• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN

B. Mekanisme Simpanan Dirham Barokah

1. Ketentuan dan Sistem Simpanan Dirham Barokah

Dalam Simpanan Dirham Barokah terdapat berbagai ketentuan yang harus disepakati oleh calon anggota/peserta Simpanan Dirham Barokah.

Ketentuan pendaftarannya sengat mudah, seperti pada simpanan lainnya, yang membedakan adalah penyerahan materai dan ketentuan lanjutan yang terdapat didalam formulir pendaftaran.

Menurut Manajer Cabang Karanggede (Haryanto), terdapat berbagai ketentuan yang harus diperhatikan oleh anggota dalam beberapa hal, yaitu pengunduran diri anggota, keterlambatan setoran dan peminjaman sebagian dana yang disetorkan.Hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pertama, jika terdapat peserta yang mengundurkan diri, maka peserta yang akan berhenti tersebut wajib untuk mencari pengganti dan dikenai biaya administrasi 10% dari dana yang seharusnya akan disetor dari awal hingga terjadi keputusan untuk mengundurkan diri. Jika peserta yang akan berhenti tidak memiliki pengganti, maka akan dikenakan biaya administrasi 50% dari dana yang sudah disetorkan. Peserta yang mengundurkan diri adalah yang telah 2 bulan atau 2 kali tidak melakukan setoran.

Kedua, jika terdapat peserta yang terlambat memberikan setoran atau tidak setor pada bulan yang bersangkutan, maka akan dikenakan

biaya tambahan sebesar 5% dari besar setoran. Peserta yang telah lebih dari 2 bulan tidak memberikan setoran baik berturut-turut maupun tidak, tidak diperkenankan mengikuti undian Doorprize utama yaitu memperebutkan satu buah Sepeda Motor. Bagi yang sampai pada bulan terakhir belum menyelesaikan setoran, tidak diperkenankan menutup kekurangan, tetapi tetap melakukan setoran rutin sampai tercapainya setoran ke 24.

Ketiga, jika terdapat peserta yang ingin meminjam dana yang telah disetorkan, maka peserta dapat memperoleh pinjaman maksimal 50% dari dana yang sudah disetorkan dengan jangka waktu maksimal sampai dengan selesainya program Simpanan Dirham Barokah dan pinjaman disesuaikan dengan aturan yang berlaku di KJKS BMT “ANDA”.

Keempat, jika terdapat peserta yang menyusul, yaitu bergabung menjadi anggota setelah Simpanan Dirham Barokah dilaksanakan, maka pihak KJKS BMT ”ANDA” memperbolehkan untuk penambahan anggota, tetapi anggota tersebut harus menyesuaikan pembayaran seperti anggota lainnya. Jika anggota mengikuti setelah satu bulan berlangsungnya Simpanan Dirham Barokah maka anggota pada saat pembayaran, membayar pada bulan keterlambatan dan bulan keikutsertaannya.

Kelima, penentuan jumlah anggota sebanyak 80 orang sudah ditentukan oleh KJKS BMT “ANDA”, jika jumlah peserta tidak

memenuhi, tetap dapat dilaksanakan, namun pengaruhnya terdapat pada jumlah hadiah yang dibagikan, semakin sedikit anggota semakin sedikit hadiah yang dibagikan. Semakin banyak anggota, semakin banyak hadiah yang dibagikan, dan perolehan keuntungan semakin besar.

Hal ini dapat memperlihatkan tentang kebijakan KJKS BMT “ANDA” yang sangat berhati-hati dan profesional. Dalam kemunduran anggotanya, tidak dapat dilakukan dengan mudah, melainkan harus mencari pengganti, selain itu pihaknya juga memikirkan pendapatan yang akan diperoleh jika ada anggota yang mengundurkan diri.

