• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media kamuflase kalender pada materi pokok memahami teks cerita dalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas satu (I) sekolah dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media kamuflase kalender pada materi pokok memahami teks cerita dalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas satu (I) sekolah dasar"

Copied!
213
0
0

Teks penuh

(1)

i

UNTUK SISWA KELAS SATU (I) SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Filomena Rindu NIM. 131134264

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

Ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa

memberkati, memberikan kemudahan dan kelancaran dalam

penyelesaian skripsi ini.

Karya ini saya persembahkan untuk:

Ayah dan Ibu tercinta; Heronimus Donum(Alm) dan Keristina Dadi yang selalu memberikan kasih sayang, doa, perhatian, nasehat, dan

dukung sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Kakak tersayang; Simon Yansan, Kresensia Yati Niku, Emilia Levita Niku, Sunarti Bas, Marsel Agung, Mariana Jelunu, Damaiyana Yanti

Ndende yang selalu memberikan nasehat, doa, dan motivasi.

Adik tercinta, Irenius Donum, Angelus Agung yang telah memberikan dukungan, dan motivasi.

Saudari tercinta; Konstantiana Ndouk yang selalu membantu dalam pengerjaan skripsi ini

Teman-teman tercinta; Hilda, Nita, Elsa, yanti yang telah memberikan semangat serta dukungan dengan cara mereka sendiri.

Teman – teman PPGT Angkatan 2013yang selalu memberikan motivasi, semangat, perhatian, dan kebersamaan

(5)

v

Pak Rusmawan, dan Pak Paulus WahanaYang selalu menasehati dan memperbaiki kesalahan selama mengikuti perkuliahan.

Karyaini saya persembahkan untuk Almamaterku tercinta

UniversitasSanata Dharma

(6)

vi

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang

patah mengeringkan tulang.

Ams 17:22

Akuilah dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan

jalanmu

Ams 3:6

(7)

vii

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Februari 2017

(8)

viii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Filomena Rindu

Nomor Mahasiswa : 131134264

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:Pengembangan Media Kamuflase Kalender Pada Materi Pokok Memahami Teks Cerita DalamSubtema Kegiatan Siang Hari Untuk Siswa Kelas Satu (I) Sekolah Dasarbeserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 10 Februari 2017 Yang menyatakan,

(9)

ix

SISWA KELAS SATU (I) SEKOLAH DASAR Filomena Rindu

Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini dilakukan karena guru belum menemukan media pembelajaran yang cocok untuk membantu siswa dalam memahami teks cerita. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, peneliti merancang sebuah media pembelajaran konvensional. Media ini berupa teks cerita bergambar yang dirancang seperti kalender duduk. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan salah satu produk berupa media kamuflase kalender pada materi pokok memahami teks cerita dalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas I sekolah dasar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Media yang dikembangkan menggunakan prosedur dan pengembangan yang merupakan modifikasi antara teori Borg dan Gall dan Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi ahli, dan (5) Revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa media kamuflase kalender pada materi memahami teks cerita dalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.Adapun instrumen yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan sebagai analisis kebutuhan kepada guru kelas 1 SD Negeri Kalsan 1, sedangkan kuesioner digunakan dalam validasi produk untuk mengetahui kualitas media yang dilakukan oleh dua pakar media pembelajaran dan dua guru kelas 1 sekolah dasar.

Berdasarkan hasil validasi dua pakar media pembelajaran memperoleh skor 4,13 dengan kategori “Baik” dan 4,33 dengan kategori “Sangat Baik”. Sedangkan hasil validasi dua guru kelas I sekolah dasar diperoleh skor 3,86 dengan kategori “Baik” dan 3,33 dengan kategori “ Cukup Baik”. Media kamuflase kalender memperoleh rerata skor 3,91 dengan kategori “Baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 15 aspek penilaian yang digunakan untuk validasi produk. Dengan demikian, media kamuflase kalender yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

(10)

x

FIRST GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS

Filomena Rindu Sanata Dharma University

2017

This research was done because teachers have not found a suitable learning media to help students understand the story text. In addressing these issues, the researchers designed a conventional learning media. This media such as text picture story that is designed like a sitting calendar. The purpose of this research is to produce one product such as camouflage calendar media in the subject matter understand the story text on subtheme daytime activities for first grade elementary school students.

This type of research is research and development. The media were developed using a procedure and development which is a modification of the theory Borg and Gall and Sugiyono. Development procedures used in this research includes five steps: (1) The potential and problems, (2) Data collection, (3) Product design, (4) Validation of experts, and (5) Revision of the design, to produce the design of the final product in the form of camouflage calendar media in the subject matter understanding the story text on subtheme daytime activities for first grade elementary school students. Instruments that used were interviews and questionnaires. Interview are used as a requirement analysis to the first grade teacher in SD Negeri Kalsan 1, while the questionnaire are used in the validation of the products to determine the quality of the media conducted by two experts in conventional learning media and two first grade elementary school teachers.

Based on the validation results of two experts learning media obtained a score of 4.13 with the categories "Good" and 4.33 with the category of "Very Good". While the validation results of two first grade elementary school teacher obtained a score of 3.86 with the categories "Good" and 3.33 with the category "Quite Good". Camouflage calendar media obtain mean score of 3.91 with the categories "Good". The validation results based on the 15 aspects of assessment used for product validation. Thus, the camouflage calendar media that developed is already fit for use as a media in the learning process.

(11)

xi

Puji dan syukur peneliti haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat serta bimbingan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Kamuflase Kalender Pada Materi Pokok Memahami Teks Cerita Dalam Subtema Kegiatan Siang Hari untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar”dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penelitibanyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan serta masukan yang positif sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Galih Kusumo, S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar Media Pembelajaran Konvensional yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Media Pembelajaran Konvensional yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

7. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.

8. Rahayu Setyaningsih, M.Pd. Kepala SD Negeri Maguwoharjo yang telah memberikan bantuan kepada peneliti dalam melakukan validasi produk.

9. Anita, S.Pd. selaku guru kelas IA SD Negeri Maguwoharjo yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

(12)

xii

12.Keluarga besarku, Opa, Oma, Paman, Bibi, Adik, Kakak, yang selalu memberi motivasi, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Hilda, Astin, Elsa,Yanti yang selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Saudara-saudari tercinta, kakak Merlin, kakak Yanti, kakak Narti, Iren, Enggel, yang telah memberikan dukungan dan semangat.

