• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

1. Media

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah kata media memliki arti perantara atau pengantar.1

Sedangkan menurut Association for Education and Communication Technology (AECT), di Amerika seperti yang di kutip oleh Yudi Munadi memberi pengertian, yakni “media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.”2

Sedangkan menurut Education Association (NEA) seperti yang dikutip oleh Arief S. Sadiman mendefinisikan “media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.”3

Media dipandang sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program instruksional.

1

Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1986), Cet. I, h. 6.

2

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 8.

3

Menurut dewi Salma Purwadilaga “media pembelajaran adalah media yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran atau muatan untuk membelajarkan seseorang.”4

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan. Dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar/pembelajaran pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sedangkan menurut Arif S. Sadiman menyatakan “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.”5

Media memiliki ciri-ciri fisik diantaranya yakni:

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indra.

2) Media memiliki pengertian non fisik yang dikenal dengan software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas.

5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

6) Media pendidikan dapat digunakan secara masa (misalnya film, slide, video, OHP) atau perorangan (misalnya modul, komputer, radio tape, video recorder)

7) Sikap perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.6

b. Urgensi Penggunaan Media

Pada hakikatnya belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar dikelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.

4

Dewi Salma Purwadilaga, Prinsip Disain Pembelajaran Instructional Design Principles, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 64.

5

Arif. S Sadiman, Media Pendidikan..., Cet. I h. 7.

6

Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya verbalisme, ketidaksiapan siswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.

Salah satu usaha untuk mengatasi hal ini adalah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

1) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga individu dan masyarakat sangat menentukan macam-macam pengalaman yang berbeda pula.

2) Media dapat mengatasi ruang kelas.

3) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti: gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.

c. Kriteria Pemilihan Media

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang bebeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa,

ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.

3) Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. 4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru

mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.

5) Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.

6) Biaya yang akan di keluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.

d. Prinsip Pemanfaatan Media

Pemanfaatan media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media antara lain:

1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang dimanfaatkan sewaktu-waktu.

2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

3) Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.

4) Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.

5) Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang menggunakannya.

6) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multy media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga merangsang siswa dalam belajar.

Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM, antara lain:

1) Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar.

3) Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar. 4) Media pengajaran harus sesuai dengan kondisi individu siswa.

5) Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa.

Agar seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan. Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang meliputi:

1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

2) Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. 3) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.

4) Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan. 5) Nilai dan manfaat media pendidikan.

7) Mengetahui berbagai jenis dan teknik media pendidikan.

8) Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.

9) Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut bahwa media pendidikan sangat membantu dalam upaya keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

e. Klasifikasi Media

Rudi Bertz mengklasifikasi ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan media siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media:

1) Media audio visual gerak. 2) Media audio visual diam. 3) Media audio visual semi gerak. 4) Media visual gerak.

5) Media visual diam. 6) Media visual semi gerak. 7) Media audio, dan

8) Media cetak.

Menurut Oemar Hamalik 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu:

1) Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe.

2) Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya phonograph record, transkripsi elektris, radio, rekaman pada tape recorder.

3) Alat-alat yang biasa dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasnya dipertunjukkan, misalnya: model, spesimen, bak pasir, peta elektrik, koleksi diorama.

4) Dramatisasi, bermain peran, sosio–drama, sandiwara, boneka, dan sebagainya.

Tetapi Rudi Bretz yang membagi media dalam proses pembelajaran berdasarkan indera yang terlibat ke dalam 4 kelompok besar:

1) Media Audio

Adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.7 Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non-verbal. Dimana pesan verbal yaitu bahasa lisan sedangkan pesan non verbal yaitu bunyi-bunyian. Media audio visual ini hanya melibatkan indera pendengaran saja tanpa melibatkan indera lainnya. Sehingga hanya mampu memanipulasikan kemampuan suara saja.

2) Media visual

Adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media visual-verbal, adalah media visual yang memuat pesan-pesan verbal (pesan linguistik berbentuk tulisan). Kedua, media visual-nonverbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan nonverbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis, seperti gambar (sketsa, lukisan, dan photo), grafik, diagram, bagan, dan peta. Ketiga, media visual nonverbal-tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti miniatur, mock up, specimen, dan diorama.8

Media visual berbeda dengan media audio, media visual ini hanya melibatkan indera penglihatan saja dimana yang bekerja hanya indera penglihatan saja tanpa melibatkan indera lainnya.

3) Media audio visual

Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah “media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio di atas.”9

7

Yudhi Munadi, Media Pembelajara..., h. 55.

8

Yudhi Munadi, Media Pembelajara..., h. 55.

9

Media audio visual merupakan perpaduan antara media audio dan media visual dimana media audio visual melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran yang dapat menyampaikan pesan verbal maupun non verbal.

4) Multimedia

Yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata dan karyawisata sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan dan simulasi, bermain peran dan forum teater. 10

Berbeda dengan media audio, visual dan audio visual. Multimedia melibatkan seluruh indera dalam proses penyampaian pesannya, yang dapat memberikan pengalaman langsung terhadap audiens (siswa) dan menuntut siswa untuk berperan secara aktif dalam forum.

Edgar Dale menggambarkan pentingnya visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut kerucut pengalaman Edgar Dale dikemukakan “bahwa ada suatu kontinum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual dan verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian.”11

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar, yaitu media audio, visual, audio-visual, dan multimedia.

f. Media Audio Visual

Menurut Djamarah S.B Media audio-visual yaitu “media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.”12

Menurut Yudhi Munadi “media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.”13

10

Yudhi Munadi, Media Pembelajara..., h. 55.

