• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

B. Media Gambar

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” adalah kata jamak dari “medium”, yang berasal dari bahasa Latin “medius” yang berarti “tengah”. Dalam bahasa

Indonesia, kata “medium” diartikan sebagai “antara” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada segala sesuatu yang membawa atau menyalurkan informasi antara sumber dan penerima (Dientje Borman Rumampuk, 1988:3). Contoh dari media adalah radio, foto, rekaman, film, televisi, dan sebagainya yang dapat menyampaikan pesan, gagasan maupun ide pada orang lain.

Menurut Santoso S (Dalam John D. Latuheru,1988:13) media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang untuk menyebar ide, sehingga ide atau gagasan yang dikemukakan itu bisa sampai pada penerima. Ide yang disampaikan oleh sumber atau penyampai dengan ide yang diterima oleh penerima sama. Mc. Luhan (dalam John D. Latuheru,1988:13) mengartikan bahwa media adalah saluran (channel) yang menyampaikan pesan (informasi) dari sumber kepada penerima pesan itu.

Dari beberapa pengertian tersebut John D. Latuheru (1988:14) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar) dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka atau semuanya.

Dalam modul mata kuliah Media Pembelajaran Konvensional dan Berbasis IT (Sugiarto,2008:5) menerangkan bahwa terdapat empat

komponen media di antaranya yaitu (1) bahan (material) yaitu pesan yang akan disajikan; (2) alat yaitu piranti untuk menyajikan pesan, (3) teknik atau metode yaitu prosedur yang dilakukan untuk menyiapkan alat bahan, orang dan lingkungan agar pesan tersajikan; dan (4) yaitu suasana yang memungkinkan proses belajar berlangsung.

b. Jenis-Jenis Media

Untuk meningkatkan mutu belajar mengajar seorang guru seharusnya harus menggunakan media sebagai channel. Melalui channel siswa dapat dijadikan rangsangan bagi siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, menarik perhatian dan merangsang respons siswa pada suatu mata pelajaran. Channel tersebut ditentukan setelah guru berkomunikasi dengan siswa agar channel yang digunakan sesuai dan cocok dengan keadaan siswa. Untuk itu guru perlu mengetahui jenis-jenis media, selain dapat memilih salah satu jenis media, guru juga dapat menggabungkan beberapa jenis media. Dalam hal ini Dientje Borman Rumampuk (1988;28) memaparkan jenis-jenis media, di antaranya adalah sebagai berikut :

1) Media Gambar Diam

Media gambar diam adalah benda visual dua dimensi yang merupakan gambaran dari orang, tempat atau suatu kejadian secara singkat dapat dikatakan gambar diam adalah potret dari

macam-macam obyek atau peristiwa. Terdiri dari grafik. chart, peta, diagram, poster, dan kartun.

2) Media Papan

Media papan adalah media yang menggunakan papan sebagai sarana komunikasi dipakai untuk menyampaikan informasi dan ide.

3) Media dengan Proyeksi (Media yang disorotkan)

Adalah media yang penyajiannya menggunakan proyektor. 4) Real Materials, People (Benda Asli dan Orang)

Adalah benda-benda tiga dimensi. 5) Model

Adalah media tiga dimensi tiruan yang menyajikan suatu benda sama dengan benda asli.

6) Spesimen

Adalah obyek yang menyajikan sekelompok benda yang sama. 7) Mocks-up

Adalah suatu jenis model yang berupa aspek tertentu saja dari suatu benda asli.

8) Diorama

Adalah suatu pemandangan 3 dimensi yang disatukan bersama-sama dengan sekelompok obyek berupa model dan gambar-gambar dalam suatu penataan yang alamiah (sama dengan keadaan aslinya atau keadaan sebenarnya).

9) Laboratorium di Luar Sekolah

Adalah suatu daerah tempat belajar di luar kelas atau berbatasan dengan sekolah yang cocok untuk studi lingkungan.

10) Museum

Adalah suatu lembaga yang mengumpulkan dan menyimpan serta memelihara obyek-obyek yang asli dan specimen dan menggunakan mereka untuk penelitian bagi kepentingan pendidikan dan peragaan pendidikan.

11)Community Study

Adalah kegiatan anak untuk terjun secara langsung di lapangan. 12)Walking Trips

Adalah dengan menyaksikan demonstrasi dari macam-macam kegiatan dari pekerjaan-pekerjaan masyarakat.

13)Field study

Adalah termasuk perjalanan dengan kendaraan atau ke daerah-daerah yang jauh/sunyi.

14) Dikunjungi Manusia Sumber 15)Speial Learning Trips

Maksudnya adalah penciptaan situasi belajar jika keadaan memungkinkan.

16) Televisi

Adalah alat untuk dapat melihat gambar dan mendengarkan suara yang berasal dari jarak jauh.

