• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

1. Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” berasal dari kata latin yaitu medius yang berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟ sehingga dapat dikatakan media yaitu wahana pengantar informasi belajar (Djamarah & Zain, 2006:120).Selanjutnya, menurut Arsyad, 2007:3 dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dijelaskan pula oleh Raharjo dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:7), media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan intruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Selanjutnya, Sadiman dalam Kustandi & Sutjipto (2011: 7) mengemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut menegaskan bahwa media adalah pengantar/ perantara pesan atau informasi kepada penerima.

Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran penerima pesan tersebut (Prastowo, 2015: 293). Hamidjojo (dalam Arsyad, 2010:4) memberi

batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat, sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Apabila dipahami secara garis besar, Gerlach dan Ely dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:7) menegaskan bahwa media merupakan manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau mampu membuat siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sedangkan secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memroses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Selanjutnya, Kustadi dan Sutjipto (2011:9) menyimpulkan, “media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna”.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar, sehingga dapat menyalurkan dan memperjelas makna pesan atau informasi berupa materi untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

b. Fungsi Media

Levie dan Lentz (1982) dalam Kustandi & Sutjipto (2011:21-22), mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual adalah sebagai berikut:

1) Fungsi atensi

Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.Jadi, media dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar.

2) Fungsi afketif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial/ras.

Dengan demikian, media pembelajaran dapat menggugah emosi dan sikap siswa terhadap sesuatu atau informasi yang diterima atau dibaca melalui gambar.

3) Fungsi kognitif

Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.Jadi, dapat disimpulkan bahwa media dapat membantu siswa memahami dan mengingat informasi melalui gambar. 4) Fungsi kompensatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Jadi, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media dapat meningkatkan perhatian siswa, menggugah emosi serta membantu siswa yang lemah untuk memahami isi pelajaran ataupun informasi/pesan.

c. Manfaat media

Sadiman, dkk. (2009:17) mengemukakan manfaat media pembelajaran, antara lain:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti a Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,

gambar, film atau model.

b Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film atau gambar.

c Kejadian atau peristiwayang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video atau foto.

d Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model atau diagram.

e Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, bingkai atau gambar.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

4) Dengan siswa yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam memberikan

perangsang yang sama,mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

d. Ciri-ciri media

Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2013:12) memiliki tiga ciri media antara lain sebagai berikut.

1) Ciri Fiksatif (fixative property)

Merupakan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu objek yang telah diambil gambarnya dengan kamera atau video dengan mudah dapat direproduksi kapan saja diperlukan.

2) Ciri Manipulatif (manipulative property)

Kemampuan ini membuat media dapat melakukan transformasi suatu kejadian. Kejadian atau peristiwa yang memakan waktu lama, dapat disajikan/ditampilkan dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah metamorfosis kupu-kupu, dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat menggunakan gambar atau rekaman video.

3) Ciri Distributif (distributive property)

Media memungkinkan sebuah kejadian atau objek ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa

dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

e. Jenis-jenis Media

Sanaky (2013:81) dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1) Media grafis yaitu media yang mengutamakan indera penglihatan. Agar proses penyampaian pesan dapat berhasil, pesan yang disampaikan dituangkan kedalam simbol komunikasi yang digunakan adalah simbol-simbol visual. Contoh: media grafis seperti gambar/foto, sketsa, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, dan lain-lain.

2) Media audio merupakan segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Contoh: media audio seperti audio kaset, radio, dan lain-lain

3) Media visual adalah media yang lebih mengandalkan kemampuan penglihatan atau hanya menggunakan indera penglihatan. Beberapa cara yang dilakukan dalam media visual ini, antara lain gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai foto, gambar, lukisan dan cetakan).

4) Media audio-visual merupakan seperangkat alat yang dapat memproyeksi gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek

aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual seperti televisi, sound slide,film, video-VCD.

Media yang dikembangkan dalam penelitian ini yakni media grafik atau media dua dimensi dan media visual. Jenis media yang dikembangkan adalah media kamuflase kalender. Diberi nama kamuflase kalender karena media yang dirancang oleh peneliti menyerupai kalender duduk. Media kamuflase kalender yang dikembangkan terdiri dari 3 komponen yaitu:

a. Kalender. Kalender yang dikembangkan berupa teks cerita bergambar yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami teks cerita. Gambar yang terdapat pada kalender disesuaikan dengan isi teks cerita. b. Papan segitiga terdiri atas 2 yang memiliki ukuran sama

digunakan sebagai penyangga teks cerita.

c. Batang kayu yang digunakan sebagai kayu penghubung antara kalender dan papan segitiga.

f. Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media.

Dalam menggunakan media pembelajaran guru harus memperhatikan prinsip- prinsip serta penggunaannyam sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai serta yang diharapkan oleh siswa dapat terwujud. Sanjaya (2008: 224-227) menggemukakan beberapa prinsip pemilihan serta penggunaan media pembelajaraan, yaitu:

1) Prinsip pemilihan media

a. Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. c. Pemilihan media harus disesuaikan dengan karateristik

siswa.

d. Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa. e. Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan,

fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

2) Prinsip penggunaan media

a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

d. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

g. Kriteria Pemilihan Media

Arsyad (2014:74-75), mengemukakan beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media sebagai berikut.

