• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MATERIAL PROMOSI BAGI VICTORY EVENT ORGANIZER DI SOLO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN MATERIAL PROMOSI BAGI VICTORY EVENT ORGANIZER DI SOLO"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MATERIAL PROMOSI

BAGI VICTORY EVENT ORGANIZER DI SOLO

Diajukan sebagai salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Seni Rupa

Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh : RISKA ASMARAMAN

NIM : C0707035

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada :

Kedua orang tua penulis, saudara, orang tersayang dan teman-teman yang telah

(5)

commit to user

v MOTTO

janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku

ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan

pertolongan-Nya, serta semua kemudahan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhirnya penulis dapat menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir. Di dalam

menyelesaikan tugas ini tidak sedikit hambatan yang ditemui penulis, namun

berkat bantuan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat

menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, PhD selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa dan seluruh jajaran ruang lingkup Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

2. Drs. Mohamad Suharto, M.Sn., selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi

Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

3. Jazuli Abdin Munib, S.Sn., selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahannya dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

4. Andreas. S. Widodo, S.Sn, M.Hum., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahannya dalam menyelesaikan Tugas

Akhir.

5. Arief Imam Santoso, S.Sn., selaku Koordinator Tugas Akhir.

6. Seluruh Staff Pengajar Jurusan Desain Komunikasi Visual UNS yang telah

bersedia berbagi ilmu dan pengarahannya selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Staff Administrasi Jurusan Desain Komunikasi Visual UNS atas

(7)

commit to user

vii

8. Victory Event Organizer atas kerja sama yang diberikan selama masa

penyusunan Tugas Akhir hingga selesainya.

9. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penulis

bersedia menerima segala masukan, baik kritik maupun saran demi kebaikan

bersama, sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

G. Metodologi Perancangan………...

(9)

commit to user

ix

3. Wedding Organizer………

BAB III IDENTIFIKASI DATA………..………..

A. Identifikasi Objek Perancangan………

(10)

commit to user

x

BAB VI PENUTUP……….. 81

A. Simpulan...81

B. Saran...82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

commit to user

xi ABSTRAK

(12)

commit to user

xii ABSTRACT

(13)

PERANCANGAN MATERIAL PROMOSI BAGI VICTORY

EVENTORGANIZER DI SOLO

Riska Asmaraman 1

Jazuli Abdin Munib, S.Sn 2 Andreas. S. Widodo, S.Sn, M.Hum 3

ABSTRAK

2011. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan

Material Promosi Bagi Victory EventOrganizer Di Solo. Adapun

permasalahan yang dikaji adalah bagaimana merancang strategi

promosi yang tepat bagi Victory EventOrganizer, serta bagaimana

memilih media promosi yang relevan bagi Victory Event

Organizer sehingga dapat efisien dan tepat sasaran. Victory Event Organizer telah berkomitmen untuk siap bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang lain di Kota Solo. Kompetitornya

antara lain, Maxima Production& Vin’Z Production. Oleh karena

itu, Victory EventOrganizer harus mempunyai strategi pemasaran

yang baik, dan salah satunya melalui berbagai bentuk promosi menggunakan media Desain Komunikasi Visual. Perancangan yang akan dilakukan melalui media cetak, diharapkan dengan melakukan pemasaran yang komunikatif dan persuasif akan dapat

membantu komunikasi Victory Event Organizer dengan sasaran

yang tepat, serta lebih dapat menginformasikan kepada masyarakat

tentang keunggulan dan keberadaan Victory Event Organizer di

Kota Solo.

1

Mahasiwa Jurusan Desain Komunikasi Visual, dengan NIM C0707035

2

Dosen Pembimbing I

3

(14)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Di Indonesia pola kerja event organizer (EO) sudah lama ada, dimulai

dari pesta-pesta adat dimana panitia pesta tersebut mulai membagi tugas

masing-masing untuk mendukung suksesnya suatu acara. Sedangkan definisi

EO di Indonesia mulai populer sekitar tahun 1990-an dan semakin populer lagi

pada tahun 1998 pasca era krisis dimana begitu banyak tenaga kerja yang keluar

dari perusahaan tempatnya bekerja dengan berbagai alasan dan mulailah

mencari alternatif sumber penghasilan yang lain seperti EO. Jenis EO yang ada

di Indonesia mencakup berbagai bidang, contohnya brand activation, corporate,

exhibiton, promoter/music event, wedding, sport, convention, party bahkan

sampai artist management.

Seiring berkembangnya jaman dan semakin sedikitnya waktu luang,

memberikan dampak positif bagi orang-orang yang memiliki usaha bergerak di

bidang EO. Karena usaha EO mampu memberikan kelegaan bagi mereka yang

sibuk dengan pekerjaan dan kehilangan waktu luangnya untuk melakukan

beberapa pekerjaan. Masyarakat sekarang pun sangat memerlukan campur

tangan EO dalam setiap event yang akan diadakan. Misalnya dalam pesta

pernikahan EO dibutuhkan untuk mengatur jalannya acara pernikahan atau yang

lebih di kenal dengan wedding organize, seperti wedding planner yang

mengatur acara pernikahan agar lebih lancar dan berlangsung menarik. Untuk

(15)

commit to user

hal seperti ini dibutuhkan biro jasa yang sudah berpengalaman mengatur

pernikahan.

Di Solo pun sudah mulai merambah bentuk jasa seperti Event Organizer,

tetapi sebagian besar lebih fokus pada bidang Wedding Organizer (WO)

sedangkan sebagian kecilnya menangani pesta-pesta ulang tahun, seminar,

music, dan lain-lain. Pada kenyataannya event-event besar yang sering kali

digelar di Solo, justru di tangani oleh EO yang berasal dari luar kota.

Sebenarnya EO di Solo tidak kalah dengan EO yang berasal dari kota-kota

besar lainnya. Hanya saja, para pengusaha EO Solo memiliki kelemahan di sisi

lisensi, yang dimaksud lisensi di sini adalah kemampuan dalam mengolah acara.

Salah satu EO di Solo adalah Victory EO. Victory EO mempunyai kantor di

memberikan fasilitas berupa penyediaan pernak pernik event, seperti MC,

lighting, photography, video, dekorasi, party accesorries, dan lain-lain. Para

klien dari Victory EO adalah dari kalangan masyarakat menengah ke atas.

Sedangkan dari kalangan ke bawah jarang mempunyai keinginan untuk

memakai jasa EO, karena biasanya mereka sudah mempunyai panitia keluarga

(16)

commit to user

Munculnya EO yang memiliki kesamaan usaha mengakibatkan adanya

persaingan, sehingga membuat seluruh perusahaan EO saling berlomba

menampilkan mutu terbaik mereka untuk menarik minat klien. Akibat

persaingan itu maka untuk menginformasikan agar Victory EO lebih banyak

dikenal dan usahanya banyak digunakan oleh masyarakat maka perlu dirancang

material promosi. Maka penulis memutuskan untuk mengangkat perancangan

material promosi Victory EO yang difokuskan pada produk utama yaitu

wedding organizer. Diharapkan perancangan material promosi ini dapat menarik

minat dan kepercayaan bagi masyarakat di Surakarta, dan kota-kota yang lain.

