• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN PADA SISWA KELAS III SEMESTER I SD NEGERI I URUTSEWU TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN PADA SISWA KELAS III SEMESTER I SD NEGERI I URUTSEWU TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pend"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR LINGKUNGAN ALAM

DAN BUATAN PADA SISWA KELAS III SEMESTER I

SD NEGERI I URUTSEWU TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ERIN KURNIANINGRUM

115-14-102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR LINGKUNGAN ALAM

DAN BUATAN PADA SISWA KELAS III SEMESTER I

SD NEGERI I URUTSEWU TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ERIN KURNIANINGRUM

115-14-102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(3)
(4)

iv

Saudara : Erin Kurnianingrum

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami kirimkan naskah

skripsi saudara:

Nama : Erin Kurnianingrum

NIM : 115-14-102

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM

DAN BUATAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR

LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN PADA SISWA KELAS III

SEMESTER I SD NEGERI I URUTSEWU TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian. Wasalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 30 Agustus 2018

Pembimbing

Dr. Rasimin, M.Pd.

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Erin Kurnianingrum

NIM : 115-14-102

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyataan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini

diperbolehkan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.

Salatiga, 30 Agustus 2018

Yang menyatakan

(6)

vi

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga

Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN

BUATAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR LINGKUNGAN

ALAM DAN BUATAN PADA SISWA KELAS III SEMESTER I SD NEGERI I

URUTSEWU TAHUN PELAJARAN 2018/2019

DISUSUN OLEH ERIN KURNIANINGRUM

NIM: 115-14-102

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, Pada tanggal 2 Oktober 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji:

Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.

Sekertaris Penguji : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

penguji I : Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

Penguji II : Dr. Wahyudhiana, M.Pd.

Salatiga, 2 Oktober 2018

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi,M.Pd

(7)

vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO:

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua” (Aristoteles)

“Allah akan meninggalkan orang yang berilmu beberapa derajat dibanding orang yang

tidak berilmu” (QS Al-Mujidilah:11)

PERSEMBAHAN:

1. Ayahku dan Ibuku tersayang, Sukirman dan Mulasih sebagai wujud baktiku padanya,

yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi

dalam kehidupanku;

2. Kakek dan Nenekku yang selalu mendo’akanku, memberi nasihat serta kasih sayang;

3. Adikku tersayang, Eriksa Tegar Kurnia Ramadhan;

4. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendo’akanku;

5. Kepada Teman-teman Tim PPL (Aniq, Dewi, Endang, Gustian, Nurul, Rica, Sa’adah,

Surya, Ulya, Zulfa);

6. Kepada sahabat kos Tabah dan Dilla Nurrida;

7. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama;

8. Para dosen, dosen pembimbing akademik ibu Peni Susapti, serta dosen pembimbing

Skripsi bapak Dr. Rasimin, M.Pd. yang telah sabar dalam membimbing dan memberi

(8)

viii

KATA PENGANTAR

ِِميِحَّرلا

ِِنمْحَّرلا

ِِالل

ِِمْسِب

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, senantiasa penulis panjatkan kepada

Allah Swt yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS

Materi Lingkungan Alam dan Buatan Melalui Penggunaan Media Miniatur Lingkungan

Alam dan Buatan pada Siswa Kelas III Semester I SD Negeri 1 Urutsewu Tahun

Pelajaran 2018/2019 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad

Saw, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, sehingga

dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd;

2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd;

3. Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga dan dosen

pembimbing akademik;

4. Dr.Rasimin, M.Pd. selaku pembimbing Skripsi yang telah membimbing,

mengarahkan, memotivasi, dan meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu

(9)

ix

6. Bapak Harsono, S.Pd. selaku kepala MI Klero yang telah memberikan izin

melakukan penelitian di SD N 1 Urutsewu;

7. Bapak Endah Wulandari S.Pd Kom. selaku guru kelas III SD Negeri 1 Urutsewu

yang telah berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat

terlaksana dengan lancar;

8. Siswa kelas III SD Negeri 1 Urutsewu yang telah mendukung dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian; dan

9. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, semoga

segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah Swt. Serta

tercatat sebagai amal baik. Amin

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta pembaca pada

umumnya. Amin.

Salatiga, 30 Agustus 2018

(10)

x ABSTRAK

Kurnianingrum, Erin. 2018. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Lingkungan Alam dan Buatan Melalui Penggunaan Media Miniatur Lingkungan Alam dan Buatan Pada Siswa Kelas III Semester I SD Negeri I Urutsewu Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Rasimin, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Media Pembelajaran Miniatur.

Strategi belajar sangat memengaruhi siswa dalam memahami materi pelajaran,

sehingga guru harus memilih media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga

dapat menarik minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Rumusan masalah dari

penelitian ini adalah apakah penggunaan media miniatur dapat meningkatkan hasil

belajar ilmu pengetahuan sosial materi lingkungan alam dan buatan pada siswa kelas III

semester I SD Negeri 1 Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali? Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi kenampakan alam

dan buatan di SD Negeri I Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Penelitian

ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang

masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 1

Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali yang berjumlah 24 siswa meliputi 12

laki-laki dan 12 perempuan. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi dan soal

tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85%

siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media miniatur dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke

Siklus II 25%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa siswa

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Sampul...i

Halaman Judul ... ii

Lembar Berlogo IAIN ... iii

Persetujuan Pembimbing ... iv

Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Dipublikasi ... v

Pengesahan Kelulusan ... vi

Motto dan Persembahan ... vii

Kata Pengantar ... viii

Abstrak... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar dan Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

E. Hipitesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 8

F. Metode Penelitian ... 9

(12)

xii

2. Subjek Penelitian ... 10

3. Langkah-Langkah Penelitian ... 11

4. Teknik Pengumpulan Data ... 13

5. Instrumen Penelitian ... 14

6. Analisis Data ... 14

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI ... 17

A. Hasil Belajar ... 17

1. Pengertian Belajar... 17

2. Ciri-ciri Belajar... 17

3. Prinsip Belajar...18

4. Pengertian Hasil Belajar... 21

5. Media Miniatur... 23

6. Hakikat IPS... 26

7. Materi Lingkungan Alam dan Buatan... 31

B. Penelitian yang Relevan... 36

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 38

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 38

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Paparan Per Siklus ... 51

1. Deskripsi Data Pra Siklus ... 51

(13)

xiii

3. Deskripsi Data Siklus II ... 54

B. Pembahasan ... 56

BAB V PENUTUP ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA... 62

(14)

xiv

DAFTAR TABEL Dan DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.1 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 41

Tabel 3.2 Hasil Evaluasi Siklus I ... 43

Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 47

Tabel 3.4 Hasil Evaluasi Siklus I ... 49

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus ... 51

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Siklus I ... 53

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Siklus II ... 54

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ... 56

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Per Siklus ... 57

Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK ... 10

(15)

xv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambaran umum sekolah ... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 66

Lampiran 3 Lembar pengamatan guru siklus I ... 78

Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ... 80

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 84

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 100

Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II ... 103

Lampiran 9 Dokumen Pelaksanaan Penelitian ... 106

Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian ... 115

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi... 115

Lampiran 12 Daftar Nilai SKK ... 117

(16)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam suatu lembaga pendidikan keberhasilan proses belajar mengajar dapat

dilihat dari proses dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dapat diukur dari

nilai siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kepribadian manusia, yang

memungkinkan tumbuh dan berkembangnya semua potensi dan sumber daya yang

dimiliki oleh seseorang. Peranan pendidikan sangat penting untuk menghasilkan

sumberdaya manusia yang berkualitas (Mulyasa, 2004:6). Tanpa pendidikan, manusia

akan terbelakang dan sulit untuk berkembang. Melalui penyelenggaraan pendidikan

diharapkan dapat mencetak manusia yang berkualitas yang akan mendukung

tercapainya sasaran pembangunan nasional. Pendidikan merupakan suatu usaha dari

setiap orang untuk meningkatkan kecerdasan, kecakapan dan keterampilan. Untuk

memperoleh hal tersebut faktor penentunya adalah guru atau tenaga pendidik.

Upaya pembaharuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

dilakukan secara inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan oleh

pemerintah bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu

pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pemerintah dalam hal ini

Memteri Pendidikan Nasional sebagaimana yang tersusun dalam undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, secara eksplisit menyatakan:

“keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah:

(17)

2

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan belajar

mengajar (UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003).”

Jenjang pendidikan dasar merupakan peranan yang sangat penting dalam

mengembangkan aspek fisik, intelektual, religius, moral, sosial, pengetahuan, dan

pengalaman peserta didik. Melalui pendidikan dasar, diharapkan dapat menghasilkan

manusia yang berkualitas. Di masa yang akan datang, para siswa akan menghadapi

tantangan yang cukup berat karena kehidupan masyarakat global yang selalu

mengalami perubahan. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi

sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis (Suharjo,

2006: 1).

Menurut Sapriya (2009:43) khusus IPS Sekolah Dasar (SD), materi pelajaran

dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi sejarah dan materi pengetahuan sosial. Materi

pengetahuan sosial meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi, dan politik atau

pemerintahan sedangkan cakupan materi sejarah meliputi sejarah lokal dan sejarah

nasional. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik sebagai warga negara dalam

membuat keputusan yang rasional berdasarkan informasi untuk kepentingan

publik/umum dari masyarakat demokratis dan budaya yang beragam di dunia yang

saling tergantung serta mengembangkan pengetahuan siswa dan keterampilan dasar

yang akan digunakan dalam kehidupannya serta meningkatkan rasa nasionalisme dari

(18)

3

dan cinta tanah air. Menurut Sumaatmaja (2008) tujuan IPS adalah membina peserta

didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan

kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya, masyarakat, nusa, bangsa, dan agama.

Menurut Khoir (2012) IPS adalah salah satu mata pelajaran di tingkat sekolah

dasar pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial

dan disiplin ilmu lain yang releven sebagai tujuan pendidikan. Mata pelajaran IPS

berperan untuk mengfungsionalkan dan merealisasikan ilmu-ilmu yang bersifat teoritik

kedalam dunia kehidupan nyata dimasyarakat, dengan kata lain bahwa IPS secara

general, mencakup upaya untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap siswa secara utuh.

Pada satuan pendidikan dasar, IPS dirancang secara terpadu memuat Geografi,

Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. Pembelajaran disusun secara sistematis dan

komprehensif, dengan harapan siswa dapat mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan analisis kondisi sosial masyarakat yang dinamis sesuai

dengan perkembangan zaman KTSP (Mulyasa, 2006:181). Melalui mata pelajaran IPS,

siswa diarahkan untuk menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Di era globalisasi ini dan yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat

karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh

karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat sehingga

siswa lebih siap untuk menghadapi tantangan global.

Namun pada kenyataannya masih banyak siswa merasa kesulitan dalam

(19)

4

pelajaran masih banyak yang menggunakan model klasik seperti ceramah, tidak

menggunakan media dan hanya membacakan isi buku sehingga pembelajaran akan

sangat membosankan dan tidak akan meninggalkan pengalaman yang bermakna pada

ingatan siswa.

Guru sebagai pendidik harus mampu mengupayakan agar proses belajar

mengajarnya mengalami kemajuan dan perubahan. Peran guru adalah sebagai

pengelola kelas, fasilitator, demonstrator, mediator, dan evaluator. Sebagai pengelola

kelas guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang dapat membangkitkan

motivasi siswa agar aktivitas dalam proses pembelajaran berlangsung dengan baik

(Usman, 2006:9). Oleh karena itu prnggunaan media dalam pembelajaran sebagai alat

bantu mengajar yang turut mempengaruhi kondisi dan lingkungan belajar yang

dirancang dan dibuat oleh guru akan menimbulkan keinginan dalam belajar ,

memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan guru.

