BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Produk Awal
2. Media Pembelajaran berbasis ICT
penyampaian suatu informasi melalui presentasi digital. Dalam penelitian ini, media ICT yang dikembangkan yaitu Powerpoint Interaktif. PowerPoint merupakan salah satu program Microsoft yang digunakan sebagai perangkat lunak untuk mempresentasikan materi kepada siswa dalam proses pembelajaran.
3. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman merupakan salah satu subtema yang berada di bawah naungan tema Indanhya Kebersamaan. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman banyak membahas tentang keberagaman yang ada di lingkungan sekitar serta sikap menghargai keberagaman tersebut.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1. Media berbasis ICT model Powerpoint Interaktif yang dipadukan dengan video memuat komponen:
a. Slide pembukaan yang berisi: 1) Slide identitas media
11 2) Slide identitas pembelajaran terkait
a) Tema/subtema b) Kelas/semester c) Pembelajaran
3) Slide pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.
4) Slide petunjuk penggunaan media Powerpoint Interaktif. b. Slide isi
1) Slide materi pembelajaran.
2) Slide petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa.
3) Slide gambar terkait pembelajaran. 4) Slide video terkait pembelajaran.
5) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa. 6) Slide soal-soal evaluasi.
7) Slide kunci jawaban soal evaluasi. 8) Slide pertanyaan refleksi.
9) Slide rencana tindak lanjut/tugas rumah. c. Slide penutup yang berisi:
1) Ucapan terima kasih. 2) Profil penyusun.
2. Media Powerpoint Interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya.
12 3. Media Powerpoint Interaktif menggunakan simbol tombol untuk
mengoperasikan media.
4. Media Powerpoint Interaktif menggunakan bahasa komunikatif dan menggunakan gaya bahasa anak-anak.
5. Media Powerpoint Interaktif disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan peserta didik yaitu sikap, kognitif, dan keterampilan. Hal tersebut dapat diamati lewat perumusan indikator pada perangkat pembelajaran yang dibuat.
6. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan tematik integratif yang mengintergrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Hal ini dapat ditandai dengan tidak adanya pemisahan media untuk setiap mata pelajaran.
7. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu mengupayakan agar siswa mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan. Siswa diharapkan dapat memecahkan sendiri masalah yang dihadapi terkait dengan materi pelajaran.
8. Media Powerpoint Interaktif yang dibuat memancing antusias siswa dalam proses pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses pembelajaran.
9. Media Powerpoint Interaktif yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media yang dikembangkan oleh para ahli yaitu kesederhanaan, jenis huruf, konten media, cara penyajian, dan bahasa penggunaan.
13 BAB II
LANDASAN TEORI
A.Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT)
a. Pengertian Media Information and Communication Technology (ICT) Secara harafiah, media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran penerima pesan tersebut (Prastowo, 2015: 293). Dalam proses pembelajaran, media memiliki kedudukan yang sangat penting. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Miarso, media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Prastowo, 2015: 293).
Association for Educational Communications and Technology (dalam Sukiman, 2012:28) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Adapun National Education Association (dalam Sukiman, 2012:28) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta
14 instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sanjaya (dalam Prastowo, 2015: 294) juga berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya.
Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2013: 4). Miarso (dalam Sanaky, 2013: 4) mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam diri pembelajar. Hamidjojo (dalam Arsyad, 2010:4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat, sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Munadi (2013: 7) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi ICT ke dalam pembelajaran aktif
15 tersebut (Jasmadi, 2010: 201). Sejalan dengan hal tersebut, media-media untuk mengeksplorasi kecerdasan semakin mudah diwujudkan. Media pembelajaran yang dikembangkan bukan lagi media konvensional, melainkan sudah mulai beralih ke media ICT atau media yang menggunakan sistem informasi dan komunikasi, serta menggunakan komputer sebagai sarana/alatnya.
Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa, dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan komputer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi, dan kebudayaan (Munir, 2009:31). Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya terkait dengan pengertian teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology seperti yang dikutip oleh Munir (2009: 31) sebagai berikut:
1) Menurut Kadir (2003), teknologi informasi dan komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
2) Menurut Alter (2003), teknologi informasi dan komunikasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data, seperti
16 menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
3) Menurut Martin (2003), teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya terbatas pada teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk menyimpan dan memproses, melainkan juga mencakup teknologi informasi untuk mengikuti informasi.