B.

Rumusan Masalah

Dengan adanya dasar masalah dan atau latar belakang masalah yang ada,

maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan strategi promosi yang efektif untuk

memperkenalkan Victory EO?

2. Bagaimana menentukan material promosi yang digunakan untuk

mempromosikan Victory EO agar dapat diterima oleh target/ masyarakat?

C.

Tujuan Perancangan

1. Menentukan strategi promosi yang efektif untuk memperkenalkan Victory

EO.

2. Menentukan media komunikasi visual yang dapat meningkatkan promosi

(17)
(18)

commit to user

E.

Target Market

1. Segmentasi Geografis :

Kota Solo dan sekitarnya (Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Klaten,

Boyolali, Sragen)

2. Segmentasi Demografis

a. Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan

b. Usia : 20 -30 th

c. Sosial ekonomi : Tingkat menengah ke atas

d. Pendidikan : Semua latar belakang pendidikan

3. Segmentasi Psikografis

Masyarakat yang menginginkan suatu event dapat berlangsung sesuai

dengan harapan mereka, seperti :

a. Acara pernikahan dengan biaya ringan

b. Praktis dan tidak merepotkan

c. Pelayanan yang berkualitas

d. Tema pernikahan dapat menyesuaikan keinginan klien

e. Tidak mengecewakan tamu undangan

F.

Target Audience

1. Segmentasi Geografis :

Kota Solo dan sekitarnya (Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Klaten,

Boyolali, Sragen)

2. Segmentasi Demografis

(19)

commit to user

b. Usia : 20 - 60 th

c. Sosial ekonomi : Tingkat menengah ke atas

d. Pendidikan : Semua latar belakang pendidikan

3. Segmentasi Psikografis

Masyarakat yang menginginkan suatu event dapat berlangsung sesuai

dengan harapan mereka, seperti :

a. Acara pernikahan dengan biaya ringan

b. Praktis dan tidak merepotkan

c. Pelayanan yang berkualitas

d. Tema pernikahan dapat menyesuaikan keinginan klien

e. Tidak mengecewakan tamu undangan

G.

Metodologi Perancangan

Dalam menyusun sarana promosi dan perancangan material promosi

bagi Victory EO ini digunakan dua metode perancangan, yaitu:

1. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada pimpinan-pimpinan

masing-masing event organizer untuk mengetahui segmen pasar, tugas-tugas

event organizer secara umum, SDM dari pelaksana event organizer,

serta bagaimana untuk membuat suatu acara berjalan dengan lancar

(20)

commit to user b. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan data dari

berbagai literatur yang ada, baik dari perpustakaan, buku pribadi atau

tempat yang lain. Metode ini dapat membantu penulis memperoleh data

kepustakaan yang akan sangat membantu nantinya.

c. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan beberapa material promosi dari berbagai EO

yang penulis datangi. Misalnya brosur, kartu nama, dan lain-lain. Penulis

juga mengambil foto-foto di kantor-kantor EO, seperti fasilitas yang

tersedia, dan contoh event-event yang pernah mereka tangani.

Dokumentasi disini berguna sebagai bahan referensi penunjang dalam

menyusun proses maupun perencanaan desain dan sebagai bukti konkret

dan atau gambaran nyata yang ada, sehingga nantinya dapat membuat

karya yang lebih baik lagi.

d. Observasi

Penulis melakukan observasi ke berbagai EO yang telah eksis di Solo

dan melakukan pengamatan berdasarkan jumlah pesta yang telah

ditangani, fasilitas-fasilitas yang dimiliki untuk menunjang sebuah acara,

dan kreatifitas dalam menjual industri jasa.

Observasi ini juga dilakukan dengan peninjauan maupun pengamatan

atas material promosi Victory EO sebelumnya. Agar dapat menjadikan

(21)

commit to user 2. Metode Analisis

Metode analisis digunakan berdasarkan data-data yang telah digunakan

sebelumnya, sehingga bisa ditentukan mengenai metode analisa SWOT

(Strenght, Weakness, Opportunities, Threat) agar dapat diketahui kekuatan,

kelemahan, kesempatan atau peluang yang ada, serta ancaman yang akan atau

harus dihadapi oleh Victory EO. Hal ini memungkinkan pula dilakukan analisa

studi komparatif. Pengertian studi komparatif adalah suatu penelitian melalui

cara dan metode membandingkan dengan maksud untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan suatu variabel. Metode analisis yang digunakan disini

menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga penelitian ini hanya akan

(22)

commit to user

BAB II

KAJIAN TEORI

A.

Desain Komunikasi Visual

Awalnya desain merupakan kata baru berupa peng-Indonesiaan dari kata

design (bahasa Inggris), istilah ini melengkapi kata “rancang/ rancangan/ merancang” yang dinilai kurang mengekspresikan keilmuan, keluasan dan

kewibawaan profesi. Sejalan dengan itu, kalangan insinyur menggunakan istilah

rancang bangun, sebagai pengganti istilah desain. Namun di kalangan keilmuan seni rupa istilah “desain” tetap secara konsisten dan formal dipergunakan.

Akar-akar istilah desain pada hakikatnya telah ada sejak zaman purba dengan pengertian yang amat beragam. Istilah “Arch, “Techne”, “Kunst”,

“Kagunan”, “Kabinangkitan”, “Anggitan”, dan sebagainya merupakan bukti

-bukti bahwa terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan desain,

hanya penggunaannya belum menyeluruh dan dinilai belum bermuatan

aspek-aspek modernitas seperti yang dikenal sekarang (Agus Sachari, 2005 : 3).

Secara etimologis kata “desain“ diduga berasal dari kata designo (bahasa

Italia) yang artinya gambar (Jervis, 1984 dalam Agus Sachari, 2005 : 3). Kata

ini diberi makna baru dalam bahasa Inggris di abad ke-17, yang dipergunakan

untuk membentuk School of Design tahun 1836. Makna baru tersebut dalam

praktik kerap semakna dengan kata craft (keterampilan adiluhung), kemudian

atas jasa Ruskin dan Morris, dua tokoh gerakan antiindustri di Inggris pada abad

ke-19, kata “desain” diberi bobot sebagai seni berketerampilan tinggi (art and

craft).

(23)

commit to user 1. Beberapa Pengertian dan Perkembangannya

Sebagaimana dijelaskan dalam Metodologi Penelitian Budaya Rupa

(Agus Sachari, 2005 : 5), pengertian desain dapat dilihat dari berbagai sudut

pandang dan konteksnya. Pada awal abad ke-20, “desain” mengandung

pengertian sebagai suatu kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu

dan cara tertentu pula

Desain merupakan susunan garis atau bentuk yang menyempurnakan rencana kerja “seni” dengan memberi penekanan khusus pada aspek proporsi,

struktur, gerak, dan keindahan secara terpadu identik dengan pengertian

komposisi yang berlaku pada berbagai cabang seni, meskipun secara khusus kerap dikaji sebagai “seni terapan” (Encyclopedia Britanica dalam buku Agus

Sachari, 2005 : 8).

