i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN
MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
RHIKI DARMAWAN
NIM. 115-14-117
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN
MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
RHIKI DARMAWAN
NIM. 115-14-117
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBNG
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama : RHIKI DARMAWAN
NIM : 115-14-117
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 .
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 16 Juli 2018
Dosen Pembimbing
Drs. Abdul Syukur, M.Si
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364 Website:www.iainsalatiga.ac.ide-mail:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN
MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH RHIKI DARMAWAN
NIM: 115-14-117
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 21 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Susunan Panitia Penguji
Salatiga, 28 September 2018
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Suwardi, M.Pd.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : RHIKI DARMAWAN
NIM : 115-14-117
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Selanjutnya, saya bersedia skripsi ini dipublikasikan oleh
perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 16 Juli 2018
Yang menyatakan,
vii
MOTTO
اًد ۡشُر
َ ت ۡمِّلُع
اَّمِم
َِه مِّل عُت
َۡن ا
ىٰٓ ل ع
َ كُعِبَّت ا
َۡل ه
َ
ى س ۡوُم
َ ه ل
َ لا ق
Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan
viii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orangtuaku, Salamun dan Tri Rusmiyati yang selalu memberikan
semangat, doa dan semuanya.
2. Dhiki, saudara kembarku yang banyak membantu dari segi apapun dari
awal hingga skripsi ini selesai.
3. Atika Nur Rahima kakakku yang selalui meyuport dan selalu
mengusahakan apapun untuk saya ketika saya membuat skripsi ini.
4. Indra Hermansyah adikku yang selalu mendukung dan memberi semangat.
5. Teman-teman seperjuangan skripsi ( Aziz, Gilang, Astri, Arum, Lia, Zulfa
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar tanpa ada halangan apapun. Shalawat serta salam tak
lupa selalu tercurahkan kepada Nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
mana kita tunggu-tunggu syafa‟atnya di yaumul kiyamah.
Penulis skripsi dengan judul
“
Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Dan Buatan Melalui Strategi Mind Map Dan Media MiniaturPada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 .” Ini, untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Suspati, S.Si., M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.
4. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah
x
5. Ibu Umi Salamah, S.Ag selaku Kepala Madrasah MI Ma‟arif Watuagung
Tuntang yang telah mengizinkan dan membantu selama penelitian.
6. Ibu Iin Mualiyah S.Pdi selaku wali kelas V yang telah membantu dalam
melakukan penelitian.
7. Seluruh murid kelas V MI Ma‟arif Watuagung yang telah mennbantu selam
proses penelitian.
8. Kedua orangtuaku dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa
kepaa saya.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca yang mana akan membuat lebih baik lagi skripsi
ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
xi
ABSTRAK
Darmawan, Rhiki. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Dan Buatan Melalui Strategi Mind Map Dan Media Miniatur Pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 . Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institu Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si
Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi Mind Map, Media Miniatur
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi kenampakan alam dan buatan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Watuagung kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan strategi mind map dan media miniatur dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kenampakan alam dan buatan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018, Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
LEMBAR LOGO .. ... ii
HALAMAN JUDUL. ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... iv
HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI .. ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
xiii
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Definisi Operasional ... 6
1. Hasil Belajar ... 6
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 7
3. Kenampakan alam dan buatan... 7
4. Strategi mind map ... 8
5. Media Miniatur ... 8
G. Metode Penelitian ... 9
1. Rancangan Penelitian ... 9
2. Lokasi, Waktu, Dan Subjek Penelitian ... 13
3. Instrumen Penelitian ... 14
4. Teknik Pengumpulan Data ... 14
5. Analisis Data... 15
H. Sistematika Penulisan ... 16
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 18
1. Hasil Belajar ... 18
a. Belajar ... 18
b. Hasil Belajar ... 22
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 23
xiv
b. Karakteristik IPS ... 25
c. Tujuan Pembelajaran IPS ... 26
d. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ... 26
e. Sk dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V MI/SD ... 27
3. Strategi mind map ... 28
a. Pengertian Starategi Mind map ... 28
b. Kelebihan dan kekurangan strategi mind map ... 29
c. Langah-langkah strategi mind map ... 30
4. Media pembelajaran miniatur ... 31
a. Pengertian Media ... 31
b. Prinsip-Prinsip Penggunaan media Pembelajaran ... 31
c. Tujuan Media Pembelajaran ... 32
d. Media pembelajaran miniatur untuk materi kenampakan alam dan buatan di Indoneisa ... 33
5. Materi kenampakan alam dan buatan di Indoneisa ... 34
B. Kajian Pustaka ... 37
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Deskripsi pelaksanaan Siklus I ... 41
1. Perencanaan tindakan ... 41
2. Pelaksanaan tindakan ... 42
3. Pengamatan/observasi ... 43
4. Refleksi... 47
xv
1. Perencanaan tindakan ... 49
2. Pelaksanaan tindakan ... 50
3. Pengamatan/observasi ... 52
4. Refleksi... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 58
1. Deskripsi Pra Siklus ... 58
2. Deskripsi data siklus I ... 60
3. Deskripsi data siklus II ... 61
B. Pembahasan ... 62
1. Siklus I... 63
2. Siklus II ... 70
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 77
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 79
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas V ... 13
