• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS DI WILAYAH KHIDMAT BARU

Dalam dokumen PDPRT PO ANSOR 2016 OK 1 (Halaman 71-76)

Ciwaringin Cirebon

MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS DI WILAYAH KHIDMAT BARU

Pasal 28

Tata cara pembentukan pengurus Pimpinan di wilayah khidmat baru

Pasal 29

1. Tata cara pembentukan pengurus Pimpinan di wilayah khidmat

baru dilaksanakan melalui tiga tahapan :

a. Pengusulan disertai hasil pengkajian yang komprehensif

tentang pentingnya pembentukan Pengurus Organisasi di wilayah khidmat baru.

b. Pembahasan usulan oleh Pengurus Organisasi yang berwenang sebagaimana dimaksud pada Pasal 10.

c. Penetapan pembentukan Pengurus Organisasi di wilayah

khidmat baru melalui mekanisme penunjukan.

2. Dalam kondisi tertentu, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor dapat membentuk pengurus Pimpinan Wilayah dan pengurus Pimpinan Cabang di luar negeri setelah melakukan kajian yang komprehensif.

Pasal 30

Penunjukan Pengurus Pimpinan Wilayah di Wilayah Khidmat Baru

1. Penunjukan pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor di wilayah khidmat baru ditetapkan oleh Pimpinan Pusat dengan menerbitkan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini didasarkan atas usulan yang disampaikan melalui surat permohonan pengesahan penunjukan pengurus Pimpinan Wilayah kepada Pimpinan Pusat.

3. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Wilayah diusulkan oleh sekurang-kurangnya tiga Pimpinan Cabang di Provinsi yang bersangkutan dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama yang definitif di Provinsi setempat dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Wilayah.

- 62 - PD PRT & PO ANSOR 2016

hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Wilayah.

5. Pimpinan Pusat dapat menyetujui atau menolak usulan pembentukan pengurus Pimpinan Wilayah.

Pasal 31

Penunjukan Pengurus Pimpinan Cabang di Wilayah Khidmat Baru

1. Penunjukan pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor di wilayah khidmat baru ditetapkan oleh Pimpinan Pusat dengan menerbitkan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 Pasal ini didasarkan atas usulan yang disampaikan melalui surat permohonan pengesahan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang kepada Pimpinan Pusat.

3. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang di Kabupaten/ Kota di Pulau Jawa :

a. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya sembilan Pimpinan Anak Cabang di Kabupaten/Kota yang bersangkutan dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang definitif di Kabupaten/Kota setempat dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Cabang.

b. Jika di Kabupaten/Kota di Pulau Jawa tersebut belum terdapat sembilan pengurus Pimpinan Anak Cabang atau belum terbentuk pengurus Pimpinan Anak Cabang, maka usulan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang dapat diusulkan oleh pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang definitif di Kabupaten/Kota setempat dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Cabang. 4. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang di Kabupaten/

Kota di Luar Pulau Jawa :

a. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya lima Pimpinan Anak Cabang di Kabupaten/Kota yang bersangkutan dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang definitif di Kabupaten/Kota setempat dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya

pembentukan pengurus Pimpinan Cabang.

b. Jika di Kabupaten/Kota di Luar Pulau Jawa tersebut belum terdapat lima pengurus Pimpinan Anak Cabang atau belum terbentuk pengurus Pimpinan Anak Cabang, maka usulan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang dapat diusulkan oleh pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang definitif di Kabupaten/Kota setempat dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Cabang.

5. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang di daerah khusus yang memenuhi pertimbangan historis, geografis dan/atau pengembangan organisasi di Pulau Jawa diusulkan oleh sekurang-kurangnya sembilan Pimpinan Anak Cabang di Kabupaten/Kota yang bersangkutan dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang definitif di Kabupaten/Kota setempat dan dukungan lima ribu anggota yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan, serta hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Cabang.

6. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang di daerah khusus yang memenuhi pertimbangan historis, geografis dan/atau pengembangan organisasi di Luar Pulau Jawa diusulkan oleh sekurang-kurangnya lima Pimpinan Anak Cabang di Kabupaten/ Kota yang bersangkutan dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang definitif di Kabupaten/ Kota setempat dan dukungan dua ribu lima ratus anggota yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan, serta hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Cabang.

7. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Cabang di luar negeri diusulkan oleh sekurang-kurangnya lima puluh orang calon anggota yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama yang definitif di luar negeri apabila ada dan

- 64 - PD PRT & PO ANSOR 2016

Pasal 32

Penunjukan Pengurus Pimpinan Anak Cabang di Wilayah Khidmat Baru

1. Penunjukan pengurus Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor di wilayah khidmat baru ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah dengan menerbitkan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini didasarkan atas usulan yang disampaikan melalui surat permohonan pengesahan penunjukan pengurus Pimpinan Anak Cabang kepada Pimpinan Wilayah.

3. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Anak Cabang di Kecamatan diusulkan oleh pengurus Pimpinan Cabang dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang definitif di Kecamatan setempat dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Anak Cabang.

4. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Anak Cabang di Pondok Pesantren diusulkan oleh sekurang-kurangnya lima ratus orang santri di pondok pesantren yang bersangkutan dengan menyertakan rekomendasi dari Kyai pengasuh pondok pesantren dan rekomendasi dari pengurus Pimpinan Cabang, serta hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Anak Cabang di pondok pesantren.

5. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Anak Cabang di kompleks perumahan, apartemen, kawasan industri dan/atau bagian dari kecamatan diusulkan oleh sekurang-kurangnya dua ratus orang calon anggota yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan dengan menyertakan rekomendasi dari pengurus Pimpinan Cabang dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Anak Cabang. 6. Pimpinan Wilayah dapat menyetujui atau menolak usulan

pembentukan pengurus Pimpinan Anak Cabang.

Pasal 33

di Wilayah Khidmat Baru

1. Penunjukan pengurus Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor di wilayah khidmat baru ditetapkan oleh Pimpinan Cabang dengan menerbitkan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 didasarkan atas usulan yang disampaikan melalui surat permohonan pengesahan penunjukan pengurus Pimpinan Ranting kepada Pimpinan Cabang.

3. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Ranting di Desa/ Kelurahan diusulkan oleh sekurang-kurangnya lima puluh orang calon anggota yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan dengan menyertakan rekomendasi dari Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama yang definitif di Desa/ Kelurahan setempat dan rekomendasi pengurus Pimpinan Anak Cabang, serta hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Ranting. 4. Usulan penunjukan pengurus Pimpinan Ranting di kompleks perumahan, apartemen, kawasan industri dan/atau komunitas tertentu diusulkan oleh sekurang-kurangnya lima puluh orang calon anggota yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan dan hasil pengkajian yang komprehensif tentang pentingnya pembentukan pengurus Pimpinan Ranting. 5. Pimpinan Cabang dapat menyetujui atau menolak usulan

pembentukan pengurus Pimpinan Ranting.

BAB XIII

MEKANISME PEMBEKUAN PENGURUS

Dalam dokumen PDPRT PO ANSOR 2016 OK 1 (Halaman 71-76)