• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin Medius, yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara datau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan alat (hardware). Menurut Gerlach dan Ely, media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah, dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.9

Media pendidikan adalah media yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar (Santoso S. Hamidjojo). Menurut Gagne, mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Sedangkan menurut Briggs, mengatakan media adalah segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar.

Oleh karena itu secara umum dapat dikatakan bahwa media adalah sarana atau alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efesiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas, media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.10

Dari keseluruhan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah: 1. Bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar. 2. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. 3. Bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar. Dan 4. Bentuk-bentuk komunikasi dan metode yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar, baik cetak maupun audio, visual, dan audio-visual.11

10 Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Kaukaba Dipantara, 2013, hlm. 3-4 11 Ibid, hlm.5-6

a. Ciri-ciri media pembelajaran

Media pembelajaran identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga yaitu suatu bentuk yang dapat diraba, dilihat, didengar, diamati melalui panca indera. Tekanan utama media adalah terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat (visual), didengar (audio), dan diraba. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam proses pembelajaran antara pengajar dan pembelajar.

Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah sarana, metode, teknik, untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dengan pembelajar dalam proses pembelajaran dikelas. Jadi, media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Sedangkan pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan dengan baik, tanpa ada bantuan sarana penyampai pesan atau yang disebut dengan media.

Dari penjelasan di atas, media pembelajaran sangat banyak macam dan jenisnya. Untuk menggunakan suatu media pembelajaran secara baik, efektif, dan efesien dalam proses pembelajaran diperlukan pengetahuan dan kemampuan dalam memilih, membuat atau mendesain suatu media, kemampuan menggunakan media pembelajaran tersebut. Hal lain yang perlu diperhatiakan adalah media pembelajaran itu sendiri dengan tujuan pembelajaran, metode, materi pembelajaran, dan kondisi pembelajar. Selain itu, hal yang penting adalah

pengembangan dan penggunaan media pembelajaran, sangat tergantung pada12 kreasi dan inisiatif pengajar itu sendiri. Sebab, kemampuan kreasi dan inisiatif pengajar dalam mendesain, membuat, dan mengembangkan media pembelajaran merupakan hal yang mutlak dan tidak boleh diabaikan, karena merupakan tuntutan dari kompetensi profesional guru itu sendiri.13

b. Fungsi media pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan: 1. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah

2. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya 3. Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret. 4. Memberi kesamaan persepsi.

5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak. 6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten dan

7. Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Selain fungsi di atas, Livie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensaoris. Masing-masing fungsi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.

12 Ibid, hlm.7-8

3. Fungsi kognitif, media visual mengungkapakan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kmpensatoris, media visual memberikan konteksnuntuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkanya kembali. c. Prinsip dan kriteria memilih media pembelajaran

Media pada dasarnya adalah “bahasanya guru”. Artinya dalam proses penyampaian pesan pembelajaran, guru harus pandai memilih “bahasa apa” yang paling mudah dimengerti dan dipahami siswanya. Artinya, keberadaan dari sistem instruksional secara keseluruhan. Berdasarkan komponen-komponen dari sistem instruksional inilah kriteria pemilihan media dibuat. Kriteria-kriteria yang menjadi focus di sini antara lain karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar, karakteristik medianya itu sendiri, dan sifat pemanfaatan media.14

d. Manfaat dan tujuan media pembelajaran 1). Tujuan media pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk: a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas.

b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

c) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.

14 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Gaung Persada Press Jakarta, November, 2010, hlm. 113-115

d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. 2) Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah:

a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik.

c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

e. Klasifikasi media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan atau pembelajaran terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuanya

sendiri.15 Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi audio, pada pertengahan abad ke-20 lahirlah alat bantu audiovisual yang terutama menggunakan pengalaman yang konkret untuk menghindari verbalisme. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi media menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak dan dinamakan dengan kerucut pengalaman (cone experience).16

Gambar I. klasifikasi media menurut Edgar Dale

Dari klasifikasi media menurut pengalaman Edgar Dale`s dapat dijelaskan, sebagai berikut:

a. Pengalaman langsung. Siswa pada tahap ini perlu berhubungan langsung dengan keadaan dan kejadianya yang sebenarnya.

15 Nizwardi Jalinus,dkk., op., cit. hlm 10 16 Ibid, hlm. 12

b. Pengalaman melalui tiruan. Membuat tiruan dari kejadian-kejadian atau peristiwa atau benda-benda sebenarnya yang sulit diperoleh untuk dibawa ke kelas.

c. Pengalaman melalui dramatisasi. Materi pengajaran disajikan dalam bentuk drama. Peran yang diperankan agar menarik anak didik, sehingga isi pengajaran dapat diterima.

d. Pengalaman melalui percontohan/ demonstrasi. Materi pengajaran disajikan dengan didemonstrasikan pada bagian-bagian tertentu.

e. Pengalaman melalui darmawisata. Dalam hal-hal tertentu, pengalaman yang diperoleh anak didik melalui darmawisata/karyawisata ini sangat berarti. f. Pengalaman melalui pameran. Dalam pengalaman melalui pameran, siswa

dapat memperlihatkan dan memamerkan kemampuan serta kemajuan-kemajuan mereka secara individu atau kelompok.

g. Pengalaman melalui televisi. Televisi dalam program pendidikan, dalam era reformasi merupakan medium yang baik, karena minat anak didik, di mana mereka dapat memperoleh informasi.

h. Pengalaman melalui gambar hidup. Anak didik dapat memperoleh pengalaman melalui gambar hidup atau film.

i. Pengalaman melalui rekaman, gambar diam, dan radio. j. Pengalaman melalui lambang visual.

k. Pengalaman melalui lambang kata.17

17 Ibid, hlm. 12-13

Jadi Media pembelajaran adalah media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin Medius, yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara datau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

2. Media Pembelajaran Audiovisual

Dokumen terkait