Dalam hal keterlambatan penyetoran, anggota tidak diperbolehkan mencicil dobel, karena akan mempengaruhi nilai investasi. Dalam keinginan nasabah meminjam sebagian dananya, KJKS BMT “ANDA” juga memikirkan kepentingan anggota yakni saat anggota membutuhkan dana maka Simpanan Dirham Barokah yang seharusnya hanya dapat diambil di akhir periode, dapat dipijamkan kepada anggota dengan memperoleh pinjaman maksimal 50% dari dana yang sudah disetorkan dengan waktu pengembaliannya adalah jangka waktu maksimal sampai dengan selesainya program Simpanan Dirham Barokah.

Dalam hal keikutsertaan anggota, yaitu menyusulnya anggota dalam keikutsertaan Simpanan Dirham Barokah, diperbolehkan, namun syarat yang harus dipenuhi nasabah untuk keikutsertaan tersebut yang harus dipahami oleh anggota.

Sistem Simpanan Dirham Barokah pada KJKS BMT “ANDA” seperti dapat dilihat pada gambar 3.3, dapat dilihat keteraturan proses Simpanan Dirham Barokah. Bagian yang terpenting adalah pada saat digambarkan bahwa keuntungan yang diperoleh KJKS BMT “ANDA” sebagian kembali kepada nasabah melalui Doorprize yang pengundiannya dilaksanakan 8 bulan sekali dan Grandprize yang pengundiannya berlangsung pada akhir periode.

Hal ini memperlihatkan bahwa KJKS BMT “ANDA” sangat memperhatikan kesejahteraan anggota, selain juga menambah point bagi promosi KJKS BMT "ANDA" sendiri.

2. Perhitungan Simpanan Dirham Barokah

Menurut Manajer KJKS BMT “ANDA” Cabang Karanggede, Haryanto, uang yang diterima anggota pada akhir periode adalah sebesar Rp. 5.000.000,-, yaitu, jumlah semua setoran ditambah dengan keuntungan (4.800.000+200.000).

Keuntungan selama 24 bulan, adalah Rp. 92.160.000,-, dengan perincian Rp. 12.000.000,- untuk pembagian Gradprize yaitu berupa satu buah sepeda motor, Rp. 18.000.000,- untuk pembagian Doorprize yaitu berupa barang-barang rumah tangga dan Bagi Hasil Nasabah Rp. 16.000.000,-. Sehingga keuntungan yang diperoleh KJKS BMT “ANDA”, yang telah diasumsikan dengan simpanan berjangka adalah Rp. 46.160.000,-.

Dari perolehan tersebut dapat diperhitungkan persentase masing- masing, yaitu:

Persentase pengeluaran Grandprize 12.000.000

X 100 % = 13,02 % 92.160.000

Persentase pengeluaran Doorprize 18.000.000

X 100 % = 19,53 % 92.160.000

Persentase Bagi Hasil Nasabah 16.000.000 X 100 % = 17,36 % 92.160.000 Persentase Keuntungan BMT 46.160.000 X 100 % = 50,1 % 92.160.000

Dari persentase diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bagian yang diterima anggota sebanding dengan bagian yang diterima BMT. Yaitu 49,99% (13,02%+19,53%+17,36%) untuk anggota dan 50,1% untuk BMT.

3. Metode Pemasaran Simpanan Dirham Barokah

Menurut Manajer KJKS BMT “ANDA” Cabang Karanggede, Haryanto, metode pemasaran yang digunakan oleh KJKS BMT “ANDA” dalam memasarkan Simpanan Dirham Barokah adalah dengan

metode Walk of mouth, brosur, jemput bola dan memperluas jaringan kerjasama.

BMT menjalin kerjasama dengan para Aghniya‟ yakni orang- orang muslim yang memiliki kelebihan harta, dengan pengusaha muslim yang jujur dan memiliki komitmen mengembangkan ekonomi Syariah, serta menjalin kerjasama dengan Perbankan Syariah maupun Lembaga Mikro Syariah.

Metode pemasaran dari mulut ke mulut, dilakukan dengan memanfaatkan animo masyarakat, ketika peserta mendapat hadiah maka secara otomatis peserta akan memberitahu kepada teman-teman atau ketika mayoritas anggota BMT adalah pedagang maka dengan antusiasme tersebut secara otomatis akan menarik perhatian pedagang- pedagang di sekitarnya (wilayah pasar).