15.Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT Angkatan 2013 yang selama ini selalu mendukung dan berjuang bersama-sama.

16.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 10 Februari 2017 Peneliti

(13)

xiii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Istilah ... 6

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 11

1. Media Pembelajaran ... 11

a. Pengertian ... 11

b.Fungsi Media ... 13

c. Manfaat Media ... 14

d. Ciri-ciri Media ... 16

e. Jenis-jenis media ...17

(14)

xiv

3. Karateristik Siswa SD... 35

4. Materi Pokok ...38

a. Tema ... 38

b. Subtema ... 39

c. Pembelajaran ... 39

d. Materi ... 39

B. Penelitian yang Relevan ... 40

C. Kerangka Pikir ... 43

D. Pertanyaan Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 47

B. Setting Penelitian ... 47

C. Prosedur Pengembangan ... 49

D.Teknik Pengumpulan Data ... 55

E.Instrumen Penelitian ... 56

F.Teknik Pengujian Instrumen ... 62

G. Teknik Analisis Data ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ... 67

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 68

2.Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 70

B. Deskripsi Produk Awal ... 70

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ... 71

2. Media Pembelajaran Konvensional Kamuflase Kalender ... 72

C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional dan Revisi Produk... 72

D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas I dan Revisi Produk ... 75

E.Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 77

1. Kajian Produk Akhir... 78

(15)

xv

B. Keterbatasan Pengembangan ... 89

C. Saran ... 90

DAFTAR REFERENSI ... 91

LAMPIRAN ... 93

(16)

xvi

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 48

Tabel 2. Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan ... 57

Tabel 3. Instrumen Validasi Media Pembelajaran yang digunakan untuk Pakar Media Pembelajaran dan Guru Kelas I ... 59

Tabel 4. Kriteria kelayakan media...61

Tabel 5.Konversi nilai skala lia ... 64

Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima ... 66

Tabel 7. Komentar & Saran Perbaikan Validator G.K dan Revisi... 74

Tabel 8. Komentar & Saran Perbaikan Validator M.M dan Revisi ... 75

Tabel 9. Komentar Validator A dan Revisi ... 76

Tabel 10. Komentar & Saran Perbaikan Validator I dan Revisi ... 77

(17)

xvii

Bagan 1.Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ... 43

Bagan2.Kerangka Berpikir ... 45

Bagan3.Langkah-langkah Metode Research and Development (R&D) ... 52

(18)

xviii

Gambar 1.Langkah ke-1 Pembuatan Teks Cerita ... 27

Gambar2.Langkah ke-2 Pembuatan Teks Cerita ... 28

Gambar3.Langkah ke-3 Pembuatan Teks Cerita ... 28

Gambar 4.Langkah ke-4 Pembuatan Teks Cerita ... 29

Gambar 5.Langkah ke-5 Pembuatan Teks Cerita...29

Gambar 6. Langkah ke-6 Pembuatan Teks Cerita ... 30

Gambar 7.Langkah ke-7 Pembuatan Teks Cerita ... 30

Gambar8. Papan Segitiga ... 31

Gambar9. Batang kayu ... 32

Gambar10.Langkah ke-1 Penggunaan Media ... 32

Gambar 11.Langkah ke-2 Penggunaan Media ... 33

Gambar 12.Langkah ke-3 Penggunaan Media...33

Gambar 13. Langkah ke-4 Penggunaan Media ... 34

Gambar 14.Langkah ke-5 Penggunaan Media ... 34

Gambar15.Papan Segitiga ... 82

Gambar16.Batang kayu... 82

Gambar17.Batang Kayu, Teks Cerita, Papan Segitiga ... 83

Gambar 18.Kalender Kegiatan Dayu di Siang Hari ... 84

Gambar 19.Kalender Udin dan Teman-teman Bermain Bola...85

(19)

xix

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ... 94

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ... 96

Lampiran 3 Surat Ijin Validasi ... 98

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara ... 100

Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional Kamuflase Kalender ... 103

Lampiran 6 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas I ... 116

Lampiran 7 Silabus ... 130

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 138

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam pendidikan formal di sekolah kurikulum memiliki peranaan yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.

(21)

Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum yang ditetapkan pemerintah untuk menggantikan kurikulum KTSP yang bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan antara sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Dalam menggapai tujuan tersebut, tentu memerlukan kerja keras dan kerja sama dari semua pihak. Salah satu yang paling berperan dalam penerapan kurikulum 2013 adalah guru. Untuk itu, guru harus memiliki ketrampilan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Wujud nyata dari skill yang dimiliki guru adalah mendesain media pembelajaran.

Media dikenal sebagai alat bantu yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan informasi dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau siswa ataupun warga belajar). Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber/ pengajar kesiswa yang bertujuan merangsang pola pikir siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara utuh.Maka dari itu, media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi pemahaman siswa serta membantu siswa untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi pengetahuannya.

(22)

petunjuk dan memahami teks cerita. Untuk membantu kesulitan siswa dalam memahami materi tersebut, khususnya mengenai materi memahami teks cerita guru hanya menggunakan buku guru dan buku siswa sebagai acuan dalam belajar. Hal ini dikarenakan guru masih kesulitan dalam menentukan media yang cocok. Sehingga masih ada beberapa siswa yang belum memahami materi tersebut. Hal ini juga dapat berpengaruh pada indikator yang dirumuskan. Dimana beberapa indikator tersebut belum tercapai.

Dari permasalahan tersebut, Peneliti mencoba untuk mengatasinya dengan merancang sebuah media pembelajaran konvensional. Media yang dikembangkan adalah media kamuflase kalender. Media ini dirancang seperti kalender duduk. Pada umumnya kalender duduk berisi tanggal, bulan dan hari yang digunakan untuk mengatur jadwal, dll. Akan tetapi, kalender duduk yang dirancang oleh peneliti berupa teks cerita bergambar yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami teks cerita. Jadi, kalender yang dimaksudkan pada media ini adalah teks cerita.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan media kalender ini berbeda dengan bahan yang dibuat pada kalender umumnya. Media ini terbuat dari kayu yang berbentuk papan dan kertas ivory. Meskipun, bahan yang digunakan berbeda tetapi bentuknya menyerupai kalender duduk. Sehingga media ini diberi nama kamuflase kalender karena adanya perubahan pada kalender duduk.

