• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN

MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR

PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RHIKI DARMAWAN

NIM. 115-14-117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN

MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR

PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RHIKI DARMAWAN

NIM. 115-14-117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(4)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBNG

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :

Nama : RHIKI DARMAWAN

NIM : 115-14-117

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 .

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 16 Juli 2018

Dosen Pembimbing

Drs. Abdul Syukur, M.Si

(5)

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364 Website:www.iainsalatiga.ac.ide-mail:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN

MELALUI STRATEGI MIND MAP DAN MEDIA MINIATUR

PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF WATUAGUNG

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH RHIKI DARMAWAN

NIM: 115-14-117

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 21 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Susunan Panitia Penguji

Salatiga, 28 September 2018

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Suwardi, M.Pd.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : RHIKI DARMAWAN

NIM : 115-14-117

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Selanjutnya, saya bersedia skripsi ini dipublikasikan oleh

perpustakaan IAIN Salatiga.

Salatiga, 16 Juli 2018

Yang menyatakan,

(7)

vii

MOTTO

اًد ۡشُر

َ ت ۡمِّلُع

اَّمِم

َِه مِّل عُت

َۡن ا

ىٰٓ ل ع

َ كُعِبَّت ا

َۡل ه

َ

ى س ۡوُم

َ ه ل

َ لا ق

Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu

mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan

(8)

viii

PERSEMBAHAN

1. Kedua orangtuaku, Salamun dan Tri Rusmiyati yang selalu memberikan

semangat, doa dan semuanya.

2. Dhiki, saudara kembarku yang banyak membantu dari segi apapun dari

awal hingga skripsi ini selesai.

3. Atika Nur Rahima kakakku yang selalui meyuport dan selalu

mengusahakan apapun untuk saya ketika saya membuat skripsi ini.

4. Indra Hermansyah adikku yang selalu mendukung dan memberi semangat.

5. Teman-teman seperjuangan skripsi ( Aziz, Gilang, Astri, Arum, Lia, Zulfa

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

hidayah dan inayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan lancar tanpa ada halangan apapun. Shalawat serta salam tak

lupa selalu tercurahkan kepada Nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang

mana kita tunggu-tunggu syafa‟atnya di yaumul kiyamah.

Penulis skripsi dengan judul

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Dan Buatan Melalui Strategi Mind Map Dan Media Miniatur

Pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 .” Ini, untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) IAIN Salatiga

3. Ibu Peni Suspati, S.Si., M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

4. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah

(10)

x

5. Ibu Umi Salamah, S.Ag selaku Kepala Madrasah MI Ma‟arif Watuagung

Tuntang yang telah mengizinkan dan membantu selama penelitian.

6. Ibu Iin Mualiyah S.Pdi selaku wali kelas V yang telah membantu dalam

melakukan penelitian.

7. Seluruh murid kelas V MI Ma‟arif Watuagung yang telah mennbantu selam

proses penelitian.

8. Kedua orangtuaku dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa

kepaa saya.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari para pembaca yang mana akan membuat lebih baik lagi skripsi

ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

(11)

xi

ABSTRAK

Darmawan, Rhiki. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Dan Buatan Melalui Strategi Mind Map Dan Media Miniatur Pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 . Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institu Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si

Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi Mind Map, Media Miniatur

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi kenampakan alam dan buatan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Watuagung kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan strategi mind map dan media miniatur dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kenampakan alam dan buatan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018, Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR LOGO .. ... ii

HALAMAN JUDUL. ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... iv

HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI .. ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

(13)

xiii

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

1. Hasil Belajar ... 6

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 7

3. Kenampakan alam dan buatan... 7

4. Strategi mind map ... 8

5. Media Miniatur ... 8

G. Metode Penelitian ... 9

1. Rancangan Penelitian ... 9

2. Lokasi, Waktu, Dan Subjek Penelitian ... 13

3. Instrumen Penelitian ... 14

4. Teknik Pengumpulan Data ... 14

5. Analisis Data... 15

H. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 18

1. Hasil Belajar ... 18

a. Belajar ... 18

b. Hasil Belajar ... 22

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 23

(14)

xiv

b. Karakteristik IPS ... 25

c. Tujuan Pembelajaran IPS ... 26

d. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ... 26

e. Sk dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V MI/SD ... 27

3. Strategi mind map ... 28

a. Pengertian Starategi Mind map ... 28

b. Kelebihan dan kekurangan strategi mind map ... 29

c. Langah-langkah strategi mind map ... 30

4. Media pembelajaran miniatur ... 31

a. Pengertian Media ... 31

b. Prinsip-Prinsip Penggunaan media Pembelajaran ... 31

c. Tujuan Media Pembelajaran ... 32

d. Media pembelajaran miniatur untuk materi kenampakan alam dan buatan di Indoneisa ... 33

5. Materi kenampakan alam dan buatan di Indoneisa ... 34

B. Kajian Pustaka ... 37

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Deskripsi pelaksanaan Siklus I ... 41

