• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMA"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER

MENGGUNAKAN METODE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK

PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI

KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

PUJI LESTARI

NIM.115-14-129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER

MENGGUNAKAN METODE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK

PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI

KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

PUJI LESTARI

NIM. 115-14-129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

ii Saudara : Puji Lestari

Kepada

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, Kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Puji Lestari NIM : 115-14-129

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / PGMI

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER

MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEDIA

AUDIO VISUAL GERAKPADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANGTAHUN PELAJARAN 2018/2019

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Dosen Pembimbing

(5)

iii

KEMENTERIAN AGAMAREPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364 Website:www.iainsalatiga.ac.ide-mail:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER MENGGUNAKAN

METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI KECAMATAN BANCAK

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 DISUSUN OLEH

PUJI LESTARI NIM: 115-14-129

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 25 September 2018dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi,M.Pd.

Sekretaris Penguji :Sutrisna, S.Ag., M.Pd. Penguji1 : Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Penguji 2 : Drs. Abdul Syukur, M.Si.

Salatiga, 3 Oktober 2018 Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan

Suwardi, M.Pd.

(6)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : PUJI LESTARI NIM : 115-14-129

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber menggunakan metode student teams achievement divisions dengan media audio visual gerak pada siswa kelas V semester I MI Darussalam rejosari kecamatan bancak kabupaten semarang tahun pelajaran 2018/2019

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Selanjutnya, saya bersedia skripsi ini di publikasikan oleh e-repository IAIN salatiga.

Salatiga,14 september 2018

Yang menyatakan,

(7)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Ilmu itu diperoleh dari lidah yang bertanya serta akal yang suka berfikir (Kata mutiara dari Abdullah bin Abbas)

Persembahan

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI

4. Bapak Sutrisna, S.Ag.,M.Pd.selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

5. Ibu Eva Palupi,S.Psi, M.Si. Selaku dosen pembimbing Akademik yang telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini

6. Bapakku Sutarso (almarhum) terimaksih telah merawatku dari kecil hingga aku menemukan laki-laki yang istimewa sepertimu, sudah menjadi Sosok Bapak sekaligus Ibu untukku

7. Suamiku Nur Khasanudin yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada saya.

8. Ibuku Sutatik,terimakasih untuk semua pengorbananmu. 9. Putriku tercinta Asma Humaira Khasanudin.

10. Manusia-manusia istimewa yang mengisi hidupku 4 tahun belakang ini Riskha Fatmaningrum dan Anis aulia A, Kalian terrbaik.

11. Teman-teman PGMI satu angkatan 2014

(8)

vi

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidahyah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya diahirat nanti.

Penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Teks Penejelasan Narasumber Menggunakan Metode Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan Media Audio Visual Gerak pada Siswa Kelas V Semester I MI Darussala Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2018/2019”.Ini, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI

(10)

viii

5. Bapak Sutrisna, S.Ag.,M.Pd.selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

6. Bapak, Ibu Dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material kepada saya.

8. Bapak Heri Susanto,S.PdI selaku kepala sekolah MI Darussalam Rejosari Bancak, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Bpak Wahyudi S.Pd selaku guru kelas 4 MI Darussalam Rejosari Bancak, yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

10. Sahabat dan teman-teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama dan saling memberikan dukungan.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna.Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Salatiga, 14 September 2018

(11)

ix

ABSTRAK

Lestari, Puji. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Teks Penejelasan Narasumber Menggunakan Metode Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan Media Audio Visual Gerak pada Siswa Kelas V Semester I MI Darussala Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Sutrisna, S.Ag.,M.Pd

Kata Kunci : Hasil Belajar,Bahasa Indonesia, Metode Kooperatif STAD

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Teks Penjelasan Narasumber pada siswa kelas V MI Darussalam Rejosari Bancak Kabupaten Semarang. Pernyataan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions dengan media audio visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia Materi Teks penjelasan Narasumberpada siswa kelas V MI Darussalam Rejosari Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajarann 2018/2019, untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Keriteria Ketuntasan Klasikal.

(12)

x

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I ... 17

PENDAHULUAN... 17

A. Latar Belakang Masalah ... 17

B. Rumusan Masalah ... 21

C. Tujuan Penelitian ... 22

D. Hipotesis Tindakan ... 7

E. Indikator Keberhasilan ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 22

1. Manfaat Teoritis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

(13)

xi

1. Hasil Belajar ... 9

2. Bahasa Indonesia ... 10

3. Materi ... 10

4. Metode Pembelajaran ... 25

H. Metode Penelitian ... 13

1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ... 13

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 14

3. Langkah-langkah Penelitian ... 15

4. Instrumen penelitian ... 18

5. Teknik Pengumpulan Data... 19

6. Analisis Data ... 20

I. Sistematika Penulisan... 21

BAB II ... 24

LANDASAN TEORI ... 24

A. Hasil Belajar ... 24

1. Pengertian Hasil Belajar ... 25

2. Pengetian Belajar ... 25

3. Macam-macam Belajar ... 26

4. Prinsip-prinsip Belajar ... 27

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ... 28

B. Bahasa Indonesia ... 29

1. Pengertian Bahasa Indonesia ... 29

2. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 31

3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 32

C. Materi ... 32

(14)