Buku pedoman pendidikan seni rupa dan desain ITB menyebutkan bahwa “desain” adalah pemecahan masalah dalam konteks teknologi dan estetik.

Hal itu diperkuat oleh kongres Ikatan Ahli Desain Indonesia (IADI) yang tertuang dalam anggaran dasarnya, bahwa “desain” adalah pemecahan masalah

dalam yang menyuarakan budaya zamannya.

Dari sejumlah definisi dan yang dipaparkan di atas, penulis sependapat

dengan Agus Sachari (2005 : 7) bahwa desain pada hakikatnya merupakan

upaya manusia memberdayakan diri melalui benda ciptaannya untuk menjalani

(24)

commit to user 2. Prinsip Dasar Desain

Prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur-unsur dasar

desain dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan

mengaplikasikan kreativitas. Frank Jefkins (1997 : 245) mengelompokkan

prinsip-prinsip desain menjadi: kesatuan, keberagaman, keseimbangan, ritme,

keserasian, proporsi, skala, dan penekanan.

a. Kesatuan (unity)

Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsur

desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain

ke dalam sebuah media. Kesatuan desain merupakan hal yang penting dalam

sebuah desain, tanpa ada kesatuan unsur-unsur desain akan terpecah berdiri

sendiri-sendiri tidak memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh.

b. Keberagaman (variety)

Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang

monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang

sesuai. Adanya perbedaan besar kecil, tebal tipis pada huruf, pemanfaatan

pada gambar, perbedaan warna yang serasi, dan keragaman unsur-unsur lain

yang serasi akan menimbulkan variasi yang harmonis.

c. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada

menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah. Keseimbangan dapat

tercapai dari dua bagian, yaitu secara simetris yang terkesan resmi/formal

yang tercipta dari sebuah paduan bentuk dan ukuran tata letak yang sama,

(25)

commit to user

terlihat lebih dinamis yang terbentuk dari paduan garis, bentuk, ukuran,

maupun tata letak yang tidak sama namun tetap seimbang.

d. Ritme/irama (rhythm)

Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang

nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri

khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara

teratur yang diberi tekanan atau aksen. Ritme membuat adanya kesan gerak

yang menyiratkan mata pada tampilan yang nyaman dan berirama.

e. Keserasian (harmony)

Mengartikan keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun,

warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu

komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian adalah keteraturan

di antara bagian-bagian suatu karya.

f. Proporsi (proportion)

Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek

atau komposisi. Bisa dikatakan bahwa proporsi merupakan kesesuaian

ukuran dan bentuk hingga tercipta keselarasan dalam sebuah bidang.

Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan

susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat, dan

penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.

g. Skala (scale)

Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap

obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya. Skala berhubungan

(26)

commit to user

dimunculkan (faktor keterbacaan). Skala juga sangat berguna bagi

terciptanya kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.

h. Penekanan (emphasis)

Frank Jeffkin (1997 : 246) menyebutkan bahwa: “Dalam penekanan, all

emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah

tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan

hal yang penting untuk menghindari kesan monoton. Penekanan dapat

dilakukan pada jenis huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya akan

menjadikan desain menjadi menarik bila dilakukan dalam proporsi yang

cukup dan tidak berlebihan.

Dari aspek keilmuan, desain komunikasi visual juga mengkaji hal-hal

yang berkaitan dengan komunikasi dan pesan, teknologi percetakan, teknologi

multimedia, dan teknik persuasi pada masyarakat. ( Agus Sachari, 2005 : 9 )

Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok

pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group

(sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh

karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca

dan dimengerti oleh target group tersebut.

3. Ruang Lingkup Desain Komunikasi Visual

Ruang lingkup desain komunikasi visual, meliputi:

a. Desain Grafis Periklanan (Advertising)

b. Animasi

(27)

commit to user

d. Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics)

e. Desain Multimedia

f. Desain Grafis Industri (promosi)

g. Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain)

h. Cergam (komik), Karikatur, Poster

i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi

4. Fungsi Desain Komunikasi Visual

Dalam bukunya Desain Komunkasi Visual Terpadu (Yongky Safanayong,

2006 : 3) terdapat empat fungsi desain komunikasi visual, antara lain:

a. Untuk memberitahu atau memberi informasi (to inform) mencakup :

menjelaskan, menerangkan dan mengenalkan.

b. Untuk memberi penerangan (to enlighten), mencakup : membuka pikiran

dan menguraikan.

c. Untuk membujuk (to persuade), mencakup : menganjurkan (umunya

dalam periklanan), komponen-komponennya termasuk kepercayaan,

logika dan daya tarik.

d. Untuk melindungi (to protect), fungsi khusus untuk desain kemasan dan

kantong belanja.

5. Dasar Perancangan Desain Komunikasi Visual

Pujiyanto (1998) dalam makalahnya berjudul Kreativitas dalam

Merancang Desain Komunikasi Visual mengemukaan bahwa dalam penciptaan

(28)

commit to user

desainer dan klien, yang satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan untuk menghasilkan desain yang menarik,

efektif, dan fungsional. Untuk itu diperlukan beberapa pedoman mendasar,

yaitu:

a. Pangsa Pasar

Pangsa pasar merupakan kelompok yang dituju dalam menginformasikan

sebuah pesan. Hal terpenting dalam hal ini adalah mengetahui latar belakang

khalayak tersebut, baik dari segi usia, jenis kelamin, tingkat sosial,

pendidikan, dan lainnya guna mendukung penetapan sebuah bentuk desain

yang sesuai dan tepat bagi khalayak yang dituju sehingga dapat dimengerti

dan dipahami.

b. Konsep Desain

Konsep desain disebut sebagai inti pesan yang berfungsi sebagai tema utama

dalam sebuah desain. Konsep desain merupakan jabaran lengkap mengenai

isi desain beserta gambarannya dan alasan-alasan yang kuat dalam

pemilihan sebuah bentuk desain.

c. Pesan Desain

Pesan desain merupakan kesimpulan akhir dari pengolahan data pangsa

pasar dan konsep desain. Kesimpulan ini mencerminkan tema utama yang

menyeluruh dan mewakili desain yang disampaikan agar dapat diterima atau

merupakan titik pandang utama sebuah desain bagi khalayak yang dituju.

d. Media Desain

Media desain merupakan alat atau sarana yang dapat dipakai untuk memuat

(29)

commit to user

menyampaikan suatu desain agar dapat didengar atau dilihat oleh khalayak

yang kemudian direspon. Dalam menentukan pemilihan media desain

dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukungnya yang berkaitan dengan sasaran

yang ingin dituju, waktu, lokasi penempatan, dan efektivitas serta

efisiensinya, karena masing-masing media memiliki karakteristik, kelebihan

dan kekurangan.

B.

