• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

3 PELAYANAN PENERBITAN STNK

4 SAMLING

5 BPKB HILANG/RUSAK 6 PENERBITAN BPKB BARU

7 PENERBITAN PEMINDAH TANGANAN 8 PAYMENT POINT

9 SATPAS

10 PENERBITAN BPKB UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS

11 DRIVE THRUE 12 DOR NTO DOR 13 GERAI

Raba 19. Maret 2016

I MADE SUARMA AKP NRP 83121538

(2)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN BPKB HILANG DAN RUSAK

RABA, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

SATUAN LALU LINTAS

(3)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU

RABA, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

SATUAN LALU LINTAS

(4)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN PENERBITAN BPKB PEMINDAH TANGANAN (GANTI PEMILIK)

RABA, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

SATUAN LALU LINTAS

(5)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN PENERBITAN BPKB PERUBAHAN IDENTITAS

RABA, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

SATUAN LALU LINTAS

(6)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN SAMSAT DOR TO DOR

MATARAM, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

DIREKTORAT LALU LINTAS

(7)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRUE

MATARAM, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

DIREKTORAT LALU LINTAS

(8)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN SAMSAT GERAI

MATARAM, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

DIREKTORAT LALU LINTAS

(9)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN SAMSAT PAYMENT POINT

MATARAM, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

DIREKTORAT LALU LINTAS

(10)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT

RABA, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

SATUAN LALU LINTAS

(11)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN SAMSAT KELILING

RABA, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

SATUAN LALU LINTAS

(12)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013

TENTANG

PELAYANAN PENERBITAN SIM

RABA, DESEMBER 2013

BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI

SATUAN LALU LINTAS

(13)
(14)

TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2013 Dibuat oleh

KASI STNK

SUPYAN HADI, SH AKP NRP 75110450

Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT

BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP 69040512

Disahkan oleh

DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB

DJOKO RUDI. E, SH, S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP 67020474 1. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelayanan Samsat Door To Door Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman.

2. Dasar

2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.2 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Jenis danTarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(15)

2.10 Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik;

2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat;

2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat.

3. Pengertian

3.1 Samsat Door to Door adalah pelayanan pengantaran surat pemberitahuan jatuh tempo pengesahan STNK/pajak atau pengantaran STNK langsung ke alamat pemilik oleh petugas Samsat Door to Door dengan menggunakan kendaraan bermotor (sepeda motor);

3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang disingkat STNK adalah Surat tanda pendaftaran kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Polri dan berfungsi sebagai identitas yang selalu melekat dengan kendaraannya apabila bergerak di jalan raya yang berisikan identitas kepemilikan, identitas kendaraan bermotor dan masa berlaku;

3.3 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang disingkat BPKB adalah sertifikat kepemilikan (Certificate of Ownership) kendaraan bermotor yang merupakan buku yang dikeluarkan oleh Satuan Lalu Lintas Polri sebagai surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas pemilik dan kendaraan bermotor serta berlaku selama kendaraan bermotor masih beroperasional di jalan;

3.4 Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap yang disingkat Samsat adalah tempat pelayanan penerbitan/pengesahan STNK oleh 3 (tiga) instansi yaitu Polri, Dispenda dan PT.

Jasa Raharja;

3.5 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dispenda di masing-masing Samsat;

(16)

3.6 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja.

4. Alat

4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data (Perangkat di Kantor Samsat) terdiri dari 1 (satu) unit sepeda motor yang disesuaikan dengan kebutuhan.

4.2 Layanan Samsat Door to Door dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut :

4.2.1 Buku ekspidis;

4.2.2 Alat tulis.

5. Prosedur

5.1 Petugas Samsat membuat surat pemberitahuan jatuh tempo pengesahan STNK/jatuh tempo PKB;

5.2 Petugas Samsat berdasarkan database membuat surat dan menyerahkan ke petugas Door to Door untuk diantarkan sesuai alamat;

5.3 Surat pemberitahuan tersebut dikirim secara langsung ke alamat pemilik kendaraan oleh petugas Door to Door dengan menggunakan sepeda motor;

5.4 Penyerahan surat pemberitahuan dengan tanda terima;

5.5 Pemilik kendaraan berdasarkan surat pemberitahuan dapat melakukan pengesahan/membayar PKB langsung ke Kantor Samsat, Samsat Keliling, Gerai Samsat atau dapat menghubungi Samsat dan petugas Door to Door mengambil dan mengantar STNK kembali ke alamat pemohon.

