• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Pengujian Model

III. Kegiatan Peautnp

4. Melakukan Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi ini meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran yang telah berlangsung untuk melakukan perbaikan dari kekurangan- kekurangan yang dirasakan guru saat proses pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana pada siklus berikutnya.

Penelitian. dengan alur atau tahapan (Pereneanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi) disajikan dalam tiga siklus yaitu:

a. SIKLUS I (Pertama)

Pereneanaan Tindakan Observasi Refleksi

1) Menyusun RPP (Rencana Peiaksanaan Pembelajaran terlampir) 2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan persoalan atau permasalahan 4) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

5) Menjelaskan indikator-indikator yang harus dicapai 6) Menjelaskan materi

7) Memberi petunjuk mendengarkan 8) MemutarCDC4II

9) Mendengarkan pengucapan kata-kata

10) Mengucapkan kembali kata-kata secara berpasangan 11) Mengadakan evaluasi

12) Mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran 13) Memantau siswa dalam menyimak pengucapan kata 14) Mengamati presentasi siswa

15) Mengamati pemahaman masing-masing siswa 16) Mencatat hasil observasi

17) Mengevaluasi hasil observasi 18) Menganalisis hasil pembelajaran

19) Memperbaiki kelemahan untuk daur atau siklus berikutnya

b. SEKLUSII(Kedua)

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perbaikan terlampir 2) Memadukan hasil refleksi daur I agar daur II lebih efektif

3) Memakshnalkan waktu

4) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

5) Menjelaskan indikator-mdikator yang haras dicapai 6) Menjelaskan materi

7) Memberi petunjuk mendengarkan 8) Memutar CD CALL

9) Mendengarkan pengucapan kata-kata

10) Mengueapkan kembali kata-kata secara berpasangan 11) Memaksimalkan peran aktif seluruh siswa

12) Menarik kesimpulan 13) Mengadakan evaluasi

14) Mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran 15) Memantau siswa dalam menyimak pengucapan kata 16) Mengamati presentasi siswa

17) Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing siswa 18) Mencatat hasil observasi

19) Mengevaluasi hasil observasi 20) Menganalisis hasil pembelajaran

21) Menyusun laporan selama proses pembelajaran

c. SIKLUS HI (Ketiga)

Perettcanaan Tindakan ObservasI Refleksi

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perbaikan terlampir

1) Memadukan hasil refleksi daur II agar daur III lebih efektif 2) Memaksimalkan waktu

3) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

4) Menjelaskan indikator-indikator yang harus dicapai 5) Menjelaskan materi

6) Memberi petunjuk cara menggunakan CD CALL

7) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memutar CD CALL pada komputernya masing-masing

8) Mendengarkan pengucapan kata-kata

9) Mengucapkan kembali kata-kata yang didengar secara individu 10) Memaksimalkan peran aktif seluruh siswa

11) Menarik kesimpulan 12) Mengadakan evaluasi

13) Mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran 14) Memantau siswa daiam menyimak pengucapan kata 15) Mengamati presentasi siswa

16) Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing siswa 17) Mencatat hasil observasi

18) Mengevaluasi hasil observasi 19) Menganalisis hasil pembelajaran

20) Menyusun laporan selama proses pembelajaran

Pada uji lapangan terbatas ini relatif tidak ada masalah karena komputer yang digunakan mempunyai spesifikasi yang memadai dan software pendukung sudah lengkap terinstall.

b. Hasil uji coba lebih luas

Uji coba lebih luas dilaksanakan pada tiga sekolah yaitu : 1)

MTs Negeri Cikeusal Kabupaten Serang, 2) MTs Negeri Padarincang Kabupaten Serangi, dan 3) MTs Negeri Serang Kota Serang. Pada tahap ini dilakukan setelah kegiatan uji coba model media pembelajaran Computer Assisted Language Learning (CALL) untuk meningkatkan kompetensi

Vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking yang telah direvisi. Dari ketiga madrasah tersebut dilibatkan 114 siswa dan tiga orang guru sebagai responden untuk mcmperoleh data tentang pembelajaran dengan menggunakan CALL yang telah dilakukan dengan cara membagikan kuesioner dan wawancara. Hasil uji coba lebih luas adalah sebagai berikut:

1. Siswa

Tabel di bawah ini menyajikan data mengenai bagaimana menurut pendapat siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL) yang telah dilaksanakan.

TABEL 4.10

KEGIATAN DAN PENDAPAT SISWA

SELAMA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTER ASISSTED LANGUAGE LEARNING ( CALL )

NO VAPvlABEL/

INDIKATOR

ALTERNATIF JAWABAN F %

1. Pendapat siswa pembelajaran dengan menggunakan media Computer Assisted

3. Kesulitan penggunaan Computer Assisted Language Learning ( CALL)

a. Siswa merasa kesulitan karena petunjuknya tidak jelas

b. Siswa merasa kesulitan karena tidak dapat menggunakan

computer

c. Siswa merasa kesulitan karena terlalu banyak menu

5. Materi pelajaran yang disajikan dalam CD

a. Dapat mengikuti b. Tidak dapat mengikutii c. Bingung

6. Tampilan bahan ajar dalam Computer

7. Kualitas suara dalam Computer Assisted

Sebanyak 89 siswa (78,07 % ) menyatakan bahwa pembelajaran yang telah diklaksanakan dengan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL) adalah sangat menarik, 25 siswa (21,92 % ) menyatakan menarik, tidak ada siswa

yang menyatakan tidak menarik dan membosankan.

