• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

2) Identifikasi Faktor Ancaman 1)Hama dan Penyakit

4.5.2 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan suatu alat yang mengkombinasikan antara faktor internal dan faktor eksternal untuk mendapatkan strategi-strategi yang dapat diterapkan pada perusahaan. Kombinassi tersebut menghasilkan empat (4) strategi yaitu: strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.

Pada strategi SO atau yang dikenal dengan strategi agresif atau strategi pertumbuhan. Perusahaan disarankan untuk memanfaatkan kekuatan internal yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan memperluas pangsa pasar dan volume produksi penjualan.

Strategi WO atau yang dikenal dengan strategi turn-around. Perusahaan tergantung pada lingkungan yang ada. Kondisi ini dapat merugikan atau menguntungkan perusahaan. Perusahaan yang lebih awal masuk ke dalam pasar, kemungkinan akan dapat meraih peluang yang ada. Sebaliknya perusahaan yang terlambat masuk ke dalam pasar mengalami kehilangan peluang.

Pada strategi ST atau yang dikenal dengan strategi diversifikasi. Perusahaan disarankan untuk melakukan diversifikasi pada produk yang

dihasilkan. Alternatif strategi ini memang memiliki resiko yang besar karena kelemahan yang dimiliki perusahaan. Strategi diversifikasi adalah strategi yang sering digunakan perusahaan besar saat pasar jenuh dengan produk yang telah dihasilkan.

Strategi WT atau yang dikenal dengan strategi defensif. Strategi defensive merupakan strategi bertahan perusahaan yang mengalami permasalahan finansial dan kurangnya meramal ke depan mengenai perkembangan produk di pasar. Strategi dapat menyelamatkan perusahaan karena mengurangi kerugian perusahaan dan memotong biaya-biaya variabel.

Tabel 4.2 Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (S) Kelemahan (W) 1. Pemasaran tidak langsung. 2. Memiliki keterampilan dan keahlian budidaya

3. Lahan yang luas. 4. Mudah untuk

dibudidayakan. 5. Kualitas benih

yang bagus.

1. Pengusaha

ikan tidak bisa menentukan harga sendiri 2. Tidak memiliki karyawan. 3. Modal yang terbatas. 4. Belum dapat memenuhi permintaan. 5. Keterampilan manajemen yang rendah.

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O 1. Dekat dengan pakan

tambahan.

2. Adanya bantuan modal dari pemerintah dan

swasta untuk mengembangan usaha kecil menengah. 3. Lingkungan yang aman. 4. Kemajuan ilmu pengetahuaan, teknologi, dan informasi. 1. Meningkatkan volume produksi penjualan (S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2, dan O4, O5,). 2. Mempertahankan

dan memperluas pangsa pasar (S2, S3, S4, O3, O4, O6, O7, dan O8).

1. Memperbaiki

manajemen perusahaan (W2, W3, W5, O2, dan O4)

2. Mengadakan SDM (W2, O4, dan O7).

5. Permintaan akan Ikan Semakin Meningkat 6. Belum memiliki pesaing sejenis 7. Memiliki pelanggan yang setia

8. Tidak terdapat produk pengganti.

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T 1. Cuaca dan iklim

2. Hama dan penyakit 3. Kenaikan harga pakan

utama

4. Adanya ketergantungan kepada pemasok

5. Persaingan Usaha Sesama Ikan Air Tawar

1.Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, mitra usaha, dan pemasok (S1, S5, T3, T4, dan T5). 2.Mengadakan penelitian dan pengembangan (S4, S5 dan W1 dan W2) 1) Menghematan biaya pengeluaran perusahaan (W3, W5, dan T3). 2) Menambah pemasok, menjalin hubungan yang baik dengan pemasok, dan meningkat daya saing

(W1,W4, T4, dan T5) Sumber: Hasil Penelitian, 2014

5. Strategi SO

Strategi SO yang memanfaatkan peluang dan kekuatan perusahan. Alternatif strategi antara lain:

1) Meningkatkan volume produksi penjualan.

