• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.7. Media Pembelajaran

2.1.7.1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Daryanto (2013: 6) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Asyhar (2012: 5) berpendapat bahwa media memiliki peran yang sangat penting, yaitu suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan. Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara guru dengan siswa. Media pembelajaran berperan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran.

Sedangkan Sukiman (2012: 29) menjelaskan bahwa yang dimaksud media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Dengan demikian, dapat dimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana atau alat bantu untuk menyalurkan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2.1.7.2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Daryanto (2013: 8) mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai sumber informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sejalan dengan hal tersebut, Asyhar (2012: 4) juga berpendapat sama yaitu fungsi media pembelajaran adalah sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media tersebut dan dengan demikian merupakan sumber belajar yang penting.

Arsyad (2011: 21) menjelaskan media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping meyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Menurut Daryanto (2013: 4-5) media harus bermanfaat sebagai berikut: a. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. mengatasi keterbatasan ruang dan waktu tenaga dan daya indra.

c. menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara siswa dan sumber belajar.

d. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kamampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.

e. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Sedangkan Arsyad (2011: 25-27) menyebutkan manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan prestasi belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi katerbatasan indera, ruang, dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya misalnya melaui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

2.1.7.3. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Munadi (2013: 54) mengelompokkan media dalam proses pembelajaran menjadi 4 kelompok besar, yaitu:

a. Media audio

Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah program radio dan program media rekam.

b. Media visual

Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Termasuk dalam jenis media ini adalah media verbal, media cetak-grafis, dan media visual non cetak.

c. Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media audiovisual adalah pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual dan terdengar layaknya media audio.

d. Multimedia

Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.

2.1.7.4. Landasan Teori Penggunaan Media

Ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, pemilihan media harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Menurut Daryanto (2013: 13) kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang kongkrit ketimbang yang abstrak.

Berkaitan dengan hubungan kongkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, Edgar Dale (dalam Daryanto, 2013: 14) membuat jenjang abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan

smbol. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment).

Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman Dale

Sesuai dengan kerucut pengalaman Dale tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas V Sekolah Dasar yang dalam perkembangannya masih perlu menggunakan benda nyata atau konkret dalam pembelajaran.

Sejalan dengan hal tersebut, Daryanto (2013: 14) juga mengemukakan bahwa kemampuan daya serap manusia adalah sebagai berikut:

a. Pengecapan 2,5%

b. Perabaan 3,5%

c. Penciuman 1%

d. Pendengaran 11%

Dengan demikian, media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media powerpoint. Peneliti memilih media powerpoint karena media tersebut termasuk dalam media visual yang dapt dilihat siswa secara langsung. Penerapan

the power of two berbantuan powerpoint sesuai diterapkan dalam pembelajaran IPS di kelas VA SDN Bojong Salaman 02 Semarang karena daya serap manusia dari penglihatan adalah sebesar 82%, the power of two mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua lebih baik daripada berpikir sendirian. Jadi, daya serap penglihatan dua orang anak akan lebih baik daripada hanya seorang anak saja, sehingga dengan bertukar pikiran anak lebih megerti materi pembelajaran yang disampaikan guru dan pada akhirnya kualitas pembelajaran meningkat.

2.1.7.5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Winataputra (2008: 9.37) mengemukakan lima hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media pembelajaran, yaitu:

a. Media yang dipilih harus sesuai dengan tingkat kematangan dan pengalaman siswa.

b. Media yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan.

c. Harus direncanakan dan sebelum digunakan harus diperiksa terlebih dahulu. d. Penggunaanya harus disertai kegiatan lain, seperti mendiskusikannya.

Pemilihan media memang sangat diperlukan guru agar tepat mengenai sasaran yaitu siswa Sekolah Dasar yang masih tertarik akan hal-hal yang konkrit, sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media powerpoint.

Dokumen terkait