• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPANJANGAN MASA KHIDMAT PENGURUS Pasal

Dalam dokumen PDPRT PO ANSOR 2016 OK 1 (Halaman 64-71)

Ciwaringin Cirebon

PERPANJANGAN MASA KHIDMAT PENGURUS Pasal

1. Apabila pengurus pimpinan merasa tidak mampu melaksanakan

konferensi sesuai jadwal, maka selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa khidmatnya berakhir pengurus pimpinan yang bersangkutan mempunyai hak untuk mengajukan surat permohonan perpanjangan masa khidmat kepada pimpinan yang berwenang membentuk pengurus.

2. Atas dasar pertimbangan yang matang, pimpinan yang

berwenang dapat mengabulkan permohonan perpan-jangan masa khidmat dengan menerbitkan Surat Keputusan Pengesahan perpanjangan untuk kepentingan penyelenggaraan Konferensi atau Rapat Anggota yaitu 6 (enam) bulan untuk Pimpinan Wilayah, 3 (tiga) bulan untuk Pimpinan Cabang, 1 (satu) bulan untuk Pimpinan Anak Cabang, dan 1 (satu) bulan untuk Pimpinan Ranting.

3. Apabila masa khidmat berakhir tanpa penyelenggaraan

konferensi sesuai jadwal atau apabila permohonan perpanjangan masa khidmat tidak dikabulkan, maka kekosongan kepengurusan ditindaklanjuti dengan pembentukan pengurus melalui mekanisme pembentukan

Caretaker atau penunjukan Susunan Pengurus.

- 54 - PD PRT & PO ANSOR 2016

Pembentukan Pengurus Pimpinan Pusat untuk pertama kali dilakukan oleh pendiri dan untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Kongres atau Kongres Istimewa sesuai mekanisme yang diatur dalam Tata Tertib Kongres pada masing-masing masa khidmat.

Pasal 20

Pembentukan Pengurus Pimpinan Wilayah

1. Pengurus Pimpinan Wilayah dipilih, disusun, disepakati oleh dan dalam Konferensi Wilayah atau Konferensi Wilayah Istimewa. 2. Konferensi Wilayah atau Konferensi Wilayah Istimewa

dilaksanakan oleh panitia penyelenggara konferensi yang dibentuk oleh pengurus Pimpinan Wilayah yang masa khidmatnya masih berlaku, termasuk masa khidmat yang telah diperpanjang atau oleh Caretaker Pimpinan Wilayah yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat apabila Pengurus Pimpinan Wilayah yang bersangkutan dalam keadaan kosong.

3. Segera setelah Konferensi Wilayah atau Konferensi Wilayah Istimewa selesai dilaksanakan, Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah terpilih mengajukan surat permohonan Pengesahan Susunan Pengurus kepada Pimpinan Pusat dengan melampirkan berita acara dan susunan pengurus hasil Konferensi Wilayah atau Konferensi Wilayah Istimewa. 4. Susunan pengurus Pimpinan Wilayah dimaksud harus sesuai

dengan ketentuan pasal 13 Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor.

5. Departemen-Departemen di lingkungan Pimpinan Wilayah dan Satkorwil Banser keberadaannya menjadi kewenangan Pimpinan Wilayah dan pembentukannya dituangkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Wilayah yang tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Pusat.

6. Pimpinan Pusat akan segera melaksanakan Rapat Pengurus Harian untuk membahas permohonan pengesahan susunan pengurus Pimpinan Wilayah yang diterima dan hasil kesepakatannya akan dijadikan dasar penerbitan Surat Keputusan.

7. Apabila dicapai kesepakatan maka Pimpinan Pusat akan menerbitkan Surat Keputusan Pengesahan Susunan Pengu-rus Pimpinan Wilayah yang aslinya diarsipkan oleh Pimpinan Pusat

dan salinan resminya akan dikirimkan kepada Pimpinan Wilayah yang bersangkutan, sedangkan tembusannya disampaikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama setempat.

8. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka penerbitan Surat Keputusan akan ditunda dan segera diadakan konsultasi dengan pihak terkait sampai dicapai kesepakatan penyelesaian masalahnya.

Pasal 21

1. Dalam hal Caretaker Pimpinan Wilayah yang telah dibentuk tidak menyelenggarakan Konferensi Wilayah atau Konferensi Wilayah Istimewa sesuai jadwal yang diamanatkan, maka pembentukan pengurus Pimpinan Wilayah selanjutnya dilaksanakan melalui mekanisme penunjukan oleh Pimpinan Pusat dengan menerbitkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat tentang Pengesahan Penunjukan Susunan Pengurus Pimpinan Wilayah.

2. Penunjukan tersebut didasarkan atas usulan pengesahan penunjukan susunan Pengurus Pimpinan Wilayah kepada Pimpinan Pusat oleh musyawarah Pimpinan Cabang yang ada di daerah yang bersangkutan atau musyawarah kader Gerakan Pemuda Ansor dan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama setempat apabila ada kekosongan pengurus ditingkat bawahnya.

Pasal 22

Pembentukan Pengurus Pimpinan Cabang

1. Pengurus Pimpinan Cabang dipilih, disusun, disepakati oleh dan dalam Konferensi Cabang atau Konferensi Cabang Istimewa. 2. Konferensi Cabang atau Konferensi Cabang Istimewa

dilaksanakan oleh panitia penyelenggara konferensi yang dibentuk oleh pengurus Pimpinan Cabang yang masa khidmatnya

- 56 - PD PRT & PO ANSOR 2016

Cabang terpilih mengajukan surat permohonan Pengesahan Susunan Pengurus kepada Pimpinan Pusat dengan melampirkan berita acara dan susunan pengurus hasil Konferensi Cabang atau Konferensi Cabang Istimewa yang tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Wilayah. 4. Bersamaan dengan pengajuan permohonan Surat Keputusan

kepada Pimpinan Pusat diajukan juga surat permohonan rekomendasi kepada Pimpinan Wilayah setempat dengan tembusan surat kepada Pimpinan Pusat untuk selanjutnya Pimpinan Wilayah menyampaikan surat rekomendasi kepada Pimpinan Pusat dengan tembusan surat kepada Pimpinan Cabang yang bersangkutan.

5. Susunan pengurus Pimpinan Cabang dimaksud harus sesuai dengan ketentuan pasal 14 Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor.

6. Departemen-Departemen di lingkungan Pimpinan Cabang dan Satkorcab Banser keberadaannya menjadi kewenangan Pimpinan Cabang dan pembentukannya dituangkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Cabang yang tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama setempat.

7. Pimpinan Pusat akan segera melaksanakan Rapat Pengurus Harian untuk membahas permohonan pengesahan susunan pengurus Pimpinan Cabang dan rekomendasi dari Pimpinan Wilayah yang diterima dan hasil kesepakatannya akan dijadikan dasar penerbitan Surat Keputusan.

8. Apabila dicapai kesepakatan maka Pimpinan Pusat akan menerbitkan Surat Keputusan Pengesahan Susunan Pengu-rus Pimpinan Cabang yang aslinya diarsipkan oleh Pimpinan Pusat dan salinan resminya akan dikirimkan kepada Pimpinan Cabang yang bersangkutan, sedangkan tembusannya disampaikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, Pimpinan Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama setempat.

9. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka penerbitan Surat Keputusan akan ditunda dan segera diadakan konsultasi dengan pihak terkait sampai dicapai kesepakatan penyelesaian masalahnya.