Langkah ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan internal perusahaan yang dimiliki seperti pemasaran tidak langsung, memiliki keterampilan dan keahlian budidaya, lahan yang luas, mudah untuk dibudidayakan, dan kualitas benih yang bagus. Pemasaran langsung dapat menghemat biaya transportasi pengangkutan dan memperkecil resiko kematian ikan di perjalanan saat distribusi, keterampilan budidaya yang dimiliki dengan lahan yang luas dapat dimanfaatkan untuk menambah volume produksi ikan dengan dukungan bantuan modal usaha dengan syarat dan kredit yang ringan, adanya pakan tambahan yang tersedia dekat dengan lingkungan usaha, dan

kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi menjadi kesempatan besar untuk memenuhi permintaan akan ikan yang semakin lama semakin meningkat.

2) Mempertahankan dan memperluas pangsa pasar

Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang agar perusahaan dapat melebarkan pangsa pasarnya. Peluang seperti dukungan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi, permintaan akan ikan yang meningkat, belum memiliki pesaing yang sejenis, tidak memiliki produk pengganti, dan terdapat pelanggan yang setia harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pangsa pasar dan daya saing perusahaan.

6. Strategi ST

Strategi ST merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Alternatif strategi antara lain:

1) Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, mitra usaha, dan pemasok. Strategi ini bertujuan untuk membangun hubungan baik antara konsumen, mitra dan pemasok untuk menjaga keberlangsungan usaha. Dalam mengelola usaha diperlukan pemasok yang menyuplai bahan baku untuk kegiatan produksi dan mitra usaha yang menampung atau sebagai distributor ikan kepada konsumen. Hubungan dengan konsumen juga penting dibangun untuk membangun kedekatan emosional agar konsumen merasa nyaman dan setia membeli produk kita.

2) Mengadakan penelitian dan pengembangan.

Penelitian dilakukan untuk mencari obat-obatan herbal untuk mengobati ikan yang sakit dan mendapatkan cara bagaimana membudidayakan ikan dengan baik dan meningkatkan volume ikan.

7. Strategi WO

Strategi WO merupakan strategi untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Alternatif strategi antara lain:

1) Memperbaiki manajemen perusahaan.

Manajemen yang buruk harus segera diatasi agar tidak berdampak kepada aspek yang lain. Manajemen pada Usaha Perikanan Rakyat masih rendah yang ditandai dengan tidak ada pencatatan transaksi-transaksi keuangan, dokumentasi, dan sebagainya. Usaha Perikanan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi dalam mengambil keputusan.

2) Mengadakan SDM

Usaha Perikanan Rakyat tidak memiliki karyawan karena kurang dana untuk menggaji karyawan. pengadaan karyawan perlu dilakukan untuk membantu mengelola usah dan teman bertukar pikiran mengenai usaha budidaya tersebut.

4. Strategi WT

Strategi yang untuk bertahan dari ancaman dengan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Alternatif strategi antara lain :

1) Menghematan biaya pengeluaran perusahaan.

Perusahaan menekan biaya- biaya yang tidak perlu agar dapat memperkecil kekurangan modal yang dimiliki. Pemanfaatan alternatif lain dapat menjadi solusi cerdas untuk mengurangi biaya pengeluaran.

2) Menambah pemasok, menjalin hubungan yang baik dengan pemasok, dan meningkat daya saing.

Strategi ini dilakukan untuk memperkecil tingginya ketergantungan perusahaan terhadap pemasok dan meningkatkan perusahaan agar memiliki daya saing

4.5.3 Matriks Faktor Strategi Internal

Faktor Strategi Internal merupakan faktor yang akan dianalisa dengan memberi pembobotan atas kelemahan dan kekuatan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Faktor Strategi Internal diberi pembobotan dengan rentang nilai dari 0,00 sampai dengan 1,00 , kemudian diberi rating dari angka 1 sampai dengan 4 untuk kekuatan dan sebaliknya untuk kelemahan. Selanjutnya nilai pembobotan dikalikan dengan rating, untuk mendapatkan skor dari faktor strategi internal Usaha Perikanan Rakyat.

