• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan hasil belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui media audio-visual dan metode snowball theowing pada kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun ajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan hasil belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui media audio-visual dan metode snowball theowing pada kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun ajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
201
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MEDIA

AUDIO-VISUAL DAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V MI MAARIF GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh:

DHIAN WIJI CAHYANI NIM 115-14-013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN

Etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

ِزَعْلا َوُه لاِإ َهَلِإ لا ِطْسِقْلاِب اًمِئاَق ِمْلِعْلا وُلوُأَو ُةَكِئلاَمْلاَو َوُه لاِإ َهَلِإ لا ُهَّنَأ ُهَّللا َدِهَش

ُممِكََْلا ُزيز

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.Ali Imron:18)

PERSEMBAHAN

1. Untuk Orang Tua saya tercinta Bapak Sugiyono dan Ibu Sutiyati yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya dan untuk keluarga besar saya yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan doa nya untuk keberhasilan ini.

2. Untuk Almaghfurllah Abah Mahfud Ridwan selaku guru sepiritual serta motivator dalam hidup saya.

3. KH. Muhammad Hanif.M.Hum Sekeluarga Selaku Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro dan guru spiritual serta motivator dalam hidup saya.

4. Seluruh asatidz, guru dan santri Pondok Pesantren Edi Mancoro.

5. Untuk Drs. Sumarno Widjadipa,M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar membimbing saya.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji Bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ‘’peningkatan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

melalui media audio-visual dan metode snowball throwing pada kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun pelajaran 2017/2018’’.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga terang benerang, semoga kita semua diakui sebagai umatnya yang kelak

mendapatkan syafaatnya di akhirat.

Selanjutnya penulis skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan,bantuan dan

motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti.M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Madrasah

(7)

vi

4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd., sebagai dosen pembimbing yang

telah setia dan sabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si., sebagai dosen pembimbing akademik

yang telah setia dan sabar membimbing saya selama ini dan Seluruh dosen

dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah

hingga menyelesaikan skripsi.

6. Bapak, Ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga dan

Teman-teman Jurusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan

2014 yang telah memberikan banyak cerita dan canda tawa selama

menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

7. Almagfurllah KH. Mahfud Ridwan, Lc selaku guru sepiritual dan

motivator dalam hidup saya.

8. KH Muhammad Hanif,M.Hum selaku pengasuh pondok pesantren

edimancoro yang telah memberikan ridho dan bimbingan dalam menuntut

ilmu.

9. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, para asatidz dan para

santri yang telah mendewasakan penulis setiap harinya dalam

warna-warna kehidupan.

10.Kepala MI Ma’arif Global Blotongan, guru, dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada

penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

(8)

vii

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka

mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia

maupun akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum. Wr.Wb

Salatiga, 9 Mei 2018

Penulis,

Dhian Wiji Cahyani

(9)

viii

ABSTRAK

Cahyani Dhian, Wiji.2018.Peningkatan hasil belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui media audio-visual dan metode snowball theowing pada kelas V MI Ma‟arif Global Blotongan Salatiga tahun ajaran 2017/2018. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar IPS, media audio-visual dan metode

snowball throwing.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media audio-visual dan metode permainan snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar dan pencapaian target KKM pada mata pelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun ajaran 2017/2018. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester dua pada tahun 2017/2018.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dibuat oleh guru di kelas nya sendiri dengan cara (1) merencanakan,(2) melaksanakan,dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.PTK dilakukan melalui pengkajian atau inkuiri terhadap permasalahan dengan ruang lingkup dan situasi yang terbatas (kontekstual dan situasional) melalui refleksi diri.

(10)

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...vii

KATA PENGANTAR ...viii A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...11

C. Tujuan Penelitian ...11

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...11

E. Kegunaan Penelitian ...13

F. Definisi Operasional ...14

G. Metode Penelitian ...17

1. Rancangan Penelitian ...17

2. Lokasi Peneltian ...18

3. Waktu Penelitian ...18

4. Subjek Penelitian ...19

5. Langkah-langkah Penelitian ...20

6. Teknik Pengumpulan Data ...23

7. Instrumen Penilaian ...26

8. Analisis Data ...27

(11)

x

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ...29

1. Hakikat Pembelajaran IPS ...30

A. Pengertian IPS ...30

2. Mata Pelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan Kemerdeka...31

A. Fungsi Mata Pelajaran IPS di MI ...31

B. Tujuan Pembelajaran IPS di MI ...32

C. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di MI ...33

B.Kajian Pustaka ...39

C. Media Pembelajaran Audio-Visual ...55

1. Pengertian media Pembelajaran ...55

2. Ciri-ciri media pembelajaran ...56

3. Fungsi dan Manfaat media pembelajaran ...56

4. Nilai Media Pembelajaran ...58

5. Pengertian Media Pembelajaran Audio-Visual ...60

6. Jenis-Jenis Media Audio-Visual ...61

(12)

xi

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Awal ...65

1. Gambaran umum MI Ma’arif Global Blotongan ...65

2. Visi dan Misi MI Ma’arif Global Blotongan ...65

3. Keadaan Guru MI Ma’arif Global Blotongan ...66

4. Data siswa MI Ma’arif Global Blotongan ...66

5. Karakteristik siswa ...67

6. Perolehan Nilai Pre-test ...68

7. Hasil sebelum PTK ...68

8. Sarana dan prasarana ...69

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...71

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...76

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ...81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Belajar Pra Siklus ...89

1. Aspek Kognitif ...89

2. Siklus I ...91

3. Siklus II ...94

4. Siklus III ...97

5. Aspek Afektif dan Psikomotor ...98

B. Pembahasan ...115

1. Pelaksanaan penelitian ...115

2. Hasil Penelitian Siklus I ...117

3. Hasil Penelitian Siklus II ...118

4. Hasil Penelitian Siklus III ...119

5. Performa Guru saat Pembelajaran ...123

6. Angket siswa tentang penggunaan media audio-visual dan metode snowball throwing ...124

(13)

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...126 B. Saran ...127 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Penelitian ... 19

