Berdasarkan keempat sasaran pembangunan bidang pendidikan dapat dirumuskan strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang pendidikan di
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Matriks Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif
Program dapat didefinisikan secara umum dan secara khusus, secara umum program dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak hanya satu kali tetapi secara berkesinambungan. Sedangkan definisi program secara khusus adalah sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, yang berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga unsur pokok yang yang harus diperhatikan dalam menentukan program, yaitu: (1) Realisasi atau implementasi suatu kebijakan; (2) Terjadi dalam waktu yang relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak-berkesinambungan; (3) Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Penentuan rumusan program yang dilakukan melalui perencanaan yang komprehensif dalam sebuah organisasi/lembaga merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari organisasi/lembaga yang tentunya ditentukan bagaimana cara seorang manager menyusun sebuah perencanaan tersebut. Dari definisi tersebut di atas, dalam pengertian lain program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga/ masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.
Dalam Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek tahun 2016-2021, program dan kegiatan dikelompokan dalam dua kategori, yaitu
Program/Kegiatan Utama dan Program/Kegiatan Penunjang. Program/ kegiatan utama adalah sekumpulan rencana kerja yang berdampak langsung terhadap capaian indikator sasaran. Sedangkan program/kegiatan penunjang adalah sekumpulan rencana kerja yang memberikan dampak secara tidak langsung terhadap capaian indikator sasaran. Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Trenggalek tahun 2016-2021 dikembangkan program-program pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan, yang secara operasional akan diimplementasikan dalam kegiatan pembangunan pendidikan di Kabupaten Trenggalek. Program-program pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang dikembangkan dalam RPJMD Kabupaten Trenggalek 2016-2021 dan tanggung jawab
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 61 pelaksanaan dan pengelolaannya ada pada Perangkat Daerah (PD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini;
2. Program Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 3. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 5. Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus;
6. Program Pendidikan Non Formal dan Informal;
7. Program Pengembangan Nilai dan Pengelolaan Keragaman Budaya.
Selain program seperti telah dipaparkan di atas, program pembangunan pendidikan dilakukan pula melalui berbagai program penguatan layanan birokrasi pendidikan. Serangkaian program yang terkait dengan hal tersebut meliputi:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Disadari bahwa peningkatan kapasitas layanan birokrasi memiliki arti yang sangat penting bagi keberhasilan program-program pendidikan yang dicanangkan, oleh karena itu urgensi atas pengembangan program-program yang terkait dengan penguatan dan peningkatan layanan birokrasi menjadi relevan.
Program PAUD (Layanan TK, KB, SPS dan TPS) bertujuan agar semua anak usia dini usia 0-6 tahun, laki laki maupun perempuan, terutama yang berasal dari keluarga miskin, memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki dan tahap perkembangan atau tingkat usia mereka, sebagai persiapan mengikuti pendidikan jenjang sekolah dasar. Berdasarkan mutu masukan pada jenjang pendidikan SD/MI tahun 2014/2015 sebesar 95,67 % siswa baru kelas 1 SD/MI adalah berasal dari tamatan Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA), atau sederajat. Ini artinya, masih terdapat 4,33 % anak yang belum mengenyam pendidikan TK/RA atau sederajat. Mereka umumnya berasal dari keluarga miskin, dan tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari layanan PAUD (TK/RA sederajat). Program ini dititik beratkan pada peningkatan akses dan pelayanan pendidikan melalui jalur formal, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), dan bentuk lain yang sederajat; juga jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat; serta informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina,
