TINJAUAN PUSTAKA
6. Mekanisme Pelaksanaan
a. Tahap Perencanaan (T-1)
Kegiatan pada tahap perencanaan mencakup kegiatan perencanaan program untuk 5 tahun dan penyusunan perencanaan teknis kegiatan tahun pertama.
1) Pusat
a) Sosialisasi dan penandatanganan dokumen Komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan pemahaman tentang kebijakan dan substansi program
serta penandatanganan Komitmen Pemda terhadap ketentuan-ketentuan pelaksanaan PISEW yang berisikan antara lain:
• Sinergi daerah dan pusat dalam pelaksanaan kegiatan (co sharing)
• Penyediaan dana pembinaan adminstrasi proyek (PAP)
• Tanggung jawab Pemda terhadap pelaksanaan PISEW.
b) Pelaksanaan pelatihan kepada pelatih utama dengan peserta pejabat dan staf yang ditunjuk dari masing-masing instansi dan tim konsultan pusat.
c) Diseminasi untuk menyampaikan kebijakan perencanaan PISEW pada tahap perencanaan (T-1) yang diikuti oleh tim koordinasi provinsi dan kabupaten. d) Pelaksanaan pelatihan kepada pelatih perencanaan PISEW dengan peserta
pejabat dan staf yang ditunjuk dari tim koordinasi dan secretariat PISEW provinsi dan kabupaten serta tim konsultan.
e) Monitoring dan evaluasi f) Promosi PISEW Pusat 2) Provinsi
a) Pembentukan Tim PISEW Provinsi dan Persiapan Calon Peserta Pelatihan Pusat.
b) Diseminasi dan Pelatihan untuk kegiatan perencanaan program 5 tahun dan penyusunan dokumen perencanaan teknis kegiatan tahunan, diikuti oleh anggota Tim Koordinasi dan sekretariat PISEW Provinsi, anggota Tim Koordinasi dan sekretariat PISEW Kabupaten, Camat dan para tenaga teknis lapangan
c) Penjabaran Kebijakan Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PISEW) Provinsi dari dokumen RPJMD
d) Penyampaian Kebijakan PISEW Provinsi ke Kabupaten e) Konsolidasi dan Sinkronisasi Kebijakan PISEW Kabupaten
f) Penjabaran Program Pembangunan Jangka Menengah PISEW Provinsi
g) Penyampaian Program Pembangunan Jangka Menengah PISEW Provinsi
h) Penyusunan Rencana Kegiatan Tahunan Provinsi i) Penyampaian Rencana Kegiatan Tahunan Provinsi j) Promosi PISEW oleh kabupaten di Provinsi
k) Penyusunan Dokumen Promosi PISEW Provinsi untuk kegiatan promosi di pusat
l) Monitoring dan Evaluasi 3) Kabupaten
a) Pembentukan Tim PISEW Kabupaten dan Persiapan Calon Peserta Pelatihan Pusat
b) Orientasi dan Workshop Kabupaten serta Persiapan Tim PISEW Kabupaten
c) Lokakarya PISEW Kabupaten
d) Penetapan Misi PISEW Kabupaten sesuai RPJMD Kabupaten e) Penyusunan Indikator Misi PISEW Jangka Menengah
f) Penyusunan Draft Dokumen Kebijakan PISEW Jangka Menengah Kabupaten
g) Forum Konsultasi I; Kesepakatan Atas Arah Kebijakan PISEW Kabupaten Jangka Menengah
h) Finalisasi Dokumen Kebijakan PISEW Jangka Menengah Kabupaten i) Penyusunan Profil PISEW Kabupaten
j) Penetapan Strategi dan Program Jangka Menengah PISEW Kabupaten k) Penetapan dan Delineasi KSK
