• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memandang ke Depan

Dalam dokumen bni ar 2005 th (Halaman 72-74)

Dengan pesatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah, perbankan konsumer masih merupakan

Lapor

an T

ahunan BNI

Annual Report 2005

69

promising market segments in Indonesia for a long time to come. While the year 2005 was in many ways challenging for the consumer banking market in general, particularly with rising interest rates and inlation, we remain optimistic about the medium- to long- term future of our Consumer Banking SBU - especially since we now have the support of the fully integrated information technology platform, iCONS.

With iCONS, our consumer banking franchise has been strengthened considerably, not merely placing an emphasis on our people, products and processes, but integrating them into a powerful, one-stop solution and delivery platform for our consumer banking products and services.

At the same time, we have retained the competitive edge of our consumer banking model, which among other things, have always relied on:

• strong relationships with loyal customers; • diversiied revenue bases;

• tremendous product breadth and depth; and • substantial geographic reach.

Our strategy for sustaining our growth in 2006 and beyond has remained unchanged from that of the previous year, and in essence, is part of the Bank’s navigational map for long-term growth. The followings have been and will remain the key steps of BNI as we continue to build an ever growing presence in the consumer banking market:

• Sharpen our customer segmentation through better understanding of the different characteristics and needs of the respective segments.

• Improve our services for each of these different market segments.

• Build access and convenience through both branch and non-branch distribution channels such as ATM, Phone Banking and Internet Banking.

• Organise and align our sales and marketing programmes to suit each market segmentation. • Streamline credit decision process.

• Optimise service availability factor through iCONS, and

• Deepen and extend the business relationship with customers by broadening our product offerings, establishing a complete set of wealth management products, third party funding, and insurance-linked deposits for high net worth individuals.

segmen pasar yang sangat menjanjikan dalam jangka panjang. Sekalipun tahun 2005 sarat dengan tantangan bagi perbankan konsumer secara umum, terutama dengan naiknya tingkat suku bunga dan inlasi, BNI optimis terhadap peluang SBU Konsumer dalam jangka menengah hingga panjang, terutama saat ini telah didukung oleh platform teknologi informasi yang terpadu, iCONS.

Dengan iCONS, BNI berhasil meningkatkan bisnis perbankan konsumer secara berarti, tidak hanya dengan memberi penekanan terhadap SDM, produk maupun proses pelayanan, namun juga memadukan semuanya menjadi wahana solusi terpadu bagi segala permasalahan yang dihadapi nasabah perbankan konsumer.

Pada saat yang bersamaan, BNI tetap mempertahankan keunggulannya di segmen perbankan konsumer yang antara lain mengandalkan pada:

• hubungan yang erat dengan nasabah yang loyal; • diversiikasi basis pendapatan;

• keragaman produk yang luar biasa; dan • jangkauan geograis yang luas.

Strategi SBU Konsumer dalam mengupayakan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2006 dan tahun-tahun mendatang tidak akan berubah dan, pada dasarnya, merupakan bagian dari peta navigasi BNI untuk pertumbuhan jangka panjang. Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan menunjang upaya BNI memperkokoh kehadirannya di segmen perbankan konsumer:

• Menajamkan segmentasi pasar dengan memahami secara mendalam kebutuhan dan karakteristik nasabah di masing-masing segmen.

• Meningkatkan pelayanan di masing-masing segmen pasar.

• Memberikan akses dan kemudahan, baik melalui kantor cabang maupun jalur distribusi elektronik seperti ATM, phone banking dan internet banking. • Mengatur dan menyelaraskan program-program

pemasaran sesuai dengan segmentasi pasarnya. • Menyederhanakan proses pengambilan keputusan

kredit.

• Mengoptimalkan faktor kehandalan pelayanan melalui iCONS, serta

• Memperdalam dan memperluas ikatan bisnis dengan nasabah melalui pengembangan produk yang inovatif, pengembangan ragam produk WEM secara lebih komprehensif, dana pihak ketiga, dan produk- produk simpanan yang dikaitkan dengan manfaat asuransi bagi individu berpenghasilan tinggi.

Lapor

an T

ahunan BNI

Annual Report 2005

70

The so-called MSME for micro, small and medium- scale enterprise markets remain one of the most vibrant market segments of the Indonesian economy today, notwithstanding the nation’s worsening macro- economic conditions during the second half of 2005. The resilience of this particular market segment has been truly and fully demonstrated during the last Asian inancial crisis, and is once again highly visible in the current adverse market situation.

The Commercial SBU Group of BNI comprises of the middle-market segment with loans between

Rp 10 billion and Rp 100 billion, and the small business segment with loans of less than Rp 10 billion. BNI also serves the micro enterprise segment indirectly, funneling various loan schemes through various local Rural Bank and cooperatives.

Altogether, total outstanding credits of the Commercial SBU as at year-end 2005 amounted to Rp 12.92 trillion for the middle segment and Rp 12.29 trillion for the combined small business and micro enterprise segments. Total loan for middle segment growth 9.77%. In the meantime, loan assets to the small and micro enterprise segments rose to Rp 12.22 trillion. The combined total of the above Commercial SBU loans accounted for Rp 25.20 trillion or 40.54% of BNI’s total loan portfolio as at year-end 2005, indicating a healthy portfolio diversiication among MSME loans.

Meskipun kondisi makro ekonomi Indonesia kurang kondusif pada semester kedua 2005, segmen pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tetap merupakan salah satu segmen pasar yang paling bergairah dalam perekonomian Indonesia saat ini. Daya tahan dan keuletan segmen pasar ini telah teruji dan terbukti selama krisis moneter Asia dan tetap menonjol dalam kondisi pasar yang kurang menguntungkan saat ini.

SBU komersial BNI terdiri dari segmen usaha menengah dan usaha kecil. Untuk usaha menengah, pagu kredit berkisar antara Rp 10 miliar sampai Rp 100 miliar, sedangkan segmen usaha kecil di fasilitasi oleh pagu kredit dibawah Rp 10 miliar. Khusus untuk segmen usaha mikro dilayani secara tidak langsung melalui beberapa skema kredit bekerjasama dengan lembaga-lembaga seperti Bank Perkreditan Rakyat dan Koperasi.

Jumlah total kredit yang disalurkan oleh SBU Komersial BNI mencapai Rp 25,20 triliun atau sama dengan 40,54% dari total portofolio kredit BNI pada akhir tahun 2005. Segmen usaha menengah SBU Komersial memberikan kontribusi sebesar Rp 12,92 triliun dari jumlah kredit tersebut pada akhir tahun 2005 dengan pertumbuhan mencapai 9,77% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu gabungan segmen usaha kecil dan mikro menghasilkan Rp 12,29 triliun pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan adanya diversiikasi portofolio yang baik diantara kredit UKM.

Terus Membangun Kepercayaan

Dalam dokumen bni ar 2005 th (Halaman 72-74)

Dokumen terkait