• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pembelajaran

Dalam dokumen Buku Guru Seni Budaya SMALBA - Tunanetra (Halaman 49-70)

MENYANYIKAN LAGU DAERAH DENGAN GERAK A.Kompetensi Inti

E. Materi Pembelajaran

Alur Pembelajaran

1. Pernapasan

Penguasaan teknik bernyanyi harus dikuasai ketika menyanyikan sebuah lagu. Teknik vokal perlu dikuasai dalam bernyanyi. Teknik vokal merupakan cara memproduksi suara dengan baik dan benar, sehingga suara yang keluar sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Beberapa hal yang perlu kalian kuasai antara lain

a.Organ Suara manusia

Manusia memiliki beberapa organ suara yaitu:  Sumber Suara Manusia

Sumber suara manusia disebut dengan pita suara yaitu selaput tipis yang merentang pada pangkal tenggorokan. Pita suara mengalmi perkembangan sesuai dengan perkembangan fisik manusia. Hal inilah yang menjadikan suara TEKNIK VOKAL Pernapasan Pembentukan suara Artikulasi/Peng ucapan

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 40

anak-anak akan berbeda dengan usia remaja. Pita suara juga berhubungan dengan tingkat kesehatan. Untuk itu jika ingin pita suara kita tetap baik harus menjalani hidup sehat.

 Ruang Resonansi

Ketika kita berkata maka akan menimbulkan bunyi tetapi pada hakikatnya kata akan terdengar karena adanya ruang resonansi yang bekerja. Ruang resonansi adalah rongga tenggorokan, rongga mulut, rongga hidung, dan rongga dada. Keempat rongga ini berfungsi secara bergantian atau bersamaan sebagai resonansor.

Contoh untuk suara tinggi yang bekerja adalah resonansi rongga hidung, sedangkan suara rendah yang berfungsi rongga dada. Dalam teknik vokal perlu memaksimalkan fungsi keempat resonsor. Struktur mulut, pipi, hidung, rongga hidung, tekak, dan rongga dada mempengaruhi warna suara (timbre)

 Alat pernapasan

Manusia bernapas dengan menggunakan paru-paru. Pada paru-parun terdapat gelumbung-gelembung yang disebur dengan bronchi sebagai penampung udara. Proses bernapas pada manusia melewati pangkal tenggorokan. Pangkal

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 41

tenggorokan inilah letak pita suara. Pita suara bergerak karena hembusan udara yang keluar.

 Alat motorik

Alat motorik adalah alat-alat sebagai penggerak suara. Alat-alat itu adalah otot perut, otot sekitar punggung, otot diafragma, dan otot dada.

 Pernapasan

Untuk dapat bernyanyi dengan baik maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan latihan pernapasan. Melalui pernapasan yang baik maka panjang dan pendek nada, tinggi dan rendah nada akan dapat dilakukan secara optimal. Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam melakukan latihan pernapasan yaitu; (1) latihan menarik napas melalui hidung; dan (2) latihan melepaskan napas melalui mulut secara perlahan-lahan.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan latihan pernapasan yaitu; (1) mengisi paru-paru penuh dengan udara melalui hidung; (2) menahan napas beberapa detik; (3) mengeluarkan napas perlahan-lahan melalui mulut.

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 42

Pernapasan dada

Pernapasan dada merupakan pernapasan yang kurang baik untuk dilakukan pada saat menyanyi. Hal ini disebabkan paru-paru tidak diisi penuh dengan udara. Pernapasan dada tampak terlihat karena dada dan bahu diangkat ke atas dalam keadaan normal. Ciri lain dapat dilihat ketika kita bernapas pendek biasanya menggunakan pernapasan dada.

Pernapasan perut

Pernapasan perut biasanya dilakukan pada saat kita tidur. Ciri yang dapat dilihat dengan menggunakan pernapasan perut adalah mengembang dan mengempisnya perut. Pernapasan perut kurang baik

digunakan pada saat menyanyi karena akan cepat lelah.

Gb. Alat pernapasan manusia Sumber PKLK Dikmen Dikbud

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 43

Pernapasan diafragma

Diafragma merupakan sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut. Pada saat istirahat diafragma melengkung ke atas. Jika kita tegak maka diafragma dapat menampung volume udara lebih banyak karena rongga dada dan raongga perut makin luas sehingga pernapasan akan lebih baik. Diagframa yang mengembang akan lebih kuat menahan napas. Pernapasan diafragma adalah pernapasan yang ideal bagi seorang penyanyi.

Pembentukan Suara

Pembentukan suara dalam menyanyi sangat penting. Pembentukan suara akan mempengaruhi intonasi dan juga artikulasi. Pembentukan suara yang baik akan dapat melakukan intonasi dan artikulasi secara baik pula. Untuk dapat membentuk suara dengan baik maka yang perlu dilakukan antara lain’

Bentuk mulut

Bentuk mulut pada saat menyanyi sangat penting karena bunyi vokal yang diucapkan dapat terdengar dengan jelas. Pada saat menyanyi mulut membuka mulut agar besar,

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 44

langit-langit melengkung ke atas, dagu ditarik agak ke dalam sehingga mulut melebar ke bawah bukan ke samping. Sebagai contoh lihat gambar di bawah ini bentuk rahang ketika mengucapkan kata “a”.

