• Tidak ada hasil yang ditemukan

Material Dinding

Dalam dokumen TEKNOLOGI BAHAN DAN BANGUNAN KONSTRUKSI (Halaman 32-49)

1. Batu Bata, jenis – jenis bata dibagi menjadi sebagai berikut : a. Bata Welahan

Batu Bata dengan kualitas paling rendah dibanding bata magelang dan temanggung Karakteristik : Warna merah, tekstur kasar, memiliki banyak rongga.

Substansi : Tanah liat, Sekam, air Ukuran : 25 x 12,5 x 5 cm Harga : @ Rp. 270,-

b. Bata Magelang

Jenis batu bata dengan kualitas lebih baik dari jenis welahan.

Karakteristik : Warna merah, tekstur rata dan halus, rongga – ronggakecil. Substansi : Tanah liat, sekam, air.

Ukuran : 23x10x3 cm

Harga : @ Rp. 450,00 – Rp 550,00

c. Bata Temanggung

Batu bata jenis temanggung merupakan batu bata dengan kualitas paling baik. Karena teksturnya yang halus, dinding yang dipasang dengan batu bata jenis ini sengaja tidak diplester, dan diibiarkan terekspose namun lapisan terluarnya di-coating terlebih dahulu untuk menghidari rembesan air.

Karakteristik : Warna merah cerah, tekstur halus, padat, keras, dan rata. Substansi : Tanah liat, sekam, air.

Ukuran : 11 x 23,5 x 5 cm Harga : @ Rp 1.200,00

- Kelebihan Batu bata :

1. Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok. 2. Keretakan relatif jarang terjadi.

3. Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas, cuaca dingan dan udara lembab.

4. Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.

5. Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak menutup batu bata dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata dibiarkan terekspos sehingga memberikan kesan alami pada rumah.

6. Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama batu bata mudah didapat dan persediaannyacukup banyak.

- Kekurangan :

1. Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material dinding bangunan yang lain.

2. Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan pecah 3. Biaya lebih tinggi dari dinding batako

- Kriteria Bata Berkualitas Baik :

1. Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun. 2. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.

3. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama lain

untuk menjamin kerapian pekerjaan. 4. Mempunyai ukuran yang standart yaitu

• Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 cm

• Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 cm

5. Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika diketok.

- Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata

Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu : 1. Pasangan ½ batu:

Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah sebagai tebal dinding. 2. Pasangan 1 batu:

Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai tebal dinding. 3. Pasangan roolag:

Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi sebagai pasangan resapan air dibagian paling bawah pasangan bata.

- Teknik Pemasangan

1. Pasangan batu bata untuk dinding - dinding luar pada bangunan umumnya dapat dipakai

pasangan batu bata ½ batu.

2. Dinding Pengisi dari pasangan bata ½ bata harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof, rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding bata tsb.

3. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang memerlukan campuran kedap air misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur, spesi nya 1 : 3, artinya 1 takaran semen dan 3 takaran pasir. Dinding bata yang tdk memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi nya 1: 5.

4. Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom - kolom praktis merupakan bagian kerangka yang membantu dan memperkuat posisi dinding pasangan batu bata, dan pemasangan kolom ditempatkan pada sudut pertemuan pasangan batu bata.

5.

6. Pasangan dan penempatan kolom - kolom praktis yang berukuran 13 x 13 atau 15 x 15 ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12 m2. Jadi, penampang kolom praktis yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan penulangan / pembesian ø 4 -12 mm dan pemasangan sengkang / cincinnya dengan ø 8- 20 cm dan terpasang pada dinding bata sejarak 3 - 4 m2.

7. Kusen gendong yang diartikan konstruksi kusen pintu dan jendelanya menjadi satu. Di bagian atas dari ambang atas kusen dipasangkan batu bata berdiri atau disebut sebagai rollag dengan adukan menggunakan perbandingan 1 PC: 3 Ps.

2. Bata Kapur

Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,pagar pembatas tanah, atau rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah liat dengan kapur gunung.

Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit pemakaian adukan semen-pasir. Bila telah terpasang dan diplester dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini memerlukan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.

3. Batako

Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar tetapi dipress. Batako dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu yang di press padat. Ukuran dan model nya beragam. Pada batako terdapat 3 lubang disisinya. Lubang tersebut digunakan sebagai adukan pengikat. Karakteristik : Tekstur agak Kasar, Warna Abu-abu, Berat.

