• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 4.4 Media Audio-Visual dan Metode Permainan

Media Audio-visual dan Metode Permainan Snowball Throwing Menarik Bagi Siswa

Diagram Media Audio-Visual dan Metode Permainan Snowball Throwing Menarik Bagi Siswa

Menarik

Memahami

Menyenangkan

125

6. Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I, II, dan III

Tabel: 4.22

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Pra Test Siklus I Siklus II Siklus III

12% 35% 53% 88%

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas V meningkat. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 12% dari keseluruhan jumlah siswa. Sedangkan pada siklus I 35% , peneliti masih belum menemukan ketuntasan belajar maka, peneliti melakukan Siklus II 53%, Peneliti masih kurang puas maka peneliti melakukan Siklus III yang diperoleh hasil 88% setelah menerapkan media pembelajaran audio visual dan metode permainan snowball throwing

ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 88% ≥ 85% maka PTK ini dinyatakan berhasil.

Dari 17 siswa di akhir PTK (Siklus III) masih ada 2 siswa yang belum tuntas, Raras Tauhid R dan Muh Reyhan Sidiq . Yang pertama Raras Tuhid R dalam pembelajaran yang diadakan peneliti adalah siswa yang termasuk lemah dalam berfikir dan masih merasa takut dalam bertanya pada guru, sedangkan Muh Reyhan Sidiq termasuk siswa ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) ada tanda-tanda tuna grahita dan tuna daksa.

126

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan tentang upaya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media pembelajaran audio-visual dan metode permainan snowball throwing

pada siswa kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorjo Salatiga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan media audio-visual dan metode permainan

snowball throwing mengalami peningkatan. Siswa yang mencapai

ketuntasan hanya 12% atau rata-rata kelas nya hanya 54 dari keseluruhan jumlah siswa. Sedangkan pada Siklus I setelah menerapkan media audio-visual dan metode permainan snowball

throwing, siswa yang tuntas dalam KKM 66 sebanyak 35% siswa dari

keseluran siswa yang berjumlah 17 dengan rata-rata kelasnya adalah 62,88. Pada siklus II pembelajaran menggunakan media audio-visual

dan metode permainan snowball throwing, sebanyak 17 siswa telah tuntas 53% dengan rata-rata kelas sebesar 66,52, peneliti melakukan siklus lagi dengan mengadakan siklus III untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal nilai ketuntasan yang di dapatkan pada siklus III

127

yaitu 88% ≥ 85% atau dengan rata-rata kelas nya 82 maka PTK ini dinyatakan berhasil.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyerahkan beberapa hal berikut kepada:

1. Kepala Sekolah

a. Agar kepala sekolah mendukung kreativitas guru dalam mengajar dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk mengajar, baik media pembelajaran maupun pelatihan- pelatihan untuk mengembangkan keterampilan mengajar guru. b. Agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan

dalam rangka pembinaan guru agar guru lebih meningkatkan kompetensinya dalam mengajar.

2. Guru/ Wali kelas

a. Agar guru/ wali kelas mempertimbangkan penerapan media audio-visual dan metode permainan snowball throwing sebagai salah satu media dan metode pembelajaran.

b. Agar guru dapat menciptakan pembelajaran bervariasi,baik itu strategi, metode, media, maupun bahan ajarnya sehingga pembelajaran terasa menyenangkan dan siswa paham dengan materi yang disampaikan.

128

3. Siswa

a. Agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga memiliki keterampilan-keterampilan yang dapat dikembangkan.

b. Agar siswa jangan malu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami terkait pelajaran yang disampaikan.

4. Orang Tua/ Wali Murid

a. Untuk Wali murid dari Raras Tuhid R, supaya bisa lebih melakukan pengontrolan, dengan membimbing nya pada saat belajar dan memasukan ke tempat BIMBEL agar mendapatkan tambahan belajar agar dapat paham dengan pelajaran yang belum bisa di pahmi di sekolahan.

b. Untuk Wali murid dari Reyhan Tauhid S seharus nya menyekolahkan anak nya ke sekolahan khusus (SLB), karena tidak dapat mengikuti teman-teman nya yang bersekolah di MI pada Umum nya.

129

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemah Untuk Wanita.2010. Bandung: Hilal.

Arikunto Suharsimi.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogjakarta: Adtiya Media. Arfiani Gita dkk. 2016. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Semester 2. Klaten: Intan Pariwara

Gintings Abdorrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Tim Humaniora.