(23)

“Pengembangan Media Kamuflase Kalender Pada Materi Pokok Memahami Teks Cerita Dalam Subtema Kegiatan Siang Hari Untuk Siswa Kelas I SD.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran kamuflase kalender pada materipokok memahami teks ceritauntuk siswa kelas Isekolah dasar yang terdapat padasubtema kegiatan siang hari?

2. Bagaimana kualitas media kamuflase kalender sebagai media yang digunakan dalam pembelajaran mengenai materi pokok memahami teks cerita pada subtema kegiatan siang hari?

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pengembangmedia pembelajaran kamuflase kalender padamateripokok memahami teks cerita untuk siswa kelas Isekolah dasar yang terdapat dalamsubtema kegiatan siang hari.

(24)

D. Manfaat Pengembangan

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan dan penambahan pengetahunan, pengalaman, wawasan tentang penggunaan media pembelajaran di sekolah.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa

Penelitian pengembangan ini memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti sehingga semakin trampil dalam mengembangkan media pembelajaran pada materipokok memahami teks ceritadalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas I sekolah dasar.

b. Bagi Guru

Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan salah satu acuan untuk menggunakan media pembelajaran kamuflase kalender pada materi pokok memahami teks ceritadalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas I sekolah dasar.

c. Bagi siswa

(25)

d. Bagi Sekolah

Sebagai bahan tambahan referensi pada sekolah dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional pada materi memahami pokok teks ceritadalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas I sekolah dasar.

e. Bagi Prodi PGSD

Penelitian pengembangan ini, dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan media pembelajaran kamuflase kalender dalam subtema kegiatan siang hari.

E. Batasan Istilah

1. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan 3 aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan diintegrasikan melalui pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dan penilaian otentik.

2. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar, sehingga dapat menyalurkan dan memperjelas makna pesan atau informasi berupa materi untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

(26)

bergambar yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami teks cerita, khususnya untuk siswa kelas I sekolah dasar. 4. Teks cerita adalah sebuah teks yang menceritakan bagaimana terjadinya

suatu hal (peristiwa, kejadian). F. Spesifikasi Produk

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengembangkan sebuah produk yaitu media kamuflase kalender. Diberi nama kamuflase kalender karena media ini menyerupai bentuk kalender duduk, meskipun bahan yang digunakan berbeda. Kalender yang dimaksudkan pada media ini berupa teks cerita bergambar yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami teks cerita.

Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Media kamuflase kalender akan dibuat dengan bentuk yang menarik, artinya media tersebut dapat menarik perhatian siswa, baik itu dari segi warna, bentuk, maupun gambar-gambar yang menarik. Pada media kamuflase kalender menggunakan background yang berwarna warni sesuai dengan karateristik siswa. Sedangkan gambar yang terdapat pada kalender harus jelas dan berwarna sehingga meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, media pembelajaran ini harus mengandung unsur seni.

2. Bahan yang digunakan untuk membuat media kamuflase kalender yaitu a. kertas ivory yang digunakan untuk mencetak kalender berupa teks

(27)

cerita. Pada kalender pertama terdiri dari 9 halaman teks cerita, sedangkan pada kalender kedua terdiri dari 6 halaman teks cerita. kedua kalender yang dikembangkan memiliki ukuran sama yaitu 29,7 21cm.

b. Papan segitiga yang terdiri dari 2 dan memiliki ukuran yang sama dengan ukuran tinggi 26,8cm, panjang sudut ke titik pertama 5cm dan panjang sudut ke titik kedua 15,2cm. Alas segitiga berbentuk persegi panjang dan memiliki ukuran yang berbeda yaitu alas segitiga pertama memiliki ukuran panjang 14,2cm, lebar 3,2cm. Sedangkan alas segitiga kedua memiliki ukuran panjang 16,2cm dan lebar 5,5cm. Papan segitiga kemudian dicat dengan menggunakan warna yang diinginkan dan menghiasi papan dengan cara menggambar agar menarik dan indah dilihat. Papan segitiga digunakan untuk penyangga teks cerita. Karena bahan dasarnya yang terbuat dari papan, media ini bisa dikatakan kuat dan akan tahan lama serta dapat digunakan secara berulang-ulang.

c. Batang kayu terdiri atas 2 memiliki ukuran yang sama dengan ukuran panjang 41,5cm. Batang kayu ini digunakan sebagai kayu penghubung antara teks cerita dan papan segitiga.

(28)

4. Media kamuflase kalender dapat digunakan untuk mencapai tujuan belajar PPKn, bahasa Indonesia, SBdP dan PJOK. Pada muatan pelajaran PPKn mempelajari tentang aturan-aturan yang berlaku di rumah pada siang hari. Pada muatan pelajaran bahasa Indonesia tentang teks cerita mengenai kegiatan di siang hari. Pada muatan pelajaran SBdP mempelajari tentang gerak tari, sedangkan pada muatan pelajaran PJOK mempelajari tentang gerak dasar manipulatif. Pada kalender pertama digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran pada muatan pelajaraan bahasa Indonesia, PPKn, SBdP. Sedang pada kalender kedua digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran pada muatan pelajaran bahasa Indonesia dan PJOK.

5. Media kamuflase kalender dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaannya sehingga dapat memudahkan guru dan siswa dalam menggunakannya. Selain itu, dalam buku petunjuk tersebut menggunakan bahasa yang sederhana yang semakin mempermudah guru dan siswa dalam memahami cara penggunaan media tersebut.

(29)
(30)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” berasal dari kata latin yaitu medius yang berarti „tengah‟, „perantara‟ atau

„pengantar‟ sehingga dapat dikatakan media yaitu wahana pengantar

informasi belajar (Djamarah & Zain, 2006:120).Selanjutnya, menurut Arsyad, 2007:3 dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dijelaskan pula oleh Raharjo dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:7), media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan intruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Selanjutnya, Sadiman dalam Kustandi & Sutjipto (2011: 7) mengemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut menegaskan bahwa media adalah pengantar/ perantara pesan atau informasi kepada penerima.