xii

1. Pengertian Metode ... 34

2. Macam-macam Metode STAD ... 34

3. Prinsip reaksi dan situasi sosial………39

4. Efek Pembelajaran dan Efek Pengiring ... 40

6. Kelemahan dan Kelebihan Metode Kooperatif Jigsaw... 40

E. Metode Pembelajaran Audio Visual Gerak………...…41

1. Pengertian Metode……….41

2. Metode Audio Visual Gerak………..42

F. Penerapan metode STAD dan Media audio visual gerak………...43

G.KAJIAN PUSTAKA ... 45

BAB III... 55

PELAKSANAAN PENELITIAN ... 55

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 49

1. Letak Geografis MI Darussalam Rejosari Bancak ... 49

2. Profil Sekolah ... 49

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 50

4. Sejarah Berdirinya MI Darussalam Rejosari Bancak ... 50

5. Keadaan Guru MI Darussalam Rejosari Bancak ... 52

6. Keadaan siswa MI Darussalam Rejosari Bancak ... 52

7. Susunan Organisasi Sekolah ... 54

B. Subjek Penelitian ... 54

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ... 60

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 65

BAB IV ... 75

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 75

(15)

xiii

1. Pra Siklus ... 75

2. Siklus I ... 80

3. Siklus II ... 83

B. Perbandingan Hasil Antar Siklus... 87

BAB V ... 88

PENUTUP ... 89

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Data Guru 52

Tabel 3.2 Data Siswa 53

Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas IV 53

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus 75

Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus 76

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I 78

Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I 80

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II 81

Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II 84

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1Siklus Penelitian Tindakan Kelas 18

Gambar 3.1 Susunan Organisasi Guru 54

Gambar 4.1 Diagram Ketentusan Nilai Pra Siklus 76 Gambar 4.2 Diagram Data Pengamatan Pra Siklus 77

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I 80

Gambar 4.4 Diagram Data Pengamatan Siklus I 81

Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II 84

Gambar 4.6 Diagram Pengamatan Siklus II 85

(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 6 Jawaban Evaluasi Siklus I Lampiran 7Jawaban Evaluasi Siklus II Lampiran 8 Nilai UAS IPA Kelas IV Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus I Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siklus II

Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 15 Profil Sekolah

Lampiran 16Lembar Konsultasi

Lampiran 17Surat Keterangan Pembimbing Skripsi Lampiran18Surat Keterangan Lembaga

Lampiran19Surat Keterangan Penelitian Lampiran20Daftar Nilai SKK

(19)

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses beraktivitas yang berlangsung secara bertahap dan tidak langsung menuju pada hasil. Pembelajaran adalah adanya kegiatan belajar dan mengajar , dimana pihak yang mengajar adalah guru dan belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengejarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta sebagai sasaran pembelajaran. Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Seluruh penilaian dilakukan oleh guru, untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran. (E.Mulyasa 2009:243).

Bloom mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bloom menyatakan bahwa variasi dalam cognitive entry baheviours dan afektif entry characteristic dan kualitas pengajaran menentukan hasil belajar. Kualitas pengajaran yang baik ditentukan salah satunya oleh metode pengajaran. Metode adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi anaka yang memuaskan.

(20)

18

Selain metode, media / alat pembelajaran juga merupakan komponen-komponen pembelajaran yang harus diperhatikan dalam pross belajar mengajar.Menurut permana, alat peraga mempunyai pengertian segala alat fisik yang dapat menjadikan peran serta perangsang peserta didik untuk belajar. Misalkan, buku, film, kaset, alat-alat demonstrasi,dll.(Kastolani 2014 : 7).

Bahasa Indonesia merupakan salah satu illmu yang wajib dipelajari dalam jenjang pendidikan dasar. Peranan Bahasa Indonesia sangat penting yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi dalam proses belajar mengajar. Dalam suatu kegiatan pembelajaran, Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang membosankan bagi siswa, hal ini disebabkan karena seringnya guru yang memberikan pembelajaran dengan metode yang masih sangat monoton seperti metode ceramah, sedangkan pelajaran Bahasa Indonesia memerlukan ketelatenan membaca teks tulisan untuk dapat memahami materi, perlunya penalaran ketika merangkai kalimat untuk mendapatkan tulisan yang bermakna, sehingga dibutuhkan adanya inovasi-inovasi pembelajaran untuk menarik minat belajar siswa salah satunya dengan adanya metode-metode dan media pembelajaran sebagai penunjang terlebih dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber, yang mana dalam materi tersebut siswa harus lebih memahami bahwa mereka tidak hanya belajar akan tetapi dapat mengambil hikmah dari suatu pembelajaran yang dapat diambil dari suatu kejadian seperti yang di Firmankan Allah SWT dalam Q.S Al Baqarah ayat 269

ُأ َّلَِّإ ُرَّكَّذَي اَم َو اًريِثَك اًرْيَخ يِتوُأ ْدَقَف َةَمْكِحْلا َت ْؤُي ْنَم َو ُءاَشَي ْنَم َةَمْكِحْلا يِت ْؤُي

باَبْلَ ْلْا وُلو

Artinya

“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa

(21)

19

hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

(QS. Al-Baqarah [2]: 269)

Metode pembeljaran Bahasa Indonesia yang tepat dan di dukung dengan media pembelajaran yang menyenangkan, akan menarik minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan begitu wali siswa akan merasa bangga dan menaruh kepercayaan pada guru untuk mendidik anaknya. Karna dewasa ini banyak orang tua siswa yang semakin menipis rasa percaya mereka terhadap guru-guru, yang disebabkan tidak adanya peningkatan hasil belajar anak-anak mereka, karena target orang tua biasanya membidik pada aspek symbol nilai angka yang bersifat kuantitatif saja. Sehingga apabila anak memperoleh symbol angka lebih tinggi dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada pelajaran bahasa Indonesia 70 maka anak akan dianggap berhasil dalam belajar, tetapi jika sebaliknya maka meraka dianggap gagal. seringnya ketika anak mereka pulang sekolah yang ditanyakan bukan apa yang kalian pelajari di sekolah?, apakah kamu mengikuti pembelajran hari ini dengan baik? Akan tetapi ulangan hari ini kamu mendapatkan nilai berapa?