Kurniasih Imas dan Sani Berlin. 2017. Lebih memahami konsep dan proses pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.

Pedoman Guru Mata Pelajaran Pendidikan IPS di Madrasah Ibtidaiyah. Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam 2002.

Sani Ridwan Abdullah dan Sudiran. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang: Tsmart Printing.

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sudrajat Akhmad. Tanpa Tahun. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (Online), ( http:// Akhmad Sudrajat. Files. Wordpress, diakses tanggal 22 April 2018)

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wati Rima Ega. 2016. Ragam Media Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena. Wati Rima Ega. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MI Ma’arif Global Blotongan Mata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester :V /II

Hari/ Tanggal : Kamis, 19 April 2018 Alokasi Waktu :2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

2. Menunjukkan Sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

II. Kompetensi Dasar

2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan III. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

IV. Materi Pokok

 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Jalur Konfrontasi

Pada awalnya bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan pasukan sekutu, namun setelah mengetahui bahwa NICA ( Netherland Indies CivilAdministration

pemerintahan peralihan Belanda) ikut dalam rombongan sekutu, bangsa Indonesia curiga bahwa sekutu akan menegakkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia. Akibatnya, terjadi perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalur konfrontasi yaitu dilakukan dengan perlawanan-perlawanan fisik diberbagai daerah seperti

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Kedatangan sekutu di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin oleh Brigjen A.W.S.Mallaby. tanggal 26 Januari 1945, satu peleton Field Security Section yang dipimpin oleh kapten Shaw melakukan penyerbuan ke penjara kalisosok untuk membebaskan kolonel Huiyer (seorang perwira angkatan laut Belanda). Mereka juga berusaha menguasai pelabuhan tanjung perak, kantor

pos besar dan gedung Internasional. Semua itu menyebabkan marah rakyat Indonesia maka:

 Pada tanggal 28 Oktober 1945 pos-pos sekutu diseluruh penjuru kota Surabaya deserang oleh pemuda pejuang Surabaya, peristiwa itu hampir menewaskan Brigjen Mallaby.

 Tanggal 29 Oktober 1945 para pemuda mengepung gedung Internasional di dekat jembatan merah. Para pemuda menuntut pasukan yang berada digedung tersebut segera menyerah. Mallaby menolak sehingga terjadilah insiden yang menewaskan Brigjen Mallaby.

 Kematian Mallaby menyebabkan tentara Inggris marah dan mendatangkan pasukan dari divisi V di bawah pimpinan Mayor Jendral E.C Mansergh dengan kekuatan 24.000 pasukan.

 Pada tanggal 9 November 1945 pimpinan sekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatum yang menyatakan bahwa semua pimpinan dan orang-orang bersenjata di Surabaya harus melaporkan dan meletakkan senjata di tempat yang telah ditentukan. Batas ultimatum tanggal 10 November 1945 pukul 6.00 WIB. Secara resmi ultimatum ditolak yang diwakili Gubernur Suryo. Akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris menyerahkan pasukan infantri dengan senjata berat menyerbu Surabaya, dari laut, udara maupun darat. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya telah menciptakan pekik persatuan demi revolusi, yaitu ‘’ merdeka atau mati’’ yang digelorakan oleh Bung Tomo dan Sungkono. Kota Surabaya akhirnya dikuasai oleh pasukan sekutu. Para pejuang mengundurkan diri ke luar kota untuk melakukan serangan balasan secara gerilya dan sporadis. Pertempuran itu diabadikan sebagai hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.

1. Pertempuran Ambarawa

Pasukan sekutu mendarat di pelabuhan tanjung emas Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk mengurus tawanan perang dan melucuti senjata tentara Jepang. Pasukan sekutu dipimpin oleh Brigjen Bethel yang ternyata diboncengi NICA. Pasukan sekutu itu membuat marah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan para pemuda Semarang secara diam-diam membebaskan interniran Belanda di Magelang pada 20 Oktober 1945. Akibatnya terjadi pertempuran sengit pada tanggal 26 Oktober 1945. Pertempuran berhenti setelah Presiden Soekarno dan Brigjen Bethel datang di Magelang melakukan perundingan genjatan senjata pada tanggal 2 November 1945. Pada tanggal 21 November 1945 diam-diam tentara sekutu meninggalkan Magelang. Pada tanggal 26 November 1945 terjadi pertempuran antara pasukan TKR dari Purwokerto pimpinan Letkol. Isdiman dan pasukan sekutu. Namun Letkol Isdiman gugur dan pimpinan digantikan oleh Kolonel Sudirman, panglima Divisi V/Banyumas. Pasukan TKR mengadakan serangan dengan mengepung pusat kekuatan musuh di Benteng Williem di tengah kota Ambarawa. Pada tanggal 15 Desember pasukan sekutu berhasil dipukul mundur dari Ambarawa dan mengundurkan diri ke Semarang. Atas keberhasilan tersebut tanggal 15 Desember ditetapkan sebagai hari Juang Kartika/ hari infantri.