Tabel 1.2 Daftar Siswa Kelas V MI Ma’arif Global Blotongan ... 19

Tabel 1.3 Format Lembae Observasi Terhadap Guru ... 22

Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Global Blotongan... 66

Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Ma’arif Global Blotongan ... 67

Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa... 67

Tabel 3.4 Perolehan Nilai Pre-test ... 68

Tabel 3.5 Jumlah Dan Keadaan Bangunan ... 69

Tabel 3.6 Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran ... 69

Tabel 3.7 Sarana Dan Prasarana Pendukung Lainnya ... 70

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil SiklusI ... 74

Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Siklus II... 79

Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Siklus III ... 84

Tabel 3.11 Rekapitulasi angket media audio-visual dan snowball throwing ... 87

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ... 89

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Siklus I ... 91

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Siklus II... 94

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Siklus III ... 97

Tabel 4.5 Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 100

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ... 101

(15)

xiv

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru Pada Siklus II ... 106

Tabel 4.9 Perolehan hasil pengamatan siklus III ... 109

Tabel 4.10 Hasil pengamatan guru siklus III ... 111

Tabel 4.11 Sebaran nilai siswa ... 114

Tabel 4.12 Rekapitulasi ketuntasan siklus I ... 117

Tabel 4.13 Rekapitulasi pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I ... 117

Tabel 4.14 Rekapitulasi ketuntasan siklus II... 118

Tabel 4.15 Rekapitulasi pengamatan aktivitas belajar siswa siklus II ... 118

Tabel 4.16 Rekapitulasi siklus III ... 119

Tabel 4.17 Rekapitulasi pengamatan aktivitas belajar siswa siklus III ... 119

Tabel 4.18 Rekapitulasi hasil belajar siswa antar siklus ... 120

Tabel 4.19 Rekapitulasi nilai aktivitas belajar siswa siklus I, II, III ... 122

Tabel 4.20 Performa guru saat pembelajaran antar siklus ... 122

Tabel 4.21 Rekapitulasi angket siklus I, II, III ... 123

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Bagan 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK ...18

Bagan 2.1 Rangkaian Kegiatan Belajar ...40

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ...58

Diagram 4.1 Hasil Pre-test Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ...121

Diagram 4.2 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ...121

Diagram 4.3 Performa Guru Saat Pembelajaran ...123

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 4 Soal Siklus I dan Kunci Jawaban

Lampiran 5 Soal Siklus II dan Kunci Jawaban

Lampiran 6 Soal Siklus III dan Kunci Jawaban

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 10 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Siklus III

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III

Lampiran 13 Dokumentasi

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 16 Nilai SKK mahasiswa

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen kehidupan manusia yang paling

penting. Aktivitas ini telah ada dan terus berlangsung sejak manusia

pertama ada di dunia hingga berakhirnya kehidupan di muka bumi ini. Ki

Hajar Dewantara pakar pendidikan dan pendiri Taman Siswa, berpendapat,

pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang

ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia.Menurutnya

,pendidikan berarti usaha kebudayaan,berasas peradaban, yaitu memajukan

hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan dan menuntun segala

kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka dapat mencapai

keselamatan dan kebahagiaan.

Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta

komunikasi yang didalamnya mengandung transformasi

pengetahuan,nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan,di dalam dan di luar sekolah yang

berlangsung sepanjang hayat, dari generasi ke generasi.undang dasar 1945

(19)

2

Pasal 31,ayat 3 menyebutkan,‟‟pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa,yang diatur dengan undang-undang‟‟

Pasal 31,ayat 5 menyebutkan,‟‟Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia

Potensi siswa diketahui setelah melalui penalaman belajar di sekolah

melalui penilaian. Menurut Nana Sudjana (2006 : 22), penilaian berfungsi

sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar

siswa.Proses merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa setelah melalui

pengalaman belajar.Penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan

potensi yang dimiliki,sekaligus sebagai umpan balik kepada guru guna

menyempurnakan keberhasilan pendidikan yang meliputi banyak aspek

sebagai tingkat keterampilan, sikap, budi pekerti, dan lain sebagainya.

Ki. Hajar Dewantara,pelopor Pendidikan Nasional Indonesia,diterapkan

oleh guru dalam mengelola kelasnya dengan memainkan tiga peran utama

yaitu (Supriyoko,18-19):

a. Tut Wuri Handayani, memberikan dorongan kepada siswa untuk terus

berupaya memahami materi yang diajarkan

b. Ing Madyo Mangun Karso, menjadi mitra atau teman diskusi bagi

siswa untuk memperkaya.

c. Ing Ngarso Sung Tulodo, memberikan bimbingan dan arah kepada

(20)

3

Dengan berpegang kepada prinsip ini maka akan tercipta suasana

belajar dan pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya hasil belajar

yang sesuai dengan potensi dan cita-cita siswa serta kurikulum.

Winkel (2007:59) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan,

yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dalam nilai-sikap. Belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu

interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya,yang mungkin

berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung

suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari

sesuatu ke dalam diri yang belajar, dan dilakukan secara aktif, dengan

segenap pancaindra ikut berperan.

Belajar dalam pandangan islam memiliki arti yang sangat penting,

sehingga hampir setiap saat manusia tidak pernah lepas dari aktivitas

belajar. Dengan belajar manusia dapat mengetahui hal-hal baru yang

belum diketahuinya. Allah memberikan pengajaran pertama kali kepada

Nabi Muhammad melalui surat al-Alaqyang berbunyi :

َمَّلَع يِذَّلا}3{م َرْكلأا َكُّب َر َو ْأَرْقا}2{قَلَع ْنِم َناَسْنلإا َقَلَخ }1{ قَلَخ يِذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْقا

َكِّبَر ىَلِإ َّنِإ}7{ىَنْغَتْسا هآَر ْنَأ}6{ىَغْطَيَل َناَسْنلإا َّنِإ لاَك}5{ ْمَلْعَي ْمَل اَم َناَسْنلإا َمَّلَع}4{ ِمَلَقْلاِب

(21)

4

ه ْع ِط ت لا لاَك }18{ َةَيِناَبَّزلا عْدَنَس }17{ هَيِداَن عْدَيْلَف }16{ ةَئ ِطاَخ ةَبِذاَك ةَي ِصاَن}15{ ِةَي ِصاَّنلاِب

}19{ ْب ِرَتْقا َو ْد جْسا َو

Artinya : ‘’Bacalahdengan (menyebut) Nama Tuhanmu yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan

Tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan

perantara kalam. Dia telah mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.’’(al-Qur’an al-Karim,2009 : 597).

