• Tidak ada hasil yang ditemukan

P ENDIDIKAN DAN K ETERLIBATAN M ASYARAKAT

Dalam dokumen contoh renstra BPN OK 1 (Halaman 73-75)

Langkah-langkah yang diperlukan:

7. P ENDIDIKAN DAN K ETERLIBATAN M ASYARAKAT

Latar Belakang

Perhatian masyarakat pada sumberdaya pesisir dan laut pada akhir-akhir ini cukup meningkat, terutama yang berkaitan dengan sumber mata pencaharian, sumber gizi, rekreasi dan kenyamanan. Namun demikian sebagian besar anggota masyarakat belum mengerti dan bahkan tidak perduli pada pentingnya pelestarian sumberdaya ini. Selama ini cara-cara pemanfaatannya cenderung bersifat merusak dan beberapa program yang dikembangkan gagal karena kurang mendapat dukungan dari masyarakat. Untuk itu perlu mengembangkan suatu program pengelolaan yang bersifat partisipatif.

Keberhasilan pengelolaan Teluk Balikpapan salah satunya sangat ditentukan oleh adanya dukungan dan keterlibatan masyarakat mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan di lapangan. Masyarakat yang memahami pentingnya sumberdaya teluk akan berperan serta dalam melestarikan dan menjaga teluk. Keterlibatan masyarakat dalam program pengelolaan dapat memberikan lebih banyak informasi pada pembuat keputusan, terutama mengenai a) potensi sumberdaya dan kondisi setempat; b) mengenal minat serta kepedulian masyarakat; c) membantu menekan masalah-masalah yang bersifat kontroversial; d) memberikan ide baru dan pendekatan yang lebih kreatif dalam pengelolaan sumberdaya. Selain itu peran partisipatif masyarakat sangat diperlukan pemerintah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di lapangan.

Alasan lain pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan teluk adalah karena program-program pemerintah pada umumnya mengurusi masalah- masalah besar dan strategis yang mempengaruhi teluk. Pada kenyataannya banyak kegiatan masyarakat dan keputusan-keputusan di tingkat kelurahan sangat dominan mempengaruhi pengelolaan kawasan teluk. Oleh karena itu perlu melibatkan peran masyarakat untuk mencegah, memulihkan, dan melindungi teluk. Masyarakat harus diberi informasi yang jelas mengenai pentingnya peranan dan manfaat sumberdaya kawasan teluk. Masyarakat harus ditingkatkan kesadaran dan kepedulian atas masalah pentingnya pelestarian lingkungan kawasan teluk, sehingga mereka dapat ikut menjaga dalam rangka pengelolaan sumberdaya kawasan teluk.

Agar masyarakat mau dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan pengelolaan di kawasan teluk, maka diperlukan upaya pendidikan masyarakat melalui berba gai met ode dan p end ek atan . Me mberi pemahaman dan melibatkan masyarakat dalam suatu kegiatan pengelolaan merupakan hal yang tidak mudah. Beberapa hambatan yang dihadapi dalam pend idik an mas y arak at ad alah k uran gny a pengetahuan mengenai aspek-aspek pendidikan masyarakat, kurangnya minat dan tenaga para pendidik dan lemahnya dalam berkomunikasi. Untuk menanggulangi hambatan ini diperlukan suatu proses yang membutuhkan jangka waktu yang panjang dengan tenaga yang terlatih dan disertai pendanaan yang cukup.

Pelibatan masyarakat dalam pemasangan papan nama sungai.

Pendidikan dan keterlibatan masyarakat merupakan komponen utama dalam mengembangkan program pengelolaan Teluk Balikpapan. Berbagai teknik pendidikan masyarakat telah dilakukan, seperti pelatihan pemetaan partisipatif bersama masyarakat, studi banding bagi pemimpin masyarakat, pelatihan motivator dan pelatihan penanaman mangrove. Beberapa upaya pelibatan masyarakat yang telah dilakukan antara lain kegiatan pemetaan partisipatif bersama masyarakat, penjaringan informasi melalui surat kabar, pertemuan publik dan lokakarya, publikasi dokumen profil Teluk Balikpapan di surat kabar, dan pendirian Forum Sahabat Teluk Balikpapan.

