• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Proses Refenery CKS

Dalam dokumen Pkl wilmar (Halaman 61-65)

blanko titrasi

TUGAS KHUSUS

V.1 Analisis Refinery

V.1.1 Mekanisme Proses Refenery CKS

Mekanisme proses refinery secara dasar dapat dilihat pada gambar IV.2.

Gambar IV.2 Diagram alir proses refenery RKS Dari gambar IV.2dapat dibahas bahwa proses plant refinery 300 untuk material cks yag akan dirubah menjadi produk rks tahapan-tahapannya adalah yang pertama Bahan baku berupa crude kernel oil(cks) dipompa dari farm house ke tangki material olahan (TK301) dengan kecepatan aliran (FT) 13-16 t/h sehingga ft dari refinery akan diatur oleh operator biasanya max 13 t/h dengan control valve 98,9%, kemudian minyak cks tersebut akan slush dengan minyak produk melalui HE311 dari suhu 40oc menjadi sekitar 88oc itu semua diakibatkan oleh suhu minyak produk yang lebih tinggi dari suhu material, kemudian minyak juga akan melalui HE312 untuk memanaskan lagi suhu dengan set point 102oc dengan bantuan steam, hal ini dimaksukan untuk mengurangi moisture dari minyak dan mempercepat reaksi dengan chemical yang akan dilakukan pada proses

selanjutnya, tahapan proses ini disebut juga tahapan pre-treatment.

Tahap kedua adalah proses degumming yaitu proses pencampuran minyak dengan chemical dan bleaching. Dalam proses refine cks ini akan menggunakan chemical H3PO4 (fosfor) dengan set point yang mengikuti FT dari operator RF300 biasanya 3.07 l/h (0.04%) dari tangki TK321 kemudian akan masuk ke tangki mixer (MX312), di tangki ini akan diaduk antara minyak cks dan H3PO4 agar bisa bercampur secara homogen, dan diharapkan H3PO4 akan mengikat gum-gum, getah, gram, dan kotoran lainya yang terkandung dalam cks secara sempurna.

Proses selanjutnya minyak akan menuju ke tangki VE611 dan VE612 untuk menerima bleacing dari tangki TK632 yang berbentuk powder atau lumpur aktif yang telah lembut dengan sistem dozing 2,2 kg(0.6) tiap sekali dozing, sedangkan waktunya mengikuti FT dari penarikan material. Bleaching ini dimaksudkan untuk proses coating filter Niagara agar pori-pori bisa lebih kecil dari sebelum coating dan juga digunakan untuk pemucatan warna minyak cks, sehingga minyak menjadi lebih bening dari sebelumnya. Lalu untuk Sistem tangki TK611 dan TK612 adalah menggunakan system kesetimbangan yang dimana tangki TK611 akan bisa mentranfer ke tanki Tk612 ketika dalam tanki tersebut sudah terisi 80% dan dalam tanki TK611 terdapat spurging steam untuk mengaduk minyak dan bleaching. Setelah proses degumming tersebut akan dilanjutkan ke proses filtrasi, yaitu proses penyaringan minyak dari spent earth yang telah menyerap flok-flok, gram, gum dan impuritis dari hasil proses chemical dan bleaching.

Proses filtrasi terdiri dari beberapa alat filtrasi yaitu filtrasi Niagara (FL622), filtrasi cloth (FL623), dan filtrasi bag (FL624). Filtrasi Niagara adalah filtrasi yang menggunakan filter leafe, yang cara penggunaan filtrasi ini harus dicoating atau pelapisan terlebih dahulu dengan bleacing min 20 menit dengan mengsirkulasikan kembali minyak dari tanki 612 ke filter niagara, sehingga didapat pori-pori filtrasi leafe

bisa lebih kecil dari sebelumnya karena bleaching akan menempel pada filter leafe tersebut. Indikasi filter Niagara harus diganti adalah ketika tekanan masuk max 4 bar atau sudah 40 hari. Sedangkan filtrasi cloth (FL623) adalah filtrasi yang menggunakan filter cloth yang berukuran 10 mikron lubang pori-porinya yang dimaksudkan untuk menahan spent eart yang lolos dari filter Niagara. Dan dengan indikasi filter harus diganti saat preasure in dan out telah menunjukan selisih 2 bar.

Kemudian dilakukan filtrasi bag yaitu penyaringan dengan menggunakan filter bag dengan ukuran pori-pori 8 mikron yang dimasudkan untuk menahan spent eart yang lolos dari filtrasi cloth. Dan dengan indikasi penggantian filter bag saat pressure in dan out selisih 1 bar. Dari proses semua filtrasi ini minyak akan ditampung di tanki sementara (VE701) dan akan dilanjutkan ke filtrasi catrige yaitu filtrasi yang berbentuk seperti gelodongan benang yang digulung berbentuk tabung yang berlubang ditengahnya, dan dimaksudkan untuk menyerap spent earth yang lolos dari semua filtrasi, sehingga menghasilkan minyak bleach kernel stearin (BKS), dengan indikasi pergantian catrige saat selisih preasure in dan out 1 bar. Dan BKS inilah yang akan dibuat sampel apakah proses bleaching berjalan dengan baik atau buruk.

Proses terakhir adalah proses deodorization (DE731) adalah proses untuk memisahkan FFA, bahan yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak seperti senyawa aldehide, keton, dan alcohol serta zat lainnya yang tidak dapat dipisahkan pada proses degumming maupun bleaching. Dalam proses ini terdapat 11 tray yang tiap tray mempunyai daya tampung minyak 5.6 ton. Dalam system ini menggunakan system destilasi atau titik didih FFA yang dimana untuk cks terjdi final heating pada tray 4 yaitu sebesar 230oc dengan bantuan boiler yang bertenaga NG yang betekanan max 50 bar. Dan juga terdapat proses pendinginan pada tray 10 dengan cooling water sebesar set point 150oc. pada system ini menggunakan waktu tunggu 100 s taip pergantian dari tray satu ke tray selanjutnya,

kecuali tray 4 dan tray 10. Sedangkan tray 2 dan 8, juga tray 3 dan 9 terdapat thermosefon yang digunakan untuk penukar panas dengan fluida aquades. Dan untuk tiap tray terdapat spurging yaitu proses pemyemprotan steam sehingga bisa mengangkat FFA dari minyak dan FFA tersebut bisa dihisap oleh VE751 dengan hisapan 1 torr dan akan didinginkan dengan simtem spray minyak sehingga uap tersebut bisa berbentuk cair kembali dengan suhu 50oc lalu ditampung atau diolah kembali oleh farm house. Sedangkan tumpahan minyak akan ditampung pada tanki VE771 untuk diolah kembali oleh farm house. Kemudian di tray 11 suhu minyak cks menjadi lebih rendah dari 150oc dan akan disalurkan kembali ke HE311 untuk slush dengan material sehingga suhu produk jadi lebih rendah sekitar 106oc dan akan menuju ke HE742 untuk didinginkan dengan colling water dengan set point 65oc. dan hasil tersebut dikirim ke farm house berbentuk RKS dengan FFA 0.01 dan warna jauh lebih bening dari CKS.

Dalam dokumen Pkl wilmar (Halaman 61-65)

Dokumen terkait