4) Menurut Lukas (2003), teknologi informasi dan komunikasi sebagai segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk elektronik, setiap perangkat keras adalah komputer, sedangkan perangkat lunaknya yaitu lembar kerja.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajar untuk mengakses materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Kegiatan belajar mengajar berbasis TIK atau ICT adalah proses belajar mengajar dengan memanfaatkan TIK sebagai sarana untuk berinteraksi dengan para siswa. Dalam proses pembelajaran seperti ini, guru menggunakan peranti seperti laptop, LCD Projector, internet, serta program aplikasi yang mendukung untuk interaksi pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan tentang pengertian media pembelajaran dan pengertian teknologi informasi dan komunikasi di atas, dapat
17 disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT atau media pembelajaran berbasis TIK merupakan segala alat teknologi (perangkat lunak dan perangkat keras) yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, guna menyampaikan informasi/materi kepada peserta didik serta berfungsi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology merupakan suatu proses yang rasional dan efisien.
b. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis ICT
Fungsi media dalam proses pembelajaran tidak hanya sekedar sebagai alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Media pembelajaran juga berfungsi untuk merangsang pembelajaran (Sanaky, 2013: 7). Media pembelajaran secara umum berfungsi juga sebagai pengantara bagi pembawa pesan dan penerima pesan. Munadi (2013: 37) menyebutkan lima fungsi media pembelajaran secara umum yaitu:
1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar yaitu sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain yang bersifat mengaktifkan siswa.
2) Fungsi semantik
Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata yang maknanya dapat dipahami anak didik.
18 3) Fungsi manipulatif
Fungsi manipulatif yakni media berfungsi untuk mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatas-batasan indrawi. 4) Fungsi psikologis
Fungsi psikologis media memuat fungsi atensi (menumbuhkan perhatian), fungsi afektif (menggugah perasaan), fungi kognitif (menumbuhkan kemampuan berpikir), fungsi imajinatif (meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa), dan fungsi motivasi.
5) Fungsi sosio-kultural
Fungsi sosio-kultural yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.
Selain itu, Susilana & Cepi (2009: 9) menyebutkan lima fungsi media pembelajaran yaitu:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
19 Levie dan Lentz (dalam Kustandi & Bambang, 2013:19) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
1) Fungsi atensi, mengandung arti bahwa media pembelajaran dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran.
2) Fungsi afektif, dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar.
3) Fungsi kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi Kompensatoris, mengandung arti bahwa media
pembelajaran membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima, serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap perkembangan media pembelajaran. Hal ini ditandai dengan berkembangnya media pembelajaran berbasis komputer/media
20 pembelajaran berbasis ICT/media pembelajaran berbasis TIK. Media pembelajaran dengan menggunakan komputer/TIK/ICT memiliki kelebihan karena menarik, atraktif, dan interaktif. Secara umum, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki manfaat dalam dunia pendidikan. Munir (2009:38) menguraikan manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan yaitu sebagai berikut:
1) Cepat. Dikatakan cepat karena komputer dapat melakukan suatu pekerjaan dengan lebih cepat dan tepat, dibandingkan dengan manusia.
2) Konsisten. Komputer dapat melakukan suatu pekerjaan secara berulang-ulang dan selalu konsisten.
3) Tepat. Komputer berupaya memberikan kesan perbedaan yang sangat kecil di setiap pekerjaan.
4) Kepercayaan. Komputer dapat memberikan keputusan yang dapat dipercaya oleh penggunanya, walaupun dilakukan secara berulang-ulang kali.
5) Meningkatkan produktivitas. 6) Meningkatkan kreativitas.
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran sangat tepat untuk belajar secara interaktif. Penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam memproses dan pembuatan keputusan manajerial bukan lagi sebagai keharusan mendesak, melainkan juga menjadi kebutuhan mutlak bagi semua orang (Munir, 2009:48). Komputer dapat dijadikan sebagai
21 sumber belajar yang menyediakan berbagai macam bentuk media bagi siswa, agar siswa mampu membuat desain dan merekayasa suatu konsep pengetahuan (Munadi, 2013: 149). Banyaknya sumber belajar dalam komputer yang telah merangsang beberapa indera, diharapkan juga mampu mengaktifkan fungsi-fungsi psikologis (afektif, kognitif, konatif-dinamik, dan sensori-motori) siswa.
c. Jenis-jenis Media Pembelajaran Berbasis ICT
Perkembangan media pembelajaran selalu mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang seringkali digunakan dalam proses pembelajaran dan berfungsi sebagai media yaitu teknologi komputer. Penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa disebut dengan istilah CAI atau Computer Assisted Instruction (Daryanto, 2010: 148).
