• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mei Juni Dewan Pengelola

Dalam dokumen contoh renstra BPN OK 1 (Halaman 82-88)

gram, kegiatan, dan anggaran untuk tahun berikutnya.

• Merekomendasikan usulan mobilisasi sumberdaya dalam rangka memfasilitasi program dan kegiatan pengelolaan

• Mengkomunikasikan pelaksanaan program dengan pemerintah daerah dan perwakilan desa.

• Membuat koordinasi antar gugus tugas.

• Membuat koordinasi dengan institusi pada tingkat provinsi dan pusat.

Kelompok Kerja

Tugas kelompok kerja adalah membantu gugus tugas dalam hal-hal yang bersifat operasional yang muncul akibat pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan (di luar program kegiatan yang telah disetujui oleh dewan pengelola).

Tanggung jawab kelompok kerja:

• Membuat rencana kerja kelompok yang akan diusulkan dalam upaya pengelolaan terpadu terhadap isu-isu pemanfaatan dan perlindungan kawasan Teluk Balikpapan.

• Menyepakati dan mengusulkan lokasi tertentu sebagai kawasan implementasi (sub-sub DAS) penanggulangan dan pemulihan kerusakan. • Melakukan kajian-kajian teknis operasional yang

berkaitan dengan degradasi dan kerusakan

sumberdaya alam dan lingkungan kawasanan Teluk Balikpapan serta upaya-upaya penanggulangannya. • Mengusulkan temuan-temuan hasil kajian untuk

perumusan kebijakan oleh gugus tugas.

• Meny us un pedo man tek nis peng elolaan sumberdaya alam dan lingkungan.

• Membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lapangan.

Pelaksana Teknis

Pelaksana teknis terdiri dari Dinas/Instansi terkait, swasta, masyarakat, dan LSM/KSM. Tugas pelaksana teknis adalah menjalankan program-program/rencana aksi tahunan pengelolaan teluk yang telah disetujui dan disahkan oleh dewan pengelola.

Tanggung jawab pelaksana teknis:

· Membantu gugus tugas dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan kawasan Teluk Balikpapan.

· Membantu pelaksanaan kegiatan yang yang diusulkan oleh kelompok kerja (berdasarkan temuan-temuan pengelolaan isu di lapangan) melalui gugus tugas.

Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan teluk telah dirintis oleh Forum Sahabat Teluk Balikpapan (FSTB). Forum ini dapat membantu menjadi penghubung penting antara program manajemen teluk dan masyarakat. Karena FSTB merupakan organisasi independen.

Juli - Desember

Lembaga terkait menyerahkan usulan dan anggaran program/kegiatan ke DPRD

Januari - April

Lembaga terkait melanjutkan program/

kegiatan yang sedang berjalan atau memulai

yang baru

Mei - Juni

Dewan Pengelola meninjau, menentukan

prioritas program/ kegiatan dan anggaran

untuk tahun berikutnya

Gambar 7. Siklus Perencanaan Program, Kegiatan, dan Pendanaan Pengelolaan Teluk Terpadu

Forum ini mempunyai peranan dalam memberikan penyuluhan masyarakat mengenai masalah lingkungan teluk dan manajemen; melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek; meninjau dan memberi usulan pada amandemen mengenai program manajemen ini dan mengenai rencana kerja tahunan dan anggaran; mendistribusikan informasi dan bahan pada organisasi lainnya; mengupayakan bantuan dana dari luar untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan teluk.

Karena luasnya cakupan wilayah dan kompleksitas permasalahan kawasan teluk, maka diharapkan adanya peran serta aktif dari berbagai lembaga lain termasuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Organisasi Non Pemerintah (Ornop/LSM), dan lembaga pembangunan internasional. Lembaga-

lembaga ini diharapkan dapat bekerjasama dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan teluk.

Pendanaan

Secara operasional sistem perencanaan program dan pendanaan pengelolaan teluk dapat disesuaikan dengan siklus perencanaan program dan pendanaan tahu nan pemerin tah daera h. Gamb ar 7 memperlihatkan tahap-tahap siklus ini dalam setahun. Pros es ny a dimu lai pad a bu lan J uni d enga n pengembangan prioritas kegiatan dan pendanaan untuk tahun berikutnya. Lembaga terkait akan mulai menjalankan proyek mereka pada bulan Januari pada awal tahun anggaran. Di bulan Juni, Dewan Pengelola Teluk meninjau kemajuan badan dan memulai siklusnya lagi.

