• Tidak ada hasil yang ditemukan

BRI Unit Cibinong dalam menyalurkan KUR tidak terlepas dari syarat- syarat maupun prosedur yang harus dilaksanakan oleh nasabah. Dalam hal ini, KUR tidak langsung diberikan oleh pihak BRI Unit Cibinong sebelum mengenal karakteristik calon debitur secara lebih jelas. Proses pemberian KUR didasarkan atas kepercayaan, maka harus terlebih dahulu mengenal dengan baik reputasi karakter dari calon debitur.

Dalam penyaluran KUR kepada debitur, ada beberapa tahap atau prosedur yang harus dilaksanakan oleh calon debitur. Secara umum tahapan atau prosedur dalam pengambilan KUR terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengajuan permohonan atau pemberian kredit dan tahap pembayaran kembali (repayment) hingga pelunasan. Tahap pengajuan permohonan kredit diawali dengan formulir yang tersedia di BRI Unit Cibinong. Formulir dilengkapi dengan pas foto suami dan istri (jika sudah menikah) ukuran 4 x 6, foto copy KTP, dan foto copy kartu keluarga. Formulir yang telah diisi dan persyaratan yang telah dilengkapi, kemudian diserahkan kepada BRI Unit Cibinong. Setelah proses tersebut dilakukan, Mantri KUR dari pihak BRI Unit Cibinong melakukan kunjungan ke rumah calon debitur (survey) dengan membawa Laporan Kunjungan Nasabah (LKN). Kemudian penilaian kredit dilakukan oleh Mantri KUR BRI Unit Cibinong.

Kaunit BRI Unit Cibinong meneliti dan menganalisa data kredit yang telah dikumpulkan oleh Mantri KUR. Kaunit berwewenang sebagai pengambil keputusan apakah pinjaman yang diajukan oleh calon debitur tersebut diterima atau ditolak. Apabila usaha tersebut dinilai tidak layak, maka Kaunit dapat langsung memutuskan pemberian kredit.PlafondKUR di BRI Unit cibinong yaitu maksimal 20 juta rupiah. Bila permohonan kredit tersebut dinilai tidak layak maka Kaunit dapat langsung memberikan keputusan penolakan terhadap pengajuan kredit oleh calon debitur.

Semua prosedur penyaluran kredit tidak terlepas dari prinsip lima C (Character, Capacity, Collateral, Capital, dan Condition of Economy). Proses pencairan kredit di BRI unit Cibinong kurang lebih seminggu setelah pengajuan

permohonan kredit. Secara lebih jelas mekanisme penyaluran kredit yang dilakukan oleh BRI Unit Cibinong adalah:

a. Permohonan Kredit

Dalam hal ini pemohon mengajukan permohonan KUR dengan melampiri berkas-berkas yang dibutuhkan, mencantumkan latar belakang perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, perkembangan usaha, nama pemilik usaha, umur, dan pendidikannya. selain itu, perlu diketahui maksud dan tujuan dari permohonan KUR tersebut, apakah untuk memperbesar omzet penjualan atau untuk menambah modal usaha. Pendaftaraan awal harus dilakukan di kantor BRI Unit Cibinong pada jam kerja operasional Bank Bri Unit Cibinong yaitu mulai jam 08.00-14.30 WIB. Petugas yang melayani dibidang kredit adalah Deskman. Calon nasabah harus membawa kelengkapan identitas diri untuk permohonan pinjaman atau kredit, yaitu:

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri bila sudah menikah 2. Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

3. Pas photo (ukuran 4 x 6) sebanyak 1 lembar

4. Surat Keterangan Usaha dari Kecamatan dan Kelurahan

5. KUR tidak diwajibkan menggunakan agunan akan tetapi tidak menutup kemungkinan pihak Bank meminta jaminan atau agunan ringan

