• Tidak ada hasil yang ditemukan

Material promosi adalah bahan-bahan atau media yang diperlukan untuk melakukan suatu promosi. Menurut Freddy Rangkuti (2009 : 49), promosi merupakan salah satu variabel IMC (Integrated Marketing Communication) yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, dengan tujuan untuk memberitahukan bahwa suatu produk itu ada dan memperkenalkan produk serta memberikan keyakinan akan manfaat produk tersebut kepada pembeli atau calon pembeli. Promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan.

Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan omzet penjualan.

commit to user

Menurut Kotler (1992) dalam Freddy Rangkuti (2009 : 49), promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Tjiptono, 2001 : 219)

Sementara Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.

Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan tentu mempunyai tujuan. Demikian juga, perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus mendasar kepada tujuan sebagai berikut :

1. Modifikasi tingkah laku

Pasar merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak melakukan suatu pertukaran dimana orang-orangnya terdiri atas berbagai macam tingkah laku yang satu sama lain saling berbeda. Demikian juga pendapat

commit to user

mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan, motivasi, dan kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling berbeda. Dengan demikian, tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk. Penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang-barang dan jasa perusahaan.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai dan dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk. Hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan primer sebab pada tahap ini sebagian orang tidak akan tertarik untuk memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut serta kegunaan dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk atau persuasive ini pada umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi, kenyataanya sekarang ini yang banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan

commit to user

secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk tersebut.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada sebab pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus berlangsung secara terus-menerus. (Freddy Rangkuti, 2009 : 52-53)

Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada lima jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100) 1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan

menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara

personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).

commit to user

4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.

2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.

3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.

4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

commit to user

Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh Kotler-AB. Susanto (2000 : 80) ;

1. Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti ” Portofolio Investment”, yaitu perlu diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi yang menguntungkan.

2. Berorientasi pada potensi keuntungan di masa depan dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan. Tidak cukup dengan mengandalkan penjualan dan keuntungan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya sebagai panduan.

3. Strategi. Perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat posisi industri sasaran, peluang keahlian serta sumber daya perusahaan.

commit to user A.

Event Organizer

1. Event

Definisi event adalah sebagai berikut, “Events are transient, and every event is unique blending of its durations, setting, management, and people.”

Event adalah fana, tidak abadi, dan setiap event merupakan suatu campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus dan orang-orangnya. (Getz 1997:4)

Event dibedakan menjadi public event dan private event. Yang temasuk dalam public event adalah : perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau perdagangan, kompetisi olahraga, pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi, serta politik atau kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi seperti peringatan hari jadi atau anniversaries, liburan keluarga, pesta pernikahan, dan pesta ulang tahun, serta event-event sosial seperti pesta-pesta gala dan acara reuni. (Getz 1997:7)

Sedangkan event dalam bidang ekonomi politik dan pariwisata adalah sebagai penarik minat turis, pembuat image, alat politik, dan sebagai alat untuk menggalang dana. Dalam perayaan umum dapat berupa acara peringatan, pesta, upacara agama atau ritual-ritual, dan event-event santai. Sedangkan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari berupa perayaan pribadi.

Jika dilihat dari pandangan organizer, tedapat berbagai macam perbedaan tentang event. Beberapa tidak tertarik dibidang pariwisata, meskipun seluruh manager harusnya peduli atas potensinya untuk membantu event tumbuh berkembang. Beberapa yang tidak mempunyai kemampuan management dan marketing, berjuang untuk mengembangkan dukungan dan

commit to user

sumber daya untuk menjaga kelangsungan event. Sedangkan yang lain berusaha menghasilkan sesuatu yang bekualitas tinggi. (Getz 1994:64)

2. Event Organizer

Jasa Event Organizer adalah jasa penyelenggaraan sebuah acara atau kegiatan yang terdiri dari serangkaian mekanisme yang sistematis dan memerlukan ketekunan, kesungguhan serta kekompakan kerja tim dimana acara tersebut dipadati dengan deadline, target, sceduling, pressure dan teamwork solidity. Menurut buku, "EO, 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event Organizer" ditulis oleh professional Event Organizer, Yudhi Megananda, EO dalam konteks sebagai sebuah bisnis memiliki definisi sebagai berikut : Usaha dalam bidang jasa yang secara sah ditunjuk oleh kliennya, guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan, persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan yang diharapkan klien dengan membuat acara.