Hal ini sejalan dengan beberapa strategi yang diterapkan untuk memasarkan produk yang ditulis oleh Ilmi Makhalul (2002:33), yaitu Mewujudkan profesionalisme manajemen BMT baik dari sisi administrasi, pelayanan, SDI dan pelaporan, meraih dukungan dari agama dan tokoh masyarakat, menunjukkan sikap proaktif dan menjemput setiap transaksi yang terjadi baik kecil maupun besar serta menggalang kerjasama dengan lembaga Islam.

Dapat disimpulkan bahwa metode pemasaran yang dilakukan KJKS BMT “ANDA” sudah cukup baik. Diantaranya dengan memanfaatkan promosi secara tak langsung yakni dari mulut ke mulut,

dan secara langsung yakni jemput bola. Serta menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat, aghniya' dan berbagai Lembaga Keuangan Syariah. 4. Pengundian Doorprize Simpanan Dirham Barokah dan Tinjauan

Hukumnya

Pada proses pengundian Doorprize Simpanan Dirham Barokah, yang dilaksanakan saat peresmian kantor baru KJKS BMT “ANDA” Salatiga, di Jl. Merak Klaseman Sidomukti Salatiga, pada Jum‟at, 3 Juni 2011.

Terlihat bahwa dalam proses pengundian Doorprize dan Grandprize terdapat beberapa pesan/manfaat yang dapat dipetik oleh peserta Simpanan Dirham Barokah, yakni terdapat prinsip keterbukaan atau transparansi dalam berlangsungnya proses pengundian, terdapat kebersamaan antara pengurus KJKS BMT “ANDA” dengan peserta, terdapat greget atas pengundian tersebut, yaitu semangat untuk mendapatkan suatu barang tertentu dan adanya binaan rohani kepada anggota, karena dalam setiap rangkaian acara pengundian Doorprize terdapat pengajian/tausiyah. Hal inilah yang belum tentu akan didapatkan jika memilih produk-produk lain.

Dalam menanggapi tentang hukum undian (grandprize dan doorprize) yang terdapat dalam Simpanan Dirham Barokah, pihak KJKS BMT “ANDA” menanggapi bahwa tidak terdapat unsur maisir/judi didalamnya.

Dalam maisir seseorang terlibat langsung dalam memasang uang atau taruhan, ketika seseorang tersebut tidak mendapatkan hadiah maka uang yang dipertaruhkan akan hangus. Namun undian yang diterapkan dalam Simpanan Dirham Barokah ialah BMT membagi semua hadiah dengan perjanjian bahwa semua nasabah mendapatkan hadiah, hanya bentuk hadiahnya yang berbeda-beda atau barang yang didapatkan berbeda-beda. Karena semua anggota mendapatkan hadiah maka tidak ada pihak yang dirugikan.

Menurut pendapat pihak KJKS BMT “ANDA”, pihaknya hanya membagi apa yang sebetulnya menjadi haknya. Maksudnya ialah bahwa BMT membagi hadiah tersebut dari perolehan keuntungan BMT sendiri / hak BMT, yang sebagian dikembalikan kepada BMT dan sebagian besar dikembalikan kepada anggota. Cara yang dipergunakan untuk membagi keuntungan tersebut adalah dengan melakukan undian (doorprize dan grandprize), ketika hadiah yang diberikan sama maka tidak terdapat greget atau ketertarikan dari anggota untuk memperoleh hadiah tersebut. Dan tidak ada semangat pula jika hadiah hanya dibagikan kepada satu orang saja.

Maka diformatlah agar semua anggota mendapat hadiah, dan tetap mendapat bagi hasil di akhir periode. Sistem pengundiannya seperti arisan yaitu dengan mengundi gulungan-gulungan kertas yang sebelumnya telah tertulis nama-nama peserta.

