• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Media

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Dalam proses belajar mengajar, media mempunyai arti yang sangat penting. Media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur pesan (Syaiful, 2002:136). Dengan penggunaan media tersebut, materi akan lebih mudah disampaikan oleh guru, pelajaran juga diharapkan mudah dicerna oleh siswa.

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu disampaikan oleh guru melalui kalimat, keabstrakan bahasa dapat dikonkritkan melalui media. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mencerna materi dari pada tanpa bantuan media. Penggunaan media dapat dipergunakan sebagai alat bantu dan sebagai sumber belajar (Mulyasa, 2002:136)

a) Media sebagai Alat Bantu

Tanpa batuan media, maka bahan pelajaran sulit untuk dipahami oleh setiap siswa. Bagi pelajaran yang rumit, penggunaan media ini akan sangat bermanfaat, mengingat setiap pelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Penggunaan media juga dapat digunakan sebagai variasi dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak cepat bosan dalam menerima pelajaran. Sebagai alat bantu, media berfungsi sebagai pelicin jalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar dengan bantuan media diharapkan dapat menghasilkan proses dan hasil yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media. Untuk itu, guru harus mempertimbangkan media yang dapat menunjang proses pembelajaran.

b) Media sebagai Sumber Belajar

Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik (Syaiful, 2002:138-139). Syarifudin (1991) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori yaitu manusia, buku atau perpustakaan, media masa, alam atau lingkungan, dan media pedidikan. Karena itu, sumber belajar segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat dimana bahan pelajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang (Sayiful, 2002:139).

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru dalam memperkaya pengetahuan anak didik. Macam, bentuk, dan jenis pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu bagi anak. Akan tetapi, penggunaan media masih jarang dilakukan. Salah satu menjadi penyebab adalah terbatasnya dana untuk membeli media tersebut. Untuk itu, guru cukup membuat media pendidikan yang sederhana selama dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. 2. Fungsi Media

Menurut Derek Rowntrie (1982:168) yang dikutip oleh Dientje Rumampuk (1988:12) menyebutkan fungsi media sebagai berikut : a) Engage the student’s motivation (membangkitkan motivasi belajar) b) Recall Earlier learning (mengulang apa yang telah dipelajari) c) Provide new learning stimuli (menyediaka setimulus belajar) d) Actvate the student’s response (mengaktifkan respon siswa)

e) Give speedy feedbck (memberikan balikan dengan cepat)

f) Encourage appropriate practice (menggagalkan latihan yang serasi)

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media mempunyai nilai praktisnya sebagai berikut (Rumampuk, 1988:12-13):

a) Media pendidikan dapat membangkitkan motivasi belajar.

b) Media dapat membuat konsep yang abstrak mejadi konkrit,

misalnya dalam menjelaskan sejarah dengan film, grafik dan lain-lain.

c) Media dapat menghilangkan batas-batas ruang kelas misalnya

dalam menampilkan obyek yang terlalu besar seperti Candi Borobudur atau pasar.

d) Media dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa yang mampu seperti pegalaman terhadap film, TV, dan lain-lain.

e) Media dapat menampilkan obyek yang terlalu kecil untuk diamati secara langsung seperti molekul atau sel dapat digunakan gambar,

slide, film dan sebagainya.

f) Media dapat menggantikan penampilan obyek yang berbahaya

atau sukar dibawa ke ruang kelas seperti letusan gunung berapi, binatang buas dan sebagainya, dapat digunakan film atau slide, gambar dan lain-lain.

h) Media dapat menyajikan pesan secara serempak.

i) Media dapat menyajikan benda atau peristiwa masa lampau, seperi film perang kemerdekaan.

j) Media memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.

k) Media dapat mengatasi pengamatan terhadap obyek yang sangat

kompleks misalnya cara kerja sistem listrik pada pesawat terbang atau tentang organ tubuh.

l) Media dapat mengatasi penampilan obyek yang terlalu cepat

terlalu halus untuk di dengar misalya suara-suara yang terlalu kecil.

m) Media bisa mengatasi apabila obyek terlalu lambat gerakannya.