Perintah untuk menuntut ilmu juga dijelaskan dalam hadis yang berbunyi

:

ىلِإ ِدْهَملا َنِم َمْلِعلا او ب لْط ا

ِِدْحَّللا

Artinya: “Carilah ilmu dari semenjak kamu dalam buaian hingga liang lahat”

Proses belajar-mengajar atau proses pembelajaran merupakan kegiatan

melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat

mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan.Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa

menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual,moral

maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan

(22)

5

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) meliputi rasional,

komponen, mekanisme penyusunan dan pengelolaan, dan pihak yang

terlibat (Kemendikbud, 2013e). Muatan KTSP terdiri dari atas muatan

kurikulum pada tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah,

dan muatan kekhasan satuan pendidikan.

1) Muatan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan

Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam KTSP

adalah sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Untuk SD/MI

mengacu pada peraturan Mentri Pendidikan Kebudayaan Nomor 67

Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SD/MI

(Kemendikbud, 2013a);

2) Muatan Kurikulum Pada Tingkat Daerah

Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP

terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran atau mata pelajaran

muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan.

Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap

daerah, baik untuk provinsi maupun Kabupaten/Kota.

3) Muatan kekhasan satuan pendidikan

Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran

atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang

ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan

(23)

6

Sistem pengelolaan KTSP menuntut kegiatan belajar mengajar

yang memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang diharapkan.Pemberdayaan diarahkan untuk

mendorong individu belajar sepanjang hayat dan mewujudkan

masyarakat belajar. KBM dilandasi oleh prinsip-prinsip sebagai

berikut.

1) Berpusat pada peserta didik (Student Center)

2) Mengembangkan kreativitas peserta didik.

3) Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang.

4) Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai.

5) Menyediakan pengalaman belajar yang beragam.

6) Belajar melalui berbuat (learning by doing).

Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan menerapkan

berbagai strategi dan metode pembelajaran yang efektif, kontekstual,

dan bermakna.Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan

meningkatkan empati, toleransi, kreativitas, kemandirian, kerja sama,

solidaritas, kepemimpinan, dan kecakapan hidup peserta didik yang

pada gilirannya dapat membentuk watak serta meningkatkan

peradaban dan martabat bangsa.

Struktur Kurikulum Berdasarkan Kompetensi 2006 menurut

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), meliputi struktur

kurikulum pendidikan umum, Struktur Kurikulum Pendidikan

(24)

7

kurikulum SD/MI meliputi substansi pemblajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1

sampai dengan kelas VI.Struktur kurikulum SD/MI disusun

berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:

Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, yang meliputi kelompok

mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, kelompok mata pelajaran

kewn kepribadian, kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran

estentika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan;

muatan lokal, dan pengembangan diri.

Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan ‘’IPA terpadu’’ dan ‘’IPS terpadu’’. Pelajaran pada kelas 1 s.d 3

dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas 4 s.d 6

dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Jam pembelajaran

untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam

struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah

maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

Dengan alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. Dengan

jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

(25)

8

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari

tentang sosial yang berkaitan dengan manusia. IPS merupakan pelajaran

wajib di sekolah. Mata pelajaran ini diberikan untuk memberikan

pengetahuan tentang disiplin ilmu yang berkaitan tentang kondisi sosial

di lingkungan sekitar. Dengan adanya mata pelajaran IPS diharapkan

siswa mampu mengenal lingkungannya dan dapat mengembangkan

pengetahuan serta gagasannya.

IPS merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum

pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar.

pembelajaran IPS adalah pembelajaran yang berdasarkan pada

prinsip-prinsip, proses yang mana dapat membutuhkan sikap sosial terhadap

siswa terhadap konsep-konsep IPS. Konsep IPS di sekolah dasar

merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara

tersendiri, seperti mata pelajaran geografi, sosiologi, dan ekonomi,

antropologi.

Proses pembelajaran IPS di SD/MI menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami interaksi sosial secara nyata. Hal ini

disebabkan karena IPS diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah

yang dapat diidentifikasikan. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang

(26)

9

dasar.IPS juga merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan

dengan cara bersosial secara baik.

Dari hasil survei pada bulan Maret 2018 di MI Ma’arif Global Blotongan kondisi terakhir sebelum pelaksanaan tindakan kelas pada

kelas V materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan, peneliti

menemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran IPS di

kelas tersebut yaitu rata-rata hasil belajar IPS pada materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan masih dibawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) 88% dari 17 siswa belum tuntas dan 12% dari 17 siswa

sudah tuntas atau memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal

(KKM). Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah

yaitu 66. Dari permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa serta

mampu membuat siswa aktif dan kreatif dengan mengoptimalkan

potensi-potensi yang ada pada peserta didik untuk meningkatkan hasil

belajar IPS khususnya pada mata pelajaran perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

Dalam standar Nasional Pendidikan yang berkenaan dengan

Tenaga kependidikan, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah

kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi

dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan

(27)

10

Guru,ditegaskan bahwa kompetensi sosial tersebut sekurang-kurangnya

meliputi kemampuan dalam berkomunikasi secara lisan,tulisan,dan

isyarat, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang dilakukan oleh

guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat

memperoleh hasil yang optimal.teknik pembelajaran ditentukan

berdasarkan metode yang digunakan,dan metode disusun berdasarkan

pendekatan yang dianut.dengan kata lain,pendekatan menjadi dasar

penentuan metode, dari metode dapat ditentukan teknik. Karena

itu,teknik yang digunakan guru dapat bervariasai sekali.teknik

pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang

dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil

teknologi dalam proses belajar.para guru dituntut agar mampu

menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah,dan tidak

tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan

perkembangan dan tuntutan zaman.Guru sekurang-kurangnya dapat

menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana

dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai

(28)

11

alat yang tersedia,guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan

keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya

apabila media tersebut belum tersedia.

