• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. JENIS-JENIS TEMPAT MEMANCING

3.2. Memancing di Alam Bebas

Secara geografis Indonesia merupakan negara maritim, memiliki daerah perairan yang lebih luas dibandingkan dengan daratan. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan” antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut (http:magazine/lain-lain/74-indonesia-sebagai-negara-maritim-terbesar-di-dunia.html). Laut yang luas dan garis pantai yang panjang membuat negara kita kaya akan potensi perikanan. Populasi ikan di dalamnya sangat banyak dengan jenis ikan yang beragam. Begitu juga dengan perairan di daratan, Indonesia memiliki banyak sungai dan danau yang di dalamnya hidup berbagai jenis ikan dengan jumlah yang melimpah.

Selanjutnya juga menjelaskan bahwa Potensi perikan menjadi mata pencaharian masyarakat Indonesia, baik ikan air asin maupun ikan air tawar. Ikan menjadi salah satu sumber makanan masyarakat Indonesia. Salah satu cara masyarakat menangkap ikan adalah dengan cara memancing. Memancing merupakan salah satu olah raga yang memiliki banyak variasi tergantung pada lokasi, tempat untuk menangkap ikan. Berdasarkan tempat, memancing dapat dilakukan di alam bebas yaitu: memancing di laut dan memancing di sungai atau danau.

Memancing ikan di air laut merupakan kegiatan suatu cara untuk mencari ikan di laut mulai dari pinggir laut hingga tengah laut dengan menggunakan alat pancing. Memancing ikan di laut tidak terbatas waktu, karena dapat dilakukan di pagi hari, siang hari maupun malam hari. Banyak hal-hal yang harus diperhatikan yang menjadi faktor penting terhadap keberhasilan memancing ikan di laut, yaitu:

a. Kesehatan fisik,

Kesehatan fisik menjadi suatu persyaratan utama untuk memancing, karena kegiatan memancing merupakan kegiatan yang diluar ruangan. Di alam bebas (di laut), kondisi cuaca tidak dapat diduga sehingga perlu stamina dan kondisi fisik yang sehat yang tahan terhadap berbagai suhu, udara dan cuaca saat memancing.

b. Peralatan memancing,

Beda alam tempat memancing, maka beda juga jenis ikannya. Beda jenis ikan, maka beda karateristik ikannya. Begitu juga ikan di laut, maka sebelum memancing para pemancing harus terlebih dahulu menyediakan pancing, benang, mata kail, pelampung dan lainnya yang sesuai dengan ikan dan alam buruannya. Para pemancing juga harus menyediakan berbagai cadangan untuk peralatan memancing. Peralatan yang digunakan ialah joran pancing yang kuat yang sesuai standart memancing di laut, tali atau senar, mata kail dan pemberat atau ballast

(pemberat terbuat dari timah digunakan agar umpan tenggelam ke bagian bawah laut).

Mata kail yang digunakan untuk memancing di laut berbeda dengan pancing untuk memancing di sungai atau danau dan di kolam. Ada empat jenis

mata pancing atau sering disebut Lure

yakni: 1). Minnow, kebanyakan lure jenis minnow merupakan tiruan bentuk dan warna ikan yang hampir sama persis. Lure ini digunakan pada fresh water dan salt water, biasanya effektif pada saat ikan sedang lapar dan rakus, 2). Top Water, lure

ini beraksi seperti ikan kecil yang panik dan lari menjauh. Lure ini sangat efektif untuk memancing ikan yang bermain disekitar permukaan, 3). Vibration, lure

jenis ini menghasilkan gerakan bergetar yang tinggi dengan bergoyang-goyang untuk menarik ikan bahkan dalam perairan dingin atau dengan jarak pandang yang rendah, dan 4). Metal Jig, lure yang terbuat dari timah yang tengelam sambil bergoyang dan mengkilat permukaannya. Lure jenis ini biasanya untuk target perairan dalam, tapi bisa juga untuk target perairan sedang tergantun kondisi arus. Berikut gambar dari keempat lure atau mata pancing tersebut:

Lure Minnow Lure Top Water Lure Vibration Lure Metal Jig

c. Umpan,

Sebelum memancing pemancing harus mengetahui dimana akan memancing, jenis ikan apa saja yang ada, dan apa sifat-sifat dari ikan tersebut termasuk umpannya. Pemancing harus kreatif dan inovasi membuat umpan yang

disenangi ikan. Jenis-jenis umpan yang sering digunakan yaitu: udang, ikan hidup, irian ikan, cacing laut, dan lain-lain.