(17)

6. Mekanisme Pelayanan Samsat Door To Door

POLMAS

Mengirim surat Sesuai Alamat

KURIR

Mengirim Surat Pemberitahuan

Ke Polmas

MASYARAKAT

- Menerima Surat

- Melakukan pengesahan STNK

PROSES PENGESAHAN

Dapat dilakukan di : - Kantor Samsat - Samsat Keliling - Gerai Samsat

- Melalui Petugas Polmas / Kurir LOKET DOOR TO DOOR

1. Data ranmor habis masa pajak 2. Buat Surat Pemberitahuan 3. Persyaratan

(18)

TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2013 Dibuat oleh

KASI STNK

SUPYAN HADI, SH AKP NRP 75110450

Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT

BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP 69040512

Disahkan oleh

DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB

DJOKO RUDI. E, SH S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP 67020474 1. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelayanan Samsat Drive Thru Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman.

2. Pedoman / Acuan

2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;

2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 tanggal 16 Pebruari Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(19)

2.10 Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik;

2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat;

2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat.

3. Pengertian

3.1 Samsat Drive Thru adalah pelayanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang dilaksanakan dengan cara pemilik/pemohon langsung dengan kendaraannya (tanpa turun dari kendaraanya) melaksanakan proses pengesahan STNK dari mulai sampai dengan selesai pada tempat yang ditentukan;

3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya;

3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu;

3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan;

3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB , STNK dan TNKB;

(20)

3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor;

3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat;

3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja;

3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang diselanjutnya disingkat Samsat adalah suatu sistem pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri.

4. Alat

4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari :

4.1.1 Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan;

4.1.2 Printer komputer;

4.1.3 Scanner;

4.1.4 Alat komunikasi data (modem);

4.1.5 Router.

(21)

4.2 Piranti lain / referensi yang berkaitan dengan pelayanan Samsat Drive Thru Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri meliputi :

4.1.1 Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan;

4.1.2 Listrik / Genzet;

4.1.3 Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet);

4.1.4 Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor;

4.1.5 Penyejuk ruangan / AC / kipas angin;

4.1.6 alat pemadam kebakaran (APAR);

4.1.7 Jalur Drive Thru.

5. Prosedur

5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK

5.1.1 Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit);

5.1.2 Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+ 50 detik);

5.1.3 Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan oleh petugas loket (+ 5 detik);

5.1.4 Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik).

5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan

5.2.1 Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik);

(22)

5.2.2 Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 1 menit 25 detik);

5.2.3 Petugas Dispenda menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik);

5.2.4 Menyerahkan dokumen Ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik).

6. Mekanisme

Mekanisme Pelayanan Samsat Drive Thru

SCANING

Dokumentasi/

Pengarsipan Berkas

PENDAFTARAN

Penelitian Persyaratan

ENTRY KOMP

- Input Data - Print SKPD

KASIR

KOREKTOR

- Polri - Dipenda - Jasa Raharja

PERSYARATAN:

1. STNK Asli 2. BPKB Asli 3. KTP Asli

PEMOHON

(23)

Dibuat oleh KASI STNK

SUPYAN HADI, SH AKP NRP 7511045O

Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT

BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP 69040512

Disahkan oleh

DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB

DJOKO RUDI. E, SH, S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP 67020474

1. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelayanan Gerai Samsat Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman.

2. Pedoman

2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.2 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;

2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Jenis danTarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(24)

2.10 Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik;

2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat;

2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat.

3. Pengertian

3.1 Gerai Samsat adalah pelayanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang dilaksanakan di tempat-tempat strategis (Mall) dalam rangka memberi kemudahan pada masyarakat;

3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak di jalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya;

3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu;

3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan;

3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB;

(25)

3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor;

3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat;

3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja;

3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang selanjutnya disingkat Samsat adalah suatu sistem pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri.