Material Promosi

Material promosi adalah bahan-bahan atau media yang diperlukan untuk

melakukan suatu promosi. Menurut Freddy Rangkuti (2009 : 49), promosi

merupakan salah satu variabel IMC (Integrated Marketing Communication)

yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan

pasarnya, dengan tujuan untuk memberitahukan bahwa suatu produk itu ada dan

memperkenalkan produk serta memberikan keyakinan akan manfaat produk

tersebut kepada pembeli atau calon pembeli. Promosi merupakan salah satu cara

yang dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan.

Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan

sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika

dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan

(30)

commit to user

Menurut Kotler (1992) dalam Freddy Rangkuti (2009 : 49), promosi

mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran

utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya

aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/

membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Tjiptono, 2001 : 219)

Sementara Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual”

maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen

aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada

saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan

konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian

terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.

Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan tentu mempunyai

tujuan. Demikian juga, perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan

utamanya untuk mencari laba. Pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan

oleh perusahaan harus mendasar kepada tujuan sebagai berikut :

1. Modifikasi tingkah laku

Pasar merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak melakukan

suatu pertukaran dimana orang-orangnya terdiri atas berbagai macam

(31)

commit to user

mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan, motivasi, dan

kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling berbeda. Dengan

demikian, tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah

laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk

menjadi setia terhadap produk. Penjual selalu berusaha menciptakan kesan

baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang-barang dan jasa

perusahaan.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar

yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut

berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan,

dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih

disukai dan dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan

produk. Hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan

primer sebab pada tahap ini sebagian orang tidak akan tertarik untuk

memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka mengetahui produk

tersebut serta kegunaan dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat

informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk

membeli.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk atau persuasive ini pada umumnya kurang

disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi, kenyataanya sekarang ini yang

banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu terutama

(32)

commit to user

secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif.

Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu

lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat membujuk ini akan

menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap

pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk tersebut.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama

tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan

berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada sebab

pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus

berlangsung secara terus-menerus. (Freddy Rangkuti, 2009 : 52-53)

Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran

promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau

pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan

penjualan. Ada lima jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)

1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan

menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara

personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon

pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai,

pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas

(33)

commit to user

4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar

ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan

perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian

konsumen.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan

berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau

merangsang pelanggan untuk membeli.

2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang

atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk

memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.

3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

memotivasi armada penjualan.

4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan

pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada

pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan

untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap

eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk

(34)

commit to user

Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh

Kotler-AB. Susanto (2000 : 80) ;

1. Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti ” Portofolio Investment”, yaitu

perlu diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan,

dikurangi atau bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki

keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola

sesuai dengan potensi yang menguntungkan.

2. Berorientasi pada potensi keuntungan di masa depan dengan

mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian

perusahaan. Tidak cukup dengan mengandalkan penjualan dan keuntungan

yang telah dicapai pada tahun sebelumnya sebagai panduan.

3. Strategi. Perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja untuk

mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat posisi industri sasaran,

(35)

commit to user A.

Event Organizer

1. Event

Definisi event adalah sebagai berikut, “Events are transient, and every

event is unique blending of its durations, setting, management, and people.”

Event adalah fana, tidak abadi, dan setiap event merupakan suatu campuran unik

dari durasi, pengaturan, pengurus dan orang-orangnya. (Getz 1997:4)

Event dibedakan menjadi public event dan private event. Yang temasuk

dalam public event adalah : perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau

perdagangan, kompetisi olahraga, pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi,

serta politik atau kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi

seperti peringatan hari jadi atau anniversaries, liburan keluarga, pesta

pernikahan, dan pesta ulang tahun, serta event-event sosial seperti pesta-pesta

gala dan acara reuni. (Getz 1997:7)

Sedangkan event dalam bidang ekonomi politik dan pariwisata adalah

sebagai penarik minat turis, pembuat image, alat politik, dan sebagai alat untuk

menggalang dana. Dalam perayaan umum dapat berupa acara peringatan, pesta,

upacara agama atau ritual-ritual, dan event-event santai. Sedangkan dalam

pekerjaan dan kehidupan sehari-hari berupa perayaan pribadi.

Jika dilihat dari pandangan organizer, tedapat berbagai macam

perbedaan tentang event. Beberapa tidak tertarik dibidang pariwisata, meskipun

seluruh manager harusnya peduli atas potensinya untuk membantu event

tumbuh berkembang. Beberapa yang tidak mempunyai kemampuan

(36)

commit to user

sumber daya untuk menjaga kelangsungan event. Sedangkan yang lain berusaha

menghasilkan sesuatu yang bekualitas tinggi. (Getz 1994:64)

2. Event Organizer

Jasa Event Organizer adalah jasa penyelenggaraan sebuah acara atau

kegiatan yang terdiri dari serangkaian mekanisme yang sistematis dan

memerlukan ketekunan, kesungguhan serta kekompakan kerja tim dimana acara

tersebut dipadati dengan deadline, target, sceduling, pressure dan teamwork

solidity. Menurut buku, "EO, 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event

Organizer" ditulis oleh professional Event Organizer, Yudhi Megananda, EO

dalam konteks sebagai sebuah bisnis memiliki definisi sebagai berikut : Usaha

dalam bidang jasa yang secara sah ditunjuk oleh kliennya, guna

mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan, persiapan,

eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan yang

diharapkan klien dengan membuat acara.

Menurut Suseno dalam bukunya yang berjudul “Cara Pinter Menjadi

Event Organizer” :

Bicara tentang event organizer, yang selanjutnya disebut EO, kita

harus mengerti dulu tentang apa kriteria event organizer. Istilah ini

sekarang memang sangat popular, karena dunia EO di berbagai

tempat semakin berkembang. Bahkan, beberapa pihak

menjadikannya sebagai profesi. Organizer tak jauh beda

pengertianya dengan sebuah kepanitiaan. Mulai dari level “perpisahan sekolah” sampai “pindah jabatan”, kita selalu terlibat

(37)

commit to user

lingkup kerja yang luas, sesuai jenis event yang ada dan

perkembangannya. Kebanyakan dari kita masih menganggap

bahwa organizer hanya untuk pentas musik saja, padahal organizer

adalah sekelompok orang yang terdiri dari tim pelaksana, tim

pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang melakukan tugas

operasional suatu program acara atau melakukan pengorganisasian

untuk mewujudkan suatu progam acara. (13-14)

Aktifitas perencanaan Event Organizer meliputi perkiraan biaya, tanggal

pelaksanaan, tempat, perijinan dan koordinasi transportasi hingga perparkiran.

Event Organizer juga melaksanakan hal-hal berikut: mengembangkan konsep

atau tema acara, memilih dan menentukan pembicara, koordinasi kebutuhan di

lapangan (listrik, sound system, dan lain-lain), dekorasi, meja, kursi, tenda,

tenaga keamanan, makanan, polisi, pemadam kebakaran, toilet, signage, petugas

kesehatan profesional dan petugas kebersihan. Dan berperan melaksanakan

penyelenggaraan sebuah event berdasarkan pedoman kerja dan konsep event

tersebut dan mengelolanya secara profesional.

