• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Infrastruktur Yang Memadai, Merata Dan Terpadu

Dalam dokumen BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA (Halaman 37-45)

TARGET REALISASI

3 Membangun Infrastruktur Yang Memadai, Merata Dan Terpadu

Uraian Indikator Kinerja

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembanguna n Jumlah kelompok masyarakat yang ikut musrembang Kelomp ok 5 5 100 Pencapaian Sasaran 20

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan indikator kinerja jumlah kelompok masyarakat yang ikut musrembang telah terealisasi 1005 hal ini disebabkan oleh aspek kehadiran dan partisipasi pemangku kepetingan dalam forum Musrenbang baik ditingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten terdapat 5 kelompok partisipasi pemangku kepetingan hadir dalam menyampaikan aspirasinya, kita berharap bahwa pada tahun 2013 partisipasi para pemangku kepentingan baik yang langsung maupun tidak langsung memperoleh manfaat dan dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan angka partisipasinya dengan capaian 100%.

3. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 3

Misi

3 Membangun Infrastruktur Yang Memadai, Merata Dan Terpadu

Dalam mewujudkan misi tersebut maka pada tahun 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menetapkan 3 Sasaran yang terdiri dari 13 Indikator Kinerja. Capaian dari sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 87 Sasaran 21 Satuan Target Realisasi Capaian

% Uraian Indikator Kinerja

Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik % 70 70 100 Presentase rumah tinggal yang bersinitasi % 63 64 102 Rumah tangga penggunaan air bersih % 70 70 100 Jumlah KK/ Desa pengguna Air Bawah Tana KK/ Desa 150/10 183/10 122 Persentase desa

dengan akses listrik % 77.49 54.43 70 Presentase RE Ketenaga listrikan Per-Desa % 82.52 92.30 111 Jumlah pembangkit listrik Unit 3 1 33 Pencapaian Sasaran 21

Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil dengan 7 (tujuh) Indikator Kinerja masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk sasaran Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil dikinerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertambangan dan Energi. Khusus untuk Dinas pekerjaan umum ada beberapa kendala yang dialami, kendala tersebut baik dari dalam organisasi maupun kendala yang bersumber dari pihak ketiga atau mitra kerja para penyedia jasa konstruksi yang belum mampu menyelesaikan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya karena beberapa kendala yang mendasar antara lain : 1) Perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (perubahan APBD),

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 88 beberapa kegiatan yang mendapat tambahan anggaran ataupun kegiatan tambahan lainnya, mengingat waktu pelaksanaan yang sempit sehingga penyelesaikan kegiatan tambahan sampai akhir Tahun Anggaran 2013.

2) Proses perencanaan kegiatan fisik yang bersamaan waktunya dengan pelaksanaan pekerjaan, kondisi ini menyebabkan tersitanya waktu untuk menyiapkan perencanaan teknis dan dokumen lelang. Konsekuensi dari sistem ini menyebabkan waktu pelaksanaan menjadi berkurang, karena tersita oleh kegiatan perencanaan teknis dan proses pelelangan.

3) Banyak kegiatan/paket pekerjaan (khususnya pekerjaan jalan) yang kegiatan fisiknya berlangsung secara bersamaan, sehingga menyebabkan kebutuhan peralatan berat untuk pelaksanaan pekerjaan jalan meningkat sementara ketersediaan peralatan baik milik Dinas Pekerjaan Umum maupun yang didatangkan oleh penyedia jasa/kontraktor terbatas. Kondisi ini menyebabkan terjadi antrian didalam pemanfaatan peralatan berat yang tentu akan menyita waktu pelaksanaan pekerjaan yang pada akhirnya beberapa paket pekerjaan tidak dapat selesai tepat waktu. Akibat keterbatasan ini dan kondisi lapangan yang cukup berat dengan sumber material yang terbatas, tentu kontraktor saling berebut untuk mendapatkan kesempatan pertama. Keadaan ini salah satu penyebab kualitas pekerjaan kurang dapat dikontrol karena tidak ada jadwal pelaksanaan yang dapat dipedomani karena pelaksanaan pekerjaan tidak tentu jadwal dan waktunya. Disamping penyedia jasa belum mampu untuk menerapkan prinsip manajemen pelaksanaan seperti tidak membuat request sheet dalam setiap waktu untuk memulai pekerjaan.

Untuk Indikator kinerja Jumlah KK/ Desa pengguna Air Bawah Tanah maka dilakukan kegiatan perencanaan pemboran eksplorasi. Berdasarkan target Tahun anggaran 2013 jumlah KK yang akan menerimah manfaat air bersih adalah 150 KK realisasi sebesar 183 KK (122%) realisasi ini melampaui target yang telah ditetapkan dan mengalam,I peningkatan disbanding dengan tahun anggaran 2012 dari target 240 KK terealisasi hanya 192 KK (80%). Untuk mencapai target diatas maka dilakukan berbagai

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 89 kegiatan yaitu 1) Perencanaan dan pelaporan eksplorasi di Kecamatan Malangke, Kecamatan Malangke Barat, Kecamatan Tana Lili, Kecamatan Bone-Bone dan Kecamatan Mappeeceng; dan 2) Pengawasan pengelolaan energy dan air bawah tanah.