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 62 menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Program Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bertujuan menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang bermutu , dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dan pemerataan pendidikan dasar SMP/MTs, termasuk Paket B. Program ini dititikbertakan untuk meningkatkan angka lulusan SD/MI/Paket A untuk melanjutkan ke jenjang SMP/MTs/Paket B, disertai upaya menurunkan angka putus sekolah dan mengulang kelas di kalangan peserta didik SMP/MTs/Paket B, sehingga seluru penduduk usia 13-15 tahun dapat menyelesaikan, setidaknya, pendidikan pada jenjang menengah pertama. Sedang Program Pendidikan Menengah bertujuan menuntaskan perluasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun , menjadi 12 tahun atau penduduk usia 16-18 tahun serendah-rendahnya harus lulus jenjang SMA//MA/SMK termasuk Paket C. Program ini sudah dirintis sejak tahun 2008 dan dimaksudkan untuk meningkatkan akses masyarakat, terutama penduduk miskin, terhadap pelayanan dan pemerataan pendidikan menengah SMA/MA/SMK, termasuk Paket C, yang murah dan bermutu. Program ini dititikberatkan untuk menampung lulusan jenjang SMP/MTs/Paket B yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA/MA/SMK termasuk Paket C, serta untuk meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 16-18 tahun. Mengingat pada 2007, terdapat 24,42 % anak usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah, baik karena belum/tidak pernah sekolah maupun karena putus sekolah, atau tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Peningkatan pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun menjadi Pendidikan Menengah 12 Tahun, dimana Angka Partisipasi
Kasar (APK) SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat, telah mencapai 100 % atau lebih.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dapat didefinisikan menjadi beberapa bagian yaitu : a) Manajemen sebagai suatu sistem, dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi; b) Manajemen sebagai suatu proses, manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat
dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer; c) Manajemen sebagai proses pemecahan masalah, manajemen dalam prakteknya
dapat dikaji dari proses pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi. Secara konkrit dalam organisasi pelayanan pendidikan, seperti yang dilakukan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 63 Trenggalek yaitu, identifikasi masalah, perumusan masalah, dilanjutkan dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisien.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada dua alasan mendasar, mengapa manajemen pelayanan pendidikan diperlukan, yaitu :
1) Untuk mencapai ketuntasan Wajib Belajar 12 tahun, manajemen pendidikan dibutuhkan sebagai kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan yaitu ketercapaian APK (Angka Partisipasi Kasar) di Kabupaten Trenggalek pada jenjang SMP/MTs termasuk Paket B tahun 2021 serendah-rendahnya 100%, pada jenjang SMA/MA/SMK termasuk Paket C tahun 2021 serendah-rendahnya 77,60 % dan juga tujuan institusi pendidikan itu sendiri.
2) Untuk menyukseskan ketuntasan Wajib Belajar 12 Tahun di Kabupaten Trenggalek, manajemen pendidikan diperlukan sebagai proses pemecahan masalah yang dihadapi dalam upaya pencapaian tujuan.
Tujuan dan manfaat program manajemen pelayanan pendidikan adalah untuk Tujuan dan manfaat manajemen perencanaan pendidikan adalah: 1) Mengetahui permasalahan dalam rangka percepatan penuntasan wajib belajar 12 tahun sampai akhir tahun 2021; 2) Menyusun rencana dan merumuskan tujuan; 3) Mengidentifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam perencanaan; 4) Sebagai acuan dalam penetapan anggaran pendidikan; 5) Sebagai alat pengendalian dalam
pelaksanaan pembangunan pendidikan khususnya dalam percepatan wajib belajar 12 tahun. Solusi mengatasi kelemahan dalam penuntasan wajib belajar
12 tahun, dapat digunakan fungsi-fungsi manajemen George R. Terry (1960) yaitu melalui pendekatan fungsi-fungsi ; perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan pelaksanaan (Actuating), pengawasan dan pengendalian (Controlling) yang lebih popular dengan singkatan POAC.
Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan bertujuan meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme pendidik, baik laki-laki maupun perempuan, pada satuan pendidikan formal dan non-formal, negeri maupun swasta, untuk dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, menilai hasil pembelajaran, serta mempunyai komitmen secara profesional dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu diperlukan program-program yang memberikan kesempatan bagi tenaga pendidik dan kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya sesuai dengan spesifikasi bidang yang menjadi tugasnya. Disisi lain perlu juga dikembangkan program-program untuk pengembangan karier pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan kesejahteraan dan pemberian penghargaan yang akan memotivasi kinerja mereka.
