• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

LANDASAN TEORI A.Hasil Belajar

5. Media Miniatur

a. Pengertian Media Miniatur

Media pembelajaran sangat berperan dalam proses pembelajaran. Disamping itu media juga merpakan bahan ajar yang diberikan kepada siswa untuk memahami inti dari pembelajaran. Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa.

Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal (Arsyad, 2011:3). Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, televisi, radio, kartun, foto adalah contoh-contohnya (Sadiman, 2012:6).

Pembelajaran adalah suatu proses antara guru dengan siswa baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran (Rusman, 2011:134).

24

Menurut Rossi dan Breidle yang dikutip oleh Wina Sanjaya mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dam bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya (Sanjaya, 2012: 58). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat di gunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Menurut Yusuf Hadi Miarso, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajar. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat di gunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Kaukaba, 2013:3).

Miniatur adalah suatu model dari hasil penyederhanaan suatu realitas tetapi tidak menunjukkan aktifitas atau tidak menunjukkan suatu proses. Miniatur ini mampu menjelaskan kepada para siswa detail dari suatu objek yang menjadi topik bahasan secara tiga dimensi (Munadi, 2008:109). Sedangkan menurut saipudin (2012:13) media miniatur adalah media pembelajaran yang berbentuk mini dan terlihat lebih nyata.

Miniatur termasuk salah satu jenis model yang di sederhanakan yang di tinjau dari cara pembuatannya. Sedangkan menurut Daryanto (2010:30) mengatakan bahwa media tiruan disebut juga dengan model. Jadi media miniatur adalah media yang digunakan dalam pembelajaran yang menyerupai benda

25

aslinya atau lebih kecil dari benda aslinya dengan skala tertentu dan berbentuk tiga dimensi.

KBBI edisi keempat (2008:916), mengartikan miniatur adalah suatu tiruan. Dalam hal ini, tiruan yang dimaksud adalah sebuah objek seperti bangunan, pohon dan objek lainnya yang dapat dilihat dari segala arah dan ukurannya diperkecil. Dengan kata lain, miniatur merupakan tiruan objek yang memiliki tiga dimenisi.

Dalam media konvensional miniatur lingkungan alam dan buatan terdapat berbagai miniatur dengan objek yang terdiri dari: miniatur bangunan yaitu berupa sekolahan, rumah, pohon, tempat wisata, pantai, mobil. Miniatur ini sebagian besar dibuat mengguanakan bahan kayu ataupun triplek yang kemudian diberi warna sesuai dengan konsep.

b. Kelebihan dan Kelemahan Media Miniatur

Kelebihan dan kelemahan media miniatut adalah sebagai berikut (Saipudin, 2012:13):

Kelebihan-kelebihan media miniatur:

1) Peserta didik dapat melihat secara langsung bentuk dan desain media miniatur yang telah disediakan oleh guru sesuai dengan topik pembahasan yaitu lingkungan alam dan buatan dengan mendesain media miniatur menjadi sebuah lingkungan alam dan buatan.

2) Akan menarik perhatian peserta didik untuk lebih memperhatikan media tersebut.

26

Sedangkan kelemahan menggunakan media miniatur adalah sebagai berikut:

1) Seorang guru tidak dapat memaparkan secara mendetail contoh desain topik pembahasan karena kurangnya contoh desain dan tidak sama dengan aslinya.

2) Untuk menggunakan media miniatur, proses membuat medianya memakan

waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal. c. Langkah-Langkah Menggunakan Media Miniatur

Langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru dalam

menggunakan media miniatur (Saipudin, 2012:13) yaitu:

1) Sebelum seorang guru menerapkan media pembelajaran, terlebih dahulu guru membuat dan mendesain sebuah media miniatur yang disesuaikan dengan topik pembahasan yaitu lingkungan alam dan buatan

2) Kemudian guru menjelaskan topik pembahasan dengan melihat desain media miniatur tersebut yang dilakukan dengan metode ceramah

3) Peserta didik mendengarkan penjelasan materi dengan menggunakan media

miniatur tersebut untuk memperjelas materi, serta peserta didik dapat langsung melihat bentuk dan contoh.