Gambar 4. Umpan tabur dengan cenil

Gambar 5. Umpan pelet yang telah dilumatkan dan ditambah esens

Selain tiga faktor utama di atas, maka ada berbagai faktor lain yang berpengaruh terhadap keberhasilan memancing di laut yang menjadi perhatian pemancing sebelum memancing, antaranya:

a. Faktor Cuaca di atas permukaan laut • Matahari dan Bulan

Teriknya sinar matahari juga mempengaruhi kegiatan ikan. Subuh atau menjelang pagi merupakan waktu yang baik untuk memancing ikan, yang mana ikan baru keluar dari tidurnya dan mencari makanan. Terik matahari

mempengaruhi nafsu makan ikan. Pada malam hari memancing ikan yang baik adalah pada saat tidak ada bulan atau tidak ada sinar bulan

• Angin, Ombak dan Awan

Kecepatan dan kekuatan angin akan mempengaruhi besar atau tidaknya ombak di laut. selain mempengaruhi ombak, angin juga berpengaruh pada awan, yang mana akibat tiupan angin akan menimbulkan atau tidaknya awan. Bagi yang memancing di teluk terjadinya ombak besar sangat menguntungkan karena ikan-ikan kecil akan lari ke teluk dan ikan-ikan besar juga lari ke teluk untuk memangsa ikan kecil.

Awan mendung akibat aliran angin akan menyebabkan ikan berada lebih ke dalam laut atau bahkan ke dasar lautan. Halnya juga jika terjadi hujan, karena kadar garam pada air laut berkurang akibat bertambahnya air di permukaan laut, maka ikan akan berenang ke dasar laut. Jika hujan yang turun hanya sebentar saja hal ini akan menjadi keadaan yang bagus, karena saat begitu ikan akan semakin lapar.

• Arus air laut

Keadaan arus air mempengaruhi pancing yang digunakan. Oleh sebab itu, pemancing terlebih dahulu memperhatikan arus airnya. Jika arus air cukup deras maka pemancing harus menggantikan pemberat umpan (timah) yang lebih besar dan berat lagi agar umpan pancing yang di masukkan tidak timbul dipermukaan air dan terbawa arus. Arus mati bukan menjadi harapan pemancing karena akan membuat umpan pancing masuk ke dasar laut. Arus yang sedang merupakan yang tepat untuk memancing karena umpan yang di masukkan akan melayang-layang

di tengah kedalaman laut, dan tampak seperti umpan hidup sehingga membuat ikan menyukainya.

• Kejernihan air laut

Kejernihan air laut akan menandakan ikan, air laut yang jernih akan menjadi tempat ikan mengumpul. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejernihan air laut ialah kebersihan lautnya, laut yang digenangi banyak sampah akan menyebabkan ikan berkurang di sekitarnya. Lain halnya jika kurang jernihnya air laut karena dipengaruhi sinar matahari.

3.2.2. Memancing di Sungai atau Danau

Memancing ikan di sungai atau di danau biasanya dilakukan mulai pagi hari hingga sore hari. Sebelum memulai memasang pancing, para pemancing harus terlebih dahulu mengetahui aliran sungai dan jenis ikan apa saja yang banyak di sungai tersebut. Jenis ikan tentunya akan menentukan umpan yang akan digunakan, begitu juga dengan peralatannya. Ada berbagai jenis umpan yang digunakan yang harus disesuaikan dengan aliran sungai dan jenis ikannya misalnya:

a. Aliran sungai deras menggunakan umpan lipas tanah, cacing atau roti yang dilumuri terasi. Ikan yang didapat seperti ikan patin, baung, gabus, dan lainnya.

b. Aliran sungai yang tenang dan dalam menggunakan cacing, minyak sawit campur tepung kanji, lumut ijo, jenis ulat-ulatan (ulat jambu, ulat bambu, ulat nangka, ulat belimbing), udang kecil, anak-anak ikan yang hidup,

katak dan umpan kapas (ikan baung digiling + kapas kemudian dibiarkan selama dua sampai tiga hari). Jenis ikan yang didapat baung, lemeduk,

cencen, jurung, dondong, dan gabus.