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 64 Program Program Pendidikan Khusus bertujuan untuk meningkatkan asesibilitas anak-anak yang mengalami keterbelakangan fisik maupun mental dalam mengenyam layanan pendidikan. Fenomena yang ada di masyarakat, masih besar jumlah anak, terutama di daerah-daerah pedesaan dan terpencil belum dapat mengakses layanan pendidikan, oleh karena tidak tersedianya lembaga pendidikan luar biasa.Untuk itu program sekolah inklusiff perlu dikembangkan dan diimplementasikan.
Program Pendidikan Non Formal bertujuan memberikan layanan pendidikan, untuk laki-laki maupun perempuan, terutama penduduk miskin, sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap pendidikan formal guna mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional untuk mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non-formal meliputi pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan untuk penduduk dewasa, pendidikan keluarga, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara lebih luas dan bervariasi. Program Pendidikan Non Formal pada periode pembangunan pendidikan 2016-2021 memprioritaskan peningkatan Angka Melek Huruf (AMH) dengan mengintensifkan pemberantasan buta aksara usia 15-59 tahun di Kabupaten Trenggalek serendah-rendahnya pada tahun 2021 sebesar 0,03%.
Berdasarkan program pembangunan pendidikan seperti telah dikemukakan di atas, disesuaikan dengan arah kebijakan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya, dapat dirumuskan sejumlah kegiatan untuk merealisasikan program yang dimaksud. Di samping itu penyusunan dan perumusan kegiatan juga mempertimbangkan masukan yang diberikan oleh masing-masing bidang di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek. Kegiatan yang terumuskan selanjutnya akan dijadikan acuan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam merealisasikan pengguliran pendanaan. Terkait dengan hal tersebut diperlukan adanya kecermatan dan ketelitian dalam penyusunannya, karena akan menentukan terealisasikannya
kegiatan di masing-masing bidang khususnya dan secara umum di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek. Kegiatan yang dirumuskan
dengan acuan rencana program pembangunan pendidikan dan kebudayaan, membuka peluang pelaksanaannya melibatkan lebih dari satu bidang. Oleh karena itu dimungkinkan kegiatan yang dirumuskan dilaksanakan antar bidang. Untuk mengukur ketercapaian tujuan program pembangunan pendidikan dan kebudayaan, selanjutnya perlu dirumuskan indikator kinerja program. Indikator kinerja program menjadi tolok ukur keberhasilan program dan kegiatan yang disusun untuk mencapainya. Indikator kinerja program pada matriks yang disusun hanya dipaparkan deskripsinya, capaian secara kuantitatif untuk setiap tahun akan dipaparkan di Bab berikutnya dalam bentuk Indikator Kinerja Daerah (IKD).
Selanjutnya perlu diungkapkan pula kelompok sasaran program maupun kegiatan. Penetapan kelompok sasaran penting sebagai acuan agar program pembangunan yang
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 65 direncanakan tertuju pada pihak-pihak yang menjadi sasaran pembangunan. Kekurangtepatan dalam menentukan kelompok sasaran akan mengakibatkan program-program pembangunan pendidikan yang direncanakan tidak berdaya guna, dan pada akhirnya dimungkinkan dapat menimbulkan terjadinya penyimpangan.