Teluk Balikpapan perlu dikelola secara dinamis atas dasar karakteristik biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya. Guna mengantisipasi perkembangan yang terjadi terhadap isu-isu pengelolaan teluk di masa menda tan g, ma k a perumu s an per enc anaa n pengelolaan teluk perlu dilakukan dengan berorientasi masa depan. Dengan demikian strategi-strategi yang diformulasikan tidak ketinggalan tetapi adaptif terhadap perkembangan atau perubahan yang terjadi. Untuk itu strategi dalam renstra pengelolaan teluk perlu dipantau, dievaluasi dan dimodifikasi selaras dengan berkembangnya waktu.

Pemantauan dan evaluasi merupakan tahapan pembelajaran dan penyesuaian di dalam siklus perencanaan pengelolaan sumberdaya pesisir terpadu. Pemantauan dan evaluasi juga merupakan satu- satunya alat yang rasional untuk menilai keefektifan strategi program dan juga berfungsi untuk menyaring atau memperbaiki suatu rencana pengelolaan sumberdaya pesisir. Proses dan hasil pemantauan dan evaluasi terbuka untuk disempurnakan sebagai konsekuensi dari meningkatnya partisipasi para pemangku kepentingan, dan ketika hasil evaluasi dipublikasikan secara luas melalui program-program pendidikan dan penjangkauan (outreach).

Pemantauan dilakukan untuk melihat perubahan yang diperk irakan telah terjadi sebagai ak ibat dari

pelak s anaan pro gram-prog ram dan k egiat an pengelolaan isu di lapangan. Dalam pelaksanaan pemantauan diperlukan adanya indikator program sosial-ekonomi dan lingkungan sebagai dasar penilaian. Pemantauan dilakukan berdasarkan data dan informasi dari kondisi awal sebelum pelaksanaan suatu program kegiatan dimulai. Untuk itu setiap isu pengelolaan telah disusun indikator pencapaian hasil seperti yang dicatumkan dalam Bab III.

Kegiatan pemantauan dapat dilakukan pada satu periode waktu tertentu atau secara terus menerus. Pemantauan pada satu periode waktu seringkali digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki rencana, program dan kegiatan pengelolaan, atau mencari solusi yang lebih baik. Pemantauan ini bisa digunakan untuk menentukan lokasi atau menentukan tingk at pe nc emaran air pad a s uat u s umb er pencemaran. Apabila dilaksanakan dengan benar, kajian semacam ini dapat memberikan gambaran yang baik mengenai status suatu kawasan tercemar dalam periode waktu tertentu.

Keuntungan pemantauan seperti ini biayanya murah dan pelaksanaannya cepat bila dibandingkan dengan pemantauan yang dilaksanakan secara terus-menerus dalam beberapa periode waktu. Kerugian pemantauan dalam satu periode waktu adalah data yang diperoleh tidak bis a mewak ili k ondis i rata-rat a. Has il

B A B

V

pemantauan ini bisa sangat bias apabila dilaksanakan dalam lingkungan perairan yang dapat berubah dari waktu ke waktu.

Membangun sistem yang baik berdasarkan program pemantauan bukan merupakan tugas yang mudah. Indikatornya harus dipilih secara tepat dan dirancang untuk mengevaluasi apakah tindakan pengelolaan telah berhasil. Untuk itu, pemantauan harus mampu membed ak an ant ara ef ek y ang dis eba bk an pengelolaan dengan efek yang disebabkan oleh perubahan lingkungan alami atau yang disebabkan karena perubahan manusia yang berada di luar kendali program.

Langkah berikut ini dirancang untuk menyusun strategi pemantauan jangka panjang Teluk Balikpapan: 1. Membua t d aft ar is u lingk unga n y ang

diidentifikasikan dalam rencana pengelolaan dan tindakan konservasi yang telah mendapatkan rekomendasi pengelolaannya.