Menurut Suseno dalam bukunya yang berjudul “Cara Pinter Menjadi

Event Organizer” :

Bicara tentang event organizer, yang selanjutnya disebut EO, kita harus mengerti dulu tentang apa kriteria event organizer. Istilah ini sekarang memang sangat popular, karena dunia EO di berbagai tempat semakin berkembang. Bahkan, beberapa pihak menjadikannya sebagai profesi. Organizer tak jauh beda pengertianya dengan sebuah kepanitiaan. Mulai dari level “perpisahan sekolah” sampai “pindah jabatan”, kita selalu terlibat dengan apa yang namanya panitia. Organizer mempunyai ruang

commit to user

lingkup kerja yang luas, sesuai jenis event yang ada dan perkembangannya. Kebanyakan dari kita masih menganggap bahwa organizer hanya untuk pentas musik saja, padahal organizer adalah sekelompok orang yang terdiri dari tim pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang melakukan tugas operasional suatu program acara atau melakukan pengorganisasian untuk mewujudkan suatu progam acara. (13-14)

Aktifitas perencanaan Event Organizer meliputi perkiraan biaya, tanggal pelaksanaan, tempat, perijinan dan koordinasi transportasi hingga perparkiran. Event Organizer juga melaksanakan hal-hal berikut: mengembangkan konsep atau tema acara, memilih dan menentukan pembicara, koordinasi kebutuhan di lapangan (listrik, sound system, dan lain-lain), dekorasi, meja, kursi, tenda, tenaga keamanan, makanan, polisi, pemadam kebakaran, toilet, signage, petugas kesehatan profesional dan petugas kebersihan. Dan berperan melaksanakan penyelenggaraan sebuah event berdasarkan pedoman kerja dan konsep event tersebut dan mengelolanya secara profesional.

3. Wedding Organizer (WO)

Proses perancangan ini akan memfokuskan pada promosi Victory EO sebagai Wedding Organizer. Arti dari wedding itu sendiri adalah “a marriage ceremony and any celebrations such as a meal or a party wich follow it : a wedding cake / dress , invitation / present / reception” (Cambrige Dictionary) yang kira-kira artinya adalah sebuah upacara penggabungan / perkawinan yang diikuti dengan sebuah perayaan baik pesta maupun makan bersama : roti pernikahan / baju / kartu undangan / hadiah / penyambutan.

commit to user

Dengan definisi diatas, maka wedding organizer bisa diartikan sebagai sekelompok orang pelaksana acara, dalam hal ini acara perkawinan, yang mengatur mulai dari roti perkawinan, kartu undangan, hadiah, dan semua keperluan yang dibutuhkan, meliputi perencanaan sampai dengan pelaksanaan acara.

Menurut Amalia E. Maulana dalam bukunya “Consumer Insight via Ethnography” (2010 : 148), ada beberapa tipe wedding organizer. Pengelompokan dilakukan berdasarkan luasnya cakupan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dari kriteria tersebut, perusahaan WO terbagi tiga tipe yaitu : a. Tipe Full Services

Perusahaan WO yang termasuk ke dalam tipe ini adalah yang melaksanakan seluruh rangkaian acara dalam sebuah perhelatan pernikahan, dimulai dari perencanaan konsep sebuah pesta pernikahan, persiapan, pelaksanaan, hingga rapat penutupan panitia. Tipe wedding organizer ini mengemas seluruh detail acara itu sendiri. Mereka tidak hanya bertugas mencari vendor-vendor terbaik yang sesuai dan diinginkan oleh calon pasangan pengantin yang menjadi konsumennya, tetapi juga membantu calon pasangan pengantin dalam mengatur budget untuk pesta pernikahan mereka, sehingga calon pasangan pengantin tidak perlu membuang-buang uang untuk keperluan pesta pernikahan yang sebenarnya tidak perlu.