Untuk mencapai indikator Presentase KK dengan akses listrik, Presentase RE Ketenaga listrikan Per-Desa dan Jumlah pembangkit listrik yang dibangun maka upaya yang dilakukan dalam pencapaian indikator tersebut adalah melakukan pembangunan jaringan listrik melalui lisdes pada daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik yang dilakukan oleh PT. PLN, Pembangunan PLTMH secara rutin dan berkesinambungan di daerah yang sulit dijangkau jaringan listrik PLN serta melakukan Rehab terhadap turbin yang tidak berfungsi dan masih dapat diperbaiki.

Untuk Tahun Anggaran 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Pertambangan dan Energi menargetkan RE KK sebesar 77,49% atau setara dengan 53.983 KK yang telah memanfaatkan listrik dari 69.664 KK di Kabupaten Luwu Utara. Jumlah KK yang memanfaatkan listrik bertambah dari 46.769 KK pada Tahun 2012 meningkat menjadi 53.983 KK pada Tahun 2013.

Berdasarkan indikator dan capaian kinerja tahun 2013 yang telah ditetapkan sebesar 77,49% (81.077 KK pengguna listrik) dan terealisasi sebesar 54,43% (53.983 KK pengguna Listrik), maka realisasi tersebut tidak tercapai hal ini disebabkan:

1. Pertumbuhan jumlah penduduk tahun 2012-2013 yang sangat tinggi yaitu 65,58% (69.664 KK menjadi 104.629 KK) tidak seimbang dengan pertumbuhan KK yang memiliki akses listrik dari tahun 2012-2013 (46.769 KK – 56.974 KK) sebesar 10.205 KK (29,19%)

2. Besarnya biaya untuk melakukan pembangunan PLTMH sangat besar sehingga program pembangunan pembangkit listrik menjadi lambat, untuk tahun anggaran 2013 target pembangunan PLTMH sebanyak 3 unit dan hanya terealisasi 1 unit sesuai dengan ketersediaan anggaran.

3. Jatah lisdes untuk PLN rayon masamba (on grid) masih jauh dari jumlah daftar tunggu

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 90 Rasio Elektrifikasi Per–Desa dengan target 82,52% realisasi 92,30% (111%), mencapai target karena perhitungan yang dipakai adalah jumlah desa saja yang memiliki akses listrik walaupun tidak menutup kemungkinan panjang jaringan belum mencakup seluruh wilayah dan masyarakat dalam desa tersebut. Untuk mencapai indikator tersebut maka dilaksanakan beberapa kegiatan yaitu :

1.Pembangunan PLTMH di Kec. Sabbang dan Kec. Limbong; 2. Rehab PLTMH di Kec. Masamba dan Kec. Seko;

3. Study kelayakan serta Survey Potensi energy di Dusun Saluseba Desa Pincara Kec. Masamba dan Dusun Kampung Baru Desa Padang Balua Kec. Seko;

4. Pengawasan pengelolaan Bidang Ketenagalistrikan Se- Kab. Luwu Utara. Pembangunan/Rehab PLTMH yang dilaksanakan untuk Tahun 2013 dapat melayani masyarakat di daerah terpencil/pegunungan 558 KK, dimana didalamnya terdapat 317 KK miskin.

Sasaran 22 Satuan Target Realisasi Capaian % Uraian Indikator Kinerja

Tersedianya jaringan komunikasi dan transportasi daerah secara terpadu yang menghubungk an pusat pemerintahan dengan daerah perdesaan dan daerah terpencil Jumlah pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi Mbps 29 29 100 Jumlah pengkajian dan pengembangan sistem informasi Klp 1 1 100 Jumlah pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi Paket 1 - -

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 91 Pencapaian Sasaran 22

Dari sasaran tersedianya jaringan komunikasi dan transportasi daerah secara terpadu yang menghubungkan pusat pemerintahan dengan daerah perdesaan dan daerah terpencil terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran dimana satu dari indikator tersebut belum terealisasi. Hal ini disebabkan oleh karena kegitan yang menunjang indikator tersebut tidak terlaksana yaitu perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi karena anggaran tidak mencukupi dan untuk indikator yang lain dapat terealisasi 100%.