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS, diharapkan siswa memiliki kemampuan

berfikir kritis, kreatif, dan inovatif yang sangat baik bagi pengembangan diri,

intelektual, dan sosialnya. Dalam mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan

pembaharuan dalam pembelajaran IPS. IPS merupakan bagian dari ilmu sosial,

keberadaan IPS dalam struktur program pembelajaran di SD sangat penting untuk

diajarkan karena IPS memberikan pengetahuan, pembentukan nilai dan sikap serta

keterampilan kepada siswa secara langsung berinteraksi dengan lingkungan yang ada

di sekitarnya.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada hari Rabu, 1 Agustus

(20)

5

dalam pelajaran IPS guru masih menggunakan media berupa gambar untuk

diperlihatkan kepada siswa bahkan terkadang tidak menggunakan media dalam proses

pembelajaran, hal ini dianggap belum optimal dikarenakan kemampuan dan daya serap

anak itu berbeda-beda, ada siswa yang sudah paham hanya dengan melihat gambar,

dan ada siswa yang paham ketika mengerjakan sesuatu secara mandiri. Sehingga hal

ini berdampak pada aktivitas belajar siswa dimana pembelajaran berpusat pada guru,

yang seharusnya adalah berpusat pada siswa. Selain itu dari hasil observasi awal yang

peneliti lakukan di SD Negeri 1 Urutaewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

pada pelajaran IPS khususnya pada materi lingkungan alam dan buatan, peneliti

melihat bahwa penggunaan media gambar pada materi lingkungan alam dan buatan

tersebut membuat siswa masih mengalami kesulitan dan mudah lupa dalam memahami

dan menyebutkan macam-macam lingkungan alam dan buatan. Maka hal itu akan

berdampak pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan kondisi di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Peningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Lingkungan Alam dan Buatan Melalui Penggunaan Media Miniatur Lingkungan Alam dan Buatan pada Siswa Kelas III

Semester I SD Negeri I Urutsewu Tahun Pelajaran 2018/2019.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media miniatur lingkungan alam dan

(21)

6

alam dan buatan pada siswa kelas III semester I SD Negeri 1 Urutsewu Kecamatan

Ampel Kabupaten Boyolali?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar IPS materi kenampakan alam dan buatan di SD Negeri I

Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

D.Manfaat Penelitian

1.Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan

sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang

terjadi dalam proses pembelajaran terutama dalam kreativitas dan hasil belajar

siswa pada pembelajaran IPS materi lingkungan alam dan buatan. Selain itu,

penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi dalam merancang pembelajaran

dengan media miniatur lingkungan alam dan buatan. Peneliti juga berharap

penelitian ini dapat meningkatkan kreativitas pendidik dalam menggunakan media

pembelajaran yang bervariasi bagi peserta didiknya sehingga dapat mendukung

pembelajaran di kelas.

2.Manfaat Praktis

(22)

7 a. Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru yaitu diharapkan dapat mengembangkan

kualitas pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat menjalankan tugas sebagai

pendidik dengan baik yaitu dapat merancang pembelajaran dengan matang, dapat

mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa pada

pembelajaran juga dapat menciptakan kreativitas dan inovasi pada pembelajaran

salah satunya menggunakan media miniatur lingkungan alam dan buatan.

b. Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu dapat meningkatkan kreativitas

dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dikemas secara menarik

dengan menggunakan media miniatur lingkungan alam dan buatan. Penggunaan

media yang tepat diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang

bermakna dan tidak membuat siswa jenuh. Selain itu kesulitan-kesulitan yang

dialami oleh siswa dalam memahami materi khususnya materi-materi yang

terdapat pada mata pelajaran IPS yaitu materi lingkungan alam dan buatan.

c. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan pengalaman

dalam mengelola pembelajaran sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah, dapat

meningkatkan kemampuan mengajar dan memberikan pengetahuan tentang

bagaimana mengatasi masalah atau kesulitan yang dialami oleh siswa terhadap

masalah pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan

informasi dan pengalaman dalam menyusun rencana pembelajaran dengan media

(23)

8 d. Bagi Pembaca

Manfaat penelitian ini bagi pembaca yaitu penenitian ini dapat menjadi

referensi untuk penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan untuk

materi-materi yang lain.

E.Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk

memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui penelitian tindakan

kelas (Mulyasa, 2011: 105).

Hipotesis penelitian ini adalah: penggunaan media miniatur lingkungan

alam dam buatan dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi lingkungan alam dan

buatan kelas III semester I di SD Negeri I Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari

tindakan yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Penerapan media miniatur

lingkungan alam dan buatan ini dikatakan efektif apabila indikator yang

diharapkan tercapai. Indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:

a.Secara Individual

(24)

9 b. Secara Klasikal

Siklus akan berhenti apabila ≥85% dari total siswa dalam satu kelas mencapai nilai ≥ 70.

F.Metode Penelitian

1.Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas merupkan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap

kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan (Arikunto, 2006: 18).

Alasan peneliti menggunakan PTK adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan

cara menerapkan media miniatur sehingga hasil belajar peserta didik dapat

meningkat terutama pada pelajaran IPS materi lingkungan alam dan buatan.

Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis kolaboratif, dimana peneliti

bertindak sebagai pengamat.

Arikunto, dkk (2014:16) mengemukakan empat tahapan dalam pelaksanaan

PTK, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.

(25)

10

Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 1 Urutsewu Kecamatan

Ampel Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran IPS materi lingkungan alam dan

buatan. Jumlah siswa kelas III ada 24 meliputi 12 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan dengan kolaboratornya guru kelas III yaitu ibu Endah Wulandari S.Pd

kom. Peneliti dapat berkolaborasi dengan guru (Endah Wulandari S.Pd kom)

sehingga media pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pelajaran IPS. Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

(26)

11 3. Langkah-Langkah Penelitian

a. Perencanaan

Tahap perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian yang ideal

sebenarnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan

dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah

penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk

mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang

dilakukan (Arikunto, dkk, 2014:17).