4. Alat

4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari :

4.1.1 Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan;

4.1.2 Printer komputer;

4.1.3 Scanner;

4.1.4 Alat komunikasi data (modem);

4.1.5 Router.

4.2 Layanan Gerai Samsat dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut:

(26)

4.2.1 Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan;

4.2.2 Listrik / Genzet;

4.2.3 Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet);

4.2.4 Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor;

4.2.5 Penyejuk ruangan / AC / kipas angin;

4.2.6 Toillet Mall

4.2.7 alat pemadam kebakaran.

5. Prosedur

5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK

5.1.1 Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit);

5.1.2 Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+ 1 menit);

5.1.3 Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan oleh petugas loket (+ 5 detik);

5.1.4 Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik).

5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan

5.2.1 Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik);

5.2.2 Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 1 menit 25 detik);

(27)

5.2.3 Menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik);

5.2.4 Menyerahkan dokumen ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik).

6. Mekanisme Pelayanan Gerai Samsat

PENDAFTARAN

Penelitian Persyaratan

FORMULIR

Pengisian Formulir

ENTRY KOMP

- Input Data - Print SKPD

KASIR

KOREKTOR

- Polri - Dipenda - Jasa Raharja

PERSYARATAN:

1. STNK Asli 2. BPKB Asli 3. KTP Asli

PEMOHON

(28)

TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2013 Dibuat oleh

KASI STNK

SUPYAN HADI, SH AKP NRP 75110450

Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT

BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP 69040512

Disahkan oleh

DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB

DJOKO RUDI. E, SH, S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP 67020474

1. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelayanan Payment Point Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman.

2. Pedoman

2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.2 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;

2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Jenis danTarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(29)

2.10 Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik;

2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat;

2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat.

3. Pengertian

3.1 Samsat Payment Point adalah layanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang tempat pelaksanaannya di luar Gedung Kantor Bersama SAMSAT dan Masyarakat Pemilik Kendaraan Bermotor dapat melakukan pendaftaran dan pembayaran di tempat yang strategis atau pusat keramaian (Kantor Kecamatan, Kantor Pos, Kantor cabang Bank BRI dll);

3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak di jalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya;

3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu;

3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan;

3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi

(30)

data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB;

3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor;

3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat;

3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja;

3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang selanjutnya disingkat Samsat adalah suatu sistem pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri.

4. Alat

4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari :

4.1.1 Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan;

4.1.2 Printer komputer;

4.1.3 Scanner;

4.1.4 Alat komunikasi data (modem);

4.1.5 Router.

(31)

4.2 Layanan Samsat Payment Point dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut:

4.2.1 Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan;

4.2.2 Listrik / Genzet;

4.2.3 Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet);

4.2.4 Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor;

4.2.5 Penyejuk ruangan / AC / kipas angin;

4.2.6 Toillet Mall

4.2.7 alat pemadam kebakaran.

5. Prosedur

5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK

5.1.1 Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit);

5.1.2 Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+ 1 menit);

5.1.3 Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan oleh petugas loket (+ 5 detik);

5.1.4 Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik).

5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan

5.2.1 Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik);

(32)

5.2.2 Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 1 menit 25 detik);

5.2.3 Menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik);

5.2.4 Menyerahkan dokumen ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik).

6. Mekanisme Pelayanan Gerai Samsat

PENDAFTARAN

Penelitian Persyaratan

FORMULIR

Pengisian Formulir

ENTRY KOMP

- Input Data - Print SKPD

KASIR

KOREKTOR

- Polri - Dipenda - Jasa Raharja

PERSYARATAN:

1. STNK Asli 2. BPKB Asli 3. KTP Asli

PEMOHON

(33)

KANIT REG IDENT

GUSRIYADI A, SH IPDA NRP 71110308

KASAT LANTAS

HERMAN, SH IPTU NRP 73010193

KAPOLRES BIMA KOTA

BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP 68060661

1. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelayanan Penerbitan STNK Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman.

