• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

C. Materi Sejarah Nabi Muhammad

Nabi Muhammad adalah nabi terakhir dari 25 nabi yang wajib kita ketahui. Beliau merupakan manusia pilihan dari orang-orang terpilih yang ada di dunia ini. Muhammad terpilih menjadi seorang nabi dan rasul ketika berusia 40 tahun. Risalah kenabiannya disampaikan kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Nabi Muhammad di lahirkan dari suku Quraisy. Meskipun demikian, ajaran yang dibawanya berlaku untuk semua umat manusia dan bangsa. Diutusnya nabi Muhammad adalah sebagai rahmat bagi semesta

22

alam. Sejak kecil Nabi Muhammad selalu menunjukkan perilaku-perilaku terpuji sehingga sangat di hormati oleh siapa pun.

1. Sejarah Nabi Muhammad saw.

a. Masa Kecil Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. dilahirkan di Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal pada tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 570 M. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dan Ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib. Nabi Muhammad saw. tidak pernah mengetahui wajah ayah sendiri, karena ketika ia masih di dalam kandungan, ayahnya sudah meninggal dunia. Semasa ia bayi, ia disusukan kepada seorang wanita yang baik bernama Halimah

Sa‟diyah. Di saat ia berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal

dunia (Sofwan Iskandar dan Luthfi, 2011: 96).

Ketika masih kanak-kanak Muhammad dihormati dan dihargai karena kejujuran dan kebaikannya.

Dalam al Qur‟an surah al Ahzab ayat 21 yang artinya,

sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

Sejak ibunya meninggal, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh kakeknya Abdul Muttalib. Ketika ia menginjak usia delapan

23

tahun, kakeknya pun meninggal dunia. Beliau akhirnya diasuh oleh pamannya Abi Talib, sampai dewasa.

b. Masa Dewasa Nabi Muhammad saw.

Sejak usia 12 tahun, Nabi Muhammad sering dibawa berdagang bersama Abi Talib ke negeri Syam (Syiria). Dia dilatih oleh pamannya untuk belajar berdagang. Oleh karena pengalaman dan kejujurannya, putra Abdullah ini dipercaya oleh saudagar kaya bernama Khadijah untuk berdagang bersama pamannya ke negeri Syam. Usaha dagangnya dijalani dengan baik dan jujur. Khadijah yang menitipkan dagangannya itu diam-diam menaruh hati kepada Nabi Muhammad saw.. Khadijah pun melamarnya dan menikahlah Khadijah dengan Nabi Muhammad saw.

c. Periode Perjuangan di Mekah

Ketika menginjak usia 40 tahun, Nabi Muhammad saw. sering melakukan tahannus, menyendiri di Gua Hira untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Pada tanggal 17 Ramadan, bertepatan 6 Agustus tahun 610 Masehi, sewaktu beliau bertahannus di Gua Hira, malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertamanya, yaitu surah al-„Alaq ayat 1-5.

Wahyu pertama ini memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa membaca. Bukan hanya membaca yang tertulis, tetapi membaca alam semesta ini. Selain perintah membaca, juga

24

perintah untuk senantiasa menyebut nama Tuhan yang telah menciptakan manusia. Kedatangan wahyu pertama ini sebagai bukti diangkatnya Muhammad sebagai rasul Allah. Keterangan ini diperkuat oleh seorang pendeta nasrani, Waraqah bin Naufal.

Dalam menyampaikan dakwahnya, Nabi Muhammad saw. sering kali mendapatkan tantangan dan cemooh dari lawan-lawannya. Tidak sedikit orang-orang yang menolak ajarannya, bahkan ada yang mau membunuhnya. Yang sangat keras secara terus-menerus dari orang-orang kafir, beliaupun hijrah ke Taif. Sesampainya di sana bukan sambutan bersahabat yang beliau dapatkan, tetapi caci maki, lemparan batu, dan kotoran unta yang beliau terima (Sofwan Iskandar dan Luthfi, 2011: 97).