Sebagian orang awam menganggap bahwa belajar adalah siswa yang dapat menguasai semua yang disampaikan oleh guru, buku-buku pelajaran yang diberikan oleh sekolah dan bisa menjawab soal-soal yang ada di dalamnya. Orang tua akan merasa bangga apabila anaknya berhasil mengungkap secara verbal (lisan) sebagian atau seluruh isi buku.

S. Nasution mendefinisikan belajar sebgai perubahan-perubahan pada system saraf, penambahan pengetahuan, dan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.

(22)

20

proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa. (Kastolani 2014:52-54).

Berdasarkan peryataan tersebut guru harus memliki progress mengajar dengan metode-metode dan media pembelajaran yang inovatif, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar-mengajar, dan meningkatkan motivasi sisawa untuk belaja. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode dan strategi harus diusahakan yang tepat, efisien, efektif (Slameto 2010:65)

Hal tersebut berbeda dengan pembelaajran Bahasa Indonesia yang ada di MI Darussalam Rejosari.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan guru kelas V MI Rejosari kecamatan Bancak kabupaten Semarang, penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa factor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks penjelasan narasumber yaitu guru dalam menyampaikan materi tersebut kurang adanya inovasi dan terkesan monoton, kurang adanya keaktifan siswa yang berarti karena semua proses penyampaian pembelajaran terpusat pada guru. Hal ini menyebabkan siswa kurang memperhatikan dan kurang tertarik untuk megikuti proses belajar mengajar sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

(23)

21

Sedangkan media audio visual gerak adalah film hidup bersuara atau gambar hidup berupa rekaman atau film yang berisikan hal-hal yang menunjang proses pembelajaran, dalam mata pelajaran teks penjelasan narasumber bisa berisi tentang rekaman narasumber petani,nelayan,pedagang atau narasumber dalam suatu kejadian peristiwa. Metode dan media ini digunakan sebagai metode yang alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik siswa dan materi yang dimaksud diatas.Karakteristik siswa yang dimaksud disini adalah karakte siswa SD/MI yang lebih jelas dalam menerima pelajaran dengan melihat langsung suatu kejadian untuk menarik sebuah kesimpulan. Karakteristik materi pelajaran disini adalah karakteristik materi penjelasan narasumber secara langsung, sehingga akan membuat siswa lebih memahami dalam menangkap materi pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan diatas perlu adanya penyelesaiaan masalah yang akan dibahas secara detail dalam skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks Penjelasan Narasumbe Menggunakan Metode Cooperative Learning Type Sutendt Team Achievement DivisionsdenganMedia Audio Visual Gerak Pada siswa Kelas V Semester I MI Darussalam Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan penelitian, yakni:

(24)

22

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah :

Untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks Penjelasan Narasumber pada siswa kelas V MI Darussalam Rejosari, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2018/2019.

D. Hipotesis Tindakan

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipeStudent teams Achievement Divisions dan media audio visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber pada siswa kelas V semester I di MI Darussalam Rejosari, Bancak, Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2018/2019.

E. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisionsdengan media Audio visual gerak dikatan efektif dan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indicator keberhasilan yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:

1. Kriteria ketuntasan klasikal keseluruhan siswa ≥85%

2. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kriteria ketuntasan minimal Individual, siswa mencapai nilain ≥70.

Ada peninggkatan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus I ke siklus II

F. Manfaat Penelitian

(25)

23

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan pengembangan barupa kajian ilmu pengetahuan. Khususnya dalam metode pembelajaran kooperaif STAD dengandan Media audio visual gerak yang dilakukan di MI Darussalam Rejosari pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber serta dapat juga digunakan untuk pembelajaran yang lainnya.

2. Manfaat secara praktis

a. Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Darussalam Rejosari materi Teks Penjelasan Narasumber.

b. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Darussalam Rejosari.

c. Sebagai masukan bagi guru MI Darussalam Rejosari dalam melakukan inovasi dan implementasi berbagai metode dan media pembelajaran Bahasa Indonesia.

d. Sebagai masukan bagi Madrasah dan jajaran terkait untuk melakukan pembinaan guru dalam implementasi penggunaan metode dan penggunaan media pembeljaran Bahasa Indonesia.

G. Definisi Operasional 1. Peningkatan

Kata “peningkatan” dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan arti antara lain : 1. Menaikkan (derajat, taraf, dsb). Sedangkan peningkatan yang penulias maksud disini adalah peningkatan hasil belajar siswa.

2. Hasil Belajar

(26)

24

institusional dan kualitatif. Secara kuantitatif, belajar merupakan aktivitas pengiisan atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional berarrti proses validasi terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah dipelajari. Secara kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman –pemahaman serta cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa (Kastolani 2014 : 54).

Hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk : (1) peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan; (2) Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan, kesinambungan tersebut merupakan dinamika proses sepanjang hayat, dan pendidikan yang berkesinambungn (E.Mulyasa 2009 : 243).

3. Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif, mutlak diperelukan setiap bangsa.Tanpa Bahasa bangsa tidak mungkin dapat berkembang. Sejarah mencata bahwa bahasa Indonesia berasal dari Sumatera. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para pemda pada kongres pemuda menjadi Bahasa Indonesia. Pengangkatan dan penamaan bahasa Melayu-Riau menjadi Bahasa Indonesia oleh pemuda pada saat itu lebih berdifat

(27)

25

4. Kajian Materi Teks Penjelasan Narasumber

a. Mendengarkan dan menanggapi penjelasan narasumber

Pernahkah kalian mendengarkan penjelasan tentang suatu peristiwa? Orrang yang dapt menjelaskan suatu peristiwa disebut naras umber. Agar dapat memahami isi penjelasa dari narasumber, kita harus memperhatikan dengan cermat.Setalah kalian dapat memahaminya.Untuk menanggapi penjelasan narasumber, hendaknya dengan menggunakan bhasa yang santun.

Sekarang kita akan melakukan kegiatan mendengarkan penjelasan narasumber. Pada hari senin , 11 maret 2008 terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 20 mobil. Tabrakan yang terjadi jalan raya antara Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat arab ini menegaskan bahwa tiga orang tewas dan 27 lainnya luka luka.

Dari gambar tersebut pasti kalian dapat membayangkan betapa besar kecelakaan itu.Tabrakan ini terjadiakibat kabut tebal yang menutupi kawasan itu.

b. Metode Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions

Kooperatif adalah bentuk pengajaran yang membagi siswa dalam beberapa kelompok yang bekerja sama antara satu siswa dengan lainya untuk memecahkan masalah. Tiap-tiap kelompok telah diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal atau bisa masalah lain yang bisa dijadikan bahan diskusi dengan teman-teman kelompoknya. Tiap-tiap diharapkan mampu terlibat aktif dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

(28)

26

Divisions(Pembagian Pencapaian Tim Siswa), STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu preentasi kelas, tim, kuis, skorkemajuan individual, rekognisi tim.

1. Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas seperti pelajaran biasa yang disampaikan oleh guru. Presentasi harus benar-benar diperhatikan oleh siswa karena ini akan sangat berpengaruh pada saat mereka mengerjakan kuis.

2. Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari dalam kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar.

3. Kuis

Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan saling membantu dalam mengerjakan kuis individual tersebut.

4. Skor kemajuan individual

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja lebih baik dari sebelumnya.

5. Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan apabila rata-rata mereka mencapai criteria tertentu.

c. Metode Penelitian

(29)

27

Dalam kasus ini rancangan penelitian yang digunakan olehpeneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010 : 18). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research) sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru mampu menemukan sebuah solusi ketika nanti menemukan sebuah masalah yang akan terjadi di kelas, dengan menerapkan beragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif, PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat berbagai masalah yang seringkali dihadapi oleh guru di lapangan.

Berdasarkan dari pemaparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan pembelajaran ataupun untuk meningkatkan mutu disekolah dan bukan untuk menghasilkan teori-teori yang baru.

Penulis memilih menggunakan PTK dalam metode penelitian dengan beberapa alasan, yaitu :

a. Guru kelas menjadi lebih kreatif dan inovatif karena selalu mengupayakan berbagai metode untuk mengatasi permasalahan dalam KBM.

b. Melalui tahapan-tahapan PTK guru mampu mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran dengan suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar.

(30)

28

hasil belajar dengan memperbaiki metode yang digunakan, sehingga sangat sesuai jika metode penelitian yang digunakan adalah PTK.

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

a. Lokasi : MI Darussalam Rejosari Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Teks penjelasan narasumber Kelas/Semester : V / Ganjil

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019. 1) Siklus I dilaksanakan 8 september 2018

2) Siklus II dilaksanakan 10 sempember 2018 c. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Darussalam Rejosari Kecmatan Bancak Kabupaten Semarang, dengan jumlah 16 siswa.

3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang digunakan disini berbentuk siklus, dimana siklus tidak hanya dilakukan satu kali, namun beberapa kali hingga ditemukan tujuan pencapaian pembelajaran dikelas.Penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Menurut Suyadi dalam bukunya Panduan Penelitian Tindakan Kelas (2014:50) langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

(31)

29

2) Membuat sekenario pembelajaran yang sesuai. 3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang direncanakan pada tahap satu, kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) dan penutup.Peneliti akan menggunakan metode pembelajaranCooperative type Student teams Achievement divisions dan media audio visual gerakuntuk mengajar. Sekenario kerja dan tahap pelaksanaan meliputi:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran. Peneliti akan menggunakan metode pembelajaran STAD dan media audio visual gerak.yang digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) dan penurup.

2) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang. Setiap kelompok diberi tugas materi yang dipelajari.

3) Setelah selesai, bentuk kelompok STAD. Setiap kelompok memiliki wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas.

4) Mengkoordinasi diskusi kelompok, dan guru mengarahkan pada materi yang akan di bahas.

5) Mempresentasikan hasil yang dipelajari dengan diwakili satu anggota. 6) Memberikan bimbingan.

7) Guru memberikan soal indivual.

(32)

30

9) Membahas bersama-sama apa yang sudah dipelajari.

