• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Metode kooperafit Student Teams Achievement Divisions E. Media Audio Visual Gerak

F. Kajian Pustaka

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Darussalam Rejosari B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus

B. Perbandingan Hasil Antar Siklus BAB V: PENUTUP

36

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peningkatan Hasil Belajar 1. Peningkatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti

Peningkatan hasil belajar yang dimaksut dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber yang ditandai dengan adanya kenaikan persentase nilai individual siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar dalah perubahan-perubahan yang terjadi pada driri siswa, baik yang menangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.Pengertian hasil belajar sebagaimana diatas diuraikan dipertegad lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) Yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagaia tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertenutu. Secara sederhana hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993 : 94 ) bahwa evaluasi adalah proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukan evaluasi dapat dijadikan feedback atau tindakan lanjut.

37

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.

3. Pengetian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti

“berusaha memperoleh kepribadian ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar

adalah suatu aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu. (Rahyubi, 2014:2) Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu berubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu didalam interaksi dengan lingkunganya.

Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1986) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan tingkah laku sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungan.

4. Macam – macam Hasil Belajar

a. Pemahaman konsep

Pemahaman menurut bloom (1979 : 89) diartikan sebagai kemampuan menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami elajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat mengerti apa yang ia baca, dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

38

Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan eisisen untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

c. Sikap

Menurut Lange dan Azwar (199 : 3), sikap tidak hanya merupakan aspel mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.Jika mental saja yang dimunculkan, maka brlum tampak jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya.Selanjutnya, Azwar mengemukakan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen Kognitif, afektif, dan konatif.

Kognitif merupakan representasiapa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap; komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional ; dan komponen konatif adalah aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.(Ahmad Susanto, 2013 :5-11)

5. Prinsip-prinsip Belajar

Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensif, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies (1991:32) dalam buku anurrahman (2014:113) mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran, yaitu:

39

a. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

b. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatanya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasai dalam kecepatan belajar.

c. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).

d. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.

e. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

Menurtu teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrat jiwa raga anak mengalami perkembangan.perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sndiri maupun pengaruh lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal,Pertama, Siswa: dalam arti kemampuan berfikir atau intelektual,motivasi, minat, an kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan: yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-

sumber belajar, metode, serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan.

Selanjutnya dikemukakan oleh Wasliman (2007 : 1590 bahwa sekolah merupakan salah satu factor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. (Ahmad Susanto, 2013 :12-15)

40 1. Pengertian dan SejarahBahasa Indonesia

Bahasa indonesia adalahbentuk normatif dari bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa pemersatubangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau(wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesiasebagai bahasa ibu. Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra,

41

perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya. sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu (Muslih dan I Gusti N, 2010:40).

2. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Hasil perumusan seminar politik Bahasa nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada 25-28 februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukanya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

a. Lambang kebanggan nasional. b. Lambang identitas nasional.

c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social, sudaya dan bahsanya..

d. Alat perhubungan antar budaya, antar daerah (Muslich dan I Gusti N,2010:30). 3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Belajar Bahasa Indonesia bagi siswa-siswa di Indonesia adalah belajar bahasa kedua.W.F Mackey menguraikan bahwa siswa-siswa yang belajr bahasa kedua telah mengusai penggnaan bahsa ibu yang tidak dapat diabaikan. Memperhatikan atau meramalkan kesultan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para siswa berkenaan dengan bahasa ibu mereka (Broto, 1978 :41).

Bahsa sebagai alat komunikasi yang efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa.Bahasa menunjukan identitas bangsa.Bahasa, sebgaia bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi

42

rendahnya kebudayaan bangsa. Bahsa sebagai alat komunikasi yang palinh efektif oleh karena itu pelajaran bahsa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis(Garnida dan Budiman, 2002:254).

C. Materi Teks Penejelasan narasumber

A. Mendengarkan dan menanggapi penjelasan narasumber

Pernahkah kalian mendengarkan penjelasan tentang suatu peristiwa? Orrang yang dapt menjelaskan suatu peristiwa disebut naras umber. Agar dapat memahami isi penjelasa dari narasumber, kita harus memperhatikan dengan cermat.Setalah kalian dapat memahaminya.Untuk menanggapi penjelasan narasumber, hendaknya dengan menggunakan bhasa yang santun.

Sekarang kita akan melakukan kegiatan mendengarkan penjelasan narasumber. Pada hari senin , 11 maret 2008 terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 20 mobil. Tabrakan yang terjadi jalan raya antara Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat arab ini menegaskan bahwa tiga orang tewas dan 27 lainnya luka luka.

Dari gambar tersebut pasti kalian dapat membayangkan betapa besar kecelakaan itu.Tabrakan ini terjadiakibat kabut tebal yang menutupi kawasan itu.

3. menanggapi penjelasan narasumber.

Setelah mendengarkan peristiwa tersebut, hikmah apa yang kalian petik?

Berdasarkan kalimat tersebut, akan muncul berbagai tanggapan, diantaranya sebagai brikut.

a. Kita harus berhati-hati di jalan raya

43

D. Hakikat Metode

Dokumen terkait