2. Pertempuran Medan Area

Pertempuran yang terjadi di Medan Sumatra Utara berawal dari kedatangan tentara sekutu di bawah pimpinan Brigjen.T.E.D.Kelly. pada tanggal 13 Oktober terjadi insiden pertama diawali ulah pasukan sekutu yang merampas dan menginjak-injak Bendera Merah Putih. Pada tanggal 18 Oktober 1945 Brigjen Kelly mengeluarkan ultimatum yang melarang rakyat Medan untuk membawa senjata. Pada tanggal 1 Desember 1945, sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (Batas resmi wilayah Medan). Pada tanggal 10 Desember 1945 sekutu melancarkan serangan secara besar-besaran dengan mengikutkan pesawat tempur. Wali kota Medan dan TKR untuk sementara waktu menyingkir ke Pematang Siantar dan pada tanggal 10 Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Arema. Pasukan tersebut melakukan serangan terhadap semua posisi sekutu diseluruh wilayah kota Medan.

3. Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat pada bulan Maret 1946. Hal ini diawali adanya ultimatum dari Belanda untuk mengosongkan kota Bandung bagian utara serta perintah meletakkan senjata hasil rampasan tentara Jepang. Ratusan Rakyat Bandung membakar rumah dan harta benda mereka sebelum meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Pembakaran tersebut dilakukan untuk mencegah tentara sekutu dan tentara Nica Belanda menguasai kota tersebut.

4. Puputan Margarana 20 November 1946

Perang Puputan Margarana di Bali diawali dari keinginan Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol. I Gusti Ngurah Rai, komandan resimen Nusa Tenggara berusaha mengagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serangan ke tangsi Nica di Tabanan tanggal 18 Desember 1946. Pada tanggal 20 November 1946 Belanda dengan kekuatan yang besar menyerang kedudukan pasukan Ciung Wanara di Desa Marga. Dalam keadaan kritis Letkol. I Gusti Ngurah Rai akhirnya gugur beserta seluruh anggota pasukannya. Jenazahnya dimakamkan di Desa Marga. Pertempuran tersebut terkenal dengan nama ‘’ Puputan Margarana’’.

V. Langkah – Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Awal ( Pendahuluan )

 Apersepsi

- Guru mengucapkan salam

kepadapeserta didik

- Guru memberikan intruksi kepada ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai - Guru memberikan sekilas mengenai

pembelajaran yang akan diajarkan

Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru meminta semua siswa untuk bernyanyi lagu Hari Kemerdekaan bersama-sama

- Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

- Guru menerangkan materi

pembelajaran

- Guru menjelaskan menghargai jasa

dan peranan tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan, dengan alat bantu slide dan gambar sebagai media

Elaborasi

- Guru menyediakan gambar-gambar tokoh pejuang kemerdekaan dengan beberapa peran tokoh masing-masing - Guru memutarkan video peristiwa

perjuangan mempertahankan

kemerdekaan melalui jalur konfrontasi

- Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan dengan dengan membuat kelompok dan di dalam kelompok di pilih satu orang untuk menjadi ketua kelompok untuk memimpin diskusi

- Guru meminta ketua kelompok dari tiap-tiap kelompok untuk maju kedepan untuk di beri penjelasan

materi .