Selanjutnya Program/ Kegiatan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek tahun 2016-2021 dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yang mendukung Program-Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek (Program Prioritas Pemimpin), yaitu sebagai berikut :
1. Program Smart REGENCY
Untuk mendukung Program Prioritas tersebut dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi/ Melek IT maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dalam Program Manajemen Pelayanan Pendidikan yaitu adanya Kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Tehnologi Informasi yaitu meningkatkan infrastruktur sarana prasarana IT dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi beberapa aspek sebagai berikut :
a) Melokalisir dan menginventarisir konten pendidikan yang meliputi
1. Satuan pendidikan memuat transaksi data berupa Perizinan, pengakreditasian, pengawasan, pengelolaan, sarana prasarana, pendanaan, perencanaan dan pelaporan;
2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan memuat transaksi data perencanaan kebutuhan, penyediaan, pendistribusian, peningkatan kualifikasi kompetensi, sertifikasi, kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan, pengukuran kinerja, mutasi, pencatatan dan pelaporan;
3. Siswa/ Peserta didik memuat transaksi data penyediaan tempat, penerimaan, pengelolaan, pemeliharaan, berkelanjutan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan;
4. Substansi pendidikan memuat transaksi data kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, pencatatan dan pelaporan
b) Mempermudah dalam pengintegrasian, pengendalian, pemutakhiran dan pemantauaan data pendidikan (meliputi satuan pendidikan, pendidik tenaga kependidikan (PTK), peserta didik dan subtansi pendidikan
c) Mengembangkan sumber daya Pendataan Pendidikan baik di Satuan Pendidikan maupun di interen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek d) Terus mendorong kompetensi Guru/ Pendidik di bidang TIK dalam mendukung
dan mengimplementasikan Pembelajaran Berbasis Digital
e) Mengupayakan pengembangan Aplikasi Berbasis Android maupun Windows dalam mendukung dan mengembangkan Model Pembelajaran.
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 66 2. Program GEMA MELEKAT (Gerakan Bersama Menuju Trenggalek Sehat)
Sesuai dengan Program Prioritas ini pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam Program Pendidikan Dasar adanya kegiatan yaitu Kegiatan Pembinaan Gugus dan Usaha Kesehatan Sekolah pada jenjang Sekolah Dasar untuk mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas.
3. Program MY DARLING (Masyarakat Sadar Lingkungan)
Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung program ini yang ada pada Program Pendidikan Dasar dan Menengah ada kegiatan yaitu Sekolah Adiwiyata baik itu pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya pada lingkungan. Jadi semua warga yang ada disekolah dibudayakan dan peduli akan lingkungannya. Hal ini sudah berjalan beberapa tahun dan diupayakan semua sekolah melaksanakan kegiatan ini.
4. Program Kabupaten Layak Anak
Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sekolah Percontohan Ramah Anak terdapat dalam program Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan Kegiatan Sekolah Percontohan Ramah Anak. Langkah awal adalah membuat sekolah percontohan ramah anak dengan membantu sarana prasaran untuk mendukung sekolah ramah anak agar siswa siswi yang ada pada lembaga sekolah akan menjadi lebih kerasan. Hal ini sudah berjalan beberapa tahun dan diupayakan semua sekolah akan melaksanakan ini.
5. Program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)
Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada sekolah jenjang SMP, SMA dan SMK kurikulum tentang P4GN pada tahun pelajaran depan akan diintegrasikan dengan beberapa mata pelajaran pada sekolah tersebut yaitu P4GN terintegrasi.
6. Program GENCAR (Generasi Gemar Baca dan Pintar)
Untuk mendukung program ini pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Program Pendidikan Dasar dengan adanya penambahan gedung perpustakaan beserta kelengkapannya yang terus ditambah (secara umum penambahan kelengkapan baik pokok maupun pendukung melalui dana Bantuan Operasional Sekolah). Adanya kegiatan Pelatihan Pengelola Perpustakaan sekolah yaitu dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia pengelola perpustakaan dengan tujuan perpustakaan di sekolah dapat dikelola dengan baik sehingga dapat terus meningkatkan kunjungan siswa untuk membaca di perpustkaan sekolah tersebut. 7. Program GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan)
Terkait dengan kemiskinan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, program-program yang diluncurkan antara lain :
a) Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM)
Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan masalah kemiskinan sejak Tahun 2008 ada yang namanya program Bantuan Khusus Siswa Miskin
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 67 (BKSM) yang bertujuan untuk meringankan beban siswa siswi yang kurang mampu/ miskin khusus siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Hal ini diawali dengan dengan MoU dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan komposisi 30 % provinsi, 30 % kabupaten dan 40 % pemerintah pusat dari jumlah siswa miskin yang ada. Namun di kabupaten Trenggalek kurang dari 30 % karena menyesuaikan kemampuan anggaran daerah. Unit Cost Bantuan Siswa Miskin (BKSM) adalah Rp. 65.000,-/ bulan setiap siswa .Pada tahun 2016 Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) yang menyebar pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2016 terdiri dari :
- Dana APBD Kabupaten Trenggalek :
Jumlah sasaran : 718 siswa Jumlah dana : Rp.560.040.000,- - Dana APBD Provinsi :
Jumlah sasaran : 1.350 siswa Jumlah dana : Rp.1.053.000.000,- b) Program Indonesia Pintar (PIP).
