• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

3. Media Pembelajaran

4) Peserta didik melaksanakan banyak aktivitas belajar, karena tidak hanya menyimak penjelasan dari pendidik.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu pembelajaran menarik atensi peserta didik, materi pembelajaran lebih luas, metode yang digunakan bervariasi, memberikan pengalaman yang nyata dan aktivitas peserta didik untuk dilakukan lebih banyak.

e. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Selain memiliki tujuan, fungsi dan manfaat, media tentu saja memiliki jenis-jenis. Macam-macam media menurut Meimulyani dan Caryoto (2013:39-40):

1) Digolongkan berdasarkan jenis, media dibagi ke dalam: a) Media Auditif

Radio, kaset perekam, vinyl merupakan media auditif yang menggantungkan kekuatan suara saja

b) Media Visual

Gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan merupakan media visual yang hanya menggantungkan kemampuanya pada indra penglihatan.

c) Media Audiovisual

Media ini penyajian atau penyampaian materi melalui suara dan gambar. Karena media auditif dan visual termasuk dalam media audiovisual maka kemampuan media audiovisual tergolong baik.

2) Digolongkan berdasarkan daya liputnya, media dibagi dalam: a) Media menggunakan teknik melaporkan dan serempak,

contoh: radio dan televisi.

b) Media menggunakan teknik melaporkan yang terbatas oleh ruang dan tempat, contoh film.

c) Media untuk pengajaran bersifat perorangan, contoh: modul berprogram melalui komputer.

3) Digolongkan berdasarkan material pembuatannya, media dibagi dalam:

a) Media sederhana yaitu media untuk mendaptkannya dengan harga murah dan mudah, serta cara membuatnya tidak sulit.

b) Media kompleks yaitu media yang material dan alat untuk membuat media tersebut harganya mahal dan sulit ditemukan, kemudian untuk proses pembuatanya juga tidak mudah.

Menurut Seels dan Glasgow (1990:181-183) dalam Arsyad (2014: 35-37) penggolongan beraneka ragam jenis medis jika dilihat dari aspek kemajuan teknologi dibagi menjadi media tradisional dan media teknologi muthakir adalah sebagai berikut: 1) Media Tradisionl

a) Visual diam yang diproyeksikan ialah opaque projector,

slide, filmstrips, dan overhead projector,

b) Visual yang tidak diproyeksikan yaitu picture, photo, poster, diagram, exhibition, information boar, charts, papan-bulu,

c) Audio yaitu rekamanan vinyl, cartridge, reel, cassette tape,

d) Penyampaian multimedia yaitu multi-image, tape,

e) Visual dinamis diproyeksikan yaitu televisi, film dan video,

f) Cetak yaitu buku teks, majalah ilmiah, lembar lepas, modul, tks terprogram dan workbook,

g) Permainan yaitu replikasi, board game, dan teka-teki, h) Realia yaitu manipulative, model dan contoh.

2) Media Teknologi Muthakir

a) Media berdasar telekomunikasi yaitu telekonferen dan kuliah jarak jauh,

b) Media berdasar mikropocessor ysitu permainan computer, interaktif, sistem tutor intelejen dan computer-assisted

instruction, hypermedia, compact.

Kemp dan Dayton (1985) dalam Arsyad (2014:39) mengelompokkan jenis media yaitu media tradisonal atau konvensional, media pajang, overhead transparacies, rekaman audiotape, seri slide dan film strips, penyajian multi-image, rekaman video dan film hidup dan komputer.

f. Persepsi

Menurut Slameto (2013:10) proses diterimanya informasi ke dalam otak manusia merupakan persepsi. Manusia terus-menerus melakukan komunikasi dengan lingkunganya melalui persepsi, interaksi ini dilakukan melalui inderanya. Kemudian menurut Chaplin (2002) dalam Desmita (2009:117) mendefinisikan persepsi sebagai “proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan

inderanya”. Menurut Mahmud (2018:49) persepsi adalah menguraiakn rangsangan yang telah ada di dalam otak.

Persepsi menurut Walgito (2005:99) merupakan proses yang diawali dengan proses masuknya rangsangan pada seorang melewati inderanya kemudia dilanjutkan pada proses selanjutnya. 1) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Rangsangan adalah faktor yang berlaku dalam persepsi menurut Walgito (2005:101). Berikut ini faktor yang berlaku tindak dalam persepsi:

a) Objek yang dipersepsi

Objek akan memicu rangsangan apabila mengenai alat indera. Rangsangan dapat datang dari dalam diri mupun dari luar diri.

b) Sarana idera, syaraf dan pusat susunan syaraf

Sarana yang menerima rangsangan merupaka alat indera atau reseptor. Sarana yang meneruskan rangsangan ke pusat susunan syaraf atau otak sebagai pusat kesadaran yaitu syaraf sensori.

c) Perhatian

Langkah pertama sebagai suatu persiapan melakukan persepsi diperlukan adanya perhatian. Konsentrasi dari semua kegiatan perorangan yang

diarahkan pada satu hal atau gabungan objek merupakan perhatian.