3. Wedding Organizer (WO)

Proses perancangan ini akan memfokuskan pada promosi Victory EO

sebagai Wedding Organizer. Arti dari wedding itu sendiri adalah “a marriage

ceremony and any celebrations such as a meal or a party wich follow it : a

wedding cake / dress , invitation / present / reception” (Cambrige Dictionary)

yang kira-kira artinya adalah sebuah upacara penggabungan / perkawinan yang

diikuti dengan sebuah perayaan baik pesta maupun makan bersama : roti

(38)

commit to user

Dengan definisi diatas, maka wedding organizer bisa diartikan sebagai

sekelompok orang pelaksana acara, dalam hal ini acara perkawinan, yang

mengatur mulai dari roti perkawinan, kartu undangan, hadiah, dan semua

keperluan yang dibutuhkan, meliputi perencanaan sampai dengan pelaksanaan

acara.

Menurut Amalia E. Maulana dalam bukunya “Consumer Insight via Ethnography” (2010 : 148), ada beberapa tipe wedding organizer.

Pengelompokan dilakukan berdasarkan luasnya cakupan jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan. Dari kriteria tersebut, perusahaan WO terbagi tiga tipe yaitu :

a. Tipe Full Services

Perusahaan WO yang termasuk ke dalam tipe ini adalah yang

melaksanakan seluruh rangkaian acara dalam sebuah perhelatan pernikahan,

dimulai dari perencanaan konsep sebuah pesta pernikahan, persiapan,

pelaksanaan, hingga rapat penutupan panitia. Tipe wedding organizer ini

mengemas seluruh detail acara itu sendiri. Mereka tidak hanya bertugas

mencari vendor-vendor terbaik yang sesuai dan diinginkan oleh calon

pasangan pengantin yang menjadi konsumennya, tetapi juga membantu

calon pasangan pengantin dalam mengatur budget untuk pesta pernikahan

mereka, sehingga calon pasangan pengantin tidak perlu membuang-buang

uang untuk keperluan pesta pernikahan yang sebenarnya tidak perlu.

Tipe WO ini juga membantu calon pasangan pengantin dalam

melaksanakan rapat panitia, memberikan konsultasi-konsultai penting

seputar pesta pernikahan, menemani calon pasangan pengantin dalam

(39)

commit to user

1) Menemani dan memberi masukan kepada calon pasangan pengantin

ketika mereka akan membeli seragam untuk panitia

2) Menemani calon pasangan pengantin ketika mereka melakukan

pemotretan pre-wedding

3) Menemani konsumen ketika mereka melakukan ritual dan doa bersama,

hingga menjadi tempat curahan hati dan mediasi bagi kedua calon

pasangan pengantin ketika mereka sedang mengalami masalah, dan

lain-lain.

b. Tipe SemiFull Services

Pada perusahan WO tipe ini, jasa berupa konsultasi dan mengatur acara

tetap dilakukan, tetapi tidak seintensif yang dilakukan oleh perusahaan WO

tipe full services. Peranan panitia penyelenggara dari pihak keluarga pada

saat persiapan pernikahan hingga pada saat acara berlangsung masih cukup

sentral.

Pada umumnya perusahan WO ini sudah membuatkan berbagai

alternatif paket perkawinan yang dirancang bekerja sama dengan berbagai

vendor rekanannya. Perusahaan WO memiliki jaringan sangat luas dengan

banyak vendor. Mereka tidak hanya merangkul vendor-vendor yang berkelas

tinggi tetapi juga vendor kelas menengah dan kelas bawah.

Hal ini tentu saja menguntungkan bagi mereka, karena mereka dapat

dengan mudah melayani permintaan dan pemesanan dari beragam jenis

lapisan masyarakat. Dengan merangkul banyak sekali jenis vendor, mereka

(40)

commit to user

Segmentasi ini adalah wedding organizer yang sudah memiliki sendiri

vendor-vendor yang menjadi langganannya, ketika sepasang calon pasangan

pengantin datang kepada mereka, wedding organizer ini cukup

menyodorkan sejumlah penawaran standart yang mereka miliki, berikut

vendor-vendor yang sudah menjadi rekanan mereka. Dengan memilih salah

satu dari penawaran tersebut dan tentu saja dengan standardisasi harga yang

ada, calon pengantin sudah dapat menikmati kenyamanan dalam

menggunakan sebuah wedding organizer.

c. Tipe Limited Services : Koordinator Para Vendor

Kebanyakan WO dengan tipe ini hanya menawarkan "paket

pernikahan" dengan budget tertentu. Berbeda dengan kedua tipe WO

sebelumnya, jasa perusahaan WO ini lebih menjadi penghubung atau

koordinator para vendor saja. Pada kenyataannya, tipe ini yang paling

banyak ditemui di lapangan. Mungkin karena dari segi operasional lebih

mudah dan tidak membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi

untuk bisa berhasil dengan baik.

Perusahaan WO ini memiliki banyak relasi dan jaringan dengan banyak

vendor pernikahan dari beragam harga, sehingga mereka bisa menyesuaikan

vendor dengan budget pengantin. Jika calon pasangan pengantin memiliki

budget yang tidak terlalu besar maka mereka akan menghubungi vendor

yang memiliki penawaran harga yang tidak terlalu tinggi. Sebaliknya,

apabila calon pasangan pengantin memiliki budget yang tinggi maka mereka

akan mencarikan vendor yang sesuai dengan budget yang dimiliki calon

(41)

commit to user

Staf perusahaan WO hanya hadir pada saat persiapan sebuah pesta

pernikahan (paling tidak sekitar 3 atau 2 hari sebelum acara) dan pada hari

H. Tugas mereka diantaranya adalah mengkoordinasikan dan memastikan

bahwa vendor-vendor yang menjadi rekanan mereka pada saat itu hadir tepat

waktu dan membawa pesanan sesuai dengan spesifikasi yang sudah disetujui

bersama. Selain itu mereka juga memastikan bahwa semua vendor yang

terlibat bekerja sesuai dengan kontrak.

Dibawah ini merupakan penjelasan dari proses interaksi antara

perusahaan WO dengan konsumennya, dengan menggunakan framework The

Theater Metapor (Grove dan Fisk 2001, dalam Amalia E. Maulana 2010: 87).

Ada 5 aspek penting dalam framework ini yaitu:

a. Stage Performance

WO harus memiliki keterikatan yang harmonis antara pekerja dan

konsumennya. Konsumen yang menggunakan jasa WO cenderung kritis dan

ingin sesempurna mungkin karena jasa yang ditawarkan merupakan nilai

besar bagi konsumennya.

Begitupula dengan penampilan maupun ekspresinya. Penampilan harus

disesuaikan untuk memberikan image yang meyakinkan. Penampilan

cenderung merefleksikan personal value dan tentu saja merepresentasikan

perusahaan tersebut. Ekspresi wajah pada waktu berkomunikasi harus dapat

(42)

commit to user

pernikahan merupakan suatu hal yang sentimentil dan memiliki aspek nilai

yang sifatnya sangat pribadi bagi mempelai.

b. Performance Team

Diantara kelompok pekerja dalam jasa WO diperlukan adanya

koordinasi, informasi yang sangat tertata rapi, karena banyaknya data dan

informasi yang bisa saja simpang-siur dan menimbulkan masalah.