Tahapan dari perencanaan ini terdiri dari:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan media

pembelajaran miniatur lingkungan alam dan buatan

2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran

berlangsung

4) Menyiapkan materi pembelajaran yaitu materi lingkungan alam dan buatan

5) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi saat proses

pembelajaran berlangsung

6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan media

lingkungan alam dan buatan

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau penerapan isi

(27)

12

tahap ini adalah bahwa pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha mantaati apa

yang yang sudah di rumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar,

tidak dibuat-buat (Arikunto, dkk:18). Implementasi tindakan pada prinsipnya

merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya.

media apa yang di gunakan, materi apa yang akan diajarkan atau di bahas dan

sebagainya (kusumah, 2010:39). Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan

diterapkan dengan menggunakan media miniatur untuk memudahkan guru dalam

menyampaikan informasi kepada siswa.

c. Pengamatan

Tahap pengamatan sebenarnya berjalan bersama dengan tahap

pelaksanaan tindakan. Pengamat malakukan pengamatan dan mencatat semua hal

yang di perlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini di lakukan dengan menggunakan lembar observasi atau

evaluasi yang telah di susun. Data yang di perlukan dapat berupa data kuantitatif

(hasil tes, ulangan harian, presentasi, dll) dan data kualitatif yang

menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran

(Daryanto, 2011:27).

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa inggris reflection,

yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru

pelaksanaan sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan

(28)

13

2014:19-20). Tahap refleksi ini dilakukan analisis data mengenai proses,

masalah, hambatan yang di jumpai, dan dilanjutkan dengan refleksi terdapat

dampak pelaksanaan tindakan yang di laksanakan (Aqib, 2008:32). Apabila

indikator belum tercapai, maka PTK akan dilanjutkan siklus berikutnya pada

waktu dan materi yang berbeda melalui tahap sama dengan siklus sebelumnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data

digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah di rumuskan dan untuk

menguji hipotesis. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:

a. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang berhubungan

dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media

miniatur.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan data.

Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat

pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang SD Negeri I Urutsewu

Kec Ampel Kab Boyolali.

c. Tes

Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan

atau latihan yang digunakan untuk membuat penaksiran atau perkiraan terhadap

tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada

(29)

14

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas III SD Negeri

1 Urutsewu pada mata pelajaran IPS materi lingkungan alam dan buatan

menggunakan media miniatur.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk

mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan

keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan media

pembelajaran miniatur

b. Lembar tes evaluasi mata pelajaran IPS materi lingkungan alam dan buatan

c. Lembar observasi guru pada saat menerapkan media miniatur dalam

pembelajaran

6. Analisis data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui

seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar

siswa (Suyadi, 2010: 85). Analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya dengan

cara memberikan soal tes formatif pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran.

Data yang terkumpul dianalisis persiklus untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar yang dicapai siswa. Hal ini untuk membuktikan hipotesis tindakan maka

hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan

(30)

15

dihentikan. Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal adalah sebagai

berikut:

P =

X 100% (Daryanto, 2011: 192).

G.Sistematika Penulisan

Isi dan sistematika penulisan skripsi PTK dibagi menjadi tiga bagian yaitu,

bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul,

halaman judul, lembar logo IAIN, persetujuan bimbingan, pernyataan keaslian tulisan,

pengesahan kelulusan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar

tabel, daftar gambar , dan daftar lampiran.

Bagian inti skripsi PTK ini memuat V bab yatitu pendahuluan, landasan teori,

pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup.

BAB I pendahuluan, bab ini memuat tentang: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator

keberhasilan, metode penelitiann (rancangan penelitian, subjek penelitian,

langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpumpulan

data, dan analisis data), dan sistematika penulisan.

BAB II landasan teori, bab ini memuat tentang: kajian teori hasil belajar, media

pembelajaran miniatur, dan penelitian yang relevan.

BAB III pelaksanaan penelitian, bab ini memuat tentang: deskripsi pelaksanaan

(31)

16

BAB IV hasil penelitian dan pembahasan, bab ini memuat tentang: deskripsi

hasil penelitian per siklus, dan pembahasan hasil penelitian

BAB V penutup, bab ini memuat tentang: kesimpulan, dan saran.

(32)

17

perubahan. Belajar tidak pernah memandang siapa pengajarnya, dimana tempatnya,

dan apa yang diajarkan. Tetapi pada hal ini lebih menekankan pada hasil dari

pembelajaran tersebut. Sering kali kita mendengar kata belajar bahkan tidak jarang

pula menyebutnya, tetapi kita perlu mengetahui secara detail makna apa yang

sebenarnya terkandung dalam belajar. belajar adalah suatu proses yang kompleks

yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi

hingga ke liang lahat (Fathurrohman, 2012:8).

2. Ciri-ciri Belajar

ciri belajar menurut Purwanto (1990: 85) adalah sebagai berikut:

a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, yang tidak hanya mengarah pada

tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah

laku yang lebih buruk.

b. Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman,

dalam arti perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan

tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan yang terjadi pada diri

seorang bayi.

c. Untuk disebut belajar, perubahan itu harus relatif mantap, merupakan akhir

(33)

18

hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang berlangsung berhari-hari,

berbulan-bulan, atupun bertahun-tahun. Artinya kita harus mengesampingkan

perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi,

ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang pada umumnya hanya

berlangsung sementara.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar berkaitan dengan

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam

pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan,

kebiasaan, ataupun sikap (Priansa, 2017:55-56).

3. Prinsip-prinsip Belajar

Beberapa prinsip yangyang dapat kita pakai sebagia dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun

bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip tersebut

adalah:

a. Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan

belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa

adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berlier, 1984:335).

Disamping itu motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.

Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas

(34)

19 b. Keaktifan

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan,

keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah

kita amati sampai kegiatan psikis yang suusah kita amati. Kegiatan fisik bisa

berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan

sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya membandingkan satu konsep

dengan konsep yang lain, menyimpulkan hasil percobaan.

c. Keterlibatan Langsung

Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan sebagai

keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan

mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan

perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam

pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada ssaat mengadakan latihan-latihan

dalam pembentukan keterampilan.

d. Pengulangan

Menurut teori Psikologi Daya, belajar adalah melatih daya-daya yang

ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat,

menghayal, merasakan , berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan

pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau

yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan

(35)

20 e. Tantangan

Penggunaan metode eksperimen, inkuiri, diskoveri juga memberikan

tantangan bagi siswa untuk belajar secara lebih giat dan sungguh-sungguh.