(31)

batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat, sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Apabila dipahami secara garis besar, Gerlach dan Ely dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:7) menegaskan bahwa media merupakan manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau mampu membuat siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sedangkan secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memroses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Selanjutnya, Kustadi dan Sutjipto (2011:9) menyimpulkan, “media pembelajaran adalah

alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna”.

(32)

b. Fungsi Media

Levie dan Lentz (1982) dalam Kustandi & Sutjipto (2011:21-22), mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual adalah sebagai berikut:

1) Fungsi atensi

Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.Jadi, media dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar.

2) Fungsi afketif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial/ras.

Dengan demikian, media pembelajaran dapat menggugah emosi dan sikap siswa terhadap sesuatu atau informasi yang diterima atau dibaca melalui gambar.

3) Fungsi kognitif

(33)

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.Jadi, dapat disimpulkan bahwa media dapat membantu siswa memahami dan mengingat informasi melalui gambar. 4) Fungsi kompensatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Jadi, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media dapat meningkatkan perhatian siswa, menggugah emosi serta membantu siswa yang lemah untuk memahami isi pelajaran ataupun informasi/pesan.

c. Manfaat media

Sadiman, dkk. (2009:17) mengemukakan manfaat media pembelajaran, antara lain:

(34)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti a Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,

gambar, film atau model.

b Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film atau gambar.

c Kejadian atau peristiwayang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video atau foto.

d Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model atau diagram.

e Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, bingkai atau gambar.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

(35)

perangsang yang sama,mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

d. Ciri-ciri media

Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2013:12) memiliki tiga ciri media antara lain sebagai berikut.

1) Ciri Fiksatif (fixative property)

Merupakan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu objek yang telah diambil gambarnya dengan kamera atau video dengan mudah dapat direproduksi kapan saja diperlukan.

2) Ciri Manipulatif (manipulative property)

Kemampuan ini membuat media dapat melakukan transformasi suatu kejadian. Kejadian atau peristiwa yang memakan waktu lama, dapat disajikan/ditampilkan dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah metamorfosis kupu-kupu, dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat menggunakan gambar atau rekaman video.

3) Ciri Distributif (distributive property)

(36)

dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

e. Jenis-jenis Media

Sanaky (2013:81) dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1) Media grafis yaitu media yang mengutamakan indera penglihatan. Agar proses penyampaian pesan dapat berhasil, pesan yang disampaikan dituangkan kedalam simbol komunikasi yang digunakan adalah simbol-simbol visual. Contoh: media grafis seperti gambar/foto, sketsa, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, dan lain-lain.

2) Media audio merupakan segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Contoh: media audio seperti audio kaset, radio, dan lain-lain

3) Media visual adalah media yang lebih mengandalkan kemampuan penglihatan atau hanya menggunakan indera penglihatan. Beberapa cara yang dilakukan dalam media visual ini, antara lain gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai foto, gambar, lukisan dan cetakan).

(37)

aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual seperti televisi, sound slide,film, video-VCD.

Media yang dikembangkan dalam penelitian ini yakni media grafik atau media dua dimensi dan media visual. Jenis media yang dikembangkan adalah media kamuflase kalender. Diberi nama kamuflase kalender karena media yang dirancang oleh peneliti menyerupai kalender duduk. Media kamuflase kalender yang dikembangkan terdiri dari 3 komponen yaitu:

a. Kalender. Kalender yang dikembangkan berupa teks cerita bergambar yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami teks cerita. Gambar yang terdapat pada kalender disesuaikan dengan isi teks cerita. b. Papan segitiga terdiri atas 2 yang memiliki ukuran sama

digunakan sebagai penyangga teks cerita.

c. Batang kayu yang digunakan sebagai kayu penghubung antara kalender dan papan segitiga.

f. Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media.

(38)

1) Prinsip pemilihan media

a. Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. c. Pemilihan media harus disesuaikan dengan karateristik

siswa.

d. Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa. e. Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan,

fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

2) Prinsip penggunaan media

a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

(39)

g. Kriteria Pemilihan Media

Arsyad (2014:74-75), mengemukakan beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media sebagai berikut.

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua hingga tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. 2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,

konsep, prinsip, atau generalisasi. Media hendaknya selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Hal ini diperlukan agar media dapat membantu proses pembelajaran secara efektif.

3) Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.

(40)

5) Pengelompokan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual atau gambar harus jelas, dan lain-lain.

Hartono (dalam Harjanto,2006:241-243) mengemukakan bahwa pemilihan media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti produksi, peserta didik, isi, dan guru. Dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Pertimbangan produksi:

a. Availability : tersedianya bahan. Apabila bahan yang diperlukan dalam pembuatan media tersedia, maka media tersebut akan efektif dalam mencapai tujuan.

b. Cost (harga), harga yang tinggi tidak menjamin penyusunan media pembelajaran yang menjadi tepat

c. Physical condition (kondisi fisik), media yang baik sebaiknya memiliki tampilan yang baik serta mampu digunakan secara efektif.

(41)

e. Emotional impact, pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran harus bernilai estetika sebab akan lebih menarik untuk menumbuhkan motivasi.

2) Pertimbangan peserta didik:

a. Watak peserta didik, sebaiknya dalam pemilihan media pembelajaran guru perlu memperhatikan karakter peserta didik dengan memperhatikan tingkat kematangan siswa secara komprehensif (menyeluruh).

b. Sesuai dengan peserta didik, media yang digunakan harusnya relevan dengan situasi siswa agar dapat mencapai tujuan belajar secara efektif, meningkatkan pengalaman siswa, media dapat mengembangkan pola pikir siswa. c. Keterlibatan peserta didik. Media yang digunakan guru

sebaiknya dapat melibatkan keterampilan siswa untuk menggunakannya selama proses pembelajaran.

3) Pertimbangan isi:

a. Curriculair-relevance, penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum serta memiliki tujuan yang jelas. b. Content-soundnes, dalam pemilihan media pembelajaran

haruslah up to date agar sesuai dengan kondisi siswa saat itu.

(42)

tersampaikan dengan baik kepada siswa sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang efektif.