Asal Bahan : Campuran tras, kapur, pasir dan semen Ukuran standar : 8 X 20 X 40 cm

Harga : @ Rp 4.500,00 – Rp 6.000,00

- Kelebihan:

1. Harga relatif murah

2. Selain harganya lebih murah per meternya, dimensi yang lebih besar dan berlubang dapat menghemat 75% plesteran dan 50% beban dinding

3. Irit perekat

4. Tidak memerlukan plesteran + acian lagi untuk finishing

5. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

- Kekurangan:

1. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras. 2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.

3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.

- Pemasangan Dinding Batako

Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara lain:

1. Batakoharus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.

2. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh direndam dengan air.

3. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/ batu yang lancip.

4. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di tengah-tengah.

5. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.

- Kebutuhan Material setiap meter persegi dibutuhkan material berupa : 1. Batako sebanyak 15 buah

2. Pasir pasang sebanyak 0, 015 m3 3. Semen PC sebanyak 0,125 sak

Aplikasi Dinding Batako

4. Batako Semen Pc / Batako Pres

Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Pembuatannya menggunakan cetakan yang dipres secara maksimal, dan dibakar dengan tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran harus tepat sehingga pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran.

- Kelebihan dinding batako pres:

1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. 2. Pemasangan lebih cepat.

3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.

- Kekurangan dinding batako pres:

1. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras. 2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.

3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.

5. Bata Ringan

Karakteristik : Ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan permukaan yang baik.

Asal Bahan : Pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi) dan mempengaruhi kekerasan beton.

Ukuran : 60 x 20 cm dengan ketebalan 8-10 cm Fungsi : Pengganti Bata agar lebih ringan.

Harga : @ 9000-13000,-

- Kelebihan

1. Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.

2. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. 3. Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.

4. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.

5. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja. 6. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

7. Mempunyai kekedapan suara yang baik. 8. Daya Kuat tekan yang tinggi.

9. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi. 10. Tidak diperlukan spesi yang terlalu tebal, umumnya ± 2-3 mm

- Kelemahan

1. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.

2. Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang berbahan dasar pasir, silika, filter dan semen.

3. Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan.

4. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.

5. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.

6. Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar atau dalam jumlah per meter kubik.

- Teknik Pemasangan Dinding Bata Ringan :

1. Bersihkan dasar permukaan lokasi dari debu, kotoran, minyak, setelah itu beriair. 2. Siapkan pondasi, tarik benang antara sudut -sudut di dinding untuk penempatan bata

ringan di lahan yang ingin di gunakan.

3. Permukaan bata ringan di tekan agar rata dengan tarikan benang penempatan.

4. Setiap akan memasang lapisan bata ringan yang baru permukaan blok harus dibersikan dahulu.

5. Kelurusan dinding sesuai tarikan benang, Gunakan Waterpass.

6. Tuangkan adonan pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm dengan roskam bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan.

7. Lalu tebarkan adukan dengan memakai alat yang rata sehinnga permukaan blok bata ringan tertutup adukan.

8. Permukaan blok bata ringan harus diratakan dengan menggunakan alat perata sehingga permukaan dinding rapi dan rata.

9. Pemasangan bata ringan harus lurus dan rata, tahap pertama setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm, setelah tahap pertama selesai biarkan pasangan mengering lebih kurang 3 jam, lanjutkan hingga tinggi yang ditentukan .

Aplikasi Dinding Bata Ringan

6. Dinding Bata Hebel Atau Celcon

Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik.Dinding bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi.

Dinding jenis ini bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang terbuang.

Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya d icampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

- Kelebihan dinding bata hebel/celcon:

1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

2. Pemasangan lebih cepat dengan pemotongan yang lebih mudah dengan

menggunakan gergaji.

3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 - 12. 4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.

- Kekurangan dinding bata hebel/celcon: 1. Harga relatif lebih mahal.

2. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.

3. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.

7. Dinding Kayu

a. Dinding Kayu Log/Batang Tersusun

Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural.

b. Dinding Papan

Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal.

Konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu horizontal dan vertikal dengan jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran ± 2 m, tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20, 3/ 25, dll). Pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/ hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa mengalami muai dan susut.

c. Dinding Sirap

Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada papan atau reng, dengan 2 – 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 – 60 cm).

8. Dinding Batu Alam

Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis, hanya diperlukan.

9. Dinding Papan Fiber Semen/Glassfibre Reinforced Cement (GRC)

Karakteristik : Ringan, Praktis, serta mudah diangkat, dipotong, dibor, dilem, dicat, dipola. Kegunaan : a. Penggunaan eksterior seperti dinding, cladding, lisplank, kover kolom.

b. Penggunaan Interior seperti bahan penyekat partisi, peredam suara, panel pintu

Asal Bahan : Serat Fiberglass yang dicampur dengan semen dan pasir. Kandungan fibernya 5 %.