Penguatan positif maupun negatif juga akan menantang siswa dan

menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukum

yang tidak menyenangkan.

f. Balikan dan Penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan valikan dan penguatan terutama

ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning yang diperkuat adalah

responnya. Kunci dari teori ini adalah siswa akan belajar lebih bersemangat

apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.

g. Perbedaan Individual

Perbedaan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang

sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Perbedaan itu

terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya.

Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya

pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kurang

memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan

pembelajaran dikelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan

kemampuan rata-rata.

Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan

(36)

21

strategi atau metode belajar-mengajar yang bervariasi sehingga

perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat dilayani, juga penggunaan media

instruksional akan membantu melayani perbedaan-perbedaan siswa dengan

cara belajar (Dimyati, 2002:42).

4.Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, atau psikomotor sebagai hasil dari kegiatan

belajar (Susanto, 2013:5). Hasil belajar atau achivement merupakan realisasi atau

pemekaran dari kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang

(Sukmadinata, 2005: 102). Senada dengan hal tersebut, Syah (2008: 105)

mengungkapkan bahwa hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang

berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik (Priansa,

2017:79).

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat

kaitannya dengan belajar dan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan

guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh guru sebagai perancang belajar

mengajar. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah

laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah

laku (Sudjana, 2010).

Evaluasi dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau

penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan

(37)

22

digunakan untuk mengetahui hasil dari suatu proses kegiatan atau pembelajaran

yang telah disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik (Sudjiono, 2007:1).

Pada hakikatnya, kegiatan penilaian yang dilakukan tidak semata-mata

untuk menilai hasil belajar siswa saja. Melainkan juga berbagai faktor lain, satu

lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah

ialah kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran disini adalah

kualitas interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa .Anggapan bahwa

kurang berhasilnya siswa mencapai hasil belajar yang diinginkan berarti selalu

siswa yang gagal dalam menempuh mata pelajaran tersebut dan hal ini dapat di

luruskan. Kurang berhasilnya sisawa mencapai hasil belajar yang telah ditargetkan

belum tentu kesalahan semata-mata ada pada pihak siswa,kemungkinan pada

pihak guru yang kurang tepat dalam menerapkan strategi dalam kegiatan belajar

mengajar, atau mungkin faktor lain menjadi pendukung atau penghambatnya

(Fathurrohman, 2012:3).

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada 2 yaitu faktor eksternal

dan faktor internal (Sukardi, 2011: 2).

1)Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu

dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.

a) Faktor biologis (jasmaniah): kondisi fisik yang sehat dan segar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar teritama otak, panca indera dan

anggota tubuh,

b)Faktor psikologis: segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental

(38)

23 2) Faktor eksternal

a) Faktor lingkungan keluarga: perhatian orang tua terhadap keberhasilan

belajar anaknya

b) Faktor lingkungan sekolah

c) Faktor lingkungan masyarakat

5. Media Miniatur

a. Pengertian Media Miniatur

Media pembelajaran sangat berperan dalam proses pembelajaran.

Disamping itu media juga merpakan bahan ajar yang diberikan kepada siswa

untuk memahami inti dari pembelajaran. Pemanfaatan media dalam

pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan

motivasi dan merangsang kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara

psikologis kepada siswa.

Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan

sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis, untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal (Arsyad,

2011:3). Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, televisi, radio, kartun, foto

adalah contoh-contohnya (Sadiman, 2012:6).

Pembelajaran adalah suatu proses antara guru dengan siswa baik interaksi

secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu

(39)

24

Menurut Rossi dan Breidle yang dikutip oleh Wina Sanjaya

mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dam bahan yang

dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran,

majalah, dan sebagainya (Sanjaya, 2012: 58). Media pembelajaran adalah sebuah

alat yang berfungsi dan dapat di gunakan untuk menyampaikan pesan

pembelajaran.

Menurut Yusuf Hadi Miarso, media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajar. Dari

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana

atau alat bantu pendidikan yang dapat di gunakan sebagai perantara dalam proses

pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai

tujuan pengajaran (Kaukaba, 2013:3).

Miniatur adalah suatu model dari hasil penyederhanaan suatu realitas

tetapi tidak menunjukkan aktifitas atau tidak menunjukkan suatu proses.

Miniatur ini mampu menjelaskan kepada para siswa detail dari suatu objek yang

menjadi topik bahasan secara tiga dimensi (Munadi, 2008:109). Sedangkan

menurut saipudin (2012:13) media miniatur adalah media pembelajaran yang

berbentuk mini dan terlihat lebih nyata.

Miniatur termasuk salah satu jenis model yang di sederhanakan yang di

tinjau dari cara pembuatannya. Sedangkan menurut Daryanto (2010:30)

mengatakan bahwa media tiruan disebut juga dengan model. Jadi media miniatur

(40)

25

aslinya atau lebih kecil dari benda aslinya dengan skala tertentu dan berbentuk

tiga dimensi.

KBBI edisi keempat (2008:916), mengartikan miniatur adalah suatu

tiruan. Dalam hal ini, tiruan yang dimaksud adalah sebuah objek seperti

bangunan, pohon dan objek lainnya yang dapat dilihat dari segala arah dan

ukurannya diperkecil. Dengan kata lain, miniatur merupakan tiruan objek yang

memiliki tiga dimenisi.

