• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Media Massa

Sebelum membahas tentang televisi secara lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dibahas tentang media massa. Seperti yang telah diketahui bahwa televisi adalah bagian dari media massa atau lebih tepatnya televisi merupakan salah satu media massa itu sendiri, sehingga perlu diketahui juga tentang media massa. Selanjutnya akan dilihat pengertian dan fungsi atau manfaat dari media massa serta pengaruh negatif dari media massa secara umum.

1. Media massa

Media massa telah menjadi bagian dari hidup kita. Tanpa media massa kita tidak akan tahu apa yang terjadi di negara lain atau yang lebih kecil lagi di kota yang lain. Menurut Dominick (Dominick, R. Joseph, The Dynamics Of Mass Communication, 1983) media massa dapat diartikan sebagai sarana-sarana atau alat-alat yang diperlukan untuk menyampikan pesan. Media massa dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis media, yaitu:

a. Sight media yang termasuk dalam media ini adalah koran dan majalah. b. Sound media yang termasuk didalamnya adalah radio dan rekaman suara. c. Sight dan sound media yang termasuk didalamnya adalah televisi dan film.

Media massa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita. Dengan adanya media kita dapat megetahui informasi tentang apa yang sedang

terjadi diluar lingkungan tempat kita tinggal. Namun media tidak hanya memberikan informasi tentang apa yang terjadi di masyarakat, media massa juga memiliki fungsi lain bagi masyarakat, misalnya saja menginformasikan tentang tren yang ada di masyarakat saat ini atau menginformasikan tentang film atau musik. Tentunya tidak hanya sebatas itu saja informasi yang dapat disampaikan melalui media massa. Ada banyak hal yang bisa di informasikan melalui media massa.

Denis McQuail (McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, 1987) membagi 2 fungsi media yaitu bagi masyarakat dan bagi individu. Menurutnya ada 5 (lima) fungsi media massa bagi masyarakat, kelima fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Informasi

- Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.

- Menunjukkan hubungan kekuasaan

- Memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan. b. Korelasi

- Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

- Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan - Melakukan sosialisasi

- Mengkoordinasikan beberapa kegiatan - Membentuk kesepakatan

c. Kesinambungan

- Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru. - Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

d. Hiburan

- menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi. - Meredakan ketegangan sosial.

e. Mobilisasi

- Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembanguan ekonomi, pekerjaan dan kadang kala juga dalam bidang agama.

Fungsi media massa yang dikemukakan oleh Denis McQuail (McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar 1987) menunjukkan bahwa media massa tidak hanya menyampaikan informasi saja, tapi juga dapat memberikan hiburan dan juga pelestarian suatu nilai-nilai budaya yang ada. Namun apa yang diungkapkan di atas masih cukup luas cakupanya yaitu pada masyarakat. Oleh karena itu Denis McQuail (McQuail, Denis Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, 1987) menyempitkan fungsi media massa menjadi hanya individu. Menurutnya ada 4 (empat) fungsi media massa bagi individu, keempat fungsi media massa tersebut adalah:

a. Informasi

- Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

- Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

- Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. - Belajar, pendidikan bagi diri sendiri.

- Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. b. Identitas pribadi

- Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi - Menemukan model perilaku

- Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) - Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

c. Integrasi dan interaksi sosial

- Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial. - Mengidentifikasian diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa

memiliki.

- Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. - Memperoleh teman selain dari manusia

- Membantu menjalakan peran sosial.

- Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi keluarga, teman dan masyarakat.

d. Hiburan

- Bersantai dan melepaskan diri dari masalah - Memperoleh kesenangan jiwa dan estetis - Mengisi waktu

- Menyalurkan emosi

- Membangkitkan gairah seks

Fungsi media massa bagi individu yang diungkapkan Denis McQuail (McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, 1987) di atas menunjukkan bahwa media massa juga berfungsi memberikan pembelajaran, pendidikan bagi diri sendiri dan juga memberikan individu model perilaku.

