• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

G. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau mengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Scram mengatakan bahwa media adalah teknologi pembawa informasi atau pesan intruksional. Y. miarso, mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemajuan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajarannya. Maka

commit to user

secara umum media adalah “alat bantu” yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifitaskan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Ciri Umum Media Pembelajaran

Media pembelajaran identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga yaitu suatu bentuk yang dapat diraba, dilihat, didengar, diamati melalui panca indra. Tekanan utama media adalah terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat, didengar, dan diraba. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam proses pembelajaran antara pengajar dan pembelajar. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu perantara (medium, media) dan digunakan dalam rangka pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian media pembelajaran mengandung aspek alat dan teknik yang sangat erat kaitannya dengan metode

commit to user mengajar.

Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas, tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja. Melainkan sampai pada kondisi pribadi pembelajar dan tingkah laku pengajar. Maka media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan simbol-simbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan)

b. Alat-alat audio visual, alat-alat yang tergolong ini yaitu: 1) Media proyeksi (overhead, projector, slide, film, dan LCD),

2) Media non proyeksi (papan tulis, poster, papan temple, kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik dan lain-lain) dan

3) Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah.

c. Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu, slide, film strif, film rekaman, radio, televisi, video, VCD, laboratorium elektronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, system interkomunikasi, komputer, internet. d. Kumpulan benda-benda, yaitu berupa peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian,

commit to user

industri, perbankan, perdagangan, pemerintahan, agama, kebudayaan, politik, dan lain-lain.

e. Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar. Pengajar memberikan contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya, memberi contoh perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain.

Media pembelajaran sangat banyak macam dan jenisnya. Maka, untuk menggunakan suatu media pembelajaran secara baik, efektif, dan efisien dalam proses pembelajaran diperlukan kemampuan, pengetahuan dalam memilih, menggunakan, dan kemampuan untuk mendesain serta membuat suatu media pelajaran tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keterkaitan media dengan tujuan pembelajaran, metode, materi pembelajaran, kondisi pembelajar. Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Mempermudah pembelajaran di kelas,

b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

c) Menjaga relevansi antara materi pembelajaran dengan tujuan belajar, dan d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

commit to user

a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar untuk menguasai tujuan pengajaran dengan baik,

c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya berkomunikasi verbal melalui kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga,

d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktifitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. 2. Media Flash Card

Flash card atau kartu bergambar adalah kartu kecil yang berisi

gambar-gambar, teks, atau tanda symbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Kartu bergambar (Flash card) biasanya berukuran 8x12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.

Flash card sangat mudah digunakan karena bentuknya yang kecil, mudah

disimpan dan dibawa kemana-mana. Dengan menggunakan Flash card pembelajaran menjadi tidak monoton karena siswa menjadi aktif saat pengajar

commit to user

menggunakan media Flash card untuk alat tebak kata. Menggunakan media Flash

card dalam pembelajaran sangat praktis karena dilihat dari cara pembuatan dan

penggunaanya yang sangat praktis, dalam penggunaan media ini guru tidak harus mempunyai keahlian khusus dan tidak membutuhkan listrik. Selain itu belajar mengenal kosakata dengan menggunakan Flash card juga gampang diingat karena karakteristik media Flash card yang menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan, sajian pesan pendek ini akan membantu siswa mengingat kosakata.

Fungsi Flash card :

1. Untuk menarik minat siswa agar lebih aktif selama pembelajaran kosakata dalam bahasa Mandarin.

2. Untuk melatih siswa menghafal kosakata bahasa Mandarin dengan cara Tanya jawab menggunakan Flash card.

Langkah – langkah penggunaan media Flash card:

1. Tunjukan bagian depan kartu (yang berisi gambar atau kata dalam bahasa Mandarin) kepada siswa,

2. Kartu-kartu yang sudah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap kepada siswa,

3. Sambil menunjukan kartu, guru membacakan teks bahasa Mandarin sesuai pelafalan yang tertera dibelakang kartu, kemudian bacakan pula artinya agar

commit to user siswa paham,

4. Bacakan teks pada kartu dengan suara yang terdengar jelas dan bimbinglah siswa agar mengikuti,

5. Jangan beralih kekartu lain sebelum siswa dapat mengikuti pelafalan bahasa Mandarin dengan baik dan benar. Ulangi sampai lafal bahasa Mandarin yang diucapkan siswa baik dan benar,

6. Lakukan berulang-ulang secara konsisten, agar siswa dapat belajar secara sistematis sehingga daya serapnya dalam mengingat akan optimal.

3. Media Crossword Puzzle

Crossword puzzle atau teka-teki silang adalah suatu permainan di mana

kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori 'mendatar' dan 'menurun' tergantung arah kata-kata yang harus diisi.

Belajar dengan menggunakan Crossword puzzle akan memberikan variasi pembelajaran yang lebih menyenangkan. Crossword puzzle mampu membangkitkan rasa ingin tahu pada siswa. Belajar menggunakan Crossword

puzzle juga dapat menambah perbendaharaan kata pada siswa, karena pada saat

siswa mengisi teka-teki silang secara tidak langsung siswa dilatih untuk menghafal kosakata.

commit to user Fungsi Crossword puzzle :

1. Untuk lebih memperkaya kosakata dalam pembelajaran bahasa Mandarin. 2. Untuk memantapkan hafalan kosakata dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Langkah-langkah penggunaan media Crossword puzzle:

1. Tulislah kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dipelajari,

2. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi oleh kata-kata yang telah dipilih. Seperti yang ada diteka teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperluakan,

3. Buat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pernyataan-pernyataan mengarah kepada kata-kata tersebut,

4. Bagikan teka-teki ini kepada siswa. Bisa individu atau kelompok, 5. Batasi waktu mengerjakan,

6. Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat dan benar.

commit to user

27 BAB III

Dokumen terkait