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar ... 27
Tabel 3.1 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I... 44
Tabel 3.2 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ... 46
Tabel 3.3 Nilai Evaluasi Siklus I... 47
Tabel 3.4 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ... 53
Tabel 3.5 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ... 55
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus II ... 56
Tabel 4.1 Nilai PAS Murni Kelas V MI Ma‟arif Watuagung ... 59
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I... 60
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II ... 61
Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Evaluasi Antar Siklus ... 62
Tabel 4.5 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ... 65
Tabel 4.6 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I... 66
Tabel 4.7 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ... 71
Tabel 4.8 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ... 73
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 12
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I ... 64
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ... 71
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Silkus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4 Soal Evaluasi Silklus I
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 7 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 8 Nilai UAS murni IPS kelas V
Lampiran 9 Nilai Evaluasi Silkus I
Lampiran 10 Nilai Evaluasi Sikllus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I
Lampiran 12 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II
Lampiran 13 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I
Lampiran 14 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II
Lampiran 15 Profil Sekolah
Lampiran 16 Lembar Konsultasi
Lampiran 17 Surat Keterangan Pembimbing skripsi
Lampiran 18 Surat Pengantar lembaga
Lampiran 19 Surat Keterangan Peneliti
Lampiran 20 Daftar Nilai SKK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus dicapai
oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi siswa
merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni dan
pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan
oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah diterapkan
dengan penuh keberhasilan. (Sujana 2008 : 12). Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang
bersumber dari ilmu-ilmu sosial terpilih dan dipadukan untuk kepentingan
pendidikan dan pembelajaran disekolah atau madrasah. Melalui mata
pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang
cinta damai. (Wahidmurni 2017 : 17). IPS secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai bagian konsep atau materi
ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan program pendidikan dan
pembelajaran disekolah/madrasah.
Dalam pendidikan dasar, seorang guru harus menggunakan strategi
untuk dapat mendapatkan hasil belajar yang baik. Dalam mata pelajaran
2
menghafal, namun banyak siswa yang mungkin belum paham tentang
suatu materi jika hanya dengan ceramah dan menghafal. Ceramah
dilakukan oleh seorang guru melalui lisan dan peserta didik hanya
mendengarkan, hal ini membuat para peserta didik bosan dan seringkali
tidak memperhatikan ketika gurunya menjelaskan. Sedangkan menghafal
akan membuat siswa sulit menerima materi karena menghafal belum tentu
bisa teringat semua ketika proses pembelajaran berganti materi. Maka dari
itu agar tercapainya hail belajar yang baik, seorang guru harus
menggunakan strategi yang baik yang sesuai dengan materi pelajarannya.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan,strategi diartikan sebagai
a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular
education goal. Jadi strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (Hamruni 2012 : 2). Menurut Sanjaya
Mina (2007) istilah strategi , sebagaimana banyak istilah lainnya, di pakai
dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Di dalam
konteks belajar mengajar, stategi berarti pola umum aktivitas guru-peserta
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sifat umum pola
tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud
tampak dipergunakan guru dan peserta didik didalam bermacam-macam
peristiwa belajar. Strategi Mind Map ( pemetan otak ) adalah trademark
3
Map. Strategi Mind Map adalah strategi yang sangat tepat untuk
menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien. (Utomo
Dananjaya, 2011 : 72).
Berdasarkan hasil survey peneliti pada hari 5 Maret 2018 kepada guru
kelas V, Beliau mengatakan banyak nilai siswa yang masih dibawah
rata-rata atau KKM. Dari 20 siswa hanya 6 siswa yang mendapat nilai diatas
KKM dan sisanya masih kurang dari nilai KKM. Hanya sekitar 30 % nilai
yang mencapai tingkat kelulusan. Adapun KKM untuk mata pelajaran IPS
adalah ≥ 65. Dengan ini banyak siswa yang perlu untuk ditingkatkan hasil
belajarnya tentang materi kenampakan alam dan buatan.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Dengan begitu, peneliti ingin
melakukan PTK atau penelitian tindakan kelas melalui judul :
“Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Dan Buatan
Melalui Strategi Mind Map Dan Media miniatur Pada Siswa Kelas V MI
Ma‟arif Watuagung Kab.Semarang Tahun pelajaran 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah penerapan
strategi Mind Map dan media miniatur dapat meningkatkan hasil belajar
IPS materi kenampakan alam dan buatan pada siswa kelas V MI Ma‟arif
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial (IPS) Materi Kenampakan Alam Dan Buatan Melalui
Strategi Mind Map Dan Media miniatur Pada Siswa Kelas V Mi Ma‟arif
Watuagung Kab.Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau
kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan.
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya.
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah yang
hendak dipecahkan. (H.M Basrowi dan Suwandi,2008 : 90)
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi
Mind Map dan media miniatur dapat mingkatkan hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial materi kenampakan alam dan buatan pada siswa
kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kec.Tuntang Kab. Semarang tahun
pelajaran 2017/2018.