Dari hasil olahan data pada tabel 4.3, didapatkan bahwa pada faktor kekuatan mempunyai total skor 2,1 dan faktor kelemahan mempunyai total skor 0,7. Faktor kekuatan perusahaan terbesar terletak pada kualitas benih yang bagus dengan nilai skor 0,80. Kualitas benih yang bagus menjadi modal utama Usaha Perikanan Rakyat untuk bertahan di pasar dan berkembang lebih besar. Sedangkan pada faktor kelemahan perusahaan terbesar terletak pada modal yang terbatas dengan nilai skor 0,20. Modal yang terbatas membuat Usaha Perikanan kesulitan untuk menambah volume produksi dan mengadakan sumber daya manusia.

Tabel 4.3 Matriks Strategi Faktor Internal FAKTOR

STRATEGI INTERNAL (I)

BOBOT (II) RATING (III)

BOBOT X RATING (IV) KEKUATAN: 1. Pemasaran tidak langsung. 0,05 2 0,10

2. Memiliki keterampilan dan keahlian budidaya 3. Lahan yang luas. 4. Mudah untuk dibudidayakan. 5. Kualitas benih yang bagus 0,15 0,15 0,10 0,10 3 3 3 4 0,45 0,45 0,30 0,80 Sub Total 0,55 2,1 KELEMAHAN: 1. Pengu

saha ikan tidak bisa menentukan harga sendiri. 2. Tidak memiliki karyawan. 3. Modal yang terbatas. 4. Belu m dapat memenuhi permintaan. 5. Keter ampilan manajemen yang rendah. 0,05 0,10 0,20 0,10 0,10 2 1 1 2 1 0,10 0,10 0,20 0,20 0,10 Sub Total 0,55 0,7 TOTAL 1,00 2,8

Sumber: Hasil Penelitian, 2014

4.5.4 Matriks Faktor Strategi Eksternal

Analisis faktor strategi eksternal merupakan langkah selanjutnya untuk menindaklanjuti analisa atas identifikasi faktor strategi eksternal yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis dilakukan dengan memberi pembobotan terhadap faktor eksternal. Untuk mendapatkan skor penilaian faktor-faktor eksternal.

Berdasarkan analisis pada tabel 4.4 didapatkan bahwa faktor peluang mempunyai total nilai skor 1,80. Faktor yang perlu diperhatikan untuk

memanfaatkan lingkungan ekternal perusahaan adalah adanya bantuan modal usaha dengan nilai skor sebesar 0,60. Usaha Perikanan Rakyat mengalami kesulitan dana untuk mengelola usaha budidaya tersebut. Program bantuan modal usaha ini dapat menjadi solusi terbaik dalam mensuplai finansial perusahaan.

Faktor ancaman mempunyai total nilai skor sebesar 0,70. Faktor selanjutnya yang juga perlu diperhatikan adalah adanya ketergantungan dengan pemasok yang memiliki nilai skor sebesar 0,20. Perusahaan memiliki ketergantungan yang relatif tinggi dengan pemasok karena hanya membangun relasi dengan satu pemasok.

Tabel 4.4 Matriks Strategi Faktor Eksternal FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL (I)

BOBOT (II) RATING (III) BOBOT X RATING (IV) PELUANG: 1. Dekat dengan pakan tambahan. 2. Adanya bantuan modal dari pemerintah dan swasta untuk mengembangan usaha kecil menengah. 3. Lingkungan yang aman. 4. Kemajuan ilmu pengetahuaan, teknologi, dan informasi. 5. Permintaan akan Ikan Semakin Meningkat. 6. Belum memiliki pesaing sejenis. 7. Memiliki pelanggan yang setia 8. Tidak terdapat 0,05 0,15 0,05 0,05 0,10 0,03 0,05 0,02 3 4 2 3 3 2 2 2 0,15 0,60 0,10 0,45 0,30 0,06 0,10 0,04

produk pengganti.

Sub Total 0,50 1,80

ANCAMAN: 1. Cuaca dan iklim.