Berdasarkan beberapa hal tersebut,peneliti merasa perlu untuk

mengembangkan pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan

siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan sosial terutama pada materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan, pembelajaran yang peneliti

kembangkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan

menggunakan media audio Visual dan metode snowball throwing.

Media pembelajaran berbasis audio visual merupakan salah satu perantara atau pengantar noncetak yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan cara

dimainkan atau diperdengarkan secara langsung sehingga peserta didik

mampu menguasai kompetensi tertentu dari kegiatan pembelajaran

yang dilakukan.

Berdasarkan latar belakang tersebut,penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul’’Peningkatan Hasil

Belajar IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

(29)

12

B. Rumusan Masalah

Apakah penerapan pembelajaran audio-visual dan metode snowball

trhowing dapat meningkatkan pelajaran Ilmu pengetahuan sosial (IPS)

materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V

dapat mencapai target standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan melalui penerapan media audio visual dan metode snowball throwing pada siswa kelas V dapat mencapai target standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) kelas V MI Ma’arif Global

Blotongan Kecamatan Sidorjo Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis kemukakan dalam

penelitian ini adalah penerapan media audio-visual dan metodesnowball

throwing dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi

(30)

13

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan media pembelajaran audio-visual dan metode permainan

snowball trhowing bisa dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan

dapat dijumpai sesuai dengan tujuan pembelajaran.Adapun indikator

keberhasilan dalam penelitian ini adalah :

a.Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila telah mencapai ≤ 66 (KKM Individu).

b.Secara klasikal dari total siswa di kelas ≤ 85% telah mencapai KKM. c. Adanya rasa senang,aktif,inovatif, dan kreatif dalam pembelajaran.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran

dalam mengoptimalkan disiplin ilmu dalam proses belajar mengajar

sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif, dan merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media audio-visual dan snowball

(31)

14

b. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan media

audio-visual dan metode snowball throwing dalam pembelajaran IPS.

c. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan

proes pembelajaran para gurunya dengan menggunakan media

audio-visual dan metode snowball throwing.

d. Bagi Peneliti

Menambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

media audio-visual dan metode snowball throwing.

F. Definisi Operasional

1. Hasil belajar

Menurut Reigeluth (1983) berpendapat bahwa hasil belajar atau

pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang memberikan

suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif dalam kondisi yang

berbeda.Ia juga mengatakan secara spesifik bahwa hasil belajar adalah

suatu kinerja (Performance) yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan) yang telah diperoleh.Hasil belajar selalu

dinyatakan dalam bentuk tujuan (khusus) perilaku (unjuk kerja). Jadi,

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas hasil belajar (prestasi

belajar) diduga dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya motivasi

berprestasi yang dapat dilihat dari nilai rapor.untuk menunjukkan tinggi

(32)

15

beberapa cara.satu cara yang sudah lazim digunakan adalah dengan

memberikan skor terhadap kemampuan atau keterampilan yang dimiliki

siswa setelah mengikuti proses belajar tersebut.

Sardiman (2009:94) menyatakan dengan mengetahui hasil belajar,

apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat

belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat

maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan suatu

harapan hasilnya terus meningkat.

Menurut Uno (2006: 35), tujuan pembelajaran biasanya diarahkan

pada salah satu kawasan dari taksonomi pembelajaran. Krathwohl

Bloom,& Masia (1973) memilih taksonomi pembelajaran dalam tiga

kawasan yakni, kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan

psikomotorik.

2. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran pokok dalam kurikulum

pendidikan di Indonesia yang mana pelajarannya berdasarkan pada

disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan

antara manusia dengan lingkungannya.Lingkungan masyarakat dimana

anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari

masyarakat,dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan

(33)

16

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan adalah usaha bangsa

Indonesia untuk tetap mempertahankan kemerdekaan dari Bangsa

Belanda sebab, Bangsa Belanda tidak mengakui kemerdekaan

Indonesia dan terus berusaha kembali ke Indonesia untuk menguasai

dan menjajah Indonesia lagi. Pada PTK ini pembelajaran IPS materi

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di bagi menjadi 3 materi

yaitu :

a) Perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalur

konfrontasi

b) Usaha perdamaian dan agresi militer belanda

c) Usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan Indonesia

3. Media Pembelajaran Audio-visual

Media audio-visual merupakan salah satu media yang menampilkan unsur suara dan unsur gambar. Penggunaan kedua unsur

inilah yang membuat media audio-visual memiliki kemampuan yang lebih baik. Audio-visual merupakan media yang terdiri dari media auditif atau mendengarkan dan visual atau melihat. media audio-visual

merupakan sebuah alat bantu yang dipergunakan dalam pembelajara

untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam

menyampaikan pengetahuan, sikap, dan ide dalam materi

(34)

17 4. Metode Snowball Throwing

Asrori mengatakan snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif ( active learning ) yang dalam penerapannya semua siswa melihat guru berperan dalam awal pembelajaran

memberikan gambaran materi kepada siswa dan juga memberikan

petunjuk jalannya kegiatan menggunakan snowball throwing dalam pembelajaran.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dibuat oleh guru di

kelas nya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan,

dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat.PTK dilakukan melalui pengkajian atau

inkuiri terhadap permasalahan dengan ruang lingkup dan situasi yang

terbatas (kontekstual dan situasional) melalui refleksi diri. PTK dapat

digunakan sebagai cara bagi guru untuk meneliti sendiri

praktik-praktik pembelajaran yang dilakukannya di kelas. manfaat

pelaksanaan PTK bagi guru adalah untuk dapat memperbaiki

(35)

18

Bagan 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun 2017/2018.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2018.

(36)

19

Tabel: 1.1 Waktu Penelitian

No Deskripsi Febuari Maret April

Blotongan Salatiga. Dengan jumlah siswa 17 siswa yang terdiri dari

laki-laki sebanyak 13 orang dan perempuan sebanyak 4 orang.