Seorang ahli komunikasi, Harold D. Laswell (Wahyudi, J.B, Drs. Media Komunikasi Massa Televisi, 1986) menyebutkan 3 (tiga) fungsi utama dari media massa, ketiga fungsi utama media massa tersebut adalah sebagai berikut:

a. The surveillance of the environment yaitu fungsi pengamatan lingkungan atau secara sederhana dapat diartikan sebagai pemberi informasi dan penyampai berita.

b. The correlation of the parts of society in responding to environment yaitu menekankan pada seleksi, evaluasi dan interpretasi dari media massa. Peran media massa dalam melakukan seleksi mengenai apa yang perlu disiarkan dan apa yang tidak perlu disiarkan. Seleksi ini biasanya dilakukan oleh editor atau redaktur atau biasa disebut gatekeepers.

c. The transmission of the social heritage from one generation to the next yaitu sebagai sarana untuk memindahkan nilai-nilai dan warisan budaya dari generasi ke generasi.

Fungsi media massa yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell (Wahyudi, J.B, Drs. Media Komunikasi Massa Televisi, 1986) ini kemudian mendapat tambahan dari ahli lain. Fungsi-fungsi media yang ditambahkan oleh

ahli lain tersebut yaitu fungsi hiburan dan advertensi atau iklan. Dengan demikian ada 5 (lima) fungsi utama media massa yaitu pemberi informasi, seleksi berita atau informasi, pendidikan, hiburan dan advertensi atau iklan.

Sejauh ini fungsi media massa yang telah disebutkan di atas hanya yang bersifat positif saja. Tentu saja keberadaan media massa tidak hanya memberikan pengaruh yang bersifat positif saja, media massa juga dapat memberikan pengaruh yang bersifat negatif kepada pengamatnya. Dominick (Dominick, R. Joseph, The Dynamics Of Mass Communication, 1983) menyebutkan pengaruh negatif dari berkembangnya media massa antara lain yaitu:

a. Semakin berkembangnya media massa sekarang ini mempengaruhi cepatnya informasi sampai pada pengamatnya. Informasi yang beredar dengan sangat cepat terkadang menimbulkan masalah yang baru, sebab informasi yang beredar dengan cepat terkadang mengalami distorsi dan kurang akurat.

b. Media massa menyampaikan pesan yang berasal dari suatu lingkungan yang jauh dari kita sehingga tidak mudah untuk dibuktikan kebenarannya. Selain itu apa yang dimuat dalam media massa telah melalui proses editing dan penyaringan oleh wartawan dan editor. Persepsi kita terhadap realitas tergantung pada informasi tahap kedua ini dan biasanya tidak kita pertanyakan.

c. Fakta bahwa individu atau masalah tertentu mendapat perhatian dari media massa berarti mereka telah memiliki sejumlah hal-hal yang menonjol. Jika kamu “berarti” maka kamu akan menjadi fokus media massa, karena itu

banyak individu melakukan hal-hal ekstrim untuk diberitakan di media massa.

d. Individu yang mengamati media terlalu sering mungkin kehilangan kemampuannya untuk mengkritik. Menerima setiap pandangan tanpa berkomentar akan membuat individu menjadi pasif dan mengikuti pemikiran individu lain.

e. Media massa memunculkan kelompok-kelompok sosial baru dalam masyarakat, dan kelompok ini menyebar dengan cepat. Sehingga individu-individu yang memiliki minat pada hal-hal yang bersifat antisosial akan mudah untuk membentuk kelompok bersama. Jadi perhatian media pada teroris dan kelompok ekstrim lain akan mendorong yang lain untuk melakukan hal yang sama.

f. Media massa sebagai suatu media yang menyebarkan nilai-nilai kepada pengamatnya. Dalam penyebaran nilai ini terkadang media menunjukkan kepada kita apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang diharapakan dari kita. Media menghadirkan model yang bisa kita amati atau oberservasi dan mungkin akan kita ikuti perilakunya. Kadang media mencoba untuk menanamkan nilai-nilai atau bentuk-bentuk perilaku tertentu kepada pengamatnya.