Sebanyak 85 siswa (74,56 % ) menyatakan bahwa Computer Assisted Language Learning (CALL) dapat membantu siswa dalam mempelajari Vocabulary

dan selebihnya sebanyak 29 siswa (25,43 % ) menyatakan tidak dapat membantu dalam mempelajari Vocabulary pada mata pelajaran bahasa Inggris.

Masih ditemukannya kesulitan dalam penggunaan Computer Assisted Language Learning (CALL) yaitu : sebanyak 15 siswa (13,15 % ) menyatakan

kesulitan karena petunjuknya tidak jelas, 65 siswa (57,01 % ) mengalami kesulitan karena tidak dapat menggunakan komputer, dan sebanyak 34 siswa (29,82 %) mengalami kesulitan dalam menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL) karena terlalu banyak menu.

Data mengenai pemahaman siswa memberikan gambaran apakah penggunaan Computer Assisted Language Learning (CALL) dapat membantu pemahaman siswa terhadap materi pembeiajaran. Sebanyak 101 siswa (88,59

%) menyatakan bahwa penggunaan Computer Assisted Language Learning (CALL) sangat membantu siswa dalam meningkatkan kompetensi Vocabulary, 13 siswa (11,40) menyatakan membantu sementara itu tidak ada siswa yang menyatakan kurang membantu penggunaan Computer Assisted Language Learning (CALL) dalam meningkatkan kompetensi Vocabulary dalam pembeiajaran speaking pada mata pelajaran bahasa Inggris.

Selanjutnya data mengenai apakah siswa dapat mengikuti materi pelajaran yang disajikan dalam CD terifliat bahwa sebanyak 105 siswa (92,10

% ) dapat mengikuti materi yang pelajaran yang disajikan dalam CD, 4 siswa (3,50 % ) tidak dapat mengikuti, selebihnya yaitu sebanyak 5 siswa (4,38 % )

merasa bingung dalam mengikuti materi yang pelajaran yang disajikan dalam CD tersebut.

Sebanyak 98 siswa (85,96 % ) menyatakan baik dalam tampilan bahan ajar dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) tersebut sementara itu sebanyak 14 siswa (12,28 % ) menyatakan cukup, dan selebihnya sebanyak 2 siswa ( 1,75 % ) menyatakan kurang.

Adapun mengenai bagaimana kualitas suara dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) yang kembangkan tergambar bahwa sebanyak 3 siswa (2,63 % ) menyatakan kurang baik mengenai kualitas suara dalam Computer Assisted LanguageLearning (CALL) tersebut, 74 siswa (64,91 % ) menyatakan kuaiitas suara baik dan selebihnya sebanyak 37 siswa ( 32,46 % ) menyatakan sangat baik.

Pernyataan siswa mengenai bagaimana penyajian materi dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) terlibat bahwa sebanyak 111 siswa (97,37 %) menyatakan bahwa penyajian materi dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) baik, 3 siswa (2,63 % ) biasa saja dan tidak ada siswa yang menyatakan bahwa penyajian materi dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) kurang baik.

2. Guru

Dari hasii wawancara diketahui, sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa siswa menjadi iebih aktif belajar jadi tidak ada guru yang menyatakan bahwa dengan pembelajaran yang dilakukan siswa menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL) siswa menjadi bingung atau kegiatan tersebut hanya untuk mengurangi pekerjaan guru.

Adapun pendapat guru mengenai pemahaman siswa terhadap vocabulary dengan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL), sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa dengan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL) akan membantu siswa dalam menerima materi pelajaran dan tidak ada guru yang menyatakan bahwa memungkinkan siswa salah memahami konsep dalam pembelajaran speaking dengan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL).

Mengenai tingkat kesulitan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL), diketahui bahwa sebanyak satu orang guru berpendapat bahwa ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan CALL sedangkan selebihnya sebanyak dua orang guru menyatakan bahwa tidak ada kesulitan yang berarti bagi siswa dalam menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL).

Sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dan sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa materi sesuai dengan urutan materi.

Berkenaan dengan kesesuaian materi dengan kurikulum, seluruh responden guru menyatakan bahwa materi dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) sudah sesuai dengan kurikulum, selanjutnya data mengenai pendapat guru tentang kadalaman materi pada CALL. Seluruh responden guru yaitu sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa kedalaman materi dalam CALL sudah sesuai dengan kurikulum.

Adapun mengenai tampilan Computer Assisted Language Learning (CALL), dapat diketahui bahwa sebanyak dua orang guru menyatakan tampilan

Computer Assisted Language Learning (CALL) sudah baik dan sisanya yaitu sebanyak satu orang guru menyatakan bahwa tampilan Computer Assisted Language Learning (CALL) kurang baik.

Kemudian tentang bagaimana kualitas suara.yang dikembangkan, sebanyak dua orang guru menyatakan bahwa kualitas suara dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) yang dikembangkan kurang baik, sebanyak satu orang guru menyatakan baik.

Adapun mengenai kesesuain Computer Assisted Language Learning (CALL) dengan pendekatan pembelajaran speaking, sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa Computer Assisted Language Learning (CALL) sesuai dengan konsep pembelajaran speaking

c Hasil Penelian

Hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain Matching Pretest-Posttest Control Group Design (Desain Kelompok Kontrol Pretest-Posttest Berpasangan) yang dilakukan terhadap 37 siswa dalam efektivitas metode Computer Asissted Language Learning (CALL) dalam pembelajaran speaking pada tahap uji coba terbatas diperoleh data sebagai berikut:

Dokumen terkait