Tabel: 1.2

Daftar siswa kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga

No Nama Jenis Kelamin

1. Ahmad R Laki-laki

2. Afrizal Indana Laki-laki

3. Dhamar wicaksono Perempuan

4. Kunia Ayu Santika Laki-laki

5. M.Andika Rahman Laki-laki

6. Muh Rayhan Sidiq Laki-laki

7. Raras Tauhid R Laki-laki

8. Reno Putra Prakoso Laki-laki

9. Salma Nurcahyani Perempuan

10. Septa Ari Wibowo Laki-laki

(37)

20

12. Yusuf Laki-laki

13. Dika Indrawan Laki-laki

14. Adrian Pratama Putra Laki-laki

15. Hanni Aulia Najwa Perempuan

16. Ahmad Amrul Ikhsan Laki-laki

17. Muhammad Khoirul U Laki-laki

5.Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan ( Planning )

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto

2010) langkahnya adalah sebagai berikut:

1.Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan

media audio-visual dan metode snowball throwing.

2.Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan dalam

proses pembelajaran.

3.Mempersiapkan soal mengenai materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

pekalsanaan tindakan adalah implementasi dari perencanaan yang

sudah dibuat, yaitu mengenai tindakan kelas (Arikunto:2010). Adapun

pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari apa yang telah

direncanakan dalam seperangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran, yaitu mengunakan media audio-visual dan metode

(38)

21

pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) dan

penutup.

2. Memberikan motivasi

3. Menyajikan materi pembelajaran melalui media audio-visual dan metode snowball throwing.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

5. Memberikan penguatan dan kesimpulan.

6. Melakukan pengamatan.

7. Pengamatan (Observasi)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan

kelas dengan bantuan kolaborator. pengamatan dilakukan oleh

kolaborator dengan mengamati perhatian siswa,keaktifan,kreatifitas

(39)

22

Tabel: 1.3

Format Lembar Observasi terhadap Guru

Nama Guru :

1. Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan absensi c. Memeriksa kesiapan siswa

d. Menyiapkan lembar

observasi

b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

c. Memicu keaktifan siswa

d. Mampu membuat

ice-breaking yang

menyenangkan

e. Mampu memotivasi siswa

3. Kemampuan guru dalam

apresiasi

a. Mendeskripsikan awal

pelajaran dengan

(40)

23 c. Menarik perhatian siswa

d. Mampu mengajak siswa berfikir kritis

4. Ketepatan guru menggunakan

media

a. Guru paham mengenai media audio-visual dan metode snowball throwing

b. guru mampu menggunakan media audio-visual dan metode snowball throwing

c. guru dapat memanfaatkan media audio-visual dan

metodesnowball throwing sesuai kebutuhan

5. Kemampuan guru dalam

menutup pelajaran a. kesimpulan

b. melakukan evaluasi c. memberikan tindak lanjut d. memberikan motivasi e. salam penutup

(41)

24

Refleksi (Reflection)

Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran dikelas.

Penelitian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi apakah

model pembelajaran dengan pembelajaran suara dan gambar yang

digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang

signifikan.Apabila dalam siklus I belum mencapai indikator yang

diharapkan maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada

siklus II, dan apabila dalam siklus II belum mencapai indikator yang

diharapkan maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada

siklus III begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Merupakan kegiatan pengamatan(pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Kegiatan ini yang diobservasikan secara langsung adalah observasi

kegiatan guru dalam mengelola kelas,observasi kegiatan siswa, dan

observasi tentang bagaimana proses belajar mengajar yang

berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar IPS dengan

(42)

25

Peneliti dapat mencatat hasil observasi pada lembar observasi.Hal

ini dilakukan untuk membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan

siklus tersebut yang kemudian akan direflesikan pada siklus

berikutnya.

b. Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan sebelum dan setelah

melakukan penelitian. Jenis tes yang digunakan adalah pre test dan

post test. pretest adalah evaluasi sebelum penyajian materi dan post

test adalah evaluasi setelah penyajian materi mengunakan pembelajaran media audio-visual dan metode snowball throwing. soal pre-test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan soal

posttest terdiri dari sepuluh soal berupa lima soal isian dan lima

soal uraian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa angket siswa, silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa,alat atau media yang

digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan

(43)

26

7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah.Adapun instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk menjamin keterlaksanaan

pembelajaran dengan media audio-visual dan metode snowball

throwing. Lembar observasi adalah lembar penilalaian untuk melalui

aktifitas belajar siswa dan performance guru dalam mengajar. b. Lembar soal ujian atau tes

Tes adalah alat ukur atau prosedur yang digunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian.Tes yang digunakan dalam penilaian ini

adalah tes tertulis yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran

dengan menggunakan media audio-visual dan metode snowball

throwing.

c. Angket

Angket digunakan oleh peneliti untuk mencari informasi yang

lengkap mengenai masalah yang akan diteliti yang dalam hal ini

adalah respon pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran audio-visual dan metode permainan snowball

(44)

27

8. Analisis data

Analisis Data pada dasarnya adalah supaya memilih, mnemilah,

membuang, dan menggolongkan data untuk menjawab dua hal

pokok; (a) tema apa yang dapat Anda temukan pada data yang telah

Anda kumpulkan dan (b) seberapa jauh data tersebut dapat

mendukung tema penelitian ( Muslich,2012:91).