- selanjutnya ketua kelompok kembali ke kelompok nya masing-masing dan menjelaskan materi yang di berikan oleh guru kepada ketua kelas

- kemudian guru memberikan

pertanyaan pada setiap kelompok dengan menggunakan kertas yang di gulung seperti bola dan di lempar ke setiap kelompok kemudian per kelompok melempar gulungan kertas tersebut ke kelompok lain

- masing - masing kelompok

mendiskusikan pertanyaan yang di berikan oleh guru

- Tiap-tiap kelompok menugaskan

wakil kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan guru mengoreksi hasil jawaban dari diskusi setiap kelompok

Kegiatan Penutup

Konfirmasi

- Guru merangkum dan

menyimpulkan isi materi yang diberikan

- Guru memberikan tes tertulis

- Guru memberikan penilaian tes yang diberikan

- Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdallah dan

meminta ketua kelas untuk memimpin doa sesudah belajar - Guru mengucapkan salam

VI. Media,Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media

a.Video yang berkaitan dengan peristiwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan

b. Gambar tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan 2. Alat

a. Laptop dan proyektor b. gambar dari kertas asturo

3. Sumber Belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MI Ma’arif Global Blotongan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V /II

Hari/ Tanggal : Jumat, 20 April 2018 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

2. Menunjukkan Sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

II. Kompetensi Dasar

2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan III. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

IV. Materi Pokok

 Usaha perdamaian dan Agrasi Militer Belanda

Untuk menyelesaikan pertempuran melawan sekutu yang merebak ke berbagai daerah, maka diadakanlah perundingan-perundingan antara Indonesia dengan pihak sekutu. Perundingan tersebut antara lain:

1. Perundingan Linggarjati

Perundingan Linggarjati dilakukan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati dekat Cirebon. Adapun keputusan Linggarjati adalah:

1) Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura dan Sumatra

2) RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.

3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia- Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketua.

2. Agresi Militer Belanda I

Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda mengadakan aksi militer yang terkenal dengan agresi militer I. Tujuannya adalah untuk menguasai sarana-sarana vital di Jawa dan Madura. Sehingga tujuan serangan ini bersifat ekonomis. Amerika Serikat dan Inggris ini ke Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah menghentikan tembak menembak. Untuk mengawasi genjatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang beranggotakan: Belgia, Australia dan Amerika Serikat. Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional, secara diplomasi jelas sangat menguntungkan Indonesia.

3. Perjanjian Renville

Perundingan Renville diadakan di atas geladak kapal USS Renvilee milik Amerika Serikat, pada tanggal 17 Agustus 1948. Perundingan ini

mentri Amir Syarifudin sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir Widjojoatmijo. Hasil perundingan Renville:

1) Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat dan Sumatra.

2) Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah yang dikuasai Belanda hasil perundingan Renville sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia semakin sempit. Nasib Perjanjian Renville pun relatif sama dengan perjanjian Linggarjati. Belanda kembali melanggar perjanjian dengan melakukan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948.

4. Agresi Militer Belanda II

Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan serangan yang dikenal sebagai agresi militer Belanda II. Belanda menduduki Kota Yogyakarta (Ibu Kota Republik Indonesia sejak 4 Januari 1946) dengan menerjunkan pasukan payung di lapangan udara Maguwo. Akhirnya Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta. Presiden Soekarno, wakil Presiden Muhammad Hatta, Sultan Syahrir dan Suryadarma ditangkap Belanda. Namun, sebelum ditangkap Soekarno memberikan pesan kepada menteri Kemakmuran Mr.Syaffirudin Prawiranegara untuk membentuk pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Buktitinggi, Sumatera Barat. Agresi militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia. Negara-negara

di asia (India, Myanmar, Afganistan, dan lain-lain) mengadakan konferensi New Delhi pada Desember 1949 dan mendesak agar:

1) Pemerintah RI negara dikembalikan ke Yogyakarta 2) Serdadu Belanda segera ditarik dari Indonesia

V. Langkah – Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Awal ( Pendahuluan )

 Apersepsi

- Guru mengucapkan salam

kepadapeserta didik

- Guru memberikan intruksi kepada ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai - Guru memberikan sekilas mengenai

pembelajaran yang akan diajarkan

Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru mengajak semua siswa untuk bernyanyi lagu Indonesia Raya dengan bersama-sama

- Guru menjelaskan langkah-langkah

10 menit

15 menit

Terlaksana

pembelajaran

- Guru menerangkan materi

pembelajaran

- Guru menjelaskan usaha perdamaian dan Agrasi Militer Belanda, dengan alat bantu slide dan gambar sebagai media

Elaborasi

- Guru menyediakan gambar-gambar tokoh pejuang kemerdekaan dengan beberapa peran tokoh masing-masing - Guru memutarkan video peristiwa usaha perdamaian dan Agrasi Militer Belanda

- Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan dengan dengan membuat kelompok dan di dalam kelompok di pilih satu orang untuk menjadi ketua kelompok untuk memimpin diskusi

- Guru meminta ketua kelompok dari tiap-tiap kelompok untuk maju kedepan untuk di beri penjelasan materi .