1. Perencanaan tindakan ... 41

2. Pelaksanaan tindakan ... 42

3. Pengamatan/observasi ... 43

4. Refleksi... 47

(15)

xv

1. Perencanaan tindakan ... 49

2. Pelaksanaan tindakan ... 50

3. Pengamatan/observasi ... 52

4. Refleksi... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 58

1. Deskripsi Pra Siklus ... 58

2. Deskripsi data siklus I ... 60

3. Deskripsi data siklus II ... 61

B. Pembahasan ... 62

1. Siklus I... 63

2. Siklus II ... 70

3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 77

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 79

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas V ... 13

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar ... 27

Tabel 3.1 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I... 44

Tabel 3.2 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ... 46

Tabel 3.3 Nilai Evaluasi Siklus I... 47

Tabel 3.4 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ... 53

Tabel 3.5 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ... 55

Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus II ... 56

Tabel 4.1 Nilai PAS Murni Kelas V MI Ma‟arif Watuagung ... 59

Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I... 60

Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II ... 61

Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Evaluasi Antar Siklus ... 62

Tabel 4.5 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ... 65

Tabel 4.6 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I... 66

Tabel 4.7 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ... 71

Tabel 4.8 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ... 73

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 12

Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I ... 64

Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ... 71

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Silkus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 4 Soal Evaluasi Silklus I

Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 6 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 7 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 8 Nilai UAS murni IPS kelas V

Lampiran 9 Nilai Evaluasi Silkus I

Lampiran 10 Nilai Evaluasi Sikllus II

Lampiran 11 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I

Lampiran 12 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II

Lampiran 13 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I

Lampiran 14 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II

Lampiran 15 Profil Sekolah

Lampiran 16 Lembar Konsultasi

Lampiran 17 Surat Keterangan Pembimbing skripsi

Lampiran 18 Surat Pengantar lembaga

Lampiran 19 Surat Keterangan Peneliti

Lampiran 20 Daftar Nilai SKK

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus dicapai

oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi siswa

merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni dan

pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan

oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah diterapkan

dengan penuh keberhasilan. (Sujana 2008 : 12). Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang

bersumber dari ilmu-ilmu sosial terpilih dan dipadukan untuk kepentingan

pendidikan dan pembelajaran disekolah atau madrasah. Melalui mata

pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara

Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang

cinta damai. (Wahidmurni 2017 : 17). IPS secara sederhana dapat

didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai bagian konsep atau materi

ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan program pendidikan dan

pembelajaran disekolah/madrasah.

Dalam pendidikan dasar, seorang guru harus menggunakan strategi

untuk dapat mendapatkan hasil belajar yang baik. Dalam mata pelajaran

(20)

2

menghafal, namun banyak siswa yang mungkin belum paham tentang

suatu materi jika hanya dengan ceramah dan menghafal. Ceramah

dilakukan oleh seorang guru melalui lisan dan peserta didik hanya

mendengarkan, hal ini membuat para peserta didik bosan dan seringkali

tidak memperhatikan ketika gurunya menjelaskan. Sedangkan menghafal

akan membuat siswa sulit menerima materi karena menghafal belum tentu

bisa teringat semua ketika proses pembelajaran berganti materi. Maka dari

itu agar tercapainya hail belajar yang baik, seorang guru harus

menggunakan strategi yang baik yang sesuai dengan materi pelajarannya.

Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan

dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan,strategi diartikan sebagai

a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular

education goal. Jadi strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu (Hamruni 2012 : 2). Menurut Sanjaya

Mina (2007) istilah strategi , sebagaimana banyak istilah lainnya, di pakai

dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Di dalam

konteks belajar mengajar, stategi berarti pola umum aktivitas guru-peserta

didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sifat umum pola

tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud

tampak dipergunakan guru dan peserta didik didalam bermacam-macam

peristiwa belajar. Strategi Mind Map ( pemetan otak ) adalah trademark

(21)

3

Map. Strategi Mind Map adalah strategi yang sangat tepat untuk

menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien. (Utomo

Dananjaya, 2011 : 72).

Berdasarkan hasil survey peneliti pada hari 5 Maret 2018 kepada guru

kelas V, Beliau mengatakan banyak nilai siswa yang masih dibawah

rata-rata atau KKM. Dari 20 siswa hanya 6 siswa yang mendapat nilai diatas

KKM dan sisanya masih kurang dari nilai KKM. Hanya sekitar 30 % nilai

yang mencapai tingkat kelulusan. Adapun KKM untuk mata pelajaran IPS

adalah ≥ 65. Dengan ini banyak siswa yang perlu untuk ditingkatkan hasil

belajarnya tentang materi kenampakan alam dan buatan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Dengan begitu, peneliti ingin

melakukan PTK atau penelitian tindakan kelas melalui judul :

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam Dan Buatan

Melalui Strategi Mind Map Dan Media miniatur Pada Siswa Kelas V MI

Ma‟arif Watuagung Kab.Semarang Tahun pelajaran 2017/2018”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah penerapan

strategi Mind Map dan media miniatur dapat meningkatkan hasil belajar

IPS materi kenampakan alam dan buatan pada siswa kelas V MI Ma‟arif

(22)

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar ilmu

pengetahuan sosial (IPS) Materi Kenampakan Alam Dan Buatan Melalui

Strategi Mind Map Dan Media miniatur Pada Siswa Kelas V Mi Ma‟arif

Watuagung Kab.Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau

kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan.

Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara

teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya.

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah yang

hendak dipecahkan. (H.M Basrowi dan Suwandi,2008 : 90)

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi

Mind Map dan media miniatur dapat mingkatkan hasil belajar ilmu

pengetahuan sosial materi kenampakan alam dan buatan pada siswa

kelas V MI Ma‟arif Watuagung Kec.Tuntang Kab. Semarang tahun

pelajaran 2017/2018.