2. Menjabarkan sasaran ke dalam tujuan pemantauan yang lebih spesifik.

3. Memilih indikator spesifik sesuai dengan masing- masing tujuan pemantauan.

4. Menelaah program pemantauan yang ada dan mengidentifikasi program yang mengukur indikator yang sama.

5. Menentukan rancangan pengambilan sampel (stasiun tetap, stas iun acak, dan/atau disain berstrata).

6. Memilih metoda pemantauan dan pengolahan/ analisis sampel.

7. Menguji kemampuan program yang diusulkan untuk memenuhi kriteria indikator kinerja. Badan Pengelola Teluk Balikpapan mempunyai fungsi koordinatif dalam usulan rencana program dan kegiatan pengelolaan terpadu (yang tentuny a mempunyai karakteristik lintas sektor), serta dalam pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Pemantauan yang dilakukan oleh Badan Pengelola dapat dilakukan melalui suatu unit pemantauan yang bersifat adhoc. Kegiatan pemantauan dapat dilakukan oleh suatu tim yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang berasal dari instansi/lembaga yang ada di dalam Gugus Tugas. Tim ini akan bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pemantauan dengan mendapat arahan dari Penasehat Ilmiah dan Teknis. Tugas-tugas dari tim adalah :

1. Melakukan identifikasi terhadap program-program pengelolaan y ang berk aitan dengan upay a pemantauan sesuai dengan saran dari Penasehat

Ilmiah dan Teknis

2. Menyusun dan melaksanakan kegiatan program yang sistematis untuk memantau kelestarian lingkungan teluk disertai dengan rancangan biayanya.

3. Menilai efektivitas pengelolaan dari program tersebut

4. Menyiapkan laporan berkala dari hasil pemantauan 5. Melakukan kajian program pemantauan setiap lima tahun dan menyesuaikan program sesuai dengan kebutuhan

6. Menyebarluaskan informasi mengenai kelestarian lingkungan teluk pada para pemangku kepentingan. Keluaran dari program pemantauan adalah laporan secara periodik mengenai hasil pemantauan. Laporan tersebut disampaikan kepada pimpinan wilayah ad- ministratif (Gubernur, Walikota, dan Bupati) serta DPRD masing-masing wilayah. Laporan-laporan ini menjadi bahan evaluasi untuk mengukur efektivitas penerapan program-program dalam strategi dari renstra. Evaluasi terhadap hasil kinerja ini selanjutnya menjadi bahan untuk merevisi rencana, mengakhiri, menyesuaikan atau menyempurnakan suatu strategi renstra pada masa mendatang. Selain itu evaluasi dilakukan terhadap kemampuan lembaga-lembaga (misalnya kelayakan struktur pengelolaan, kapasitas pelaksana) dan kegiatan di lapangan serta pencapaian hasil akhir dari tujuan (misalnya mengukur perubahan kondisi bio-fisik, sosial-ekonomi di kawasan Teluk Balikpapan). Kegiatan evaluasi dapat dilakukan secara periodik misalnya 1 - 3 tahun sekali oleh Dewan Pengelola Teluk.

Evaluasi dilakukan untuk mengkaji efektivitas dari s trate gi program-p rogra m baru, memerik s a permasalahan-permasalahan dalam implementasi- nya, membuat penyesuaian dalam strategi-strategi, membuat keputusan tentang program pengelolaan, penelitian atau pengulangan (replikasi) dan juga maksud-maksud lainnya.

Dalam pelaksanaan program pemantauan dan evaluasi, penting untuk melibatkan publik. Publik, baik yang berada di dalam kawasan maupun di luar kawasan Teluk Balikpapan, dimungkinkan untuk melakukan pemantauan kinerja renstra melalui ruang yang dibuka oleh Sekretariat Dewan Pengelola Teluk. Sekretariat menerima berbagai saran, kritik, masukan maupun aspirasi publik, dan mendokumentasikan serta mempublikasikannya bagi semua pihak. Saran, kritik, masukan maupun aspirasi tersebut didiskusikan oleh Gugus Tugas pada setiap tahunnya dan oleh Dewan

Pengelola dalam setiap 3 tahun guna menjadi pertimbangan dalam perbaikan Rencana Strategi Pengelolaan Teluk Balikpapan.

Pembukaan ruang bagi publik untuk memberikan berbagai pendapatnya bisa dilakukan dengan menggunakan media kotak pendapat di berbagai tempat strategis, kotak pos, hotline telepon dan fax maupun melalui internet, baik email, website maupun mailing lis t dengan ditujukan kepada Sekretariat Dewan Pengelola Teluk.

Setiap hasil dari pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Pengelola Teluk dan Gugus Tugas, Sekretariat Dewan Pengelola Teluk memiliki kewajiban untuk mengkomunikasikannya kepada publik. Proses pengkomunikasian kepada publik dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya melalui bulletin, kolom khusus di media cetak, spot iklan di radio dan televisi, papan informasi di beberapa tempat strategis, maupun melalui penggunaan fasilitas internet (website dan mailing list).

Dalam dokumen contoh renstra BPN OK 1 (Halaman 82-88)