Sasaran 23 Satuan Target Realisasi Capaian % Uraian Indikator Kinerja

Berkembangn ya pusat produksi dan pusat layanan jasa dan pariwisata di setiap desa/keluraha n dan kecamatan

Jumlah UMKM yang

tumbuh dan

berkembeng

UMKM 12.510 12.500 99,92

Jumlah dana KUR yang tersalurkan kepada UMKM Rp. 100.00 0.000.0 00 117.264.04 9.216 117,26 Jumlah Koperasi yang berfungsi sebagai lembaga pembiayaan bagi petani Koperas i 253 249 98,42 Pencapaian Sasaran 23

Dari sasaran Berkembangnya pusat produksi dan pusat layanan jasa dan pariwisata di setiap desa/kelurahan dan kecamatan terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran yang ingin dicapai yaitu Jumlah UMKM yang tumbuh dan berkembeng, dan Jumlah Koperasi yang berfungsi sebagai lembaga pembiayaan bagi petani.

Pada Tahun 2013 realisasi target dari indikator Jumlah UMKM yang tumbuh dan berkembeng adalah 12.500 dari target 12.510 UMKM, itu berarti bahwa presentase capaian dari indicator tersebut adalah 99,92%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2012

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 92 jumlah UMKM pada Tahun 2013 mengalami peningkatan dari 12.470 menjadi 12.500 UMKM itu berarti dalam Tahun 2013 sebanyak 30 UMKM yang tumbuh. Kenaikan ini dapat dicapai berkat Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Koperindag melakukan pembinaan UMKM melalui berbagai macam pelatihan-pelatihan tentang manajemen kewirausahaan sehingga menyebabkan tumbuhnya unit-unit usaha baru baik disektor industry maupun perdagangan. Pertumbuhan UMKM yang cukup signifikan ini diharapkan bisa menciptakan kesempatan kerja baru sehingga dapat mengurangi kemiskinan, disamping itu dapat menjadi penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Capaian kinerja indikator Jumlah dana KUR yang tersalurkan kepada UMKM adalah sebesar 117,26%, meningkatnya penyaluran dana KUR di Kabupaten Luwu Utara dari tahun ke tahun yang dikeluarkan oleh perbankan merupakan wujud kepedulian pemerintah dalam membantu UMKM untuk pengembangan usahanya. KUR adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada UMKM dibidang usaha yang produktif dan layak namun belum bankable dengan plafon sampai dengan Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) yang dijamin oleh perusahaan penjamin. Manfaat KUR bagi UMKM adalah membantu pembiayaan yang dibutuhkan oleh UMKM untuk mengembangkan kegiatan usahanya sedangkan manfaat KUR bagi Pemerintah adalah terciptanya percepatan pengembangan sektoral rill dan pemberdayaan UMKM dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja serta pertumbuhan ekonomi. Berikut ini adalah perbandingan jumlah dana KUR yang dikucurkan oleh tiga Bank Pemerintah di Kabupaten Luwu Utara tahun 2012 s/d 2013.

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 93 Tabel 4.9

Daftar Perbandingan Rincian Jumlah KUR yang dicairkan pada Beberapa Bank antara Tahun 2012 dengan Tahun 2013

NO Nama BANK

Jumlah Kredit (Rp)

Keterangan Tahu 2012 Tahun 2013

1 2 3 4 5

1 Bank BRI 31,654,870,769,- 109.940.049.216,- Cabang dan Unit 2 Bank Sul-Sel 820,000,000,- 2.090.000.000,- Cabang Masamba 3 Bank BNI 3,935,000,000,- 5.234.000.000,- Cabang Masamba

TOTAL 36,409,870,769.00 117.264.049.216,- Sumber : Dinas Koperindag Tahun 2013

Capaian indikator Jumlah Koperasi sebagai lembaga pembiayaan bagi petani yaitu 249 dari target 253 Koperasi dengan presentase capaian 98,42%. Capaian indicator tersebut ditentukan oleh keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan melalui penyuluhan yang intensif dan mendirikan koperasi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mendirikan koperasi adalah :

a. Memperkenalkan pengetahuan yang terkait dengan koperasi kepada masyarakat serta memberikan berbagai bantuan dan fasilitas

b. Memberikan kebebasan kepada koperasi untuk melakukan langkah-langkah tertentu secara mandiri.

c. Memberikan kebebasan sepenuhnya kepada koperasi apabila ia telah mampu berswadaya, swakarya dan swasembada.

Selain itu peran pemerintah diperlukan untuk menyelenggarakan mengembangkan kreativitas masyarakat. Namun demikian pola pembinaan yang diterapkan bersifat kondisional dan situsional, artinya sesuai dengan tingkat kemajuan

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 94 dan kemampuan koperasi yang bersangkutan. Pembinaan harus dilakukan dari aspek, yaitu aspek bisnis dan edukatif. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam hal ini Dinas Koperindag perlu memikirkan bagaimana pendidikan mengenai koperasi bisa diketahui oleh masyarakat sehingga mereka bersedia untuk aktif dalam koperasi.

4. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 4

Misi

4

Mengembangkan ekonomi berbasis kerakyatan dan

Dalam dokumen BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA (Halaman 37-45)

Dokumen terkait