• Tidak ada hasil yang ditemukan

P ENANGANAN P ENCEMARAN A IR

Dalam dokumen contoh renstra BPN OK 1 (Halaman 60-63)

Langkah-langkah yang diperlukan:

3. P ENANGANAN P ENCEMARAN A IR

Sampai saat ini industri yang beroperasi di kawasan teluk masih ada yang belum memiliki instalasi pengolah air limbah, bahkan ada yang membuang limbah langsung ke teluk. Usaha mengurangi pencemaran masih sebatas pada pemenuhan aturan- aturan antara lain kewajiban membuat studi Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan syarat baku mutu air limbah. Namun demikian upaya penegakan hukum masih lemah, sehingga perlu ada upaya untuk mengatasi, mengurangi dan mencegah pencemaran di Teluk Balikpapan.

Pengalaman di negara maju menunjukkan bahwa pemerintah dan pengusaha harus menanggung biaya yang mahal untuk pemulihan perairan yang tercemar. Akibatnya banyak perusahaan yang menimbulkan pencemaran tersebut bangkrut karena tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk membiayai pemulihan perairan yang tercemar itu. Jika perusahaan tidak bisa atau tidak mampu untuk membayar biaya pemulihan pada akhirnya pemerintah dan masyarakatlah yang harus menanggung dana pemulihan tersebut. Untuk mengembalikan kondisi perairan yang tercemar perlu waktu lama, dana besar, keahlian teknis, dukungan masyarakat dan tergantung dari sumber serta jenis pencemarannya. Setelah diketahui sumber dan jenis pencemarannya baru dapat ditentukan cara-cara penanganannya. Dengan demikian upaya pencegahan adalah s angat pen ting untu k dilakuk an guna melindungi manusia, hewan, dan tumbuhan dari daerah yang terancam pencemaran.

Pada beberapa kasus, kegiatan-kegiatan penyuluhan, pelatihan, pemberian penghargaan, dan bentuk

insentif lainnya dapat menjadi alat yang ampuh untuk mencegah pencemaran. Selain itu pemerintah dapat menyusun panduan untuk pencegahan, pengendalian dan pengembangan fasilitas pengelolaan limbah. Jika pencemaran telah terjadi, salah satu cara yang perlu dilakukan adalah pemulihan kembali daerah yang telah tercemar, terutama di dasar perairan. Survei- s urv ei dapat dilak uk an unt uk membant u mengidentifikasi luas wilayah yang tercemar dan bahan pencemarnya. Kemudian wilayah itu dapat diprioritaskan untuk dipulihkan berdasarkan tingkat resiko kerusakan, biaya dan faktor lainnya.

Pilihan-pilihan lainnya adalah penutupan tempat pembu anga n, meny ing k irk an bahan limbah , mengubur dan mengolahnya di tempat lain. Untuk menghindarkan manusia dari akibat pencemaran adalah dengan melarang orang mandi di air yang tercemar dan tidak mengkonsumsi bahan makanan dari laut yang sudah tercemar.

Sasaran

Terpeliharany a k ualitas air di perairan Teluk Balikpapan sesuai dengan baku mutu perairan dan terciptanya lingkungan perairan yang sehat.

Tujuan

1. Mengusulkan baku mutu perairan yang lebih baik dan sesuai dengan kondisi Teluk Balikpapan. 2. Memastikan semua limbah yang berasal dari sumber

yang dapat dilacak (point source) memenuhi persyaratan baku mutu yang telah ditetapkan. 3. Mengendalikan sumber penyebab dari limbah yang

tidak bisa dilacak (non-point source) dan limbah lainnya yang spesifik.

4. Menerapkan peraturan hukum secara tegas bagi mereka yang menimbulkan pencemaran.

5. Meningk atk an keterampilan staf tek nis dan mas y arakat dalam pengolaha n limbah dan pemantauan kualitas air.

Strategi 1

Mengkaji ulang parameter untuk menentukan kualitas air agar sesuai dengan kasus yang berkembang di Teluk Balikpapan.

