• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Media Pembelajaran

1. Hakikat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara

harfiahnya berarti ’tengah’, ’pengantar’ atau ’perantara’. Dalam bahasa Arab, media disebut ’wasail’ bentuk jama dari ’wasilah’ yakni sinonim al- wasth

yang artinya juga ’tengah’. Kata tengah itu sendiri berarti berada di antara dua

mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.39

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media, Rossie dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan sebagainya.40 Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach media bukan hanya alat perantara seperti tv, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah keterampilan.41

Asosiasi Pendidikan Nasional (Natinoal Education Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.42 Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

39

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta. 2012), h. 6

40

Wina, sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta:Kencana, 2008) h. 204

41 Ibid. 42

Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 6

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Munadi menyatakan fungsi media pembelajaran bisa berdasarkan pada analisis medianya dan berdasarkan penggunaannya. Analisis fungsi media didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni (1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar; (2) fungsi semantik, dan (3) fungsi manipulatif. Sedangkan analisis fungsi yang didasarkan pada penggunaannya (anak didik) terdapat dua fungsi, yakni (4) fungsi psikologis dan (5) fungsi sosio-kultural.43

Berikut ini akan dijelaskan fungsi media pembelajaran secara satu persatu:

a) Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.

Dalam kalimat ”sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni

sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utama dari media pembelajaran. Sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.

b) Fungsi Semantik

Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik)

43

c) Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif media ini memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.

Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengaasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu:

1) Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya.

2) Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat.

3) Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi (terutama padda mata pelajaran sejarah).

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu:

1) Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil.

2) Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat.

3) Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara.

4) Membantu siswa dalam memahami objek terlalu kompleks. d) Fungsi Psikologis

1) Fungsi atensi, media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar. Media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa.

2) Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang diikutinya.

3) Fungsi kognitif, yaitu fungsi media meliputi persepsi, mengingat dan berpikir.

4) Fungsi motivasi, yakni dengan media pembelajaran siswa akan terdorong terlibat secara aktif melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai

e) Fungsi Sosio-Kultural

Fungsi media dilihat dari kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.44

Dale mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealsiasi:

44

a) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas; b) Membuahkan perubahan signifikan tingkahlaku siswa;

c) Menunjukkah hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatkan motivasi belajar siswa;

d) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;

e) Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa; f) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan

melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatkan hasil belajar;

g) Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari;

h) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan;

i) Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;

j) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.45

45

3. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya :

a) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap media memiliki karakteristik tertentu yang harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemakaiannya.

b) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan guru atau sekedar selingan hiburan, melainkan harus menjadi bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran siswa.

c) Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.

d) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru.

e) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran. 46

Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya : a) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

b) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

46

c) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

d) Media yang digunakan harus memperhatikan efektifitas dan efisiensi. e) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam

mengoperasikannya. 47

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran dikelompokkan menjadi empat jenis. Keempat jenis tersebut adalah media visual, media audio, media audio visual, dan multimedia.

a. Media visual yaitu jenis media yang mengandalkan indera penglihatan. Dengan media ini, pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat bergantung pada penglihatan. Beberapa jenis media visual antara lain: buku, modul, jurnal, gambar, dan poster.

b. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses belajar mangajar dengan melibatkan indera pendengaran. Pesan dan informasi yang diterima peserta didik berupa pesan verbal seperti bahasa lisan, kata-kata, dan lain-lain.

c. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran. Pesan dan informasi yang disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal. Beberapa contoh media audio visual adalah film, video, program tv, dan lain-lain.

47

d. Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses pembelajaran. Contoh media multimedia adalah komputer.48

5. Gambar sebagai Media Pembelajaran

Dalam kehidupan sehari-sehari, gambar atau foto tidak asing lagi bagi kita. Setiap hari kita menggunakan foto untuk mengabadikan setiap momen dalam kehidupan kita. Gambar sebagai media pembelajaran tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Gambar merupakan media visual yang dapat memvisualisasikan objek dengan lebih konkret, lebih realistis, dan lebih akurat. Selain itu, foto juga dapat membatasi ruang dan waktu misalnya sesuatu yang teradi di tempat lain dapat terlihat oleh mata yang jauh dari tempat kejadian.

Gambar atau Foto merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Dikatakan penting sebab ia dapat mengganti kata verbal, mengkonkritkan yang abstrak, dan mengatasi pengamatan manusia. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada diungkapkan oleh kata-kata. Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya, serta mudah didapat.

48

Beberapa kelebihan media gambar foto yang yang diungkapkan oleh Sadiman dan kawan-kawan dalam bukunya, yakni sebagai berikut:

1) Sifatnya konkret; gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

3) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4) Gambar/foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5) Gambar/foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.49

Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan.

1) Autentik, gambar tesebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.

2) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.

3) Ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenarnya.

4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.

49

5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk menacapai tujuan pemebelajaran.

6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

7) Memikat perhatian siswa. memikat perhatian anak-anak atau cenderung kepada hal-hal yang diminatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan mereka.50

Dokumen terkait