2. Indikator keberhasilan
Dalam penelitian harus memiliki indikator keberhasilan untuk
dijadikan tolak ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian
5
adalah meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pada materi
kenampakan alam dan buatan sebagai berikut :
a. Secara individual nilai yang diperoleh siswa mencapai KKM yang
sudah ditentukan sekolah, yaitu ≥ 65.
b. Secara klasikal apabila dalam satu kelas tersebut yang mendapat
nilai ≥ 65 atau lebih harus mencapai 85% dari jumlah keseluruhan
siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V MI Ma‟arif Watuagung mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial materi kenampakan alam dan buatan melalui strategi Mind Map
dan media miniatur.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru :
1) Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi kenampakan
alam dan buatan.
2) Membantu guru dalam mengembangkan proses belajar di dalam
kelas.
3) Guru menjadi lebih kreatif dan lebih mudah dalam
6 b. Bagi Siswa :
1) Dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial
materi kenampakan alam dan buatan..
2) Menumbuhkan rasa semangat belajar kepada siswa dan motivasi
belajar siswa karena menggunakan media pembelajaran dan
strategi pembelajran yang menarik.
3) Memberikan rasa senang kepada siswa karena proses
pembelajaran tidak membosankan dan tidak menjenuhkan.
c. Bagi Lembaga :
1) Meningkatkan mutu keberhasilan lembaga pendidikan.
2) Meningkatkan keprofesionalan seorang guru pada lembaga
pendidikan.
3) Meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan media
miniatur pada proses pembelajaran.
F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi
siswa merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni
dan pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
dibutuhkan oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
7
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. (Sujana 2008 : 12)
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar
realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. (Trianto :
2007 : 124). Ilmu pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan
konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada
dilingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS
diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggug
jawab terhadap negaranya. (Susanto 2013 : 138)
3. Kenampakan Alam Dan Buatan
Kenampakan alam meliputi daratan dan perairan yang memberikan
banyak keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber daya alam.
Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh
perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi. Kenampakan alam di
daratan antara lain yaitu pantai, dataran rendah, datran tinggi,
pegunungan,dan gunung. Sedangkan perairan antara lain adalah
sungai, danau, rawa, selat, dan laut. Suatu lingkungan tentu akan
mengalami perubahan. Manusia mengubah ligkungan alam sekitar
8
kita sebagai manusia tidak terbatas. Manusia juga memerlukan
kebutuhan tambahan, seperti kemudahan transportasi. Untuk
memenuhi kebutuhan itu manusia memerlukan lahan yang luas.
Kenampakan buatan disuatu daerah akan disesuaikan dengan
kenampakan alam yang ada. Beberapa kenampakan alam butan di
antaranya adalah pabrik, waduk atau bendungan, permukiman,
perkebunan, sarana transportasi darat dan laut serta udara. ( ade
munajat dkk. 2007 : 38 ).
4. Strategi Mind Map
Mind Map atau peta pemikiran adalah suatu metode untuk
memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak
kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh
Tony Buzan pada 1974. Penerapan strategi Mind Map slain
penggunannaya mencakup manajemen organisasi serta pengembangan
diri, juga digunakan pada pembelajaran. Pemetaan pemikiran (Mind
Map) menggunakan teknik curah gagasan dengan menggunakan kata
kunci bebas, simbol atau gambar dan atau melukisnya secara kesatuan
disekitar tema sentral. ( Said 2016 : 172 )
5. Media Miniatur
Media adalah komponen sumber belajara atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah
9
intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. (Dr.
Hamdani 2010 : 243).
Media miniatur adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi. dengan media miniatur ini yang berisi gambar
serta bentuk kenampakan alam dan buatan yang berukuran kecil.
Media ini terbuat dari sterofom, kardus, kertas karton, dan alat
pendukung lainnya, seperti gunting, pensil warna, lem, solasi dan
lain-lain
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan peneltian tindakan kelas
(PTK). Suyadi (2010) menejelaskan bahwa secara harfiah PTK berasal
dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti
action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.
Sedangkan menurut pendapat Arikunto (2006) menjelaskan lebih rinci
dan sistematis pengertian PTK, Pertama penelitian adalah kegiatan
mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau
metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal
yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. Kedua, tindakan
adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan
tujuan tertentudalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus
kegiatan untuk peserta didik. Dan yang ketiga, kelas adalah tempat
10
menerima pelajaran dari guru yang sama. Dari ketiga penegertian
diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas bersamaan.
( Suyadi 2010 : 18 ). Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2
siklus. Dan dari masing-masing siklus sendiri terdiri dari perencanaa,
pelaksaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tujuan peneitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial materi kenampakan alam dan buatan dengan
menggunakan strategi Mind Map dan media miniatur. Melalui
strategi dan media ini diharapkan siswa lebih bisa memahami
materi dan tidak jenuh disaat peoses pembelajaran. Untuk
melakukan tujuan tersebut dilakukan perencanaan sebagai berikut :
1) Menyiapkan materi yang akan di ajarakan atau yang akan
disampaikan kepada siswa.