10) Guru member penghargaan untuk tim dengan nilai terbaik dan siswa dengan nilai terbaik

c. Pengamatan

Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar siswa. Peneliti akan menggunakan teknik tes dan pengamatan untuk melihat efek penggunaan metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisionsdengan Media Audio Visual Gerak dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi merupakan tahap untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, dan dievaluasi.Hal ini dilakukan untuk menyempurna tindakan berikutnya.

(33)

31

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

4. Instrumen penelitian

Yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Pedoman Observasi

Hal-hal yang diperlukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran sebagai pedoman observasi berisi indikator yang telah disesuaikan dengan focus penelitian. Mencatat bagaiman keterampilam guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar dengan menrapkan metode pembelajaran kooperatif student team achievement divisions dan media audio visual gerak.

b. Soal Tes

Tes tertulis dilaksanakan untuk mendapatkan data berupa nulai yang menjadikan gambaran atas kemampuan siswa mengerjakan soal yang diperlukan setelah kegiatan pembelajaran menggunakan metode STAD dengan media audio visual gerak.

c. Pedoman Dokumentasi

(34)

32

menggunakan metode eksperimen dan alat peraga. Dengan mendokumentasikan setian tahap data yang didapatkan menjadi semakin akurat dan dipercaya.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Pada tahap ini tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam PTK yaitu: a. Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsure-unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek pengukur (Eko Putro Wiyoko,2014 :83). Disini peneliti melakukan pengamatan terhadap upaya guru Bahasa Indonesia menggunakan metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achievemnt Divisionsdengan media pembelajaran audio visual gerak dalam pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber

b. Tes tertulis

Tes tertulis merupakan bentuk tes yang dalam pelaksanaanya menggunakan kertas dan alat tulis, tes tertulis diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran. Hal tersbut bertujuan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan target kompetensi yang harus dicapai serta sejauh mana hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber menggunakan metode pembelajara kooperatif STAD dengan media audio visual gerak

c. Analisis data

(35)

33

Indonesia jika nilainya mencapai atau lebih dari KKM.Hasil belajar siswa dikumpulkan dalam bentuk data.Data yang telah dikumpulakan dianalisis dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut.

a. Penilaian tes S =

x 100 Ket:

S : Nilai yang diharapkan

R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N : Skor maksimum dari tes tersebut

b. Penilaian rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.

X=

Dengan:

X: nilai rata-rata

∑X: jumlah semua nilai siswa

∑N: Jumlah siswa

c. Rumus ketuntasan belajar siswa:

P=

Keterangan:

P: Jumlah nilai dalam persen

∑siswa yang tuntas yang tuntas belajar: jumlah siswa yang tuntas belajar

(36)

34

d. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagian awal meliputi: a. Halaman Sampul b. Halaman Judul c. Halaman Berlogo

d. Halaman Persetujuan Pembimbing e. Halaman Pengesahan

f. Pernyataan Keaslian Tulisan g. Motto dan Persembahan h. Kata Pengantar

i. Abstrak j. Daftar Isi k. Daftar Tabel l. Daftar Lampiran 2. Bagian inti

Bagian inti Skripsi PTK ini memuat: Pendahuluan, landasan teori, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup.

(37)

35 D. Hipotesis Tindakan

E. Indikator Keberhasilan F. Manfaat Penelitian G. Definisi Operasional H. Metode Penelitian I. Sistematika Penelitian BAB II: LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar B. Bahasa Indonesia

C. Materi Tek Penjelasan Narasumber

D. Metode kooperafit Student Teams Achievement Divisions E. Media Audio Visual Gerak

F. Kajian Pustaka

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Darussalam Rejosari B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus

B. Perbandingan Hasil Antar Siklus BAB V: PENUTUP

(38)

36

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peningkatan Hasil Belajar 1. Peningkatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti

Peningkatan hasil belajar yang dimaksut dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber yang ditandai dengan adanya kenaikan persentase nilai individual siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar dalah perubahan-perubahan yang terjadi pada driri siswa, baik yang menangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.Pengertian hasil belajar sebagaimana diatas diuraikan dipertegad lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) Yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagaia tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertenutu. Secara sederhana hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

(39)

37

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.

3. Pengetian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti

“berusaha memperoleh kepribadian ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar

adalah suatu aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu. (Rahyubi, 2014:2) Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu berubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu didalam interaksi dengan lingkunganya.

Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1986) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan tingkah laku sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungan.

4. Macam – macam Hasil Belajar

a. Pemahaman konsep

Pemahaman menurut bloom (1979 : 89) diartikan sebagai kemampuan menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami elajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat mengerti apa yang ia baca, dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

(40)

38

Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan eisisen untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

c. Sikap

Menurut Lange dan Azwar (199 : 3), sikap tidak hanya merupakan aspel mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.Jika mental saja yang dimunculkan, maka brlum tampak jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya.Selanjutnya, Azwar mengemukakan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen Kognitif, afektif, dan konatif.

Kognitif merupakan representasiapa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap; komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional ; dan komponen konatif adalah aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.(Ahmad Susanto, 2013 :5-11)

5. Prinsip-prinsip Belajar

(41)

39

a. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

b. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatanya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasai dalam kecepatan belajar.

c. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).

d. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.

e. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

Menurtu teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrat jiwa raga anak mengalami perkembangan.perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sndiri maupun pengaruh lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal,Pertama, Siswa: dalam arti kemampuan berfikir atau intelektual,motivasi, minat, an kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan: yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru,

sumber-sumber belajar, metode, serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan.