Dalam media konvensional miniatur lingkungan alam dan buatan terdapat

berbagai miniatur dengan objek yang terdiri dari: miniatur bangunan yaitu

berupa sekolahan, rumah, pohon, tempat wisata, pantai, mobil. Miniatur ini

sebagian besar dibuat mengguanakan bahan kayu ataupun triplek yang kemudian

diberi warna sesuai dengan konsep.

b. Kelebihan dan Kelemahan Media Miniatur

Kelebihan dan kelemahan media miniatut adalah sebagai berikut (Saipudin,

2012:13):

Kelebihan-kelebihan media miniatur:

1) Peserta didik dapat melihat secara langsung bentuk dan desain media

miniatur yang telah disediakan oleh guru sesuai dengan topik pembahasan

yaitu lingkungan alam dan buatan dengan mendesain media miniatur

menjadi sebuah lingkungan alam dan buatan.

2) Akan menarik perhatian peserta didik untuk lebih memperhatikan media

(41)

26

Sedangkan kelemahan menggunakan media miniatur adalah sebagai

berikut:

1) Seorang guru tidak dapat memaparkan secara mendetail contoh desain

topik pembahasan karena kurangnya contoh desain dan tidak sama dengan

aslinya.

2) Untuk menggunakan media miniatur, proses membuat medianya memakan

waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal.

c. Langkah-Langkah Menggunakan Media Miniatur

Langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru dalam

menggunakan media miniatur (Saipudin, 2012:13) yaitu:

1) Sebelum seorang guru menerapkan media pembelajaran, terlebih dahulu

guru membuat dan mendesain sebuah media miniatur yang disesuaikan

dengan topik pembahasan yaitu lingkungan alam dan buatan

2) Kemudian guru menjelaskan topik pembahasan dengan melihat desain

media miniatur tersebut yang dilakukan dengan metode ceramah

3) Peserta didik mendengarkan penjelasan materi dengan menggunakan media

miniatur tersebut untuk memperjelas materi, serta peserta didik dapat

langsung melihat bentuk dan contoh.

6.Hakikat IPS

a.Pengertian IPS

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan pengalaman hidup manusia

yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir yang merupakan

(42)

27

tersebeut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi

sulit mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa yang sempurna

(Rasimin, 2012 : 35).

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan Integrasi dari berbagai cabang

ilmu-ilmu seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin

ilmu sosial lainya (Edi saepudin dan Andi Rusbandi, 2002:7).

Ilmu pengetahuan sosial, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji

berbagai disiplin ilmu sosial dan kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian

IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan

sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya

dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek

sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya

dipelajari dan dikaji dalam sosiologi. Aspek ekonomi yang meliputi

perkembangan, faktor dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi.

Aspek budaya dengan segala perkembangan dan permasalahannya dipelajar

dalam ilmu antropologi. Aspek sejarah yang tidak bisa dipisahkan dengan

kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek geografi

yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di masyarakat dipelajari

ilmu geografi.

Menurut Zuraik dan Djahiri (1984), hakikat IPS adalah harapan untuk

(43)

benar-28

banar berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung

jawab.

Khusus IPS Sekolah Dasar (SD), materi pelajaran dibagi menjadi dua

bagian, yaitu materi sejarah dan materi pengetahuan sosial. Materi pengetahuan

sosial meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi, dan politik atau

pemerintahan sedangkan cakupan materi sejarah meliputi sejarah lokal dan

sejarah nasional. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik sebagai

warga negara dalam membuat keputusan yang rasional berdasarkan informasi

untuk kepentingan publik/umum dari masyarakat demokratis dan budaya yang

beragam di dunia yang saling tergantung serta mengembangkan pengetahuan

siswa dan keterampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupannya serta

meningkatkan rasa nasionalisme dari peristiwa masa lalu hingga masa sekarang

agar para siswa memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air (Sapriya,

2009:43).

b. Pembelajaran IPS

Peristiwa belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan belajar yang disertai dengan

proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang

hanya semata-mata dan pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat.

Pembalajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang bernuansa agar

program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Pembelajaran perlu

memberdayakan potensi siswa untuk menguasai kompetensi yang diharapkan

(44)

29

kepada si belajar untuk berfikir agar memahami apa yang dipelajari (Sugandi,

2006: 9). Peristiwa pembelajaran merupakan proses interaksi mempengaruhi si

belajar sehingga memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan

Pada satuan pendidikan dasar, IPS dirancang secara terpadu memuat

Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. Pembelajaran disusun secara

sistematis dan komprehensif, dengan harapan siswa dapat mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis kondisi sosial masyarakat

yang dinamis sesuai dengan perkembangan zaman KTSP (Mulyasa, 2006:181).

Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab. Di era globalisasi ini dan yang akan datang

siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global

selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS

dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan

analisis terhadap kondisi sosial masyarakat sehingga siswa lebih siap untuk

menghadapi tantangan global.

Menurut Gunawan (2011: 39) menyatakan bahwa: “IPS merupakan salah

satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa,

fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial”. Ilmu

pengetahuan sosial sebagai mata pelajaran tidak semata membekali ilmu saja

lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai dan keterampilan dalam hidup

bermasyarakat sehingga mereka mengetahui benar lingkungan, masyarakat dan

(45)

30

Dengan demikian, IPS sebagai suatu mata pelajaran di SD bertolak dari

kondisi nyata di masyarakat dengan tujuan untuk memanusiakan manusia

(siswa) melalui hubungan seluruh aspek manusia agar mereka tidak merasa

asing dilingkungan masyarakatnya sendiri. Dalam pedoman penyusunan KTSP

SD bahwa Mata Pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang

berkaitan.

c.Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS (Rasimin, 2012 : 34) sebagai berikut:

1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungan sekitarnya

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu,

inquiry, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, baik di tingkat lokal, nasional, maupun

ditingkat global.

Ruang lingkup IPS (Rasimin, 2012: 34) sebagai berikut:

1) Manusia, tempat dan lingkungan

(46)

31 3) Sistem sosial dan budaya

4) Perilaku ekonomi dan kesejahraan

7. Materi Lingkungan Alam dan Buatan

Lingkungan alam dan buatan merupakan materi kelas III MI/SD yang ada

pada mata pelajaran IPS. Uraian materi lingkungan alam dan buatan adalah

sebagai berikut.