2) Membuat RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan di gunakan.
4) Membuat lembar observasi dan lembar evaluasi serta penilaian
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran didalam ruangan kelas sesuai
11
disiapkan sebelumnya. Sementara guru menyampaikan materi dan
peneliti mengamati bagaimana proses pembelajran itu berlagsung
guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang didapat dalam
upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajran Ilmu pengetahuan
materi kenampakan alam dan buatan. Dalam proses pelaksanaan ini
peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dan hasil data akan digunakan untuk dijadikan bahan
refleksi. Data ini adalah data yang berisi hasil observasi atau
pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran.
c. Pengamatan
Pengamatan pada konteks ini adalah mengumpulkan data
yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang berisi tentang
hasil pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Sebenarnya sedikit kurang tepat apabila
tahap pengamatan dipisahkan dengan tahap pelaksanaan, karena
kedua tahap ini berlangsung dalam satu waktu. (Suyadi, 2014 : 64)
berpendapat bahwa sebutan ini hanya untuk membedakan antara
pelaksanaan tindakan dan pengamatan, bukan menunjukkan suatu
urutan.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah
12
pengalamanya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatanya,
baik kelemahan dan kekurangannya. (Suyadi 2010 : 64) . pada
tahap ini peneliti melihat apakah tindakan yang dilakukan dapat
mencapai tujuan yang diharapkan dan sekaligus untuk merancang
perencanaan selanjutnya, serta untuk memperbaiki kelemahan pada
siklus sebelumnya.
Gambar 1.1
Model Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan PTK (Arikunto : 2006 )
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Perencanaan
13
2. Lokasi, Waktu Dan Subjek Penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Ma‟arif Watuagung
yang berada di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada akhir semester 2 tahun
pelajaran 2017/2018.
Pra Siklus dilakukan pada tanggal 5 Maret 2018
Siklus I dilakukan pada tanggal 9 Mei 2018
Siklus II dilakukan pada tanggal 17 Mei 2018
c. Subjek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma‟arif
Watuagung Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun pelajaran
2017/2018, yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 10 siswa dan 10
siswi.
Tabel 1.1 Daftar siswa kelas V MI Ma’arif Watuagung Tuntang Kab.Semarang
No Nama Jenis Kelamin
1 Ivan Maulana Laki-laki
2 Dewi Rahma Safira Perempuan
3 Nafis Mutiara Perempuan
4 Alif Riski R Laki-laki
5 Ambar Indah Perempuan
6 Anggun Fernanda Perempuan
7 Gita Asna Istiqomah Perempuan
8 Karisma Nur Aini Perempuan
9 Masytoh Nur Khalifah Perempuan
14
11 M. Faiq Zauza Laki-laki
12 M. Ragil Dwi Laki-laki
13 Neri Indah Perempuan
14 Panji Adnan Laki-laki
15 Cyntia Susilowati Perempuan
16 Varel Maulana Laki-laki
17 Vera Azzahra Perempuan
18 Vio Saputra Laki-laki
19 Dede May Al-Kautsar Laki-laki
20 Panca Ramadhani Laki-laki
3. Instrumen Penilaian
a. Tes tertulis / soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial materi kenampakan
alam dan buatan.
b. Lembar observasi, pada lembar obsrvasi ini yang di perhatikan
yaitu kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan media miniatur terhadap siswa ketika mengikuti
pelajaran.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek
15 b. Tes / evaluasi
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban
yang dijadikan penetapan skor angka.
c. Dokumentasi
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
dokumentasi yang berisi foto kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran Mind Map dan media
miniatur.
5. Analisis Data
Analisis data adalah analisi data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian
untuk perbaikan belajar siswa ( Suyadi 2010 : 85 ). Analisis data
dilakukan dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan soal tes
formatif pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Data yang
terkumpul dianalisis setiap siklusnya untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk
membuktikan hipotesis tindakan, maka hasil penelitian dianalisis
menggunakan statistik untuk menghitung ketentuan klasikal. Apabila
hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 85% dengan nilai tuntas
atau melebihi KKM maka siklus ini dihentikan. Rumus untuk
menghitung persentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut :
16
6. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam mengkaji isi skripsi hasil
penelitian tindakan kelas ini, peneliti menguraikan sistematika sebagai
berikut : bagian awal yang meliputi sampul, lembar logo, halaman
judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan
keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Sistematika
skripsi sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN :
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, metode penelitian,
dan sistematika penulisan. Metode penelitian ini mencakup rancangan
penelitian , lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis
data.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian tentang kajian teori tentang definisi hasil
belajar, ilmu pengetahuan sosial, strategi Mind Map, media miniatur
dan kajian pustaka.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I dan
17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil uraian deskripsi tiap siklus yang
membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan
ataupun kegagalan dan berisi pembahasan.