6.Hakikat IPS a.Pengertian IPS

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan pengalaman hidup manusia yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir yang merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga, walaupun hubungan

27

tersebeut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa yang sempurna (Rasimin, 2012 : 35).

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan Integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu sosial lainya (Edi saepudin dan Andi Rusbandi, 2002:7).

Ilmu pengetahuan sosial, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji dalam sosiologi. Aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi. Aspek budaya dengan segala perkembangan dan permasalahannya dipelajar dalam ilmu antropologi. Aspek sejarah yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di masyarakat dipelajari ilmu geografi.

Menurut Zuraik dan Djahiri (1984), hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya

benar-28

banar berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab.

Khusus IPS Sekolah Dasar (SD), materi pelajaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi sejarah dan materi pengetahuan sosial. Materi pengetahuan sosial meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi, dan politik atau pemerintahan sedangkan cakupan materi sejarah meliputi sejarah lokal dan sejarah nasional. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik sebagai warga negara dalam membuat keputusan yang rasional berdasarkan informasi untuk kepentingan publik/umum dari masyarakat demokratis dan budaya yang beragam di dunia yang saling tergantung serta mengembangkan pengetahuan siswa dan keterampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupannya serta meningkatkan rasa nasionalisme dari peristiwa masa lalu hingga masa sekarang agar para siswa memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air (Sapriya, 2009:43).

b. Pembelajaran IPS

Peristiwa belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dan pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Pembalajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang bernuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Pembelajaran perlu memberdayakan potensi siswa untuk menguasai kompetensi yang diharapkan (Sanjaya, 2010: 103). Pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan

29

kepada si belajar untuk berfikir agar memahami apa yang dipelajari (Sugandi, 2006: 9). Peristiwa pembelajaran merupakan proses interaksi mempengaruhi si belajar sehingga memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan

Pada satuan pendidikan dasar, IPS dirancang secara terpadu memuat Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. Pembelajaran disusun secara sistematis dan komprehensif, dengan harapan siswa dapat mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis kondisi sosial masyarakat yang dinamis sesuai dengan perkembangan zaman KTSP (Mulyasa, 2006:181). Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Di era globalisasi ini dan yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat sehingga siswa lebih siap untuk menghadapi tantangan global.

Menurut Gunawan (2011: 39) menyatakan bahwa: “IPS merupakan salah

satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial”. Ilmu pengetahuan sosial sebagai mata pelajaran tidak semata membekali ilmu saja lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai dan keterampilan dalam hidup bermasyarakat sehingga mereka mengetahui benar lingkungan, masyarakat dan bangsanya dengan berbagai karakteristiknya.

30

Dengan demikian, IPS sebagai suatu mata pelajaran di SD bertolak dari kondisi nyata di masyarakat dengan tujuan untuk memanusiakan manusia (siswa) melalui hubungan seluruh aspek manusia agar mereka tidak merasa asing dilingkungan masyarakatnya sendiri. Dalam pedoman penyusunan KTSP SD bahwa Mata Pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

c.Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS (Rasimin, 2012 : 34) sebagai berikut:

1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitarnya

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik di tingkat lokal, nasional, maupun ditingkat global.

Ruang lingkup IPS (Rasimin, 2012: 34) sebagai berikut: 1) Manusia, tempat dan lingkungan

31 3) Sistem sosial dan budaya

4) Perilaku ekonomi dan kesejahraan 7. Materi Lingkungan Alam dan Buatan

Lingkungan alam dan buatan merupakan materi kelas III MI/SD yang ada pada mata pelajaran IPS. Uraian materi lingkungan alam dan buatan adalah sebagai berikut.

Mengidentifikasi kenampakan alam dan buatan di lingkungan sekitar Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Di lingkungan sekitar terdapat berbagai kenampakan. Kita bisa mengelompokkan kenampakan tersebut menjadi dua jenis yaitu kenampakan/lingkungan alam dan buatan.