2. Televisi

Televisi seperti yang telah disebutkan terdahulu bukan lagi barang yang sulit diperoleh, hampir tiap keluarga memiliki paling tidak memiliki sebuah

televisi. Televisi yang telah berkembang pesat saat ini merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa audio visual dan telah berkembang pesat saat ini.

Wahyudi (Wahyudi, J.B, Drs. Media Komunikasi Massa Televisi, 1986) mengatakan bahwa televisi memiliki beberapa kelebihan dibanding media massa lain, kelebihan utama televisi adalah dalam penyampaian pesan-pesannya. Pesan-pesan yang disampaikan atau disiarkan oleh televisi melalui gambar dan suara secara bersamaan (sinkron) dan hidup. Pesan disampaikan dengan sangat cepat (aktual) terlebih dalam siaran langsung, dan pesan yang disampaikan dapat menjangkau ruang yang sangat luas. Televisi dapat berfungsi dengan sangat efektif karena dapat menjangkau ruang yang sangat luas dan dapat mencapai pemirsa yang sangat banyak dalam waktu yang relatif singkat.

Namun sekalipun cara penyampaian pesan yang cepat, bersamaan dan hudup, serta menjangkau ruang yang luas merupakan kelebihan dari televisi, penyampaian pesan itu sendiri juga menjadi kelemahan dari televisi. Penyampaian pesan pada televisi khususnya hanya didengar dan dilihat sekilas dan tidak bisa diulang-ulang, kecuali dengan bantuan alat khusus. Karena sifat penyampainnya yang demikian maka pesan yang disampaikan harus menarik, mudah dipahami, mudah dimengerti dan mudah dicerna oleh pemirsanya tanpa menimbulkan kebosanan.

Keberadaan televisi tentunya telah banyak membantu masyarakat dan individu secara khususnya, dengan menonton televisi ada banyak hal yang dapat diketahui yang berasal dari luar lingkungan tempat tinggal kita. Namun meskipun televisi memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita, tidak dapat kita

pungkiri keberadaan dan berkembangnya televisi juga memberikan dampak yang bersifat negatif. Menurut Wahyudi (Wahyudi, J.B, Drs. Media Komunikasi Massa Televisi, 1986) televisi dapat mempengaruhi penontonya melalui program-program acara yang ditawarkanya, juga melalui iklan-iklan yang ditayangkannya. Namun secara lebih lanjut tidak akan membahas tentang iklan-iklan yang ditayangkan tetapi lebih mentitikberatkan pada program acara yang ditayangkan sebuah stasiun televisi.

Ada banyak program acara yang ditayangkan di televisi, ada yang bersifat menghibur, mendidik dan ada juga yang bersifat menginformasikan suatu peristiwa. Dari sekian banyak program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi, dalam bahasan ini akan dikhususkan hanya pada satu jenis program acara. Program yang di maksud adalah program berita kriminalitas. Seperti yang kita tahu program-program seperti ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat beberapa tahun terakhir ini. Menurut majalah Femina no 42/XXXI tanggal 16-22 Oktober 2003 ada sekitar 18 program acara seperti ini yang di tayangkan setiap hari. Bahkan ada beberapa stasiun televisi yang menayangkan berita kriminal ini dua kali sehari, pada siang hari dan sore hari. Atau ada stasiun televisi yang memiliki lebih dari satu program seperti ini.

a. Berita kriminalitas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pembahasan hanya dikhususkan pada program acara berita kriminalitas yang ditayangkan oleh stasiun-stasiun televisi. Untuk lebih memperjelas bahasan ini maka akan dilihat tentang apa yang

di maksud dengan berita kriminalitas itu. Pertama harus dilihat pengertian dari kata berita dan kriminalitas. Pertama-tama akan dibahas tentang pengertian dari kriminalitas.