BAB V PENUTUP
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Kajian Teori 1. Hasil Belajar
a. Belajar
1) Pengertian belajar
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di
dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam buku Educational
Psyhology H.C Witherington, mengemukakan bahwa belajar
adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan
diri , sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. Belajar adalah suatu
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman. ( Anurrahman, 2016 : 35 ).
Menurut Thorndike sebagai mana yang dikutip oleh Asri
budiningsih ( 2005 : 21 ) belajar adalah proses interaksi antara
stimulus dan respon. Sedangkan menurut R. Gagne sebagaimana
yang dikutip oleh Ahmad Sussanto (2013 : 1) belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dimaknai
19
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain
itu, ia juga menekankan bahwa belajar suatu upaya memperoleh
pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Intruksi yang
dimaksud adalah, perintah atau arahan dan bimbingan dari
seorang pendidik atau guru.
Menurut Hamalik dalam ( Ahmad Susanto 2013 : 3 )
menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau
memperteguh perilaku melalui pengalaman. Menurut pengertian
ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan
merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu
bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas
dari itu merupakan mengalami.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku yang di alami oleh individu
secara keseluruhan setelah mendapat suatu ilmu atau pelajaran
dan suatu pengalaman yang sudah di alaminya.
2) Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar dalam buku Teori belajar dan pembelajaran
(Baharrudin dan Esa Nurwahyuni, 2008 : 15 ) adalah sebagai
berikut :
a) Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Hasil
20
b) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk
waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi,
perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur
hidup.
c) Peubahan tingkah laku tidak harus segala dapat diamati pada
saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku
teersebut bersifat potensial.
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
e) Pengalaman atau latihan itu, dapat memberi penguatan.
Sesuatau yang memperkuat itu akan memberikan semangat
atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
3)Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Soekamto dan Winatapura sebagai mana yang
dikutip oleh Baharrudin dan Esa Nur Wahyuni (2008 : 16 )
beberapa prinsip belajar adalah sebagai berikut :
a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar,
bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak
aktif.
21
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat
penguatan langsung pada setiap langkah yang di lakukan
selama proses belajar.
d)Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang
dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. (Baharrudin dan Esa Nur Wahyuni 2008 : 19 )
a) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar idividu.
(1) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu yang
pertama, keadaan tonus jasmani. Yang kedua keadaan
fungsi jasmani.
(2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar.
22
proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat,
sikap, dan bakat.
b) Faktor eksternal
Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2
golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor faktor
lingkungan non sosial.
(1) Faktor lingkungan sosial terdiri dari lingkungan sosial
sekolah, lingkugan sosial masyarakat, lingkungan sosial
keluarga.
(2) Faktor lingkungan non sosial terdiri dari lingkungan
alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi
pelajaran.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi
siswa merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni
dan pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
dibutuhkan oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah diterapkan dengan penuh keberhasilan. (Sujana 2008 : 12).
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
23
Menurut Nawawi dalam K.Brahim ( 2007 : 39 ) sebagaimana
yang dikutip oleh Ahmad Susanto (2013 : 5 ) menyatakan bahwa
hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil test mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu keberhasilan siswa yang di dapat setelah
menerima suatu proses pembelajaran.
3. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
a. Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai
cabang-cabang ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geogrfi,
ekonomi, politik, hukum, dan buddaya. IPS atau studi sosial itu
merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi
materi cabang-cabang ilmu sosial. ( Trianto, 2007 : 124).
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang
bersumber dari ilmu-ilmu sosial terpilih dan dipadukan untuk
kepentingan pendidikan dan pembelajaran disekolah atau madrasah.
Ilmu pengetahuan sosial atau disingkat dengan IPS merupakan mata
pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SLDB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
24
jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang
cinta damai. (Wahidmurni 2017 : 17). IPS secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai bagian konsep atau
materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan program
pendidikan dan pembelajaran disekolah/madrasah.
Dalam buku Ahmad Susanto, IPS di sekolah dasar merupakan
bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek
kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Dengan demikian
peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan agar dapat
mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai
anggota masyarakat dan warga negara yang baik.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPS
adalah gabungan dari beberapa ilmu yang mendalami atau
mempelajari hubungan atau interaksi antar manusia disuatu
25
b. Karakteristik IPS
Karakteristik IPS ( Dalam buku model pembelajaran terpadu dalam
teori dan praktek, Trianto, 2007 : 126 ) sebagai berikut :
1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur
geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama
2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari
struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi,sosiologi, yang
dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau
topik (tema) tertentu.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut
berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan
interdisipliner dan multidisipliner.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip
sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan,
struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan
hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar IPS menggunakan
tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosisal
26
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tujuan pembelajara IPS dalam buku Ahmad Susanto, Mutakin
(1998) merumuskan tujuan pembelajaran IPS sebagai berikut :
1)Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah
dan kebudayaan masyarakat.
2)Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode dan diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
3)Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
4)Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,
serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat.
