• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Tinjauan Teoritik

3. Media Pembelajaran

Komunikasi antara pendidik dan anak didik yang berwujud pergaulan memungkinkan terjadinya proses pendidikan. Di dalam kehidupan modern media komunikasi bukanlah barang yang mewah atau mengejutkan, dimana salah satu syarat untuk berhasilnya suatu program suatu organisasi ialah menggunakan media yang baik dan tepat. Hal inipun terjadi dalam pendidikan baik secara formal, informal dan non formal yang biasa diberi nama media pendidikan.

Dalam dunia pendidikan/pengajaran hal tersebut dinamakan alat peraga : istilah ini akhirnya di dalam pendidikan dis ebut media pendidikan/pengajaran. Ada pula yang menyebut Audio Visual Aid (AVA = alat bantu pandang dengar). Sesuai dengan namanya maka fungsinya membantu proses belajar mengajar melalaui penglihatan dan pendengaran. Jadi dengan alat ini tujuan pembelajaran harus lebih berhasil. Jangan sampai AVA ini justru mengganggu tercapainya tujuan pembelajaran (Roestiyah 1982 : 67).

Pengertian media pembelajaran menurut John D. Latuheru (1988 : 14) ialah:

Media pembelajaran adalah bahan, alat maupun metode/tehnik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi iducatif (proses belajar mengajar) antara guru dan anak didik/warga belajar dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

Seorang guru harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan/disajikan harus mampu diserap dimengerti dengan

mudah oleh anak didik/warga belajar. Untuk memudahkan penyampaian materi pengajaran tersebut perlu diusahakan agar anak didik dapat menggunakan sebanyak mungkin alat indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, semakin mudah dapat diingat apa yang dipelajari.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Ada beberapa fungsi media pembelajaran (Roestiyah 1982 : 69) yaitu :

1) Fungsi idukatif, artinya dengan media pembelajaran ini dapat memberikan pengaruh baik yang mengandung nilai- nilai pendidikan. Pengaruh ini berguna bagi diri sendiri maupun masyarakat.

2) Fungsi sosial, artinya dengan alat media ini hubungan antara pribadi anak dapat lebih baik lagi, sebab mereka secara gotong- royong dapat bersama-sama mempergunakan alat media ini. 3) Fungsi ekonomis, artinya dengan satu macam alat media

pembelajaran sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu. Dapat mengurangi tenaga manusia, sebab pada pelajaran-pelajaran tertentu tidak perlu disajikan/diberikan oleh guru/manusia tetapi cukup dengan AVA.

4) Fungsi politis, artinya dengan media pembelajaran ini berarti sumber pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan sama sampai daerah-daerah bahkan sama di tiap-tiap sekolah. Sehingga tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan yang berarti antara pelaksanaan di daerah sama dengan di pusat. 5) Fungsi seni (budaya), artinya dengan adanya media

pembelajaran ini berarti kita bisa mengenal madam- macam hasil budaya manusia sehingga pengetahuan anak tentang nilai- nilai budaya manusia semakin lama semakin bertambah. Sebab AVA inipun hasil budaya manusia.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran bagi anak didik menurut Latuheru (1988 : 23) yaitu :

1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pelajaran yang disajikan.

2) Media pembelajaran mengurangi bahkan dapat menghilangkan verbalisme.

3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari anak didik. 4) Media pembelajaran membantu memberikan pengalaman

belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain.

5) Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu. Misalnya benda atau sesuatu yang diajarkan itu terlalu

besar untuk dibawa kedalam kelas, maka dapat saja dipergunakan model, foto atau slide ataupun gambar dari benda tersebut.

6) Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami, misalnya film tentang suatu kejadian. Rangkaian dan urutan kejadian yang mereka lihat itu akan dapat mereka pelajari secara teratur dan kontinu.

7) Media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam mengatasi hal-hal yang sulit terlihat dengan mata, misalnya : bakteri, amuba, sel-sel yang semuanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop, atau dapat diperlihatkan gambar dari benda-benda tadi.

8) Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan. 9) Media pembelajaran dapat mengatasi hal yang sulit diikuti

dengan indera mata. Misalnya peristiwa mekarnya setangkai bunga. Proses ini dapat diperlihatkan dengan film, melalui teknik animasi.

10)Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak didik dengan gurunya, dengan masyarakat maupun dengan lingkungan alam sekitar mereka (dengan karyawisata, berkemah, dll).

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran bisa disebut juga “perangkat keras” dan “perangkat lunak”. Yang dimaksud dengan perangkat keras adalah media yang secara fisik memang keras, misalnya : tape recorder, televisi, vidio, radio, globe, OHP, proyektor film, dll. Sedangkan yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah media yang secara fisik memang lunak, misalnya : modul, transparasi, pita kaset, pita film dan isi pesan yang tersimpan di dalam pita-pita rekaman atau pita film tadi.

Media pembelajaran yang digunakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar tidak hanya terbatas pada yang disiapkan oleh guru kelas sendiri, bahkan boleh disiapkan oleh suatu tim yang terdiri para ahli dalam bidang yang bersangkutan (ahli bidang studi, ahli sistem intruksional/pembelajaran, ahli media dan lainya).

Dilihat dari segi penggunaanya, ada tiga kecenderungan umum untuk penggunaan media, Latuheru (1988:15) yaitu :

1) Yang dapat dipakai secara massa, misalnya radio dan televisi. 2) Yang dapat dipakai dalam kelompok kecil maupun besar,

misalnya : film, OHP, video, tape recorder.

3) Yang dapat dipakai secara individual, misalnya komputer, kaset recorder untuk pelajaran bahasa dan modul.

e. Sistem penyajian

Dalam interaksi belajar mengajar terdapat beberapa cara penyajian agar proses itu dapat berjalan dengan baik dan berhasil secara maksimal. Beberapa cara itu adalah :

1) Metode diskusi sebagai metode belajar mengajar

2) Kerja kelompok sebagai salah satu strategi belajar mengajar 3) Penemuan sebagai strategi belajar mengajar

4) Simulasi sebagai strategi belajar mengajar

5) Unit teaching sebagai salah satu strategi belajar mengajar

Dokumen terkait