• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Pembelajaran Sains di Taman Kanak-kanak

4. Media Grafis

a. Pengertian Media Grafis

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan

melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol. Grafis digunakan

untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta

30

Nana Sudjana (Safei 2007: 118) mengemukakan media grafis adalah

media pembelajaran yang terdiri atas lambang-lambang, titik-titik dan simbol

serta garis-garis yang menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya.

Arif S. Sadiman (1990: 29) mengemukakan media grafis termasuk media visual

yang berfungsi menyalurkan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan. Saluran

yang digunakan adalah mengutamakan indra penglihatan (visual). Agar proses

penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, pesan yang disampaikan

dituangkan ke dalam simbol komunikasi yang digunakan adalah simbol visual.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan media grafis merupakan media

visual untuk menyampaikan pesan dengan menarik dan orang dengan mudah

untuk mengingatnya. Untuk menangkap informasi yang disalurkan melalui media

ini banyak mengandalkan indera penglihatan.

b. Fungsi Media Grafis

Arif S. Sadiman (2010: 28) mengemukakan media grafis memiliki fungsi

sebagai berikut:

1) Menarik perhatian.

2) Memperjelas sajian ide.

3) Mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan

bila tidak divisualkan.

4) Media grafis sederhana dan mudah pembuatannya.

31

Sejalan dengan pendapat Engkoswara (Safei 2007: 120) media grafis

memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Untuk menarik perhatian supaya minat dan perhatian anak meningkat,

sehingga anak aktif dalam memperhatikan maupun terdorong untuk

mempelajarinya lebih lanjut.

2) Untuk memperjelas ide atau buah pikiran yang sifatnya abstrak dengan

adanya media grafis dapat ditangkap dengan jelas oleh siswa.

3) Memperkenalkan buah pikiran baru yang sebenarnya sukar dibayangkan.

4) Memperkuat daya ingat sehingga susah untuk dilupakan.

Berdasarkan beberapa uraian di atas media grafis memiliki fungsi yang

cukup besar untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran apabila digunakan

secara baik dan tepat.

c. Jenis-jenis Media Grafis

Jenis-jenis media grafis menurut Arif S. Sadiman (2010: 29-49) antara

lain:

1) Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis,

dan simbol.

2) Diagram, yaitu gambaran yang sederhna yang dirancang untuk

memperlihtkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui

garis-garis simbol.

3) Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan

32

4) Sketsa merupakan gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan

bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.

5) Poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas menyolok, dan menarik

dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.

6) Papan flanel yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar

atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.

7) Bulletin board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau

alat penempel lainnya.

Dalam penelitian ini menggunakan media grafis berupa bulletin board. Caranya dengan menempelkan gambar pada kertas asturo, kemudian ditempelkan

pada dinding.

d. Kelebihan Media Grafis

Safei (2007 : 120-121) menyebutkan beberapa kelebihan penggunaan

media grafis antara lain:

1) Dapat menterjemahkan ide-ide yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih

realistik.

2) Dapat ditemukan dalam buku pelajaran, majalah, surat kabar, kalender, dan

perpustakaan.

3) Mudah menggunakannya.

4) Dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

33

6) Harganya relatif lebih murah daripada jenis-jenis media pengajaran lainnya.

7) Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.

8) Dapat mengatasi kekuatan daya meupun panca indra manusia.

9) Sifatnya konkret dan realistis.

10)Dapat memperjelas suatu masalah sehingga dapat membenarkan

kesalahpahaman.

Berdasarkan uraian di atas kelebihan media grafis adalah dapat

menterjemahkan ide ke dalam bentuk yang lebih realistik, penggunaannya mudah,

dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, media grafis juga

dapat menarik perhatian anak.

e. Kekurangan media grafis

Safei (2007 : 121) mengemukakan kekurangan media grafis antara lain:

1) Kadang-kadang ukurannya terlalu kecil untuk digunakan pada kelompok

siswa yang cukup besar.

2) Pada umumnya hanya dua dimensi yang tampak sedangkan dimensi yang

lainnya tidak jelas.

3) Tidak dapat memperlihatkan suatu pola gerakan secara utuh.

4) Tanggapan bisa berbeda-beda terhadap gambar yang sama.

5) Sulit dipahami oleh siswa yang tingkat usia dan pendidikannya masih rendah.

6) Membutuhkan pengetahuan yang cukup dan keterampilan yang khusus dari

34

7) Tidak cocok bila dipergunakan dalam kelas yang luas serta pembelajaran

kelompok besar.

8) Sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang tiga dimensi dan tidak

perlihatkan gerak seperti halnya gerakan hidup.

9) Terlalu menekankan pada presepsi mata juga kemungkinan kelas akan penuh

dengan gambar.

10)Gambar benda terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas kekurangan atau kelemahan media grafis adalah

membutuhkan pengetahuan yang cukup dan keterampilan yang khusus dari guru,

tanggapan berbeda pada gambar yang sama, dan lebih menekankan pada presepsi

mata. Kekurangan dari media grafis dapat dikurangi dengan memodifikasi dan

mengadaptasikan media sesuai dengan kebutuhan anak.

35 E. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan yang dilakukan oleh Varynha Marcha dengan judul

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Melalui Metode Eksperimen dengan

Media Bulletin Board pada Anak Kelompok B di Taman Kanak-Kanak Kusuma II Babarsari Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Model penelitian yang digunakan yaitu

model spiral Kemmis dan Taggart. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan

melakukan kolaborasi kerjasama antara guru dengan peneliti. Subjek Penelitian

Tindakan Kelas ini adalah seluruh anak TK kelompok B TK Kusuma II dengan

jumlah anak 14 anak. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

observasi dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan

presentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

keterampilan proses sains melalui metode eksperimen dengan media Bulletin Board. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan. Sebelum tindakan diperoleh persentase keterampilan proses

sains sebesar 42,85% mengalami peningkatan pada siklus I yaitu sebesar 64,28 %

dan meningkat lagi setelah tindakan siklus II dengan persentase sebesar 85,71 %.

Dari hasil penelitian membuktikan bahwa metode eksperimen dengan media

bulletin board dapat meningkatkan keterampilan proses sains.

Penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Getty Yuni Asri dengan

judul Efektivitas Media Grafis Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas P-2

36

metode eksperimen. Populasinya adalah siswa kelas P-2 SLB–B YRTRW Surakarta sebanyak 7 siswa. Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan

sampel, karena jumlah populasi kecil sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Teknik pengumpulan data variabel media grafis dan

kemampuan berbicara menggunakan test sebagai teknik pokoknya dan observasi

sebagai teknik pelengkapnya.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Test Rangking

Bertanda (Sign Test Wilcoxon). Hasil perhitungan terhadap data T hitung = 27

lebih besar dari T tabel = 2, maka Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf

signifikan 0,05 dengan demikian hipotesis yang peneliti rumuskan” ada

keefektifan media grafis terhadap kemampuan berbicara pada anak tuna rungu

wicara kelas P-2 di SLB–B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2006/2007 dapat

diterima kebenarannya”, sehingga disimpulkan ada keefektifan media grafis

terhadap kemampuan berbicara pada anak tuna rungu wicara kelas P-2 di SLB–B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2006/2007.

Dokumen terkait