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar. Dengan media gambar ini siswa diharapkan dapat membuat dan memahami suatu silsilah keluarga dengan baik.

c. Fungsi Media

Media digunakan dalam pembelajaran mempunyai beberapa tujuan. Tujuan utamanya adalah untuk memperlancar jalannya proses pembelajaran baik bagi guru itu sendiri maupun bagi siswa. Dengan media, guru menjadi lebih mudah untuk menyampaikan materi yang diberikan kepada siswa sedangkan siswa dapat lebih mudah menangkap materi dengan bantuan media yang diberikan guru. Menurut Oemar Hamalik (1989:12) media memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Fungsi Edukatif

Media memiliki fungsi edukatif yaitu mendidik karena media memberikan pengaruh pendidikan, memberikan nilai yang baik kepada masyarakat baik itu di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas. Karena dalam pendidikan itu semua bersifat positif dan memberikan arah yang baik bagi siswa.

2) Fungsi Sosial

Media dikatakan memiliki fungsi sosial karena memberikan konsep yang sama kepada setiap orang yang akan memperluas pergaulan, memperluas pengenalan, dan pemahaman tentang orang. Dengan demikian dapat memperluas pergaulan hidup dan

memupuk rasa persatuan dan saling menghargai dikalangan anggota masyarakat.

3) Fungsi Ekonomis

Penggunaan media komunikasi pada masyarakat maju dikerjakan secara intensif, dipergunakan untuk meningkatkan kepentingan ekonomisnya.

4) Fungsi Politis

Maksud dari politik di sini adalah untuk pembangunan. Seberapa partisipasi masyarakat itu bergantung pada tingkat pemahaman dan sikap masyarakat terhadap pembangunan dengan peranan media.

5) Fungsi Seni Budaya

Berkat kemajuan dalam bidang teknologi kemediaan secara cepat dan mantap mendorong perubahan pada hampir semua dimensi kebudayaan manusia.

Dilihat dari penggunaannya ada 3 (tiga) kecenderungan umum untuk penggunaan media yaitu :

- yang dapat dipakai secara massa misal radio, televisi;

- yang dapat dipakai dalam kelompok, kecil maupun besar, misal film, slide, OHP, video, tape, dll;

- yang dapat dipakai secara individu, misal komputer, kaset, modul.

d. Media yang Baik

Dalam memilih media kita memerlukan suatu kriteria-kriteria untuk menentukan media yang baik. Kriteria tersebut dapat dilihat secara fisik maupun dari kegunaannya. Sleeman and Cobun (Dalam Dientje Rumampuk,1988;19) memaparkan beberapa kriteria umum dalam pemilihan media yaitu:

1) Tujuan Instruksional

Hendaknya media dapat menunjang tujuan instrusional yang telah disusun.

2) Validitas

Hendaknya media itu valid/sahih, dapat digunakan untuk mencapai suatu hasil belajar yang sebaik-baiknya dan efektif, seperti yang telah disampaikan pada tujuan khusus.

3) Kualitas Visual

Hendaknya media sedapat mungkin kelihatan jelas, tepat dan disertai penjelasan yang berarti sebanyak mungkin sehingga dapat memberikan kemampuan persepsi dan pengertian yang dimaksud.

4) Kualitas Pendengaran

Suara yang menyertai media sorot dan media rekaman seharusnya sesuai dengan aslinya dan sedapat mungkin tepat dan suaranya bersih serta bebas dari gangguan.

5) Ciri-ciri Respons

Media yang dipilih dapat memberikan respon secara terbuka dari siswa agar guru dapat mengetahui apakah kegiatan belajar itu berhasil atau tidak.

6) Program yang Terstruktur

Media diusahakan agar sejalan dengan program yang telah tersusun.

7) Kesesuaian dengan Kehendak Siswa

Media relevan dengan keadaan siswa sehingga dapat diterima baik.

8) Ketetapan Waktu

Media cocok dengan waktu yang disediakan agar kegiatan belajar tidak terhalang oleh karena hambatan waktu yang tidak cukup.

9) Karakter Siswa

Media disesuaikan dengan karakter siswa agar hasil belajar optimal.

10) Mudah diperbaiki

Media tidak mudah rusak dan mudah diperbaiki. 11) Nilai Praktis

Memilih media harus dipertimbangkan nilai praktisnya. 12) Ketersediaan

13) Keusangan

Media itu masih diproduksi atau tidak, atau telah ada yang baru yang lebih efektif dan efisien.

e. Manfaat Media

Media memiliki beberapa manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh guru ataupun siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Latuheru (1988:23) media memiliki manfaat sebagai berikut ini :

1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran.

2) Media pembelajaran mengurangi bahkan dapat menghilangkan adanya verbalisme.

