• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai bulan Mei 2016 di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Analisis proksimat pakan dan daging ikan gurami dilakukan di Laboratorium Pakan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.

4.2 Materi Penelitian 4.2.1 Peralatan Penelitian

Alat-alat yang digunakan meliputi akuarium 40 × 25 × 25 cm3 sebanyak 20 buah, aerator kecil, selang aerasi, batu aerasi, seser, kantong plastik, pH meter, termometer, DO meter, refrakto meter, timbangan analitik dan alat sipon.

4.2.2 Bahan

Hewan uji yang digunakan pada penelitian kali ini adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy). Ikan gurami yang digunakan memiliki ukuran 8-10 cm dan setiap akuarium diisi 10 ekor ikan. Peneliti menggunakan lima perlakuan dan empat ulangan sehingga membutuhkan 20 akuarium dan 200 ekor ikan. Media pemeliharaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air tawar dengan volume 15 liter per akuarium. Pakan yang digunakan merupakan pakan komersial berbentuk pelet dan asam amino esensial yang ditambahkan adalah lisin.

4.3 Metode Penelitian 4.3.1 Prosedur Kerja

A. Persiapan Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi akuarium, selang aerasi, batu aerasi. Akuarium dicuci terlebih dahulu, pencucian menggunakan sabun dan dibilas hingga bersih kemudian dikeringkan dan diisi dengan air tawar lalu dipasang aerasi selama 24 jam untuk meningkatkan oksigen terlarut (DO).

Ikan gurami diseleksi sebelum ditebar pada akuarium, seleksi berdasarkan keseragaman ukuran dan kelengkapan organ tubuh sehingga dapat dipastikan bahwa ikan gurami yang akan diteliti adalah ikan gurami yang sehat dan homogen. Sebelum ditebar, ikan gurami diaklimatisasi terlebih dahulu selama 30 menit. Penebaran ikan gurami dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari terjadinya stress yang dapat berakibat pada kematian.

B. Pakan Ikan Gurami

Bahan pakan disiapkan terlebih dahulu, setelah bahan yang diperlukan sesuai dengan formulasi yang dikehendaki, mula-mula bahan tersebut digiling sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Setelah pakan komersial yang berbentuk pelet digiling pakan tersebut diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang sesuai dengan kebutuhan. Proses selanjutnya adalah penimbangan, penimbangan dilakukan dengan teliti sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Lisin yang digunakan merupakan lisin dalam bentuk bubuk sehingga tidak perlu lagi dilakukan penggilingan. Proses berikutnya adalah pencampuran pakan komersial

19

dan lisin yang takarannya telah sesuai, proses pencampuran dilakukan perlahan-lahan dan ditambahkan dengan tepung tapioka yang telah dilarutkan dalam air panas. Adonan diaduk hingga rata dan menjadi kalis. Adonan tersebut kemudian dicetak menggunakan mesin pencetak pelet sesuai dengan ukuran yang dikehendaki yaitu bukaan mulut ikan gurami. Adonan yang sudah dicetak kemudian dioven dengan suhu 50oC agar kadar air berkurang sehingga daya simpan menjadi lebih lama.

C. Pemeliharaan Ikan Gurami

Ikan gurami dipelihara dalam akuarium dengan ukuran 40 × 25 × 25 cm3 sebanyak 10 ekor. Waktu pemeliharaan selama 34 hari dengan pemberian pakan 3% dari berat tubuh. Pakan diberikan tiga kali sehari (pagi: 08.00, siang: 12.00, sore: 16.00). Upaya untuk mengoptimalkan lingkungan hidup ikan gurami dilakukan dengan cara penyiponan rutin setiap hari pada pagi hari agar media pemeliharaan bersih dari sisa pakan dan kotoran yang dapat memengaruhi kualitas air. Pengukuran kualitas air yang dilakukan adalah suhu, pH, oksigen terlarut (DO) dan amoniak.

4.3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini membandingkan pengaruh antara pakan komersial yang tidak diberi lisin dan pakan komersial yang diberi lisin dengan dosis yang berbeda pada tiap perlakuan ( P0, P1, P2, P3, P4) terhadap retensi energi dan rasio konversi pakan pada ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian dilakukan secara

eksperimental, rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan empat ulangan yaitu: P0 : pakan komersial 99%

P1 : pakan komersial 98% + lisin 1 % P2 : pakan komersial 97,5 % + lisin 1,5 % P3 : pakan komersial 97 % + lisin 2 % P4 : pakan komersial 96,5 % + lisin 2,5 %

Ikan diberi pakan sebanyak 3 % dari berat total ikan, pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari (Andrianto, 2005). Setiap perlakuan ditambahkan tepung tapioka 1 % sebagai bahan perekat pakan.