4) Pertimbangan guru:

a. Teacher utilization, dalam pemanfaatan media, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti:1) apakah media yang digunakan tersebut sesuai dengan kepentingan individu atau kelompok, 2) apakah media yang digunakan merupakan media tunggal atau multi media, 3) media yang digunakan berorientasi pada tujuan pendidikan.

b. Teacher peace of mine, media yang digunakan mampu memecahkan masalah yang dialami siswa dalam memahami materi pelajaran.

Selanjutnya, menurut Harjanto (2006:238-239) dalam melakukan pemilihan dan pemanfaatan media dalam pengajaran, guru hendaknya memperhatikan beberapa kriteria berikut.

1) Tujuan

(43)

2) Ketepatan (validitas)

Maksud dari validitas yakni media yang dipilih hendaknya tepat dan berguna bagi pemahaman siswa terhadap bahan/ materi yang dipelajari.

3) Keadaan Siswa

Pemilihan media yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan kemampuan daya pikir dan besar kecilnya kelemahan siswa. Media yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat daya tangkap siswa agar makna pembelajaran dapat tersalurkan dengan baik.

4) Ketersediaan

Dalam pemilihan media, guru perlu memperhatikan ada atau tidaknya media tersebut di perpustakaan/ di sekolah. Selain itu juga perlu dipertimbangkan mudah sulitnya media tersebut dibuat atupun diperoleh.

5) Mutu Teknis

(44)

6) Biaya

Perlu adanya pertimbangan terhadap keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan untuk membuat ataupun memperoleh media dengan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, mengenai kriteria pemilihan media yang tepat, maka peneliti dapat simpulkan beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan media pembelajaran yang sesuai serta mampu memacu pengetahuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang dianggap sulit, yaitu:

1. Media pembelajaran hendaknya mencapai tujuan pembelajaran 2. Media pembelajaran sesuai dengan karakter siswa.

3. Media pembelajaran mudah untuk dibawah kemana-mana. 4. Media pembelajaran bisa digunakan oleh guru maupun siswa. 5. Media pembelajaran mudah diperoleh atau mudah dibuat sendiri. 6. Media pembelajaran dapat menyampaikan kondisi yang jelas. 7. Biaya yang digunakan dalam membuat media pembelajaran

dapat dijangkau.

8. Bahan yang digunakan mudah diperoleh atau didapat. 9. Media pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi siswa. 10.Media pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 11.Media yang digunakan hendaknya mutu teknis. Misalnya,

(45)

2. Media Kamuflase Kalender

Dalam KBBI kamuflase merupakan perubahan bentuk, rupa, penyamaran. Kalender merupakan daftar hari dan bulan dalam setahun, jadwal kegiatan disuatu perguruan tinggi atau lembaga (dalam KBBI). Berdasarkan urain tersebut dapat disimpulkan bahwa kamuflase kalender merupakan perubahan bentuk pada kalender.

Media ini diberi nama kamuflase kalender karena bentuk media ini menyerupai kalender duduk. Pada umumnya kalender duduk berisi tanggal, bulan dan hari yang digunakan untuk mengatur jadwal, dll. Akan tetapi, kalender duduk yang dirancang oleh peneliti berupa teks cerita bergambar yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami teks cerita.

(46)

Media ini memiliki langkah-langkah dalam cara pembuatannya yaitu sebagai berikut.

a. Buatlah teks cerita yang akan dijadikan sebagai kalender.

Dalam membuat teks cerita adapaun langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1) Tulislah teks cerita pada kertas.

2) Hidupkan komputer dan jalankan aplikasi Microsoft Publisher 2007/2010. Setelah itu lanjutkan dengan memilih menu Blank Page Zise, lalu pilih Page ZiseA4 Landscape 29,7x 21 cm. Jika sudah klikCreate.

Gambar 2.1 langkah ke-1 pembuatan Teks Cerita

3) Klik Insertkemudian pilih Text Box, lalu ketik teks cerita pada text box tersebut. Selanjutnya klik Picture dan pilih

(47)

teks cerita. Jika gambar sudah ditentukan, maka dilanjutkan dengan klikInsert.

Gambar 2.2 langkah ke-2 Pembuatan Teks Cerita

4) Pilihlah background yang menarik dengan cara mengklik

Backgrounddan pilih More backgounds.Setelah itu pilihlah

Picturedan klik Select Picture, kemudian carilah background yang cocok sesuai dengan backgound yang anda inginkan. Jika sudah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah klik Insert.

Begitupun seterusnya.

(48)

5) Untuk kehalaman baru klik Insertdan pilih Page. Kemudian ketiklah lanjutan dari teks cerita sebelumnya dengan mengikuti langkah atau cara yang ketiga (3). Begitupun langkah seterusnya sampai pada halaman terakhir.

Gambar 2.4 langkah ke-4 Pembuatan Teks Cerita

6) Jika ingin memindahkan teks cerita atau gambar ketitik lain, maka klik dan tahan lalu tarik keposisi yang lebih ideal. Atau klik tombol hijau diatas gambar atau teks cerita dan gerakan untuk mengatur ulang orientasi gambar atau teks cerita tersebut.

(49)

7) Apabila perubahan dirasa sudah cukup, klik File-Save asuntuk menyimpan teks cerita yang baru saja dibuat.

Gambar 2.6 langkah ke-6 Pembuatan Teks Cerita

8) Langkah selanjutnya adalah mencetak teks cerita dengan menggunakan kertas ivory kemudian dilaminating. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat spiral pada bagian atas teks cerita.

Gambar 2.7 langkah ke-7 Pembuatan Teks Cerita

(50)

5cm dan panjang sudut ke titik kedua 15,2cm. Alas segitiga berbentuk persegi panjang dan memiliki ukuran yang berbeda yaitu alas segitiga pertama memiliki ukuran panjang 14,2cm, lebar 3,2cm. Sedangkan alas segitiga kedua memiliki ukuran panjang 16,2cm dan lebar 5,5cm. Papan segitiga kemudian dicat dengan menggunakan warna yang dinginkan dan menghiasi papan dengan cara menggambar agar menarik dan indah dilihat.