Mendapat perilaku keji dari orang-orang Taif, Nabi Muhammad tidak sedikitpun menaruh dendam. Bahkan, beliau mendoakannya supaya mereka diberikan petunjuk oleh Allah swt. Mereka melakukan itu semua karena merka belum mengerti.

d. Periode Perjuangan di Madinah

Penolakan dari pembesar-pembesar Quraisy mengakibatkan nabi dan para pengikutnya mengalami masa kesulitan. Pada masa ini, pamannya yang menjadi pelindung nabi meninggal dunia. Demikian juga istri tercintanya, Siti Khadijah, di panggil menghadap ilahi Rabbi untuk selamanya. Akhirnya, nabi

25

memutuskan untuk hijrah ke Yatsrib (Madinah). Di madinah, umat islam mendapatkan sambutan yang luar biasa. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Islam tersebar ke seluruh Madinah (Sofwan dan Luthfi, 2011: 98-99).

Peristiwa pembebasan kota Mekah merupakan puncak kemenangan umat Islam dari pejuangan yang telah dilakukan dengan susah payah.

Bala tentara kaum muslimin diperintahkan masuk ke kota Mekah dari empat jurusan. Sementara itu, dengan suara lantang,

juru bicara Rasulullah saw. meneriakkan: “Siapa yang masuk

kerumah Abu Sufyan, dia aman. Siapa yang masuk kerumahnya sendiri dengan menutup pintunya, dia aman. Serta siapa yang masuk ke dalam masjid, dia aman.

Waktu itu juga kota Mekah takluk kepada kekuatan kaum

muslimin. Kaum muslimin langsung tawaf mengelilingi Ka‟bah.

Patung, gambar, dan berhala yang selama ini disembah oleh kaum musyrikin dihancurkan, seraya meneriakkan firman Allah di bawah ini:

ْلا َّنِإ , ُلِطمبْلا مقمهمزمو ُّقمْلْامءامج ْلُقمو

. اًق وُهمز من امك ملِطمب

Artinya: “ Dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Q.S.al-Israa‟: 81)

26

Kemenangan yang diraih oleh kaum muslim ini sesungguhnya merupakan anugerah dari Allah swt., sehingga tidak menimbulkan kesombongan dan sikap berlebihan. Semangat silaturrahmi benar-benar tampak dari kaum muslimin terhadap orang-orang Quraisy yang dulu mencemooh bdan menghinanya. Mereka tidak melakukan balas dendam terhadap kaum Quraisy yang dulu memusuhinya.

Peristiwa ini di kenal dengan nama Fath Makkah, yang terjadi pada bulan Ramadan tahun ke-8 H (Desember 630M) dan diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur‟an surah an-Nasr.

e. Berakhirnya Tugas Nabi Muhammad saw.

Pada tanggal 2 Zulkaidah tahun ke-10 H, Rasulullah meninggalkan Madinah. Beliau menuju Mekah bersama kaum musliminyang ikut serta mengerjakan ibadah haji yang berjumlah 100.000 orang.

Sebelum menyelesaikan ibadah haji, Rasulullah saw. berpidato sebagai amanat yang bernilai di hadapan kaum muslimin. Pidatonya dilakukan di bukit Arafah pada tanggal 8 Zulhijah tahun 10 H bertepatan dengan 7 Maret 632 M. Setelah mengerjakan ibadah haji, nabi pun kembali ke Madinah.

Kira-kira 3 bulan setelah mengerjakan haji wada itu, beliau demam berhari-hari, dan karena sakitnya itu, beliau tidak dapat

27

mengimami shalat berjama‟ah. Disuruhlah Abu Bakar untuk

menggantikannya sebagai imam salat.

Pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 H bertepatan dengan 9 Juni 632 M, Rasulullah saw. menghadap Sang Pencipta untuk selama-lamanya dalam usia 63 tahun. Beliau tidak meninggalkan harta yang melimpah, rumah yang mewah, dan emas yang gemerlap. Beliau hanya meninggalkan dua buah pusaka yang sangat berharga, yaitu Al-Qur‟an dan sunahnya (Sofwan dan

Luthfi, 2011: 98-99).

Dokumen terkait