Kualitas air dijaga dengan cara mengontrol suhu, DO dan pH setiap hari serta penyiponan untuk membersihkan media dari sisa pakan dan kotoran. Amoniak diukur satu minggu sekali. Pengukuran kualitas air ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui bahwa lingkungan tempat hidup ikan gurami dalam keadaan yang optimal. Pemeliharaan ikan gurami dilakukan selama 34 hari, setiap satu minggu sekali ikan ditimbang.

Pengumpulan sisa pakan dilakukan setiap hari untuk mengetahui jumlah pakan yang dikonsumsi sebagai data untuk menghitung rasio konversi pakan. Sisa pakan diambil dengan cara penyiponan. Pada akhir pemeliharaan ikan diambil dagingnya untuk dilakukan analisis proksimat yang selanjutnya digunakan untuk perhitungan retensi energi.

21

4.3.3 Variabel Penelitian A. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas, yaitu dosis pemberian lisin pada pakan komersial yaitu 0%; 1% ; 1,5 % ; 2% dan 2,5%

2. Variabel terikat, yaitu retensi energi dan rasio konversi pakan

3. Variabel terkontrol, yaitu jenis spesies ikan yang digunakan yaitu ikan gurami, ukuran 8-10 cm, umur ikan 3 bulan dan kualitas air yang terdiri dari suhu, pH, amonia dan salinitas, pakan komersial, tepung tapioka.

B. Deskripsi Variabel

Pengukuran retensi energi dilakukan dengan perhitungan pengurangan energi tubuh akhir dengan energi tubuh awal dibagi dengan total energi pakan yang diberikan. Pengukuran rasio konversi pakan dilakukan dengan cara menghitung jumlah pakan yang dikonsumsi dibagi dengan berat hewan uji akhir dikurangi berat hewan uji awal penelitian. Perhitungan rasio konversi pakan dilakukan setiap minggu.

4.3.4 Parameter

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui retensi energi dan rasio konversi pakan setelah pakan komersial ditambahkan dengan lisin. Parameter utama dalam penelitian ini adalah retensi energi dan rasio konversi pakan. Retensi energi didapatkan dari hasil analisa proksimat daging ikan gurami setelah masa pemeliharaan 34 hari. Retensi energi yang dirumuskan oleh Thung dan Shiau (1991) sebagai berikut:

Rasio konversi pakan dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Effendi (1997) sebagai berikut :

Keterangan :

FCR = Rasio Konversi Pakan

F = Jumlah pakan yang dikonsumsi (g) W0 = Berat hewan uji penelitian (g) Wt = Berat hewan uji akhir penelitian (g) D = Bobot Ikan yang mati

Jumlah pakan yang dikonsumsi dapat diketahui dengan melakukan penghitungan sisa pakan setiap harinya dengan cara penyiponan, sisa pakan diletakan pada kertas saring kemudian dioven dan ditimbang. Jumlah pakan yang dikonsumsi atau pakan yang tercerna oleh ikan merupakan hasil pengurangan

23

antara jumlah pakan yang diberikan (3% dari berat total ikan) dengan jumlah sisa pakan. Pengukuran bobot ikan dilakukan setiap satu minggu.

B. Parameter Penunjang

Parameter penunjang pada penelitian ini adalah kualitas air yang meliputi pH, suhu, salinitas, oksigen terlarut (DO) dan kadar amoniak. Pengukuran suhu, pH dan DO dilakukan setiap hari sedangkan amoniak dilakukan setiap 7 hari sekali selama proses penelitian pada ikan gurami.

4.3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis menggunakan

Analisis of Variance (ANOVA). Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf nyata 5% untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antar perlakuan dengan penambahan lisin pada pakan komersial terhadap retensi energi dan rasio konversi pakan pada ikan gurami. (Kusriningrum, 2015). Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Persiapan Bahan Ikan Gurami P0 Pakan Komersial Tanpa Lisin P1 Pakan dengan penambahan lisin 1% Pemeliharaan Selama 34 hari

Retensi Energi Rasio Konversi Pakan

Analisis Data Pakan Komersial Ditambah Asam Amino Esensial Lisin Media Pemeliharaan Analisis Proksimat P2 Pakan dengan penambahan lisin 1,5% P3 Pakan dengan penambahan lisin 2% P4 Pakan dengan penambahan lisin 2,5%

25

Dokumen terkait