6. Minimal usaha yang dilakukan telah berjalan selama satu tahun

Calon nasabah dapat memilih jumlah serta jangka waktu pengembalian KUR sesuai dengan kemampuannya berdasarkan prosedur KUR yang berlaku. Dalam hal ini pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan jangka waktu kreditnya. Jangka waktu angsuran KUR yang dapat dipilih calon debitur yaitu selama 12, 18, dan 24 bulan. Deskman bertugas dalam pelayanan kredit turut membantu nasabah dalam memberikan alternatif pilihan pinjaman sesuai dengan kemampuan usaha dari calon debitur. Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktunya dapat dilihat dari cashflow serta laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) 3 tahun terakhir. Jika dari hasil analisis tidak sesuai dengan permohonan, maka pihak bak tetap berpedoman terhadap analisis yang dilakukan dalam memutuskan jumlah kredit dan jangka waktu yang

b. Pemenuhan Kelengkapan Berkas

Setelah proses pengajuan kredit dilakukan, selanjutnya dilaksanakan proses administrasi. Dalam hal ini, Deskman bertugas untuk memeriksa apakah calon debitur termasuk dalam daftar hitam atau tidak, atau apakah calon debitur tersebut memiliki pinjaman di Bank lainnya. Selain itu, Deskman juga harus mempersiapkan pemeriksaan di tempat nasabah sesuai dengan besar KUR dan memastikan pinjaman lama dengan memeriksa berkas pinjaman yang dan kartu pelunasannya, apabila pernah atau sedang meminjam di BRI. Setelah itu, seluruh berkas diberikan kepada Kaunit untuk diproses lebih lanjut.

Kaunit memeriksa kelengkapan persyaratan yang diperlukan dan berkas pengajuan pinjaman. Sebelum memutuskan permohonan pengajuan kredit, Kaunit harus menugaskan Mantri atau bahkan Kaunit sendiri yang melakukan pemeriksaan kebernaran laporan usaha yang diberikan oleh calon debitur.

c. Pemeriksaan Terhadap Usaha Calon Debitur

Pemeriksaan terhadap aspek-aspek usaha calon debitur juga sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko terjadinya penunggakan pada pinjaman. Pemeriksaan dapat dilakukan secara langsung oleh Mantri terhadap keadaan usaha calon debitur. Untuk memperoleh informasi tersebut Mantri dapat melakukan wawancara, baik langsung terhadap calon nasabah maupun para tetangga atau relasi disekitar lingkungan tempat tinggal maupun usahanya.

Prinsip lima C sangat diperhatikan pada saat pemeriksaan (survey) ini dilakukan. Oleh karena itu, Mantri harus mengamati dan melakukan wawancara terhadap orang-orang yang tepat guna mendapatkan data yang akurat dan tepat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menganalisis usaha calon nasabah. Dalam hal ini Character menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Adapun kriteria pemeriksaan tersebut meliputi :

a. Usaha benar-benar sesuai dengan surat keterangan dari Kecamatan atau Kelurahan yang diberikan

b. Domisili calon debitur sesuai dengan KTP yang telah diberikan

c. Calon nasabah atau debitur mempunyai sifat atau karakter baik, ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan para tetangga, relasi, ataupun

perangkat desa yang berhubungan dan berada di sekitar lingkungan tempat tinggal dan usahanya

d. Calon usaha mempunyai prospek usaha yang baik

Pada saat melakukan kunjungan ke rumah calon debitur, Mantri KUR dari pihak BRI membawa Laporan Kunjungan Nasabah (LKN). Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) tersebut ada beberapa hal yang harus diisi oleh calon debitur yang meliputi identitas responden, lama usaha, alamat usaha, modal usaha, penghasilan per bulan, penghasilan suami dan istri (jika sudah menikah), dan pengeluaran keluarga per bulan. Setelah kunjungan (survey) dilakukan, selanjutnya mantri akan menganalisis hasil LKN tersebut. Analisis yang dilakukan dengan menghitung pendapatan bersih, R/C ratio, dan jumlah angsuran (anuitas) berdasarkan kemampuan debitur. Dari hasil analisis perhitungan mantri, dapat diambil kesimpulan yaitu, seberapa besar kemampuan calon debitur dalam membayar angsuran, jumlah kredit yang dapat diberikan, dan berapa lama jangka waktu yang diberikan. Hasil tersebut dapat menjadi rekomendasi dari mantri, apakah calon debitur tersebut layak untuk diberikan KUR atau tidak.

d. Proses Keputusan Kredit

Keputusan kredit dalam hal ini menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya, keputusan kredit mencakup jumlah uang yang diterima, jangka waktu kredit, dan kewajiban per bulannya beserta pokok pinjaman dan bunga yang harus dibayarkan. Bagi kredit yang ditolak maka akan dikirim surat penolakannya sesuai dengan alasan masing- masing.