Selanjutnya dikemukakan oleh Wasliman (2007 : 1590 bahwa sekolah merupakan salah satu factor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. (Ahmad Susanto, 2013 :12-15)

(42)

40 1. Pengertian dan SejarahBahasa Indonesia

Bahasa indonesia adalahbentuk normatif dari bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa pemersatubangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau(wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

(43)

41

perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya. sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu (Muslih dan I Gusti N, 2010:40).

2. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Hasil perumusan seminar politik Bahasa nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada 25-28 februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukanya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

a. Lambang kebanggan nasional. b. Lambang identitas nasional.

c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social, sudaya dan bahsanya..

d. Alat perhubungan antar budaya, antar daerah (Muslich dan I Gusti N,2010:30).

3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Belajar Bahasa Indonesia bagi siswa-siswa di Indonesia adalah belajar bahasa kedua.W.F Mackey menguraikan bahwa siswa-siswa yang belajr bahasa kedua telah mengusai penggnaan bahsa ibu yang tidak dapat diabaikan. Memperhatikan atau meramalkan kesultan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para siswa berkenaan dengan bahasa ibu mereka (Broto, 1978 :41).

(44)

42

rendahnya kebudayaan bangsa. Bahsa sebagai alat komunikasi yang palinh efektif oleh karena itu pelajaran bahsa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis(Garnida dan Budiman, 2002:254).

C. Materi Teks Penejelasan narasumber

A. Mendengarkan dan menanggapi penjelasan narasumber

Pernahkah kalian mendengarkan penjelasan tentang suatu peristiwa? Orrang yang dapt menjelaskan suatu peristiwa disebut naras umber. Agar dapat memahami isi penjelasa dari narasumber, kita harus memperhatikan dengan cermat.Setalah kalian dapat memahaminya.Untuk menanggapi penjelasan narasumber, hendaknya dengan menggunakan bhasa yang santun.

Sekarang kita akan melakukan kegiatan mendengarkan penjelasan narasumber. Pada hari senin , 11 maret 2008 terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 20 mobil. Tabrakan yang terjadi jalan raya antara Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat arab ini menegaskan bahwa tiga orang tewas dan 27 lainnya luka luka.

Dari gambar tersebut pasti kalian dapat membayangkan betapa besar kecelakaan itu.Tabrakan ini terjadiakibat kabut tebal yang menutupi kawasan itu.

3. menanggapi penjelasan narasumber.

Setelah mendengarkan peristiwa tersebut, hikmah apa yang kalian petik?

Berdasarkan kalimat tersebut, akan muncul berbagai tanggapan, diantaranya sebagai brikut.

a. Kita harus berhati-hati di jalan raya

(45)

43

D. Hakikat Metode 1. Pengertian Metode

Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sedangkan bila ditinjau dari segi terminology (istilah) metode dapat dimaknai

sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik

dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan imlu pengetahuan dan lainnya”.

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/metode) 14/9/2018 12:00

Di era globalisasi, pendidikan memang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola dengan baik. Salah satu faktor yang ada diluar pendidik adalah guru profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi peserta didik untuk mempelajarai materi pelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang baik. Dalam kamus besar bahasa indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan suatu cara yang sistematis untuk mencapai apa yang telah di tentukan.

Sedangkan metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum,

(46)

44

cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan (Sutikno,2014: 33-34)

2. Pengertian Metode Kooperatif Student Teams Achievement Divisions

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu Student Teams Achievement Divisions juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.

1. Variasi Model Student Temas Achievement Divisions

2. Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe Student Temas Achievement Divisions yaitu:

a) Penyajian kelas. b) Belajar kelompok. c) Kuis.

d) Skor Perkembangan. e) Penghargaan kelompok.

Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe StudentTeams Achievement Division (STAD).

(47)

45

Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas.

Penyajian tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.

a. Pembukaan

1. Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.

2. Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.

3. Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.

b. Pengembangan

1. Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.

2. Pembelajaran kooperatif menekankan, bahwa belajar adalah memahami makna bukan hapalan.

3. Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

4. Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.

(48)

46 c. Latihan Terbimbing

1. Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.

2. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin.

3. Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik.

2. Belajar Kelompok

Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.

Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan.

Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut:

1. Mintalah anggota kelompok memindahkan meja / bangku mereka bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.

2. Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok. 3. Bagikan lembar kegiatan siswa.

(49)

47

mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokkan dengan temannya.

5. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu. 6. Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin

teman-teman satu kelompokpaham dengan materi yg sedang merka pelajari. Pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya guru.

Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan sebagainya.

3. Kuis

Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok. 4. Penghargaan Kelompok

(50)

48

kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.(Robert E.Slavin,2009:143-162)

4. Prinsip Reaksi dan Sistem Sosial

Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu mengoptimalkan interaksi antara peserta didik satu dengan yang lain, interaksi dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar yang ada. Sistem sosial yang dibangun dari tipe jigsaw adalah tanggung jawab penuh dalam menyampikan materi pada temanya. Hal ini disebabkan tipe Student Teams Achievement Divisions, seorang peserta didik harus mampu memahami materi yang menjadi bagianya dan mampu menyampaikan kepada teman-temannya ( Wisudawati, 2017:63).