Pasal 23

1. Dalam hal Caretaker Pimpinan Cabang yang telah dibentuk tidak menyelenggarakan Konferensi Cabang atau Konferensi Cabang Istimewa sesuai jadwal yang diamanatkan, maka pembentukan pengurus Pimpinan Cabang selanjutnya dilaksanakan melalui mekanisme penunjukan oleh Pimpinan Pusat dengan menerbitkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat tentang Pengesahan Penunjukan Susunan Pengurus Pimpinan Cabang. 2. Penunjukan tersebut didasarkan atas usulan pengesahan

penunjukan susunan Pengurus Pimpinan Cabang kepada Pimpinan Pusat oleh musyawarah Pimpinan Anak Cabang yang ada di daerah yang bersangkutan atau musyawarah kader Gerakan Pemuda Ansor dan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama setempat apabila ada kekosongan pengurus di tingkat bawahnya.

Pasal 24

Pembentukan Pengurus Pimpinan Anak Cabang

1. Pengurus Pimpinan Anak Cabang dipilih, disusun, disepakati oleh dan dalam Konferensi Anak Cabang atau Konferensi Anak Cabang Istimewa.

2. Konferensi Anak Cabang atau Konferensi Anak Cabang Istimewa dilaksanakan oleh panitia penyelenggara konferensi yang dibentuk oleh Pengurus Pimpinan Anak Cabang yang masa khidmatnya masih berlaku, termasuk masa khidmat yang telah diperpanjang atau oleh Caretaker Pimpinan Anak Cabang yang dibentuk oleh Pimpinan Wilayah apabila pengurus Pimpinan Anak Cabang yang bersangkutan dalam keadaan kosong.

3. Segera setelah Konferensi Anak Cabang atau Konferensi Anak Cabang Istimewa selesai dilaksanakan, Ketua dan Sekretaris terpilih mengajukan surat permohonan Surat Keputusan kepada Pimpinan Wilayah dengan melampirkan berita acara dan susunan

- 58 - PD PRT & PO ANSOR 2016

rekomendasi kepada Pimpinan Cabang setempat dengan tembusan surat kepada Pimpinan Wilayah untuk selanjutnya Pimpinan Cabang menyampaikan surat rekomendasi kepada Pimpinan Wilayah dengan tembusan surat kepada Pimpinan Anak Cabang yang bersangkutan.

5. Susunan Pengurus Pimpinan Anak Cabang harus sesuai dengan ketentuan pasal 15 Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor.

6. Departemen-Departemen di lingkungan Pimpinan Anak Cabang dan Satkoryon Banser keberadaannya menjadi kewenangan Pimpinan Anak Cabang dan pembentukannya dituangkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Anak Cabang yang tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang dan Pengurus Anak Cabang Nahdlatul Ulama setempat.

7. Pimpinan Wilayah akan segera melaksanakan Rapat Pengurus Harian untuk membahas permohonan pengesahan susunan pengurus Pimpinan Anak Cabang dan rekomendasi dari Pimpinan Cabang yang diterima dan hasil kesepakatannya akan dijadikan dasar penerbitan Surat Keputusan.

8. Apabila dicapai kesepakatan maka Pimpinan Wilayah akan menerbitkan Surat Keputusan Pengesahan Susunan Pengu-rus Pimpinan Anak Cabang yang aslinya diarsipkan oleh Pimpinan Wilayah dan salinan resminya akan dikirimkan kepada Pimpinan Anak Cabang yang bersangkutan, sedangkan tembusannya disampaikan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Pimpinan Cabang dan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama setempat.

9. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka penerbitan Surat Keputusan akan ditunda dan segera diadakan konsultasi dengan pihak terkait sampai dicapai kesepakatan penyelesaian masalahnya.

Pasal 25

1. Dalam hal Caretaker Pimpinan Anak Cabang yang telah dibentuk tidak mampu menyelenggarakan Konferensi Anak Cabang atau Konferensi Anak Cabang Istimewa sesuai jadwal yang diamanatkan, maka pembentukan Pengurus Pimpinan Anak

Cabang selanjutnya dilaksanakan melalui mekanisme penunjukan oleh Pimpinan Wilayah dengan menerbitkan Surat Keputusan Pimpinan Wilayah tentang Pengesahan Penunjukan Susunan Pengurus Pimpinan Anak Cabang.