2. Pedoman / Acuan

2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian NegaraRepublik Indonesia;

2.2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50Tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2.8 Peraturan Kapolri Nomor 17 Tahun 2007 tanggal 17 Agustus 2007 tentang Kearsipan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(34)

2.9 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

2.10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.11 Keputusan Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

3. Pengertian

3.1 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya;

3.2 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu;

3.3 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan;

3.4 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap, yang selanjutnya disebut Samsat, adalah serangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan RegidentRanmor,pembayaran pajak Ranmor, bea balik nama Ranmor, dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan secara terintegrasi dan terkoordinasi dalam Kantor Bersama SAMSAT;

3.5 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan kendaraan bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(35)

3.6 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB;

3.7 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor;

3.8 Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STCK, adalah bukti registrasi dan identifikasi sementara yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak di jalan, berisikan identitas badan usaha di bidang penjualan, pembuatan, perakitan, atau impor kendaraan bermotor dan identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku;

3.9 Tanda Coba Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut TCKB adalah tanda nomor kendaraan bermotor yang bersifat sementara, berbentuk plat yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor sementara berisikan kode wilayah, nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu;

3.10 Pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor adalah proses identifikasi fisik kendaraan bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe kendaraan bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen kendaraan bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis kendaraan bermotor;

3.11 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang selanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor);

(36)

3.12 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin;

3.13 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.14 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

3.15 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk kendaraan bermotor imporCBU;

3.16 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian;

3.17 Bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang sah adalah suratbukti awal kepemilikan kendaraan bermotor berupa faktur kendaraan bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian;

3.18 Faktur kendaraan bermotor adalah surat tanda bukti pembelian kendaraan bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor;

3.19 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU;

3.20 Mutasi Kendaraan BermotorKeluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotordari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar Polda yang dipungut biaya PNBP;

3.21 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi;

(37)

3.22 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunasi bea masuk dan pajak impor);

3.23 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan;

3.24 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor;

3.25 Fiskal antardaerah yang selanjutnya disebut FAD adalah surat keterangan yang menyatakan pelunasan pajak Kendaraan Bermotor dan/atau bea balik nama Kendaraan Bermotor, sebagai akibat mutasi/pindah ke luar wilayah asal registrasi Kendaraan Bermotor;

3.26 Dump adalah penghapusan Kendaraan Bermotor dinas milik TNI dan Polri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan penghapusan dari Panglima TNI atau Kapolri;

3.27 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

3.28 STNK Rahasia adalah STNK yang diterbitkan untuk Kendaraan Bermotor Pejabat/Petugas yang bertugas di bidang Intelijen dan penyidik Polri dalam rangka menjaga/menjamin kerahasiaan identitas baik diri pribadi maupun sarana yang digunakan dengan seri huruf yang ditentukan Polda masing-masing;

3.29 STNK Khusus adalah STNK yang diterbitkan berdasarkan STNK kendaraan bermotor Dinas TNI atau Polri dan Instansi Sipil yang digunakan oleh pejabat eselon tertentu di lingkungan

(38)

instansinya dalam rangka menjamin/memelihara keamanan/pengamanan bagi pejabat yang bersangkutan dengan seri huruf yang ditentukan Polda masing-masing;

3.30 Balik nama atau yang disebut BBN adalah proses penggantian nama pemilik kendaraan bermotor pada STNK dari pemilik lama ke pemilik baru;

3.31 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat;

3.32 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dana kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja;

3.33 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/

Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan STNKdan TNKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya;

3.34 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan STNK dan TNKB yang berada di Kantor Samsat.

4. Alat

4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari :

4.1.1 Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan;

4.1.2 Printer komputer;

4.1.3 Scanner;

4.1.4 Alat komunikasi data (modem);

4.1.5 Router.

4.2 Kantor Bersama SAMSAT dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut : 4.2.1 Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan;

4.2.2 ruang tunggu yang nyaman;

(39)

4.2.3 Listrik / Genzet;

4.2.4 Monitor TV untuk informasi;

4.2.5 Fasilitas nomor urut/nomeratur (FIFO) secara elektronik/manual;

4.2.6 Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet);

4.2.7 Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor;

4.2.8 Penyejuk ruangan / AC / kipas angin;

4.2.9 Toillet dan alat pemadam kebakaran;

4.2.10 Ruang arsip/rak-rak arsip;

4.2.11 Ruang pelayanan pengaduan.

5. Prosedur

5.1 Penerbitan STNK Baru 5.1.1 Petugas Pendaftaran

5.1.1.1 Petugas pendaftaran bagian pelayanan formulir melaksanakan:

5.1.1.1.1 penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan kepada pemohon;

5.1.1.1.2 pembukuan semua formulir yang diterima, dan dikeluarkan serta sisanya setiap hari.