Selain umpan, ada hal lain yang harus menjadi pesyaratan utama dan penting sebelum memancing. Hal yang juga harus diperhatikan sebelum memancing di sungai yaitu :

a. Kesehatan fisik,

kesehatan fisik menjadi suatu persyaratan utama untuk memancing, karena kegiatan memancing merupakan kegiatan yang di luar ruangan. Di alam bebas atau sungai, kondisi cuaca tidak dapat diduga sehingga perlu stamina dan kondisi fisik yang sehat yang tahan terhadap berbagai suhu, udara dan cuaca saat memancing.

b. Peralatan memancing,

Beda alam tempat memancing, maka beda juga jenis ikannya. Beda jenis ikan, maka beda karateristik ikannya. Begitu juga ikan di sungai, maka sebelum memancing para pemancing harus terlebih dahulu menyediakan pancing, benang, mata kail, pelampung dan lainnya yang sesuai dengan ikan dan alam buruannya. Para pemancing juga harus menyediakan berbagai cadangan untuk peralatan memancing.

Sungai dengan karakteristik air berjalan maka perlu diperhatikan peralatan memancing yang cocok. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk peralatan memancing di sungai antaranya :

1. Joran atau batang pancing dan tali atau senar pancing. Pemancing harus menggunakan joran yang lentur dan tali pancing yang kuat, karena kekuatan ikan menjadi dua kali lipat karena dibantu oleh arus sungai. Sebagian besar para pemancing yang hobi di sungai biasanya menggunakan joran dari bambu. Bambu yang dipilih ialah yang berdiameter kecil 5-10 cm, dengan panjang mencapai 7 meter.

2. Mata kail dan timah. Mata kail yang digunakan jangan terlalu besar, kecuali target memancing sudah jelas ikan-ikan besar. Gunakan pemberat atau timah agar umpan tidak melayang-melayang dipermukaan air, dan cepat sampai ke dasar sungai sebelum dibawa arus.

Bukan saja hal utama yang di atas, ada hal-hal lain yang harus diperhatikan para pemancing sebelum memulai memancing di sungai atau danau yaitu:

a. Tempat memancing. Agar tidak terpeleset saat menarik pancing yang sedang di makan ikan, pemancing harus terlebih dahulu menyacari tempat yang aman dan nyaman.

b. Teknik memancing. 1). Teknik yang sering dipakai adalah dengan melemparkan kail jauh ke sungai ke arah berlawanan dengan arus sungai sejauh mungkin dan membiarkan umpan dan pemberat mencapai dasar sungai dengan sendirinya dan membiarkan umpan terdorong sendiri oleh dorongan arus sungai. 2). Teknik yang meletakkan umpan hanya di pinggir-pinggir sungai. Cukup meletakkan joran dengan ujung joran

mendekati air dan membuat umpan melayang-layang di sungai, tidak sampai ke dasar sungai. Biasanya ada jenis ikan yang suka mencari makan di sisi-sisi sungai. Terkadang juga ikan suka bersembunyi di bawah dahan pohon yang dekat dengan permukaan sungai maupun di sela-sela akar pohon yang masuk ke dalam sisi sungai

Kurnia (2012:84) mengungkapkan bahwa kondisi perairan yang terpelihara alam dengan baik, dapat menjadi tempat ideal sebagai habitat alam ikan. Karakteristik perairan alam terbuka yang mungkin layak dipertimbangkan sebagai lokasi alam seperti berikut:

• Suhu air suatu perairan sangat mempengaruhi keberadaan ikan. Suhu yang disukai ikan berkisar 20℃-26℃ atau bersuhu hangat.

• Kedalam air berkisar 1-4 meter.

• Kondisi perairan agak keruh, hal ini malah disukai ikan ketimbang perairan yang sangat jernih. Namun kekeruhan bukan disebabkan oleh polusi limbah, atau sampah.

• Perairan tersebut walau pada sungai berarus (Stream River) maupun genangan air (Still Water) seperti danau harus memiliki arus yang kecil hingga sedang atau permukaannya luas yang menjamin tersedianya pasokan oksigen dan makanan yang dibutuhkan ikan.

• Perairan yang tampak diam berwrna kehijauan karena lumut yang menutupi permukaan sangat disukai ikan.

Dokumen terkait