1. Lingkungan alam di sekitar rumah dan di sekolah

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alami. Lingkungan alam dapat mempengaruhi tingkah laku makhluk hidup. Alam indonesia sangatlah indah dan kaya. Lingkungan alam memberikn banyak manfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Berikut ini adalah contoh dari lingkungan alam:

a. Gunung

Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi. Gunung dapat dibedakan menjadi dua yaitu gunung api dan gunung tidak aktif. Salah satu gunung api terkenal yang ada di indonesia adalah Gunung Merapi. Namun, ada juga gunung api yang tidak aktif namun memiliki pemandangan yang indah yaitu Gunung Lawu.

32

Banyak manfaat gunung dalam kehidupan manusia. Salah satu manfaat gunung adalah sebagai tempat rekreasi. Gunung memiliki pemandangan yang indah. Rekreasi ke gunung di sebut pendakian. Selain menjadi tempat rekreasi, letuasan gunung dapat bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Hal tersebut banyak terdapat perkebunan di daerah kaki gunung.

Letusan gunung juga menghasilkan pasir dan batu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Disekitar gunung juga ditemukan banyak sumber air panas. Sumber air panas berguna sebagai objek wisata. Air panas tersebut juga dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

b. Pantai

Pantai adalah daerah yang berbatasan langsung dengan laut. Pantai dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. Pantai memiliki pemandangan yang indah. Contohnya seperti Pantai Kuta di Bali, Pantai Parangtritis di Yogyakarta.

Pemandangan pantai yang indah dapat menarik minat wisatawan. Banyaknya wisatawan yang datang dapat menambah pendapatan negara serta masyarakat di sekitar. Negara mendapat pendapatan dari devisa wisatawan luar negeri. Sedangkan masyarakat disekitar pantai terbantu perekonomiannya karena tersedia lapangan pekerjaan. Penduduk sekitar pantai dapat bekerja sebagai pedagang, membuka penginapan.

33 c. Laut

Laut memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Di laut terdapat banyak ikan. Para nelayan mencari ikan di laut. Laut juga menjadi tempat hidup tanaman yang berguna bagi manusia yaitu tanaman rumput laut, yang berguna sebagai bahan makanan dan kosmetik.

Laut juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga. Laut yang memiliki banyak terumbu karang juga dapat dijadikan objek wisata. Kita dapat menyelam untuk melihat keindahan terumbu karang dan ikan hias. Contoh laut di indonesia yang memiliki keindahan terumbu karang adalah Laut Bunaken di Provinsi Sulawesi selatan.

d. Sungai

Di pulau jawa banyak memiliki sungai, seperti Sungai Ciliwung, Sungai Bengawan Solo. Di sungai juga terdapat banyak ikan. Air sungai juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci, mandi dan memasak. Sungai harus dijaga kebersihannya agar dapat digunakan manusia. Salah satu tindakan untuk menjaga kebersihan sungai adalah dengan tidak membuang sampah di sungai.

2. Lingkungan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah

Lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja dibuat oleh manusia. Lingkungan buatan dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia. Lingkungan buatan dibuat sebagai bentuk adaptasi manusia terhadap alam. Dalam era modern seperti ini, banyak lingkungan buatan yang dibuat

34

oleh manusia. Pembuatan lingkungan buatan saat ini sangat terbantu dengan adanya perkembangan teknologi.

Lingkungan buatan memiliki banyak manfaat bagi manusia. Contoh lingkungan buatan, antara lain lahan pertanian, perumahan, waduk, pasar, pelabuhan, terminal, stasiun, bandara. Tiap-tiap lingkungan buatan memiliki manfaat yang berbeda-beda.

a. Lahan Pertanian

Lahan pertanian sengaja dibuat manusia untuk bercocok tanam. Tanaman pertanian digunakan untuk berbagai kpeerluan, terutama sebagai bahan makanan. Ada pula jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan obat dan hiasan. Tanaman obat diantaranya adalah jahe dan kunyit. Tanaman hias yang biasa dibudidayakan adalah anggrek dan melati.