2. Hama dan penyakit. 3. Kenaikan harga pakan utama. 4. Adanya ketergantungan kepada pemasok. 5. Persaingan Usaha

Sesama Ikan Air Tawar 0,05 0,05 0,10 0,20 0,10 2 2 1 1 2 0,10 0,10 0,10 0,20 0,20 Sub Total 0,50 0,70 TOTAL 1,00 2,50

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 4.5.5 Diagram Analisis SWOT

Matriks Intermal Analysis Summary (IFAS) dan Matriks Eksternal Analysis Summary (EFAS) dapat dipetakan dengan cara sebagai berikut:

a. Sumbu horisontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman.

b. Kemudian letak nilai yang ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Jika peluang > ancaman, maka y>0. Namun jika ancaman>peluang, maka

y<0.

b) Jika kekuatan>kelemahan, maka x>0. Namun jika kekuatan< kelemahan, maka x<0.

Hasil dari analisis tabel 4.3 dan tabel 4.4 didapatkan bahwa: 1. Nilai skor kekuatan sebesar 2,1.

2. Nilai skor kelemahan sebesar 0,7. 3. Nilai skor peluang sebesar 1,8. 4. Nilai skor ancaman sebesar 0,7.

Maka diketahui nilai kekuatan diatas nilai kelemahan dengan selisih nilai (+) 1,4 dan nilai peluang diatas nilai ancaman dengan selisih nilai (+) 1,1. Dari hasil analisa atas identifikasi faktor- faktor di atas dapat digambarkan ke dalam Diagram Analisis SWOT di bawah ini:

Diagram 4.1 Diagram Analisis SWOT

Sumber: hasil olahan data primer, 2014

Berdasarkan diagram 4.1 diagram analisis SWOT yang diatas bahwa strategi yang tepat diterapkan di Usaha Perikanan Rakyat adalah Strategi Agresif yang terletak dikuadran II.

Strategi agresif atau strategi SO pada Matriks SWOT merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan internal yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang

(+) 1,1  (+)1,2  PELUANG (+1,8)  ANCAMAN (‐0,70)  KUADRAN III  TURN‐AROUND  KUADRAN I  AGRESIF    KUADRAN II  DIVERSIFIKASI    KUADRAN IV  DEFENSIF  KELEMAHAN (‐0,70)  KEKUATAN (+2,1) 

yang ada. Alternatif strategi agresif dapat dijalankan dengan beberapa cara antara lain:

3) Meningkatkan volume produksi penjualan.

Langkah ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan internal perusahaan yang dimiliki seperti pemasaran tidak langsung, memiliki keterampilan dan keahlian budidaya, lahan yang luas, mudah untuk dibudidayakan, dan kualitas benih yang bagus. Pemasaran langsung dapat menghemat biaya transportasi pengangkutan dan memperkecil resiko kematian ikan di perjalanan saat distribusi, keterampilan budidaya yang dimiliki dengan lahan yang luas dapat dimanfaatkan untuk menambah volume produksi ikan dengan dukungan bantuan modal usaha dengan syarat dan kredit yang ringan, adanya pakan tambahan yang tersedia dekat dengan lingkungan usaha, dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi menjadi kesempatan besar untuk memenuhi permintaan akan ikan yang semakin lama semakin meningkat.

2. Mempertahankan dan memperluas pangsa pasar

Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang agar perusahaan dapat melebarkan pangsa pasarnya. Peluang seperti dukungan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi, permintaan akan ikan yang meningkat, belum memiliki pesaing yang sejenis, tidak memiliki produk pengganti, dan terdapat pelanggan yang setia harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pangsa pasar dan daya saing perusahaan.

Usaha Perikanan Rakyat merupakan salah satu usaha budidaya ikan lele Sangkuriang yang masuk dalam usaha mikro. Usaha Perikanan Rakyat menghasilkan dua produk hasil budidaya yaitu benih ikan lele sangkurian yang dijual senilai Rp 1.00,- per inci dan ikan lele ukuran konsumsi (pembesaran).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap faktor lingkungan perusahaan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal bahwa pada tabel 4.3 yaitu matriks Matriks Intermal Analysis Summary (IFAS), faktor kekuatan mendapatkan subtotal senilai 2,1 dan faktor kelemahan 0,7. Sedangkan pada tabel 4.4 Matriks Eksternal Analysis Summary (EFAS) didapatkan hasil faktor peluang mendapatkan subtotal senilai 1,8 dan faktor ancaman senilai 0,7.Sehingga dapat disimpulkan bahwa posisi Usaha Perikanan Rakyat pada Diagram Analisis SWOT terletak dikuadran I dengan strategi agresif atau strategi pertumbuhan.