2. Membaca Notasi Musik

Memiliki teknik vokal dengan baik tentu perlu dilakukan sambil bernyanyi kemudian memperhatikan notasi musiknya sehingga panjang dan pendek atau tinggi dan rendah nada dapat terdengar dengan baik kemudian bacalah.

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 45

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 46

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 47

Sumbe Sumber: Kumpulan lagu-lagu daerah Sumber: Kumpulan lagu-lagu daerah F. Rangkuman

Berdasarkan pada penjelasan bab ini dapat disimpulkan sebagai berikut;

Pernapasan dalam menyanyi memiliki peran penting. Agar pernapasan tetan terjadi dengan baik maka hindari perilaku yang dapat menyebabkan pernapasan tidak sehat seperti merokok. Merokok dapat merusak

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 48

kesehatan kita dalam pernapasan padahal orang hidup karena bernapas.

Pernapasan dibagi menjadi tiga yaitu pernapasan dada, pernapasan perut dan pernapan diafragma. Pernapasan diafragma merupakan pernapasan yang paling baik dilakukan pada saat menyanyi.

Bentuk mulut dan lidah juga mempengaruhi dalam melakukan teknik vokal. Setiap bunyi vokal huruf hidup a, i, u, e, o, memerlukan bentuk mulut dan lidah yang berbeda.

G.Refleksi

Menyanyi lagu merupakan aktivitas yang sering dilakukan dan didengar dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya semua orang dapat bernyanyi karena suara atau vokal merupakan unsur utama dalam bernyanyi. Tuhan menganugerahkan suara kepada kita sehingga dapat berbicara dan bersuara. Kita yang dianugerahi bisa bersuara wajib bersyukur karena Tuhan juga menganugerahkan pada sebagian orang tidak dapat bersuara (tuna laras). Rasa syukur kita dapat diwujudkan dengan melakukan perkataan yang baik kepada sesama.

Berbicara atau bersuara juga menyanyi memerlukan pernapasan baik. Untuk itu kita memiliki tanggung jawab, motivasi pribadi serta menjaga anugerah Tuhan dalam bentuk alat-alat pernapasan dengan melakukan

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 49

hidup sehat. Ini bearti jangan melakukan hal-hal yang dapat merusak kesehatan pernapasan seperti merokok. Pernapasan sumber hidup maka jangan rusak pernapasan karena sama saja dengan merusak sumber hidup.

Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama Siswa :

NIS :

Hari/Tanggal Pengamatan :

No. Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan

1 Teknik Pernafasan dan artikulasi

2 Gaya

3 Ketepatan nada Aktivitas Mengamati

Dengarkan dan amati pertujukan musik tradisi Indonesia melalui radio, atau Televisi atau video kaset atau sumber belajar lain

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 50

Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

Tahukah kamu bahwa setiap suku di Indonesia memiliki lagu-lagu daerah. Lagu-lagu-lagu ini menggunakan bahasa daerah setempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra.

Kebanyakan karya-karya seni musik (karawitan) yang dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun repertoar lain biasanya bersifat tradisional dan anonimus. Karenanya, usia sebuah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Seringkali seorang pemain/seniman ahli Karawitan menambah atau mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw yang tersendiri sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah yang tertentu.

Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi:

1) Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 51

2) Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.

3) Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya.

4) Gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat di bedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya, pada musik Betawi dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam dan stambul. Dalam karawitan Betawi Gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw.

Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi. Di Jawa disebut dengan Sinden, demikian juga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatera Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan ada yang disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkestrasi musik tradisional.

Menyanyi Secara Unisono (satu suara)

Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang dilakukan secara seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara berkelompok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun seorang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan seorang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering disebut dengan menyanyi secara unisono.

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 52

Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap mahkluk sesama. Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorang sering dilakukan oleh masyarakat.

Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.

Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

Setelah kalian mengetahui tentang teknik dan gaya menyanyi lagu-lagu daerah nyanyikamlah lagu-lagu di bawah ini!

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 53

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 54

Sumber: Kumpulan lagu-lagu

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 55

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 56

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 57

B. Evaluasi Pembelajaran

Isilah tabel di bawah ini!

No. Judul lagu Makna lagu Pencipta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nyanyikanlah lagu di bawah ini dengan teknik dan gaya sesuai dengan asal daerahnya!

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 58

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 59

BUKU GURU TUNA NETRA: SENI BUDAYA 60

BAB VI

PEMBELAJARAN 2 LATIHAN BERNYANYI

Dalam dokumen Buku Guru Seni Budaya SMALBA - Tunanetra (Halaman 49-70)

Dokumen terkait