• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Hasil penelitian siklus III 1. Perencanaan Siklus III

3. Pengamatan (Observasi) Siklus III

Kegiatan observasi dalam siklus III ini dilakukan terhadap siswa dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

a. Hasil Observasi Terhadap Guru

Hasil observasi terhadap guru pada siklus III dipaparkan pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 4.9 Hasil observasi siklus III terhadap guru

No Aspek yang dinilai

Penilaian

Baik Cukup Kurang 1 Membuka pelajaran 

2 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran jigsaw:

a. Meminta siswa membaca materi

b. Membagi tim menjadi beberapa kelompok

c. Meminta tim menulis materi yang dibagikan

d. Membimbing siswa dalam proses pembelajaran

e. Mengevaluasi hasil diskusi siswa

69 f. Menyimpulkan materi berdasarkan metode pembelajaran jigsaw  3 Menutup pelajaran  

Dari analisis pedoman observasi guru di atas terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu dinilai.Data menunjukkan dari 8 aspek pengamatan yang dinilai, terdapat 7 aspek yang dinilai baik (pada poin 1, 2b, 2c, 2d, 2e, 2f, dan 3), 1 aspek yang dinilai cukup (pada poin 2a). Pada siklus ini guru sudah mulai menguasai metode pembelajaran jigsaw secara baik.Sehingga siswa memahami materi dengan baik ketika pembelajaran berlangsung.

b. Hasil Observasi Terhadap Siswa

Berikut ini adalah hasil observasi terhadap siswa pada pembelajaran siklus III.

Tabel 4.10 Hasil observasi siklus III terhadap siswa

Nomor Sampel Aspek Keaktifan Ya Tidak 1  2  3  4 

70 5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  Jumlah Skor 22 0

71 Keterangan :

1. YA = Jika siswa aktif dalam proses pembelajaran seperti (menjawab pertanyaan guru, mengerjakan perintah guru dan bertanya dalam pembelajaran).

2. TIDAK = Jika siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa sebagaimana dipaparkan pada tabel di atas, terdapat 22 siswa yang telah mencapai nilai keaktifan yang diinginkan.

Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan dalam pembelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad pada siklus III.

c. Hasil Tes Siklus III

Pembelajaran siklus Idilaksanakan pada hari Sabtu, 15 April 2017. Setelah kegiatan pembelajaran selesai kemudian diakhiri dengan diadakannya tes untuk mengukur kemampuan siswa. Jenis tes dalam pembelajaran siklus III berupa tes tertulis sebanyak 10 soal isian. Adapun hasil tes pada pembelajaran siklus III adalah sebagai berikut.

72

Tabel 4.11 Ulangan Siklus III

NO Nama Peserta Didik KKM Nilai Siklus III Keterangan 1 Agus Hermanto 75 90 T 2 Ali Muqson 75 90 T 3 Ali Murtadho 75 80 T 4 Andi Tratmoko 75 80 T 5 Ari Dwi Handika 75 90 T 6 Dea Rosaliya 75 100 T 7 E. Futamana A 75 80 T 8 Erni 75 95 T 9 Jihantoro 75 90 T 10 Joko Hariyadi 75 80 T 11 Mellina Dwi S 75 95 T 12 M. Ridwan M 75 90 T 13 Najliyulah 75 100 T 14 Ragil Aprilia 75 75 T 15 Reni Pratiwi 75 75 T 16 Rudi Krismanto 75 85 T 17 Sheva Arum M 75 100 T 18 Sugiyanto 75 85 T 19 Tri Sulastri 75 90 T

73

20 Virgo Rio Erlangga 75 75 T 21 Wahyu Eko S 75 80 T 22 Wahyu K 75 75 T JUMLAH 1.900 RATA-RATA 86,36 Keterangan: T = Tuntas BT = Belum Tuntas

Berdasarkan data tersebut sebanyak 22 siswa atau 100% siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)75 dengan rata-rata kelas 86,36. Ini berarti bahwa siswa telah mencapai peningkatan hasil belajar dan mampu menguasai materi sejarah nabi Muhammad saw. melalui metode pembelajaran jigsaw.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus III

No Uraian Hasil

1 Rata-rata nilai kelas 86,36 2 Persentase ketuntasan 100%

74

Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 22 siswa atau 100% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas mencapai 86,36.