Computer Assisted Instruction (CAI) memberi kemudahan bagi guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Arsyad (2014: 150) menyebutkan bentuk media pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan menggunakan komputer (CAI) sebagai bantuannya yaitu media bentuk tutorial, media bentuk drill and practice, media bentuk simulasi, dan media bentuk permaianan.
1) Bentuk Tutorial
CAI bentuk turotial merupakan program pembelajaran individual yang dikemas dalam bentuk branching. Metode pembelajaran
22 yang termuat dalam CAI bentuk tutorial harus mengikuti pengajaran secara branching yaitu mata pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil, kemudian disusul dengan pertanyaan (Darmawan, 2011: 139).
2) Bentuk Drill and Practice
Bentuk drills dalam CAI pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya (Darmawan, 2011: 105). Tahapan materi program CAI drills adalah sebagai berikut:
a) Masalah-masalah disajikan dalam bentuk latihan soal. Soal-soal yang diberi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, sesuai dengan keadaan siswa.
b) Siswa mengerjakan soal latihan melalui komputer. c) Program akan merekam pekerjaan siswa, mengevaluasi,
dan kemudian memberi umpan balik.
d) Jika jawaban yang diberika siswa benar, maka program akan menampilkan materi selanjutnya. Namun, jika jawaban yang diberikan salah, maka program akan menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan soal.
23 3) Bentuk Simulasi
Bentuk simulasi dalam CAI pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana tanpa resiko (Darmawan, 2011: 123). Secara sederhana, pola pengoperasiannya yaitu sebagai berikut:
a) Komputer menyajikan materi simulasi.
b) Siswa menyimak proses simulasi materi pelajaran. c) Melanjutkan atau mengulangi tahapan simulasi
sebelumnya.
Program CAI simulasi menggunakan perangkat lunak komputer untuk menyajikan materi pelajaran.
4) Bentuk Permainan
CAI bentuk games atau permainan merupakan program pembelajaran yang lebih menekankan pada penyajian bentuk-bentuk permainan dengan muatan bahan pelajaran di dalamnya (Darmawan, 2011: 191). Penekanan CAI bentuk games atau permainan ini terletak pada upaya untuk memaksimalkan aktivitas belajar mengajar secara berkesinambungan dalam bentuk interaksi antara peserta didik dan materi pelajaran. Keanekaragaman jenis media pembelajaran juga dapat dilihat dari berbagai aspek. Menurut Sanjaya (2008: 211) media pembelajaran dapat
24 diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, kemampuan jangkauannya, dan teknik pemakaiannya.
1) Berdasarkan sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: a) Media auditif
Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar atau media yang memiliki unsur suara saja. Contohnya radio dan rekaman suara.
b) Media visual
Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat dan tidak memiliki unsur suara. Contohnya poster, foto, lukisan, gambar, dan lain sebagainya.
c) Media audiovisual
Media audiovidual yaitu media yang dapat dilihat dan juga didengar atau media yang memiliki dua unsur yaitu suara dan gambar. Contohnya video, film, dan lain sebagainya.
2) Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam:
a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Media ini lebih mempermudah siswa mempelajari hal-hal yang aktual secara bersamaan tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
25 b) Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu. Contohnya seperti film, video, dan lain sebagainya.
3) Berdasarkan teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam: a) Media yang diproyeksikan seperti film, slide,
transparansi.
b) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
Arsyad (2014: 31) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:
1) Media hasil teknologi cetak
Teknologi cetak merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau fotografik, dan reproduksi Ciri-ciri media hasil teknologi cetak yaitu:
a) Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang.
b) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
26 d) Pengembangan sangat tergantung pada prinsip
kebahasaan dan persepsi visual.
e) Baik teks maupun visual berorientasi pada siswa.
f) Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.
2) Media hasil teknologi audio-visual
Media hasil teknologi audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Teknologi audio-visual meliputi mesin proyektor film, tape recorder, dan proyek visual yang lebar. Ciri utama media hasil teknologi audio-visula yaitu:
a) Bersifat linear.
b) Menyajikan visual yang dinamis.
c) Digunakan dengan cara ditetapkan sebelumnya oleh perancang.
d) Representasi fisik dari gagasan real atau abstrak.
e) Dikembangkan menurut prinsip perkembangan psikologi behaviorisme dan kognitif.
f) Umumnya berorientasi pada guru dengan tingkat keterlibatan interaktif peserta didik yang rendah.
27 3) Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan dan menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi ini bertujuan untuk menyajikan materi pelajaran secara bertahap, latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari, sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing-masing. Ciri-ciri media hasil teknologi berbasis komputer yaitu sebagai berikut:
a) Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.
b) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang sebagaimana direncanakan.
c) Gagasan yang disajikan dalam bentuk abstrak, bentuk kata, simbol, dan grafik.
d) Prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media tersebut.
28 e) Pembelajaran dapat berorientasi pada siswa dan
melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi. 4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri media teknologi berbasis cetak dan komputer yaitu:
a) Dapat digunakan secara acara atau linear.
b) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.
c) Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa dan di bawah pengendalian siswa.
d) Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran.
e) Pembelajaran ditata dan berpusat pada lingkup kognitif, sehingga pengetahuan dikuasi jika pelajaran digunakan. f) Bahan belajar dapat melibatkan interaktivitas siswa. g) Bahan pelajarannya memadukan kata dan visual dari
berbagai sumber.
Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu media visual,
29 media audio, dan media audiovisual. Ketiga jenis media tersebut diklasifikasikan lagi ke dalam media visual bergerak dan diam, media audiovisual bergerak dan diam, serta media audio bergerak dan diam. Sedangkan berdasarkan perkembangan teknologi media pembelajaran dapat dibedakan menjadi media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Jenis-jenis media tersebut, jika dikembangkan dengan menggunakan program CAI, maka dapat dijadikan sebagai media pembelajaran berbasis komputer/teknologi/ICT. Dalam penelitian ini, jenis media yang digunakan yaitu media pembelajaran berbasis ICT yang menggunakan program komputer untuk pengoperasiannya.
2. Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran a. Pengertian Microsoft Powerpoint
Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang maerupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projektor (Sanaky, 2013: 147). Susilana & Riyana (2009: 100) mengatakan bahwa Microsoft Powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya, dan sebagainya. Powerpoint ini juga
30 merupakan salah satu program software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatannya, mudah dalam penggunaannya, dan relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data.
Microsoft Powerpoint digunakan untuk memberi lebih banyak cara membuat dan berbagi presentasi secara dinamis dengan audiens. Powerpoint dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi, maupun menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Program Microsoft Powerpoint cukup populer digunakan baik dalam proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan formal, maupun pada lembaga-lembaga tidak formal seperti pelatihan dan penyuluhan (Sanjaya, 2012: 183). Pengoperasian dan bentuk tampilan Microsoft Powerpoint lebih menarik serta dapat diintergrasikan dengan program Microsoft lainnya seperti Word, Excel, Acces dan sebagainya, termasuk diintegrasikan dengan video, gambar, dan foto.
Fasilitas Powerpoint pada prinsipnya dapat digunakan untuk program model pembelajaran interaktif (Darmawan, 2011: 162). Kemampuan audio dan video yang diintegrasikan dalam Powerpoint akan sangat menarik dan membantu guru dalam memberitahu sebuah cerita atau peristiwa yang pernah terjadi melalui gambar, foto, video, atau yang lainnya yang dapat ditampilakan dalam Powerpoint. Susilana & Riyana (2009: 100) mengemukakan tiga tipe penggunaan Powerpoint sebagai berikut.
31 1) Personal presentation. Pada umumnya, Powerpoint dalam tipe ini digunakan untuk presentasi dalam kelas seperti kuliah, training, seminar, workshop. Penyajian Powerpoint ini sebagai alat bantu bagi guru untuk penyampaian materi pembelajaran agar siswa merasa tertarik pada pembelajaran.
2) Stand alone. Dalam tipe ini, Powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individu yang bersifat interaktif, meskipun kadarnya tidak terlalu tinggi.