Adapun faktor yang mengakibatkan dampak pada persepsi seseorang menurut Siagian (1989:100-105) sebagai berikut:

a) Orang yang terlibat

Seseorang melibat suatu objek dan berusaha untuk menafsirkannya, maka ia dipengaruhi oleh:

(1) Perilaku

Menyinggung perilaku, berikut contohnya: seorang peserta didik yang ingin mendapatkan banyak pengetahuan pada mata pelajaran tertentu ia akan bertanya apabila ada kesulitan atau ada hal yang ingin ia ketahui, maka ia akan duduk dikursi paling depan. (2) Motif

Pemuasan kebutuhan selalu berkaitan dengan motif, dan kekuatan motif diakibatkan oleh kebutuhan yang sangat dibutuhkan atau tidak dibutuhkanya. Contoh seorang anak kecil yang sudah sangat kelelahan ketika usai bermain dengan teman-temannya dan merasa sangat haus berbeda persepsinya dengan anak yang tidak sangat haus. Karena seorang anak yang kehausan akan minum minuman apa saja yang

didepanya, tidak peduli dengan rasanya berbeda dengan seorang anak yang tidak merasa sangat kehausan maka ia dapat memiliki minuman yang ia sukai rasanya.

(3) Esensial

Esensial seseorang dapat memberikan dampak pada persepsinya. Contoh dalam pekerjaan, seorang pemilik sebuah pabrik atau toko akan senang jika melihat para pegawainya memiliki keahlian yang sangat tinggi atau baik. Sehingga pengawasan yang dilakukan oleh pemilik pabrik atau toko akan lebih ringan pekerjaannya.

(4) Pengalaman

Persepsi seseorang dapat juga dipengaruhi oleh pengalaman yang ia miliki. Pandangan yang berbeda mengenai pengalaman orang lain. Contoh bagi orang yang tinggal dipegunungan akan merasa biasa saja ketika melihat hijau dan indahnya pemandangan di gunung, berbeda dengan orang yang tinggal di pesisir pantai. Ia akan terkagum melihat ke indahan gunung yang dipenuhi dengan tanaman hijau dan udara sejuk, begitu pula dengan seorang yang tinggal

dipegunungan akan kagum keitka melihat pesisir pantai.

(5) Keinginan

Keinginan seseorang turut terlibat pada persepsi mengenai suatu objek atau hal tertentu. Bahkan keinginan begitu memberikan warna persepsi pada seorang sehingga apa yang dilihat sering kali ditafsirkan lain agar sesuai apa yang diinginkanya. Contoh jika persepsi secara umum tentang pedagang di pasar sangat ramah, keinginan demikianlah yang mewarnai pandangan tentang semua pedagang di pasar.

b) Saran

Persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh sasaran. Orang, benda, atau peristiwa merupakan sasaran. Contoh seseorang yang banyak diam lebih terlihat tidak menarik meskipun tidak selalu dalam arti negatif dibandingkan dengan orang yang lebih suka ngomong banyak dalam kelompok orang pendiam.

c) Situasi atau keadaan

Keadaan adalah faktor yang terlibat dalam pemicu persepsi seseorang. Contoh kehadiran seseorang dengan pakaian rapi dalam pernikahan tidak akan mengejutkan

karena persepsi orang yang berada dipernikahan tentu saja akan berdandan rapi.

2) Proses Persepsi

Proses persepsi ialah perantara antara rangsangan dan yang diterima dengan tanggapan fisik individu. Dalam proses persepsi ini terdapar rumusan stimulus-respon dimana persepsi adalah bagian dari semua yang menghasilkan tanggapan sesudah ada rangsangan. Berikut proses persepsi menurut Walgito (2005:102-104) yaitu:

a) Objek memicu rangsangan, selanjutnya rangsangan tersebut menyentuh alat indera. Proses ini disebut proses fisik.

b) Rangsangan masuk dan menyentuh alat indera kemudian dilanjutkan syaraf sensoris ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis.