l) Penyusunan Dokumen Program Jangka Menengah PISEW Kabupaten m)Forum Konsultasi II; Kesepakatan atas KSK dan Progra Jangka
Menengah PISEW Kabupaten
n) Finalisasi Dokumen Program Jangka Menengah PISEW Kabupaten o) Penetapan Prioritas Kegiatan PISEW Jangka Menengah Kabupaten p) Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan dengan RKP Kecamatan
Tahun Pertama
q) Penetapan Rencana Biaya dan Sumber Pembiayaan r) Penetapan Prioritas Kegiatan Tahun (T) Pertama
s) Penyusunan Dokumen Memorandum Program Koordinatif (MPK) t) Forum Konsultasi III; Kesepakatan atas MPK Tahun (T) Pertama u) FInalisasi Dokumen Memorandum Program Koordinatif (MPK) v) Penyusunan Dokumen Promosi PSE Kabupaten
w) Verifikasi DED dan RAB 4) Kecamatan
a) Pembentukan Tim Pokja Kecamatan dan Persiapan Calon Peserta Pelatihan Provinsi
b) Persiapan Sosialisasi Kecamatan
d) Analisis Potensi Pengembangan Kecamatan dan gambaran Kelompok Diskusi Sektor (KDS)
e) Penyusunan Profil PSE Kecamatan
f) Pelatihan Kader Pembangunan Desa (KPD) g) Diskusi Antar KDS dan Desa
h) Perumusan Rencana Strategis Kecamatan (Renstra Kecamatan) i) Penyusunan Draft Dokumen Renstra Kecamatan
j) Musrenbang Kecamatan #2; Kesepakatan atas Renstra Kecamatan k) Finalisasi Dokumen Renstra Kecamatan
l) Sinkronisasi Antar Kegiatan dan Sumber Pendanaan
m) Analisis dan Penetapan Prioritas Kegiatan Jangka Menengah dan Tahun (T) Pertama
n) Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Tahunan (RKP) o) Musrenbang Kecamatan #3; Kesepakatan atas RKP 5 tahun dan
Tahun Pertama (T) p) Finalisasi dokumen RKP
q) Penyusunan DED-RAB dan Pemaketan Prasarana tahun (T) pertama r) Penyusunan dokumen resume rencana pelaksanaan tahun (T) pertama s) Musrenbang kecamatan #4; Kesepakatan atas paket dan calon LKD
kegiatan tahun (T) pertama
t) Penyiapan bahan pengadaan jasa LKD 5)Desa
a) Sosialisasi Desa sebagai tindak lanjut Musrenbangkec#1 b) Pembentukan Kelompok Diskusi Sektor (KDS)
c) Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Diskusi KDS) d) Finalisasi Usulan Kegiatan Desa (RPJM Desa) e) Sosialisasi Hasil Musrenbang Kecamatan #2 di Desa f) Survey Data Analisis Kelayakan dan Dampak Kegiatan g) Sosialisasi Hasil Musrenbangkec#3 di Desa
h) Survei dan Investigasi Teknis Sarana dan Prasarana serta identifikasi LKD
i) Sosialisasi Hasil Musrenbang Kecamatan #4 di Desa
Mekanisme perencanaan untuk tingkat kabupaten, kecamatan dan desa dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini.
b. Tahap Pelaksanaan (T/T+1)
Kegiatan pada tahap pelaksanaan mencakup kegiatan pembangunan infrastruktur sesuai dari hasil perencanaan yang telah dilaksanakan atau kegiatan review dokumen perencanaan serta penyusunan desain teknis untuk pembangunan infrastruktur tahun berikutnya.