4. Efek Pembelajaran dan Efek Pengiring

Hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor dari metode kooperatif jigsaw akan lebih baik dari pada proses pembelajaran klasikal jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh peserta didik, adanya kesadaran diri (self awareness) pesrta didik yang tinggi, dan lingkungan yang mendukung. Efek pengiring dari semua tipe dari metode kooperatif hampir sama, yaitu meningkatkan relasi sosial dalam bentuk kerjasama yang baik dan serta sikap saling menghargai orang lain dan tanggung jawab. Tipe student teams achievement divisions memiliki efek pengiring yang berciri khusus, yaitu memupuk rasa tanggung jawab peserta didik lebih besar (Wisudawati, 2017:64).

5. Kelemahan dan Kelebihan Metode Kooperatif STAD

a. Kelebihan metode kooperatif STAD

(51)

49

2) Pembelajaran kooperatif STAD mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide-ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide yang lain.

3) Pembelajaran kooperatif STAD membantu anak respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasanya serta menerima segala perbedaan.

4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

b. Kekurangan metode kooperatif STAD

1) Kekuranganya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran kooperatif STAD.

2) Jumlah siswa yang terlalu banyak mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil sehingga hanya seglintir orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton.

3) Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran kooperatif. 4) Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.

5) Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran dan proses pembelajaran membutuhkan waktu lama (Kastolani,2014:191-192).

E. Media Pembelajaran Audio Visual Gerak 1. Pengertian Media

(52)

50

Alat peraga/media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan pemahaman murid terhadap materi pelajaran. Alat peraga mangandung dua unsur yaitu

a. Pesan atau bahan pembelajran yang akan disampaikan atau disebut juga software b. Alat penunjang atau hardware pembelajan.

Seringkali orang menyebut media sebgai alat bantu pengajaran, tetapi media pembelajaran dapat dibedakan dari alat bantu pengajaran dalam hal fungsinya. Alat bantu mengajar bukanlah bagian integral dari kegiatan pembelajaran tetati hanya membantu meningkatkan efesiensi pembelajran.

Jadi dapat disimpulkan disini bahwa alat peraga (media pembelajaran) adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar, dengan maksut utnuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber(guru maupun sumber lain) kepada penerima , dengan menggunakan alat indera mereka.

2. Audio visual Gerak

Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media

yang dapat dilihat dan didengar”

Media audio visual gerak adalah merupakan media berupa film bersuara atau gambar hidup, televise, rekaman gambar bersuara dan lain-lain.

F. Penerapan Metode Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Media

Audio Visual Gerak dalam Proses pembelajaran Bahsa Indonesia 1. Persiapan

(53)

51

Guru mempersiapkan materi tentang teks penjelasan narasumber berupa lembar rangkuman dan video rekaman suatu kejadian kecelekaan lalu lintas.

b. Membagi siswa dalam suatu tim

Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok dengan beranggotakan masing-masing kelopok 4 siswa dengan ketentuan membagi siswa yang masing-masing kelompok ada kesetaraan akdemik.

c. Mempersiapkan lembar skor

Guru mempersiapkan lembar skor siswa yang berisikan table skor kelompok dan skor individual.

d. Membangun Tim

Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk membangun semngat tim dengan cara membuat yel-yel atau untuk membakar semangat anggota kelompoknya.

2. Kegiatan a. Mengajar

Guru mempresentasikan materi terlebih dahulu dengan memberikan penjelasan dari materi teks penjelasan narasumber, setelah itu pastikan bahwa setiap siswa memperhatikan, kemudian tampilkan media audio visual gerak berupa rekaman sebuah kejadian kecelakaan dengan seorang narasumber yang tengah menjelaskan asal mula kejadian tersebut.

b. Belajar Tim

Tiap siswa bekerja dengan lembar-kegiatan dalam tim merka untuk menguasai materi yang telah di presentasikan oleh guru.

(54)

52

Kemudian tiap siswa diberi kuis yang dikerjakan secara individual dan pastikan tidak ada yang saling membantu.

d. Rekognisi tim

Sesegera mungkin guru melakukan penilaian dari hasil kerja siswa, kemudian didapatkan nilai terbaik-terendah. Guru memberikan penghargaan kepada tim tertinggi berupa bintang di papan prestasi dan memberikan semangat serta motivasi kepad tim yang nilainya masih rendah.

G. KAJIAN PUSTAKA

Beberapa penelitian yang relevan adalah:

Temuan skripsi terdahulu yang memiliki judul yang sama dengan objek yang berbeda untuk melakukan penelitina, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian penelitan-penelitian yang terdahulu. Yaitu:

Skripsi berjudul “Peningktan Hasil Belejar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Udara Melalui

Penerapan Student team achivemeny divisions pada Siswa kelas III MI Al Iman kota Magelang

Tahun pelajaran 2015/2016” yang di susun oleh Desy Retno Larasati NIM 115-12-007 Jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan Institut Agama Islam negeri salatiga 2016. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode STAD yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra siklus 40,625%, siklus I 61,3%, dan siklus II 80,64%. Mengacu pada pada hasil penelitian peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu menignkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, metode, dan teknik yang bervariasi.

Skripsi berjudul “peningkatan prestasi belajar IPA materi benda dan sifatnya melalui metode

(55)

53

tahun pelajaran 2015/2016” yang disusun oleh Abidu Rakhman Tamim NIM 115 11 071 Jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan institut agama islam negeri Salatiga 2016

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan kesimpulkan bahwa penerapan metode student teams achievement divisions dapat meningktakan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPA tentang materi benda dan sifatnya di kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.