Penelitian ini menggunakan analisis data dengan rumusan sebagai

berikut:

d. Penilaian rata-rata kelas

rata kelas dicari dengan menggunakan rumus:

Penilaian rata-rata kelas dicari dengan menggunakan rumus:

M =

Keterangan:

M = Mean (nilai rata-rata)

∑ = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan

setiap individu

Banyaknya individu

e. Penelitian Untuk Ketuntasan Belajar

Penilaian untuk ketuntasan belajar menggunakan rumus:

P = x 100%

P = Nilai dalam persen

F = Frekuensi

(45)

28

C. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian

penyajian data penelitian ini,maka akan penulis paparkan Penilaian

rata-rata sistematika penulisan sebagai berikut:

a. Bab I Berisi pendahuluan yang mencangkup: Latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator

keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

b. Bab II Landasan Teori, Kajian Teori, Kajian Pustaka

c. Bab III Pelaksanaan Penelitian mencakup: Subjek penelitian, deskripsi

pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

d. Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan, mecakup: Deskripsi paparan

per siklus meliputi, deskripsi paparan siklus I, deskripsi paparan siklus

II,dan pembahasan.

e. Bab V Penutup, mecakup: Kesimpulan dan saran yang selanjutnya akan

bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek bidang yang

(46)

29

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Yang membahas menuntut ilmu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

َِكَلَسِ ْيَهَّ ِ ْيِهٍِثْيَبِيِفٌِمَْْقَِعَوَتْجاِاَهَِّ،ِةٌََّجْلاِىَلِإِاًقيِرَطَِِِبََُِلُِاللهَِلََِّسِاًوْلِعَِِيِفُِسِوَتْلَيِاًقيِرَط

اُِنُِْتَيِشَغَِّ،ُةٌَيِكَّسلاِِنِِْيَلَعِ ْثَلَزًَِ َّلَِّإِْنٌَُِْيَبًََُُِْسَراَدَتَيَِِّاللهِ َباَتِكِ َىُْلْتَيِِاللهِِتُْيُب َِو ْحَّرل

ِ،ُِة

ٍَُِدٌِْعِ ْيَويِفُِاللهُِنَُُرَكَذَِّ،ُِةَكِئ َلََوْلاُِنُِْتَّفَحَّ

Artinya:„Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka

(47)

30

1. Hakikat Pembelajaran IPS

a. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah hubungan antara manusia

dengan masyarakat serta hubungan antara manusia di dalam

masyarakat. Pada hakikat nya ialah kajian mengenai manusia

dengan segala aspeknya dalam sistem hidup masyarakat. Kajian ini

dilakukan orang dalam bentuk pengajaran di sekolah untuk

mempersiapkan anak didik menjadi warga masyarakat yang baik

berdasarkan nilai dan kaidah kemasyarakatan yang hidup dan

berlaku (Simangunsong dan Zaenal Abidin, 1897: 26).

b. Karakteristik mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain

yang bersifat monolitik. Ilmu pengetahuan sosial merupakan

integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seprti sosiologi,

sejarah, geografi, ekonomi. Rumusan ilmu pengetahuan sosial

berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan

interdisipliner.

c. Dick dan Carey (1985) mengatakan bahwa suatu strategi

pembelajaran IPS menjelaskan komponen-komponen umum dari

suatu bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan

digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil

(48)

31

2. Mata pelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

a. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

IPS merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam

kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah

dasar.Pembelajaran IPS adalah pembelajaran yang berdasarkan

pada prinsip-prinsip,proses yang mana dapat menumbuhkan sikap

sosial siswa terhadap konsep-konsep IPS. Konsep IPS di sekolah

dasar merupakan konsep yang masih terpadu,karena belum

dipisahkan secara tersendiri,seperti mata pelajaran

sosiologi,geografi,antropologi,sejarah.

Proses pembelajaran IPS di SD/MI menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar dapat membantu siswa dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya

semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya

(Kosasih,1994).

a. Fungsi Mata Pelajaran IPS di MI

Fungsi mata pelajaran IPS di MI adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungan nya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai

(49)

32

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial

yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah sosial.

3. Memotivasi siswa untuk bertindak berdasarkan moral.

b. Tujuan Pembelajaran IPS di MI

Tujuan Pembelajaran IPS menurut Fenton (1967) adalah agar

siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik.

2. Mengajar anak didik berkemampuan berfikir.

3. Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya.

Clark (1973) mengemukakan bahwa titik berat dalam pengajaran

IPS adalah:

1. Perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan

sosialnya, serta manusia dengan kegiatan interaksi antar mereka

2. Anak-anak didik diinginkan agar dapat menjadi anggota yang

produktif dan dapat memberikan andilnya dalam masyarakat

yang bebas, mempunyai rasa tanggung jawab, tolong menolong

sesamanya dan dapat mengembangkan nilai-nilai dan ide-ide

(50)

33

c. Ruang lingkup pembelajaran IPS di MI

Di Madrasah Ibtidaiyah akan mempelajari topik-topik IPS yang

bersumber dari konsep-konsep ilmu-ilmu sosial, seperti sejarah, geografi,

ekonomi, antropologi, dan ilmu sosial lainnya.untuk jenjang pendidikan

di MI pengertian siswa tentang gejala-gejala sosial dan masalah sosial

perlu dilakukan secara terpadu dalam wadah IPS. Dewasa ini

pembelajaran IPS di MI diupayakan agar dilakukan secara terpadu.selain

itu,perlu dipilih materi pelajaran yang sesuai,baik ditinjau dari tingkat

kemampuan berfikir siswa maupun dari sutut lingkungan fisik dan psikis

peserta didik.

d. Materi Perjuangan mempertahankan kemerdekaan

A. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalur konfrontasi

Pada awalnya bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan pasukan

sekutu, namun setelah mengetahui bahwa NICA (Netherland Indies Civil

Administration pemerintahan peralihan Belanda) ikut dalam rombongan

sekutu, bangsa Indonesia curiga bahwa sekutu akan menegakkan kembali

kekuasaan Belanda di Indonesia. Akibatnya,terjadi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan melalui jalur konfrontasi yaitu dilakukan

(51)

34

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

2. Pertempuran Ambarawa

3. Pertempuran Medan Area

4. Bandung Lautan Api

5. Puputan Margarana 20 November 1946

B. Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda

Untuk menyelesaikan pertempuran melawan sekutu yang merebak ke berbagai

daerah, maka diadakanlah perundingan-perundingan antara Indonesia dengan

pihak Sekutu perundingan tersebut antara lain:

1. Perjanjian Linggarjati

Perjanjian linggarjati dilakukan tanggal 10 November 1946 di Linggarjati

dekat Cirebon dalam perjanjian tersebut Indonesia diwakili oleh perdana

menteri Sultan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Van Mook.

Perundingan dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat Inggris.