Maka berlangsung reaksi di otak sebagai titik pusat kesadaran sehingga manusia menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses ini disebut proses psikologis. Dengan demikian seseorang akan sadar apa yang ia amati, apa yang ia dengarkan, ataau apa yang ia sentuh yaitu rangsangan yang diterima indera.

Persepsi memiliki beberapa indiktaor menurut Walgito (2010:101) sebagai berikut:

a) Penyerapan terhadap stimulus. Masuknya stimulus yang diterima kemudian diserap oleh alat indera masing-masing maupun bersama, hal ini akan memberikan bayangan dan kesan dalam otak.

b) Pemahaman pada objek. Bayangan dan kesan yang terjadi dalam itak kemudian bayangan tersebut diorganisir, dikelompokkan dan didefiniskan sehingga terbentuk penafsiran pada suatu objek.

c) Penilaian pribadi pada objek. Setelah terbentuk penafsiran kemudian terbentuk penilaian dari pribadi masing-masing dengan membandingkan penafsiran yang baru diperoleh dengan tolak ukur yang ada pada pribadi masing-masing secara subjektif. Penilain tentu saja berbeda pada setiap pribadi masing-masing meskipun hal yang diamati sama, maka dari itu persepsi ini memiliki sifat perseorangan.

g. E-Learning

E-learning Menurut Munir (2009:169) memiliki definisi

yang luas, elektronik merupakan kepanjangan dari huruf e dan kata learning yang artinya pembelajaran. Maka e-learning dapat

didefinisikan sebagai pembelajaran dengan memakai elektronik. Bentuk teknologi informasi atau pesan yang dipakai dalam bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya merupakan istilah dari

e-learning.

1) Karakteristik E-Learning

Karakteristik e-learning menurut Munir (2009:170) sebagai berikut:

a) Menggunakan bantuan teknologi elektronik sehingga mendapatkan pesan dan mempermudah melaksanakan hubungan, baik anatara pendidik dengan peserta didik, atau peserta didik dengan peserta didik.

b) Menggunakan media komputer, seperti jaringan komputer.

c) Memanfaatkan materi pembelajaran untuk dipelajari secara individual.

d) Peserta didik dapat mengakses isi pembelajaran yang tersimpan dalam komputer.

e) Menggunakan komputer untuk proses belajar mengajar dan untuk mencari tahu hasil perkembangan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi. 2) Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

Kelebihan e-learning menurut Bates dan Wulf (1996) dalam Munir (2009: 174-176) adalah sebagai berikut:

a) Menaikkan komunikasi pembelajaran (enbance

interactivity).

b) Membuat mudah komunikasi pembelajaran secara bebas (time and place flexibility).

c) Terdapat jangkuan yang luas (potential to reach a global

audience).

d) Membuat lebih mudah untuk penyempurnaan dan penyimpanan isi pembelajaran (easy updating of content as

well as archiveble capabilities).

Menurut Munir (2009: 176-177) kekurangan dari

e-learning adalah sebagai berikut:

a) Keistimewaan pembelajaran jarak jauh adalah terpisah secara fisik, sehingga menjadikan interaksi menjadi tidak ada atau kurang.

b) Teknologi elemen penting dalam pendidikan, namun jika terfokus pada aspek teknologinya maka ada kecenderungan lebih memperhatikan segi teknis dan mengabaikan segi pendidikan untuk mengubah keahlian akademik, perilaku, sosial atau kecakapan dari pembelajaran.

c) Kegiatan belajar yang berlangsung condong ke arah pelatihan dari pada pendidikan yang lebih menekankan pada segi pengetahuan atau psikomotorik dan kurang memperhatikan aspek afektif.

d) Pendidik memiliki kewajiban untuk mencari tahu dan menguasi strategi, metode, atau teknik pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi karena selama proses belajar mengajar tradisonal belum tentu dapat dikuasainya.

e) Proses belajar mengajar engan e-learning memanfaatkan atau memakai layanan internet menuntut yang akan melakukan kegiatan belajar untuk belajar secara sendiri untuk mendapatkan pengetahuan dengan mengakses sendiri ke internet dan tidak mengharapkan informasi dari pengajar saja.

f) Terbatasnya komputer dan internet merupakan kelemahan dari segi teknik.

g) Kendala atas terbatasnya kesiapan software (perangkat lunak) yang anggarannya relatif besar atau mahal, untuk mendapatkan perangkat tersebut diperlukan anggaran yang besar.

h) Jika fasilitas tersedia lengkap, masalah yang akan muncul ialah minimnya pengetahuan dan keterampilan

mengoperasionalkan komputer dan memanfaatkan

internet secara optimal.

Dokumen terkait