2. Indikator keberhasilan

Dalam penelitian harus memiliki indikator keberhasilan untuk

dijadikan tolak ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian

(23)

5

adalah meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pada materi

kenampakan alam dan buatan sebagai berikut :

a. Secara individual nilai yang diperoleh siswa mencapai KKM yang

sudah ditentukan sekolah, yaitu ≥ 65.

b. Secara klasikal apabila dalam satu kelas tersebut yang mendapat

nilai ≥ 65 atau lebih harus mencapai 85% dari jumlah keseluruhan

siswa.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V MI Ma‟arif Watuagung mata pelajaran ilmu pengetahuan

sosial materi kenampakan alam dan buatan melalui strategi Mind Map

dan media miniatur.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru :

1) Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi kenampakan

alam dan buatan.

2) Membantu guru dalam mengembangkan proses belajar di dalam

kelas.

3) Guru menjadi lebih kreatif dan lebih mudah dalam

(24)

6 b. Bagi Siswa :

1) Dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial

materi kenampakan alam dan buatan..

2) Menumbuhkan rasa semangat belajar kepada siswa dan motivasi

belajar siswa karena menggunakan media pembelajaran dan

strategi pembelajran yang menarik.

3) Memberikan rasa senang kepada siswa karena proses

pembelajaran tidak membosankan dan tidak menjenuhkan.

c. Bagi Lembaga :

1) Meningkatkan mutu keberhasilan lembaga pendidikan.

2) Meningkatkan keprofesionalan seorang guru pada lembaga

pendidikan.

3) Meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan media

miniatur pada proses pembelajaran.

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus

dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi

siswa merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni

dan pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang

dibutuhkan oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang

(25)

7

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. (Sujana 2008 : 12)

2. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang

ilmu-ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar

realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan

interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. (Trianto :

2007 : 124). Ilmu pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan

konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada

dilingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS

diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggug

jawab terhadap negaranya. (Susanto 2013 : 138)

3. Kenampakan Alam Dan Buatan

Kenampakan alam meliputi daratan dan perairan yang memberikan

banyak keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber daya alam.

Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh

perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi. Kenampakan alam di

daratan antara lain yaitu pantai, dataran rendah, datran tinggi,

pegunungan,dan gunung. Sedangkan perairan antara lain adalah

sungai, danau, rawa, selat, dan laut. Suatu lingkungan tentu akan

mengalami perubahan. Manusia mengubah ligkungan alam sekitar

(26)

8

kita sebagai manusia tidak terbatas. Manusia juga memerlukan

kebutuhan tambahan, seperti kemudahan transportasi. Untuk

memenuhi kebutuhan itu manusia memerlukan lahan yang luas.

Kenampakan buatan disuatu daerah akan disesuaikan dengan

kenampakan alam yang ada. Beberapa kenampakan alam butan di

antaranya adalah pabrik, waduk atau bendungan, permukiman,

perkebunan, sarana transportasi darat dan laut serta udara. ( ade

munajat dkk. 2007 : 38 ).

4. Strategi Mind Map

Mind Map atau peta pemikiran adalah suatu metode untuk

memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak

kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh

Tony Buzan pada 1974. Penerapan strategi Mind Map slain

penggunannaya mencakup manajemen organisasi serta pengembangan

diri, juga digunakan pada pembelajaran. Pemetaan pemikiran (Mind

Map) menggunakan teknik curah gagasan dengan menggunakan kata

kunci bebas, simbol atau gambar dan atau melukisnya secara kesatuan

disekitar tema sentral. ( Said 2016 : 172 )

5. Media Miniatur

Media adalah komponen sumber belajara atau wahana fisik yang

mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah

(27)

9

intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. (Dr.

Hamdani 2010 : 243).

Media miniatur adalah alat yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan materi. dengan media miniatur ini yang berisi gambar

serta bentuk kenampakan alam dan buatan yang berukuran kecil.

Media ini terbuat dari sterofom, kardus, kertas karton, dan alat

pendukung lainnya, seperti gunting, pensil warna, lem, solasi dan

lain-lain

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan peneltian tindakan kelas

(PTK). Suyadi (2010) menejelaskan bahwa secara harfiah PTK berasal

dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti

action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.

Sedangkan menurut pendapat Arikunto (2006) menjelaskan lebih rinci

dan sistematis pengertian PTK, Pertama penelitian adalah kegiatan

mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau

metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal

yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. Kedua, tindakan

adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan

tujuan tertentudalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus

kegiatan untuk peserta didik. Dan yang ketiga, kelas adalah tempat

(28)

10

menerima pelajaran dari guru yang sama. Dari ketiga penegertian

diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK)

adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas bersamaan.

( Suyadi 2010 : 18 ). Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2

siklus. Dan dari masing-masing siklus sendiri terdiri dari perencanaa,

pelaksaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Tujuan peneitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial materi kenampakan alam dan buatan dengan

menggunakan strategi Mind Map dan media miniatur. Melalui

strategi dan media ini diharapkan siswa lebih bisa memahami

materi dan tidak jenuh disaat peoses pembelajaran. Untuk

melakukan tujuan tersebut dilakukan perencanaan sebagai berikut :

1) Menyiapkan materi yang akan di ajarakan atau yang akan

disampaikan kepada siswa.

2) Membuat RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran.

3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan di gunakan.