5)Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
27
d. Ruang lingkup pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Ruang lingkup IPS untuk SD/MI (Rasimin, 2012 : 34 ) sebagai
berikut :
1) Manusia, tempat dan lingkungan.
2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3) Sistem sosial dan budaya.
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS kelas V SD/MI
Standar Kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS
kelas V SD/MI semester satu dalam struktur kurikulum tingkat
satuan pendidikan ( Rasimin, 2012 : 42 )
Tabel 2.1
Standar kompetensi dan kompetensai dasar IPS kelas V
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menghargai berbagai
peninggalan tokoh
sejarah yang berskala nasional pada Hindu
peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan islam di Indonesia
2. Menceritakan
tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan islam di Indonesia
3. Mengenal keragaman
kenampakan alam dan buatan serta pembagian
wilayah waktu di
Indonesia dengan
menggunakan
28
4. Menghargai keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia.
5. Mengenal jenis-jenis
usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia. 2. menghargai peranan
tokoh pejuang dan
perjuangan para tokoh
pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
2. menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
4. menghargai perjuangan
para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
4. Strategi Mind Map
a. Pengertian Strategi Mind Map
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup
tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan,
proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. (Abdul Majid, 2014
: 3)
Strategi mind map (pemetaan otak) adalah trademark dari Tony
Buzan author dari ssejumlah buku yang terkait dengan mind map.
29
menggunakan standar baru dengan mengikuti pola curah gagasan
atau brainstroming. Maksudnya pada umunya orang akan
menuliskan suatu gagasan dalam daftar yang berurutan disebuah
notes. Tetapi mind mapmemiliki bentuk yang berbeda. Model mind
map adalah model yang sangat tepat untuk menjabarkan proses
tersebut dengan mudah dan efesien.
b. Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Mind Map
Menurut Abdul Majid (2014 : 6) kelebihan dan kekurangan strategi
mind map diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Kelebihan strategi mind map
i. Strategi ini dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide
yang muncul.
ii. Proses menggambar diagram atau peta konsep bisa
memunculkan ide-ide yang lain.
iii. Diagram atau peta konsep yang sudah terbentuk bisa menjadi
panduan untuk menulis.
iv. Lebih mudah melihat gambar keseluruhan.
v. Membantu otak untuk mengatur, mengingat,
membandingkan, dan membuat hubungan.
vi. Memudahkan penambahan informasi baru.
vii. Pengkajian ulang dapat dilakukan lebih cepat.
viii. Setiap peta memiliki sifat yang unik.
30
i. Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
ii. Tidak sepenuhnya murid yang belajar
iii. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.
iv. Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat, karena
kata kunci pengingat terpisah oleh jarak.
v. Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak
berhubungan dengan ingatan.
vi. Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang
tidak penting.
c. Langkah-Langkah Penerapan Strategi Mind Map.
Menurut Alamsyah said dan Andi Budiman Jaya ( 2016 : 173)
berikut langkah-langkah penerapan strategi mind map :
1) Memulai di tengah pada halam kosong buku atau kertas gambar
dengan cara membuat atau menuliskan kategori kalimat utama
sebagai kata kunci yang akan menjadi pusat atau setral informasi
atau melalui gambar, simbol dengan memberikan warna yang
berbeda.
2) Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal tuliskan dengan
huruf tebal atau kapital.
3) Menyusun urutan informasi yang ada dalam setiap kategori.
4) Membuat kolerasi melalui hubungan antar kategori yang
menunjukkan keterkaitan antar informasi.
31
6) Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara topik
sentral dan subtopik.
7) Kembangan mind map sesuai gaya yang akan dibuat.
5. Media Pembelajaran Miniatur a. Pengertian media
Secara harfiah kata media memiliki arti perantara atau pengantar.
Dengan kata lain media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada dirinya. (Asnawir dan Basyiruddin usman, 2002 : 11).
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006 : 121 )
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.
Media adalah komponen sumber belajara atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah
media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. (Dr.
Hamdani 2010 : 243).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media
adalah suatu alat atau perantara yang dapat mempermudah peserta
32
b. Prinsip-Prinsip Media Pembelajaran.
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya anatara lain : (
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002 : 19 )
1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang
digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan
sewaktu-waktu dibutuhkan.
2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yang digunakan dalam usaha memcahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
3) Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu
media pengajaran yang digunakan.
4) Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan
suatu media pengajaran.
5) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis
bukan sembarang menggunakannya.
6) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan dari macam
media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang
menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan
33
c. Tujuan Media Pembelajaran
1) Mempermudah proses pembelajaran dikelas.
2) Meningkatkan efisisensi proses pembelajaran.
3) Menjaga relefansi antara materi dan tujuan pembelajaran
4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
d. Media Pembelajaran Miniatur
1) Pengertian Media Miniatur
Media miniatur adalah salah satu media pembelajaran yang
bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Media ini dapat
mempermudah ingatan siswa untuk memahami suatu materi.