3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari anak didik. 4) Media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar

yang sulit diperoleh dengan cara yang lain.

5) Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu.

6) Media pembelajaran membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami.

7) Media pembelajaran membantu anak didik dalam mengatasi hal-hal yang sulit nampak dengan mata.

8) Media pembelajaran menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan.

9) Media pembelajaran mengatasi hal/peristiwa/kejadian yang sulit diikuti dengan indera mata.

10) Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak didik dengan guru, dengan masyarakat, maupun dengan lingkungan alam sekitar mereka.

2. Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Media gambar diam adalah benda visual dua dimensi yang merupakan gambaran dari orang, tempat atau sesuatu kejadian atau secara singkat potret dari macam-macam obyek dan peristiwa (Dientje Bouman Rumampuk,1988:28). Gambar diam termasuk gambar yang tak diproyeksikan, terdapat di mana-mana, baik di lingkungan anak-anak maupun di lingkungan orang dewasa, mudah diperoleh, dan ditunjukkan kepada anak-anak. Gambar yang berwarna akan lebih dapat menarik perhatian siswa daripada gambar yang tidak berwarna. Semua gambar mempunyai makna, arti, uraian, yang berbeda-beda sehingga gambar digunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi anak-anak, dan memungkinkan pembelajaran yang efisien di sekolah.

b. Alasan Penggunaan Gambar

Media gambar memiliki nilai-nilai pendidikan yang tidak kalah menarik dari media yang lain. Tetapi tidak semua gambar juga dapat memberikan nilai-nilai pendidikan, jadi guru harus selektif dalam memberikan media kepada anak. Agar media yang digunakan benar-benar memberikan dampak positif bagi peningkatan pengetahuannya. Setiap media yang kita gunakan dalam suatu pembelajaran, pasti memiliki alasan-alasan tertentu. Ada berbagai macam alasan mengapa gambar digunakan dalam suatu pembelajaran. Oemar Hamalik (1989:63) mengungkapkan alasan sebagai dasar penggunaan gambar sebagai berikut:

1) Gambar bersifat konkret

Dengan media gambar siswa dapat melihat jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas. Selain dengan kata-kata guru juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan melalui gambar.

2) Gambar mengatasi batas waktu dan ruang

Misalnya saja siswa sedang belajar tentang kenampakan alam, yaitu pantai. Mungkin untuk anak yang tinggalnya di pegunungan masih merasa asing dengan pantai, belum memiliki gambaran tentang pantai itu seperti apa. Dengan media gambar pengetahuan siswa tentang pantai akan terbangun dengan sendirinya. Untuk menghemat waktu dan biaya tanpa harus

membawa siswa ke pantai yang sebenarnya. Demikian juga tentang sejarah, peristiwa-peristiwa seperti apa yang terjadi pada zaman sejarah, peninggalan-peninggalan kuno yang siswa belum pernah mengenal dan melihatnya.

3) Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia

Benda-benda yang kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata, dibuat fotografinya sehingga dapat dilihat dengan jelas. Misalnya: hewan bersel satu (amoeba).

4) Dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah

Hal ini sangat bernilai terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Misalnya : untuk membedakan ciri-ciri suatu binatang. 5) Gambar-gambar mudah didapat dan murah

Untuk sekolah yang dananya terbatas atau yang sama sekali tidak mampu, gambar bernilai ekonomis, menguntungkan, dan meringankan beban sekolah.

6) Mudah digunakan baik untuk perorangan maupun untuk kelompok siswa.

Satu gambar dapat dilihat oleh seluruh kelas, bahkan seluruh sekolah.

c. Memilih Media Gambar yang Baik

Gambar merupakan salah satu alat yang penting bagi pengajaran dan pendidikan sehingga harus memiliki kriteria-kriteria tertentu.

Oemar Hamalik (1989:67) mengungkapkan ada beberapa kriteria dalam memilih media gambar yang baik di antaranya sebagai berikut :

1) Keaslian gambar

Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tidak diharapkan. Misalnya, gambar yang palsu dikatakan asli.

2) Kesederhanaan

Gambar itu sederhana dalam warna menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai anak-anak menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar tadi.

3) Bentuk item

Hendaknya pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam gambar. Misalnya, gambar pada majalah, surat kabar, dan sebagainya. Bentuknya telah dikenal oleh anak.

4) Perbuatan

Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan suatu perbuatan. Anak-anak lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang kelihatan sedang bergerak.

5) Fotografi

Anak-anak dapat lebih tertarik pada gambar-gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional. Misalnya, terlalu terang atau terlalu gelap. Kekurangan dalam hal pengalaman fotografi tidak akan mengurangi nilai kegunaannya. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran.