5.1.1.2 Pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi serta tanda bukti pendaftaran BPKB yang telah ditetapkan dan menyerahkan kembali kepada petugas loket pendaftaran;

5.1.1.3 Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan:

5.1.1.3.1 penelitian kelengkapan persyaratan;

5.1.1.3.2 pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB dengan berkas;

5.1.1.3.3 pengembalian tanda bukti pendaftaran BPKB kepada pemohon dengan memberikan stempel cap dan paraf;

5.1.1.3.4 pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK ke pemohon.

(40)

5.1.1.4 Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan;

5.1.1.5 Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit.

5.1.2 Petugas Pendataan

5.1.2.1 memasukkan data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan;

5.1.2.2 pemasukan data PNBP STNK dan TNKB;

5.1.2.3 Setelah menyelesaikan prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri;

5.1.2.4 Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit.

5.1.3 Petugas Korektor

5.1.3.1 menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda;

5.1.3.2 melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan;

5.1.3.3 setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang;

5.1.3.4 penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk:

5.1.3.4.1 lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP;

5.1.3.4.2 lembar kedua untuk diserahkan ke kasir sebagai bahan pengecekan silang.

5.1.3.5 Proses korektor tersebut selesai + 5 menit.

(41)

5.1.4 Petugas Penerimaan PNBP

5.1.4.1 menerima SSPD dari pemohon;

5.1.4.2 mencocokan data di SSPD dengan data dikomputer;

5.1.4.3 menerima bukti pembayaran pemohon dari Bank;

5.1.4.4 mengirim data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB;

5.1.4.5 pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan mengambil STNK, TNKB dan SKPD;

5.1.4.6 Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan;

5.1.4.7 Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit.

5.1.5 Petugas Penyerahan

5.1.5.1 menerima berkas STNK dari petugas pembayaran dan menerima TNKB dari petugas TNKB serta SKPD dari petugas Pemda;

5.1.5.2 mencetak dan menggabungkan STNK, TNKB dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara dan/atau layar monitor;

5.1.5.3 menerima tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas kasir;

5.1.5.4 menyerahkan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan buku tanda bukti penyerahan dan arsip kepada petugas arsip;

5.1.5.5 Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit.

5.1.6 Petugas Arsip

5.1.6.1 menerima berkas arsip STNKdari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda;

5.1.6.2 mengelola arsip sesuai ketentuan;

5.1.6.3 Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit.

(42)

5.2 Prosedur Perubahan STNK 5.2.1 Petugas Pendaftaran

5.2.1.1 Petugas pendaftaran bagianpelayanan formulir melaksanakan:

5.2.1.1.1 penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan kepada pemohon;

5.2.1.1.2 pembukuan semua formulir yang diterima, dan dikeluarkan serta sisanya setiap hari.

5.2.1.2 Pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi serta tanda bukti pendaftaran BPKB yang telah ditetapkan dan menyerahkan kembali kepada petugas loket pendaftaran;

5.2.1.3 Petugas pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5.2.1),setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan:

5.2.1.3.1 penelitian kelengkapan persyaratan;

5.2.1.3.2 peminjaman arsip untuk dilakukan pengecekan silang dengan berkas permohonan;

5.2.1.3.3 pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB dengan berkas;

5.2.1.3.4 pengembalian tanda bukti pendaftaran BPKB kepada pemohon dengan memberikan stempel cap dan paraf;

5.2.1.3.5 pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK ke pemohon;

5.2.1.3.6 pencocokan hasil pemeriksaan fisik Kendaraan Bermotor.

5.2.1.4 Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan;

5.2.1.5 Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit.

5.2.2 Petugas Pendataan

5.2.2.1 pendataan identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor serta perubahannya ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan;

5.2.2.2 pemasukan data PNBP STNK dan PNBP TNKB apabila ganti nomor registrasi;

(43)

5.2.2.3 Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri;

5.2.2.4 Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit.