Gambar 2.8 Papan segitiga

c. Ambilah 2 batang kayu memiliki ukuran yang sama dengan ukuran panjang 41,5cm. Kemudian batang kayu tersebut dicat sesuai dengan warna yang diinginkan. Batang kayu ini digunakan sebagai kayu penghubung antara kalender dan papan segitiga.

26, 8 cm

5 cm

15, 2 cm

14, 2 cm

3, 2 cm

(51)

Gambar 2.9 Batang Kayu

Media kamuflase kalender dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan yang berisi panduan atau petunjuk dalam menggunakan media kamuflase kalender tersebut. Petunjuk penggunaan media kamuflase kalender dibuat dengan menggunakan bahasa sederhan dan mudah dipahami. Tujuannya agar guru dan siswa dapat memahami petunjuk penggunaan media kamuflase kalender dengan mudah. Ada beberapa cara atau petunjuk yang dilakukan dalam menggunakan media kamuflase kalender meliputi:

a. Siapkan kalender, 2 papan segitiga dan 2 kayu penghubung yang akan digunakan

(52)

b. Ambilah salah satu kayu penghubung, lalu masukan kayu tersebut pada lubang kedua papan segitiga

Gambar 2.11 langkah ke-2 Penggunaan Media

c. Ambilah kalender dan satu kayu penghubung yang tersedia, kemudian masukan kayu tersebut pada kawat yang ada pada ujung atas kalender.

(53)

d. Masukkan kayu penghubung yang sudah terpasang dengan kalender pada lubang pertama papan segitiga.

Gambar 2.13 langkah ke-4 Penggunaan Media

e. Bacalah cerita pada kalender dari halaman pertama hingga halaman terakhir.

Gambar 2.14 langkah ke-5 Penggunaan Media

(54)

Media kamuflase kalender juga memiliki kelemahan dan kelebihannya tersendiri. Berikut merupakan kelebihan media kamuflase kalender yaitu :

1. Dapat mencakup 3 materi pelajaran bahasa Indonesia (teks cerita), SBdP (gerak tari), dan PPKn (aturan di rumah).

2. Dapat digunakan untuk memudahkan dalam memahami teks cerita.

3. Mudah digunakan oleh guru dan siswa.

4. Memiliki bentuk, warna, dan gambar-gambar yang menarik. Adapun kelemahan dari media kamuflase kalender yaitu sebagai berikut: :

1. Produk media pembelajaran kamuflase kalender yang dikembangkan ini hanya terbatas pada subtema kegiatan siang hari khususnya pembelajaran 1 dan 2 serta hanya memuat materi-materi pembelajaran seputar pembelajaran tersebut.

2. Media hanya dapat digunakan untuk pembelajaran dalam kelompok, tidak secara individu.

3. Pembuatan media kamuflase cukup rumit.

4. Cukup sulit dalam memilih gambar yang sesuai dengan isi teks cerita.

3. Karakteristik Siswa SD

a. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD).

(55)

yang usianya lebih muda. Mereka senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran. Tugas perkembangan anak usia sekolah dasar menurut Havigughurst dalam Desmita (2011:35) meliputi:

1) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.

2) Membina hidup sehat.

3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.

4) Belajar menjalankan peranann sosial dengan jenis kelamin. 5) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu

berpartisispasi dalam masyarakat.

6) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.

7) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai. 8) Mencapai kemandirian pribadi.

Piaget dalam majid (2014 : 8), tingkatan perkembangan intelektual memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain:

(56)

simbol, mulai dari tingkah laku berbahasa, aktifitas imitasi dan permainan.

2) Tahap berpikir intuitif (4-7) tahun ditandai oleh berpikir pralogis yaitu anatara operasional konkret dengan prakonseptual. Pada tahap ini perkembangan ingatan peserta didik sudah mulai mantap, tetapi kemampuan berpikir deduktif dan induktif masih lemah/belum mantap.

3) Tahap operasional konkret (7-11) tahun, perkembangan intelektual siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret yang ditandai oleh kemampuan berpikir konkret dan mendalam, mampu mengklasifikasikan dan mengontrol persepsinya. Pada tahap ini, perkembangan kemampuan berpikir siswa sudah mantap, kemampuan skema asimilasinya sudah lebih tinggi dalam melakukan suatu koordinasi yang konsisten antar skema.

Berdasarkan tahapan tersebut, siswa sekolah dasar kelas I-VI memiliki tingkatan intelektual konkret dan siswa kelas enam memiliki tingkatan operasional formal.

(57)

“meaningful learning” yang didasarkan pada kepada pengembangan

kemampuan berpikir disesuaikan dengan biopsikologis siswa yang hendaknya dijadikan tolak ukur guru, baik dalam pengembangan materi, strategi mengajar, pendekatan, media, maupun dalam melakukan evaluasi hasil belajar.

Dewey dalam Majid (2014: 8), mengungkapkan bahwa “Education is griwth, development life”. Hal ini berarti bahwa proses

pendidikan tidak mempunyai tujuan di luar dirinya, tetapi terdapat dalam pendidikan itu sendiri. Proses pendidikan juga bersifat kontinu yang merupakan reorganisasi, rekonstruksi, dan pengubahan pengalaman hidup, dan juga perubahan pengalaman hidup.

4. Materi Pokok

a. Tema

Trianto (2011: 283), mengatakan bahwa tema merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada siswasecara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam kesatuan yang utuh, memperkayakan perbendaharan bahasa siswa dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan tema dimaksudkan agar siswa mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.

(58)

pembelajaran, siswa dapat mengenal berbagai kosep secara mudah dan jelas serta membuat pembelajaran lebih bermakna.

b. Subtema

Subtema merupakan penjabaran atau rincian dari tema. Subtema dari suatu tema tidak hanya satu, bisa ada 3 atau 4. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan sebuah media konvensional pada subtema kegiatan siang hari.

c. Pembelajaran

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan Suyono dan Hariyanto dalam Fadlillah (2014 : 172) menyatakan bahwa pembelajaran berasal dari kata dasar belajar yaitu suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengukuhkan kepribadian.

(59)

d. Materi

Materi berisi mengenai pokok-pokok bahan pembelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini, materi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah memahami teks cerita. teks cerita adalah sebuah teks yang menceritakan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam hal ini, siswa masih kesulitan dalam memahami isi teks cerita. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran konvensional berupa media kamuflase kalender. Media kamuflase kalender ini akan membantu siswa dalam memahami teks cerita yang dibaca.