4. Refleksi

Tahap akhir dari siklus III adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang telah diperoleh dari hasil penelitian, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tiap siklus dibanding siklus sebelumnya dan hasil itu telah memuaskan, maka penelitian tindakan dihentikan pada siklus III ini. Untuk data hasil penelitian yang diperoleh akan dipaparkan pada bab hasil penelitian dan pembahasan.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, II dan III dengan menggunakan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan metode pembelajaran jigsaw dapat menjadi contoh untuk membuat fariasi dalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi sejarah nabi Muhammad yang dilaksanakan dalam penelitaian tindakan kelas tersebut siswa dapat memahami materi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.

75

Pada siklus I, dari 22 siswa rata-rata nilai siswa adalah 71,59 dengan rincian 14 siswa atau 63,64% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan tuntas, sedangkan 8 siswa atau 36,36% siswa belum mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan belum tuntas.

Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru masih belum begitu menguasai metode jigsaw secara baik. Maka perbaikan yang dilakukan guru adalah lebih mendalami metode jigsaw dalam mengajar dan berusaha mengkondisikan siswa dengan baik ketika pembelajaran sedang berlangsung.

Siklus II, rata-rata nilai siswa adalah 78,18 dengan rincian dari 22 siswa terdapat 17 siswa atau 77,3% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan tuntas, sedangkan 5 siswa atau 22,7% siswa belum mencapai nilai minimal ketuntasan atau dinyatakan belum tuntas.

Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru sudah mampu menguasai metode pembelajaran jigsaw walaupun masih ada sedikit kekurangan dan siswa juga mulai tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka perbaikan yang

76

dilakukan guru adalah lebih mendalami metode pembelajaran yang digunakan sehingga dapat menjelaskan dengan baik kepada siswa.

Pada siklus III nilai rata-rata kelas siswa adalah 86,36 dengan rincian 22 atau 100% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena guru telah maksimal menggunakan metode jigsaw dalam proses pembelajaran. Dan hasil belajar siswa pun meningkat.

Pembahasan mengenai hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas dari siklus I, II, dan III menggunakan metode jigsaw yang telah dilakukan akan dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Belajar Siswa

NO URAIAN SIKLUS I SIKLUS II SKLUS III 1 Nilai Rata-rata Kelas 71,59 78,18 86,36 2 Persentase

Ketuntasan

63,6% 77,3% 100%

Tabel diatas membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar secara signifikan pada setiap siklus. Hal ini membuktikan bahwa metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad melalui metode jigsaw pada siswa kelas VII B SMP Islam Sudirman Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

77 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penerapan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI materi sejarah nabi Muhammad pada siswa kelas VII B SMP Islam Sudirman Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

Hal tersebut dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I, II dan III. Nilai indikator keberhasilan ulangan siswa siklus I yang mencapai nilai tuntas adalah 63,64% siswa yang mencapai nilai tuntas dengan rata-rata kelas adalah 71,59, sedangkan pada siklus II adalah 77,3% siswa yang mencapai nilai tuntas dengan rata-rata kelas adalah 78,18, dan pada siklus III adalah 100% siswa yang mencapai nilai tuntas dengan rata-rata kelas adalah 86,36 .

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti memberikan masukan sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Guru sebaiknya selalu memantau dan memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.

78

b. Guru perlu mempersiapkan dan mengemas pembelajaran menjadi lebih hidup dan mampu mengubah pola pembelajaran dari teacher centre menjadi student centre.

c. Guru sebaiknya dapat mengkondisikan keadaan kelas secara efektif.

2. Bagi Siswa

a. Siswa perlu belajar lebih giat lagi dan bisa menggunakan waktu dengan baik.

b. Siswa perlu memghilangkan rasa takut, maupun rasa tidak percaya diri dalam belajar dengan memunculkan rasa senang dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.

c. Siswa perlu melatih keberanian untuk bertanya lebih intensif terutama kepada guru maupun kawan apabila mengalami kesulitan dalam belajar.

3. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah perlu memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada guru yang berupaya meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam rangka peningkatan kuwalitas pembelajaran.

b. Sekolah perlu menciptakan suasana yang nyaman , aman dan kondusif agar timbul ide-ide kreatif guru akibat hasil dari interaksi sesama guru yang baik.

79

c. Metode jigsaw perlu diujicobakan di kelas lain, baik untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun mata pelajaran yang lain karena penggunaan metode ini sudah terbukti dapat meningkatkan hasil prestasi belajar.

80

Dokumen terkait