Beberapa Keputusan Linggarjati adalah:

a. Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia meliputi Jawa,

Madura dan Sumatra.

b. RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat,

dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara

bagiannya adalah Republik Indonesia.

c. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni

(52)

35

2. Agresi Militer Belanda I

Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda mengadakan aksi milier yang terkenal

dengan agrasi militer I. Tujuannya adalah untuk menguasai sarana-sarana Vital

di Jawa dan Madura. Sehingga tujuan serangan ini bersifat ekonomis. Amerika

Serikat dan Inggris memberikan reaksi yang negatif. Australia dan India

mengajukan masalah Indonesia ini ke Dewan keamanan PBB. Pada tanggal 4

Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah menghentikan tembak menembak.

Untuk mengawasi genjatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara

(KTN) yang beranggotakan: Belgia, Australia dan Amerika Serikat.

3. Perjanjian Renville

Perundingan Renville diadakan di atas geladak kapal USS Renville milik

Amerika, pada tangga 17 Januari 1948. Perundingan ini diprakasai oleh KTN.

Wakil Indonesia dalam perundingan adalah Perdana menteri Amir

Syariduddin sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir Wodjojoatmodjo.

Hasil perundingan Renville:

1) Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah,

Yogjakarta, sebagian kecil Jawa Barat dan Sumatra.

2) Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah yang dikuasai

Belanda hasil perundingan Renville dangat merugikan Indonesia karena

wilayah Indonesia semakin sempit. Nasib perjanjian Renville pun relatif

(53)

36

4. Agresi Militer Belanda II

Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan serangan yang

dikenal sebagai agresi militer Belanda II. Belanda menduduki Kota

Yogyakarta (Ibu Kota Republik Indonesia sejak 4 Januari 1946) dengan

menerjunkan pasukan payung di lapangan udara Maguwo. Akhirnya

Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta. Presiden Soekarno, wakil

Presiden Muhammad Hatta,Sultan Syahrir dan Suryadarma ditangkap

Belanda. Namun, sebelum ditangkap Soekarno memberikan pesan

kepada menteri Kemakmuran Mr.Syaffirudin Prawiranegara untuk

membentuk pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di

Buktitinggi, Sumatera Barat. Agresi militer Belanda II menimbulkan

reaksi dunia. Negara-negara di asia (India,Myanmar, Afganistan, dan

lain-lain) mengadakan konferensi New Delhi pada Desember 1949 dan

mendesak agar:

1). Pemerintah RI negara dikembalikan ke Yogyakarta

(54)

37

C. Usaha Diplomasi dan pengakuan kedaulatan Indonesia

Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI = United Nations Commission

fo Indonesia) mempertemukan Indonesia dan Belanda daam meja

perundingan, antara lain:

1. Perundingan Roem Royen

Sebagai reaksi agresi militer Belanda II, PBB memperluas

kewarganegaraan KTN, diubah menjadi UNCI (United Nations

Commission for Indonesia).UNCI yang dipimpin oleh Merle

Cochran dari Amerika Serikat memprakarsai perjanjian

Roem-Royen. Perjanjian Roem-Royen diselenggarakan pada tgl 4 April

1949 di Hotel Des Indes,Jakarta. PBB diwakili Marle Cochran (AS).

Indonesia diwakili Mr. Moh Roem dan Belanda diwakili Van Royen.

Dalam perjanjian Roem-Royen kedua belah pihak mengajukan

pernyataan:

a. Mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang gerilya.

b. Bekerja sama menciptakan perdamaian, menjaga ketertiban dan

keamanan.

(55)

38

2. Konferensi Meja Bundar (KMB)

KMB merupakan kelanjutan dari perjanjian Roem-Royen. KMB

dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 di Den Hag. KMB menghasilkan keputusan:

a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan

berdaulat. Pengakuan kedaulatan dilakukan

selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.

b. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lai dalam

waktu 1 tahun setelah pengakuan RIS.

c. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan

Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.

d. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia

dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan pada RIS.

e. Tentara kerajaan Belanda selekasnya ditarik mundur.

Kesepakatan yang dihasilkan dalam KMB sangat memuaskan

bagi rakyat Indonesia karena kedaulatan negara Indonesia diakui

oleh Belanda. Upacara pengakuan kedaulatan dari pemerintah

Belanda kepada pemerintah RIS pada tanggal 27 Desember 1949.

Upacara dilaksanakan di Den Hag dan Yogyakarta secara

bersamaan. Di Den Hag, Ratu Yuliana sebagai wakil Belanda

sedangkan Drs.Moh Hatta sebagai wakil dari Indonesia

sedangkan di Yogyakarta, Indonesia diwakili Sri Sultan

(56)

39

pengakuan kedaulatan ini, kekuasaan Belanda di Indonesia

berakhir dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat. Sehari

setelah pengakuan kedaulatan, Ibu kota Negara pindah dari

Yogyakarta ke Jakarta.

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Belajar

a. Definisi Belajar

Winkel (2007:59) menyatakan bahwa belajar adalah suatu

aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam

pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Belajar

boleh dikatakan juga sebagai suatu interaksi antara diri manusia

dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta,

konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud

bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari suatu ke

dalam diri yang belajar, dan dilakukan secara aktif, dengan segenap

pancaindra ikut berperan.

Budiningsih (2005:58), menyatakan bahwa belajar merupakan

suatu proses pembentukan pengetahuan, yang mana siswa aktif

melakukan kegiatan, aktif berfikir , menyusun konsep, dan

memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari.

Dengan demikian, belajar merupakan suatu proses usaha yang

(57)

40

tingkah laku tertentu, baik yang dapat diamati secara langsung

sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan

lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa belajar sebagai suatu

aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan dan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai, dan

sikap.

Berdasarkan pengertian-pengertian belajar diatas, maka dapat

dikatakan bahwa sebenarnya ada tiga komponen dalam kegiatan

belajar yakni: sesuatu yang dipelajari, proses belajar dan hasil

belajar (Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012:11), Rangkaian

kegiatan belajar di atas dapat di ilustrasikan pada bagan berikut:

Bagan 2.1 Rangkaian Kegiatan Belajar

b. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar relatif berlaku umum berkaitan dengan

perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan,

serta perbedaan individual (Rusman, 2012:100).