B. Penelitian Relevan

Dalam mengembangkan penelitian ini, memerlukan penelitian yang releven dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan yaitu pengembangan media kamuflse kalender pada materi memahami teks cerita dengan subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas 1 SD. Berikut adalah penelitian yang releven dengan penelitian yang dilakukan peneliti.

(60)
(61)

Pembelajaran Model Round Table Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SD. Penelitian ini dilaksanakan atas dasar rendahnya kemampuan siswa dalam menulis cerita. Ada lima alasan : (1) kurang mendapat contoh yang konkret, (2) rendahnya minat baca, (3) kesulitan memahami isi cerita, (4) kesulitan menuangkan ide, (5) dalam penulisan tidak runtut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dikembangkan media komik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses dan kualitas media komik dalam pembelajaran model round table untuk meningkatkan kemampuan menuli cerita kelas IV SD. penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research) dengan menggunakan metode kualitatif dan kualitatif. Hasil penelitian diperoleh hasil presentase kelayakan isi/materi, kebahasaan, dan gambar secara berturut –turut sebesar 96,9 %, 97,2 %, dan 89,3 %. Semua kategori tersebut termasuk kategori berkualitas (sangat baik) perolehan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa berturut-turut adalah 98,4 % dan 97,1 %. Rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,8, nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan yaitu ≥67.Respon guru dan siswa terhadap media komik adalah 96,9 % dan 97,2 %. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa media komik dalam pembelajaran model round table yang dikembangkan baik digunakan.

(62)

baru bagi dunia pendidikan dengan mengembangkan media pembelajaran konvensional pada materi pokok memahami teks cerita.

Berikut akan dipaparkan bagan literature map dalam penelitian ini.

Bagan 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 ditetapkan pemerintah untuk mempersiapkan siswa sebagai generasi penerus bangsa tidak hanya mempunyai kemampuan dalam aspek pengetahuannya saja, tetapi juga dalam aspek sikap dan keterampilannya. Dengan kata lain, antara soft skills dan hard skills dapat tertanam secara seimbang, berdampingan, dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, siswa dapat memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan

Pengembangan Media Pembelajaran Komik Dalam Pembelajaran Model Round Table Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita

Siswa Kelas IV SD. Efi

Pengembangan Media Pembelajaran Buku Bergambar

(63)

jejang pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat berpengaruh dan menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya. Hal inilah yang mendorong guru untuk lebih kreatif dalam menyusun perangkat pembelajaran. salah satunya adalah media pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan suatu sarana yang berfungsi sebagai perantara pesan atau informasi berupa materi dalam proses pembelajaran. Tentunya setiap materi memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa yaitu memahami teks cerita pada muatan pelajaran bahasa Indonesia. Terutama bagi siswa kelas I SD yang dikategorikan dalam kelas bawah. Materi ini dianggap sulit karena kemampuan siswa dalam memahami teks cerita masih kurang, sehingga guru membutuhkan media pembelajaran untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa. Tanpa adanya media, materi tersebut menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Untuk itu, guru dituntut untuk menggunakan media. Dengan adanya media, dapat memudahkan guru untuk menjelaskan materi kepada siswa dan siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan guru.

(64)

Berikut akan dipaparkan bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini.

Bagan 2.2 Kerangaka Berpikir

D. Daftar Pertanyaan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan media kamuflase kalender pada materi pokok memahami teks cerita dalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas I sekolah dasar?

2. a. Bagaimana kualitas produk media kamuflase kalender pada materi pokok memahami teks cerita dalam subtema kegiatan siang hari untuk siswa kelas I sekolah dasar menurut pakar media pembelajaran konvensional?

ICT

Kovensional Media

Kurikulum 2013

Perangkat pembelajaran

Mata pelajaran

Bahasa Indonesia

subtema

Teks cerita

(65)
(66)

47 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and Development). Penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015: 407). Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, maka digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa media kamuflase kalender dalam subtema kegiatan siang hariuntuk siswa kelas I.

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(67)

2. Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa peneliti memulai penelitian pada bulan Oktober 2015. Penelitian diawali dengan melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas I SD Negeri Kalasan I. Selanjutnya

pada bulan November 2015Ferbruari 2016, peneliti mengumpulkan data. Setelah mengumpulkan data, peneliti mulai mendesain produk pada bulan

MaretSeptember 2016. Kemudian pada bulan Oktober 2016, peneliti

(68)

Desember 2016 peneliti melakukan revisi produk dan dilanjutkan dengan produksi produk akhir.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan pada Penelitian ini menggunakan pengembangan oleh Borg and Gall yakni metode Research and Development (R&D) yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015 : 407). Menurut (Sugiyono, 2015: 408) ada 10 langkah penggunaan metode penelitian Research and Development (R&D) yang harus dilaksanakan yaitu.

1) Potensi masalah

Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukan data faktual yang harus disesuaikan pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa juga berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi yang masih up to date.

2) Pengumpulan data

(69)

penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

3) Desain produk

Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4) Validasi desain

Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut.

5) Revisi Desain

Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. 6) Uji Coba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas.

7) Revisi Produk

(70)

desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya.

8) Uji Coba Pemakaian

Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat.

9) Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada pemakaian kondisi nyata. Dalam uji coba pemakaian, sebaiknya pembuatan produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk tersebut. Dalam hal ini adalah media pembelajaran yang dikembangkan peneliti.

10) Produksi Masal

(71)

Langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono tersebut dapat dipaparkan dalam bagan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Development

(R&D)

Prosedur pengembangan penelitian ini akan menghasilkan desain produk final berupa pengembangan media kamuflase kalender. Pengembangan produk ini akan mengikuti prosedur yang dikemukakan oleh Sugiyono. Peneliti membatasi pengembangan media kamuflase kalender hanya sampai pada tahap ke 5 yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain.

(72)

Langkah-langkah pengembangan tersebut dapat dipaparkan dalam bagan sebagai berikut.