Menurut Jatmiko (2003: 116), strategi agresif atau strategi pertumbuhan atau strategi ekspansi merupakan saatnya perusahaan untuk melakukan pertumbuhan dengan sasaran perusahaan yang beragam. Pertumbuhan perusahaan merupakan hasil dari variabel internal dengan dukungan keterampilan yang dimiliki untuk membaca kondisi lingkungan ekternal perusahaan. Terdapat beberapa strategi perusahaan yang masuk ke dalam strategi pertumbuhan, yaitu:

1. Pertumbuhan konsentrasi

Pertumbuhan konsentrasi atau strategi penetrasi pasar merupakan strategi perusahaan yang memfokuskan pada bisnis produk atau jasa tunggal atau sejumlah kecil produk yang saling berkaitan.

Kondisi yang tepat untuk menerapkan strategi pertumbhan konsentrasi adalah:

1.Apabila dalam perusahaan - perusahaan industri terjadi resistensi terhadap kemajuan teknologi.

2.Apabila target pasar industri perusahaan mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap produk pesaing.

3.Apabila pasokan bahan baku dan input lain mempunyai kestabila harga dan kuantitas pasokan yang tersedia dalam jumlah memadai.

2. Strategi Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal terjadi apabila suatu bisnis atau perusahaan bergerak ke wilayah yang melayani pasokan bahan baku atau mendekatkan produk atau jasa ke arah pelanggan. Strategi Integrasi Vertikal membutuhkan finansial yang besar.

3. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan perusahaan menghasilkan produk atau jasa yang berbeda- beda dari bisnis semula.

Dari ketiga strategi yang digolongkan oleh Jatmiko diatas, strategi pertumbuhann konsentrasi yang tepat untuk diterapkan di Usaha Perikanan Rakyat.

BAB V

PENUTUP

5.3KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

1.Faktor lingkungan internal yang mempengaruhi pengembangan bisnis Usaha Perikanan Rakyat terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan adalah (1) pemasaran tidak langsung, (2) memiliki keterampilan dan keahliam budidaya, (3) lahan yang luas, (4) mudah untuk dibudidayakan, dan (5) kualitas benih yang bagus. Faktor kelemahan adalah (1) pengusaha ikan tidak bisa menentukan harga sendiri, (2) tidak memiliki karyawan, (3) modal yang terbatas, (4) belum dapat memenuhi permintaan pasar, dan (5) keterampilan manajemen yang rendah.

2.Faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi pengembangan bisnis Usaha Perikanan Rakyat terdiri dari faktor peluang dan ancaman. Faktor peluang adalah (1) dekat dengan pakan tambahan, (2) Adanya bantuan modal dari pemerintah dan swasta untuk mengembangan usaha kecil menengah. (3) Lingkungan yang aman, (4) kemajuan ilmu pengetahuaan, teknologi, dan informasi, (5) Permintaan akan ikan semakin meningkat, (6) Belum memiliki pesaing sejenis, (7) Memiliki pelanggan yang setia, dan (8) Tidak terdapat

produk pengganti. Faktor ancaman adalah (1) Cuaca dan iklim, (2) Hama dan penyakit , (3) Kenaikan Harga Pakan Utama, (4) Adanya ketergantungan kepada pemasok, dan (5) persaingan usaha sesama ikan air tawar.

3.Strategi yang dapat diterapkan di Usaha Perikanan Rakyat untuk pengembangan bisnis di masa akan datang adalah strategi agresif yaitu strategi pertumbuhan konsentrasi.

5.4SARAN

Usaha Perikanan Rakyat hendaknya menambah modal usaha dengan mengikuti program kredit usaha rakyat untuk mensuplai kekurangan modal dan mengadakan karyawan untuk membantu mengelola karyawan. Langkah demikian dapat dijalankan seiring meningkatkan volume produksi ikan. disisi lain keterampilan manajerial khususnya untuk laporan keuangan sebaiknya diadakan untuk menjadi sumber informasi yang mendukung Usaha Perikanan Rakyat dalam mengambil keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis.Rineeka Cipta. Jakarta.