4) Membuat lembar observasi dan lembar evaluasi serta penilaian

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran didalam ruangan kelas sesuai

(29)

11

disiapkan sebelumnya. Sementara guru menyampaikan materi dan

peneliti mengamati bagaimana proses pembelajran itu berlagsung

guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang didapat dalam

upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajran Ilmu pengetahuan

materi kenampakan alam dan buatan. Dalam proses pelaksanaan ini

peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dan hasil data akan digunakan untuk dijadikan bahan

refleksi. Data ini adalah data yang berisi hasil observasi atau

pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran.

c. Pengamatan

Pengamatan pada konteks ini adalah mengumpulkan data

yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang berisi tentang

hasil pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Sebenarnya sedikit kurang tepat apabila

tahap pengamatan dipisahkan dengan tahap pelaksanaan, karena

kedua tahap ini berlangsung dalam satu waktu. (Suyadi, 2014 : 64)

berpendapat bahwa sebutan ini hanya untuk membedakan antara

pelaksanaan tindakan dan pengamatan, bukan menunjukkan suatu

urutan.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah

(30)

12

pengalamanya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatanya,

baik kelemahan dan kekurangannya. (Suyadi 2010 : 64) . pada

tahap ini peneliti melihat apakah tindakan yang dilakukan dapat

mencapai tujuan yang diharapkan dan sekaligus untuk merancang

perencanaan selanjutnya, serta untuk memperbaiki kelemahan pada

siklus sebelumnya.

Gambar 1.1

Model Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan PTK (Arikunto : 2006 )

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Perencanaan

(31)

13

2. Lokasi, Waktu Dan Subjek Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Ma‟arif Watuagung

yang berada di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada akhir semester 2 tahun

pelajaran 2017/2018.

Pra Siklus dilakukan pada tanggal 5 Maret 2018

Siklus I dilakukan pada tanggal 9 Mei 2018

Siklus II dilakukan pada tanggal 17 Mei 2018

c. Subjek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma‟arif

Watuagung Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun pelajaran

2017/2018, yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 10 siswa dan 10

siswi.

Tabel 1.1 Daftar siswa kelas V MI Ma’arif Watuagung Tuntang Kab.Semarang

No Nama Jenis Kelamin

1 Ivan Maulana Laki-laki

2 Dewi Rahma Safira Perempuan

3 Nafis Mutiara Perempuan

4 Alif Riski R Laki-laki

5 Ambar Indah Perempuan

6 Anggun Fernanda Perempuan

7 Gita Asna Istiqomah Perempuan

8 Karisma Nur Aini Perempuan

9 Masytoh Nur Khalifah Perempuan

(32)

14

11 M. Faiq Zauza Laki-laki

12 M. Ragil Dwi Laki-laki

13 Neri Indah Perempuan

14 Panji Adnan Laki-laki

15 Cyntia Susilowati Perempuan

16 Varel Maulana Laki-laki

17 Vera Azzahra Perempuan

18 Vio Saputra Laki-laki

19 Dede May Al-Kautsar Laki-laki

20 Panca Ramadhani Laki-laki

3. Instrumen Penilaian

a. Tes tertulis / soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial materi kenampakan

alam dan buatan.

b. Lembar observasi, pada lembar obsrvasi ini yang di perhatikan

yaitu kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan

menggunakan media miniatur terhadap siswa ketika mengikuti

pelajaran.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek

(33)

15 b. Tes / evaluasi

Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban

yang dijadikan penetapan skor angka.

c. Dokumentasi

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan

dokumentasi yang berisi foto kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Mind Map dan media

miniatur.

5. Analisis Data

Analisis data adalah analisi data yang telah terkumpul guna

mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian

untuk perbaikan belajar siswa ( Suyadi 2010 : 85 ). Analisis data

dilakukan dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan soal tes

formatif pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Data yang

terkumpul dianalisis setiap siklusnya untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk

membuktikan hipotesis tindakan, maka hasil penelitian dianalisis

menggunakan statistik untuk menghitung ketentuan klasikal. Apabila

hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 85% dengan nilai tuntas

atau melebihi KKM maka siklus ini dihentikan. Rumus untuk

menghitung persentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut :

(34)

16

6. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam mengkaji isi skripsi hasil

penelitian tindakan kelas ini, peneliti menguraikan sistematika sebagai

berikut : bagian awal yang meliputi sampul, lembar logo, halaman

judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan

keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Sistematika

skripsi sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN :

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, metode penelitian,

dan sistematika penulisan. Metode penelitian ini mencakup rancangan

penelitian , lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah

penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis

data.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang kajian teori tentang definisi hasil

belajar, ilmu pengetahuan sosial, strategi Mind Map, media miniatur

dan kajian pustaka.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I dan

(35)

17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil uraian deskripsi tiap siklus yang

membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan

ataupun kegagalan dan berisi pembahasan.

BAB V PENUTUP

(36)

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Kajian Teori 1. Hasil Belajar

a. Belajar

1) Pengertian belajar

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di

dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam buku Educational

Psyhology H.C Witherington, mengemukakan bahwa belajar

adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan

diri , sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. Belajar adalah suatu

proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

latihan atau pengalaman. ( Anurrahman, 2016 : 35 ).

Menurut Thorndike sebagai mana yang dikutip oleh Asri

budiningsih ( 2005 : 21 ) belajar adalah proses interaksi antara

stimulus dan respon. Sedangkan menurut R. Gagne sebagaimana

yang dikutip oleh Ahmad Sussanto (2013 : 1) belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dimaknai

(37)

19

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain

itu, ia juga menekankan bahwa belajar suatu upaya memperoleh

pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Intruksi yang

dimaksud adalah, perintah atau arahan dan bimbingan dari

seorang pendidik atau guru.