Hal ini dapat dilihat dari hasil terhadap prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Dari 12 siswa yang tidak tuntas pada saat pra siklus menjadi hanya 3 siswa saja yang tidak tuntas sampai pada siklus kedua. Dari rata-rata KKM siswa 60,38 (53,8) menjadi 73,26 (73,07) pada siklus I dan menjadi 80,1 (88,46%) pada siklus kedua.

Skripsi berjudul pengaruh penggunaan media Audi Visual Gerak IPA terhadap prestasi belajar pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD N 4 Wates yang disusun oleh Nur Helny Kuswanty NIM 08108241163

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean prestasi belajar pada kelompok eksperimen sebesar 81,94 dan pada kelompok control sebesar 76,86. Analisis data uji t menghasilkan nilai p > 0,01, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar antara pembelajran menggunakan Media Audio visual gerak mapel IPA degan pembelajaran yang tidak menggunakan Media Audio visual gerak IPA. Kesimpulannya adalah pembelajaran dengan menggunakan Media Audio visual gerak mapel IPA mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD N 4 Wates.

(56)

54

Ilmu Pengetahuan Alam Materi Udara Melalui Penerapan Metode STAD pada Siswa kelas III MI Al Iman kota Magelang, Abidu Rakhman Tamim membahas tentang peningkatan prestasi belajar

IPA materi benda dan sifatnya melalui metode STAD pada siswa kelas III di MI Ma’arif

Kutowinangun Salatiga. Sedangkan Nur Helny Kuswanty meneliti tentang pengaruh penggunaan media audio visual gerak IPA terhadap prestasi belajar pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD N 4 Wates

Berdasarkan mengkaji dari berbagai sumber dengan hasil penelitian tersebut, maka peneliti tertarik melakukakn penelitian yang sama dengan menggunakan metode STAD dan Media Audio visual gerak di MI Rejosari kecamatan Bancak kabupaten Semarang dikarekan melihat hasil belajr siswa yang masih dibawah KKM sehingga mendorong peneliti melakukan

penelititan di sekolahan tersebut yang kemudian peneliti memberikan judul “Peningkatan Hasil

Belajar Bahasa Indinesia Materi Teks penjelasan narasumber metode STAD danAudio visal gerak pada siswa kelas V MI Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran

(57)

55

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Darussalam Rejosari kecamatan Bancak Kabupaten Semarang.Dalam bagian ini penulis ingin paparkan lokasi dilaksanakan penelitian ini. Hal ini penulis pandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisis data yang akan dilakukan. Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

1. Letak Geografis MI Darussalam Rejosari Bancak

MI Darussalam Rejosari kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Adapun batasan-batasannya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah timur berbatasan dengan sawah dari bapak Abdurrahman (mbah dur). b. Sebelah barat berbatasan dengan persawahan masyarakat sekitar.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan kampung.

d. Sebelah utara berbatasan dengan batas jalan utama congol beran.

2. Profil Sekolah

a. Nama Satuan Pendidikan : MIDarussalam Rejosari Bancak Alamat Lengkap : Kromo, Rejosari kecamatan Bancak

Kabupaten Semarang

Tanggal Ijin Operasional : 01/01/1957

(58)

56

Jumlah Rombel : 6

Jumlah Siswa : 116

Jam Pelajaran : 40 jam Jumlah Guru DPK : 1 Jumlah Guru Sertifikasi : 2

Jumlah GTT/PPT : 4

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Visi dan Misi Madrasah

a. Visi Madrasah

IMAN MELEKAT PRESTASI MENINGKAT b. Misi Madrasah

1) Menanamkan aqidah dengan beribadah 2) Menumbuhkan semangat untuk maju

3) Membiasakan berperilaku sesuai ajaran islam

4) Menjadikan siswa belajar PAKEM (Pembelajran Akti, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)

4. Sejarah Berdirinya MI Darussalam Rejosari Bancak

Dengan krisisnya keimanan pada masyarakat Desa Rejosari, maka pemuka agama Islam prihatin, kemudian dengan tekat yang bulat para tokoh ulama khususnya Nahdhotul Ulama desa Rejosari spakat untuk mendirikan pendidikan islam yang dinamakan madrasah diniyah, adapun keputusa hasil rapat pendirian madrasah diniyah ditetapkan pada tanggal 01 Januari 1957, maka berdirilah madrasah diniyah dan sekaligus dibentuk pengurus-pengurus madrasah diniyah tersebut

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3. Data Keadaan Siswa MI Darussalam Rejosari
Gambar 3.1 Susunan Organisasi Sekolah
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil yang diperoleh penulis berdasarkan analisis Economic Value Added dapat diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan pada periode tersebut dapat dikatakan baik karena

Produk yang ditawarkan oleh sekolah alam Baturraden kepada pelanggan merupakan produk yang secara global dapat direalisasikan dalam visi sekolah tersebut yakni

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.. PP NO 19 TAHUN 2005

[r]

Pada penelitian kali ini ekstrak etanolik kulit jeruk purut terbukti tidak memiliki efek sitotoksik, oleh karena itu disarankan untuk penelitian lanjutan metode ekstraksi perlu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan maksimum lestari ( maximum sustainable yield atau MSY) serta upaya penangkapan maksimum lestari

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “a pakah terdapat perbedaan tingkat efektivitas antara model

sustainability in our three pillars of energy resources, energy services and energy infrastructure, also carries out the roles of mentor to communities and steward of