Manajemen dalam pengaturan ini harus dapat dikomunikasikan dengan

lancar agar semua detail tidak ada yang terlupakan.

Dalam bisnis WO, ketatnya waktu dan komunikasi dua arah yang

"ramai" biasanya seringkali memunculkan ketegangan baik antar pekerja

bahkan bisa juga dengan konsumen. Karenanya dibutuhkan adanya

pengaturan perilaku pada wilayah depan (frontstage) dan belakang

(backstage).

c. Setting Region

Wilayah depan atau disebut juga frontstage adalah bagian dimana

pekerja saling berkomunikasi dengan konsumen. Wilayah depan ini

diharapkan memperlihatkan profesionalisme pekerja yang dapat

memberikan ide penunjang bagi keinginan mempelai.

Wilayah belakang adalah tempat dimana kelompok pekerja

mendiskusikan masalah, solusi, dan kemajuan dari proyek yang sedang

dikerjakan. Adakalanya keluhan atau mungkin unsur negatif lain muncul

apabila pekerja merasakan adanya tekanan selama proses berkomunikasi

(43)

commit to user

memberikan solusi dan bantuan agar wilayah depan dapat mengerjakan

bagiannya dengan baik.

d. Aktor dan Impression Management

Impression management dibutuhkan untuk memberikan standar dari

pelayanan yang dimiliki perusahaan tersebut atau biasa dikenal dengan

Standard Operation Procedure (SOP). Dalam usaha penyedia jasa,

perusahaan sedapat mungkin menyenangkan hati konsumennya, dalam hal

ini dengan keselarasan antara penawaran jasa dan ekpektasi dari konsumen

tersebut. Maka dari itu suatu perusahaan jasa wedding organizer harus

memiliki standar khusus dalam hal cara mendekati konsumen dan apa saja

yang harus dipersiapkan agar hubungan dapat harmonis dan lancar.

e. Audience

Konsumen dari WO adalah orang tua dari calon mempelai, calon

mempelai pria dan wanita, adik, kakak, dan sanak saudara. Diantara

konsumen ini kadang terdapat keinginan dan pendapat yang berbeda. Pihak

WO harus dapat mengemukakan pendapat dan idenya sehingga dapat

mengarahkan pihak konsumen agar tidak keluar dari "jalur".

Hubungan antara konsumen dan pihak WO bukanlah sebagai penjual

dan pembeli tetapi lebih seperti penjual yang menawarkan produknya sesuai

dengan instruksi dan keinginan pembeli hingga akhirnya produk itu sampai

ke tangan konsumen. Jadi hubungan ini memiliki keterikatan yang erat dan

(44)

commit to user Beberapa definisi dalam aksesori pernikahan :

1. Pagar Ayu

Gadis-gadis cantik yang berdiri di depan pintu masuk yang bertugas

mengatarkan tamu undangan ke tempat duduk yang sudah disediakan oleh

tuan rumah (penyelenggara acara).

2. Confetti

Potongan kecil pita atau kertas berwarna yang dilemparkan atau disebarkan

pada acara-acara perayaan. Dalam sebuah acara pernikahan biasanya confetti

digunakan untuk menyambut pengantin masuk ke dalam gedung, saat acara

toast, dan untuk memeriahkan acara wedding kiss.

3. Souvenir

Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih sang pengantin untuk para

tamu, souvenir pun menjadi sesuatu yang dinanti oleh orang-orang yang

hadir dalam pesta pernikahan.

4. Opening Dance (Tarian Pembukaan)

Tarian yang dilakukan di awal acara pernikahan, untuk menyambut

kedatangan kedua mempelai.

5. Tari Pedang / Tari potong kue

Tarian yang dilakukan pada saat acara potong kue, penari membawakan

pedang dengan tarian yang indah, diakhir tarian penari menyerahkan pedang

(45)

commit to user

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A.

Identifikasi Objek Perancangan

1. Victory Event Organizer

a. Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Victory Event Organizer

Pemilik : Yulianto

Pengelola : Yulianto

Berdiri : th 2007

Jangkauan Wilayah : Solo dan sekitarnya (Sukoharjo, Wonogiri,

Karanganyar, Klaten, Boyolali, Sragen)

Jasa Layanan Victory EO : Wedding Organizer dan Wedding Consultant

Lokasi : Jl. Porong No.7A Pucangsawit Solo

Struktur Organisasi :

(46)

commit to user Keterangan :

Owner : Yulianto

Sekertaris : Jerina

Bendahara : Juliet Budiyono

Leader tim lapangan : Yulianto

Wakil tim lapangan : Benny

Outsourcing (crew) : Andi, David, Benny, Nindy, Nico, Sherly

b. Fasilitas Perusahaan

Victory EO menyediakan segala layanan tentang pernikahan. Mulai dari

konsultasi rencana pernikahan sampai dengan pernak-pernik untuk acara.

Penyediaan pernak-pernik untuk acara antara lain seperti pagar ayu (bertugas

untuk mangantarkan para tamu dan mengisi hiburan), MC, lighting,

photography (untuk pre-wedding dan hari H), video, dekorasi, party accesorries,

dan lain-lain.

c. Data Konsumen Victory EO

Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Usia : 18-35 th (berdasarkan data dari Victory EO)

(47)

commit to user

Sosial ekonomi : Tingkat menengah ke atas

Pendidikan : Semua latar belakang pendidikan

d. Data Promosi

Victory EO pernah melakukan promosi dalam meningkatkan image dalam

masyarakat. Promosi yang dilakukan adalah melalui media cetak seperti,

brosur, x-banner, kartu nama, stiker dan juga melalui cara getok tular.

e. Klien

Dalam acara wedding dari tahun 2007-2011 kira-kira Victory EO sudah

menangani 96 sampai 100-an wedding event. (Rata-rata per bulan 2 job)

(48)

commit to user - 1 November – Ari & Marrisa

- 6 Desember – Andrew & Lisa

4) Tahun 2010

- 27 Febuari – Ruby & Ling

- 7 Maret – Steve & Kennita

- 27 Juni – Daniel & Lie Nah

- 3 Juli – Eveline & Willy

- 25 September – Hendi & Ambar

5) Tahun 2011

- 22 Mei – Yakub & Onny

- 28 Mei – Tonny & Elisabeth

- 4 Juni – Yusak & Lanni

- 5 Juni – Yoas & Lia

- 12 Juni – Surya & Anna

- 18 Juni – Petty & Tommy

- 30 Juni – Ellisa & Agung

2. Foto-foto dokumentasi Victory EO :

(49)

commit to user b. Event

c. Dekorasi

(50)

commit to user d. Photography (pre-wedding dan saat event)

e. Party Accesorries (tuang sampanye, kue pengantin, mobil pengantin)

(51)

commit to user

f. Hiburan (tarian pembukaan, tarian potong roti, penyambutan pengantin)

(52)
(53)

commit to user h. Media promosi

X-banner (MMT - 60 x 160 cm)

(dipasang di kantor) (dipasang saat event berlangsung)

 Stiker (cutting - 3.5 x 15 cm)

 Kartu nama (artpaper– 9 x 5 cm)

(54)

commit to user  Brosur (artpaper– 10 x 15 cm)

(bagian depan) (bagian belakang)

B. Kompetitor

1. Maxima Production

a. Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Maxima Production

Pemilik : Marsheilla Setia Budhi

Pengelola : Marsheilla Setia Budhi

Berdiri : th 2006

Jangkauan Wilayah : Jawa Tengah (Solo, Yogyakarta, Madiun)

dan Bali

Jasa Layanan Maxima : Wedding Organizer, Corporate Event, dan

Exhibition

Lokasi : Jl. Gatot Subroto-Wirotamtomo no. 3D

(55)

commit to user Keterangan :

Owner : Marsheilla Setia Budhi

Sekertaris : Rizky Dwi J.