2. Penunjukan tersebut didasarkan atas usulan pengesahan penunjukan susunan Pengurus Pimpinan Anak Cabang kepada Pimpinan Wilayah oleh musyawarah Pimpinan Ranting yang ada di daerah yang bersangkutan atau musyawarah kader Gerakan Pemuda Ansor dan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama setempat apabila ada kekosongan pengurus di tingkat bawahnya.

Pasal 26

Pembentukan Pengurus Pimpinan Ranting

1. Pengurus Pimpinan Ranting dipilih, disusun, disepakati oleh dan dalam Rapat Anggota atau Rapat Anggota Istimewa. 2. Rapat Anggota atau Rapat Anggota Istimewa dilaksanakan oleh

panitia penyelenggara rapat anggota yang dibentuk oleh pengurus Pimpinan Ranting yang masa khidmatnya masih berlaku, termasuk masa khidmat yang telah diperpanjang atau oleh Caretaker Pimpinan Rant-ing yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang apabila pengurus Pimpinan Ranting yang bersangkutan dalam keadaan kosong.

3. Segera setelah Rapat Anggota Rapat Anggota Istimewa selesai dilaksanakan, Ketua dan Sekretaris terpilih mengajukan surat permohonan Surat Keputusan kepada Pimpinan Cabang dengan melampirkan berita acara dan susunan pengurus hasil Rapat Anggota atau Rapat Anggota Istimewa yang tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Anak Cabang. 4. Bersamaan dengan pengajuan permohonan Surat Keputusan

kepada Pimpinan Cabang diajukan juga surat permohonan rekomendasi kepada Pimpinan Anak Cabang setempat dengan tembusan surat kepada Pimpinan Cabang untuk selanjutnya

- 60 - PD PRT & PO ANSOR 2016

6. Pimpinan Cabang akan segera melaksanakan Rapat Pengurus Harian untuk membahas permohonan pengesahan susunan pengurus Pimpinan Ranting dan rekomendasi dari Pimpinan Anak Cabang yang diterima dan hasil kesepakatannya akan dijadikan dasar penerbitan Surat Keputusan.

7. Apabila dicapai kesepakatan maka Pimpinan Cabang akan menerbitkan Surat Keputusan Pengesahan Susunan Pengurus Pimpinan Ranting yang aslinya diarsipkan oleh Pimpinan Cabang dan salinan resminya akan dikirimkan kepada Pimpinan Ranting yang bersangkutan, sedangkan tembusannya disampaikan kepada PengurusCabang Nahdlatul Ulama, Pengurus Majelis Wakil Cabang NU, Pimpinan Anak Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama setempat.

8. Apabila tidak dicapai kesepakatan, maka penerbitan Surat Keputusan akan ditunda dan segara akan diadakan konsultasi dengan pihak terkait sampai dicapai kesepakatan tentang penyelesaian masalahnya.

Pasal 27

1. Dalam hal Caretaker Pimpinan Ranting yang telah dibentuk tidak mampu menyelenggarakan Rapat Anggota atau Rapat Anggota Istimewa sesuai jadwal yang diamanatkan, maka pembentukan Pengurus Pimpinan Ranting selanjutnya dilaksanakan melalui penunjukan oleh Pimpinan Cabang dengan menerbitkan Surat Keputusan Pimpinan Cabang tentang Pengesahan Penunjukan Susunan Pengurus Pimpinan Ranting.

2. Penunjukan tersebut didasarkan atas usulan pengesahan penunjukan susu-nan pengurus Pimpinan Ranting dari kader Gerakan Pemuda Ansor dan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama setempat.

BAB XII

MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS

Dalam dokumen PDPRT PO ANSOR 2016 OK 1 (Halaman 64-71)