Kriminalitas menurut Peter Salim dan Yenny Salim (Salim, Drs. Peter., Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 1991) berarti hal-hal yang bersifat kriminalitas yaitu perbuatan yang melanggar atau bertentangan dengan hukum pidana. Menurut Sudarsono (Sudarsono. S.H., Drs. Kamus Hukum, 1992) kriminalitas adalah hal-hal yang bersifat kriminal: perbuatan yang melanggar hukum pidana: Kejahaatan.

Sedangkan pengertian berita menurut kamus komunikasi Onong U Effendy M.A (Effendy, M.A.,Drs. Onong Uchjana, Kamus Komunikasi, Bandung, 1989) berarti laporan mengenai hal atau peristiwa yang baru saja terjadi, menyangkut kepentingan umum disiarkan secara cepat melaui media massa: televisi, radio, koran dan majalah. Menurut Asrid (Susanto-Sunario, Prof. Dr. Astrid. S. Globalisasi dan Komunikasi, 1993) berita dapat diartikan sebagai pelaporan tentang suatu kejadian yang dianggap penting. Atau untuk lebih mudahnya dia mengatakan sebagai berita sebagai apa yang dilaporkan oleh media massa.

Jadi berita kriminalitas dapat diartikan sebagai pelaporan tentang peristiwa-peristiwa kriminalitas yang terjadi dimasyarakat. Menurut Onong U Effendy M.A(Effendy, M.A.,Drs. Onong Uchjana, Kamus Komunikasi, Bandung, 1989) berita kriminalitas (crime story) adalah berita yang disiarkan oleh media massa mengenai peristiwa yang menyangkut kejahatan.

Media massa yang sedang dibahas di sini adalah televisi maka berita kriminalitas yang di maksud adalah program acara televisi yang menayangkan secara khusus peristiwa-peristiwa kriminalitas di masyarakat. Telah kita diketahui bersama ada banyak program-program yang menayangkan kriminalitas secara khusus, misalnya telah disebutkan terdahulu seperti Fokus, Patroli dan Jejak Kasus (indosiar), Buser Siang dan Buser Petang (SCTV), Kriminal (TransTV), Sergap dan Derap Hukum (RCTI) dan juga TKP (TV7). Dalam majalah Femina no 42/XXXI tanggal 16-22 Oktober 2003 disebutkan bahwa ada kurang lebih 18 program berita kriminalitas yang ditayangkan diseluruh stasiun televisi. Jumlah yang cukup banyak ditambah lagi setiap hari kita dapat menyaksikan tayangan seperti ini di televisi bahkan bisa beberapa kali dalam satu hari.

Banyaknya program-program acara khusus kriminalitas itu sendiri disebabkan besarnya minat masyarakat terhadap tayangan seperti ini. Hal ini dapat dilihat dari rating program acara seperti ini yang dapat bersaing dengan tayangan sinetron dan gosip. Karena banyaknya program seperti ini maka akan dipersempit hanya pada satu program saja. Program yang akan diamati yaitu Patroli di Indosiar. Seperti yang ditulis dalam Femina no 42/XXXI tanggal 16-22 Oktober 2003, acara ini (Patroli) berhasil menyedot penonton lebih dari 2 juta penonton. Acara ini ditayangkan pada pukul 11.30 WIB, dengan durasi 30 menit.

Bentuk penayangannya hampir serupa antara program dari stasiun yang satu dengan yang lainnya, bisa berupa siaran ulang dari tempat terjadinya tindakkan kriminalitas, memperlihatkan wajah pelaku dengan jelas bahkan terkadang tampak dengan sangat memaksa menunjukkan wajah pelaku,

menunjukkan dengan jelas wajah-wajah pelaku yang babak belur karena pukulan, dan juga terkadang menunjukkan korban-korban tindak kejahatan yang sedang terluka ataupun sudah meninggal.

Dokumen terkait