5.2.3 Petugas Korektor

5.2.3.1 menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda;

5.2.3.2 melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan;

5.2.3.3 setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang;

5.2.3.4 penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk:

5.2.3.4.1 lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP;

5.2.3.4.2 lembar kedua untuk diserahkan ke petugas pembayaran sebagai bahan pengecekan silang.

5.2.3.5 Proses korektor tersebut selesai + 5 menit.

5.2.4 Petugas Penerimaan PNBP 5.2.4.1 Melakukan :

5.2.4.1.1 penerimaan SSPD dari pemohon;

5.2.4.1.2 pencocokan data di SSPD dengan data dikomputer;

5.2.4.1.3 penerimaan pembayaran dari pemohon;

5.2.4.1.4 pengiriman data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB untuk perubahan nomor registrasi.

5.2.4.2 pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan mengambil STNK, TNKB dan SKPD;

(44)

5.2.4.3 Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan;

5.2.4.4 Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit.

5.2.5 Petugas penyerahan

5.2.5.1 penerimaan berkas STNK dari petugas pembayaran dan menerima TNKB dari petugas TNKB untuk perubahan nomor registrasi serta SKPD dari petugas Pemda;

5.2.5.2 pencetakan dan penggabungan STNK, TNKB untuk perubahan nomor registrasi dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara dan/atau layar monitor;

5.2.5.3 penerimaan tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas pembayaran;

5.2.5.4 penyerahan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan buku tanda bukti penyerahan dan penyerahan arsip kepada petugas arsip;

5.2.5.5 Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit.

5.2.6 Petugas Arsip

5.2.6.1 penerimaankembali berkas arsip STNKbeserta perubahannya dari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda;

5.2.6.2 pengarsipan kembali sesuai ketentuan;

5.2.6.3 proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit.

5.3 Prosedur perpanjangan dan pengesahan STNK

Pemilik atau yang diberi kuasa mengajukan permohonan dengan menyerahkan, formulir perpanjangan atau pengesahan yang telah diisi dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan kepada petugas loket pendaftaran.

(45)

5.3.1 PetugasPendaftaran

5.3.1.1 Petugas pendaftaran setelah menerima formulir perpanjangan atau pengesahan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan;

5.3.1.1.1 penelitian berkas disesuaikan dengan persyaratan dan keabsahan identitas kepemilikan;

5.3.1.1.2 pemberian tanda bukti penerimaan permohonan pengesahan atau perpanjangan STNK ke pemohon.

5.3.1.2 Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan;

5.3.1.3 Proses pendaftaran tersebut selesai + 3 menit.

5.3.2 Petugas Pendataan

5.3.2.1 pendataan identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor serta perubahan masa berlaku ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan;

5.3.2.2 pemasukan data PNBP STNK dan TNKB apabila perpanjangan;

5.3.2.3 Setelah menyelesaikan prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT. Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri;

5.3.2.4 Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit.

5.3.3 Petugas Korektor

5.3.3.1 menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda;

5.3.3.2 melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan;

5.3.3.3 setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang;

(46)

5.3.3.4 penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk:

5.3.3.4.1 lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP;

5.3.3.4.2 lembar kedua untuk diserahkan ke petugas pembayaran sebagai bahan pengecekan silang.

5.3.3.5 melakukan pengesahan STNK dengan membubuhkan paraf dan stempel cap pada kolom STNK yang tersedia dan/atau imbors dengan system komputer, dan apabila STNK berbentuk card sudah diberlakukan, pengesahan dilakukan dengan system komputer;

5.3.3.6 Prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (5.3.3), petugas korektor menyerahkan berkas arsip STNK ke bagian arsip dan menyerahkan STNK yang telah diperpanjang atau disahkan ke petugas penyerahan;

5.3.3.7 Proses korektor tersebut selesai + 5 menit.

5.3.4 Petugas pembayaran PNBP 5.3.4.1 Melakukan :

5.3.4.1.1 penerimaan SSPD dari pemohon;

5.3.4.1.2 pencocokan data di SSPD dengan data dikomputer;

5.3.4.1.3 penerimaan pembayaran PNBP dari pemohon khusus STNK perpanjangan;

5.3.4.1.4 pengiriman data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB untuk perpanjangan;

5.3.4.1.5 pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan mengambil STNK, SKPD dan TNKB khusus perpanjangan.