Langkah-langkah yang

diperlukan:

1. Mengevaluasi baku mutu air yang berlaku dan kemungkinan penambahan parameter baru dalam baku mutu perairan

2. Mengkaji referensi baku mutu perairan yang telah ada, baik lokal, nasional maupun internasional yang dapat digunakan untuk kondisi perairan Teluk Balikpapan.

3. Memantau dan menyusun data dasar kualitas air perairan teluk secara berkala/periodik.

Strategi 2

Melak uk an ana lis is dan ev aluas i s erta mengembangkan program penanganan pencemaran dari sumber yang dapat dilacak (point sources pollu- tion) dan tidak dapat dilacak (non point sources pol- lution).

Langkah-langkah yang

diperlukan:

1. Melakukan survei sumber-sumber pencemaran yang dapat dilacak dan menilai sistem pengelolaan limbah yang ada.

2. Menge mbang k an s trat egi unt uk menc apa i kesesuaian baku mutu buangan limbah cair bersama pihak yang menghasilkan limbah cair.

3. Menentukan pilihan untuk mendapatkan bantuan pemerintah atau lembaga lain guna merancang dan membangun fasilitas pengolahan limbah.

4. Mengembangkan mekanisme dan prosedur serta s is tem peng awas an, pe mbuat an la poran pembuangan air limbah secara periodik.

5. Melakukan evaluasi terhadap baku mutu limbah cair setiap lima tahun dan melakukan perbaikan- perbaikan sesuai dengan kondisi yang berkembang. 6. Membuat program untuk pengelolaan limbah yang tidak dapat dilacak dan mengarahkannya agar memenuhi syarat yang telah ditentukan.

7. Membuat program untuk pengawasan buangan air pemberat kapal.

Strategi 3

Mengawasi peredaran bahan-bahan yang dapat mencemari perairan.

Langkah-langkah yang

diperlukan:

1. Mengidentifikasi para produsen, penyalur dan pengguna bahan-bahan yang dapat menimbulkan pencemaran.

2. Menganalisis keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan bahan pencemar.

3. Mensosialisasikan bagaimana penanganan bahan- bahan yang berpotensi mencemari secara tepat kepada masyarakat pengguna.

4. Membatasi pasokan bahan-bahan yang dapat menimbulkan pencemaran.

5. Menganjurkan alternatif penggunaan bahan ramah lingkungan sebagai pengganti bahan pencemar.

Strategi 4

Mengantisipasi bahaya tumpahan minyak (oil-spill).

Langkah-langkah yang

diperlukan:

Menyiapkan rencana penanggulangan darurat (con- tingency plan) tumpahan minyak dan sejenisnya di Teluk Balikpapan.

Strategi 5

Membangun komitmen dan kesadaran para pihak dalam pengendalian pencemaran air.

Langkah-langkah yang

diperlukan:

1. Mengidentifikasi dan pendekatan kepada pihak- pihak yang secara sukarela ingin mengontrol dan menginformasikan adanya limbah cair dari sumber- sumber pencemaran, memperkenalkan (cara memantau dan menginformasikan serta mengontrol) dan memberikan insentif untuk mendorong upaya- upaya tersebut.

2. Melakukan sosialisasi tentang peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan pencemaran air kepada masyarakat.

3. Melembagakan dan memberdayakan masyarakat sebagai fungsi kontrol terhadap pihak terkait yang terlibat dalam pencemaran.

4. Mengembangkan peraturan di tingkat lokal yang berkaitan dengan pencemaran air.

5. Memberikan penghargaan kepada pihak yang mengelola limbah sesuai dengan baku mutu limbah dan penerapan sanksi bagi pencemar

Strategi 6

Meningkatkan kemampuan staf teknis dan masyarakat.

Langkah-langkah yang

diperlukan:

1. Pelatihan pengolahan limbah bagi staf teknis 2. Pelatihan pemantauan kualitas air bagi staf teknis 3. Pelatihan pengolahan limbah bagi masyarakat 4. Pelatihan pemantauan kualitas air bagi masyarakat

Dalam dokumen contoh renstra BPN OK 1 (Halaman 60-63)