1) Pusat
a) Diseminasi untuk menyampaikan kebijakan pelaksanaan PISEW untuk kegiatan tahap pelaksanaan.
b) TOT untuk kegiatan pelaksanaan PISEW, dengan peserta adalah pejabat dan staff yang ditunjuk dan mempunyai kompetensi dari instansi perangkat daerah yang merupakan Tim Koordinasi dan Sekretariat PISEW Provinsi dan Kabupaten serta personil Konsultan tingkat wilayah, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten. Peserta TOT akan menjadi Pelatih pada kegiatan pelatihan di provinsi.
c) Monitoring dan Evaluasi d) Promosi PSE Pusat 2) Provinsi
a) Diseminasi dan Pelatihan untuk kegiatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur diikuti oleh anggota Tim Koordinasi dan sekretariat PISEW Provinsi, anggota Tim Koordinasi dan sekretariat PISEW Kabupaten, Camat dan para tenaga teknis lapangan
b) Review Rencana Tahunan Program PSE Provinsi c) Promosi PSE oleh kabupaten di Provinsi
d) Penyusunan Dokumen Promosi PSE Provinsi untuk kegiatan promosi PSE di pusat
e) Monitoring dan Evaluasi 3)Kabupaten
a) Orientasi dan Workshop Kabupaten
b) Pembinaan Pembentukan Panitia SP3 dan Finalisasi Dokumen Seleksi LKD
c) Pembinaan dan Pengendalian Proses Seleksi LKD
d) Pendampingan pelaksanaan Rapat Pra Pelaksanaan Kontrak (RPPK), Pelatihan Administrasi dan Teknis kepada LKD
e) Pembinaan pelaksanaan pencairan keuangan, pembangunan infrastruktur proyek dan Partisipasi Masyarakat
f) Evaluasi Pencapaian Tahunan (Tn) PSE Kab serta Penetapan Strategi dan Kegiatan Tahun T (n+1) PSE Kab
g) Forum Konsultasi II, Sosialisasi Evaluasi Pencapaian Tahun (Tn); Kesepakatan atas Evaluasi Tahun T (n)
h) Dukungan Alokasi Pendanaan Daerah i)Kaitan dengan usulan RKP Kecamatan j) Pola Pelaksanaan Program Tahun (T(n+1) k) Penyusunan Draft MPK Tahun T (n+1)
l)Forum Konsultasi III, Pembahasan Materi MPK Tahun T (n+1); Kesepakatan atas MPK Tahun T (n+1)
m) Penyusunan Dokumen Promosi PSE Kabupaten
o) Penyusunan Dokumen Penganggaran p) Verifikasi DED/RAB/O&M
4)Kecamatan
a) Sosialisasi Kecamatan
b) Pembentukan Panitia Seleksi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) c) Finalisasi Dokumen Seleksi LKD
d) Proses Seleksi LKD e) Penetapan LKD Terpilih
f) Penandatanganan Kontrak (SP3)
g) Rapat Pra Pelaksanaan Kontrak (RPPK) h) Pelatihan Administrasi dan Teknis LKD
i)Supervisi Pelaksanaan Langsung: Teknis Konstruksi, Tahapan Pembayaran, dan Sertifikasi Bulanan
j) Evaluasi Renstra Kecamatan dan Pelaksanaan Fisik Tahunan k) Proses Penyusunan RKP Prioritas Tahunan T (n+1)
l) Penyusunan Draft RKP Tahun T (n+1)
m) Musrenbang Kecamatan #3, Pembahasan RKP Tahun T (n+1); Kesepakatan atas RKP Tahun T (n+1)
n) Serah Terima dari LKD ke PPTK/PPK
o) Penyusunan DED/RAB/O&M dan Rencana Pemaketan Kegiatan p) Konfirmasi Hasil Investigasi Teknis dan Verifikasi Hasil Identifikasi
Kemampuan LKD
q) Musrenbang Kecamatan#4, Kesepakatan atas Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun T (n+1)
r) Penyusunan Bahan Pengadaan Jasa LKD 5)Desa
a) Sosialisasi
b) Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi Fisik dan On the job training (OJT) c) Pembentukan KPP
d) Pelatihan KPP
e) Serah Terima Prasarana dari Pemda ke Desa dan ke masyarakat (KPP)
f) Sosialisasi RKP kepada seluruh Desa dan KDS oleh BPD
g) Survei dan Investigasi Teknis Sarana dan Prasarana serta identifikasi LKD
h) Penunjukan wakil Desa dan KDS dalam Diskusi Musrenbangkec #4
i)Sosialisasi Paket Kegiatan yang dilaksanakan oleh LKD kepada masyarakat dan KDS oleh BPD
Mekanisme pelaksanaan untuk tingkat kabupaten, kecamatan dan desa dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini
2.5. Pengembangan Wilayah
Pengembangan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menambah, meningkatkan, memperbaiki atau memperluas (Sirojuzilam dan Mahalli, 2010). Wilayah adalah kumpulan daerah berhamparan sebagai satu kesatuan geografis dalam bentuk dan ukurannya. Wilayah memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia serta posisi geografis yang dapat diolah dan dimanfaatkan secara efisien dan efektif melalui perencanaan yang komprehensif (Miraza, 2005).