(58)

41

1. Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peran penting dalam kegiatan

belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa

apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang

dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan

motivasi untuk mempelajarinya.

Motivasi erat kaitannya dengan minat. Siswa yang

memiliki minat terhadap bidang studi tertentru cenderung

tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya

untuk mempelajari bidang studi tersebut.

2. Keaktifan

Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga

tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya

mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri.

3. Keterlibatan

Menurut Edgar Dale, dalam pengolongan pengalaman

belajar yang dituangkan dalam cone experience atau kerucut pengalaman, mengemukakan bahwa belajar yang paling baik

adalah belajar dari penalaman langsung.

4. Pengulangan

Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih

(59)

42

menanggap, mengingat, mengkhayal, merusak, berfikir, dan

sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya

tersebut akan berkembang.

5. Tantangan

Tantangan yang dihadapi dalam belajar membuat siswa

terarah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru,yang

banyak mengandung masalah perlu dipecahkan membuat siswa

tertantang untuk mempelajarinya.

6. Balikan dan penguatan

Contoh dari balikan dan penguatan adalah siswa belajar

sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam

ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar

lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant

conditioning atau penguatan postif. Sebaliknya, anak yang

mendapat nilai jelek ketika ulangan akan merasa takut tidak

naik kelas. Hal ini juga bisa mendorong anak untuk belajar

lebih giat.

7. Perbedaan individu

Siswa merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua

orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan

satu dengan yang lainnya. Perbedaan belajar ini berpengaruh

(60)

43

c. Asas-asas belajar

1. Tujuan belajar

Tujuan belajar adalah perangkat hasil yang hendak dicapai

setelah siswa melakukan kegiatan belajar. tujuan yang disadari

oleh siswa sendiri sangat bermakna dalam upaya menggerakan

kegiatan belajar untuk mencapai hasil yang optimal.

2. Motivasi belajar

Motivasi dapat bersumber dari dalam diri siswa sendiri

berdasarkan kebutuhan, dorongan dan kesadaran pada tujuan

belajar. Motivasi ini disebut motivasi intrisik. Motivasi belajar

dapat juga tumbuh berdasarkan rangsangan dan tekanan atau

desakan dari luar, misalnya dengan hadiah, ganjaran, hukuman

dan pemberian harapan lainnya, yang disebut motivasi

ekstrisik.

3. Umpan balik hasil belajar

Guru dapat memberikan umpan balik dengan berbagai

cara, seperti: menajukkan pertanyaan dan memberikan jawaban

silih berganti, antara guru dan para siswa, pertukaran dan

mengoreksi karangan-karangan di dalam kelas, memeriksa

karangan oleh seorang volunteer kelas, atau mengecek dan mengomentari langsung di tempat oleh guru sambil berkeliling

(61)

44

4. Transfer hasil belajar

Hasil belajar dalam kelas harus dapat dilaksanakan ke dalam

situasi-situasi di luar sekolah.Dengan kata lain,murid dapat

mentransfer hasil belajar itu ke dalam situasi-situasi yang

sesungguhnya di dalam masyarakat(Hambalik,2014:85-88).

b. Hasil belajar

a. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar menurut Gagne dan Briggs (1979:51) adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat

perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa

(learner‟s performance). Dalam dunia pendidikan, terdapat

bermacam-macam tipe hasil belajar yang dikemukakan oleh para

ahli antara lain Gagne (1979:51) mengemukakan lima tipe hasil

belajar, yaitu intellectual skill, cognitive strategy, verbal

information, motor skill, dan attitude.

Reigeluth (1983) berpendapat bahwa hasil belajar atau

pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang

memberikan suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif

dalam kondisi yang berbeda. Ia juga mengatakan secara spesifik

bahwa hasil belajar adalah suatu kinerja (perfomance) yang diindikasikan sebagai kapabilitas (kemampuan) yang telah

diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tujuan

(62)

45

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hasil

belajar (prestasi belajar) diduga dipengaruhi pula oleh tinggi

rendahnya motivasi berprestasi yang dapat dilihat dari nilai rapor.

Untuk menunjukkan tinggi rendahnya atau baik buruknya hasil

belajar yang dicapai siswa ada beberapa cara. Satu cara yang sudah

lazim digunakan adalah dengan memberikan skor terhadap

kemampuan atau keterampilan yang dimiliki siswa setelah

mengikuti proses belajar tersebut.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor

internal dan eksternal, faktor internal meliputi faktor fisiologis dan

faktor psikologis, faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan

faktor instrumental (Rusman,2012:124).

1. Faktor internal

a. Faktor fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi

kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan

capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani,dan sebagainya.

Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam

menerima materi pelajaran.

b. Faktor psikologis

Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya

Gambar

Gambar  2.1 Kerucut Pengalaman  Edgar Dale
Tabel 3.4

Referensi

Dokumen terkait

 Dengan diberikan teks lagu, siswa dapat menyebutkan kalimat ajakan yang terdapat di dalam teks lagu dengan benar..  Dengan diberikan teks lagu, siswa dapat menuliskan

suatu alat ukur dapat dipercaya atau tidak salah satunya dapat dilakukan.. dengan cara melihat besarnya koefisien reliabilitas alat ukur tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan

Pasien datang ke IGD pada tanggal 24 september 2017 pukul 07.00 WIB dengan keluhan nyeri kurang lebih sudah 3 bulan, lemas, sulit menelan, dan ada benjolan

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Aulia Rahmawati (2008) yaitu ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-4 bulan

Beberapa hal yang dilakukan di PPSDM MIGAS ini adalah Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;

Pakoe Boewono IV adalah sosok se- orang raja, pujangga, filosof dan intelek- tual, yang hidup dan kehidupannya dijiwai dengan nilai-nilai keutamaan, yang ajaran- nya

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA GURU SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA DI KABUPATEN GARUT. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Paspor untuk Orang Asing ( Alien Passport ) dapat diberikan kepada orang asing yang memiliki izin tinggal tetap, akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dan