_____________. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Rhineka Cipta. Jakarta.

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Stratejik: Konsep, Kasus, dan Implementasi. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Hunger, J. David & Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta:

Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Stratejik. UMM Press. Malang.

Jauch, L. R dan Glueck, W.F. 1988. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Terjemahan, Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta

Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Bisnis.

Medan. M2000

Rahayu, Sri. 2013. Budidaya Ikan Lele di Lahan Sempit. Infra Pustaka. Sidoarjo Rangkuti, Freddy.2009. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama

Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Paham Ginting. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. USU Press. Medan.

Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis Dan Studi Kasus. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Supranto, Prof. Drs. J, Metode Riset Aplikasi dalam Pemasaran. PT Rhineka Cipta.Jakarta.

Suryana. Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Salemba Empat. Jakarta.

Suyanto, S. Rachmatun, NY. 2008. Budidaya Ikan Lele. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Triton.2007. Manajemen Strategis Terapan Perusahaan & Bisnis.Yogyakarta. Tugu Publisher

Widiyono, Mukkaer Pakkana. 2011. Pengantar Bisnis Respon Terhadap Dinamika Global. Mitra Wacana Media

Skripsi dan jurnal

A.C. Hutagalung, Yulie. 2013. Strategi Pengembangan Bisnis (Studi Pada RM Minang Setia Jl. Djamin Ginting No. 326, Medan). Skripsi. Program S1 Ilmu Adminidtrasi Niaga / Bisnis. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Amalia, Alfi. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada UKM Batik Semarangan di Kota Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Vol.1, No.1 tahun 2012. http://www.ejournal-s1.undip.ac.id. (Diakses pada hari Rabu, 27 November 2013: pukul 18:15: 53 WIB).

Arbi, Purnomo. 2009. Analisa Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong (Studi Kasus: Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Program Studi S1 Agribisnis. Universitas Sumatera Utara. Medan. http://repository.usu.ac.id. (Diakses pada hari Rabu, tanggal 02 April 2014: pukul 10:09:54 WIB).

Sriyana, Jaya.2010. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Studi Kasus di Kabupaten Bantul. http://data.dppm.uii.ac.id. (Diakses pada hari Sabtu, 30 November 2013: pukul 17:00:21 WIB)

Wibowo, Joko. 2011. Analisis Usaha dan Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis Pembenihan Ikan Lele Dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Skripsi. Program Studi S1 Agrobisnis. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. http://eprints.uns.ac.id. (Diakses pada hari Rabu, 27 November 2013: pukul 16:52:42 WIB).

Pinem, Rouly Febrina. 2011. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) Cahaya Kita Gadog Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Agribinsi, Institut Pertanian Bogor. Bogor. http://repository.ipb.ac.id. (Diakses pada hari Rabu, 27 November 2013: pukul 17:15:53 WIB).

Web

http://statistik.kkp.go.id (diakses pada hari Senin, tanggal 16 Desember 2013: pukul 19:40 WIB).

http://www.dunialele.com/2011/09/manfaat-ikan-lele.html (diakses pada hari Jum’at, tanggal 10 Januari 2014: pukul 15:26 WIB).

http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/terbaru-panjang-garis-pantai-indonesia-capai-99000-kilometer(diakses pada hari Sabtu, tanggal 01 Februari 2014: pukul 20:09 WIB).

http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Indo nesia.bmkg (diakses pada hari Minggu, tanggal 13 April 2014, pukul 11.00 WIB).

Daftar Hasil Wawancara

Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci. Informan kunci merupakan orang yang menjadi narasumber yang mengetahui seluruhnya mengenai objek penelitian. Wawancara terhadap informan bertujuan untuk mendapatkan data mengenai informasi perusahaan. Adapun karakteristik informan dalam penelitian adalah:

Nama Informan : Syahbuddin Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : D-3 Perikanan Umur : 46 Tahun

Adapun daftar pertanyaan dan jawaban ata pertanyaan sebagai berikut:

No Pertanyaan Jawaban

PROFIL USAHA

Dokumen terkait