11

Rahayu Kariadinata, Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia, http://educare.e-fkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&id=83&Itemid=30, diunduh 23 April 2011

12

http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/, diunduh 23 April 2011.

Sedangkan menurut Ahmad Rohani dalam bukunya memberi pengertian bahwa ”media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengethauan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan didengar.”14

Yudhi Munadi membagi media audio visual menjadi dua jenis. “Jenis pertama, dilengkapi dengan fungsi peralatan suara dan gambar dinamakan media audio visual murni, sedangkan yang kedua media audio visual tidak murni yakni slide, paque, OHP dan peralatan lainnya.”15

Jadi media audio visual media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film ataupun video. Dan dengan demikian media audio visual sangat memiliki peran dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal penyampaian materi pelajaran.

Adapun pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Multimedia Presentasi

Yudhi Munadi menyatakan bahwa “multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis digunakan dalam pembelajaran klasikal, baik untuk kelompok kecil maupun besar.”16

Multimedia persentasi biasa digunakan untuk menyampaikan materi yang bersifat teoritik, multimedia persentasi dapat memudahkan guru untuk menyampaikan materi.

2) Program Multimedia Interaktif

Yudhi Munadi menyatakan “media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar yang dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar, baik secara individual maupun kelompok.”17

13

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 56.

14

Ahmad Rohani, Media Instrusional Edukarif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet.. I, h. 97.

15

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 113.

16

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 150.

17

Dengan demikian media memudahkan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dimana pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tapi lebih menekankan untuk peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

3) Sarana Simulasi

Yudhi Munadi menyatakan dengan hadirnya berturut-turut generasi software yang ampuh dan canggih, komputer masa kini sedang merebakkan jenis-jenis kegiatan yang benar-benar mampu mengefektifkan proses pembelajaran. Misalnya, multimedia berbasis komputer ini ditambah software tertentu dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu.18 4) Video Pembelajaran

Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat digunakan untuk multimedia presentasi dan CD multimedia interaktif, ia juga dapat dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran. Menurut Yudhi Munadi “video bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.”19

Video pembelajaran dapat menjadi suatu sarana pembelajaran untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih variatif dimana guru dapat memutrkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

a) Beberapa Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Rakim pembelajaran berbasis multimedia memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut uraian tentang kelebihan dan kekurangannya.

(1) Kelebihan

(a) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

(b) Mampu menimbulkan rasa senang selama pembelajaran berlangsung, sehingga akan menambah motivasi belajar siswa. (c) Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik,

animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

18

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 150.

19

(d) Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak. (e) Media penyimpanan yang relatif mudah dan fleksibel.

(f) Membawa objek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar.

(g) Menampilkan objek yang terlalu besar ke dalam kelas, dan (h) Menampilkan objek yang tidak dapat dilihat secara langsung (2) Kekurangan

a) Biaya relatif mahal untuk tahap awal.

b) Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan.

c) Belum memadainya perhatian dari pemerintah, dan d) Belum memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu.

Jonassen berpendapat bahwa pembelajaran berbasis TIK dapat mendukung terjadinya proses belajar yang:

1) Active, yaitu memungkinkan siswa terlibat aktif dikarenakan proses belajar yang menarik dan bermakna.

2) Constructive, yaitu memungkinkan siswa menggabungkan konsep/ide baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna yang selama ini ada dalam pikirannya.

3) Collaborative, yaitu memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau masyarakat untuk saling bekerja sama, berbagi ide, saran dan pengalaman. 4) Intentional, yaitu memungkinkan siswa untuk aktif dan antusias berusaha

mencapai tujuan yang diinginkannya.

5) Conversational, yaitu memungkinkan siswa untuk melakukan proses sosial dan dialogis di mana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. 6) Contextualized, yaitu memungkinkan siswa untuk melakukan proses

belajar pada situasi yang bermakna (real-world), dan

7) Reflective, memungkinkan siswa untuk dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merengkannya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.20

20

Rahayu Kariadinata, Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia, http://educare.e-fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=83 diunduh 23 April 2011.

g. Video Pembelajaran

Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun berkelompok.

Daryanto memberikan definisi bahwa “media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.”21

Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat digunakan media persentasi dan CD multimedia interaktif, ia juga dapat dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran. Video pembelajaran yang bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.

1) Karakteristik Video

a) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

b) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan c) Pesan yang disampaikan cepat dan mudah.

d) Mengembangkan imajinasi peserta didik.

e) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik.

f) Sangat mempengaruhi emosi seseorang.

g) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu menunjukan rangsangannya sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa.

h) Semua peserta didik dapat belajar melalui video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai.

i) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.

j) Dengan video siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.22 2) Keuntungan Menggunakan Video

”Keuntungan menggunakan video antara lain: ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, video menambah suatu

21

Daryanto. Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), Cet. I, h. 88.

22

dimensi baru terhadap pembelajaran.”23

Selain keuntungan diatas video dapat mempermudah guru dalam hal penyampaian materi pelajaran. Video juga memberikan keuntungan kepada siswa dalam menerima materi secara mudah dan proses pembelajaran menjadi lebih bervariasai dan menyenangkan.

3) Kelemahan Media Video

a) Fine details artinya media tayangan tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

b) Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran sebenarnya.

c) Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan oleh video umumnya berbentuk dua dimensi.

d) Opposition artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.

e) Setting artinya kalau kita tampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diatara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi penonton uantuk menebak diman kejadian tersebut berlangsung, bisa saja ditfsirkan di pasar, di stasiun, atau tempat keramaian lain.

f) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada didalamnya.

g) Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.24

Dokumen terkait