(Azhari, 2009 : 143). Untuk membuat media miniatur peneliti
menggunakan sterofom, kardus, tanaman, kertas karton, dan alat
pendukung lainnya, seperti gunting, pensil warna , lem , solasi
dan lain-lain. Media ini sebagai pendukung atau perangsang
untuk siswa agar lebih mudah mendapat gambaran tentang
bentuk-bentuk kenampakan alam dan buatan.
2) Langkah-langkah penggunaan media miniatur :
Menurut Azhari Arsyad dalam bukunya yang berjudul Media
Pembelajaran (2009 : 145) langkah-langkah penggunaan media
miniatur adalah sebagai berikut :
i. Sebelum memulai proses pembelajaran, guru sudah
34
ii. Guru mengondisikan siswa untuk memperhatikan atau
melihat media miniatur.
iii. Dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan materi dengan
menggunakan media miniatur untuk memperjelas siswa agar
lebih jelas atau lebih tahu bentuk-bentuk kenampakan alam
maupun kenampakan buatan di indonesia.
iv. Siswa secara bergantian melihat media miniatur yang berada
di depan kelas.
6. Materi Kenampakan Alam Dan Buatan (Sumber Buku Paket Kelas V Untuk SD/MI)
a. Kenampakan Alam
Wilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan
kecil yang terbentang dari sabang sampai merauke. Sabang adalah
sebuah kota pelabuhan yang terletak di Pulau We, sedangkan
merauke adalah kota kabupaten di Provinsi papua bagian timur.
Letak Indonesia secara geografis di antara dua samudra , yaitu
Samudra hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua
benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak
Indonesia secara astronomis adalah antara 6° LU-11° LS dan 95° BT
35
b. Macam-Macam Kenampakan Alam Ada 2, Daratan Dan Perairan.
1) Daratan, merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak
digenangi air. Adalah tempat kita berpijak dan sumber
kehidupan manusia. Daratan Indonesia luasnya sekitar
1.904.344 km², terdiri atas dataran rendah dan dataran tinggi,
pada umunya dataran di Indonesia memiliki tanah yang subur.
Hal itu disebabkan banyaknya gunung berapi dan curah hujan
yang teratur. Dataran secara umum terbagi atas empat bagian,
yaitu pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
(a) Pantai, pantai adalah perbatasan antara daratan dan lautan.
(b) Dataran rendah, dataran rendah adalah bentangan tanah
datar yang sangat luas pada ketinggian kurang dari 200m di
atas permukaan laut.
(c) Pegunungan, pegunungan adalah rangkaian gunung atau
daerah yang bergunung-gunung.
(d) Dataran tinggi, dataran tinggi adalah dataran yang
ketinggianya diatas 600 m di atas permukaan laut
(e) Gunung, gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi.
2) Perairan, Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas,
yaitu dua pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.
Wilayah peraiaran terdiri atas sungai, danau, rawa, selat dan
36
i. Sungai, sungai merupakan bagian dari permukaan bumi
yang rendah dan dialiri oleh air.
ii. Danau, danau adalah permukaan bumi berupa cekungan
yang sangat luas dan digengani air.
iii. Rawa, rawa merupakan tanah yang digenangi air.
iv. Selat, selat adalah laut yang sempit di antara dua pulau.
v. Laut, laut adalah bagian permukaan bumi paling rendah dan
luas yang digenangi air asin.
c. Kenampakan Buatan
Suatu lingkungan tentu akan mengalami perubahan.
Manusia mengubah lingkungan sekitar menjadi lingkungan buatan
untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan kita sebagai manusia tidak
terbatas. Manusia juga memerlukan kebutuhan tambahan, seperti
kemudahan transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia
memerlukan lahan yang sangat luas. Kenampakan buatan yang
terdapat di wilayah indonesia tentunya akan beraneka ragam.
Kenampakan disuatu daerah akan disesuaikan dengan kenampakan
alam yang ada. Pemanfaatan kenampakan alam dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Beberapa kenampakan buatan diantaranya waduk dan
bendungan, kawasan industri atau pabrik, pemukiman, perkebunan,
37
1) Waduk atau bendungan, merupakan kenampakan buatan yang
diciptakan manusia dengan cara membendung aliran sungai.
2) Kawasan industri, dikatakan sebagai kawasan industri karena
merupakan daerah yang digunakan khusus untuk kegiatan
industri.
3) Pemukiman, dibangunnya kenampakan buatan berupa
pemukiman karena dapat memberikan beberapa manfaat.
Contohnya daerah pemukiman penduduk, daerah perkantoran,
dan daerah pertokoan.
4) Perkebunan, merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk dimanfaatkan hasilnya.
5) Sarana transportasi, kemudahan sarana transportasi sangat
diperlukan karena banyak memberikan manfaat dan kemudahan.
Sarana transportasi darat yang diperlukan yaitu jalur kereta api,
jembatan, jalan layang, dan jalan tol. Untuk sarana transportasi
laut diperlukan adanya pelabuhan. Sementara sarana
perhubungan udara memerlukan bandara.
B. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Muala (2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Muala (2016)
dengan judul “ peningkatan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan
38
pada siswa kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2016/2017” dengan rumusan masalah apakah
penerapan strategi pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup pada siswa kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Penerapan strategi
pembelajan mind map dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa
dilihat dari hasil yang diperoleh siswa pada hasil tes formatif yang
dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus selanjutnya siklus I
persentase yang tuntas KKM adalah 11 siswa (57,9%) dan yang belum
tuntas 8 siswa (42,1%) selanjutnya pada siklus II persentase tuntas
sebanyak 17 siswa (89,47%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa
(10,53%).
Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Maula (2016) ini
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yaitu penggunaan strategi pembelajaran mind maps untuk
meningkatkan hasl belajar. Sedangkan perbedaannya terdapat pada
subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016) dengan judul
“peningkatan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup
melalui model mind map pada peserta didik kelas III MIN Mlaten
39
masalah apakah penerapan model mind map dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam materi penggolongan makhluk hidup
melalui model mind maps pada siswa kelas III MIN Mlaten Mijen
Demak Tahun Ajaran 2016/2017. Penerapan model mind map dapat
meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup
pada siswa kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran
2016/2017, hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar pada
pra siklus yakni 46% peserta didik yang memenuhi KKM, dan
meningkat menjadi 77% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus
II menjadi 100% atau semua peserta didik telah memenuhi KKM.
Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016) ini memiliki
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni
penerapan mind map untuk meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan
perbedaannya terdapat pada subjek,materi pelajaran, tempat, dan
waktu pelaksanaan penelitian.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Vita Wulansari (2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Vita Wulansari (2016) dengan judul
”peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi
memahami peta lingkungan setepat melalui strategi mind maps pada
siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan rumusan
masalah apakah penerapan strategi mind maps dapat meningkatkan
40
lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Penerapan model mind
map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV
MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang ,
hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar sesuai dengan
KKM yang ditentukan, 50% pada siklus I dan meningkat lagi pada
siklus II menjadi 91% atau semua peserta didik telah memenuhi KKM.
Penelitian yang dilakukan oleh Vita Wulansari (2016) ini memiliki
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni
penerapan mind map untuk meningkatkan hasil belajar. Sedangkan
perbedaannya terdapat pada subjek,materi pelajaran, tempat, dan
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai berikut :
a. Menyususn rencana pembelajaran / RPP materi kenampakan alam
dan buatan di Indonesia dengan menggunakan media miniatur.
b. Mempersiapkan media, alat dan sarana yang diperlukan saat proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan media miniatur yang
berisi gambaran tentang kenampakan alam dan buatan di Indonesia
seperti gunung, laut, pantai, pemukiman, hutan, dan Waduk.
Miniatur ini terbuat dari sterofoam dan kardus bekas, kertas, gunting,
lem kertas, dan lain-lain.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu kenampakan alam dan
buatan di Indonesia.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa
untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapakan instrumen penilaian yang berupa soal untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
f. Peneliti berkomunikasi atau berkoordinasi dengan guru kelas yang
dimana sebagai pelaksana PTK untuk menggunakan strategi mind
42 2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan guru
saat proses pembelajaran dengan menggunakan strategi mind map dan
media miniatur adalah sebagai berikut :
a. Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan RPP.
b. Guru mengucapkan salam dan menyuruh ketua kelas untuk
memimpin doa sebelum pelajaran dimulai.
c. Guru mengabsen siswa sambil menanyakan kabar.
d. Guru menyampaikan gambaran tentang materi dan tujuan
pembelajaran.
e. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan proses
pembelajaran.
f. Guru membahas sedikit materi kenampakan alam yang sudah
diajarkan pada semester lalu.
g. Guru menerangkan serta menjelaskan materi kenampakan alam dan
buatan di Indonesia kepada siswa.
h. Guru menerangkan dan menulis di papan tulis dengan cara
memetakan konsep (mind map), dan menjelaskan kepada siswa
tentang materi kenampakan alam dan buatan di Indonesia.
i. Dengan sesekali guru memberitahu bentuk/wujud tempat-tempat
kenampakan alam di Indonesia dengan media pembelajaran yang
43
j. Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru bagaimana cara
memetakan materi.
k. Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada para siswa untuk
mempermudah siswa memahami materi,Setiap siswa dipersilahkan
mendekat ke media pembelajaran untuk lebih jelasnya.
l. Setelah itu, guru bertanya kepada siswa, „apakah siswa sudah paham
cara memetakan materi?‟
m.Siswa kemudian diberi tugas untuk menulis materi kembali dengan
cara memetakan materi, atau dibuat mind map.
n. Setelah menjelaskan dan menerangkan materi, guru memberikan
soal kepada para siswa.
o. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal.
p. Guru memberikan penguatan materi dan pelurusan serta umpan balik
kepada para siswa tentang materi yang telah diajarkan.
q. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum aktif dalam
proses pembelajaran.
r. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Observasi / Pengamatan
Tahap ini digunakan untuk memperoleh data-data yang dilakukan
dengan mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran, selain itu
juga untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS
materi kenampakan alam dan buatan di Indonesia dengan menggunakan