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua hingga tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. 2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,

konsep, prinsip, atau generalisasi. Media hendaknya selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Hal ini diperlukan agar media dapat membantu proses pembelajaran secara efektif.

3) Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama dalam pemilihan media.

5) Pengelompokan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual atau gambar harus jelas, dan lain-lain.

Hartono (dalam Harjanto,2006:241-243) mengemukakan bahwa pemilihan media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti produksi, peserta didik, isi, dan guru. Dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Pertimbangan produksi:

a. Availability : tersedianya bahan. Apabila bahan yang diperlukan dalam pembuatan media tersedia, maka media tersebut akan efektif dalam mencapai tujuan.

b. Cost (harga), harga yang tinggi tidak menjamin penyusunan media pembelajaran yang menjadi tepat

c. Physical condition (kondisi fisik), media yang baik sebaiknya memiliki tampilan yang baik serta mampu digunakan secara efektif.

d. Accesssibility to student (mudah dicapai), artinya dalam pembelian bahan (peralatan) dapat digunakan oleh guru serta siswa dapat semakin mudah mencerna pelajaran

e. Emotional impact, pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran harus bernilai estetika sebab akan lebih menarik untuk menumbuhkan motivasi.

2) Pertimbangan peserta didik:

a. Watak peserta didik, sebaiknya dalam pemilihan media pembelajaran guru perlu memperhatikan karakter peserta didik dengan memperhatikan tingkat kematangan siswa secara komprehensif (menyeluruh).

b. Sesuai dengan peserta didik, media yang digunakan harusnya relevan dengan situasi siswa agar dapat mencapai tujuan belajar secara efektif, meningkatkan pengalaman siswa, media dapat mengembangkan pola pikir siswa. c. Keterlibatan peserta didik. Media yang digunakan guru

sebaiknya dapat melibatkan keterampilan siswa untuk menggunakannya selama proses pembelajaran.

3) Pertimbangan isi:

a. Curriculair-relevance, penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum serta memiliki tujuan yang jelas. b. Content-soundnes, dalam pemilihan media pembelajaran

haruslah up to date agar sesuai dengan kondisi siswa saat itu.

c. Presentation, dalam penyajian media pembelajaran perlu digunakan secara tepat agar materi yang dipelajari

tersampaikan dengan baik kepada siswa sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang efektif.

4) Pertimbangan guru:

a. Teacher utilization, dalam pemanfaatan media, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti:1) apakah media yang digunakan tersebut sesuai dengan kepentingan individu atau kelompok, 2) apakah media yang digunakan merupakan media tunggal atau multi media, 3) media yang digunakan berorientasi pada tujuan pendidikan.

b. Teacher peace of mine, media yang digunakan mampu memecahkan masalah yang dialami siswa dalam memahami materi pelajaran.

Selanjutnya, menurut Harjanto (2006:238-239) dalam melakukan pemilihan dan pemanfaatan media dalam pengajaran, guru hendaknya memperhatikan beberapa kriteria berikut.

1) Tujuan

Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Media dianggap layak untuk digunakan apabila kehadiran media tersebut mampu mendukung ketercapaian tujuan pengajaran.

2) Ketepatan (validitas)

Maksud dari validitas yakni media yang dipilih hendaknya tepat dan berguna bagi pemahaman siswa terhadap bahan/ materi yang dipelajari.

3) Keadaan Siswa

Pemilihan media yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan kemampuan daya pikir dan besar kecilnya kelemahan siswa. Media yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat daya tangkap siswa agar makna pembelajaran dapat tersalurkan dengan baik.

4) Ketersediaan

Dalam pemilihan media, guru perlu memperhatikan ada atau tidaknya media tersebut di perpustakaan/ di sekolah. Selain itu juga perlu dipertimbangkan mudah sulitnya media tersebut dibuat atupun diperoleh.

5) Mutu Teknis

Kriteria ini berkaitan dengan desain atau layout media yang akan digunakan. Media hendaknya memiliki kualitas yang baik dalam memvisualisasikan materi pembelajaran agar siswa memperoleh kejelasan makna.

6) Biaya

Perlu adanya pertimbangan terhadap keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan untuk membuat ataupun memperoleh media dengan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, mengenai kriteria pemilihan media yang tepat, maka peneliti dapat simpulkan beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan media pembelajaran yang sesuai serta mampu memacu pengetahuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang dianggap sulit, yaitu:

1. Media pembelajaran hendaknya mencapai tujuan pembelajaran 2. Media pembelajaran sesuai dengan karakter siswa.

3. Media pembelajaran mudah untuk dibawah kemana-mana. 4. Media pembelajaran bisa digunakan oleh guru maupun siswa. 5. Media pembelajaran mudah diperoleh atau mudah dibuat sendiri. 6. Media pembelajaran dapat menyampaikan kondisi yang jelas. 7. Biaya yang digunakan dalam membuat media pembelajaran

dapat dijangkau.

8. Bahan yang digunakan mudah diperoleh atau didapat. 9. Media pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi siswa. 10.Media pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 11.Media yang digunakan hendaknya mutu teknis. Misalnya,

Dokumen terkait