Bendahara : Rina Aurora

Operasional : Jefri Putra Utama

b. Fasilitas Perusahaan

Menyediakan tempat/dekorasi yang unik, vendor artis, dekorasi dengan bahan

berkualitas bagus, dan perhatian yang sempurna kepada klien.

c. Data Konsumen Maxima Production

Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Usia : 20 -30 th

Sosial ekonomi : Tingkat menengah ke atas

Pendidikan : Semua latar belakang pendidikan

d. Data Promosi

Maxima Production melakukan promosi dalam meningkatkan image dalam

masyarakat. Promosi yang dilakukan adalah melalui media cetak seperti,

brosur, baliho, spanduk, dan iklan koran. Ada pula website, facebook, dan

(56)

commit to user e. Klien

Dalam acara wedding dari tahun 2006-2011 kira-kira Maxima Production

sudah menangani 180-an wedding event. (Rata-rata per bulan 3 job)

Sedangkan untuk corporate event tiap tahun yang menggunakan jasa Maxima

Production adalah Natasha Skin Care dan buku tulis CV. Payung Asli.

f. Foto-foto Dokumentasi Maxima Production  Logo

Event

(57)

commit to user 2. Vinz Production

a. Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Vinz Production

Pemilik : Alvin Simon

Pengelola : Alvin Simon

Berdiri : th 2009

Jangkauan Wilayah : Solo dan sekitarnya (Sukoharjo, Wonogiri,

Karanganyar, Klaten, Boyolali, Sragen)

Jasa Layanan Vinz : Wedding Organizer, Birthday Party

Lokasi : Jl. Arief Rahman Hakim no.25 Solo

Struktur Organisasi :

Keterangan :

Owner : Alvin Simon

Wakil : Johan Saputra

Sekertaris : Linda Soebroto

Bendahara : Lina Setiawati

(58)

commit to user b. Fasilitas Perusahaan

Menyediakan perlengkapan pernikahan, ulang tahun, berbagai aksesoris, dan

kartu undangan.

c. Data Konsumen

Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Usia : 20 -30 th

Sosial ekonomi : Tingkat menengah ke atas

Pendidikan : Semua latar belakang pendidikan

d. Data Promosi

Vinz Production melakukan promosi dalam meningkatkan image dalam

masyarakat. Promosi yang dilakukan adalah melalui media cetak seperti,

brosur, spanduk dan stiker. Ada pula website dan facebook.

e. Klien

Dalam acara wedding dari tahun 2009-2011 kira-kira Vinz Production sudah

menangani 48-an wedding event. (Rata-rata per bulan 2 job)

(59)

commit to user  Event

 Media Promosi (Exhibiton)

(saat mengikuti AmazingWedding Expo 2009 di Diamond)

C. Analisis SWOT

Dengan melihat berbagai data diatas baik objek perancangan maupun

kompetitor, maka diperlukan analisis SWOT. Analisis ini didasarkan pada layanan

fasilitas objek yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats), sekaligus sebagai bahan perbandingan dengan

(60)

45

SWOT Victory Event Organizer Maxima Production Vinz Production

Strenghts

(Kekuatan)

 Harga yang ditawarkan tergolong murah

 Adanya bonus paket pernikahan  Menyediakan berbagai paket  Luasnya promosi yang sudah

dilakukan

 Belum mempunyai kantor tetap  Belum memiliki transportasi

kantor

 Kurangnya promosi yang dilakukan

 Harga yang ditawarkan relative mahal

 Lokasi kantor kurang strategis

 Kurangnya anggota professional

(61)

46

 Klien ingin mengadakan sebuah acara dengan budget yang ringan

 Acara dengan konsep yang update dan fresh selalu dicari oleh klien

 Klien lebih percaya jika acara ditangani oleh anggota yang professional

 Klien tidak mau repot dan membuang-buang waktu dalam

 Klien ingin mengadakan sebuah acara dengan budget yang ringan

 Acara dengan konsep yang update dan fresh selalu dicari oleh klien

 Klien lebih percaya jika acara ditangani oleh anggota yang professional

 Klien tidak mau repot dan membuang-buang waktu dalam

 Klien ingin mengadakan sebuah acara dengan budget yang ringan

 Acara dengan konsep yang update dan fresh selalu dicari oleh klien

(62)

47

 Banyaknya EO lain dengan manajemen yang lebih kuat  Banyaknya EO lain yang sudah

memiliki kantor tetap  Banyaknya EO lain dengan

fasilitas yang lebih lengkap  Banyaknya EO lain dengan

promosi yang lebih luas

 Banyaknya jasa EO bagi kalangan menengah ke bawah  Banyaknya EO lain memiliki

letak kantor yang strategis

 Banyaknya EO lain dengan manajemen yang lebih kuat  Banyaknya EO lain dengan fasilitas yang lebih lengkap  Banyaknya EO lain yang

mempunyai letak kantor yang strategis

(63)

commit to user

D. USP (Unique Selling Preposition)

Unique Selling Preposition berorientasi pada keunggulan atau kelebihan

produk yang tidak dimiliki oleh produk kompetitornya. Kelebihan tersebut juga

merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan bagi klien untuk

menggunakan suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter spesifik yang

menjadikan merek tersebut unik.

Unique Selling Preposition dari Victory Event Organizer adalah flexible

dan efisien dalam anggaran. Tersedia pula paket-paket pernikahan dengan harga

khusus. Sehingga klien dapat lebih menghemat budget pernikahan mereka. Ada

pula bonus paket pernikahan meliputi free konsultasi, free 1 buah confetti

(potongan kecil pita atau kertas berwarna yang dilemparkan atau disebarkan

pada acara-acara perayaan) dan free peminjaman kotak sumbangan.

E. Positioning

Positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan

posisi yang baik di benak konsumen. Merek yang telah memiliki posisi mapan

dalam benak konsumen akan menjadi faktor kuat yang berpengaruh saat

konsumen memerlukan solusi. Untuk menempatkan merek dalam benak

konsumen maka perusahaan menampilkan ciri khas yang berbeda.

Konsep positioning untuk Victory Event Organizer yaitu memposisikan

Victory EO sebagai wedding organizer yang ditentukan oleh konsumen

(positioning by users) dengan menggunakan media promosi ATL dan BTL, yang

mempersuasi konsumen sehingga konsumen dapat loyal terhadap Victory EO.

