• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Untuk Kendaraan Bermotor Baru

ENTRY KOMP - Input Data

6. Mekanisme Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Untuk Kendaraan Bermotor Baru

Dibuat oleh

Standar Operasional dan Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ini disusun dengan tujuan agar setiap pelayanan penerbitan BPKB yang dilakukan oleh petugas Polri secara cepat, tepat, mudah, murah,akuntabel dan profesional.

2. Pedoman/Acuan

2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP Yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.5 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 10 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

2.6 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.7 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah;

2.8 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2.9 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat;

2.10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat;

2.12 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/367/VI/2005 tanggal 15 Juni 2005 tentang Standarisasi Spesifikasi Teknis Blanko BPKB.

3. Pengertian

3.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan;

3.2 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

3.3 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda dan/atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres;

3.4 BPKB Duplikat adalah BPKB yang diterbitkan kembali oleh unit pelayanan penerbitan BPKB berdasarkan Laporan Polisi karena BPKB asli hilang dan rusak;

3.5 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya;

3.6 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB;

3.7 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor;

3.8 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor;

3.9 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang diselanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor);

3.10 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin;

3.11 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.12 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.13 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk Kendaraan Bermotor impor CBU;

3.14 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian;

3.15 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian;

3.16 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian Kendaraan Bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor;

3.17 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU;

3.18 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar-Polda;

3.19 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi;

3.20 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunai bea masuk dan pajak impor;

3.21 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam

3.22 rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan;

3.23 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor;

3.24 Dump adalah penghapusan Kendaraan Bermotor dinas milik TNI dan Polri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan penghapusan dari Panglima TNI atau Kapolri;

3.25 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

3.26 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/

Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya;

3.27 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres;

3.28 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor;

3.29 Pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor adalah proses identifikasi fisik kendaraan bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis atau tipe kendaraan bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen kendaraan bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis kendaraan bermotor;

3.30 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang selanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor);

3.31 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin;

3.32 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.33 Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.34 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk kendaraan bermotor impor CBU;

3.35 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian;

3.36 Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan kendaraan bermotor berupa faktur kendaraan bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian;

3.37 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian kendaraan bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor;

3.38 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU;

3.39 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar Polda;

3.40 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi;

3.41 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk kendaraan bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunasi bea masuk dan pajak impor;

3.42 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk kendaraan bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh CBU (Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri CKD (Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan atau pajak dalam rangka impor, bagi kedutaan, badan-badan internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan;

3.43 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk kendaraan bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual atau

3.44 dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan atau pajak dalam rangka impor;

3.45 Dump adalah penghapusan kendaraan bermotor dinas milik TNI dan Polri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Penghapusan dari Panglima TNI atau Kapolri;

3.46 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap kendaraan bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

3.47 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker) atau Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor ke Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya;

3.48 Bendahara Pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestro/Polresta dan Polres.

3.49 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan;

3.50 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

3.51 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres;

3.52 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya;

3.53 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB;

3.54 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor;

3.55 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor;

3.56 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang diselanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor);

3.57 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin;

3.58 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.59 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.60 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk Kendaraan Bermotor impor CBU;

3.61 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian;

3.62 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian;

3.63 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian Kendaraan Bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor;

3.64 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU;

3.65 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar-Polda;

3.66 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi;

3.67 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunai bea masuk dan pajak impor;

3.68 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau

hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan;

3.69 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor;

3.70 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/

Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya;

3.71 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres.

4. Sarana

4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari :

4.1.1 Perangkat komputer BPKB online (banyaknya disesuaikan dengan tipe unit pelayanan BPKB) terdiri dari Central Rocessing Unit (CPU), LCD monitor (layar monitor), keyboard dan mouse untuk operator pendaftaran/pengesahan;

4.1.2 Perangkat server untuk operasional kegiatan BPKB;

4.1.3 Server ATM online sebagai pusat penerima data dan pemberi informasi bagi Client di APM;

4.1.4 Printer komputer;

4.1.5 Scanner Barcode untuk proses verifikasi dan pendataan;

4.1.6 Alat komunikasi internet dan modem;

4.1.7 Server;

4.1.8 Router;

4.1.9 Uninterruptible Power Supply (UPS)/battery backup;

4.1.10 Aplikasi sistem online di masing-masing APM;

4.1.11 Operating Sistem BPKB kantor penerbitan pelayanan BPKB dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut :

4.1.11.1 Ruang tunggu;

4.1.11.2 Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan;

4.1.11.3 Listrik/genzet;

4.1.11.4 Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet);

4.1.11.5 Monitor TV untuk informasi;

4.1.11.6 Fasilitas nomor urut (FIFO) elektronik/manual;

4.1.11.7 Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor;

4.1.11.8 Penyejuk ruangan/AC/kipas angin;

4.1.11.9 Toillet dan alat pemadam kebakaran.

4.2 Materiil Buku Pemilik Kendaraan Bermotor:

4.2.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) UNTUK PEMINDAH TANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR :

4.2.1.1 BPKB Polri sebagai Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor;

4.2.1.2 BPKB berfungsi sebagai Surat Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor;

4.2.1.3 Penerbitan BPKB dilaksanakan oleh Satuan LaluLintas Kepolisian Negara Republik Indonesia;

4.2.1.4 Spesifikasi teknis dan pengadaan materiil BPKB ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia;

4.2.1.5 Bersamaan dengan pendaftaran BPKB diberikan surat tanda nomor.

4.2.2 Kendaraan bermotor danTanda Nomor Kendaraan Bermotor;

4.2.3 Pelayanan penerbitan BPKB dilaksanakan di Sat Lantas Polres Bima Kota menggunakan system komputerisasi dan bagi satuan wilayah yang belum komputerisasi pelayanan penerbitan BPKB dilaksanakan dengan manual;

4.2.4 Pelaksanaan system komputerisasi dirancang untuk dapat saling berhubungan antara Polrestro/Polresta/Polres ke Polda, antar Polda se-Indonesia ke Korlantas Polri untuk digunakan sebagai pusat informasi data kendaraan bermotor bagi pelayanan masyarakat dengan tetap memperhatikanf actor keamanan;

4.2.5 Pengadaan dan spesifikasi teknis materiil BPKB serta komponen pendukungnya dilaksanakan secara terpusat;

4.2.6 Spesifikasi teknis materiil Buku Pemilik Kendaraan Bermotor dan komponen pendukungnya adalah sebagai berikut :

4.6.1.1 Blangko BPKB;

4.6.1.2 Formulir Permohonan;

4.6.1.3 Kartu Induk;

4.6.1.4 Buku Register BPKB;

4.6.1.5 Formulir Permohonan Mutasi;

4.6.1.6 Brosur BPKB;

4.6.1.7 KwitansiPembayaran (Corbonize);

4.6.1.8 Sampul BPKB;

4.6.1.9 Tinta Printer BPKB.

5. Prosedur

Dalam rangka percepatan dan efisiensi serta optimalisasi dalam penerimaan PNBP BPKB maka Kepolisian bekerja sama dengan Pihak perbankan yaitu BRI. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melaksanakan pembayaran PNBP BPKB sehingga masyarakat tidak melakukan transaksi uang dengan petugas Polri. Permohonan BPKB yang akan diajukan oleh Pemilik ranmor.

Pemilik atau pemohon atau yang dikuasakan, secara resmi mengisi formulir pendaftaran rangkap 2 dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan dan menyerahkan kepada petugas loket pendaftaran.

5.1. Proses BPKB UNTUK PEMINDAH TANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR:

5.1.1. Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan:

5.1.1.1. Penelitian kelengkapan persyaratan administrasi;

5.1.1.2. Pengecekan keabsahan dokumen persyaratan dengan data kendaraan yang sudah dikirim ATPM melalui fasilitas online dengan cara :

5.1.1.2.1. Secara elektronik menscan tanda berkode nomor rangka bagi ATPM yang sudah melengkapi atau;

5.1.1.2.2. Memanggil secara manual dengan memasukan nomor rangka untuk memanggil data kendaraan yang sudah dikirim ATPM melalui fasilitas online.

5.1.1.3. Pencocokan hasil cek fisik dengan berkas;

5.1.1.4. Cross check khusus untuk pendaftaran ranmor dari eks lelang, dump, mutasi masuk.

5.1.2. Setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

5.1.2.1. Menginformasikan kepada pemilik atau yang diberikuasauntuk melakukan pembayaran biaya PNBP penerbitan BPKB melalui Bank yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan;

5.1.2.2. Menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor registrasi kendaraan bermotor dan nomor BPKB.

5.1.3. Tanda bukti pembayaran, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKB yang berisi identitas pemilik/kendaraan, waktu dan tempat pengambilan BPKB dengan cara :

5.1.3.1. Secara elektronik menscan tanda barcode nomor rangka bagi ATPM yang sudah dilengkapi;

5.1.3.2. Memanggil secara manual dengan memasukan nomor rangka untuk memanggil data kendaraan yang sudah dikirim ATPM melalui fasiltas online.

5.1.4. Petugas Verifikasi :

5.1.4.1. Petugas verifikasi melaksanakan :

5.1.4.1.1. Pemeriksa ulang hasil cetak buku induk BPKB yang disesuaikan dengan dokumen kendaraan bermotor;

5.1.4.1.2. Pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi;

5.1.4.1.3. Pencetakan BPKB dan secara sistem akan dicetak tanda tangan BPKB dengan pengamanan dan registrasi khusus;

5.1.4.1.4. Penggabungan dokumen Kendaraan bermotor dengan BPKB;

5.1.4.1.5. Pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB;

5.1.4.1.6. Pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB.

5.1.4.2. Setelah menyelesaikan prosedur, petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan;

5.1.5. Petugas Penyerahan :

5.1.5.1. Petugas penyerahan melaksanakan :

5.1.5.1. Petugas penyerahan melaksanakan :