5.3.4.2 Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan;

5.3.4.3 Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit.

(47)

5.3.5 Petugas Penyerahan

5.3.5.1 penerimaan berkas STNK perpanjangan atau STNK pengesahan dari petugas korektor dan menerima TNKB dari petugas TNKB untuk perpanjangan serta SKPD dari petugas Pemda;

5.3.5.1.1 Perpanjangan STNK:

5.3.5.1.1.1 pencetakan STNK;

5.3.5.1.1.2 pengiriman data ke bagian TNKB dalam rangka pencetakan TNKB dengan nomor registrasi yang sama dan masa berlaku yang baru;

5.3.5.1.1.3 membubuhkan paraf pada hasil cetak STNK;

5.3.5.1.1.4 pemisahan STNK perpanjangan dengan tindasannya;

5.3.5.1.1.5 penggabungan tindasan STNK dengan berkas untuk arsip.

5.3.5.1.2 Pengesahan STNK:

5.3.5.1.2.1 membubuhkan paraf dan cap pada kolom pengesahan STNK atau pengesahan dengan cara lain dengan tetap memperhatikan aspek keamanan;

5.3.5.1.2.2 pemisahan STNK yang telah disahkan dari berkas.

5.3.5.2 penggabungan STNK, TNKB untuk perpanjangan dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara dan/atau layar monitor;

5.3.5.3 penerimaan tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas pembayaran;

5.3.5.4 penyerahan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan tanda bukti penyerahan dan penyerahan arsip kepada petugas arsip;

5.3.5.5 Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit.

5.3.6 Petugas Arsip

5.3.6.1 penerimaan berkas arsip STNK perpanjangan dan pengesahan dari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda;

(48)

5.3.6.2 pengarsipan fotocopy KTP, tindasan STNK dan SKPD perpanjangan atau tindasan SKPD untuk pengesahan dan digabungkan dengan arsip lama sedangkan arsip persyaratan lainnya dimusnahkan;

5.3.6.3 Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit.

5.4 Prosedur mutasiSTNK ke luar wilayah registrasi baik dalam Polda maupun antar Polda

5.4.1 Petugasmutasi di STNK,setelah menerima berkas persyaratan mutasi dari petugas pendaftaran mutasi BPKB, melakukan kegiatan:

5.4.1.1 melakukan penelitian persyaratan dan kelengkapan dokumen dengan data di komputer;

5.4.1.2 pendataan dan pencetakan surat keterangan pengganti STNK;

5.4.1.3 penelitian surat keterangan pengganti STNK dengan berkas;

5.4.1.4 pengajuan ke pejabat yang berwenang menandatangani surat keterangan pengganti STNK;

5.4.1.5 penandatanganan surat pengganti STNK dilakukan oleh PA STNK yang ditunjuk.

5.4.1.6 pemisahan surat keterangan pengganti STNK dari berkas;

5.4.1.7 penyerahan surat keterangan pengganti STNK ke bagian mutasi BPKB;

5.4.1.8 pengambilan arsip STNK untuk kelengkapan mutasi;

5.4.1.9 penggabungan arsip STNK dan berkas persyaratan mutasi.

5.4.2 Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran dan pendataan menyerahkan berkas mutasi ke bagian mutasi di BPKB untuk digabungkan dengan berkas BPKB yang selanjutnya dikirim sesuai alamat tujuan mutasi;

5.4.3 Proses mutasi tersebut selesai + 60 menit.

5.5 Prosedur mutasi STNK masuk dari dalam wilayah Polda maupun antar Polda 5.5.1 Petugas Pendaftaran

5.5.1.1 Petugas pendaftaran bagianpelayanan formulir melaksanakan:

5.5.1.1.1 penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan kepada pemohon;

Referensi

Dokumen terkait

penyidik guna mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam perlindungan hukum terhadap korban pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan dan Buku Pemilik Kendaraan

(1) melaksanakan penindakan simpatik terhadap pengemudi kendaraan bermotor yang membahayakan keselamatan atau melanggar lalu lintas dan terhadap anggota Polri yang