Dengan memahami konsep wilayah diharapkan para perencana dalam melakukan pendekatan lebih memperhatikan komponen-komponen penyusun wilayah tersebut yang saling berinteraksi dan mengkombinasikan potensi masing-masing komponen sehingga tercipta suatu strategi pengembangan dan pembangunann wilayah yang baik dan terarah.
Pembangunan wilayah bertujuan untuk mencapai pertumbuhan pendapatan perkapita yang cepat, menyediakan dan memperluas kesempatan kerja, memeratakan pendapatan, memperkecil disparitas kemakmuran antar daerah/regional serta mendorong transformasi perekonomian yang seimbang antara sektor pertanian dan industri melalui pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia tapi dengan tetap memperhatikan aspek kelestariannya (sustainable) (Todaro 2000). Pada hakekatnya pembangunan wilayah bertujuan untuk menciptakan berbagai alternatif yang lebih baik bagi setiap anggota masyarakatnya guna mencapai cita-citanya. Penciptaan berbagai alternatif tersebut dicirikan oleh adanya proses transformasi ekonomi dan struktural melalui peningkatan kapasitas produksi dan produkstivitas rata-rata tenaga kerja, peningkatan pendapatan, penurunan disparitas pendapatan, perubahan struktur distribusi kekuasaan antar golongan masyarakat kearah yang lebih adil, serta
transformasi kultural dan tata nilai. Perubahan yang terjadi diharapkan lebih mengarah kepada perbaikan mutu hidup dan kehidupan masyarakat (Nasoetion 1999).
Pengembangan wilayah adalah merupakan suatu rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang terencana dan dilaksanakan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernisasi dalam rangka pembinaan bangsa. Sandy (1992) pengembangan wilayah pada hakekatnya adalah pelaksanaan pembangunan nasional di suatu wilayah yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan sosial wilayah tersebut serta tetap mentaati peraturan perundangan yang berlaku.
Hadisaroso (1993) mengemukakan pengembangan wilayah merupakan suatu tindakan mengembangkan wilayah atau membangun daerah/kawasan dalam rangka usaha memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup masyarakat. Lebih lanjut pengembangan wilayah menurut Soegijoko (1997) merupakan upaya pemerataan pembangunan dengan mengembangkan wilayah-wilayah tertentu melalui berbagai kegiatan sektoral secara terpadu, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah itu secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Sirojuzilam (2005) pengembangan wilayah pada dasarnya mempunyai arti peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu mampu menampung lebih banyak penghuni, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rata-rata banyak sarana/prasarana, barang atau jasa yang tersedia dan kegiatan usaha-usaha masyarakat yang meningkat, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya.
Mulyanto (2008) pengembangan wilayah yaitu setiap tindakan pemerintah yang akan dilakukan bersama-sama dengan para pelakunya dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi kesatuan administratif di mana wilayah itu menjadi bagiannya, dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.7. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
SOSIAL