- selanjutnya ketua kelompok kembali ke kelompok nya masing-masing dan menjelaskan materi yang di berikan oleh guru kepada ketua kelas

- kemudian guru memberikan

pertanyaan pada setiap kelompok dengan menggunakan kertas yang di

gulung seperti bola dan di lempar ke setiap kelompok kemudian per kelompok melempar gulungan kertas tersebut ke kelompok lain

- masing - masing kelompok

mendiskusikan pertanyaan yang di berikan oleh guru

- Tiap-tiap kelompok menugaskan

wakil kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan guru mengoreksi hasil jawaban dari diskusi setiap kelompok

Kegiatan Penutup

Konfirmasi

- Guru merangkum dan

menyimpulkan isi materi yang diberikan

- Guru memberikan tes tertulis

- Guru memberikan penilaian tes yang diberikan

- Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdallah dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sesudah belajar - Guru mengucapkan salam

VI. Media,Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media

a.Video yang berkaitan dengan peristiwa perjuangan

mempertahankankemerdekaan dalam usaha perdamaian dan Agrasi Militer Belanda

b. Gambar tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan 2. Alat

a. Laptop dan proyektor b. gambar dari kertas asturo

3. Sumber Belajar

1. LKS IPS kelas V halaman 50 - 51 VII. Penilaian

1. Penilaian hasil kerja

Nilai hasil soal-soal yang dibuat oleh guru 2. Alat penilaian

Teknik : tertulis

Bentuk tes : isian dan uraian

Instrumen : lembar soal isian dan uraian 3. Pedoman penilaian

Nilai: Isian : Jumlah benar x 2 = 5 x 2 = 10 Uraian : Jumlah benar x 3 = 5 x 3 = 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MI Ma’arif Global Blotongan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V /II

Hari/ Tanggal : Sabtu, 21 April 2018 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

2. Menunjukkan Sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

II. Kompetensi Dasar

2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan III. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

IV. Materi Pokok

 Usaha Diplomasi dan pengakuan kedaulatan Indonesia

Komisi PBB untuk Indonesia ( UNCI = United Nations Commission for

Indonesia ) mempertemukan Indonesia dan Belanda daam meja perundingan,

antara lain:

1) Perundingan Roem Royen

Sebagai reaksi agresi militer Belanda II, PBB memperluas kewarganegaraan KTN, diubah menjadi UNCI (United Nations

Commission for Indonesia).UNCI yang dipimpin oleh Merle Cochran dari

Amerika Serikat memprakarsai perjanjian Roem-Royen. Perjanjian Roem- Royen diselenggarakan pada tgl 4 April 1949 di Hotel Des Indes,Jakarta. PBB diwakili Marle Cochran ( AS ) . Indonesia diwakili Mr. Moh Roem dan Belanda diwakili Van Royen.

a. Mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang gerilya.

b. Bekerja sama menciptakan perdamaian, menjaga ketertiban dan keamanan.

c. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar.

2) Konferensi Meja Bundar (KMB)

KMB merupakan kelanjutan dari perjanjian Roem-Royen. KMB dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 di Den Hag. KMB menghasilkan keputusan:

a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.

b. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lai dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan RIS.

c. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.

d. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan pada RIS.

e. Tentara kerajaan Belanda selekasnya ditarik mundur. f.

Kesepakatan yang dihasilkan dalam KMB sangat memuaskan bagi rakyat Indonesia karena kedaulatan negara Indonesia diakui oleh Belanda. Upacara pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS pada tanggal 27 Desember 1949. Upacara dilaksanakan di Den Hag dan Yogyakarta secara bersamaan. Di Den Hag, Ratu Yuliana sebagai wakil Belanda sedangkan Drs.Moh Hatta sebagai wakil dari Indonesia sedangkan di Yogyakarta, Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Belanda diwakili Mr Lovink. Dengan pengakuan kedaulatan ini, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat. Sehari setelah pengakuan kedaulatan, Ibu kota Negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta.

V. Langkah – Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Awal ( Pendahuluan )

 Apersepsi

- Guru mengucapkan salam

kepadapeserta didik

- Guru memberikan intruksi kepada ketua kelas untuk memimpin doa

sebelum pelajaran dimulai

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai - Guru memberikan sekilas mengenai

pembelajaran yang akan diajarkan

Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru meminta semua siswa untuk bernyanyi lagu Indonesia Pusaka

Dokumen terkait