Pada saat ini telah ada beberapa program pendidikan masyarakat mengenai teluk dan sebagian besar dilakukan oleh organisasi non-pemerintahan seperti: 1. BIKAL telah memfasilitasi pemetaan tiga kelurahan di pesisir teluk (Jenebora, Gersik, Kampung Baru Tanjung Jumelai). Lembaga ini juga berpartisipasi dalam penelitian persepsi masyakat mengenai hutan mangrove.

2. Yayasan Bina Manusia dan Lingkungan (YBML) mengadakan kampanye penyadaran masyarakat mengenai rencana pembangunan jembatan Pulau Balang dan konservasi Hutan Lindung Sungai Wain. YBML juga berpartisipasi dalam penelitian persepsi masyarakat mengenai hutan mangrove.

3. NRM/EPIQ, suatu proyek yang didanai USAID, telah memfasilitasi lokalatih Kampanye Peduli Konservasi dengan mengambil studi k asus Sungai Wain. Alumni lokalatih ini kemudian membentuk Forum Kampanye Konservasi Alam (FOKAL). FOKAL telah mengadakan kegiatan pendidikan masyarakat mengenai pelestarian lingkungan HLSW dan melakukan kampanye pendidikan para murid sekolah dasar di sekitar Hutan Wain.

4. Lembaga Ornithologi dan Informasi Satwa (LORIES) telah melakukan pendidikan masyarakat di sekitar kawasan HLSW.

5. Bapedalda Kota Balikpapan bekerja sama dengan organ is as i non-pe merint ah d an le mbaga internasional memberi pendidikan masyarakat mengenai peranan dan pentingnya teluk. Salah satu programnya adalah mendirikan papan iklan untuk mengide ntif ik as i wilay ah t eluk y an g ak an dilindungi.

6. Proyek Pesisir Kaltim bekerja sama dengan 3 kelurahan (Kariangau, Kampung Baru Tanjung Jumelai dan Mentawir) memfasilitasi pendirian pusat informasi pesisir dan laut untuk mendidik masyarakat mengenai sumberdaya teluk dan masalah di sekitar teluk.

7. WWF Sundaland Bioregion bekerja sama dengan Proyek Pesisir Kaltim, YBML, BIKAL dan Yayasan

Padi Indonesia mengadakan penelitian persepsi masyakat mengenai hutan mangrove.

8. Saat ini Dinas Pendidikan Nasional Kota Balikpapan bersama para pemangku kepentingan berinisiatif untuk menyusun modul dan kurikulum serta referensi pendidikan lingkungan untuk SD, SMP dan SMU di Kota Balikpapan.

Suatu upaya telah diprakarsai dan difasilitasi oleh Proyek Pesisir Kaltim untuk mendorong terbentuknya organisasi di dalam masyarakat dengan nama Forum Sahabat Teluk Balikpapan (STB). Tujuan pembentukan Forum STB adalah mendukung program pengelolaan Teluk Balikpapan dengan melibatkan partisipasi masyarakat serta membantu pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya.

Pada masa-masa sebelumnya pemerintah belum melibatkan secara penuh peranan masyarakat dalam upaya pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut. Namun pada saat ini, pola pendekatan yang semula sentralistik dan bersifat intruksi (top down) mulai berubah menjadi kemitraan yang partisipatif dan berbasis masyarakat.

Dalam era otonomi daerah, perubahan sikap dan keterbukaan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya semakin meningkat. Untuk itu, betapa pentingnya dilakukan upaya-upaya pelibatan peran masyarakat secara penuh dalam proses pengelolaan teluk secara terpadu.

Sasaran

Terwujudnya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumberdaya Teluk Balikpapan melalui keterlibatan masyarakat.

Tujuan

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai dan fungsi penting sumberdaya alam Teluk Balikpapan. 2. Meningkatkan peran para pemangku kepentingan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Teluk Balikpapan.

Strategi 1

Menyusun model pembelajaran lingkungan pesisir dan laut bagi sekolah dan masyarakat.

Langkah-langkah yang

diperlukan:

1. Merancang prinsip-prinsip pendidikan lingkungan pesisir dan laut.

dengan tingkat pengetahuan masyarakat baik secara formal, informal maupun non formal tentang DAS, pesisir dan laut pada umumnya.

Strategi 2

Mengembangkan kurikulum dan modul pendidikan lingkungan pesisir dan laut melalui proses yang partisipatif.

Langkah-langkah yang

Dalam dokumen contoh renstra BPN OK 1 (Halaman 73-75)