KJKS BMT “ANDA” mengatakan bahwa sistem ini sudah adil, adil bagi BMT adalah, ketika diasumsikan ada uang sebesar Rp. 100.000.000,- peserta Simpanan Dirham Barokah langsung menerima bagi hasil sebesar Rp. 200.000,- dan uang pokok Rp. 4.800.000,- sehingga nasabah menerima Rp. 5.000.000, adilnya karena sudah dibagi semua. Undian yang diberikan oleh KJKS BMT “ANDA” disini berperan sebagai media promosi.

Menurut telaah hukum undian, undian ini termasuk dalam golongan undian dengan syarat membeli barang, dalam kasus ini syaratnya adalah menjadi peserta Simpanan Dirham Barokah dengan suatu ketentuan yang telah disepakati antara anggota dan BMT pada awal perjanjian/akad. Hukum undian tidak lepas dari suatu keadaan yakni keadaan dimana undian berhadiah tersebut tidak mempengaruhi harga produk. Perusahaan mengadakan undian hanya sekedar melariskan produknya (promosi).

Hukumnya, kalau ia membeli barang dengan maksud untuk ikut undian maka ia tergolong kedalam maisir/qimar yang diharamkan dalam syariat karena pembelian barang tersebut adalah sengaja mengeluarkan biaya untuk bisa ikut dalam undian. Sedang ikut dalam undian tersebut ada dua kemungkinan; mungkin ia beruntung dan mungkin ia rugi. Maka inilah yang disebut Maisir/Qimar. Adapun kalau dasar maksudnya adalah butuh kepada barang/produk tersebut setelah itu ia mendapatkan kupon untuk ikut undian maka ini tidak terlarang karena asal dalam

mu‟amalat adalah boleh dan halal dan tidak berbentuk maisir maupun qimar dalam bentuk ini. Tinjauan kasus dalam Simpanan Dirham Barokah adalah tidak ada unsur untung/rugi, karena semua anggota mendapatkan hadiah, hanya perolehan barangnya yang berbeda-beda.

Dalam masalah ini karena tidak adanya tambahan harga pada barang dan dasar maksud pembeli adalah membutuhkan barang tersebut maka ini adalah mu‟amalat yang bersih dari Maisir/Qimar dan dan asal dalam mu‟amalat adalah boleh dan halal. Wallahu A‟lam.

5. Perbedaan Simpanan Dirham Barokah dengan Produk Simpanan Lainnya

Menurut pendapat pihak KJKS BMT “ANDA”, hal-hal yang mendasar yang menjadi perbedaan Simpanan Dirham Barokah, dengan produk simpanan yang lain adalah pada jangka waktu yang ditentukan, pengambilannya yang tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu, ada Doorprize dan Grandprize, serta pembangunan rohani (tausiah pada saat acara pengundian Doorprize dan Grandprize berlangsung).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang paling mencolok adalah ketika diperbandingkan dengan Simpanan Mudhorobah dan Deposito Mudhorobah dan telah disebutkan sebelumnya bahwa simpanan Dirham Barokah merupakan modifikasi dari keduanya. Untuk lebih memperjelas sisi perbedaannya dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 4.1

Perbedaan Simpanan Dirham Barokah dengan Simpanan Mudhorobah dan Deposito Mudhorobah

Keterangan Simpanan Dirham Barokah Simpanan Mudhorobah Deposito Mudhorobah Jangka Waktu 24 Bulan sewaktu-waktu 3,4,6,12 Bulan Nominal Setoran 200.000/bulan Tidak ditentukan Minimal

1.000.000 Cara Penyetoran Cicilan tiap bulan Sewaktu-waktu Tunai/langsung Pengambilan Diakhir penyetoran Sewaktu-waktu Saat jatuh

tempo Bagi Hasil 200.000, diakhir

periode

40% per bulan Bergantung pada lamanya deposito Lainnya Terdapat Doorprize, Grandprize dan Pembangunan rohani (adanya tausiah pada setiap pengundian)

- -

Sumber: KJKS BMT “ANDA”

Dokumen terkait