• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV UPAYA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP PETISAH

A. Melaksanakan Prinsip Kehati-hatian

Bank Syariah Mandiri KCP Petisah dalam rangka melaksanakan prinsip kehati-hatian berpedoman pada prinsip 5 C dan 7 P. Prinsip 5 C, antara lain:

1. Characteratau watak calon nasabah

Dilihat dari kejujurannya lewat investasi yang dilakukan oleh maker, keadaan lingkungan keluarga calon nasabah, dan riwayat peminjaman yang dilakukan dibank lain. Selain itu, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah adanya unsur kemauan dari calon nasabah untuk melunasi pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan syariah yang bersangkutan. Untuk memperoleh gambaran tentang karakter calon nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Petisah yang sesuai dengan itikad baik. Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan secara umum adalah sebagai berikut:

a. Wawancara Calon Nasabah

Dalam melakukan wawancara, pihak Bank Syariah Mandiri KCP Petisah melakukan wawancara langsung dengan calon nasabah yang bersangkutan. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui keinginan calon nasabah yang ingin melakukan pembiayaan Bank Syariah Mandiri KCP Petisah. Menilai

kemampuan dalam melaksanakan kewajiban dan melihat bagaimana cara menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pihak Bank Syariah Mandiri KCP Petisah, apakah sesuai dengan data yang diperoleh, dengan jawaban wawancara dari calon nasabah. Wawancara meliputi semua data yang perlu dilengkapi, yaitu: a) tujuan permohonan pembiayaan, b) jumlah pinjaman yang akan diajukan, c) jangka waktu pelunasan, d) jumlah pendapatan dan pengeluaran calon nasabah setiap bulan, e) pengalaman mengelola usaha, f) barang yang menjadi jaminan apakah milik pribadi, milik orang lain atau ahli waris, g) apakah pembiayaan atau kredit di Bank lain.

b. Wawancara masyarakat sekitar

Wawancara dengan masyarakat biasanya dengan tetangga sekitar dan RT, ini sangat diperlukan untuk mengetahui keadaan ekonominya, cara hidupnya, keharmonisan keluarga calon nasabah dan bagaimana sosialnya dengan masyarakat, dan usahanya apa saja.

c. Melakukancheck on the spot

Setelah melakukan wawancara dan penyelidikan dari informasi yang diperoleh pihak Bank Syariah Mandiri KCP Petisah. Meninjau langsung dimana lokasi tempat tinggal calon nasabah dan lokasi yang menjadi agunan pembiayaan. Pada saat melakukan peninjauan, pihak Bank Syariah Mandiri KCP Petisah melihat dari segi keadaan geografis, lokasi tempat tinggal, lokasi yang menjadi agunan dan aset yang dimiliki yang masih dapat digunakan.Tujuan dari peninjauan yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri KCP Petisah ini

adalah untuk mengetahui nilai jual dari agunan tersebut, kekayaan yang dimiliki dan mengenai usaha yang dijalankan oleh calon nasabah, apakah sesuai dengan syariat islam apa tidak. Jika tidak sesuai, maka bank akan menolak pembiayaan yang diajukan.

d. Melakukan BIChecking

Pada saat nasabah mengajukan pembiayaan dan sebelum dilakukan survei, pihak Bank Syariah Mandiri KCP Petisah melakukan BI Cheking untuk melihat reputasi calon nasabah. Apakah calon nasabah mempunyai kewajiban pembiayaan atau kredit di Bank lain dan apakah calon nasabah dalam keadaan lancar atau bermasalah.

2. Capitalatau Modal calon nasabah

Dalam modal ini yang dilihat adalah jumlah dana yang dimiliki nasabah untuk membeli barang yang diperhitungkannya atau menjalankan kegiatan usahanya. Dengan kata lain, calon nasabah dalam mengajukan permohonan pembiayaan pun harus memiliki setidaknya uang muka untuk membuka rekening yang akan digunakan sebagai cara pelunasan pembiayaan nantinya.

3. Capacityatau kemampuan calon nasabah

Kemampuan calon nasabah untuk melunasi pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS), dilihat dari usaha calon nasabah yang menjadi sumber pelunasan pembiayaan yang dimaksud.

Melihat faktor-faktor luar (ekonomi makro) yang mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi kegiatan usaha calon nasabah yang menjadi sumbar pelunasan dari pembiayaan LKS yang diberikan kepadanya.

5. Collateralatau agunan calon nasabah

Dalam konteks agunan ini berlaku prinsip, bahwa semua bentuk pembiayaan dapat dimintakan agunan.

Penilaian terhadapcollateralini dapat ditinjau dari 2 (dua) segi yaitu:

a. Segi ekonomis yaitu nilai ekonomis dari barang-barang yang akan digunakan. b. Segi yuridis apakah agunan tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis untuk

dipakai sebagai agunan.

Sedangkan prinsip 7 P, antara lain: 1. Personality

Dengan menilai nasabah dari segi kepribadianya yang mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan calon debitur dalam menghadapi suatu masalah.

2. Party

Mengklasifikasikan calon debitur kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya.

3. Purpose

Mengetahui calon debitur dalam mengambil pembiayaan, termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan calon debitur.

4. Prospect

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana calon debitur mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk mengembalikan pembiayaan.

6. Profitability

Menganalisis bagaimana calon debitur dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat. 7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapat perlindungan. Perlindungan berupa jaminan barang atau jaminan asuransi.

Unsur-unsur pembiayaan yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas pembiayaan adalah:

1. Kepercayaan

Suatu keyakinan pemberi kredit atau pembiayaan bahwa pembiayaan yang diberikan bank berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa mendatang.

2. Kesepakatan

Antara si pemberi dengan penerima pembiayaan, harus ada kesepakatan, kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencangkup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

4. Resiko

Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja. Semakin panjang waktu suatu kredit semakin besar resiko tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. 5. Balas Jasa

Balas jasa atas kredit pada bank konfesional dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank syariah atas pembiayaan diberikan balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Dokumen terkait