Menurut Hamalik dalam ( Ahmad Susanto 2013 : 3 )

menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau

memperteguh perilaku melalui pengalaman. Menurut pengertian

ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan

merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu

bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas

dari itu merupakan mengalami.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah perubahan tingkah laku yang di alami oleh individu

secara keseluruhan setelah mendapat suatu ilmu atau pelajaran

dan suatu pengalaman yang sudah di alaminya.

2) Ciri-Ciri Belajar

Ciri-ciri belajar dalam buku Teori belajar dan pembelajaran

(Baharrudin dan Esa Nurwahyuni, 2008 : 15 ) adalah sebagai

berikut :

a) Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Hasil

(38)

20

b) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk

waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi,

perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur

hidup.

c) Peubahan tingkah laku tidak harus segala dapat diamati pada

saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku

teersebut bersifat potensial.

d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

pengalaman.

e) Pengalaman atau latihan itu, dapat memberi penguatan.

Sesuatau yang memperkuat itu akan memberikan semangat

atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

3)Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Soekamto dan Winatapura sebagai mana yang

dikutip oleh Baharrudin dan Esa Nur Wahyuni (2008 : 16 )

beberapa prinsip belajar adalah sebagai berikut :

a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar,

bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak

aktif.

(39)

21

c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat

penguatan langsung pada setiap langkah yang di lakukan

selama proses belajar.

d)Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang

dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi

tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

4) Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. (Baharrudin dan Esa Nur Wahyuni 2008 : 19 )

a) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar idividu.

(1) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu yang

pertama, keadaan tonus jasmani. Yang kedua keadaan

fungsi jasmani.

(2) Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis

seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar.

(40)

22

proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat,

sikap, dan bakat.

b) Faktor eksternal

Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal

yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2

golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor faktor

lingkungan non sosial.

(1) Faktor lingkungan sosial terdiri dari lingkungan sosial

sekolah, lingkugan sosial masyarakat, lingkungan sosial

keluarga.

(2) Faktor lingkungan non sosial terdiri dari lingkungan

alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi

pelajaran.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus

dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi

siswa merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni

dan pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang

dibutuhkan oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang

telah diterapkan dengan penuh keberhasilan. (Sujana 2008 : 12).

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

(41)

23

Menurut Nawawi dalam K.Brahim ( 2007 : 39 ) sebagaimana

yang dikutip oleh Ahmad Susanto (2013 : 5 ) menyatakan bahwa

hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan

dalam skor yang diperoleh dari hasil test mengenal sejumlah materi

pelajaran tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah suatu keberhasilan siswa yang di dapat setelah

menerima suatu proses pembelajaran.

3. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

a. Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai

cabang-cabang ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geogrfi,

ekonomi, politik, hukum, dan buddaya. IPS atau studi sosial itu

merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi

materi cabang-cabang ilmu sosial. ( Trianto, 2007 : 124).

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang

bersumber dari ilmu-ilmu sosial terpilih dan dipadukan untuk

kepentingan pendidikan dan pembelajaran disekolah atau madrasah.

Ilmu pengetahuan sosial atau disingkat dengan IPS merupakan mata

pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SLDB sampai

SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

(42)

24

jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,

Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,

peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia

yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang

cinta damai. (Wahidmurni 2017 : 17). IPS secara sederhana dapat

didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai bagian konsep atau

materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan program

pendidikan dan pembelajaran disekolah/madrasah.

Dalam buku Ahmad Susanto, IPS di sekolah dasar merupakan

bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek

kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Dengan demikian

peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa untuk

mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan agar dapat

mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai

anggota masyarakat dan warga negara yang baik.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPS

adalah gabungan dari beberapa ilmu yang mendalami atau

mempelajari hubungan atau interaksi antar manusia disuatu

(43)

25

b. Karakteristik IPS

Karakteristik IPS ( Dalam buku model pembelajaran terpadu dalam

teori dan praktek, Trianto, 2007 : 126 ) sebagai berikut :

1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,

sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama

2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari

struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi,sosiologi, yang

dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau

topik (tema) tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut

berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip

sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan,

struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan

hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,

keadilan dan jaminan keamanan.

5) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar IPS menggunakan

tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosisal

(44)

26

c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Tujuan pembelajara IPS dalam buku Ahmad Susanto, Mutakin

(1998) merumuskan tujuan pembelajaran IPS sebagai berikut :

1)Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah

dan kebudayaan masyarakat.

2)Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode dan diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang

kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

sosial.

3)Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

4)Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

5)Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung

(45)

27

d. Ruang lingkup pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Ruang lingkup IPS untuk SD/MI (Rasimin, 2012 : 34 ) sebagai

berikut :

1) Manusia, tempat dan lingkungan.

2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

3) Sistem sosial dan budaya.

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS kelas V SD/MI

Standar Kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS

kelas V SD/MI semester satu dalam struktur kurikulum tingkat

satuan pendidikan ( Rasimin, 2012 : 42 )

Tabel 2.1

Standar kompetensi dan kompetensai dasar IPS kelas V

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menghargai berbagai

peninggalan tokoh

sejarah yang berskala nasional pada Hindu

peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan islam di Indonesia

2. Menceritakan

tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan islam di Indonesia

3. Mengenal keragaman

kenampakan alam dan buatan serta pembagian

wilayah waktu di

Indonesia dengan

menggunakan

(46)

28

4. Menghargai keragaman

suku bangsa dan budaya di Indonesia.