Hasil analisis calon debitur dari Mantri kemudian diberikan kepada Kepala Unit (Kaunit). Kaunit akan melakukan peninjauan dan menilai analisis Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) yang dilakukan oleh Mantri. Hasil analisis yang dinyatakan layak Kaunit, kemudian akan dilakukan pengecekan atau identifikasi nasabah yang terhubung secara on-line ke bagian kredit Bank Indonesia. Dalam sistem tersebut dicari nama nasabah yang akan mengajukan kredit tersebut. Pengecekan atau identifikasi nasabah ini dilakukan dengan tujuan untuk

melihat apakah calon debitur merupakan debitur yang masuk daftar hitam atau tidak. Hal ini dilakukan dikarenakan KUR diperuntukkan bagi nasabah yang tidak memiliki pinjaman lain di lembaga keuangan yang lain.

Apabila dalam analisis usaha tersebut dinyatakan bahwa calon debitur tersebut layak untuk diberikan kredit, maka Kaunit dapat langsung memutuskan pemberian kredit dan selanjutnya nasabah tersebut akan dihubungi oleh Deskman selaku pihak Bank.

e. Proses Realisasi Kredit

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, namun sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan antara bank dengan debitur secara langsung atau dengan melalui notaries. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. Calon nasabah KUR yang telah dihubungi oleh Deskman, dapat hadir pada hari, tanggal, dan waktu yang telah disepakati baikDeskmanmaupun calon nasabah. Lama proses realisasi mulai dari permohonan kredit sampai dengan realisasi KUR adalah tujuh hari.

f. Proses Pencairan Kredit

Dalam hal ini pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai dengan ketentuan dan tujuan kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap. Dalam proses pencairan KUR yang dilakukan oleh BRI Unit Cibinong. Nasabah mendapatkan pinjaman secara utuh sesuai dengan besarnya putusan kredit dan tanpa adanya potongan. Plafond KUR di BRI Unit Ciinong yang dapat direalisasi maksimal sebesar 20 juta rupiah.

g. Pembinaan dan Pengawasan Debitur KUR

Setelah kredit KUR direalisasikan dan dicairkan kepada debitur KUR, maka tahap berikutnya yaitu pembinaan dan pengawasan nasabah KUR Kelancaran dalam pembayaran pinjaman merupakan hal yang sangat diharapkan

oleh bank terhadap seluruh debitur pinjaman KUR. Diharapkan dengan melalui pembinaan dan pengawasan terhadap nasabah dapat mengurangi risiko terjadinya penunggakan dalam pembayaran angsuran pinjaman. Formulir pembinaan akan dibawa oleh Mantri pada saat melakukan pembinaan dan pengawasan sehingga nantinya akan dapat diketahui apabila debitur KUR memiliki masalah atau kendala dalam usahanya.

Dengan demikian, pengajuan kredit pada pihak Bank BRI Unit Cibinong melalui beberapa tahap atau prosedur, dimulai dari tahap permohonan kredit hingga tahap pengawasan kredit. Adapun mekanisme penyaluran KUR dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9.Mekanisme Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Permohonan Kredit

Pemenuhan Kelengkapan Berkas

Analisis Kredit Usaha

Keputusan Kredit (diterima/ditolak) Bila ditolak : Berkas Dikembalikan Bila diterima : Pencairan Kredit Pengawasan Kredit Pelunasan Kredit Nasabah KaUnit Deskman Mantri

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN DEBITUR KUR BRI UNIT CIBINONG

Pembahasan mengenai karakteristik responden yang merupakan debitur KUR-Kupedes di BRI Unit Cibinong, dikelompokkan menjadi dua sesuai dengan tahapan kredit yaitu karakteristik debitur sebagai penerima realisasi KUR BRI Unit Cibinong dan karakteristik debitur berdasarkan tingkat pengembalian KUR BRI Unit Cibinong. Pembahasan ini dilakukan secara terpisah agar analisis deskriptif yang dilakukan menjadi lebih terarah dan mudah dipahami.

6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Realisasi Kredit Usaha Rakyat