(64)

commit to user

BAB IV

KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

A.

Strategi Perancangan

Metode perancangan merupakan suatu cara, proses, perbuatan

merancang untuk mencapai tujuan yang tersusun secara teratur. Dalam

perancangan diperlukan suatu metode agar setiap rencana yang dilakukan lebih

terarah dan berhasil. Metode sangat penting peranannya dalam memulai suatu

rencana atau kegiatan dalam berpromosi. Promosi yang dilakukan akan tepat

sasaran apabila metode yang digunakan juga tepat.

Pentingnya perancangan promosi untuk Victory Event Organizer melalui

desain komunikasi visual karena promosi sebelumnya masih sangat kurang.

Dalam merancang kegiatan untuk promosi Victory Event Organizer ini harus

diperhatikan segmen yang menjadi target sasaran. Yang akan dijadikan target

sasaran dalam perancangan promosi ini nantinya adalah kalangan menengah ke

atas.

Kegiatan promosi ini nantinya akan menggunakan media iklan lini atas

dan lini bawah yang dirasa unik dan efektif. Semakin banyak media iklan yang

digunakan untuk berpromosi, maka semakin besar peluang bisnis berkembang.

Media-media yang digunakan dalam perancangan promosi maupun

penempatannya juga perlu diperhitungkan dengan tepat agar kegiatan promosi

berjalan efektif dan efisien.

Untuk media BTL yang digunakan akan ditempatkan di suatu tempat

yang ramai dengan target sasaran kalangan menegah ke atas. Misalnya

(65)

commit to user

ditempatkan di mall-mall, jalan raya pusat, hotel berbintang, café-café dan

restoran.

B. Strategi Kreatif

Proses perencanaan konsep kreatif dengan mengusung berbagai macam

pendekatan sangat menentukan dalam menetapkan ide dasar yang akan dipakai

sebagai tema utama dalam kegiatan promosi, yang kemudian ide tersebut

diterjemahkan agar menarik perhatian, unik, dan menetapkan pesan yang mudah

diingat.

Konsep kreatif meliputi gaya desain dan karakteristik visual. Dalam

perancangan media promosi Victory Event Organizer menggunakan konsep “

Perfect Wedding “. Oleh karena itu, gaya desain yang dipakai bersifat elegan

dan tetap memunculkan kesan formal.

C. Strategi Visual

Berdasarkan uraian diatas, maka langkah yang perlu diambil dalam

perancangan desain iklan adalah menentukan proses penciptaan karya,

menentukan bentuk visual dan unsur-unsur pendukung desain secara

keseluruhan. Adapun unsur-unsur pendukung desain tersebut antara lain :

1. Strategi Visual Verbal

Strategi visual verbal berupa naskah iklan yang meliputi pesan kata-kata

sebagai penjelas produk yang ditawarkan sehingga mengarahkan konsumen

untuk bertindak sesuai yang diinginkan. Naskah iklan untuk kegiatan promosi

(66)

commit to user a. Headline

Headline atau judul artikel berfungsi mengantarkan pandangan mata

pembaca menuju teks pada artikel yang disajikan. Jika headline tidak

menarik, mungkin teks naskah tersebut tidak akan pernah dibaca orang.

Headline sering juga disebut sebagai judul. Headline juga bagian terpenting

suatu iklan, yang biasa dipakai sebagai penangkap perhatian utama. Salah

satu kunci keberhasilan suatu iklan adalah headline yang cukup menarik

perhatian. Karena fungsi utama headline adalah menarik perhatian publik

ataupun pembaca dengan cepat dan berusaha menarik keinginan publik

untuk terus menikmati.

Victory Event Organizer merupakan wedding organizer yang

memberikan kemudahan dan pelayanan untuk acara pesta pernikahan.

Headlineyang digunakan adalah “ My Perfect Wedding“.

b. Sub Headline

Anak judul (sub headline) adalah jembatan penghubung antara

headline dan body text. Sub headline digunakan untuk lebih memperjelas

headline secara singkat baik fakta maupun keterangan dari isi pesan yang

disampaikan sekaligus mengarahkan sedemikian rupa sehingga pembaca

tertarik. Sub headline melakukan berbagai fungsi penting dalam pesan

seperti mengembangkan gagasan yang diperkenalkan dalam headline.

Sub headline yang digunakan berupa kalimat “ Wedding in Flexibility

Budget and Efficiency “. (Pernikahan dengan anggaran yang fleksibel dan

(67)

commit to user c. Body Copy

Body copy merupakan penjelas dari apa yang tertuliskan dalam

headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu untuk memahaminya.

Sehingga perlu dibuat sekomunikatif dan seefektif mungkin. Body copy

menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dan ilustrasi. Dalam

penyusunannya diusahakan untuk menggunakan bahasa yang baik

berdasarkan kenyataan yang logis sesuai dengan sasaran dan juga

diusahakan seringkas mungkin namun jelas agar mudah dipahami audiens.

Body copy yang digunakan adalah :

“ Menyediakan Event Organizer, pagar ayu, aneka hiburan (tarian,

MC, band, bintang tamu), aksesori pernikahan (kartu undangan, souvenir, roti pengantin, dan mobil pengantin) “

"Providing Event Organizer, pagar ayu, variety shows (dance, MC,

bands, guest star), wedding accessories (invitation cards, souvenir, wedding

cake, and wedding car)"

d. Mandatories

Mandatories artinya penyelenggara atau alamat perusahaan atau

distributor atau produsen. Bagian ini dimuat dalam iklan sebagai bentuk

tanggung jawab terhadap isi iklan. Jika ada pertanyaan maupun komplain

sehubungan dengan materi iklan maupun produk yang diiklankan, maka

pembaca dapat menghubungi alamat tersebut.

Mandatories yang digunakan berupa alamat kantor dan nomor

handphone owner Victory Event Organizer, yaitu ” Yulianto : 085 6281

Referensi

Dokumen terkait

this research evaluates SMEs second cluster which manually organize information. system whether they need information technology improvement

Komunikasi nonverbal yang dilakukan ketiga dokter saat mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien, rata-rata semua melakukan hal yang sama seperti menatap

Kumpulan dari teori diatas berkesinambungan satu dengan lain untuk mendukung usulan penulis terhadap aplikasi yang dapat mengarahkan dan mengalokasikan pelanggan luar negeri pada

Menimbang, bahwa terdakwa setelah mendengar perkataan dari korban yang mau melayani bersetubuh dengan terdakwa dan melihat perhiasan yang dipakai korban

Hasil uji Independent T-Test pada perbedaan kecemasan responden yang diberikan Emotional Freedom Technique (EFT) dengan yang tidak diberikan Emotional Freedom

Sedangkan bagi guru, motivasi diperlukan untuk: (1) membangkitkan, mengangkat dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil, (2) mengetahui dan

17 Pimpinan perusahaan memberikan perintah atau arahan kepada setiap pekerja dengan efektif 18 Pimpinan perusahaan melakukan pengawasan. dalam setiap pelaksanaan kegiatan