Mengidentifikasi kenampakan alam dan buatan di lingkungan sekitar

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Di lingkungan sekitar

terdapat berbagai kenampakan. Kita bisa mengelompokkan kenampakan tersebut

menjadi dua jenis yaitu kenampakan/lingkungan alam dan buatan.

1. Lingkungan alam di sekitar rumah dan di sekolah

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alami.

Lingkungan alam dapat mempengaruhi tingkah laku makhluk hidup. Alam

indonesia sangatlah indah dan kaya. Lingkungan alam memberikn banyak

manfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Berikut ini adalah

contoh dari lingkungan alam:

a. Gunung

Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi. Gunung dapat

dibedakan menjadi dua yaitu gunung api dan gunung tidak aktif. Salah satu

gunung api terkenal yang ada di indonesia adalah Gunung Merapi. Namun,

ada juga gunung api yang tidak aktif namun memiliki pemandangan yang

(47)

32

Banyak manfaat gunung dalam kehidupan manusia. Salah satu

manfaat gunung adalah sebagai tempat rekreasi. Gunung memiliki

pemandangan yang indah. Rekreasi ke gunung di sebut pendakian. Selain

menjadi tempat rekreasi, letuasan gunung dapat bermanfaat untuk

menyuburkan tanah. Hal tersebut banyak terdapat perkebunan di daerah

kaki gunung.

Letusan gunung juga menghasilkan pasir dan batu yang dapat

digunakan sebagai bahan bangunan. Disekitar gunung juga ditemukan

banyak sumber air panas. Sumber air panas berguna sebagai objek wisata.

Air panas tersebut juga dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai

macam penyakit.

b. Pantai

Pantai adalah daerah yang berbatasan langsung dengan laut. Pantai

dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. Pantai memiliki pemandangan

yang indah. Contohnya seperti Pantai Kuta di Bali, Pantai Parangtritis di

Yogyakarta.

Pemandangan pantai yang indah dapat menarik minat wisatawan.

Banyaknya wisatawan yang datang dapat menambah pendapatan negara

serta masyarakat di sekitar. Negara mendapat pendapatan dari devisa

wisatawan luar negeri. Sedangkan masyarakat disekitar pantai terbantu

perekonomiannya karena tersedia lapangan pekerjaan. Penduduk sekitar

(48)

33 c. Laut

Laut memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Di laut

terdapat banyak ikan. Para nelayan mencari ikan di laut. Laut juga menjadi

tempat hidup tanaman yang berguna bagi manusia yaitu tanaman rumput

laut, yang berguna sebagai bahan makanan dan kosmetik.

Laut juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga. Laut yang

memiliki banyak terumbu karang juga dapat dijadikan objek wisata. Kita

dapat menyelam untuk melihat keindahan terumbu karang dan ikan hias.

Contoh laut di indonesia yang memiliki keindahan terumbu karang adalah

Laut Bunaken di Provinsi Sulawesi selatan.

d. Sungai

Di pulau jawa banyak memiliki sungai, seperti Sungai Ciliwung,

Sungai Bengawan Solo. Di sungai juga terdapat banyak ikan. Air sungai

juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci,

mandi dan memasak. Sungai harus dijaga kebersihannya agar dapat

digunakan manusia. Salah satu tindakan untuk menjaga kebersihan sungai

adalah dengan tidak membuang sampah di sungai.

2. Lingkungan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah

Lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja dibuat oleh

manusia. Lingkungan buatan dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan

manusia. Lingkungan buatan dibuat sebagai bentuk adaptasi manusia terhadap

(49)

34

oleh manusia. Pembuatan lingkungan buatan saat ini sangat terbantu dengan

adanya perkembangan teknologi.

Lingkungan buatan memiliki banyak manfaat bagi manusia. Contoh

lingkungan buatan, antara lain lahan pertanian, perumahan, waduk, pasar,

pelabuhan, terminal, stasiun, bandara. Tiap-tiap lingkungan buatan memiliki

manfaat yang berbeda-beda.

a. Lahan Pertanian

Lahan pertanian sengaja dibuat manusia untuk bercocok tanam.

Tanaman pertanian digunakan untuk berbagai kpeerluan, terutama sebagai

bahan makanan. Ada pula jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan obat

dan hiasan. Tanaman obat diantaranya adalah jahe dan kunyit. Tanaman hias

yang biasa dibudidayakan adalah anggrek dan melati.

Negara Indonesia memiliki banyak lahan pertanian. Sebagian besar

penduduk Indonesia banyak bekerja sebagai petani, sehingga Indonesia disebut

juuga sebagai Negara Agraris. Lahan pertanian dapat berupa sawah, ladang,

dan kebun.

b. Permukiman

Permukiman adalah daerah tempat tinggal penduduk. Permukiman

merupakan kumpulan rumah-rumah warga yang terdapat dalam satu wilayah.

Manusia sengaja membuat rumah untuk tempat tinggal. Manusia menata

pemukiman agar nyaman, rapi dan teratur.

(50)

35

c. Waduk

Waduk disebut juga danau buatan. Waduk sengaja dibuat manusia untuk

berbagai keperluan. Waduk dapat dimanfaatkan manusia sebagai sarana

pembangkit listrik enaga air dan irigasi. Waduk dapat digunakan untuk usaha

perikanan. Di beberapa daerah waduk digunakan untuk tempat penampungan

air sungai. Penampungan dilakukan agar tidak terjadi banjir saat air sungai

tersedia berbagai macam barang kebutuhan. Kita dapat membeli beras, sabun,

pakaian, dan sebagainya di pasar.

Pasar berdasarkan perkembangannya dikelompokkan menjadi dua yaitu

pasar tradisional dan modern. Perbedaan pada kedua pasar tersebut terletak

pada proses tawar menawar. Dalam pasar tradisional masih terdapat tawar

menawar harga, sebaliknya harga di pasar modern sudah pasti tidk ada tawar

menawar harga.

e. Pelabuhan, terminal, stasiun, dan bandara

Pelabuhan, terminal, stasiun, dan bandara merupakan sarana penunjang

transportasi. Keempat tempat tersebut menjadi tempat mengangkut dan

menurunkan penumpang serta tempat bongkar muat barang.