Tipe WO ini juga membantu calon pasangan pengantin dalam melaksanakan rapat panitia, memberikan konsultasi-konsultai penting seputar pesta pernikahan, menemani calon pasangan pengantin dalam mempersiapkan segala detail pesta pernikahannya, misalnya :

commit to user

1) Menemani dan memberi masukan kepada calon pasangan pengantin ketika mereka akan membeli seragam untuk panitia

2) Menemani calon pasangan pengantin ketika mereka melakukan pemotretan pre-wedding

3) Menemani konsumen ketika mereka melakukan ritual dan doa bersama, hingga menjadi tempat curahan hati dan mediasi bagi kedua calon pasangan pengantin ketika mereka sedang mengalami masalah, dan lain-lain.

b. Tipe SemiFull Services

Pada perusahan WO tipe ini, jasa berupa konsultasi dan mengatur acara tetap dilakukan, tetapi tidak seintensif yang dilakukan oleh perusahaan WO tipe full services. Peranan panitia penyelenggara dari pihak keluarga pada saat persiapan pernikahan hingga pada saat acara berlangsung masih cukup sentral.

Pada umumnya perusahan WO ini sudah membuatkan berbagai alternatif paket perkawinan yang dirancang bekerja sama dengan berbagai vendor rekanannya. Perusahaan WO memiliki jaringan sangat luas dengan banyak vendor. Mereka tidak hanya merangkul vendor-vendor yang berkelas tinggi tetapi juga vendor kelas menengah dan kelas bawah.

Hal ini tentu saja menguntungkan bagi mereka, karena mereka dapat dengan mudah melayani permintaan dan pemesanan dari beragam jenis lapisan masyarakat. Dengan merangkul banyak sekali jenis vendor, mereka dapat dengan mudah memperluas cakupan pasarnya.

commit to user

Segmentasi ini adalah wedding organizer yang sudah memiliki sendiri vendor-vendor yang menjadi langganannya, ketika sepasang calon pasangan pengantin datang kepada mereka, wedding organizer ini cukup menyodorkan sejumlah penawaran standart yang mereka miliki, berikut vendor-vendor yang sudah menjadi rekanan mereka. Dengan memilih salah satu dari penawaran tersebut dan tentu saja dengan standardisasi harga yang ada, calon pengantin sudah dapat menikmati kenyamanan dalam menggunakan sebuah wedding organizer.

c. Tipe Limited Services : Koordinator Para Vendor

Kebanyakan WO dengan tipe ini hanya menawarkan "paket pernikahan" dengan budget tertentu. Berbeda dengan kedua tipe WO sebelumnya, jasa perusahaan WO ini lebih menjadi penghubung atau koordinator para vendor saja. Pada kenyataannya, tipe ini yang paling banyak ditemui di lapangan. Mungkin karena dari segi operasional lebih mudah dan tidak membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi untuk bisa berhasil dengan baik.

Perusahaan WO ini memiliki banyak relasi dan jaringan dengan banyak vendor pernikahan dari beragam harga, sehingga mereka bisa menyesuaikan vendor dengan budget pengantin. Jika calon pasangan pengantin memiliki budget yang tidak terlalu besar maka mereka akan menghubungi vendor yang memiliki penawaran harga yang tidak terlalu tinggi. Sebaliknya, apabila calon pasangan pengantin memiliki budget yang tinggi maka mereka akan mencarikan vendor yang sesuai dengan budget yang dimiliki calon pasangan pengantin tersebut.

commit to user

Staf perusahaan WO hanya hadir pada saat persiapan sebuah pesta pernikahan (paling tidak sekitar 3 atau 2 hari sebelum acara) dan pada hari H. Tugas mereka diantaranya adalah mengkoordinasikan dan memastikan bahwa vendor-vendor yang menjadi rekanan mereka pada saat itu hadir tepat waktu dan membawa pesanan sesuai dengan spesifikasi yang sudah disetujui bersama. Selain itu mereka juga memastikan bahwa semua vendor yang terlibat bekerja sesuai dengan kontrak.

Dibawah ini merupakan penjelasan dari proses interaksi antara perusahaan WO dengan konsumennya, dengan menggunakan framework The Theater Metapor (Grove dan Fisk 2001, dalam Amalia E. Maulana 2010: 87). Ada 5 aspek penting dalam framework ini yaitu:

a. Stage Performance

WO harus memiliki keterikatan yang harmonis antara pekerja dan konsumennya. Konsumen yang menggunakan jasa WO cenderung kritis dan ingin sesempurna mungkin karena jasa yang ditawarkan merupakan nilai besar bagi konsumennya.