6) Artistik

Segi artistik pada umumnya turut mempengaruhi nilai-nilai gambar tersebut. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Gambar yang bagus belum tentu efektif, mungkin anak-anak lebih senang pada gambar-gambar yang kelihatannya tidak bagus seperti lapangan luas, batu karang, dan sebagainya dan ini menjadi efektif.

Kriteria-kriteria di atas digunakan untuk menilai apakah suatu gambar efisien atau tidak digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Gambar sebagai media pendidikan akan berhasil efektif, apabila disesuaikan dengan faktor kematangan anak, tujuan yang akan dicapai, dan teknik penggunaan dalam situasi belajar.

d. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar

Setiap media pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Jadi antara media yang satu dengan media yang lain itu saling melengkapi kekurangan dari media lain. John. D.

Latuheru (1988:41) mengungkapkan beberapa keuntungan dari media gambar yang diuraikan sebagai berikut:

1) Keuntungan Media Gambar

a) gambar diam dapat menerjemahkan ide-ide yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang lebih realistik;

b) gambar diam dengan mudah dapat ditemukan dalam buku-buku pelajaran, majalah, surat kabar, kalender, di perpustakaan, dan lain-lain.

c) mudah menggunakannya;

d) dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan; e) menghemat waktu dan tenaga guru, dan gambar juga

menarik perhatian siswa. 2) Kerugian

a) Kadang-kadang terlalu kecil ukurannya untuk digunakan pada kelompok siswa yang cukup besar. Memang suatu gambar dapat diperbesar, tetapi hal itu tentu memerlukan suatu proses, dan biaya yang cukup besar pula;

b) pada umumnya hanya dua dimensi yang nampak pada suatu gambar, sedangkan dimensi yang lainnya tidak jelas; c) tidak dapat memperlihatkan suatu pola gerakan secara utuh

untuk suatu gambar, kecuali jika menampilkan sejumlah gambar dalam suatu urutan peristiwa pada pola gerak tertentu.

d) tanggapan bisa berbeda terhadap gambar yang sama. e. Pemakaian Gambar di Kelas

Gambar diam banyak sekali digunakan dalam kelas. Gambar atau foto dapat digunakan dalam berbagai cara. Gambar yang dibuat oleh guru maupun dibuat oleh siswa dapat digunakan sebagai ilustrasi untuk membantu dalam hal mengajar pokok-pokok pelajaran tertentu. Gambar-gambar atau foto-foto yang diambil atau dibuat saat mengadakan karya wisata dapat merupakan sumber informasi yang sangat baik/berguna pada kegiatan selanjutnya di kelas. Siswa dapat mengerti bahwa gambar yang terdapat dalam buku pelajaran tidak ada hiasannya (karena banyak yang tidak berwarna), hanya sebagai bahan pelengkap.

Kemampuan untuk menangkap/membaca gambar dalam buku termasuk juga tujuan pembelajaran, sebagai rangsangan (motivasi) terhadap para siswa untuk belajar. Kualitas dan kuantitas daripada gambar-gambar yang terdapat dalam buku termasuk salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam hal memilih buku.

Semua jenis gambar yang tidak dapat diproyeksikan dapat digunakan dalam hal mengadakan tes dan evaluasi untuk membantu secara khusus dalam mencapai tujuan, tentang pengenalan terhadap orang, tempat, dan benda. Gambar yang tidak dapat diproyeksikan dapat juga digunakan untuk mengarang menimbulkan daya kreasi, misalnya dalam hal mengarang atau menulis cerita atau puisi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan gambar:

1) Gunakanlah gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa (isi, ukuran, dan warna).

2) Saat memegang/memperlihatkan gambar, usahakan agar gambar tersebut jangan sampai bergerak.

3) Hindari penggunaan gambar dalam jumlah dan jenis yang terlampui banyak, sebab hal ini cenderung membingungkan siswa. Kecuali jika ingin membandingkan beberapa gambar, maka perlihatkanlah gambar itu satu persatu agar perhatian siswa hanya tertuju pada gambar yang sedang diamati.

4) Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan langsung sehubungan dengan gambar tersebut; misalnya: mengapa arsitektur bangunan ini menggunakan batu bata/mengapa tidak menggunakan rangka besi pada bangunan ini?

5) Jika ingin memperlihatkan gambar pada siswa tanpa pengawasan secara khusus dari guru, usahakan agar ada keterangan tertulis pada bagian bawah dari gambar tersebut. Keterangan tersebut harus singkat tetapi jelas (tidak membuat siswa bingung dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri atau pada orang lain).

6) Adalah lebih baik lagi jika guru menulis pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya di samping gambar tersebut, tetapi tutupilah

jawabannya dengan kertas. Biarkan setiap siswa menguji sendiri kebenaran jawaban mereka dengan membandingkannya dengan jawaban yang telah disiapkan oleh guru.

Baca selengkapnya

Dokumen terkait