (HLT)

Responden Yth,

Angket ini ditujukan kepada adik-adik dengan tujuan untuk melihat bagaimana strategi pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectori (HLT) dapat meningkatkan pola berpikir ilmiah siswa. Perlu saya informasikan, angket ini tidak menyangkut perolehan nilai akademik, dan tidak ada jawaban yang dinilai benar atau salah. Oleh karena itu, dimohon kesediaan adik-adik untuk mengisi angket sesuai apa yang dipikirkan dan dirasakan. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi yang adik-adik berikan selama ini.

Nama : No. Urut :

Berikan tanda () pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda Keterangan :

STS : Sangat Tidak setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat setuju

No Pertanyaan STS TS S ST

1 Kemampuan saya mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam suatu soal meningkat.

STS : semakin tidak mampu atau semakin bingung TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan. S : Terdapat peningkatan

ST : semakin meningkat dan tepat

2 Kemampuan saya merumuskan strategi pemecahan masalah dalam suatu soal fisika meningkat.

STS : semakin tidak mampu atau semakin merasa kesulitan TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan.

S : terdapat peningkatan

ST : semakin meningkat dan tepat

3 Kemampuan saya untuk menjelaskan jawaban secara matematis dengan lengkap dan benar meningkat

STS : semakin tidak mampu atau lebih merasa kesulitan TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan.

S : terdapat peningkatan

ST : semakin meningkat dan tepat

4 Kemampuan saya dalam mengidentifikasi nilai pada tabel dan grafik meningkat.

STS : semakin tidak mampu atau lebih merasa kesulitan TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan.

S : terdapat peningkatan

STS : semakin tidak mampu atau lebih merasa kesulitan TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan.

S : terdapat peningkatan ST : semakin mampu dan tepat

6 Kemampuan saya dalam mengidentifikasi arti pada tabel dan grafik meningkat.

STS : semakin tidak mampu atau lebih merasa kesulitan TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan.

S : terdapat peningkatan ST : semakin mampu dan tepat

7 Kemampuan saya merangkai suatu jawaban dalam menerapkan struktur kalimat yang baik dan benar (subjek, predikat, objek, dan keterangan) meningkat.

STS : semakin tidak mampu atau lebih merasa kesulitan TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan.

S : terdapat peningkatan ST : semakin mampu dan tepat

8 Kemampuan saya dalam menggunakan kosakata disertai penyampaian materi dengan baik meningkat.

STS : semakin tidak mampu atau lebih merasa kesulitan TS : tidak meningkat atau tidak ada perubahan.

S : terdapat peningkatan ST : semakin mampu dan tepat

9 Saya merasa lebih senang dan merasa tidak terbebani ketika pembelajaran fisika berbasis HLT diterapkan.

STS : semakin merasa tidak senang dan semakin terbebani. TS : tidak senang dan terbebani.

S : lebih senang dan tidak terbebani

ST : semakin senang dan tidak pernah terbebani

10 Saya berharap jika pembelajaran HLT diterapkan dalam setiap proses belajar di kelas.

STS : sangat tidak berharap TS : tidak berharap S : mengharapkan ST : sangat mengharapkan

11 Saya merasa penerapan pembelajaran HLT dapat berguna dalam mempermudah mempelajari fisika.

STS : sangat tidak berguna TS : tidak berguna S : berguna ST : sangat berguna

12 Saya lebih tertarik dan antusias jika dalam mempelajari fisika menerapkan pembelajaran HLT

STS : sangat tidak tertarik dan sangat tidak antusias TS : tidak tertarik dan tidak antusias

S : lebih tertarik dan antusias

Identitas : Kelompok :... Kelas : ... Nama Anggota : 1 ... 3 ... 2 ... 4 ... SOAL

1. Benar atau salah pernyataan dan alasan berikut: Pernyataan:

Luka bakar yang diakibatkan oleh tersiram 200 gram air bersuhu 100℃ akan lebih parah dibandingkan dengan yang diakibatkan tersentuh 200 gram besi bersuhu 100℃. (keterangan: kalor jenis air 4200 J/kg℃ dan kalor jenis besi 450 J/kg℃)

Alasan:

Kalor yang tersimpan dalam 200 gram air bersuhu 100℃ lebih besar dibandingkan dengan kalor yang tersimpan dalam 200 gram besi bersuhu 100℃

2. Sebuah termometer dengan skala bebas oX memiliki titik beku air pada -40oX dan titik didih air 160oX. Pada saat termometer tersebut terbaca 15oX, maka termometer skala celcius terbaca ....oC

3. Panjang kolom raksa dalam sebuah tabung kaca dengan diameter seragam adalah 30 mm pada suhu 273 K dan 280 mm pada suhu 373 K. Berapakah suhu yang ditunjukkan oleh termometer ini ketika panjang kolom raksa adalah 180 mm?

4. Sebuah pemanas listrik memerlukan 15 menit untuk meningkatkan suhu 800 gram cairan tertentu dari 300 K ke titik didihnya pada 423 K. Dalam 3 menit berikutnya, massa 155 gram cairan tersebut diuapkan. Misalnya kalor jenis cairan adalah 4500 J/kg K dan kalor hilang ke atmosfer dan wadah diabaikan, maka kalor laten uap dari cairan adalah?

5. Terdapat 100 gram es dari −5℃ dicampur dengan 200 gram air dari 3 ℃ pada tekanan 1 atm. Kalor jenis es 0,5 kal/gramoC dan kalor lebur es 80 kal/gram. Jika hanya terjadi pertukaran kalor antara air dan es, berapakah suhu setimbangnya?

Dokumen terkait