Begitupula dengan penampilan maupun ekspresinya. Penampilan harus disesuaikan untuk memberikan image yang meyakinkan. Penampilan cenderung merefleksikan personal value dan tentu saja merepresentasikan perusahaan tersebut. Ekspresi wajah pada waktu berkomunikasi harus dapat membuat rasa nyaman karena isi dari pembicaraan dalam mendiskusikan

commit to user

pernikahan merupakan suatu hal yang sentimentil dan memiliki aspek nilai yang sifatnya sangat pribadi bagi mempelai.

b. Performance Team

Diantara kelompok pekerja dalam jasa WO diperlukan adanya koordinasi, informasi yang sangat tertata rapi, karena banyaknya data dan informasi yang bisa saja simpang-siur dan menimbulkan masalah. Manajemen dalam pengaturan ini harus dapat dikomunikasikan dengan lancar agar semua detail tidak ada yang terlupakan.

Dalam bisnis WO, ketatnya waktu dan komunikasi dua arah yang "ramai" biasanya seringkali memunculkan ketegangan baik antar pekerja bahkan bisa juga dengan konsumen. Karenanya dibutuhkan adanya pengaturan perilaku pada wilayah depan (frontstage) dan belakang (backstage).

c. Setting Region

Wilayah depan atau disebut juga frontstage adalah bagian dimana pekerja saling berkomunikasi dengan konsumen. Wilayah depan ini diharapkan memperlihatkan profesionalisme pekerja yang dapat memberikan ide penunjang bagi keinginan mempelai.

Wilayah belakang adalah tempat dimana kelompok pekerja mendiskusikan masalah, solusi, dan kemajuan dari proyek yang sedang dikerjakan. Adakalanya keluhan atau mungkin unsur negatif lain muncul apabila pekerja merasakan adanya tekanan selama proses berkomunikasi dengan konsumen berlangsung. Oleh karena itu backstage berguna untuk

commit to user

memberikan solusi dan bantuan agar wilayah depan dapat mengerjakan bagiannya dengan baik.

d. Aktor dan Impression Management

Impression management dibutuhkan untuk memberikan standar dari pelayanan yang dimiliki perusahaan tersebut atau biasa dikenal dengan Standard Operation Procedure (SOP). Dalam usaha penyedia jasa, perusahaan sedapat mungkin menyenangkan hati konsumennya, dalam hal ini dengan keselarasan antara penawaran jasa dan ekpektasi dari konsumen tersebut. Maka dari itu suatu perusahaan jasa wedding organizer harus memiliki standar khusus dalam hal cara mendekati konsumen dan apa saja yang harus dipersiapkan agar hubungan dapat harmonis dan lancar.

e. Audience

Konsumen dari WO adalah orang tua dari calon mempelai, calon mempelai pria dan wanita, adik, kakak, dan sanak saudara. Diantara konsumen ini kadang terdapat keinginan dan pendapat yang berbeda. Pihak WO harus dapat mengemukakan pendapat dan idenya sehingga dapat mengarahkan pihak konsumen agar tidak keluar dari "jalur".

Hubungan antara konsumen dan pihak WO bukanlah sebagai penjual dan pembeli tetapi lebih seperti penjual yang menawarkan produknya sesuai dengan instruksi dan keinginan pembeli hingga akhirnya produk itu sampai ke tangan konsumen. Jadi hubungan ini memiliki keterikatan yang erat dan saling membutuhkan satu sama lain.

commit to user Beberapa definisi dalam aksesori pernikahan : 1. Pagar Ayu

Gadis-gadis cantik yang berdiri di depan pintu masuk yang bertugas mengatarkan tamu undangan ke tempat duduk yang sudah disediakan oleh tuan rumah (penyelenggara acara).

2. Confetti

Potongan kecil pita atau kertas berwarna yang dilemparkan atau disebarkan pada acara-acara perayaan. Dalam sebuah acara pernikahan biasanya confetti digunakan untuk menyambut pengantin masuk ke dalam gedung, saat acara toast, dan untuk memeriahkan acara wedding kiss.

3. Souvenir

Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih sang pengantin untuk para tamu, souvenir pun menjadi sesuatu yang dinanti oleh orang-orang yang hadir dalam pesta pernikahan.

4. Opening Dance (Tarian Pembukaan)

Tarian yang dilakukan di awal acara pernikahan, untuk menyambut kedatangan kedua mempelai.

5. Tari Pedang / Tari potong kue

Tarian yang dilakukan pada saat acara potong kue, penari membawakan pedang dengan tarian yang indah, diakhir tarian penari menyerahkan pedang tersebut kepada kedua mempelai.

commit to user

BAB III

Dokumen terkait