3. Manfaat Media

Dalam Encyclopedia of Educational Research (Hamalik,

1986:27) manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut :

a) Melekatkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dan oleh

karena itu mengurangi “verbalisme”. b) Memperbesar perhatian siswa.

c) Melekatkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan oleh karena itu membuat pelajaran lebih menetap.

d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini

terutama terdapat dalam gambar hidup.

f) Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu

perkembangan kemampuan berbahasa.

g) Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar (Sadiman, 1984:16-17).

Media pendidikan secara umum mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra seperti

misalnya:

1) Obyek yang terlalu besar dapat digantikan realitas, gambar, film bingkai, film, atau model.

2) Obyek yang kecil dapat dibantu dengan proyek mikro, film

3) Kejadian yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupu secara verbal.

4) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan time please atau high speed photographi.

5) Obyek yang terlalu komplek dapat disajikan dengan model

atau diagram.

6) Konsep yang terlalu luas.

c) Dengan meggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna untuk :

1) Menimbulkan kegairahan belajar.

2) Memungkinkan interaksi yang lebih luas langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

3) Memungkinkan anak didik untuk belajar sendiri-sendiri

menurut kemampuan dan minatnya.

d) Dengan sifat unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bila semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dan

siswa yang berbeda. Masalah ini juga dapat diatasi dengan media pendidikan yaitu dengan kemampuannya dalam :

1) Memberikan perangsang yang sama.

2) Menyamakan pengalaman.

3) Menimbulkan persepsi yang sama.

4. Ciri-ciri Media

Ciri-ciri umum dari media pendidikan adalah sebagai berikut (Hamalik, 1986:22-23):

a) Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga artinya sesuatu yang dapat diraba, dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui panca indera kita. b) Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat

atau didengar.

c) Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan atau

komunikasi dalam pengajaran antara guru dan siswa.

d) Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar,

baik dalam kelas maupun di luar kelas.

e) Berdasarkan poin (3) dan (4), maka pada dasarnya media

pendidikan merupakan suatu perantara dan digunakan dalam rangka pendidikan.

f) Media pendidikan mengandung aspek-aspek: sebagai alat dan sebagai teknik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

Jadi yang dimaksud media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah (Hamalik, 1986:23).

5. Prinsip-Prinsip Media

Dalam pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah (Rumampuk, 1988:19):

a) Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa.

b) Pemilihan media harus secara objektif bukan semata-mata atas

dasar kesenangan atau sekedar selingan atau hiburan. Hendaknya pemilihan media itu benar-benar berdasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa.

c) Tidak ada satupun media yang dipakai untuk semua tujuan. Tiap-tiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan.

d) Pemilihan media hendakya disesuaikan dengan metode mengajar

yang digunakan, materi pelajaran, mengingat media adalah bagian integral dalam proses belajar mengajar.

e) Untuk dapat memilih media dengan cepat, guru hedaknya mengenal cirri-ciri media.

1) Pemilihan media supaya disesuaikan dengan kondisi fisik

lingkungan.

2) Pemilihan media juga harus didasarkan pada kemampuan gaya

atau pola belajar siswa.

Tersedianya sejumlah media pengajaran memberikan sejumlah alternatif kepada guru untuk melihat alat mana yag paling sesuai, dengan melihat keuntungan dan kelemahan dari masing-masing media pengajaran. Adanya alternatif mengenai penggunaan media tersebut didasarkan pada beberapa hasil penelitian mengenai media yang menunjukkan bahwa :

a) Tidak setiap media pengajaran dapat dimanfaatkan untuk

mencapai sembarang tujuan pelajaran.

b) Semua media pengajaran dapat membantu guru dalam

melaksanakan satu atau beberapa fungsi dalam pegajaran. Seperti memisahkan, mengontrol atau mengecek, memberikan penguatan dan mengadakan evaluasi. Bahkan ada kemungkinan, media itu mengambil alih fungsi itu.

c) Efektifitas penggunaan media tidak tergantung dari perbedaan

Dokumen terkait