Program Indonesia Pintar (PIP) diluncurkan mulai tahun 2015 yang dahulu namanya adalah Bantuan Siswa Miskin (BSM). Tujuan PIP ini antara lain : a. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk
mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah dalam rangka mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/ Wajib Belajar 12 Tahun.
b. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out)
c. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah SKB/ PKBM/ Lembaga Kursus Pelatihan (LKP)/ Balai Latihan Kerja (BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.
8. Program Wajib Belajar 12 Tahun (Penduduk usia sekolah harus menamatkan jenjang pendidikan menengah atas/sederajat (SMA/MA dan SMK)
Program ini sangat responsip dengan terus ditingkatkannya besaran Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) mulai jenjang SD,SMP,SMK dan SMK oleh pemerintah pusat. Pada sisi penggunaannyapun terus dievaluasi pada setiap
tahunnya dengan harapan dana yang diberikan dapat menjawab tantangan pendanaan pendidikan yang semakin berkembang. Sehingga juga dapat berdampak pada pembebasan biaya pendidikan bagi siswa miskin dengan dicukupi dari dana BOS. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat Trenggalek
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 68 yang berusia sekolah dapat menamatkan pendidikannya sampai pada jenjang pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK)
Selain untuk mendukung terselenggaranya program wajib belajar 12 tahun pemerintah pusat juga mendorong tercapainya Angka Partisipasi Kasar dan meningkatan layanan Pendidikan bagi Anak Usia Dini yaitu dengan memberikan Bantuan Operasional Penyelenggaran bagi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memenuhi syarat, pada tahun anggaran 2016 Kabupaten Trenggalek memperoleh alokasi dana sebesar Rp. 7.500.000.000,-
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 95 5.2. Kelompok Sasaran
Penetapan kelompok sasaran mengacu pada 7 (tujuh) program pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang telah ditetapkan. Di samping itu penetapan kelompok sasaran memberikan kejelasan tentang arah tujuan program beserta pelaksanaan kegiatannya. Kelompok sasaran didasarkan pada program pembangunan pendidikan, dapat ditabulasikan sebagai berikut :
Tabel 5.2 Kelompok Sasaran Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan 2016-2021
No. Program Kelompok Sasaran
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok penduduk usia 3-6 tahun Lembaga penyelenggara dan pelaku PAUD
2. Program Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kelompok penduduk usia 7-18 tahun Lembaga penyelenggara dan pelaku pendidikan dasar dan menengah
3. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek
Lembaga penyelenggara dan Pelaku Pendidikan pada PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
4. Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tenaga Pendidik pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan Tenaga kependidikan pada berbagai jenjang pendidikan
5. Program Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Kelompok membutuhkan penduduk layanan pendidikan yang khusus
Lembaga pendidikan inklusif pada berbagai jenjang
6. Program Pendidikan Non Formal
dan Informal Kelompok penduduk usia 15 tahun ke atas yang buta huruf Organisasi penyelenggara pendidikan Non Formal/ Informal
7. Program Pengembangan Nilai dan
Pengelolaan Keragaman Budaya. Pelaku/Organisasi/ seni dan budaya di Satuan Pendidikan Situs, kawasan cagar budaya dan Seni tradisional/ budaya tak benda
RENSTRA Dinas P dan K Kabupaten Trenggalek 2016-2021 96 BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN