BAB II KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak
dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat. Media juga dapat diartikan sebagai
perantaraatau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan
penerima pesan atau informaasi. Oleh karena itu, media pembelajaran berarti
suatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada
penerima pesan (Anitah, 2008 : 1).
Anitah (2008 : 2) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan pengertian itu, guru atau dosen, buku ajar, lingkungan adalah media
pembelajaran. Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan.
lain. Informasi ini mungkin didapat dari buku-buku, rekaman, internet, film,
mikrofilm, dsb. Semu itu adalah media pembelajaran karena memuat informasi
yang dapat di komunikasikan kepada pebelajar.
Konsep media pembelajaran memiliki dua segi yang satu sama lain
saling menunjang, yaitu perangkat keras (hardware) dan materi atau bahan yang disebut perangkat lunak (software). Contoh; bila guru membuat bagan atau tulisan pada suatu transparansi, kemudian diproyeksikan melalui overhead
projektor (OHP), maka bahan/materi transparan/OHP tersebut dinamakan
perangkat lunak (software), sedangkan OHP itu sendiri merupakan alat/perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) materi pelajaran paada layar. Contoh lain hardware, misalnya:
slide proyektor, opaque proyektor, LCD proyektor, film proyektor, sedangkan
contoh software: transparansi, film slide, MS power point, film (Anitah, 2008 : 3).
2. Manfaat Media
Secara umum manfaat media pembelajaran, menurut
Sestyaningrum(2009:20) adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan
secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.Dengan bantuan
media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan
dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik
secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.Dengan media akan terjadinya
komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung
bicara satu arah.
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga.Dengan media tujuan belajar akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal
mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan
lebih baik.
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja.Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga
siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan
kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di
sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar.Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri
sumber-sumber ilmu pengetahuan.Mengubah peran guru ke arah yang lebih
positif dan produktif.Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga
banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif
lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan
kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
3. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Wayan (2007: 6) landasan penggunaan media pembelajaran
antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
1) Landasan filosofis
Landasan Filosofis adalah guru menganggap siswa sebagai anak
manusia yang memiliki kerpribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki
kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan
media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan
akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
2) Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka
ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga
sangat mempengaruhi hasil belajar.
Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan
kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta
diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif.
Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat
sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek
yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan
dengan pengalaman siswa.
3) Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber
belajar, jadi teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu
yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di
mana kegiatan belajar itu mempunya tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam
bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah
disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang
lengkap.Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media,
peralatan, teknik, dan latar.
4) Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi antara
media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil
bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik
tipe atau gaya belajarnya.
Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh
keuntungan bila belajar menggunakan media visual, seperti gambar, diagram,
video, atau film. Sementara siswa yang tipe belajar auditif, akan lebih suka
belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru.
Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut
jika menggunakan media audio-visual.
Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajaran,
karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
4. Macam – macam Media Pembelajaran
Syaiful dan Aswan (2010 : 124) mengemukakan media yang telah dikenal
dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, teapi sudah lebih dari itu.
Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta
cara pembuatannya.
3.4.1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
a. Media auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak
cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
(film rangkai), slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan
cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi
lagi ke dalam:
1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan cetak suara.
2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Pembagian lain dari media ini adalah:
a. Audiovisual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film video-cassette, dan
b. Audio visual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang
gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya
bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan
cetak suara.
3.4.2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi ke dalam:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
Contoh : radio dan televisi
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan
tempat yang tertutup dan gelap.
c. Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini
adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
3.4.3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi ke dalam:
a. Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b. Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya
memerlukan keterampilan yang memadai (Syaiful dan Aswan, 2010 :
125-126).
5. Media Audio – Visual
Media audio visual adalah suatu media yang terdiri atas media visual yang
disinkronkan dengan media audio, yang sangat memungkinkan terjalinnya
komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses belajar
mengajar. Yang termasuk dalam media ini antara lain : sound slide, TV, film, dan lain sebagainya (Rinanto, 1982: 21)
Pengajaran melalui media audio visual jelas bercirikan pemakaian
recorder, dan proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada
pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa (Azhar, 2011: 30-31).
Ciri-ciri utama teknologi media audio visual adalah sebagai berikut
(Azhar, 2011:31) :
a. Bisa bersifat linear;
b. Bisa menyajikan visual yang dinamis;
c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya;
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak;
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif;
f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tinggkat pelibatan
interaktif murid yang rendah.
Adapun tiga fungsi alat-alat audio visual, yaitu pertama alat-alat audio
visual mempermudah menyampaikan dan menerima pelajaran atau informasi
serta dapat menghindarkan salah pengertian, artinya dapat menyampaikan
pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkret daripada yang
disampaikan dengan kata-kata yang diucapkan, dicetak atau ditulis. Sebab itu
alat-alat audio visual dapat membuat suatu pengertian atau informasi menjadi
lebih berarti. Kita lebih mudah dan lebih cepat belajar dengan melihat alat-alat
sensori seperti gambar, bagan, contoh barang atau model. Dengan melihat dan
sekaligus mendengar, orang yang menerima pelajaran dapat lebih mudah dan
lebih cepat mengerti tentang apa yang dimaksud. Keragu-raguan atau salah
mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak. Dorongan itu adalah
dari pemindahan suatu ide dari pikiran seseorang kepada orang lain. Alat-alat
audio visual memberi dorongan dan motivasi serta membangkitkan keinginan
untuk mengetahui dan menyelidiki, yang akhirnya menjurus kepada pengertian
yang lebih baik. Ketiga alat-alat audio visual mengekalkan pengertian yang
didapat, salah satu penyebab utama dari tidak efisiennya cara belajar dan
berkomunikasi adalah bahwa manusia pelupa. Alat-alat audio visual tidak saja
menghasilkan cara belajar yang efektif dalam waktu yang lebih singkat, tetapi
apa yang diterima melalui alat-alat audio visual lebih lama dan lebih baik
tinggal dalam ingatan (Uno, 1981:16-18).
Namun demikian, penggunaan media audio visual membutuhkan
keterampilan yang khusus dalam pengoperasian komputer dengan perangkat
lunaknya. Jika pengajar tidak memiliki kemampuan tersebut, maka ia
memerlukan seorang asisten atau operator. Selain itu, penggunaan media audio
visual juga memerlukan biaya pengadaan dan pengoperasian yang mahal
(Gintings, 2010:147).