(51)

36

2) Terminal adalah tempat pemberhentian terakhir bus.

3) Stasiun adalah tempat pemberhentian kereta api

4) Bandar Udara adalah tempat pemberhentian pesawat terbang.

f. Rumah Sakit

Rumah sakit di bangun untuk merawat orang sakit. Di desa dan dikota di

dirikan tempat kesehatan masyarakat atau puskesmas. Warga yang sakit bisa

berobat kerumah sakit jika di puskesmas tidak memiliki alat yang dibutuhkan,

orang tersebut akan dirujuk ke rumah sakit. Rumah Sakit adalah tempat

pelayanan kesehatan yang lebih lengkap dari pada puskesmas.

g. Jalan raya dan Jembatan

Jalan dan jempatan termasuk sarana transportasi. Jalan dan jembatan

berfungsi untuk menghubungkan satu tempat dengan tempat lain. Jembatan

adalah penghubung antar daerah yang dipisahkan oleh sungai atau dataran yang

cekung.

h. Kolam

Kolam adalah tempat penampungan air. Kolam dibuat dengan berbagai

tujuan, seperti untuk keindahan dan olahraga. Kita juga mengenal kolam untuk

budidaya ikan (lampiran hal 114).

B.Penelitina Yang Relevan

penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

1. Samsul Arifin (2008)

Samsul Arifin melekukan penelitian dengan judul :Penerapan media tiga

(52)

37

penelitian menunjukkan bahwa pelajaran dengan menerapkan media tiga

dimensi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Klangrong

1. Hal ini terbukti dari data yang memaparkan hasil belajar pada siswa

meningkat dari pra siklus ke siklus 1 dan siklus II dengan hasil dari pra siklus ke

siklus I yaitu 60,65% menjadi 68,48% dan dari siklus I ke siklus II yaitu dari

68,48% menjadi 81,3%. Semua telah mencapai kriteia ketuntasan minimal.

2. Nishfatul Qomariyah (2018)

Nishfatul Qomariyah menerapkan penelitian dengan judul Penerapan

media miniatur guna meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih

kelas VIII A MTs AL Ma’ruf 02 Singosari Malang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelajaran dengan menerapkan media miniatur dapat

membuat siswa memahami materu fiqih sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

dibuktikan dari hasil pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I dan

Siklus II dengan presentase 88,23% yang sebelumnya presentase awal adalah

(53)

38 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A.Deskripsi Pelakasanaan Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan

adalah sebagai berikut:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan media

pembelajaran miniatur lingkungan alam dan buatan

b. Menyiapkan media pembelajaran

c. Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran

berlangsung

d. Menyiapkan materi pembelajaran yaitu materi lingkungan alam dan buatan

e. Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi saat proses

pembelajaran berlangsung

f. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan media miniatur

lingkungan alam dan buatan

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 3 Agustus

2018 pada pukul 7.30-09.00 WIB di ruang kelas III SD Negeri I Urutsewu

dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini

berlangsung selama satu kali tatap muka (2 jam pelajaran). Materi yang diajarkan

pada tahap ini adalah tentang lingkungan alam dan buatan. Berikut

(54)

39 a. Pendahuluan (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam kepada siswa

2) Siswa menjawab salam guru

3) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a

4) Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa

5) Guru menyediakan sebuah media pembelajaran miniatur lingkungan

alam dan buata

6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti (50 menit) 1) Eksplorasi

a) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan di sampaikan

b) Guru menyampaikan materi tentang pengertian lingkungan,

c) Selanjutnya guru menjelaskan macam-macam lingkungan beserta

pengertiannya

d) Kemudian guru menyebutkan contoh lingkungan alam dan buatan

e) Guru menjelaskan tentang media miniatur lingkungan alam dan

buatan

f) Guru menanyakan kepada siswa apa yang belum di pahami

2) Elaborasi

a) Guru mendemonstrasikan media “miniatur lingkungan alam dan

buatan”

b) Guru menjelaskan materi melalui media miniatur lingkungan alam

(55)

40

c) Siswa memperhatikan guru menjelaskan

d) Siswa diminta untuk membentuk 3-4 orang

e) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menceritakan miniatur

tersebut, kemudian siswa maju ke depan secara bergantian secara

berkelompok

f) Guru memberikan evaluasi

g) Guru memberikan kesimpulan

3). Konfirmasi

a) Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan

memberikan penguatan

c. Penutup (10 menit)

1) Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah

disampaikan

a) Guru menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan yang

akan datang.

b) Guru menutup pelajaran dengan salam.

3. Pengamatan

Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan

pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah di susun. Lembar pengamatan

digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran

Gambar

Tabel 3.2. Hasil Evaluasi Siklus I
Tabel 3.3. Lembar observasi guru siklus II
Tabel 3.4. Hasil Evaluasi Siklus II
Tabel 4.1. Daftar Nilai Pra Siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan media VCD dalam pembelajaran IPS di kelas IIIA MIN Seduri diterapkan pada materi lingkungan alam dan buatan. Pada awal pembelajaran guru menetapkan topik, tujuan dan

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Script Kelas V SDN Muncar 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Upaya perbaikan pembelajaran bagi siswa kelas III pada mata pelajaran IPS materi mengenal uang telah dilaksanakan oleh

Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan strategi mind map dan media miniatur dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

kurangnya/rendahnya sikap bersahabat siswa. Berdasarkan kondisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPS pada materi kenampakan alam dan kenampakan

Atas ijin dan karunia- Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Materi

Penelitian berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Duren 01 Tengaran,

Media pembelajaran powerpoint atau ppt IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Tema 1 Kelas 5 SD/MI tentang Kenampakan Alam dan Buatan, Jenis-jenis Flora dan Fauna, Faktor Keragaman Budaya di Indonesia