Negara Indonesia memiliki banyak lahan pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia banyak bekerja sebagai petani, sehingga Indonesia disebut juuga sebagai Negara Agraris. Lahan pertanian dapat berupa sawah, ladang, dan kebun.

b. Permukiman

Permukiman adalah daerah tempat tinggal penduduk. Permukiman merupakan kumpulan rumah-rumah warga yang terdapat dalam satu wilayah. Manusia sengaja membuat rumah untuk tempat tinggal. Manusia menata pemukiman agar nyaman, rapi dan teratur.

35

c. Waduk

Waduk disebut juga danau buatan. Waduk sengaja dibuat manusia untuk berbagai keperluan. Waduk dapat dimanfaatkan manusia sebagai sarana pembangkit listrik enaga air dan irigasi. Waduk dapat digunakan untuk usaha perikanan. Di beberapa daerah waduk digunakan untuk tempat penampungan air sungai. Penampungan dilakukan agar tidak terjadi banjir saat air sungai meluap. Contoh waduk di indonesia antara lain” Waduk Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah, Waduk Riam Kanan di Kalimantan Selatan.

d. Pasar

Pasar dibuat manusia untuk memudahkan kegiatan jual beli. Di pasar tersedia berbagai macam barang kebutuhan. Kita dapat membeli beras, sabun, pakaian, dan sebagainya di pasar.

Pasar berdasarkan perkembangannya dikelompokkan menjadi dua yaitu pasar tradisional dan modern. Perbedaan pada kedua pasar tersebut terletak pada proses tawar menawar. Dalam pasar tradisional masih terdapat tawar menawar harga, sebaliknya harga di pasar modern sudah pasti tidk ada tawar menawar harga.

e. Pelabuhan, terminal, stasiun, dan bandara

Pelabuhan, terminal, stasiun, dan bandara merupakan sarana penunjang transportasi. Keempat tempat tersebut menjadi tempat mengangkut dan menurunkan penumpang serta tempat bongkar muat barang.

36

2) Terminal adalah tempat pemberhentian terakhir bus. 3) Stasiun adalah tempat pemberhentian kereta api

4) Bandar Udara adalah tempat pemberhentian pesawat terbang. f. Rumah Sakit

Rumah sakit di bangun untuk merawat orang sakit. Di desa dan dikota di dirikan tempat kesehatan masyarakat atau puskesmas. Warga yang sakit bisa berobat kerumah sakit jika di puskesmas tidak memiliki alat yang dibutuhkan, orang tersebut akan dirujuk ke rumah sakit. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap dari pada puskesmas.

g. Jalan raya dan Jembatan

Jalan dan jempatan termasuk sarana transportasi. Jalan dan jembatan berfungsi untuk menghubungkan satu tempat dengan tempat lain. Jembatan adalah penghubung antar daerah yang dipisahkan oleh sungai atau dataran yang cekung.

h. Kolam

Kolam adalah tempat penampungan air. Kolam dibuat dengan berbagai tujuan, seperti untuk keindahan dan olahraga. Kita juga mengenal kolam untuk budidaya ikan (lampiran hal 114).

B.Penelitina Yang Relevan

penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah 1. Samsul Arifin (2008)

Samsul Arifin melekukan penelitian dengan judul :Penerapan media tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SDN Klangrong I. Hasil

37

penelitian menunjukkan bahwa pelajaran dengan menerapkan media tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Klangrong 1. Hal ini terbukti dari data yang memaparkan hasil belajar pada siswa meningkat dari pra siklus ke siklus 1 dan siklus II dengan hasil dari pra siklus ke siklus I yaitu 60,65% menjadi 68,48% dan dari siklus I ke siklus II yaitu dari 68,48% menjadi 81,3%. Semua telah mencapai kriteia ketuntasan minimal. 2. Nishfatul Qomariyah (2018)

Nishfatul Qomariyah menerapkan penelitian dengan judul Penerapan media miniatur guna meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih

kelas VIII A MTs AL Ma’ruf 02 Singosari Malang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelajaran dengan menerapkan media miniatur dapat membuat siswa memahami materu fiqih sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dibuktikan dari hasil pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I dan Siklus II dengan presentase 88,23% yang sebelumnya presentase awal adalah 73,52%.

38 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Dokumen terkait