Bagan 3.2 Tahapan Pengembangan Media TAHAP PERTAMA

Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan wawancara

TAHAP KEDUA

Produk Revisi Media

Prototipe Media Pembelajaran Konvensional TAHAP KETIGA

Desain Media Pembelajaran Kamuflase Kalender Konsep

(73)

Tahap pertama, yang dilakukan pada penelitian ini yaitu melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru wali kelas I berinsial A pada hari rabu, 10 Oktober 2015 di SD Negeri Kalasan 1 yang merupakan salah satu SD yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di lapangan, berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran. Berangkat dari potensi dan masalah tersebut, peneliti dapat mengembangkan media pembelajaran pada tema “Kegiatanku” dengan subtema “Kegiatan Siang Hari”.

Tahap kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan potensi dan masalah berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh. Hasil wawancara tersebut, digunakan sebagai bahan pertimbangan pembuatan produk berupa media pembelajaran untuk kelas I sekolah dasar. Kemudian dikonsultasikan dengan dosen. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumpulan data yang relevan terkait masalah yang ada.

(74)

yang didesain untuk mempermudah siswa dalam memahami teks cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tahap keempat, Peneliti menggunakan validasi pakar untuk mengevaluasi desain produk pengembangan media pembelajaran. Tahap ini diawali dengan pembuatan instrumen validasi dan melakukan validasi produk. Instrumen yang dibuat adalah kuensioner yang digunakan untuk validasi produk penelitian yang dilakukan oleh dua pakar media pembelajaran dan dua guru kelas I SD. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan serta kelebihan dari produk tersebut, sekaligus dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan.

Tahap kelima merupakan tahap akhir yakni revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar, saran dan masukan oleh para pakar serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk berupa media pembelajaran yaitu media kamuflase kalender untuk siswa kelas I sekolah dasar.

D. Teknik Pengumpulan Data

(75)

E. Instrumen Penelitian

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka untuk mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan. Sedangkan data kualitatif berupa komentar dan saran, kemudian data dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner.

a. Wawancara

(76)

Berikut adalah daftar pertanyaan sebagai pedoman wancara untuk analisis kebutuhan, dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan

No Daftar Pertanyaan Jawaban pertanyaan

1. Materi apa yang sulit dikuasai siswa pada

mata pelajaran inti?

2. Apa upaya yang dilakukan oleh Ibu untuk

membantu kesulitan siswa tersebut?

3. Apakah dalam mengajarkan materi tersebut,

Ibu menggunakan media pembelajaran?

4. Jenis media apa yang Ibu gunakan untuk

mengatasi kesulitan siswa tersebut?

5. Bagaimana intensitas penggunaan media

yang digunakan?

6. Bagaimana hasil penggunaan media tersebut?

7. Apakah media yang pernah Ibu gunakan sudah mencapai indikator yang telah

dirumuskan?

8. Media seperti apa yang Ibu inginkan jika

dibuatkan untuk mengatasi kesulitan

(77)

b. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:199). Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. Pedoman kuesioner yang diguankan dalam penelitian ini adalah kuensioner tentang kualitas penggunaan media pembelajaran.

(78)

Tabel 3.3 Instrumen lembar validasi digunakan sebagai

validasi pakar media pembelajaran dan guru SD.

NO

ASPEK YANG

DINILAI

SKOR

HASIL

VALIDASI

KOMENTAR

1 2 3 4 5

1 Media kamuflase kalender

memuat petunjuk cara menggunakan.

2. Media kamuflase kalender

pontensial untuk

menunjang ketercapaian

tujuan pembelajaran.

3. Media kamuflase kalender

tidak mengandung unsur

salah konsep

4. Media kamuflase kalender

sesuai dengan

karakteristik siswa kelas 1

SD

5. Media kamuflase kalender

dapat mempermudah

siswa memahami teks

(79)

6. Media kamuflase kalender

memfasilitasi siswa

untuk terlibat aktif.

7. Media kamuflase kalender

konkrit untuk digunakan

dalam pembelajaran.

8 Media kamuflase kalender

mudah digunakan oleh

guru dan siswa.

9 Ukuran pembuatan media

kamuflase kalender

proposional.

10 Bahan yang digunakan

untuk media kamuflase kalender mudah

didapatkan dan rumah

11 Media kamuflase kalender

kuat tahan lama dan dapat

digunakan berulang-ulang

12 Pemilihan warna yang

digunakan pada media

kamuflase kalender indah

dan menarik bagi siswa

13 Gambar yang digunakan

(80)

kalender jelas

14 Bahasa yang digunakan

dalam media kamuflase

kalender sederhana dan

mudah dipahami siswa

15 Media kamuflase kalender

yang digunakan tidak

membahayakan

keselamatan siswa.

Total Skor

Rata-rata Rata-rata:

Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan

Interval Skor Kriteria

4,22 – 5 Sangat Baik

3,41 – 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup Baik

1,80 – 2,60 Kurang Baik

Gambar

gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek
gambar harus jelas, warna yang menarik, dan lain-lain.
Gambar 2.1 langkah ke-1 pembuatan Teks Cerita
Gambar 2.3  langkah ke-3 Pembuatan Teks Cerita
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari segi agama, bangunan sakaroras merupakan unsur penting bangunan perumahan arsitektur tradisional Bali yang paling dominan dipergunakan sebagai tempat

Chairuddin Panusunan Lubis, DTM&H, Sp.A(K) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik di Departemen

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tes komunikasi interpersonal diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 61,8 dan untuk tes bimbingan kelompok diperoleh nilai rata-

Hasil analisa distribusi besaran sebaran unsur pelapis (diamond-film) yang dianalisa pada spec-1 terdeteksi signifikan mencapai 99.854 % dan pada spec-2 menunjukkan besaran

Panca Creative Paperindo yang telah membimbing serta membantu penulis selama penyusunan Skripsi ini.. Rasional Sitepu, M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah

1) Penggunaan penilaian massa mendatangkan lebih banyak kebaikan berbanding penilaian tunggal dalam penilaian kadaran. Ini mendorong PBT untuk beralih paradigma kepada aplikasi

Gugatan perwakilan kelompok (class action) adalah suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan

Hasil temuan menunjukan bahwa menurut Syaikh Az-zarnuji Ilmu yang paling utama untuk dipelajari adalah ilmu tauhid, ilmu Syari dan baru kemudian ilmu yang lainnya, kemudian