5. Mengenal jenis-jenis

usaha dan kegiatan

ekonomi di Indonesia. 2. menghargai peranan

tokoh pejuang dan

perjuangan para tokoh

pejuang pada masa

penjajahan Belanda dan Jepang

2. menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan

4. menghargai perjuangan

para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan

4. Strategi Mind Map

a. Pengertian Strategi Mind Map

Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara

sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup

tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan,

proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. (Abdul Majid, 2014

: 3)

Strategi mind map (pemetaan otak) adalah trademark dari Tony

Buzan author dari ssejumlah buku yang terkait dengan mind map.

(47)

29

menggunakan standar baru dengan mengikuti pola curah gagasan

atau brainstroming. Maksudnya pada umunya orang akan

menuliskan suatu gagasan dalam daftar yang berurutan disebuah

notes. Tetapi mind mapmemiliki bentuk yang berbeda. Model mind

map adalah model yang sangat tepat untuk menjabarkan proses

tersebut dengan mudah dan efesien.

b. Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Mind Map

Menurut Abdul Majid (2014 : 6) kelebihan dan kekurangan strategi

mind map diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Kelebihan strategi mind map

i. Strategi ini dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide

yang muncul.

ii. Proses menggambar diagram atau peta konsep bisa

memunculkan ide-ide yang lain.

iii. Diagram atau peta konsep yang sudah terbentuk bisa menjadi

panduan untuk menulis.

iv. Lebih mudah melihat gambar keseluruhan.

v. Membantu otak untuk mengatur, mengingat,

membandingkan, dan membuat hubungan.

vi. Memudahkan penambahan informasi baru.

vii. Pengkajian ulang dapat dilakukan lebih cepat.

viii. Setiap peta memiliki sifat yang unik.

(48)

30

i. Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

ii. Tidak sepenuhnya murid yang belajar

iii. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

iv. Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat, karena

kata kunci pengingat terpisah oleh jarak.

v. Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak

berhubungan dengan ingatan.

vi. Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang

tidak penting.

c. Langkah-Langkah Penerapan Strategi Mind Map.

Menurut Alamsyah said dan Andi Budiman Jaya ( 2016 : 173)

berikut langkah-langkah penerapan strategi mind map :

1) Memulai di tengah pada halam kosong buku atau kertas gambar

dengan cara membuat atau menuliskan kategori kalimat utama

sebagai kata kunci yang akan menjadi pusat atau setral informasi

atau melalui gambar, simbol dengan memberikan warna yang

berbeda.

2) Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal tuliskan dengan

huruf tebal atau kapital.

3) Menyusun urutan informasi yang ada dalam setiap kategori.

4) Membuat kolerasi melalui hubungan antar kategori yang

menunjukkan keterkaitan antar informasi.

(49)

31

6) Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara topik

sentral dan subtopik.

7) Kembangan mind map sesuai gaya yang akan dibuat.

5. Media Pembelajaran Miniatur a. Pengertian media

Secara harfiah kata media memiliki arti perantara atau pengantar.

Dengan kata lain media merupakan sesuatu yang bersifat

menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar

pada dirinya. (Asnawir dan Basyiruddin usman, 2002 : 11).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006 : 121 )

media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.

Media adalah komponen sumber belajara atau wahana fisik yang

mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah

media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. (Dr.

Hamdani 2010 : 243).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media

adalah suatu alat atau perantara yang dapat mempermudah peserta

(50)

32

b. Prinsip-Prinsip Media Pembelajaran.

Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau

mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena

itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya anatara lain : (

Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002 : 19 )

1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai

bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan

hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang

digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan

sewaktu-waktu dibutuhkan.

2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar

yang digunakan dalam usaha memcahkan masalah yang dihadapi

dalam proses belajar mengajar.

3) Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu

media pengajaran yang digunakan.

4) Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan

suatu media pengajaran.

5) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis

bukan sembarang menggunakannya.

6) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan dari macam

media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang

menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan

(51)

33

c. Tujuan Media Pembelajaran

1) Mempermudah proses pembelajaran dikelas.

2) Meningkatkan efisisensi proses pembelajaran.

3) Menjaga relefansi antara materi dan tujuan pembelajaran

4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

d. Media Pembelajaran Miniatur

1) Pengertian Media Miniatur

Media miniatur adalah salah satu media pembelajaran yang

bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Media ini dapat

mempermudah ingatan siswa untuk memahami suatu materi.

(Azhari, 2009 : 143). Untuk membuat media miniatur peneliti

menggunakan sterofom, kardus, tanaman, kertas karton, dan alat

pendukung lainnya, seperti gunting, pensil warna , lem , solasi

dan lain-lain. Media ini sebagai pendukung atau perangsang

untuk siswa agar lebih mudah mendapat gambaran tentang

bentuk-bentuk kenampakan alam dan buatan.

2) Langkah-langkah penggunaan media miniatur :

Menurut Azhari Arsyad dalam bukunya yang berjudul Media

Pembelajaran (2009 : 145) langkah-langkah penggunaan media

miniatur adalah sebagai berikut :

i. Sebelum memulai proses pembelajaran, guru sudah

(52)

34

ii. Guru mengondisikan siswa untuk memperhatikan atau

melihat media miniatur.

iii. Dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan materi dengan

menggunakan media miniatur untuk memperjelas siswa agar

lebih jelas atau lebih tahu bentuk-bentuk kenampakan alam

maupun kenampakan buatan di indonesia.

iv. Siswa secara bergantian melihat media miniatur yang berada

di depan kelas.

6. Materi Kenampakan Alam Dan Buatan (Sumber Buku Paket Kelas V Untuk SD/MI)

a. Kenampakan Alam

Wilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan

kecil yang terbentang dari sabang sampai merauke. Sabang adalah

sebuah kota pelabuhan yang terletak di Pulau We, sedangkan

merauke adalah kota kabupaten di Provinsi papua bagian timur.

Letak Indonesia secara geografis di antara dua samudra , yaitu

Samudra hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua

benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak

Indonesia secara astronomis adalah antara 6° LU-11° LS dan 95° BT

(53)

35

b. Macam-Macam Kenampakan Alam Ada 2, Daratan Dan Perairan.

1) Daratan, merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak

digenangi air. Adalah tempat kita berpijak dan sumber

kehidupan manusia. Daratan Indonesia luasnya sekitar

1.904.344 km², terdiri atas dataran rendah dan dataran tinggi,

pada umunya dataran di Indonesia memiliki tanah yang subur.

Hal itu disebabkan banyaknya gunung berapi dan curah hujan

yang teratur. Dataran secara umum terbagi atas empat bagian,

yaitu pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.

(a) Pantai, pantai adalah perbatasan antara daratan dan lautan.

(b) Dataran rendah, dataran rendah adalah bentangan tanah

datar yang sangat luas pada ketinggian kurang dari 200m di

atas permukaan laut.

(c) Pegunungan, pegunungan adalah rangkaian gunung atau

daerah yang bergunung-gunung.

(d) Dataran tinggi, dataran tinggi adalah dataran yang

ketinggianya diatas 600 m di atas permukaan laut

(e) Gunung, gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi.

2) Perairan, Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas,

yaitu dua pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.

Wilayah peraiaran terdiri atas sungai, danau, rawa, selat dan

(54)

36

i. Sungai, sungai merupakan bagian dari permukaan bumi

yang rendah dan dialiri oleh air.

ii. Danau, danau adalah permukaan bumi berupa cekungan

yang sangat luas dan digengani air.

iii. Rawa, rawa merupakan tanah yang digenangi air.

iv. Selat, selat adalah laut yang sempit di antara dua pulau.

v. Laut, laut adalah bagian permukaan bumi paling rendah dan

luas yang digenangi air asin.

c. Kenampakan Buatan

Suatu lingkungan tentu akan mengalami perubahan.

Manusia mengubah lingkungan sekitar menjadi lingkungan buatan

untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan kita sebagai manusia tidak

terbatas. Manusia juga memerlukan kebutuhan tambahan, seperti

kemudahan transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia

memerlukan lahan yang sangat luas. Kenampakan buatan yang

terdapat di wilayah indonesia tentunya akan beraneka ragam.

Kenampakan disuatu daerah akan disesuaikan dengan kenampakan

alam yang ada. Pemanfaatan kenampakan alam dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Beberapa kenampakan buatan diantaranya waduk dan

bendungan, kawasan industri atau pabrik, pemukiman, perkebunan,

(55)

37

1) Waduk atau bendungan, merupakan kenampakan buatan yang

diciptakan manusia dengan cara membendung aliran sungai.

2) Kawasan industri, dikatakan sebagai kawasan industri karena

merupakan daerah yang digunakan khusus untuk kegiatan

industri.

3) Pemukiman, dibangunnya kenampakan buatan berupa

pemukiman karena dapat memberikan beberapa manfaat.

Contohnya daerah pemukiman penduduk, daerah perkantoran,

dan daerah pertokoan.

4) Perkebunan, merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh

manusia untuk dimanfaatkan hasilnya.

5) Sarana transportasi, kemudahan sarana transportasi sangat

diperlukan karena banyak memberikan manfaat dan kemudahan.

Sarana transportasi darat yang diperlukan yaitu jalur kereta api,

jembatan, jalan layang, dan jalan tol. Untuk sarana transportasi

laut diperlukan adanya pelabuhan. Sementara sarana

perhubungan udara memerlukan bandara.

B. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian yang relevan adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Muala (2016)

Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Muala (2016)

dengan judul “ peningkatan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan

(56)

38

pada siswa kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2016/2017” dengan rumusan masalah apakah

penerapan strategi pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup pada siswa kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Penerapan strategi

pembelajan mind map dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa

dilihat dari hasil yang diperoleh siswa pada hasil tes formatif yang

dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus selanjutnya siklus I

persentase yang tuntas KKM adalah 11 siswa (57,9%) dan yang belum

tuntas 8 siswa (42,1%) selanjutnya pada siklus II persentase tuntas

sebanyak 17 siswa (89,47%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa

(10,53%).

Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Maula (2016) ini

memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

yaitu penggunaan strategi pembelajaran mind maps untuk

meningkatkan hasl belajar. Sedangkan perbedaannya terdapat pada

subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016)

Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016) dengan judul

“peningkatan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup

melalui model mind map pada peserta didik kelas III MIN Mlaten

(57)

39

masalah apakah penerapan model mind map dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam materi penggolongan makhluk hidup

melalui model mind maps pada siswa kelas III MIN Mlaten Mijen

Demak Tahun Ajaran 2016/2017. Penerapan model mind map dapat

meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup

pada siswa kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran

2016/2017, hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar pada

pra siklus yakni 46% peserta didik yang memenuhi KKM, dan

meningkat menjadi 77% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus

II menjadi 100% atau semua peserta didik telah memenuhi KKM.

Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016) ini memiliki

kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni

penerapan mind map untuk meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan

perbedaannya terdapat pada subjek,materi pelajaran, tempat, dan

waktu pelaksanaan penelitian.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Vita Wulansari (2016)

Penelitian yang dilakukan oleh Vita Wulansari (2016) dengan judul

”peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi

memahami peta lingkungan setepat melalui strategi mind maps pada

siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan rumusan

masalah apakah penerapan strategi mind maps dapat meningkatkan

(58)

40

lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Penerapan model mind

map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV

MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang ,

hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar sesuai dengan

KKM yang ditentukan, 50% pada siklus I dan meningkat lagi pada

siklus II menjadi 91% atau semua peserta didik telah memenuhi KKM.

Penelitian yang dilakukan oleh Vita Wulansari (2016) ini memiliki

kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni

penerapan mind map untuk meningkatkan hasil belajar. Sedangkan

perbedaannya terdapat pada subjek,materi pelajaran, tempat, dan

(59)

41

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai berikut :

a. Menyususn rencana pembelajaran / RPP materi kenampakan alam

dan buatan di Indonesia dengan menggunakan media miniatur.

b. Mempersiapkan media, alat dan sarana yang diperlukan saat proses

pembelajaran. Penelitian ini menggunakan media miniatur yang

berisi gambaran tentang kenampakan alam dan buatan di Indonesia

seperti gunung, laut, pantai, pemukiman, hutan, dan Waduk.

Miniatur ini terbuat dari sterofoam dan kardus bekas, kertas, gunting,

lem kertas, dan lain-lain.

c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu kenampakan alam dan

buatan di Indonesia.

d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa

untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung.

e. Menyiapakan instrumen penilaian yang berupa soal untuk

mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

f. Peneliti berkomunikasi atau berkoordinasi dengan guru kelas yang

dimana sebagai pelaksana PTK untuk menggunakan strategi mind

(60)

42 2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan guru

saat proses pembelajaran dengan menggunakan strategi mind map dan

media miniatur adalah sebagai berikut :

a. Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan RPP.

b. Guru mengucapkan salam dan menyuruh ketua kelas untuk

memimpin doa sebelum pelajaran dimulai.

c. Guru mengabsen siswa sambil menanyakan kabar.

d. Guru menyampaikan gambaran tentang materi dan tujuan

pembelajaran.

e. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan proses

pembelajaran.

f. Guru membahas sedikit materi kenampakan alam yang sudah

diajarkan pada semester lalu.

g. Guru menerangkan serta menjelaskan materi kenampakan alam dan

buatan di Indonesia kepada siswa.

h. Guru menerangkan dan menulis di papan tulis dengan cara

memetakan konsep (mind map), dan menjelaskan kepada siswa

tentang materi kenampakan alam dan buatan di Indonesia.

i. Dengan sesekali guru memberitahu bentuk/wujud tempat-tempat

kenampakan alam di Indonesia dengan media pembelajaran yang

(61)

43

j. Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru bagaimana cara

memetakan materi.

k. Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada para siswa untuk

mempermudah siswa memahami materi,Setiap siswa dipersilahkan

mendekat ke media pembelajaran untuk lebih jelasnya.

l. Setelah itu, guru bertanya kepada siswa, „apakah siswa sudah paham

cara memetakan materi?‟

m.Siswa kemudian diberi tugas untuk menulis materi kembali dengan

cara memetakan materi, atau dibuat mind map.

n. Setelah menjelaskan dan menerangkan materi, guru memberikan

soal kepada para siswa.

o. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal.

p. Guru memberikan penguatan materi dan pelurusan serta umpan balik

kepada para siswa tentang materi yang telah diajarkan.

q. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum aktif dalam

proses pembelajaran.

r. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Observasi / Pengamatan

Tahap ini digunakan untuk memperoleh data-data yang dilakukan

dengan mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran, selain itu

juga untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS

materi kenampakan alam dan buatan di Indonesia dengan menggunakan

Gambar

Gambar 1.1
Tabel 1.1 Daftar siswa kelas V MI Ma’arif Watuagung
Tabel 2.1
Tabel 3.1 Lembar Observasi Terhadap Guru Silkus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yaitu suatu eksibisi yang biasa diselenggarakan secara berpindah- pindah dari tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain. Berbagai macam barang yang dipamerkan

Penelitian telah dilaksanakan dengan dengan melakukan pengamatan langsung dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan akhir ini, dan hasil yang didapat yaitu Bagian

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan hidayah dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

menggunakan bahasa pemrograman Java sebagai platform aplikasi netral, android. memberi kesempatan utnutk membuat aplikasi yang dibutuhkan yang

Sebelum mendapatkan treatment, subyek C sulit untuk memusatkan perhatian pada saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.. Hal tersebut

mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah banyaknya mahasiswa yang tidak.. mempunyai kemampuan tulis-menulis, adanya kemampuan akademis

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui capaian kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti strategi TPS dalam PBL; 2) Mengetahui capaian kemampuan

yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe. CIRC lebih tinggi dibanding dengan peserta