Ukuran per Lembar : a. 60 x 120 cm, tebal 4 mm. b. 120 x 240 cm, tebal 6 mm

c. 120 x 240 cm, tebal 9 mm

Harga : tebal 4 mm Rp 75.000,-/ lembar tebal 6 mm Rp. 100.000,-/lembar tebal 9 mm Rp. 150.000,-/lembar Jenis sisi tepi: Tepi Rata (SE - Square Edge)

- Kelebihan :

1. Pemasangannya lebih cepat. 2. Tahan air & kelembaban. 3. Tahan api.

4. Tahan jamur & rayap. 5. Kedap Suara.

6. Permukaan rata, tanpa harus diplamir 7. Cepat & praktis dalam pengerjaan.

8. Lebih ramping dan ringan dibanding gypsum dan batu bata. 9. Mampu mengurangi penggunaan pendingin ruangan.

- Kekurangan :

1. Kurang kokoh

2. Mudah rusak bila terkena benturan. 3. Tidak dapat menyerap gelombang bunyi.

- Pemasangan Dinding Papan Fiber Semen (GRC)

1. Pemasangan Papan Fiber menggunakan paku atau sekrup dengan sistem pemasangannya dapat berupa sambungan terbuka (open nat) atau sambungan tertutup (close nat). Jarak antar sambungan biasanya 10mm. Bila menggunakan antar panel tertutup, diperlukan sealant (lem kaca) jenis silicone atau polyurethane untuk mengisi nat terbukanya. Pemilihan sealant juga harus cermat. Sealant harus memiliki daya rekat yang tinggi, mudah di cat, dan tingkat elastisitasnya baik agar tidak terjadi retak di kemudian hari.

2. Rangka untuk pemasangan GRC ini dpt berupa kayu maupun besi hollow atau besi siku. Khusus pemasangan plafon, biasanya rangka menggunakan metal furing/stud. Pemasangannya menggunakan sekrup. Sekrup ini harus masuk lebih dalam. Agar tidak terjadi korosi, kepala sekrup diberi sealant atau epoxy.

3. Biasanya saat pemasangan sekrup, terjadi keretakan pada papan fiber bila posisi terlalu di pinggir Oleh karena itu, pemasangan sekrup ini sebaiknya berada minimal 15 mm dari sisi papan fiber. Finishing permukaan papan fiber ini dapat menggunakan cat atau pasangan keramik.

Aplikasi Dinding GRC

10. Dinding Kaca

Karakteristik : Transparan, licin, halus. Fungsi : Dinding Eksterior dan Interior

a. Kaca Es.

Cahaya tetap dapat masuk ke dalam bangunan namun tidak tembus pandang dari luar bangunan. Harga kaca S dengan tebal 3 mm Rp 91.000/m

b. Kaca bening.

Tebal 3mm-2cm. Untuk tebal 3mm harga Rp 54.000/m , tebal 5 mm Rp 70.000/m

c. Kaca riben.

Berwarna hitam, berfungsi untuk mereduksi cahaya masuk. Tebal 3 mm Rp 61.000/m tebal 5 mm Rp 86.000/m

- Kelebihan :

1. Meniadakan batas ruang dan menghadirkan pemandangan luar ke dalam ruangan, 2. Cahaya luar banyak masuk sehingga hemat listrik,

3. Nilai estetis.

- Kekurangan :

1. Harga mahal,

2. Menimbulkan rasa takut – rawan pecah.

- Teknik Pemasangan Kaca

1. Siapkan bidang lubang yang akan ditempatkan kaca.

2. Buat cerukan pada dinding bagian atas dan bawah kaca sedalam dan selebar 1,5cm. 3. Beri sedikit perkuatan dengan adukan semen pada dasar cerukan untuk pegangan lis

"U". Dapat pula dengan memaku lis "U" ke dalam cerukan agar lis terpegang kuat. 4. Tempatkan lis aluminium berbentuk "U" dengan ukuran 1cm pada kedua cerukan itu. 5. Berikan sealant sepanjang bagian atas dan bawah cerukan dari lis aluminium itu.

Lalu, masukkan kaca dengan posisi miring.

6. Berikan sealant pada bagian sisi kaca bagian atas dan bawah yang tertanam pada cerukan agar kaca tertanam rapat.

7. Tutup celah yang terbentuk pada sisi ujung kaca bagian kiri dan kanan dengan sealant.

8. Bersihkan kaca dengan koran basah. Kaca pun siap terpasang dengan kuat.

- Aplikasi Dinding Kaca

Dalam dokumen TEKNOLOGI BAHAN DAN BANGUNAN KONSTRUKSI (Halaman 32-49)

Dokumen terkait